Anda di halaman 1dari 3

FOMO

FEAR OF MISSING OUT

Fear of Missing Out (FOMO) adalah perasaan yang meresap dan sering kali
menyedihkan karena seseorang tidak berpartisipasi atau menikmati pengalaman
yang dialami orang lain. Hal ini ditandai dengan rasa cemas atau khawatir akan
kehilangan sesuatu yang menyenangkan, menarik, atau bermanfaat yang dialami
orang lain.

Beberapa faktor berkontribusi terhadap rasa takut ketinggalan:


Media Sosial: Platform seperti Facebook, Instagram, dan Twitter dapat
memperkuat FOMO dengan menampilkan hal-hal menarik dalam kehidupan
orang lain. Melihat teman atau kenalan menikmati acara, pesta, atau liburan
dapat menimbulkan rasa tidak mampu atau takut tidak bisa bersaing.
Perbandingan: FOMO terkait erat dengan kebiasaan membandingkan diri
sendiri dengan orang lain. Terus-menerus mengukur pencapaian, pengalaman,
atau kepemilikan seseorang dengan orang lain dapat menyebabkan perasaan
tidak mampu yang terus-menerus.
Pengaruh Budaya: Tekanan sosial dan budaya untuk menyesuaikan diri dengan
harapan atau norma tertentu dapat berkontribusi pada FOMO. Ketakutan bahwa
seseorang tidak memenuhi standar masyarakat atau mencapai pencapaian
tertentu dapat menyebabkan kecemasan.
Waktu dan Sumber Daya Terbatas: Kesadaran bahwa waktu dan sumber daya
terbatas dapat meningkatkan rasa takut ketinggalan. Orang mungkin khawatir
1
bahwa mereka tidak akan memiliki kesempatan untuk mengalami hal-hal
tertentu atau mencapai tujuan tertentu jika mereka melewatkan kesempatan
yang ada.

Mengatasi FOMO melibatkan pengembangan perspektif yang sehat tentang


kehidupan dan menyadari bahwa tidak mungkin untuk menjadi bagian dari
setiap pengalaman. Berikut adalah beberapa strategi untuk mengelola FOMO:
Kesadaran: Fokus pada saat ini dan hargai pengalaman yang sedang Anda
alami. Praktik mindfulness dapat membantu mengurangi kecemasan yang
berkaitan dengan FOMO.
Tetapkan Tujuan yang Realistis: Tetapkan ekspektasi yang realistis untuk diri
Anda sendiri dan pahami bahwa tidak apa-apa untuk tidak berpartisipasi dalam
setiap kesempatan atau acara.
Batasi Penggunaan Media Sosial: Waspadai dampak media sosial terhadap
emosi Anda. Pertimbangkan untuk beristirahat atau membatasi paparan Anda
terhadap platform yang berkontribusi terhadap FOMO.
Berlatihlah untuk bersyukur: Ungkapkan rasa syukur secara teratur untuk aspek-
aspek positif dalam hidup Anda. Hal ini dapat membantu mengalihkan fokus
Anda dari apa yang Anda lewatkan ke apa yang sudah Anda miliki.

2
Menetapkan Prioritas: Identifikasi nilai-nilai inti dan prioritas Anda, dan
selaraskan aktivitas dan pengalaman Anda dengan nilai-nilai tersebut. Hal ini
dapat memberikan rasa memiliki tujuan dan mengurangi rasa takut akan
melewatkan acara yang kurang bermakna.

Penting untuk diingat bahwa setiap orang mengalami FOMO sampai batas
tertentu, dan menemukan keseimbangan yang sesuai untuk Anda adalah kunci
untuk mempertahankan pola pikir yang sehat.

Anda mungkin juga menyukai