Anda di halaman 1dari 4

Nama : Daffa Idzfi Arifiana

Nim : 2021050033
Mata Kuliah : Sosiologi Komunikasi

FOMO dan Dampaknya pada Kesehatan Mental: Membangun


Kesadaran dan Dukungan Sosial

Pendahuluan

Era digital telah membawa perkembangan pesat dalam cara kita berinteraksi dan
berkomunikasi. Namun, bersamaan dengan manfaatnya, kita juga menyaksikan fenomena yang
mengkhawatirkan: FOMO atau "Fear of Missing Out". FOMO merupakan kecemasan yang muncul
dari rasa takut kehilangan momen atau pengalaman yang dianggap penting atau berharga dalam
lingkaran sosial. Dalam konteks ini, penting untuk mengenali dampak FOMO terhadap kesehatan
mental, termasuk potensi keterkaitannya dengan fenomena bunuh diri, serta upaya-upaya untuk
membangun kesadaran dan dukungan sosial yang kuat.

FOMO: Tekanan dan Kesenjangan

FOMO dapat memberikan tekanan psikologis yang signifikan pada individu. Rasa takut untuk
tidak terlibat atau terhubung dengan pengalaman positif atau kegiatan menyebabkan rasa gelisah dan
kecemasan yang dapat berdampak pada kesejahteraan mental. Selain itu, FOMO juga dapat
menciptakan kesenjangan antara citra diri yang diunggah di media sosial dan kenyataan,
memunculkan perasaan kurang berharga atau tidak mencukupi.

Dampak FOMO pada Kesehatan Mental

FOMO telah dikaitkan dengan peningkatan stres, kecemasan, dan depresi. Terus-menerus
membandingkan diri dengan orang lain atau merasa terbebani oleh ekspektasi sosial dapat
mengganggu stabilitas emosional dan mengganggu fungsi psikologis yang sehat. Dalam beberapa
kasus ekstrem, FOMO dapat berkontribusi pada perasaan putus asa yang mendalam dan mendorong
individu ke arah yang berbahaya. Dampak FOMO sendiri pada Kesehatan mental merupakan dampak
yang serius, berikut merupakan beberapa dampak dari FOMO

- Stres dan Kecemasan: FOMO sering kali menghasilkan tingkat stres yang tinggi. Rasa
takut untuk tidak terlibat dalam suatu aktivitas atau momen penting dapat menciptakan
tekanan psikologis yang mempengaruhi kesejahteraan mental.
- Perasaan Kurang Berharga: Terus-menerus membandingkan diri dengan orang lain atau
merasa perlu terlibat dalam semua aktivitas dapat menghasilkan perasaan kurang berharga
atau tidak kompeten.
- Gangguan dalam Kualitas Tidur: Individu yang mengalami FOMO cenderung sulit untuk
tidur nyenyak karena terus-menerus memikirkan apa yang mereka lewatkan.

Hubungan antara FOMO dan Fenomena Bunuh Diri

Meskipun tidak ada hubungan yang jelas, penelitian menunjukkan bahwa FOMO dapat
menjadi faktor risiko tambahan dalam krisis kesehatan mental yang serius. Rasa terisolasi dan
kurangnya keterlibatan sosial yang terkait dengan FOMO dapat memperburuk perasaan putus asa.
Oleh karena itu, memahami potensi keterkaitan antara FOMO dan fenomena bunuh diri adalah
penting untuk memberikan perhatian dan dukungan yang tepat kepada individu yang mungkin
terpengaruh.

Strategi Untuk Mengatasi FOMO dan Membangun Dukungan Sosial.

1. Mengenali dan Mengevaluasi FOMO

Langkah pertama untuk mengatasi FOMO adalah mengakui keberadaannya. Ini melibatkan
refleksi diri untuk memahami sejauh mana FOMO mempengaruhi kesejahteraan mental kita.
Mengevaluasi dampak dan intensitas FOMO pada diri sendiri akan membantu kita menentukan
langkah-langkah yang tepat untuk mengatasinya.

