Anda di halaman 1dari 80

PANDUAN PENULISAN SKRIPSI

FAKULTAS KEGURUAN DAN


ILMU PENDIDIKAN

OLEH:

TIM PENYUSUN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
JUNI 2017
KATA PENGANTAR

Buku Panduan Penulisan Skripsi ini dibuat untuk menuntun dosen dan
mahasiswa dalam penyusunan tugas akhir (skripsi) mahasiswa di lingkungan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusa Cendana. Disamping itu,
pedoman penulisan skripsi ini memberikan jaminan keseragaman baik dari segi
format mamupun tata tulis skripsi yang berlaku di FKIP Undana. Panduan ini juga
sebagai dasar bagi setiap program studi untuk menyusun panduan penulisan skripsi
pada program studinya masing-masing.
Pada kesempatan Tim Penyusun menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dekan dan Para Pembantu Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan atas
dukungannya sehingga buku panduan ini dapat diselesaikan sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan
2. Rekan-rekan dosen yang terlibat dalam pembahasan buku panduan ini.
3. Pihak-pihak lain yang turut memberikan andil dalam penyusunan panduan ini
Rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan
berkat yang telah diberikan kepada Tim Penyusun sehingga dapat merampungkan
tulisan ini. Semoga Buku Pedoman ini dapat digunakan sebagai acuan dalam
penyusunan skripsi bagi semua mahasiswa di lingkungan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan serta Dosen-Dosen dalam membimbing penulisan skripsi.
Buku Pedoman ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu Tim Penyusun
mengharapkan saran perbaikan dari semua pihak demi penyempurnaan buku
pedoman ini. Semoga Tuhan memberkati setiap kita yang senantiasa berupaya untuk
memperbaiki citra dan kualitas lembaga ini.

Kupang, Juni 2017


Tim Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
SEKAPUR SIRIH DARI REKTOR UNDANA ................................................. iv
SEKAPUR SIRIH DARI DEKAN FKIP UNDANA ......................................... v
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... viii
BAB I. GAMBARAN UMUM TENTANG SKRIPSI ..................................... 1
1.1. Pengertian Skripsi ............................................................................. 1
1.2. Tujuan Penulisan Skkripsi .................................................................. 1
BAB II. PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI .................................................. 2
2.1. Petunjuk Umum ................................................................................ 2
2.2. Petunjuk Khusus ................................................................................ 2
2.3. Format Penulisan Proposal ................................................................. 2
2.4. Format Penulisan Skripsi ................................................................... 5
BAB III. TEKNIK PENULISAN PROPOSAL DAN SKRIPSI ........................ 31
3.1. Aturan Umum .................................................................................... 31
3.2. Aturan Khusus .................................................................................... 34
BAB IV. PENUTUP ........................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 48
LAMPIRAN ....................................................................................................... 49

ii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Ragam Penulisan Kepustakaan dalam Tubuh Tulisan dan Daftar 34
Pustaka .....................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Ketentuan Cover Skripsi ................................................................................ 49
2. Ketentuan Punggung Sampul ........................................................................ 50
3. Ketentuan Halaman Pengajuan ...................................................................... 51
4. Ketentuan lembaran persetujuan .................................................................... 52
5. Ketentuan lembaran pengesyahan ................................................................. 53
6. Ketentuan Keaslian dan sumber informasi .................................................... 54
7. Ketentuan Halaman persembahan ................................................................. 55
8. Ketentuan Abstrak ......................................................................................... 56
9. Ketentuan Kata Pengantar.............................................................................. 57
10. Ketentuan Daftar Isi....................................................................................... 58
11. Ketentuan Daftar Tabel, Daftar Gambar dan Daftar Lampiran..................... 60
12. Daftar Arti Singkatan ... ................................................................................ 63
13. Ketentuan Riwayat Hidup ............................................................................. 64
14. Contoh Penomeran Bab dan Turunannya dan ketentuan alinea baru ........... 65
15. Pemeriksaan Penyelasaaian Skripsi .............................................................. 69

iii
BAB I
GAMBARAN UMUM SKRIPSI

1.1. Pengertian Skripsi


Skripsi adalah suatu karya tulis ilmiah, berupa pemaparan hasil penelitian yang
membahas suatu masalah dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-
kaidah ilmiah yang berlaku dalam suatu bidang ilmu tertentu. Jika dilihat dari jenjang
pendidikan, maka skripsi adalah salah satu karya ilmiah yang disusun oleh mahasiswa
sebagai salah satu syarat untuk mengakhiiri masa studi pada jenjang strata satu.

Skripsi dapat juga diartikan sebagai karya tulis ilmiah berdasarkan hasil penelitian
lapangan dan atau studi kepustakaan yang disusun mahasiswa sesuai dengan bidang
studinya sebagai tugas akhir dalam jenjang pendidikan formal di Perguruan
Tinggi. Dalam dunia pendidikan, skripsi berarti suatu tulisan ilmiah yang telah
dibuktikan kebenarannya berdasarkan data yang telah dikumpulkan dengan
menggunakan instrumen penelitian maupun dokumen-dokumen yang telah ada. Data
yang diperoleh harus memenuhi kriteria valid dan reliable sehingga hasil penelitian
yang diperoleh benar-benar menggambarkan keadaan sesungguhnya.
Laporan hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dibawa bimbingan Dosen
Pembimbing Skripsi untuk dipertahankan dihadapan dewan penguji. Berdasarkan
definisi-definisi tersebut maka skripsi mengandung komponen karya tulis, ilmiah, hasil
penelitian, dilakukan oleh mahasiswa, dan tingkat sarjana.

Untuk menulis skripsi sebagai tugas akhir, maka seorang mahasiswa harus melakukan
penelitian. Penelitian adalah kegiatan yang terencana, terarah, sistematis dan terkendali
dalam upaya memperoleh data dan informasi dengan menggunakan metode ilmiah
untuk menjawab pertanyaan atau menguji hipotesis dalam bidang ilmu tertentu.
Sumber data untuk menyusun skripsi dapat berupa data primer, sekunder, dan tersier.
Data primer adalah data yang diperoleh peneliti di lapangan, kelas atau laboratorium,
baik melalui wawancara maupun hasil pengukuran langsung lainnya. Data sekunder
adalah data yang diperoleh dengan memanfaatkan hasil pengumpulan data pihak lain,
misalnya prestasi belajar siswa, profil kelurahan, data Badan Pusat Statistik, dan Index
Prestasi Kumulatif (IPK). Data tersier dapat diperoleh dari tesis, disertasi, jurnal, dan
majalah ilmiah.

1.2. Tujuan Penulisan Skripsi


Penyusunan skripsi dilaksanakan dengan tujuan agar:
1. Mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan
bidang ilmu yang dipelajarinya.
2. Mahasiswa mampu bertindak ilmiah mulai dari merumuskan masalah,
mengumpulkan data, mengolah data, menganalisis data, dan menarik suatu
kesimpulan.
3. Membantu mahasiswa menyampaikan, menggunakan, mengaplikasikan ilmu
dan pengetahuan yang diperoleh untuk pengembangan ilmu.

1
BAB II
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI BAGI MAHASISWA FKIP UNDANA

2.1. Petunjuk Umum

Beban SKS skripsi


Berdasarkan kurikulum 2015 dengan rumusan capaian pembelajaran berbasis KKNI,
maka beban kredit skripsi ditetapkan sebanyak 6 sks. Beban kredit ini meliputi 3
kegiatan sebagai berikut :
a. Penyusunan rencana penelitian atau proposal dan ujian proposal.
b. Pengambilan data dan ujian hasil penelitian.
c. Penyusunan laporan tugas akhir (skripsi) dan ujian skripsi.

Ruang Lingkup Skripsi


Skripsi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan terutama mengkaji tentang
masalah pendidikan sesuai dengan bidang ilmu masing-masing program studi.
Permasalahan yang akan diangkat menjadi topik skripsi dikembangkan dari bidang ilmu
masing-masing dan bidang ilmu yang terkait namun tetap bernuansa pendidikan.
Materi karya tulis ilmiah didasarkan atas data dan/atau informasi yang berasal dari studi
kepustakaan, penelitian laboratorium, dan/atau penelitian lapangan. Hal ini
dimaksudkan agar mahasiswa memperoleh pengalaman penelitian, baik kepustakaan,
laboratorium, dan/atau lapangan, serta menuangkannya dalam bentuk paparan karya
tulis ilmiah. Ruang lingkup atau batasan penelitian yang dipakai sebagai acuan adalah
semua kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara ilmiah dalam suatu
bidang tertentu.

2.2. Petunjuk Khusus


Mahasiswa diwajibkan mengikuti tahapan-tahapan secara runtut atau berkesinambungan
dalam melaksanakan pembuatan skripsi, yaitu: tahap pertama wajib membuat proposal,
membuat laporan hasil penelitian dan tahap berikutnya membuat skripsi.
Berdasarkan pendekatan penelitian, maka berikut ini disajikan format proposal untuk
penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif, penelitian pengembangan dan penelitian
tindakan kelas dan Format Penulisan Skripsi.

2.3. Format Penulisan Proposal


2.3.1. Format Penulisan Proposal Penelitian Kuantitatif
a. Bagian Awal atau Pembuka
1) Halaman Sampul luar
2) Halaman sampul dalam
3) Halaman Pengesahan
4) Kata Pengantar
5) Daftar Isi
6) Daftar Tabel
7) Daftar Gambar
8) Daftar Lampiran

2
b. Bagian Utama Proposal

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Manfaat Penelitian
1.5. Asumsi Penelitian (jika diperlukan)
1.6. Defenisi Operasional

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1. .....
2.2. .....
2.3. Dst..
2.4. Kerangka Pikir
2.5. Hipotesis

BAB III. METODE PENELITIAN


3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Instrumen dan Bahan Penelitian
3.3. Jenis dan Disain Penelitian
3.4. Populasi/Sampel/Subyek/Obyek Penelitian
3.5. Pengumpulan Data (Prosedur Penelitian)
3.6. Analisis Data
3.7. Skema Alur Penelitian

c. Bagian akhir proposal


1) Daftar Pustaka
2) Lampiran

2.3.2. Format Penulisan Proposal Penelitian Kualitatif


a. Bagian awal (sama dengan proposal penelitian kuantitatif)
b. Bagian Inti Proposal

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Fokus Penelitian
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Tujuan Penelitian
1.5. Kegunaan Penelitian

BAB II. LANDASAN TEORI


3.1. Teori pertama
3.2. Teori kedua
3.3. .....
3.4. Dst

3
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Pendekatan dan Jenis Penelitian
3.3. Kehadiran Peneliti
3.4. Sumber Data
3.5. Pengumpulan Data
3.6. Analisis Data
3.7. Pengecekan Validitas Temuan
3.8.Skema Alur Penelitian

c. Bagian Akhir (sama dengan proposal penelitian Kuantitatif)

2.3.3. Format Penulisan Proposal Penelitian dan Pengembangan (R&D)


a. Bagian Awal (sama dengan proposal penelitian Kuantitatif)
b. Bagian Inti

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Tujuan Penelitian & Pengembangan
1.3. Spesifikasi Produk yang Diharapkan
1.4. Urgensi Penelitian & Pengembangan
1.5. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian & Pengembangan
1.6. Defenisi Operasional

BAB II. KAJIAN PUSTAKA


2.1. Teori pertama
2.2. ....
2.3. Dst

BAB III. METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


3.1. Model Penelitian & Pengembangan
3.2. Prosedur Penelitian & Pengembangan
3.3. Uji Coba Produk
3.3.1. Disain Uji Coba
3.3.2. Subyek Uji Coba
3.3.3. Jenis Data
3.3.4. Instrumen Pengumpulan Data
3.4. Teknik Analisis Data

c. Bagian Akhir (sama dengan proposal penelitian kuantitatif)

2.3.4. Format Penulisan Proposal Penelitan Tindakan Kelas (PTK)


a. Bagian Awal (sama dengan proposal penelitian kuantitatif)
b. Bagian Inti

4
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Manfaat Penelitian
1.5. Definisi Operasional

BAB II. KAJIAN PUSTAKA


2.1. Teori tentang A
2.2. Teori tentang B
Dst
2.m. Kerangka Pikir
2.n. Hipotesis Tindakan (jika perlu)

BAB III. METODE PENELITIAN


3.1. Jenis Penelitian
3.2. Lokasi dan waktu Penelitian
3.3. Subyek Penelitian
3.4. Prosedur Penelitian
3.4.1. Perencanaan
3.4.2. Pelaksanaan Tindakan
3.4.3. Pengamatan/Observasi
3.4.4. Pelaksanan Tes
3.4.5. Analisis Data
3.4.6. Indikator Keberhasilan
3.4.7. Refleksi dan Tindak lanjut

c. Bagian Akhir (sama dengan proposal penelitian kuantitatif)

2.4. Format Penulisan Skripsi


a. Bagian Awal
Bagian awal skripsi sama untuk penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif,
penelitian dan pengembangan, dan penelitian tindakan kelas. Bagian awal skripsi
terdiri dari:
3) Halaman Sampul luar
4) Halaman sampul dalam
5) Halaman Persetujuan
6) Halaman Pengesahan
7) Halaman Pernyataan autentik skripsi dan sumber informasi
8) Halaman persembahan
9) Abstrak
10) Kata Pengantar
10) Daftar Isi

5
11) Daftar Tabel
12) Daftar Gambar
13) Daftar Lampiran
14) Daftar Arti Singkatan
15) Riwayat Hidup

b. Bagian utama skripsi


Bagian utama skripsi dari ke-4 jenis penelitian yang terdiri dari Bab I, Bab II
dan Bab III dan bagian-bagiannya sama dengan bagian utama dari proposal
penelitian. Format untuk Bab selanjutnya sesuai dengan jenis penelitian masing-
masing.

c. Bagian akhir skripsi


1) Daftar Pustaka
2) Lampiran

2.4.1. Penjelasan Format Proposal dan Skripsi


a. Bagian Awal
1) Sampul luar
Proposal dijilid senyawa dengan kertas manila berwarna biru. Sampul luar
diberikan tulisan sama dengan yang tertera pada halaman judul dan ditulis dengan
tinta hitam. Halaman sampul proposal sama dengan skripsi. Perbedaan hanya pada
kata proposal dan skripsi.
Skripsi dijilid istimewa dengan sampul luar kertas tebal berlapiskan linen polos
berwarna biru. Sampul luar dan lembaran pertama diberikan tulisan yang teridiri dari
judul, tuisan Skripsi, nama lengkap penulis, NIM, logo Undana, program studi
fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Nusa Cendana, Kupang, serta
bulan dan tahun seperti tertera pada lembaran persetujuan skripsi (lampiran 1). Pada
bagian punggung skripsi memuat nama fakultas, tahun lulus, nama lengkap tanpa
gelar, NIM dan logo Undana (lampiran 2)

2) Halaman sampul dalam atau halaman judul


Pada halaman sampul dalam atau halaman judul pada dasarnya sama dengan sampul
luar hanya ditambahkan dengan kalimat maksud pengajuan skripsi pada fakultas
keguruan dan ilmu pendidikan di bawah kata skripsi (lampiran 3). Judul proposal
atau skripsi bersifat spesifik yang memungkinkan pembaca menangkap esensi skripsi
itu sendiri. Judul yang baik memenuhi kriteria sebagai berikut: (a) judul diangkat
dari keadaan nyata, (b) judul skripsi sebaiknya sudah menunjukkan target populasi
dan sampel, (c) judul sudah mencerminkan variabel bebas dan terikat, (d) judul
sudah menjelaskan arah dan tujuan skripsi, (e) Judul harus menarik, singkat, padat
spesifik (f) judul sebaiknya tidak lebih dari 20 kata (tidak termasuk kata sambung
dan kata depan), (g) hindari penggunaan kata-kata seperti” studi tentang, penelitian
pendahuluan”, dan (h) hindari penggunaan nama dagang dan singkatan (kecuali yang
sudah umum).