2. Mengelola Paparan Media Sosial

Media sosial sering kali menjadi pemicu utama dari FOMO. Menghabiskan terlalu banyak
waktu di platform media sosial atau terus-menerus membandingkan diri dengan orang lain dapat
memperburuk kecemasan. Mengatur batas waktu dan jenis konten yang kita konsumsi dapat
membantu mengurangi tekanan dari FOMO.

3. Praktik Mindfulness

Mindfulness atau kesadaran akan saat ini membantu kita untuk lebih fokus pada kehidupan
sehari-hari. Ini melibatkan kesadaran terhadap pikiran, emosi, dan pengalaman fisik kita tanpa
menghakimi atau bereaksi terlalu berlebihan. Dengan mempraktikkan mindfulness, kita dapat
mengurangi kecemasan tentang apa yang mungkin terlewatkan dan lebih menikmati momen sekarang.
4. Membangun Dukungan Sosial yang Kuat

Dukungan sosial adalah kunci dalam mengatasi FOMO. Berbicara terbuka dengan orang-
orang terdekat tentang perasaan FOMO dapat memberikan ruang untuk memahami dan mengatasi
tekanan psikologis. Dukungan dari orang lain dapat memberikan perspektif baru dan membangun rasa
keterhubungan.

5. Meminta Bantuan Profesional

Jika FOMO memengaruhi kesejahteraan mental secara serius, mencari bantuan dari
profesional kesehatan mental adalah tindakan yang bijak. Psikolog atau terapis dapat memberikan
panduan dan strategi khusus untuk mengatasi FOMO dan masalah kesehatan mental terkait.

6. Mengembangkan Hobi dan Minat Pribadi

Mengalihkan perhatian dari tekanan FOMO dengan terlibat dalam hobi atau minat pribadi
dapat membantu memperkuat identitas dan memberikan rasa pencapaian yang positif.

*7. Mengingat Tujuan dan Prioritas Pribadi*

Memiliki pemahaman yang jelas tentang tujuan dan prioritas pribadi dapat membantu
mengarahkan fokus dan mengurangi tekanan dari FOMO. Hal ini memungkinkan kita untuk membuat
keputusan yang lebih bijak tentang bagaimana menghabiskan waktu dan energi.

8. Mengikuti Pelatihan atau Workshop Keterampilan Sosial

Meningkatkan keterampilan sosial dapat membantu membangun rasa percaya diri dan
kenyamanan dalam berinteraksi dengan orang lain, mengurangi tekanan dari FOMO.

Membangun Kesadaran dan Dukungan Sosial

Langkah pertama dalam mengatasi dampak FOMO adalah meningkatkan kesadaran tentang
fenomena ini. Pendidikan mengenai tekanan sosial media dan pentingnya keberagaman pengalaman
hidup adalah kunci untuk mengurangi dampak negatif dari FOMO.

Selain itu, membangun dukungan sosial yang kuat adalah langkah penting dalam memitigasi
efek FOMO. Mendorong komunikasi terbuka, mengajak orang untuk berbagi pengalaman mereka,
dan memberikan tempat yang aman untuk berbicara tentang tekanan yang mereka rasakan, adalah
langkah awal yang kuat.
Kesimpulan

Fenomena FOMO memang memberikan tekanan tambahan pada kesehatan mental individu,
dan dalam kasus yang ekstrem, dapat berkontribusi pada masalah kesehatan mental yang serius. Oleh
karena itu, penting untuk mengenali dan memahami dampak dari FOMO, serta membangun kesadaran
dan dukungan sosial yang kuat. Dengan mendekati masalah ini dengan empati dan perhatian, kita
dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan membangun jaringan sosial yang mendukung
kesejahteraan mental.

Anda mungkin juga menyukai