Berikut ini contoh beberapa judul skripsi sebagai berikut:


a. Hubungan antara perilaku belajar dengan Indeks prestasi kumulatif mahasiswa

6
program studi pendidikan Biologi FKIP Undana Tahun akademik 2016/2017
b. Pengembangan penuntun praktikum bioteknologi tempe berbasis pendekatan
saintifik di SMA Negeri 4 Kupang.
c. Pengaruh model Problem Based Learning terhadap kemampuan memecahkan
masalah pada materi pencemaran lingkungan Siswa SMA Negeri 3 Kupang

3) Halaman Persetujuan
Halaman persetujuan berisi nama mahasiswa, NIM, judul skripsi, nama dan tanda
tangan pembimbing utama dan pendamping, dan ketua program studi. Penanda
tanganan lembaran ini dilakukan setelah pembing utama dan pembimbing
pendamping memeriksa sistematika penulisan berdasarkan panduan penulisan
skripsi, dan isi skripsi sesuai dengan bidang penelitian. Ketentuan penulisan
lembaran persetujuan pada lampiran 4.

4) Halaman pengesahan Pembimbing dan Pembimbing Pendamping


Lembar pengesahan mengindikasikan bahwa untuk memperoleh gelar sarjana
pendidikan, seorang mahasiswa FKIP harus mempertahankan skripsi di hadapan
dewan penguji dan dinyatakan lulus.

Lembar pengesahan berisi nama mahasiswa, NIM, judul skripsi, nama pembimbing
utama dan pembimbing pendamping; tanggal, bulan dan tahun kelulusan; nama dan
tanda tangan penguji I, II dan III; tanggal, bulan dan tahun ujian disyahkan oleh
Dekan FKIP; serta nama dan tanda tangan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Ketentuan penulisan pada lampiran 5.

5) Halaman pernyataan keaslian skripsi dan sumber informasi


Lembar penyataan keaslian ditandatangani untuk memberikan kepastian bahwa
skripsi dan sumber informasi bebas dari tindakan penjiplakan. Lembar pernyataan
ini memuat judul skripsi, tanggal dalam bentuk angka, bulan dalam bentuk huruf,
tahun dalam bentuk angka, nama lengkap mahasiswa tanpa singkatan dan tanpa
gelar, dan NIM. Ketentuan penulisan pada lampiran 6.

6) Halaman persembahan (tidak wajib)


Penulis diberi keleluasaan untuk mencurahkan hati nuraninya dengan bahasa tulisan
yang tertuang dalam skripsi (maksimal satu halaman). Uraian dalam halaman
persembahan ini, harus disetujui oleh pembimbing. Halaman persembahan dapat
memuat moto pribadi, ayat-ayat kitab suci, kutiban buku tertentu disertai penulisnya
dan persembahan kepada siapa. Letak tulisan dalam halaman persembahan bebas (di
kanan, kiri, tengah, atau bawah). Ketentuan penulisan lembar pengesahan diatur
tersendiri oleh masing-masing program studi (lampiran 7).

7) Abstrak
Bagian ini memuat uraian singkat tetapi lengkap tentang:
a) Masalah yang dihadapi, ruang lingkup, serta tujuan yang hendak dicapai.
b) Metode penelitian yang dipakai.
c) Hasil penelitian.
d) Kesimpulan.

7
Abstrak ditulis tidak lebih dari 4 alinea dan berisi tidak lebih dari 250 kata.
Abstrak diketik satu spasi dan harus lengkap memuat latar belakang masalah, tujuan,
materi dan metode penelitian, serta hasil dan kesimpulan. Selain itu tidak disertakan
sitasi pustaka. Di bawah baris terakhir, ditulis Kata Kunci (Key Word) yang terdiri
dari maksimal 6 kata yang menyatakan ke dalam indeks mana penelitian dapat
dimasukkan. Kata pertama dari kata kunci disarankan merupakan kata benda, karena
kata kunci menyatakan indeks suatu penelitian atau skripsi. Disarankan urut-urutan
kata dalam kata kunci mengacu pada urut-urutan objek, perlakuan, ubahan dalam
penelitian, bukan merupakan urutan kata muncul dalam judul penelitian.

Abstract adalah sama dengan intisari, tetapi ditulis dalam bahasa Inggris. Karena
abstract merupakan terjemahan dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris, dan
isinya berupa sesuatu yang sudah terjadi, maka penerjemahan intisari harus
menggunakan bentuk past tense. Ketentuan penulisan abstrak pada lampiran 8.

8) Kata pengantar
Kata pengantar berisi antara lain:
a) Beberapa penjelasan tentang alasan pemilihan masalah penelitian.
b) Ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu terlaksananya
skripsi.
c) Penjelasan-penjelasan lain, misalnya ada perubahan sedikit dari rencana semula
karena ada masalah atau kekurangan-kekurangan.
d) Kata pengantar tidak berisi kata-kata atau hal-hal yang bersifat ilmiah.
e) Pada akhir kata pengantar pada ruang ketikan sembir kanan bawah ditulis nama
penulis (lengkap tanpa singkatan, tanpa gelar) dan pada bagian kanan sejajar
dengan nama penulis ditulis nama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Undana Kupang dan di bawahnya ditulis bulan dan tahun skripsi yang telah
diuji. Ketentuan penulisan kata pengantar pada lampiran 9.

9) Daftar Isi
Berisi tentang gambaran menyeluruh skripsi yang diajukan dalam suatu urutan yang
sistematis. Disamping itu, daftar isi juga berfungsi sebagai petunjuk bagi pembaca
untuk menemukan bagian tertentu dari skripsi. Daftar isi diketik dengan jarak satu
setengah spasi, jika ada dalam satu sub bab di ketik satu spasi. Ketentuan penulisan
daftar isi pada lampiran 10.

10) Daftar tabel


Lembaran daftar tabel ini dibuat apabila dalam skripsi atau proposal terdapat lebih
dari satu tabel. Penomoran tabel dilakukan secara berurutan dan memuat judul tabel
disertai dengan nomor halaman yang bersangkutan, sedangkan antar baris dalam
judul tabel diketik satu spasi. Jarak antara judul tabel diketik 1.5 spasi. Ketentuan
penulisan daftar tabel pada lampiran 11.

11) Daftar gambar


Daftar gambar dibuat jika terdapat lebih dari satu gambar dalam proposal atau
skripsi. Lembaran daftar gambar ini dibuat apabila dalam skripsi terdapat gambar
atau grafik. Memuat urutan dari judul semua gambar, baik yang berupa grafik, foto,

8
dan bentuk lain. Penulisan antara judul gambar diketik satu setengah spasi,
sedangkan antar baris dalam judul gambar diketik satu spasi. Ketentuan penulisan
daftar gambar pada lampiran 11.

12) Daftar Lampiran


Daftar lampiran dibuat jika terdapat lebih dari satu lampiran dalam proposal atau
skripsi. Daftar lampiran berisi urutan judul lampiran dengan nomor halaman
lampiran. Lampiran dapat berupa tabel, gambar atau teks yang tidak dicantumkan
dalam daftar tabel dan daftar gambar. Ketentuan penulisan daftar lampiran pada
lampiran 11.

13) Daftar arti singkatan


Daftar arti singkatan dibuat jika dalam penulisan terdapat lebih dari 5 singkatan
istilah yang digunakan lebih dari satu kali. Singkatan disusun secara alfabetis dan
diberi kata perpanjangannya. Ketentuan penulisasn daftar arti singkatan pada
lampiran 12.

14) Daftar Riwayat Hidup


Daftar riwayat hidup berisikan identitas mahasiswa, riwayat pendidkan dan lain-lain.
Ketentuan penulisan daftar riwayat hidup lihat lampiran 13.

b. Penjelasan Bagian Utama


PENELITIAN KUANTITATIF
Bagian utama skripsi penelitian kuantitatif terdiri dari pendahuluan, tinjauan
pustaka, metode, hasil dan pembahasan serta kesimpulan dan saran; sedangkan
bagian utama proposal terdiri dari pendahuluan, tinjauan pustaka dan metode
penelitian. Bagian batang tubuh atau bagian utama suatu skripsi ditulis dengan huruf
Times New Roman ukuran 12, berisi:

Bab I. Pendahuluan
Pendahuluan berisi uraian untuk menuju ke pokok persoalan yang sebenarnya. Pada
pendahuluan ini, penulis ingin mengungkapkan suatu gejala, konsep, atau dugaan
kepada pembaca. Pendahuluan berisi:

Latar belakang Masalah


Pada dasarnya latar belakang berisi tentang alasan mengapa masalah yang
dikemukakan perlu diteliti dan untuk apa masalah itu diteliti. Masalah adalah
kesenjangan antara harapan (das sollen) dengan kenyataan (das sein) atau
kesenjangan yang terjadi antara kondisi ideal yang didambakan dengan kenyataan
yang tengah dijalani. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu keterangan singkat baik
yang diperoleh dari pustaka berupa teori-teori, hasil penelitian maupun pengalaman
pribadi tentang fenomena lapangan yang berkaitan erat dan melatarbelakangi
masalah. Informasi yang dikemukakan harus bersifat kuantitatif. Latar belakang
yang baik berisi (1) mengapa penelitian itu dilakukan berdasarkan fenomena
lapangan dan referensi; (2) kedalaman pemahaman terhadap bidang yang diteliti
berdasarkan review literatur-literatur terbaru, (3) kemungkinan berulangannya

9
permasalahan yang sama berdasarkan hasil kajian kekurangan atau kelemahannya
penelitian sebelumnya, (4) Jika mungkin pada latar belakang juga berisi tetang aturan
hukum yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Penulisan latar belakang dimulai dari hal-hal yang bersifat umum ke hal-hal yang
bersifat khusus.

Perumusan masalah
Perumusan masalah tidak lain adalah pertanyaan-pertanyaan yang akan dicarikan
jawabannya melalui penelitian. Perumusan masalah dinyatakan dalam bentuk
kalimat tanya yang disusun secara singkat, padat dan jelas. Perumusan masalah yang
baik akan memperlihatkan variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antar
variabel dan subjek penelitian, dan memungkinkan dilakukan pengambilan data.

Berdasarkan sifatnya maka permasalahan dibedakan atas 3 jenis, yaitu deskriptif,


asosiatif dan komparatif. (1) Permasalahan deskriptif hanya menggambarkan
variabel saja tanpa menghubungkan atau membandingkan antara variabel yang satu
dengan variabel lainnya. Misalnya: bagaimanakah kualitas air minum isi ulang di
Kota Kupang?, Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi prestasi belajar
mahasiswa pendidikan matematika FKIP Undana?; (2) Permasalahan asosiatif yang
terdiri dari: a) simetris, yaitu hubungan antara dua variabel atau lebih secara
bersamaan. Misalnya: Bagaimana hubungan antara perilaku belajar dan prestasi
akademik mahasiswa pendidikan fisika FKIP Undana?. b) sebab akibat, yaitu
hubungan antara dua variabel atau lebih dimana vaiabel yang mempengaruhi disebut
variabel bebas dan variabel yang dipengaruhi disebut variabel terikat. Misalnya:
Bagaimanakah pengaruh motivasi dan perilaku belajar terhadap IPK mahasiswa
pendidikan kimia FKIP Undana. c) interaktif atau resiprok, yaitu hubungan antara
dua variabel atau lebih yang bersifat saling mempengaruhi dimana pada hubungan
ini tidak dapat diberikan variabel bebas dan variabel terikat. Misalnya:
Bagaimanakah hubungan antara frekuensi kunjungan perpustakaan dengan kebiasaan
membaca buku mahasiswa pendidikan biologi FKIP Undana?. (3) Permasalahan
komparatif atau perbandingan yaitu membandingkan keberadaan antar variabel atau
sampel. Misalnya: Bagaimanakah perbedaan prestasi belajar mahasiswa pendidikan
biologi pada materi pencemaran lingkungan Dengan Model PBL dan Discovery
Leaning?

Tujuan penelitian
Bagian ini berisi penjelasan mengenai hasil yang akan dicapai dan dirumuskan dalam
bentuk pernyataan singkat. Tujuan penelitian tidak lain adalah jawaban terhadap
permasalahan yang diajukan. Perumusan tujuan penelitian menggunakan kata kerja
yang dapat diukur, seperti menunjukkan, menjajaki, mengevaluasi, mendeskripsikan,
menguraikan menguji, mengkaji atau menerapkan.

Manfaat Penelitian
Bagian ini memuat uraian faedah dan manfaat hasil penelitian bagi pembangunan
negara dan atau pengembangan serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi
bagi masyarakat.

10
Asumsi Penelitian
Asumsi penelitian tidak harus ada. Asumsi dapat ditulis jika memang benar-benar
diperlukan.

Asumsi penelitian adalah anggapan-anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan
pijakan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian. Misalnya, peneliti
mengajukan asumsi bahwa sikap seseorang dapat diukur dengan menggunakan skala
sikap. Dalam hal ini dia tidak perlu membuktikan kebenaran hal yang
diasumsikannya itu, tetapi dapat langsung memanfaatkan hasil pengukuran sikap
yang diperolehnya. Asumsi dapat bersifat substantif atau metodologis. Asumsi
substantif berhubungan dengan permasalahan penelitian, sedangkan asumsi
metodologis berkenaan dengan metodologi penelitian.

Defenisi Operasional
Defenisi operasional diperlukan untuk mencegah perbedaan pengertian atau
kekurangjelasan makna seandainya penegasan istilah tidak diberikan. Istilah yang
perlu diberi penegasan adalah istilah-istilah yang berhubungan dengan konsep-
konsep pokok yang terdapat di dalam skripsi. Kriteria bahwa suatu istilah
mengandung konsep pokok adalah jika istilah tersebut terkait erat dengan masalah
yang diteliti atau variabel penelitian. Defenisi istilah disampaikan secara langsung,
dalam arti tidak diuraikan asal-usulnya. Defenisi istilah lebih dititikberatkan pada
pengertian yang diberikan oleh peneliti.

Defenisi istilah dapat berbentuk defenisi operasional variabel yang akan diteliti.
Defenisi operasional adalah defenisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang
didefenisikan yang dapat diamati. Secara tidak langsung defenisi operasional itu
akan menunjuk alat pengambil data yang cocok digunakan atau mengacu kepada
bagaimana mengukur suatu variabel. Definisi operasional variabel adalah pengertian
variabel (yang diungkap dalam definisi konsep) tersebut, secara operasional, secara
praktik, secara nyata dalam lingkup obyek penelitian/obyek yang diteliti. Variabel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat.

Contoh defenisi operasional dari variabel “prestasi aritmatika” adalah kompetensi


dalam bidang aritmatika yang meliputi menambah, mengurangi, mengalikan,
membagi, dan menggunakan decimal.

Penyusunan defenisi operasional perlu dilakukan karena teramatinya konsep atau


konstruk yang diselidiki akan memudahkan pengukurannya. Di samping itu,
penyusunan defenisi operasional memungkinkan orang lain melakukan hal yang
serupa sehingga apa yang dilakukan oleh peneliti terbuka untuk diuji kembali oleh
peneliti lain.

Bab II. Tinjauan Pustaka


Tinjauan pustaka adalah pengkajian kembali literatur-literatur yang relevan (review
of related literature) dengan penelitian yang sedang dikerjakan. Bagian ini memuat
uraian sistematis tentang teori dan hasil-hasil penelitian yang didapat oleh penulis

11
atau peneliti terdahulu yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan.
Teori-teori keilmuan, temuan, dalil, hukum postulat, prinsip dan asumsi disusun
sebagai tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian, menyusun kerangka pikir
dan merumuskan hipotesis.

Dalam tinjauan pustaka dapat berbentuk uraian kualitatif, model matematis, atau
persamaan-persamaan yang langsung berkaitan dengan bidang ilmu yang diteliti.
Tinjauan pustaka sebaiknya diuraikan secara jelas sehingga dapat menerangkan
variabel dan dapat digunakan sebagai dasar daam menentukan indikator.

Beberapa point penting yang harus diperhatikan dalam tinjauan pustaka, yaitu: (a)
jurnal dan buku teks yang digunakan terkategori baru (tahun terbit tidak lebih dari 10
tahun), relevan, dan langsung dari sumber asli; (b) tinjauan pustaka secukupnya
untuk menyusun kerangka atau konsep dalam penelitian serta hipotesis; (c) perlu
dibuat sintesis dari kutipan yang diambil; (d) setiap pustaka yang diambil harus
ditulis dalam daftar pustaka. Jika tidak menulis sumber kutipan maka yang
bersangkutan telah melakukan praktik plagiat.

Selain jurnal dan buku teks, sumber lain yang dipakai sebagai tinjauan pustaka yakni
prosiding, buletin, disertasi, tesis, skripsi, laporan penelitian, artikel makalah, tabloid
dan juga sumber pustaka online (hindari penggunaan Blog).

Selain landasan teori, bagian penting dari tinjauan pustaka, yaitu kerangka pikir
penelitian dan hipotesis.

Kerangka Pikir Penelitian


Dilihat dari alur pembentukannya, maka kerangka pikir penelitian muncul setelah
landasan teori. Kerangka pikir merupakan penjelasan sementara terhadap gejala yang
menjadi objek permasalahan. Alur-alur pemikiran logis dibutuhkan dalam
membangun suatu kerangka pikir. Kerangka pikir merupakan sintesa tentang
hubungan antara variabel yang disusun dari berbagai teori, dianalisis secara kritis dan
sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antara variabel
penelitian. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk
merumuskan hipotesis.

Kerangka pikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel
yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel
independent dan dependent. Bila dalam penelitian ada variabel moderator dan
intervening, maka juga perlu dijelaskan, mengapa variabel itu ikut dilibatkan dalam
penelitian.

Kerangka pikir yang baik memenuhi enam kriteria berikut ini: (a) variabel-variabel
telah diidentifikasi dan telah diberikan nama; (b) adanya hubungan antara satu
variabel dengan variabel lainnya; (c) menyatakan hubungan positif atau negatif,
berbentuk sistematis, kausal atau timbal balik; (d) adanya argumentasi tentang
hubungan itu; (e) digambarkan dalam bentuk diagram skematis; dan (f) adanya
penjelasan tentang diagram skematis.

12
Dalam menyusun kerangka pikir, maka ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:
(a) Menetapkan variabel yang diteliti. Variabel penelitian adalah suatu atribut, sifat
atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu. Terdapat
5 variabel yaitu: variabel independen, variabel dependen, variabel moderator,
variabel intervening, dan variabel kontrol; (b) Membaca Buku, hasil penelitian dan
sumber pustaka lain yang relevan dengan variabel penelitian; (c) Deskripsi teori
yang berkenaan dengan variabel yang diteliti; (d) Analisis kritis terhadap teori-teori
yang relevan dengan variabel; (e) Analisis komparatif terhadap teori untuk
memadukan antara teori satu dengan teori yang lain, atau mereduksi bila terlalu luas;
dan (f) Sintesa kesimpulan dengan memadukan variabel yang satu dengan variabel
yang lain; serta (g) menyusun kerangka pikir hubungan antar variabel berdasarkan
hasil sintesa kesimpulan.

Rumusan Hipotesis
Bedasarkan alur pembentukannya, maka hipotesis dirumuskan setelah landasan teori
dan kerangka pikir pennelitian. Hipotesis memuat pernyataan singkat yang
dijabarkan dari landasan teori dan merupakan jawaban sementara terhadap masalah
yang dihadapi yang masih harus dibuktikan kebenarannya. Tidak semua penelitian
memerlukan hipotesis. Rumusan hipotesis dapat dilakukan dalam bentuk hipotesis
nol, hipotesis alternatif, atau hipotesis kerja.

Hipotesis yang baik memenuhi kriteria menunjukkan pertautan antara dua variabel
atau lebih; dirumuskan dalam kalimat deklaratif, singkat, padat dan jelas; dan dapat
diuji secara empirik.

Bab III. Metode Penelitian


Metode penelitian merupakan uraian secara rinci dan sistematis mengenai cara
mengambil dan menganalisis data yang dikumpulkan. Metode adalah prosedur atau
cara, maka tidak benar jika pada bab III ditulis metodologi penelitian. Metode
penelitian terdiri dari :

Lokasi dan waktu penelitian


Sub bagian ini menguraikan tentang tempat dilakukannya penelitian, misalnya
kabupaten atau kota, desa, laboratorium, pantai, sekolah dan sebainya. Waktu
penelitian dituliskan berapa lama, mulai dari tanggal, bulan dan tahun hingga
berakhirnya penelitian.

Instrumen dan Bahan Penelitian


Bahan dan alat yang harus disajikan pada laporan terbatas pada bahan (materi) dan
alat utama yang diperlukan untuk penelitian dan harus disebutkan spesifikasinya.
Peneliti diwajibkan menyertakan gambar atau bagan yang disertai keterangan rinci
jika alat dibuat sendiri. Bahan alat bantu tidak diuraikan dalam laporan.

Jenis dan disain penelitian


Sub bagian ini memuat tentang jenis penelitian yang digunakan untuk memecahkan
masalah yang dikaji. Jika jenis penelitiannya adalah eksperimen, maka dijelaskan

13
disain percobaan yang akan digunakan dalam pengambilan data.
D. Populasi / sampel / subjek / objek penelitian
Pada sub bagian ini diterangkan ruang lingkup sasaran yang akan dicapai, baik yang
melibatkan organisme (masyarakat, individu, tumbuhan, hewan), maupun objek
tertentu, seperti depo air minum, sumur, umur penduduk IPK dan lain-lain. Teknik
sampling untuk mendapatkan sasaran tersebut perlu dijelaskan secara rinci.

Pengumpulan Data (Prosedur penelitian)


Pada sub bagian ini perlu dijelaskan secara rinci tahapan pengambilan data sesuai
dengan jenis penelitian yang digunakan, baik data primer maupun data sekunder.
Penelitian yang menggunakan metode kualitatif, jelaskan pendekatan yang
digunakan dan proses pengambilan data. Penelitian dengan metode eksperimen maka
perlu dijelaskan secara detail proses pengambilan data. Pada sub bagian ini, kegiatan
yang dilakukan ditulis sesuai dengan urutan pengoperasiannya dengan menggunakan
kalimat pasif dan naratif, bukan kalimat perintah.

Analisis data
Setelah pengumpulan, pengelompokan dan reduksi data, maka dilakukan analisis
data dengan menggunakan analisis statistic secara kuantitatif atau kualitatif, selain
itu dapat berupa analisis statistik parametrik atau non parametric.

Skema Alur Penelitian


Pada sub bagian ini berisi gambar alur atau skema jalannya penelitian yang
merupakan rangkuman dari jalannya penelitian.

Bab IV. Hasil Penelitian Dan Pembahasan


Bab ini memuat hasil penelitian dan pembahasan yang disusun terpisah menjadi sub
anak judul tersendiri (sub bab).

Hasil Penelitian
Sub bab hasil penelitian dapat dibagi menjadi beberapa sub judul sesuai
dengan jumlah variabel atau indikator. Bagian yang memuat hasil yang diperoleh
setelah dilakukan penelitian. Hasil penelitian disajikan dengan jelas, logis, berkaitan
yang satu dengan yang lain dan mengarah pada satu tujuan, sehingga mudah
dimengerti atau dapat memberikan jawaban atas permasalahan yang sedang
diselidiki. Hasil penelitian dapat berupa gambar, tabel, foto, dan grafik, disertai
nomor dan judul disertai dengan keterangan yang jelas. Jika data sudah ditampilkan
dalam bentuk tabel, maka tidak boleh ditampilkan lagi dalam bentuk grafik. Hindari
pengulangan informasi yang sudah ada dalam tabel atau gambar. Hasil dan
kesimpulan analisis statistik hendaknya ditulis secara jelas.

Pembahasan
Pada sub bagian ini peneliti bebas membahas hasil temuan dengan tetap mengacu
pada latar belakang, permasalahan, tujuan, hipotesis (kecuali penelitian desktriptif
kualitatif) dengan teori-teori yang ada serta penellitian sebelumnya. Pada bagian ini,
peneliti memaknai hasil penelitian sesuai dengan teori utama (grand theory). Penulis
menyampaikan pendapat pribadi sesuai dengan hasil temuannya, didukung atau

14
bertentangan dengan hasil penelitian terdahulu atau pendapat orang lain dan sumber-
sumber yang lain. Disini penulis secara jujur menyampaikan kelemahan-kelemahan
dan mengomentari penelitian sebelumnya, dimana letak perbedaan dengan
penelitian sebelumnya. Pada bagian ini peneliti juga membahas hubungan antara satu
fakta dengan fakta yang lain, baik fakta yang telah didapat maupun yang telah
ditemukan oleh peneliti terdahulu. Hipotesis yang telah diuji hendaknya ditelaah
secara kritis menurut alur yang logis, serta dikemukakan aspek-aspek baru yang
penting. Hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak, beserta alasannya.
Muara akhir dari pembahasan adalah apakah hasil penelitian sesuai dengan teori.

Secara singkat dikemukakan bahwa dalam pembahasan terdapat 6 aspek penting,


yaitu hasil temuan, teori yang digunakan (grand theory), hasil penelitian
sebelumnya, gagasan atau ide orang lain yang diketahui, pendapat peneliti, dan
bahan sekunder lainnya.

Bab V. Kesimpulan Dan Saran


Kesimpulan dan saran diuraikan dalam anak sub judul yang terpisah.

Kesimpulan
Bagian ini memuat tentang generalisasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan
untuk menjawab permasalahan, tujuan dan hipotesis penelitian (kecuali penelitian
deskkriptif kualitatif). Kesimpulan hendaknya diuraikan secara singkat, jelas, padat
menurut urutan yang sistematis.

Saran
Pada sub bagian ini berisi saran yang bersifat ilmiah dan non ilmiah. Saran ilmiah
ditujukan kepada para peneliti bidang sejenis yang ingin melanjutkan atau
mengembangkan penelitian yang telah dilakukan. Kelemahan atau kekurangan dari
penelitian yang sudah dilakukan disarankan agar dapat dilakukan penelitian lanjutan
untuk memperbaiki subyek, obyek ataupun metode. Saran tidak ilmiah berupa
kebijakan pemerintah untuk memperbaiki kondisi tertentu dari segi ekonomis, teknis
ataupun politis.

Daftar pustaka
Bagian ini memuat semua sumber pustaka yang dipergunakan dalam teks agar para
pembaca dapat menemukan kembali sumber informasi yang dikemukakan atau
menjadi dasar penelitian. Sumber pustaka dapat berupa buku teks, monograf,
majalah ilmiah/ jurnal ilmiah, makalah seminar, laporan penelitian, website dan lain–
lain. Sumber pustaka hendaknya dengan tahun terbit tidak lebih dari 10 tahun. Daftar
pustaka tidak bernomor dan ditulis lengkap dengan menggunakan sistem nama tahun
(system Harvaad) sesuai urutan alfabetis.

Lampiran – lampiran
Berbagai hal yang ada kaitannya dengan penelitian tetapi tidak perlu dimasukkan
dalam bagian utama, dapat ditulis pada lampiran. Lampiran tidak boleh mengganggu
isi karangan utama. Lampiran dapat berisi : tabel utama, perhitungan-perhitungan,
bentuk-bentuk kuesioner, foto, peta, panduan wawancara formulir, dokumen asli dan

15
lain-lain.

Bagian utama Skripsi


PENELITIAN KUALITATIF

Bab I. Pendahuluan
Konteks Penelitian atau Latar Belakang (penjelasan sama dengan penelitian
kuantitatif

Fokus Penelitian atau rumusan masalah penelitian


Sub bagian tentang fokus penelitian memuat tentang cakupan atau topik-topik pokok
yang hendak diungkap atau digali dalam penelitian ini. Apabila digunakan istilah
rumusan masalah, maka fokus penelitian berisi pertanyaan-pertanyaan yang hendak
dijawab dalam penelitian dan alasan diajukan pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan ini
diajukan menggambarkan apa yang akan dilakukan atau diungkapkan di lapangan.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan harus didukung oleh alasan-alasan mengapa
hal tersebut dimunculkan.

Alasan-alasan ini dikmukaakan secara jelas, sesuai dengan sifat penelitian kualitatif
yang holistik, induktif, dan naturalistik yang berarti dekat sekali dengan gejala yang
diteliti. Pertanyaan-pertanyaam tersebut diajukan setelah diadakan studi pendahuluan
di lapangan.

Rumusan Masalah (sama dengan penelitian kuantitatif)

Tujuan Penelitian (sama dengan penelitian kuantitatif)

Kegunaan Penelitian (sama dengan penelitian kuantitatif)

Bab II. Landasan Teori


Landasan teori digunakan untuk menuntun peneliti agar fokus penelitian sesuai
dengan kenyataan di lapangan. Selain itu, landasan teori juga bermanfaat untuk
memberikan gambaran umum tentang latar belakang dan sebagai bahan pembahasan
hasil penelitian. Dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan
teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu “teori”.
A. .......
B. .......
C. .......
Bab III. Metode Penelitian

Lokasi dan Waktu Penelitian


Ada kecenderungan waktu penelitian disamakan dengan waktu pengambilan data.
Waktu penelitian terhitung sejak peneliti menyiapkan proposal penelitian, sedangkan
waktu pengambilan data terhitung sejak peneliti mulai mengambil data di lokasi
peneitian. Waktu pengambilan data merupakan bagian dari waktu penelitian. Lokasi
penelitian diisi dengan identifikasi karakteristik lokasi dan alasan memilih lokasi
serta bagaimana peneliti memasuki lokasi tersebut. Lokasi hendaknya diuraikan

16
secara jelas, misalnya letak geografis, bangunan fisik (jika perlu disertakan peta
lokasi), struktur organisasi, program dan suasana sehari-hari. Pemilihan lokasi harus
didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan kemenarikan, keunikan, dan kesesuaian
dengan topik yang dipilih. Dengan pemilihan lokasi ini peneliti diharapkan
menemukan hal-hal yang bermakna dan baru. Hindari alasan-alasan pemilihan lokasi
yang bersifat subyektif, seperti dekat dengan rumah, peneliti familiar dengan lokasi
tersebut dan sebagainya.

Pendekatan dan Jenis Penelitian


Peneliti perlu menggambarkan bahwa penelitian yang dilakukan menggunakan
pendekatan kualitatif disertai dengan alasan singkat mengapa pendekatan itu
digunakan. Disamping itu, peneliti perlu menjjelaskan orientasi teoritis, yaitu
landasan berpikir untuk memahami makna suatu gejala, misalnya fenomenologis,
interaksi simbolis, kebudayaan etnometodologis, atau kritik seni (hermeneutika).
Peneliti juga perlu menjelaskan jenis penelitian yang digunakan, apakah etnografis,
studi kasus, grounded theory, interaktif, ekologis, pertisipatoris, penelitian tindakan,
dan lain-lain.

Kehadiran Peneliti.
Kehadiran peneliti di lokasi penelitian merupakan syarat mutlak dalam
penelitian kualitatif sehingga perlu dijelaskan secara eksplisit dalam laporan
penelitian. Pada penelitian kualitatif, peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus
pengumpul data. Selain manusia, instrumen lain dapat pula digunakan sebagai
pendukung tugas peneliti. Disamping itu perlu dijelaskan tentang peran peneliti,
apakah sebagai partisipan penuh, pengamat partisipan, atau pengamat penuh. Selain
itu, perlu dijelaskan tentang apakah statusnya sebagai peneliti perlu diketahui atau
tidak oleh subjek atau informan.

Sumber Data
Pada bagian ini perlu dijelaskan sumber data, jenis data, dan teknik pengambilan
data. Dijelaskan tentang dari mana data tersebut diperoleh, siapa yang dijadikan
subjek dan informan penelitian, bagaimana ciri-ciri subjek dan informan itu, data apa
saja yang dikumpulkan, bagaimana karakteristiknya, dan bagaimana data tersebut
dikumpulkan sehingga keberadaan data tersebut dapat dipercaya. Misalnya data
tentang sejarah Kota Kupang yang dikumpulkan dari informan yang dipilih dengan
teknik bola salju (snowball sampling).

Pengumpulan Data
Pada bagian ini dijelaskan tentang cara atau pengumpulan data yang digunakan.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif antara lain observasi partisipan,
wawancara mendalam, dan dokumentasi. Rekaman data terdiri dari dua dimensi,
yaitu fidelitas dan struktur. Fidelitas merujuk pada sejauh mana bukti nyata dari
lapangan disajikan. Data yang diperoleh melalui rekaman audio atau vidieo memiliki
fidelitas tinggi, sedangkan data dalam bentuk catatan lapangan memiliki fidelitas
rendah. Struktur berkaitan dengan sejauh mana wawancara dan observasi dilakukan
secara sistematis dan terstruktur. Disamping itu, diuraikan tentang cara menjamin
keabsahan data melalui triangulasi.

17
Analisis Data
Analisis data meliputi pengerjaan, pengorganisasian, pemecahan dan sintesis data
serta pencarian pola, pengungkapan hal yang penting, dan pengetahuan apa yang
dilaporkan. Analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data, dengan
teknik-teknik misalnya analisis domain, analisis taksonomis, analisis komponenisal,
dan analisis tema. Dalam hal ini, peneliti dapat menggunakan statistik
nonparametrik, logika, etika, atau estetika. Dalam uraian tentang analisis data ini
sebaknya diberikan contoh yang operasional, misalnya matriks dan logika.

Pengecekan Validitas Temuan


Bagian ini berisi penjelasan tentang usaha peneliti untuk memperoleh validitas
temuannya. Pengecekan ini dilakukan dengan menggunakan teknik kehadiran
peneliti di lapangan, observasi yang mendalam, triangulasi (menggunakan beberapa
sumber, metode, peneliti, teori), pembahasan sejawat, analisis kasus negatif,
pelacakan kesesuaian hasil, dan pengecekan anggota. Selanjutnya perlu dilakukan
pengecekan apakah temuan dapat ditransfer ke latar lain (transferability),
ketergantungan pada konteknya (dependability), dan dapat-tidaknya dikonfirmasikan
kepada sumbernya (confirmability).

Skema Alur Penelitian


Pada bagian ini diuraikan tentang tahap pelaksanaan penelitian mulai dari penelitian
pendahuluan, pengembangan disain, pelaksanaan penelitian sampai penulisan
laporan.

Bab IV. Hasil Dan Pembahasan


Hasil Penelitian
Pada bagian ini diuraikan tentang data dan temuan yang diperoleh dengan
menggunakan metode dan teknik pengumpulan data yang dipaparkan dalam Bab III.
Urutan pemaparan hasil disesuaikan dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian dan
hasil analisis data. Paparan data tersebut diperoleh dari hasil pengamatan (apa yang
terjadi) dan/atau hasil wawancara (apa yang dikatakan) serta deskripsi informasi
lainnya (misalnya yang berasal dari dokumen, foto, rekaman video, dan hasil
pengukuran). Hasil analisis data yang merupakan temuan penelitian disajikan dalam
bentuk pola, tema, kecendrungan, dan motif yang muncul dari data. Disamping itu
temuan dapat berupa penyajian kategori, sistem klasifikasi, dan tipologi.

Pembahasan
Bagian ini memuat gagasan peneliti, keterkaitan antara pola-pola, kategori-kategori,
dan dimensi-dimensi, posisi temuan atau teori terhadap teori-teori dan temuan-
temuan sebelumnya, serta penafsiran dan penjelasan dari temuan/teori yang diungkap
dari lapangan (grounded theory).

Bab V. Penutup
Bab Penutup memuat: a) Kesimpulan sebagai temuan pokok. b) Implikasi dan
tindak lanjut penelitian. c) Saran-saran atau rekomendasi yang diajukan.

18
Dalam penelitian kualitatif, temuan pokok atau kesimpulan harus menunjukkan
“makna” temuan-temuan tersebut.

Bagian Utama Skripsi


PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Bab I. Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah dalam penelitian & pengembangan diawali dengan
identifikasi kesenjangan-kesenjangan yang ada antara kondisi nyata dengan kondisi
yang diharapkan, serta dampak yang ditumbulkan oleh masalah tersebut. Berbagai
alternatif untuk mengatasi kesenjangan itu perlu dipaparkan secara singkat disertai
dengan identifikasi faktor penghambat dan pendukungnya. Alternatif yang
ditawarkan sebagai pemecah masalah beserta rasionalnya dikemukakan pada bagian
akhir dari penjabaran latar belakang masalah. Disamping itu perlu dipparkan teori-
teori dan dan hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan produk yang
dikembangkan secara terpadu dan sistematis mengikuti pola deduksi.

Tujuan Penelitian dan Pengembangan


Tujuan penelitian dan pengembangan dirumuskan sesuai dengan masalah yang ingin
dipecahkan untuk mencapai kondisi yang ideal yang digambarkan pada latar
belakang masalah.

Spesifikasi Produk yang Diharapkan


Pada bagian ini diuraikan secara lengkap tentang karateristik produk yang
diharapkan dari penelitian & pengembangan. Karateristik produk mencakup semua
identitas penting yang dapat digunakan untuk membedakan satu produk dengan
produk lainnya.

Produk yang dihasilkan berupa bahan ajar, panduan praktikum, poster, kurikulum,
modul, paket pembelajaran, buku teks, alat evaluasi, model, atau produk lain yang
dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah pelatihan, pembelajaran, atau
pendidikan. Setiap produk memiliki spesifikasi yang berbeda dengan produk lainnya,
misalnya panduan praktikum mikkrobiologi memiliki spesifikasi yang berbeda jika
dibandingkan dengan panduan praktikum sejarah Indonesia, meskipun di dalamnya
dapat ditemukan komponen yang sama.

Urgensi Penelitian dan Pengembangan


Bagian urgensi atau pentingnya penelitian & pengembangan digambarkan tentang
alasan mengapa perlu dilakukan pengubahan dari kondisi nyata ke kondisi ideal.
Urgensi penelitian & pengembangan perlu menjelaskan mengapa masalah yang ada
mendesak untuk dipecahkan.

Dalam bagian ini diharapkan juga terungkap kaitan antara urgensi pemecahan
masalah dengan konteks permasalahan yang lebih luas. Pengaitan ini dimaksudkan

19
untuk menjelaskan bahwa pemecahan suatu masalah yang konteksnya mikro benar–
benar dapat member sumbangan bagi pemecahan masalah lain yang konteksnya lebih
luas.

Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan


Pada bagian ini diuraikan tentang asumsi dalam penelitian & pengembangan. Asumsi
ini merupakan merupakan dasar dalam menentukan karakteristik produk yang
dihasilkan dan argumentasi pemilihan model serta prosedur pengembangangannya.
Asumsi yang dikemukakan sebaiknya berasal dari teori-teori yang telah teruji
vailiditasnya, pendapat ahli atau data empiris yang relevan dengan masalah yang
akan dipecahkan produk yang dikembangkan.

Pada bagian ini juga perlu diungkap keterbatasan dari produk yang dihasilkan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi, khususnya untuk konteks masalah yang lebih
luas. Pemaparan kelemahan produk ini sangat penting dilakukan untuk mengingatkan
pengguna agar lebih hati-hati menyikapi produk ini sesuai dengan asumsi yang
menjadi dasar serta disesuaikan dengan ketersediaan faktor pendukung ketika
menggunakan produk ini.

Defenisi Operasional
Defenisi operasional penting dilakukan untuk membatasi dan mengarahkan pembaca
terhadap istilah yang digunakan sehingga tidak menimbulkan penafsiran berbeda.
Definisi istilah-istilah yang khas meliputi istilah yang berkaitan dengan model dan
prosedur yang digunakan dalam penelitian & pengembangan dan istilah yang
berkaitan dengan produk yang dihasilkan. Batasan istilah-istilah tersebut harus
dirumuskan seoperasional mungkin. Makin operasional batasan istilah, makin kecil
peluang istilah itu ditafsirkan berbeda oleh pembaca atau pengguna.

Bab II. Kajian Pustaka


A. ..........
B. ..........
C. .........

Bab. III. Metode Penelitian Dan Pengembangan


Model Penelitian & Pengembangan
Penelitian dan pengembangan memiliki model yang khas. Model penelitian &
pengembangan dapat berupa model prosedural, model konseptual dan model teoritis.
Model procedural adalah model yang bersifat deskriptif, yaitu menggariskan
langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Model konseptual
adalah model yang bersifat analitis yang memberikan komponen-komponen produk
yang akan dikembangkan serta keterkaitan antar komponen. Model teoritis adalah
model yang menunjukan hubungan perubahan antar peristiwa. Model-model
penelitian dan pengembangan antara lain model ADDIE, ASSURE, Hannafin dan
Peck, Gagne and Briggs serta Dick and Carry.

Pada bagian ini perlu dijelaskan secara singkat struktur model yang digunakan dalam
pengembangan produk. Apakah model yang digunakan merupakan model yang

20
sudah ada, adaptasi dari model yang sudah ada atau model yang dikembangkan
sendiri. Apabila model yang digunakan adalah adaptasi dari model yang sudah ada,
maka pemilihan perlu disertai dengan alasan, komponen-komponen yang disesuaikan
serta kekuatan dan kelemahan model itu. Apabila model yang digunakan
dikembangkan sendiri ,maka informasi yang lengkap mengenai setiap komponen dan
kaitan antar komponen dari model itu perlu di paparkan. Model tersebut perlu
diuraikan seoperasional mungkin sebagai dasar dalam pengembangan produk.

Prosedur Penelitian dan Pengembangan


Bagian ini memuat prosedur yang ditempuh oleh peneliti atau pengembang dalam
membuat produk. Perlu diketahui bahwa prosedur pengembangan berbeda dengan
model pengembangan. Model pengembangan menjadi dasar dalam penjabaran
langkah-langkah prosedural. Sementara itu model penelitian & pengembangan
dalam bentuk konseptual atau teoritis, maka kedua model ini tidak secara langsung
memberikan pentunjuk tentang bagaimana langkah prosedural yang dilalui sampai ke
produk yang dispesifikasi. Prosedur perlu dibuat secara detail yang menggambarkan
keseluruhan proses.

Uji Coba Produk


Produk yang telah dibuat tidak serta merta digunakan akan tetapi dilakukan uji coba
terlebih dahulu. Uji coba dilakukan untuk mengumpulkan data sebagai dasar untuk
menetapkan tingkat keefektifan, efisiensi, dan/atau daya tarik dari produk yang
dihasilkan. Pada bagian ini secara berurutan perlu dikemukakan desain uji coba,
subjek coba, jenis data, instrument pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Uji coba produk pengembangan biasanya dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu uji
perseorangan, uji kelompok kecil dan uji lapangan. Dalam kegiatan penelitian &
pengembangan, pengembang mungkin berhenti pada tahap uji perseorangan, atau
dilanjutkan dan berhenti sampai tahap uji kelompok kecil atau sampai uji lapangan.
Hal ini sangat tergantung pada urgensi dan data yang diperlukan melalui uji coba itu.

Disain Uji Coba


Desain uji coba produk bisa mengunakan desain yang biasa digunakan dalam
penelitian kuantitatif, yaitu desain deskriptif atau eksperimental. Hal penting yang
harus diperhatikan adalah ketepatan memilih desain untuk tahapan tertentu
(perseorangan, kelompok kecil atau lapangan) dari uji coba produk agar dapat
diperoleh data yang lengkap untuk memperbaiki produk.

Subjek Uji Coba


Pada sub bagian ini, peneliti atau pengembang perlu menjelaskan secara lengkap dan
jelas karakteristik dan cara memilih subjek uji coba. Subjek uji coba produk antara
lain terdiri dari ahli di bidang materi atau isi produk, ahli di bidang disain atau
perancangan produk, dan/atau subjek sasaran atau pengguna produk.

Subjek uji coba di bidang isi produk memiliki keahllian yang berkaitan dengan isi
produk yang akan dikembangkan. Misalnya produk yang akan dikembangkan adalah
penuntun praktikum fisiologi tumbuhan pada materi fotosintesis, maka subjek uji

21
coba yang selanjutnya disebut validator adalah orang yang memiliki bidang keahlian
fisiologi tumbuhan. Subjek uji coba atau validator ini bertugas untuk memvalidasi isi
produk. Validator isi produk berasal dari dosen dan guru dalam bidang terkait.
Subjek coba dalam bidang perancangan berasal dari ahli yang paham benar tentang
perancangan produk. Produk yang dikembangkan berkaitan dengan media, maka
validator adalah ahli yang paham tentang perancangan media yang memenuhi
persyaratan sebuah media dalam pembelajaran.

Jenis Data.
Uji coba produk pada penelitian dan pengembangan bertujuan untuk memperoleh
data. Data yang dikumpulkan digunakan sebagai dasar untuk menetapkan tingkat
keefktifan, efisiensi dan atau daya tarik dari produk yang dikembangkan. Dalam
penelitian dan pengembangan ketiga jenis data (yang berkaitan dengan keefektifan
efisiensi dan daya tarik) tidak harus dikumpulkan semua oleh pengembang.
Pengembang bisa saja mengumpulkan data ssesuai dengan kebutuhan
pengembangan. Misalnya pengembang hanya melakukan uji coba untuk melihat
daya tarik dari suatu produk, atau hanya untuk melihat tingkat efisiensinya atau
keduanya,. Keputusan untuk menentukan jenis data yang dikumpulkan disesuaikan
dengan pemecahan masalah yang dikemukakan pada Bab 1. Apakah pemecahannya
masalahnya meliputi ketiga aspek, hanya 2 aspek atau hanya satu aspek saja.

Berkaitan dengan hal tersebut, apabila pemecahan masalah berkaitan dengan


efisiensi, maka data yang dikumpulkan berkaitan dengan efisiensi produk yang
dikembangkan. Begitu pula halnya dengan penekanan pada keefktifan atau daya
tarik.

Paparan mengenai jenis data yang dikumpulkan hendaknya dikaitkan dengan desain
dan pemilihan subjek uji coba. Jenis data tertentu, bagaimana pun juga akan
menuntut desain tertentu dan subjek coba tertentu. Misalnya, pengumpullan data
mengenai kecermatan isi dapat dilakukan secara individu dari validator isi, atau
secara kelompok melibatkan ahli isi, ahli desain, dan sasaran pengguna produk.
Pengumpulan data secara kelompok dapat dilakukan melalui diskusi, maupun
seminar.

Instrumen Pengumpulan Data.


Instrumen memiliki fungsi strategis dalam pengumpulan data. Jika instrumen yang
digunakan telah tersedia, maka perlu diuraikan tentang karakteristik instrumen itu,
terutama mengenai kesahihan (validitas) dan keterandalannya (reliabilitas). Apabila
instrumen yang digunakan dikembangkan sendiri maka perlu dijelaskan secara rinci
prosedur pengembangannya.

Teknik Analisis Data.


Pada bagian ini perlu dijelaskan teknik dan prosedur analisis yang digunakan dalam
menganalisis data uji coba dan perlu dijelaskan mengapa teknik analisis tersebut
digunakan. Apabila teknik analisis tersebut belum dikenal secara luas, maka
pengembang perlu menguraikan secara detail teknik analisis tersebut, sebaliknya jika
teknik analisis sudah cukup dikenal, maka uraian seperlunya saja.

22
Bab IV. Hasil Penelitian Dan Pengembangan
Penyajian Data Uji Coba
Pada bagian ini disajikan semua data yang dikumpulkan dari kegiatan uji coba
produk dalam bentuk tabel, bagan, atau gambar yang mudah dipahami.. Sebelum
dianalisis, data ini perlu dikelompokkan berdasarkan jenisnya dan komponen produk
yang dikembangkan. Pengelompookan data ini sangat penting untuk keperluan revisi
produk.

Analisis Data
Bagian ini mengungkapkan secara rinci hasil analisis data uji coba. Penyajian hasil
analisis data perlu dibatasi pada hal-hal yang bersifat faktual, tanpa interprestasi
pengembang. Kesimpulan hasil analisis perlu dikemukan pada bagian akhir dari butir
ini. Kesimpulan inilah yang digunakan sebagai dasar melakukan revisi produk.

Revisi Produk
Revisi produk ditetapkan berdasarkan hasil analisis data. Keputusan merevisi produk
hendaknya disertai dengan pembenaran bahwa setelah direvisi produk itu akan
menjadi lebih efektif, efisien dan atau menarik. Komponen-kompponen yang direvisi
dan hasil revisinya harus secara jelas dikemukakan dalam bagian ini.

Bab V. Penutup
Bab penutup memuat dua hal penting kajian terhadap produk yang telah direvisi dan
saran pemanfaatan, diseminasi, serta pengembangan produk lebih lanjut.

Kajian Produk yang Telah Direvisi


Pada bagian ini dilakukan pengkajian terhadap produk yang telah dikembangkan
(hasil revisi) secara objektif dan tuntas. Pembahasan produk harus diperkuat oleh
teori-teori atau hasil penelitian yang relevan yang terdapat pada Bab II. Hasil kajian
atau pembahasan mengarah kepada peluang dimanfaatkannya produk untuk
pemecahan masalah yang ada.

Pada bagian ini, pengembang secara jujur mengungkapkan kekuatan-kekuatan dan


kelemahan-kelemahan produk dan diuraikan secara komprehensif kaitan antara
produk dengan masalah yang ingin dipecahkan. Disamping itu, pengembang harus
jeli mengungkapkan peluang munculnya masalah lain dari pemanfaatan produk dan
sekaligus menguraikan bagaimana mengantisipasi permasalhan baru tersebut.
B. Saran Pemanfaatan , Diseminasi, Dan Pengembangan Produk Lebih Lanjut

Pengajuan saran pada bagian ini meliputi saran untuk keperluan pemanfaatan
produk, diseminasi produk ke sasaran yang lebih luas dan saran untuk keperluan
pengembangan lebih lanjut. Setiap saran sebaiknya didasarkan pada hasil kajian
terhadap produk.. Saran yang disampaikan sebaiknya menggunakan pernyataan-
pernyataan yang lebih jelas disertai dengan alasannya.

23
Bagian Inti
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

Bab I. Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Inti dari latar belakang masalah penelitian berisi tentang uraian mengenai arti
pentingnya penelitian ini dilakukan, fakta-fakta permasalahan pembelajaran yang
ditemukan dalam kelas, alternatif solusi untuk mengatasi masalah tersebut, apa
keunggulan dari alternatif solusi tersebut, serta hasil penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya yang melandasi topik penelitian.

Masalah menunjukkan kesenjangan antara harapan dan fakta atau antara idealisme
teori dan fakta empiris yang dirasakan dalam proses pembelajaran. Peneliti merasa
prihatin atas terjadinya masalah dalam pembelajaran, kemudian timbul rasa peduli
dan niat untuk mengatasi masalah. Dari permasalahan yang ada dilakukan
identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan masalah tersebut. Faktor-faktor
penyebab tersebut menjadi dasar untuk menentukan alternatif solusi. Pilihan solusi
bagi masalah tersebut berupa tindakan konkret yang dapat dilakukan oleh pendidik
dan peneliti secara kolaboratif.

Penjelasan tentang masalah sebaiknya didasarkan pada observasi yang disebutkan


dengan jelas waktu dan tempatnya. Sedapat mungkin diuraikan juga data pendukung
yang makin memperjelas adanya kesenjangan tersebut. Data pendukung dapat berupa
nilai rerata kelas pada pembelajaran materi pokok sebelumya atau data rerata kelas
materi pokok yang dianggap sulit dibelajarkan pada beberapa kelas selama beberapa
tahun sebelumnya.

Pilihan cara pemecahan masalah perlu dideskripsikan dengan jelas dengan disertai
argumentasi mengapa cara pemecahan tersebut dipilih. Hasil kajian teoritis dan
empiris dikemukakan sebagai landasan pemilihan tindakan. Argumentasi untuk
mendukung pilihan tindakan disampaikan secara kritis, logis, dan analitis, sejalan
dengan teori-teori yang relevan, dan sebaiknya juga didukung bukti-bukti empiris
(hasil penelitian terdahulu yang relevan) atas keefektifan tindakan yang dipilih dalam
upaya penyelesaian masalah-masalah yang sama atau sejenis yang dilakukan oleh
peneliti-peneliti sebelumnya.

Rumusan Masalah
Masalah Penelitian, merupakan kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Rumusan
masalah dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti secara jelas, spesifik dan
operasional dikaitkan dengan alternatif pemecahan masalah dan hasil yang ingin
dicapai.

Rumusan masalah dari aspek substansi atau isi berkaitan dengan bobot dan nilai
permasalahan serta kegunaan atau manfaat pemecahan masalah melalui tindakan
yang dipilih. Rumusan masalah dari aspek orisialitas tindakan, maka yang perlu
dipertimbangkan apakah pemecahan dengan model tindakan itu merupakan suatu hal

24
baru yang belum pernah dilakukan guru sebelumnya, setidaknya di dalam konteks
permasalahan yang ada pada saat penelitian dilakukan.

Rumusan masalah dari aspek formulasi, maka sebaiknya masalah dirumuskan dalam
bentuk kalimat pertanyaan. Hindari rumusan masalah yang bermakna ganda.
Rumusan masalah hendaknya lugas menyatakan secara eksplisit dan spesifik tentang
masalah apa yang ditemukan dan tindakan yang diharapkan dapat mengatasi masalah
tersebut.

Rumusan maslah dari aspek teknis, maka yang perlu diperhatikan adalah kelayakan
masalah dan kemampuan peneliti untuk melakukan penelitian dan menjawab atau
memecahkan masalah yang dipilih. Masalah yang dipilih hendaknya bermakna,
memiliki nilai praktis bagi guru dan semua yang berkolaborasi dapat memperoleh
pengalaman belajar untuk meningkatkan profesionalitasnya.

Rumusan masalah dari aspek aplikasinya, maka yang perlu diperhatikan adalah
tindakan pemecahan masalah tersebut dapat diapikasikan untuk memecahkan
masalah serupa yang dihadapi oleh guru, kegunaan metodologi dan kegunaan teori
dalam memperkaya atau mengoreksi teori pembelajaran.

Tujuan Penelitian.
Tujuan penelitian merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan. Oleh sebab
itu maka perumusan tujuan harus sesuai dengan perumusan masalah, dengan
mempertimbangkan semua aspek maupun jumlah dari rumusan masalah. Jika
perumusan masalah terdiri dari 2 item, maka tujuan penelitian juga harus terdiri dari
2 item, dan seterusnya.

Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dirumuskan sesuai dengan kebermanfaatan penelitian. Dalam
PTK, manfaat penelitian biasanya diperuntukan bagi siswa, sekolah dan guru atau
peneliti. Uraian manfaat ini berisi kelayakan masalah yang diteliti, terutama terkait
dengan manfaat dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran yang
dilakukan dengan menerapkan tindakan yang dipilih.

Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian


Pada bagian ini dipaparkan tentang ruang lingkup penelitian yang mencerminkan
keluasan cakupan penelitian. Keluasan cakupan penelitian dapat dibatasi dengan
pembatasan kancah penelitian misalnya terbatas dalam satu kelas atau beberapa
kelas di sekolah tertentu atau di beberapa sekolah secara independen (untuk
kemudian dilakukan meta analisis hasil penelitiannya oleh peneliti utama) atau
dengan membatasi banyaknya variable yang akan dikaji.

Keterbatasan penelitian membatasi luasnya ruang lingkup penelitian karena


pertimbangan tertentu. Banyak variabel yang sebanarnya dapat dikaji dalam
penelitian tindakan, akan tetapi karena kesulitan-kesulitan metodologis atau
prosedural tertentu bukan karena keterbatasan waktu dan logistik yang dimiliki
peneliti sehingga tidak dapat dicakup di dalam penelitian. Beberapa beberapa hal

25
tidak bisa dikaji dalam PTK, seperti dampak variabilitas waktu tindakan dan
kesungguhan belajar siswa saat dilakukan tindakan.

Definisi Operasional.
Pada bagian ini berisi penegasan beberapa istilah penting (variabel-variabel) yang
digunakan dalam judul atau dalam rumusan masalah. Beberapa istilah itu diuraikan
dan dijelaskan sejalan dengan pengertian yang dinginkan, yang sesungguhnya atau
yang ada di lapangan. Dalam defenisi operasional bukan uraian tentang konsep dari
pendapat orang lain, tetapi uraian tentang istilah sesungguhnya yang ada di lapangan
atau di sekolah yang akan diteliti. Defenisi operasional mengarahkan peneliti dan
pembaca tentang maksud dari istilah penting sehingga tidak menimbulkan salah
tafsir.

Bab II. Kajian Pustaka


Berisi sejumlah teori yang relevan yang dijadikan sebagai kerangka acuan dalam
kegiatan penelitian atau pemandu kegiatan penelitian. Kerangka Teoritis, berisi
rincian hasil penelitian sebelumnya dan teori-teori yang ada hubungannya dengan
masalah penelitian. Pembahasan bagian ini difokuskan pada satu atau lebih teori dan
hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan masalah penelitian. Kerangka toritis
untuk memecahkan masalah penelitian dengan menggambarkan variabel dan
hubungan variabel penelitian.

Kajian pustaka menjelaskan dua hal, yaitu (1) menjelaskan konsep-konsep yang ada
dalam variabel penelitian ini. Misalnya konsep tentang prestasi belajar, konsep
model pembelajaran kooperatif, konsep metode eksperimen, konsep motivasi belajar
dan lain-lain. Konsep-konsep tersebut seharusnya berdasarkan pendapat beberapa
ahli di bidangnya. Konsep-konsep ini dikomentari oleh peneliti dan disintesis sesuai
dengan konsep yang akan digunakan dalam penelitian; (2) menjelaskan beberapa
hasi penelitian sebelumnya (lebih dari satu orang peneliti) yang sejenis atau mirip
dengan penelitian yang akan dilakukan. Dengan demikian akan diketahui kedudukan
penelitian ini dan terhindar dari duplikasi atau plagiatisme.

Setelah dipaparkan teori-teori atau konsep-konsep yang berkaitan dengan variabel


penelitian, maka sub bagian berikut yang perlu dijelaskan adalah kerangka pikir
penelitian. Kerangka pikir pada penelitian tindakan harus menggambarkan
permasalahan dan fakor-faktor penyebab terjadinya masalahah yang mencerminkan
fakta yang terjadi dalam kelas atau lapangan. Berdasarkan faktor penyebab masalah
maka ditetapkan alternatif pemecahan masalah memalui pelaksanaan tindakan untuk
mengatasi masalah yang dihadapi. Pada bagain akhir kerangka pikir penelitian perlu
digambarkan secara jelas harapan akan terjadinya perbaikan atau perubahan ke arah
positif setelah diaplikasikan tindakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

Bagian akhir dari tinjauan pustaka adalah rumusan hipotesis tindakan. Sebagaimana
jenis penelitian lainnya, hipotesis muncul dari sejmlah teori, oleh sebab itu, maka
hipotesis dalam hal ini hipotesis tindakan ditepatkan setelah kerangka pikir
penelitian. Secara singkat sistematika Bab Tinjauan Pustaka sebagai berikut:
A. ......

26
B. .......
C. ...... , dst
D. Kerangka Pikir Penelitian
E. Hipotesis Tindakan

Bab III. Metode Penelitian


Jenis Penelitian
Pada bagian ini dijelaskan bahwa pendekatan penelitian yang digunakan di dalam
PTK cenderung mengarah kepada penelitian kualitatif. Hal ini perlu dikemukakan
karena PTK memang menujukkan karakteristik penelitian kualitatif yang cukup kuat,
terutama pada pemaknaan apa yang terjadi di dalam proses pembelajaran, baik yang
terkait dengan kondisi awal pembelajaran maupun yang terjadi setelah diterapkannya
tindakan. Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan yang dilaksanakan dalam
bentuk siklus yang terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi
dan refleksi.

Lokasi dan waktu Penelitian


Pada bagian ini diuraikan secara jelas kapan penelitian tindakan mulai dan berapa
lama berlangsung penelitian ini. Disamping itu, diuraian secara lengkap dan jelas
mengenai lokasi penelitian. Jika dilaksanakan di suatu kelas di sekolah tertentu,
maka lokasi yang dipaparkan sebaiknya mencakup kelas,nama dan alamat sekolah
tempat penelitian, serta karakteristiknya.

Subjek Penelitian
Pada bgaian ini dijelaskan secara detail identitas dan karakteristik subjek penelitian.
Subjek penelitian adalah kelompok individu yang dikenai tindakan. Pada bagian ini
juga dijelaskan secara rinci jumlah, komposisi, dan ciri-ciri lain yang relevan dari
subjek penelitian.

Prosedur Penelitian
Perencanaan
Pada sub bagian ini diuraikan tentang semua persiapan yang akan digunakan dalam
pembelajaran, seperti merancang model pembelajaran, menyiapkan instrument
penelitian antara lain (LKPD, soal-soal diskusi kelompok, pedoman observasi guru
dan siswa), menyiapkan bahan ajar, menyusun rencana pembelajaran, menyiapkan
media dan menyusun perangkat test.

Pelaksanaan Tindakan
Pada sub bagian ini diuraikan tentang langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran
sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat dengan materi atau pokok bahasan
yang telah direncanakan.

Pengamatan/Observasi
Pada sub bagian ini diuraikan tentang proses pengamatan terhadap aktivitas yang
dilakukan oleh siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung sesuai item
penilaian dalam angket atau lembar observasi yang telah disiapkan pada tahap
perencanaan. Lampirkan instrumen penelitian.

27
Pelaksanan Tes
Pada sub bagian ini diuraikan tentang bentuk tes yang akan diberikan disertai dengan
alasannya. Instrumen tes yang digunakan adalah instrumen yang telah dibuat pada
tahap perencanaan tindakan. Tes ini diberikan setelah selesai pembelajaran.

Analisis Data
Analisis data dilakukan sesuai dengan rumusan indikator keberhasilan. Apabila
rumusan indikator berkaitan dengan ketuntasan belajar kelas, maka analisis data
dilakukan dengan menggunakan formula sederhana untuk menghitung rata-rata
ketuntasan belajar kelas. Demkian pula aktivitas belajar siswa dan aktivitas guru
dalam pelaksanaan pembelajaran.

Indikator Keberhasilan
Pada bagian ini diuraikan secara jelas tentang kriteria kkeberhasilan pelaksanaan
tindakan. Penetapan kriteria bisa berdasarkan kriteria yang telah berlaku di sekolah
atau kriteria yang berlaku secara umum dalam satu wilayah kota atau kabupaten,
misalnya nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) sebagai dasar untuk
menentukan keberhasilan pelaksanaaan tindakan berdasarkan nilai hasil belajar.
Kriteria keberhasila pelaksanaan tindakan dari aspek aktivitas belajar siswa,
pelaksanaan pembelajaran guru dapat ditetapkan sendiri oleh peneliti atau
berdasarkan ketentuan yang dikemukan oleh pendapat ahli.

Refleksi
Refleksi dimaksudkan sebagai upaya untuk mengkaji proses, yaitu apa yang telah
dan belum terjadi, apa yang dihasilkan, mengapa suatu hal terjadi demikian, dan
tindak lanjut apa yang perlu dilakukan. Hasil refleksi digunakan untuk menetapkan
langkah selanjutnya dalam upaya untuk menghasilkan perbaikan situasi yang dari
sejak awal memicu keinginan peneliti untuk melakukan PTK.

Hal-hal yang danalisis pada sub bagian refleksi antara lain hasil test dan kesulitan-
kesulitan yang dialami siswa dalam mengerjakan soal, aktivitas belajar siswa dan
kesulitan siswa dalam mengikuti tahapan penerapan model atau metode
pembelajaran tertentu, aktivitas guru dan kelemahan-kelemahan guru dalam
pelaksanaan pembelajaran.
Komponen- komponen refleksi dapat digambarkan sebagai berikut.
Analisis Pemaknaan  Penjelasan  Penyimpulan  Tindak Lanjut

Tindak Lanjut
Apabila hasil perbaikan yang diharapkan belum tercapai pada siklus I, maka
diuraikan langkah lanjutan pada siklus II. Satu siklus kegiatan merupakan kesatuan
dari kegiatan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan interpretasi,
serta analisis dan refleksi. Semua langkah untuk siklus II ini (juga untuk siklus ke
tiga dan selanjutnya, jika ada) diuraikan lengkap seperti pada siklus pertama. Tidak
perlu dilakukan siklus lanjutan apabila kriteria keberhasilan sudah dicapai.

28
Bab IV. Hasil dan Pembahasan

Deskripsi Sekolah Tempat Penelitian (tidak harus)


Pada bagian ini diuraikan tentang lokasi sekolah (desa, kecamatan, kabupaten), jarak
dari kota Kabupaten, waktu tempuh berapa lama dari kota Kabupaten, status sekolah
(negeri, swasta), kondisi guru (jumlah guru, tingkat pendidikan, pengalaman
mengajar, kepangkatan, status, dll ), kondisi siswa (jumlah siswa, jumlah rombongan
belajar, jenis kelamin), keadaan sosial ekonomi siswa, fasilitas penunjang (kelayakan
(gedung, listrik, alat peraga, dan fasilitas penunjang lain).

Hasil Penelitian Siklus I


Deskripsi pelaksanaan pembelajaran siklus I
Pada bagian ini diuraikan secara singkat bagaimana pelaksanaan pembelajaran pada
setiap pertemuan di siklus I. materi apa yang diajarkan, metode pembelajaran,
bagaimana interaksi guru dan siswa.

Deskripsi hasil observasi siswa pada siklus I


Pada bagian ini diuraikan tentang bagaimana aktifitas belajar siswa sesuai dengan
item-item pada lembar observasi.

Deskripsi hasil observasi guru pada siklus I


Pada bagian ini diuraikan tentang aktifitas yang dilakukan oleh guru/peneliti sesuai
dengan item-item pada lembar observasi.

Deskripsi hasil tes siklus I


Pada bagian ini ditampilkan rentangan nilai hasil test siklus I dalam tabel diertai
dengan rata-rata nilai (rata-rata kelas), jumlah siswa yang sudah tuntas dan belum.
Pada bagian ini juga diuraikan kesulitan/kesalahan siswa dalam mengerjakan soal-
soal test sehingga nilai mereka tidak tuntas.

Indikator keberhasilan siklus I


Pada bagian ini dijelaskan tentang hasil analisis data apakah sudah tercapai indikator
keberhasilan atau belum. Indikator keberhasilan yang digunakan sesuai dengan
rumusan indikator keberhasilan pada bab III. Pada umumnya indikator keberhasilan
berdasarkan hasil tes. Namun demikian bisa ditambahkan dengan aktivitas belajar
siswa dan aktivitas pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Apabila
indikator keberhasilan dilihat dari hasil belajar, maka kriteria keberhasilan
berdasarkan KKM sekolah, pendapat ahli atau ditetapkan sendiri oleh peneliti/guru.
Indikator keberhasilan aktivitas belajar siswa dan aktivitas pelaksanaan pembelajaran
guru ditetapkan berdasarkan pendapat ahli atau ditetapkan sendiri oleh peneliti atau
guru.

Refleksi dan Tindak Lanjut


Pada bagian ini dilakukan refleksi tentang kelemahan-kelemahan yang terjadi pada
siklus I baik hasil observasi maupun hasil test dan dirumuskan rencana perbaikan
pada siklus II.

29
Hasil Penelitian Siklus II (ikuti setiap langkah seperti pada siklus I)

Hasil Penelitian Siklus III (jika ada)--- (ikuti setiap langkah seperti pada siklus I)

Pembahasan
Pada bagian ini diuraikan tentang bubungkan hasil pada siklus I dan siklus II (siklus
III jika ada). Mengapa terjadi peningkatan hasil belajar, apa yang menyebabkan
terjadi peningkatan hasil belajar. Uraian penulis perlu diperkuat dengan pendapat
ahli atau hasil penelitian sejenis sebelumnya. Pada bagian akhir pembahasan perlu
diberikan pernyataan atau penegasan (clossing statement) bahwa dengan hasil
tersebut maka metode/model yang digunakan atau tindakan yang dilakukan dapat
atau tidak meningkatkan aktifitas dan hasil belajar dalam pembelajaran apa di
sekolah mana.

Bab VI. Kesimpulan dan Saran

Bab ini memuat pernyataan penegasan atau kesimpulan serta saran-saran atau
rekomendasi yang diajukan.

Bagian akhir (sama seperti penelitian kuantitatif)

30
BAB III
TEKNIK PENULISAN PROPOSAL DAN SKRIPSI

A. Aturan Umum
1. Bahan
Proposal dan skripsi diketik dengan tinta hitam, menggunakan kertas HVS (80 gram)
warna putih, dan dijilid rapih.

2. Ukuran Proposal dan skripsi


Proposal dan skripsi dibuat dengan kertas HVS ukuran 21 x 29,7cm.

3. Warna sampul dan jenis jilidan


Warna sampul proposal dan skripsi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
adalah biru. Proposal dijilid senyawa dan skripsi dijilid istimewa (hard cover)

4. Tata cara pengetikan proposal dan skripsi


Pengetikan dilakukan sesuai dengan ketentuan berikut :
a. Marjin (jarak tulisan dari tepi kertas)
Marjin kiri dan atas 4 cm, sedangkan margin kanan dan bawah 3 cm. Header 1 cm
dan footer 1,5 cm from edge.
b. Jenis huruf
1) Huruf Times New Roman (TNR) dengan ukuran 12
2) Huruf miring atau garis bawah dipakai untuk kata yang belum baku dalam
bahasa Indonesia, misalnya nama latin untuk organisme.
3) Jika tulisan dalam tabel cukup banyak, maka ukuran huruf yang digunakan
TNR 11 dan tulisan dalam gambar minimal 10 dan maksimal 12.
c. Cara pengetikan
1) Jarak baris dibuat 2 spasi, kecuali kutipan langsung, daftar (tabel, gambar,
lampiran), dan keterangan gambar, abstrak dan daftar pustaka, diketik dengan
jarak 1 spasi ke bawah.
2) Jarak antara titik (.), koma (,), titik dua (:), titik koma (;), tanda seru (!) dan
tanda tanya (?) dengan kata, huruf atau angka berikutnya adalah satu ketukan,
namun tidak ada jarak dengan tanda-tanda baca tersebut dengan kata huruf
atau angka sebelumnya (misalnya: mengapa?, anda, yaitu:).
3) Jarak antara angka dengan satuan di belakangnya adalah satu ketukan kecuali
untuk % dan derajad (o), misalnya: 5 Km, 4 Kg, 1 m2, 20 oC, 5o, 70%).
4) Tidak ada jarak antara tulisan dengan tanda apit dengan tanda yang mengapit
tulisan, seperti tanda petik (‘.....’), tanda kutip (“.......”), tanda kurung ((...),
[...], {...}, ˂...˃), namun jarak antara tulisan di luar tanda apit tersebut adalah
satu ketukan.
5) Jika terdapat tanda miring (/) diantara dua kata atau angka, maka tidak ada
jarak antara kedua kata atau angka tersebut.
6) Jarak antara angka dengan tanda operasi bilangan adalah satu ketukan, kecuali
tanda minus (-) tidak ada ketukan (misalnya: 3 x 2 = 6, 6 : 2 = 3, 6 + (-8) = -
2).
7) Naskah skripsi diketik rata kanan dan kiri, kecuali judul bab di tengah (center
text)
8) Tidak diberikan kertas pemisah antar bab, kecuali pada lampiran diberikan
kertas pemisah biru dengan tulisan “LAMPIRAN) pada bagian tengah bidang
tulis.

31
d. Bab, sub bab, sub-sub bab dan seterusnya
1) Kata bab harus ditulis dengan huruf kapital dan diatur supaya simetris
ditengah-tengah dan dicetak tebal, dengan jarak 4 cm dari tepi atas, setelah
satu ketuk diketik nomor tanpa diakhiri dengan titik. Nomor bab
menggunakan angka romawi (I, II III, IV, dan V). Tiga spasi di bawa kata bab
dan nomor bab ditulis judul bab dengan ukuran huruf TNR 14 tanpa diakhiri
dengan titik. Kata bab, nomor bab dan judul bab ditebalkan (bold).
2) Jarak antara judul bab dengan baris petama alinea pertama adalah tiga spasi.
3) Jarak antara baris terakhir suatu sub bab dengan sub bab berikutnya adalah
tiga spasi.
4) Jarak antara judul sub bab dan baris pertama dari alinea pertama adalah tiga
spasi.
5) Judul sub bab ditulis di pinggir kiri bidang pengetikan, semua kata diketik
dengan huruf awal kapital kecuali kata penghubung dan kata depan, dan
semua dicetak tebal, tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah sub
bab diketik mulai dengan alinea baru.
6) Judul sub bab yang lebih dari dua baris diketik dengan jarak satu spasi.
7) Penomoran sub bab dengan angka arab yang menunjukkan bab diikuti oleh
titik tanpa ketukan dan angka arab yang menunjukkan urutan sub bab diikuti
dengan titik tanpa ketukan. Jarak antara titik (.) dengan huruf pertama judul
sub bab adalah satu ketuk. Contoh penomoran sub bab 2.1. Konsep Prestasi
Belajar (angka 2 menunjukkan bab II dan angka 1 menunjukkan urutan sub
bab pertama). Nomor dan judul sub bab ditebalkan.
8) Sub sub bab diketik mulai dari batas tepi kiri dan dicetak tebal dimana hanya
huruf pertama dari kata pertama saja diketik dengan huruf kapital, tanpa
diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah sub sub bab dimulai dengan
alinea baru berjarak dua spasi. Penomoran sub sub bab dengan angka arab
yang menunjukkan bab, sub bab dan urutan sub sub bab, masing-masing
diikuti oleh titik tanpa ketukan. Satu ketuk setelah titik diketik judul sub sub
bab. Judul sub sub bab tidak ditebalkan. Contoh penomoran sub sub bab 2.1.1.
Defenisi prestasi belajar
9) Judul sub sub sub bab ditulis dari batas tepi kiri titik dimana hanya huruf
pertama dari kata pertama saja yang berupa huruf kapital, tanpa diakhiri
dengan titik. Kalimat pertama dari sub sub sub bab dimulai dengan alinea baru
dengan jarak dua spasi. Penomoran sub sub sub bab dengan angka arab yang
menunjukkan bab, sub bab, sub sub bab dan urutan sub sub sub bab, masing-
masing diikuti oleh titik tanpa ketukan. Dua spasi di bawah sub sub sub bab
dimulai dengan alinea baru. Sub sub sub bab tidak ditebalkan. Contoh
penulisan sub sub sub bab 2.1.1.1. Defenisi prestasi belajar menurut Basuki

e. Penomoran Bab dan turunannya


Penomoran bab dan turunannya secara ringkas sebagai berikut:

Peno-
Judul Jenis penomoran
moran
I. BAB Angka romawi besar
1.1. Sub Bab Angka Arab
1.1.1 Sub Sub Bab Angka Arab
1.1.1.1 Sub Sub Sub Bab Angka Arab

32
f. Penomoran halaman, gambar, dan tabel
1) Mulai dari halaman pertama, sesudah sampul depan sampai dengan daftar
lampiran (proposal) dan abstract (skripsi), halaman diberi nomor urut dengan
angka Romawi kecil (i, ii, iii dst).
2) Mulai Bab I sampai dengan halaman daftar pustaka diberi nomor urut dengan
angka Arab (1, 2, 3 dst).
3) Nomor halaman ditempatkan di sebelah tengah bawah.
4) Nomor halaman diketik dengan jarak 1,5 cm dari bawah.
5) Tabel (daftar) diberi nomor urut dengan angka Arab sesuai dengan urutan bab.
Misalnya tabel 2.1 (tabel nomor urut pertama pada bab II), dst. Nomor tabel
diketik pada bagian atas tepi kiri tabel.
6) Gambar diberi nomor urut dengan angka Arab sesuai dengan urutan bab,
masalnya gambar 4.1 (gambar nomor urut pertama pada bab IV), dst. Nomor
gambar diketik pada bagian bawah tepi kiri gambar.
7) Nomor urut persamaan yang berbentuk rumus matematika, reaksi kimia, dan
lain-lainnya ditulis dengan angka Arab di dalam tanda kurung ( ) dan
ditempatkan 8 ketuk dari batas tepi kanan.
8) Lampiran diberikan nomor halaman dengan angka arab yang merupakan
kelanjutan dari nomor terakhir halaman daftar pustaka.

g. Bilangan dan satuan


1) Bilangan diketik dengan angka, kecuali bilangan, lambang, atau rumus
kimiawi pada permulaan kalimat harus dieja, misalnya lima orang mahasiswa.
2) Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik, misalnya tinggi
bunga matahari 50,2 cm (bukan 50.2 cm)
3) Satuan dengan singkatan resmi tanpa titik di belakangnya, misalnya km, cm,
cal, ml, m, dan lain-lain.

h. Penulisan kata yang tidak termasuk bahasa Indonesia


Kata-kata asing, kata-kata dari bahasa daerah dan semua kata yang bukan dari
bahasa Indonesia harus dicetak miring (italic). Misalnya : et al., Bacillus subtilis,
helong, dawan, dua wao, density, motivation dan lain-lain.

i. Penulisan singkatan kata asing


Dalam penulisan karena keterbatasan tempat atau suatu pertimbangan lain kadang-
kadang diperlukan menyingkat kata. Penyingkatan kata-kata asing sesuai dengan
aturan yang sudah baku, misalnya: does not disingkat doesn’t, i will disingkat i’ll
dan lain-lain

j. Alinea baru
Penggunaan alinea dapat digunakan dua alternatif sebagai berikut:
Alternatif pertama:
Awal alinea atau Alinea baru diberikan indentasi pada jarak 1 cm dari margin kiri.
Dibuat dengan cara mengatur batas “tab” atau menggeser “tool first line” tepat
pada angka 1 pada tool bars (jika angka pada tool bars tidak muncul, klik view dan
berikan tanda centang pada ruler)

Alternatif kedua:
Ketikan pada setiap alinea selalu dimulai dari pinggir kiri bidang pengetikan. Jarak
antara alinea yang satu dengan laiinnya menggunakan indents and spacing after 10
pt.

33
k. Penulisan nama alat dan bahan yang digunakan dalam sub bab tersendiri harus
disebutkan semua alat dan bahan. Alat dan bahan tertentu perlu disebutkan
spesfisikasinya. Misal alat DO-meter disebutkan DO-meter digital TOA model
DO-20 A atau bahan glukosa PA dan lain-lain.
l. Penulisan rumus yang memiliki satuan harus diikuti dengan satuan pada rumusnya.
Misalnya: 34 cm + 10 cm = 44 cm, 3 m x 2 m = 6 m2, 10 gr : 5 l = 2 gr/l.
m. Penulisan nama bahan kimia tertentu harus diikuti dengan rumus molekul bahan
kimia tersebut. Misanya: etanol (C2H5OH). Angka 2 dan 5 harus ditulis dalam
bentuk subscript atau posisi sedikit lebih rendah.
n. Penulisan rumus atau persamaan matematika harus diberikan nomor rumus dan
harus mengikuti cara penulisan baku dan diberikan dengan keterangan. Sebaiknya
menggunakan fungsi “Equation Editor” dan penulisan simbol menggunakan
fungsi “Insert Symbols”. Misalnya:

...........(1)

B. Aturan Khusus

1. Cara penulisan referensi di dalam naskah (sitasi)


Penulisan sitasi dengan sistem N – T, yaitu menuliskan nama penulis dan tahun
terbitan (di dalam kurung dan tidak dipisahkan dengan koma) setelah penulisan kalimat
yang disitasi. Nama penulis yang terdiri dari 2 kata atau lebih, pada umumnya hanya
disebutkan nama akhirnya saja (aturan penulis nama dilihat pada tabel 1). Penulis yang
lebih dari 2 orang, yang dicantumkan hanya nama penulis pertama dan diikuti dengan
dkk. Gelar kesarjanaan tidak boleh dicantumkan dalam penulisan.
Panduan penulisan nama dan tahun, pemakaian koma (,) titik koma (;) serta tulisan
“dan” sebagai berikut:

Tabel 1. Ragam Penulisan Kepustakaan dalam Tubuh Tulisan dan Daftar


Pustaka

Nama Lengkap Kepustakaan


No Keterangan wilayah Daftar pustaka
pengarang dalam teks
Indonesia dengan nama Bastian
1 Fernandes Fernandes B.
marga Fernandes
Frengky
Indonesia dengan nama Sahilatua Sahilatua
2 Sahilatua
marga lebih dari satu kata Latuconsina Latuconsina F.
Latuconsina
Indonesia diikuti dengan
3 Nike Hermanus Hermanus Hermanus N.
nama suami atau nama ayah
4 Indonesia hanya satu kata Marselinus Marselinus Marselinus
Indonesia terdiri dari dua kata Mario Klau Klau Klau M.
5
atau lebih Dominikus Daten Daten DK.

34
Kopong Daten
6 Pangkat kekeluargaan John Doc Sr Doc Doc JSr.
Nama Vietnam selalu diawali Nguyen Linh
7 Nguyen Nguyen LG.
dengan keluarga Gia
Nama Perancis dengan kata
8 Hogo des Cam Cam Cam H des.
de de la, des, du, le, la, les
Nama Belanda dengan kata
seperti de van, van den, van
der; nama Jerman seperti Marco van
9 Basten Basten M van.
von; Brazil seperti do; Basten
ditempatkan pada unsur
terakhir dari nama
Nama Arab dengan nama
bagian keluarga atau marga Umar Abu
10 Abu-Nawas Abu-Nawas U.
seperti Abu Abdul Abdoul, Nawas
Abdel, dan Aboul
Nama India dengan nama
11 BC Sen Gupta Sen Gupta Sen Gupta BC.
keluarga, seperti Sen dan Das
Nama Hungaria dimulai
12 dengan nama keluarga diikuti Bartok Bela Bartok Bartok B.
dengan nama kecilnya
Nama cina tradisional
dimulai dengan nama marga
Kwiek Kian Gie Kwik Kwik KG
13 dan nama modern dimulai
Bryan Chelung Chelung Chelung B.
nama barat diikuti dengan
nama marga
Nama Myanmar biasanya
hanya satu kata tetapi dapat
14 U Thant Thant Thant U.
juga didahului dengan bentuk
penghormatan U

2. Nama Pengarang yang disitasi dapat ditulis di permulaan, di tengah atau di


akhir kalimat

a) Nama pengarang ditulis pada permulaan kalimat.


Penulisan nama pengarang pada permulaan diawali dengan kata “menurut”
atau langsung dengan nama pengarang dan tahun diikuti dengan kata-kata,
seperti “menyatakan bahwa, menjelaskan bahwa, menyimpulkan bahwa”, dan
lain-lain.
Contoh :
1) Menurut Sugiyono (2013)..........................
2) Harahap dan Sitanggang (2015) menyatakan bahwa....................
b) Nama Pengarang ditulis di dalam atau di tengah kalimat.
Penulisan nama pengarang di dalam atau di tengah kalimat biasa digunakan
untuk memperkuat, mendukung atau mempertegas pendapat atau pernyataan
penulis.
Contoh: Pendapat ini sesuai dengan laporan hasil penelitian Garak (2016) yang
menyatakan bahwa model pembelajaran PBL lebih efektif meningkatkan
kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah dibandingkan dengan
model pembelajaran kooperratif STAD.
c) Nama pengarang ditulis pada akhir kalimat

35
Penulisan nama pengarang pada akhir kalimat dilakukan dengan menuliskan
pendapat pengarang diikuti dengan nama pengarang dan tahun. Nama pengarang
dan tahun dipisahkan oleh satu ketukan dan diapit oleh tanda kurung.
Contoh: Dalam fotosintesis terdapat dua reaksi, yaitu reaksi gelap dan terang
(Salesbury 2012).

3. Nama Pengarang lebih dari dua


Penulisan nama pengarang lebih dari dua, maka cukup dicantumkan nama
pengarang pertama saja, disertai dengan kata et al. atau dkk. Kata et al., adalah
singkatan dari et alii, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai
dan kawan-kawan (dkk).
Contoh :
Menurut Ly dkk. (2016) bahwa pengetahuan tentang teknologi pembelajaran
memungkinkan seorang guru ................ Dapat juga ditulis pada bagian akhir
kalimat .......(Ly dkk. 2016).
Sumber yang dikutip pada contoh ini ditulis oleh 4 orang , yaitu : Ly P., Taneo
M., Yewang M., dan Garak S. S.

4. Lebih dari dua pengarang dimana nama pertama pengarang yang sama
menulis pada tahun yang sama.
Untuk membedakannya maka diberikan huruf “a” untuk tulisan yang
pertama dan huruf “b” untuk tulisan kedua, berdasarkan urutan nama pengarang
kedua dan seterusnya. Misalnya ada 2 artikel yang ditulis oleh Basuki dengan
kawan-kawan. Artikel pertama ditulis oleh Basuki, Cahaya, Purnama dan Djarot
pada tahun 2016. Pada tahun yang sama artikel kedua ditulis oleh Basuki, Mega,
Maharani dan Paijo. Penulisan pengarang untuk membedakan kedua tulisan ini
sebagai berikut: Basuki dkk. (2016a)...; Basuki dkk. (2016b) atau ditulis (Basuki
dkk. 2016a); ....(Basuki dkk. 2016b).

5. Satu Sitasi, lebih dari satu sumber literatur


Satu kalimat sitasi yang merupakan suatu rangkuman yang mengandung
satu pengertian tetapi berasal dari beberapa penulis yang menguraikan hal yang
sama, jika dikutip lebih dari satu penulis, maka diantara setiap nama pengarang
beserta tahunnya, diberi tanda koma (,) dan diurutkan sesuai tahun terbitnya.
Sebagai contoh: Prestasi belajar siswa sangat ditentukan oleh dukukungan
orangtua, kompetensi guru, lingkungan berlajar dan motivasi siswa (Raharjo
2010, Basuki 2012).

6. Sitasi dari sitasi


Sitasi dalam sitasi sesungguhnya tidak dibolehkan. Namun jika dalam
keadaan terpaksa karena sumber aslinya langka dan tidak bisa ditemukan maka
dapat dilakukan seizin pembimbing utama dan pembimbing pendamping.
Contoh :
Menurut Emanuel (1969) dalam McCarty (2015) bahwa pembelajaran dengan
metode eksperimen dapat memotivasi siswa untuk memilih jurusan biologi di
perguruan tinggi.
Pada contoh ini, penulis tidak membaca buku Emanuel (1969) tetapi membaca

36
dan mengutip pendapat Emanuel dalam buku yang ditulis oleh McCarty (2015).

7. Sitasi dari pengarang yang sama menulis pada tahun yang berbeda
Sitasi dari sumber pustaka dari pengarang yang sama pada tahun yang
berbeda maka ditulis berdasarkan urutan tahun terbit. Kedua tahun terbit
dipisahkan oleh koma (,). Misalnya: Basuki Cahaya menulis pada tahun 2015
dan 2009 maka ditulis Cahaya B. (2009, 2015) atau (Cahaya B 2009, 2015).

8. Sitasi dari pengarang yang sama menulis pada tahun yang sama
Jika sitasi dilakukan pada beberapa pustaka oleh pengarang yang sama, maka
ditulis huruf a, b dan seterusnya di belakang tahun sesuai dengan urutan
publikasi berdasarkan volume, nomor, bulan, edisi atau nomor halaman sumber
pustaka dan dipisahkan dengan koma (,). Contoh: Basuki (2015a, 2015b) atau
(Basuki 2015a, 2015b).

9. Lembaga sebagai pengarang


Sitasi dari lembaga maka nama lembaga ditulis dalam bentuk singkatan.
Misalnya lembaga yang menulis adalah Badan Pengendali Dampak Lingkungan
Daerah pada tahun 2015, maka diitulis Bapedalda (2015)...atau ....(Bapedalda
2015) dan lain-lain. Penulisan nama pengarang dari lembaga dalam kurung siku
diikuti dengan kepanjangannya. Misalnya: [Bapedalda] Badan Pengendali
Dampak Lingkungan Daerah.

10. Tulisan tanpa nama pengarang


Jika sitasi berasal dari literatur tanpa nama pengarang ataupun nama
lembaga yang menerbitkannya maka dituliskan dengan “Anonim” saja dan
ditulis Anonim (2016)...atau .....(Anonim 2016). Namun sebaiknya tidak
menggunakan anonim karena sumber informasi tanpa nama penulis ataupun
lembaga tidak bisa dipertanggung jawabkan. Tetapi jika terpaksa digunakan
harus seizin pembimbing utama dan pembimbing pendamping dan dalam daftar
pustaka nama pengurung ditulis dalam kurung siku [Anonim].

11. Karya tulis siap terbit


Sitasi dari karya tulis yang siap terbit (masih dalam proses penerbitan) dapat
digunakan sebagai sember pustaka. Artkel dalam jurnal internasional yang sudah
siap terbit ditandai oleh kata “Accepted”. Penulisan sumber ditambahkan dengan
“siap terbit”. Misalnya Basuki (siap terbit)....atau...(Basuki, siap terbit).

12. Komunikasi pribadi


Komunikasi pribadi dari seorang pakar dalam bidang tertentu dan dikenal
luas dapat digunakan sebagai acuan dalam penulisan skripsi. Kalimat yang diacu
harus disertakan dengan inisialnya tanpa gelar, diikuti dengan waktu komunikasi
dan ditulis dalam tanda kurung. Contoh.......(Basuki B, 12 September 2016,
komunikasi pribadi).

13. Sitasi dari situs internet


Jika sumber yang diacu berasal dari situs internet yang tidak tercantum

37
tahun publikasi, maka penulis wajib untuk mencantumkan tanggal, bulan, dan
tahun saat mensitasi. Contoh sumber dari situs yang tidak mencantumkan tahun
publikasi ditulis http://www.mindmatters.edu.au/verve/_resources/pd_final.pdf
maka ditulis www.mindmatters.edu.au (12 September 2016). Dalam daftar
pustaka ditulis lengkap. Panduan penulisan sumber dari internet dalam daftar
pustaka dijelaskan pada bagian lain.

14. Cara Pembuatan tabel


Tabel teridiri dari kolom dan baris yang memuat informasi berupa angka-
angka, kata-kata atau kalimat-kalimat pendek atau singkat. Tujuan pembuatan
tabel adalah untuk meringkas berbagai keterangan yang diperoleh dari berbagai
sumber dan meringkas hasil penelitian, sehingga memudahkan pembaca untuk
lebih memahami hasil penelitian.
Pembuatan tabel dengan memperhatikan hal-hal berikut :
a. Tabel dibuat bila data yang disampaikan lebih dari dua baris dan dua kolom
b. Posisi tabel harus simetris terhadap tepi kiri dan kanan bidang pengetikan
dan tidak boleh melampaui bidang pengetikan
c. Posisi tabel bisa portrait atau landscape pada suatu halaman tergantung dari
penjang dan lebar tabel.
d. Nomor tabel diberikan nomor urut dengan menggunakan angka arab yang
menunjukkan bab dan urutan tabel. Contoh Tabel 2.1 (angka 2
menunjukkan bab dan angka 1 adalah tabel pertama pada bab II)
e. Judul tabel ditempatkan di atas tabel sederet dengan nomor tabel, tanpa
diakhiri dengan tanda titik.
f. Huruf pertama judul tabel adalah kapital, diketik dengan huruf TNR ukuran
12 dan harus mengandung informasi lengkap, seperti data yang disajikan
tahun, tempat dan lain-lain.
g. Judul tabel yang lebih dari satu baris, maka jarak antara baris adalah satu
spasi dan huruf pertama dari baris kedua dan seterusnya diketik sejajar
dengan huruf pertama judul tabel.
h. Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali kalau memang terlalu panjang,
sehingga tidak mungkin diketik dalam satu halaman panjang. Halaman
lanjutan tabel, diberi nomor tabel dengan angka Arab dan kata “lanjutan”
tanpa judul.
i. Kolom–kolom di dalam tabel diberi nama dan diberi garis vertikal agar
pemisahan antara kolom yang satu dengan yang lainnya cukup tegas.
j. Tabel harus mencantumkan sumbernya, baik asal tabel maupun tahun
dikeluarkannya, dengan jarak satu spasi dari baris terakhir tabel. Diketik
“sumber:” diikuti dengan menulis sumber tabel diikuti tahun yang diapiti
oleh tanda kurung.
k. Jika terdapat singkatan atau catatan lainnya yang tidak standar, maka satu
spasi di bawah sumber tabel diketik kata “Catatan:” diikuti dengan
keterangan tentang catatan atau singkatan.
l. Jarak antara kalimat terakhir dengan judul tabel adalah tiga spasi. Jarak
antara judul tabel dengan tabel adalah satu spasi. Jarak antara satu baris
dengan baris lainnya dalam tabel adalah satu spasi. Jarak antara tulisan
“sumber” tabel atau tulisan “catatan” dengan alinea baru adalah tiga spasi.

38
m. Tabel yang lebih dari 2 halaman atau yang harus dilipat, ditempatkan pada
lampiran.

15. Cara pembuatan gambar (grafik, sketsa, bagan, diagram, peta dan foto)
Pembuatan gambar pada dasarnya memperhatikan hal – hal berikut:
a. Gambar merupakan tambahan dari suatu uraian bukan merupakan duplikat
dari suatu uraian, tabel atau atribut lainnya.
b. Suatu gambar harus diberikan bingkai (frame) dalam suatu kotak segi empat
dilengkapai dengan keterangan gambar (legend)
c. Keterangan gambar dituliskan pada tempat-tempat yang kosong di dalam
bingkai atau di bagian bawah bingkai. Keterangan gambar tidak boleh
ditulis pada halaman lain.
d. Gambar tidak boleh dipenggal dan diletakkan simeteris terhadap tepi kiri
dan kanan dan tidak boleh melampaui batas bidang pengetikan.
e. Gambar yang di lukis melebar sepanjang tinggi kertas, maka bagian atas
gambar diletakkan disebelah kiri kertas.
f. Ukuran gambar (lebar dan tingginya) diusahakan proposional. Untuk
memperbesar atau memperkecil gambar sebagaiknya menggunakan fungsi
size pada MS Word dengan mengatur height saja maka width akan berubah
dengan sendirinya atau sebaliknya mengatur width saja maka height akan
berubah dengan sendirinya.
g. Skala pada peta harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan
intrapolasi atau ekstrapolasi.
h. Gambar dapat diletakkan secara portrait atau lanscape secara simetris pada
halaman tergantung pada panjang dan lebar gambar.
i. Setiap gambar harus dituliskan sumber, baik asal gambar maupun tahun
dikeluarkannya gambar tersebut.
j. Nomor dan judul gambar diletakan di bawah gambar setelah penulisan kata
“sumber;”
k. Judul gambar harus mengadung informasi yang lengkap, seperti data yang
disajikan, tahun, tempat dan lain-lain dan tidak diakhiri dengan titik.
l. Jarak antara baris terakhir dari kalimat dengan gambar dan antara judul
gambar dengan alinea baru adalah tiga spasi. Jarak antara gambar dengan
tulisan “sumber” dan antara sumber gambar dengan tuisan “catatan” dan
antara catatan dengan judul gambar adalah satu apasi.
m. Gambar diberikan nomor gambar dengan aturan seperti pada pemberian
nomor tabel.
n. Judul gambar diketik sederet dengan nomor gambar satu ketuk setelah titik.
Judul gambar singkat sesuai dengan isi gambar.
o. Judul gambar diketik dengan jenis dan ukuran huruf yang sama dengan
proposal dan skripsi. Ukuran huruf dalam gambar boleh lebih kecil
(minimal TNR 10).
p. Jika gambar besar sehingga halaman naskah perlu dilipat, maka sebaiknya
diletakkan dalam lampiran.

16. Cara mengutip atau sitasi


Suatu karya ilmiah bermutu apabila didukung oleh teori relevan yang

39
bermutu. Teori-teori pendukung diperoleh dari sumber pustaka, baik berupa
buku teks, laporan hasil penelitian, jurnal dan sebagainya. Dalam kaidah
penlisan karya ilmiah, penulis wajib menyebutkan sumber dimana teori tersebut
disitasi. Penulisan nama penulis dan tahun terbit penting untuk menghormati
penulis dan menghindari pembajakan hak kekayaan intelektual atau paktik
penjiplakan. Penulisan nama pengarang dan tahun terbit juga untuk memandu
pembaca yang berkeinginan menggunakan sumber yang sama.
1) Mengutip (quote)
Mengutip dilakukan dengan menulis kalimat tertentu apa adanya
(mengandung bahasan yang sepesifik) untuk menjaga keuntuhan informasi.
Menerjemahkan kalimat tertentu dari bahasa asing ke dalam bahasa
Indonesia juga dikegorikan mengutip. Suatu kutipan harus berada dalam
tanda kutib (“....”) bila tidak lebih dari tiga baris kalimat. Apabila lebih dari
tiga baris, maka seluruh kalimat kutipan ditulis pada baris baru, semua yang
diketik masuk tujuh ketukan, jarak antar baris satu spasi dan diapiti oleh
tanda petik.
2) Paraphrase
Paraphrase tidak lain adalah menguaraikan suatu ide atau informasi
yang penting dari suatu teori dari penulis sebelumnya dengan gaya bahasa
sendiri secara ringkas. Pada penulisan proposal atau skripsi, mahasiswa
diharapkan menulis referensi dengan gaya bahasa sendiri bukan mengutip
lurus teori dari penulis yang disitasi.
Cara membuat paraphrase yang baik adalah: (a) berusaha mengerti makna
dari kalimat dalam paragraf dengan cara membaca berulang-ulang, (b)
tulislah ctatan singkat dari kalimat aslinya, kemudian buat pataphrase dari
catatan tersebut dengan gaya bahasa sendiri (c) setelah dibaca kembali,
ubahlah kalimat tersebut agar lebih baik dan lebih ringkas, (d) gunakanlah
kata-kata sinonim yang memiliki arti yang sama atau mirip. Berikut ini
contoh kata-kata yang digunakan dalam membuat paraphrase, sebagai
berikut: seperti diajukan/diusulkan oleh (Basuki 2016)...; Basuki (2016)
meneliti, Basuki (2016) menyatakan/melaporkan/menuliskan/mengusulkan/
merekomendasikan/menunjukkan/menemukan/menduga/berpendapat/mem-
buktikan; pendapat ini diperkuat oleh Basuki (2016) dan lain-lain.
Penggunaan kata-kata harus sesuai dengan konteks. Kata-kata yang
berkaitan dengan rangkaian waktu, seperti “pertama-tama, mula-mula,
dimulai, diawali, diakhiri, ketika, kemudian lalu, sesudah itu, selanjutnya,
sambil sementara, akhirnya”.; Kata-kata pada pola kalimat yang
menunjukkan sebab akibat, seperti “jadi, oleh karena itu, dengan demikian,
mengakibatkan, akibatnya, sehingga, disebabkan”. Kata-kata pada kalimat
perbandingan atau pertentangan, seperti “tetapi, namun, walaupun
meskipun”.

17. Penulisan daftar pustaka


Sumber pustaka berupa buku teks, monograf, majalah ilmiah/ jurnal ilmiah,
makalah seminar, laporan penelitian, website dan lain-lain yang ada dalam teks
wajib ditulis dalam daftar pustaka. Sumber pustaka yang tidak diacu dalam teks
tidak boleh dicantumkan dalam daftar pustaka.

40
Panduan penulisan daftar pustaka sebagai berikut:
a. Penulisan daftar pustaka berdasarkan urutan abjad A sampai Z nama marga
penulis pertama tanpa nomor urut. Jika terdapat nama pengarang dengan
huruf awal yang sama, maka urutan penulisan dengan memperhatikan huruf
kedua dari nama penulis, dan seterusnya
b. Pustaka dengan nama pengarang yang sama tetapi tahun terbit berbeda,
maka penulisan berdasarkan tahun terbit dimana tahun terbit yang lebih
awal dituliskan lebih dahulu kemudian tahun terbit berikutnya dan nama
pengarang dituliskan ulang pada tidak diganti dengan garis panjang.
c. Nama pengarang dan tahun terbit yang sama untuk pustaka berbeda maka
urutan pengetikan memperhatikan huruf pertama judul buku dan penulisan
nama dan tahun terbit untuk pustaka kedua diganti dengan garis sepanjang
nama pengarang dan tahun terbit.
d. Jika terdapat lebih dari suatu pustaka dengan penulis yang sama, maka nama
penulis tersebut harus diketik ulang lengkap pada semua pustaka.
e. Jika penulis lebih dari satu orang, antara nama penulis yang satu dengan
penulis lainnya dipisahkan dengan koma (,) bukan dengan kata “dan”.
f. Jarak tulisan dalam satu pustaka adalah satu spasi dan antar pustaka adalah
dua spasi.
g. Penulisan pustaka dimulai dengan rata kiri batas halaman dan bila lebih dari
satu baris, maka baris kedua dan seterusnya dimulai pada ketukan ketujuh.
h. Setiap akhir penulisan nama pengarang, tahun terbit, judul pustaka, nama
penerbit dan tempat penerbit dibubuhkan dengan tanda titik (.), bukan tanda
koma (,).
i. Bila suatu pustaka telah dicetak beberapa edisi maka edisi terakhir dan
tahun terbit yang digunakan.

Berikut ini ditamplkan contoh penulisan daftar pustaka dari beberapa


jenis sumber pustaka sebagai berikut:

a. Pustaka yang berasal dari buku


Pustaka yang berasal dari buku teks pada prinsipnya ditulis dengan urutan:
nama penulis, tahun terbitan, judul buku, edisi, penerbit, kota penerbit dan
halaman. Judul buku dicetak miring. Jika kota penerbit lebih dari satu, maka
yang ditulis hanya satu, yaitu kota penerbit yang pertama.
Panduan penulisan daftar pustaka dari buku sebagai berikut:

1) Buku yang ditulis oleh satu orang penulis


Azwar S. 2012. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Penerbit
Pustaka Pelajar. Yogyakarta. 250 hlm.

2) Buku yang ditulis oleh 2 orang penulis :


Ma’raf, Kartono. 2006. Perilaku manusia: Pengantar Singkat tentang
Psikologi. PT Refika Aditama. Bandung. 200 hlm.

3) Buku yang ditulis oleh lembaga

41
[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Kupang. 2013. Kabupaten Kupang
dalam angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Kupang. Kupang. 300
hlm.

4) Buku tanpa nama pengarang


Cognitive-behavioral approaches to farm community safety education.
2010. University of Kentucky. Kentucky. 200 hlm.

5) Buku dengan editor


Nama pengarang, editor, Tahun. Judul buku. Kota terbit: Nama penerbit.
Jumlah halaman.
Basri K. Editor. 2015. Pengetahuan Lingkungan dari Perspektif Sains dan
Teknik. Teknik Press. Kupang. 257 hlm.

6) Buku terjemahan dengan editor


Nama pengarang. Tahun. Judul buku. Nama penerjemah, penerjemah; nama
editor, editor. Kota penerbit: Nama penerbit. Terjemahan dari: Judul asli.
Jumlah halaman dari buku yang sudah diterjemahkan
Luzikov VN. 1985. Mitochondrial Biogenesis and Breakdown. Galkin AV,
penerjemah; Roodyn DB, editor. Consutasn Bureau. New York.
Terjemahan dari: Ruguliatsiia fomirovaniia mitokhondrii. 200 hlm.

7) Buku terjemahan tanpa editor


Nama pengarang. Tahun. Judul buku. Nama penerjemah, penerjemah. Kota
penerbit: Nama penerbit. Terjemahan dari: Judul asli. Jumlah halaman dari
buku yang sudah diterjemahkan.
Nybakken JW. 1992. Biologi Laut: suatu pendekatan ekologis. Eidman HM,
Koesoebiono, Bengen DG, Hutomo M, Sukoharjo S, penerjemah.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Terjemahan dari: Marine ecology:
An ecological approach. 459 hlm.

8) Bab atau bagian dari buku dengan pengarang berbeda-beda dan diserta
editor.
Nama pengarang. Tahun. Judul bab/bagian. Dalam: nama editor. Judul
Buku. Kota Penerbit: Nama penerbit. Halaman bab/bagian yang disitasi
Tokan MK. 2015. Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Motivasi terhadap
Perilaku Berusaha Tani Sehat Petani Rumput Laut Kabupaten
Kupang. Dalam: Basri K, editor. Pengetahuan Lingkungan dari
Perspektif Sains dan Teknik. PTK Press. Kupang. 30 – 40 hlm.

9) Buku yang diterbitkan pada edisi yang berbeda


Nama pengarang. Tahun. Judul. Edisi ke-“angka edisi”. Kota penerbit:
Nama penerbit. Jumlah halaman.
Sumich JL. 1999. An introduction to the Biology Marine Life. Edisi ke-7.
McGraw-Hill. Boston. 484 hlm.

10) Buku berseri dengan judul volume berbeda-beda

42
Nama pengarang. Tahun. Judul buku. Volume “angka romawi”. Judul
volume (bila ada). Nama penerbit. Kota penerbit. Jumlah halaman
Madigan T. 2010. Physiology of Bacteri. Volume III. Transferase enzime.
McMillan. New York. 200 hlm.

11) Buku berseri dengan volume dan memiliki bagian


Nama pengarang. Tahun. Judul buku. Volume “angka romawi”. Judul
volume (bila ada). Bagian “angka romawi”. Judul bagian (bila ada).
Nama penerbit. Kota penerbit. Jumlah halaman.
Hobson K 2001. Sustainable Lifestyles: rethinking barriers and behaviour
change. Volume VII. Exploring Sustainable. Part I. Consumption:
Environmental Policy and The Social Sciences. Elsevier Science.
Amsterdam. 400 hlm.

b. Penulisan pustaka dari jurnal


Nama pengarang. Tahun terbit. Judul artikel. Nama jurnal dicetak miring (titik)
Nomor volume (nomor terbitan): Halaman
1) Pengarang satu orang
Allum N. 2008. Science Knowledge and Attitude Across: A meta-analysis.
Public Understanding of Science Journal. 17(1): 35-54

2) Pengarang dua orang


Fong E. H., Tanaka S. 2013. Multicultural alliance of behavior analysis
standards for cultural competence in behavior analysis. International
Journal of behavioral consultation and therapy. 8(2): 17-20.

3) Pengarang lebih dari dua orang


Ariyati R.W, Lachmuddin S, Endang A. 2007. Analisis kesesuaian perairan
Pulau Karimunjawa dan Pulau Kemujan sebagai lahan budidaya
rumput laut menggunakan sistem informasi geografis. Jurnal Pasir
Laut. 3(1): 27-45.

4) Pengarang merupakan organisasi


[HPI] Himpunan Psikologi Indonesia. 2006. Survey on Knowledge, Attitude
and Practice on Sustainable Agriculture Among Rural Farmers in
Bali. Sarhad J. Agric. 22(4): 701-705

5) Artikel dari terbitas sebagai suplemen (Suppl.), sisipan edisi khusus


Mulyadi. 2011. Effect of Environmental Knowledge, Local Wisdom, Locus
of Control And Farming Motivation on Responsible Environmental
Behavior of Farmers In Soppeng Regency of South Sulawesi.
International Journal of Academic Research. Suppl 3(2): 98-105

43
c. Penulisan pustaka dari prosiding atau artikel dalam prosiding
Nama pengarang. Tabun terbit. Judul artikel, halaman artikel. Dalam: nama
editor. editor. Judul publikasi atau nama pertemuan ilmiah atau keduanya.
tanggal pertemuan, tempat pertemuan. Nama penerbit. Tempat penerbit.
Ernawi, I.S. 2010. Harmonisasi Kearifan Lokal. 40-46 hlm. Dalam:
Santrum. editor. Regulasi Penataan Ruang. Prosiding Seminar
Nasional Urban Culture, Urban Future. Seminar nasional, 20-22 Juli
2017, Kupang. MIPA Press. Kupang.

d. Penulisan pustaka dari makalah


Nama. Tahun. Judul makalah. Makalah disampaikan dalam (jenis
pertemuan: seminar, penataran, loka karya, semiloka, pelatihan, dan
sejenisnya). Tanggal bula tahun. Instansi tempat makalah disampaikan.
Kota tempat makalah disampaikan.
Suhartini. 2009. Kajian kearifan lokal masyarakat dalam pengelolaan
sumberdaya alam dan lingkungan. Makalah disampaikan pada
seminar nasional penelitian, pendidikan dan penerapan MIPA. 16 Mei
2012. Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.

e. Penulisan pusttaka dari abstrak


Panduan penulisan pustaka yang berasal dari abstract atau intisari : Nama.
Tahun terbit. Judul abstrak [abstrak]. Dalam: nama editor, editor. Judul
publikasi atau nama konferensi, waktu konferensi, Tempat konferensi.
Nomor abstrak. Halaman. Nama penerbit. Tempat terbit.
Contoh :
Marthen J.O dan Herman K.T. 1986. Hubungan antara motivasi dan
perilaku belajar [abstrak]. Dalam: Rahayu, editor. Ringkasan hasil
penelitian dosen pemula. 5. 4-5 hlm. Universitas Nusa Cendana.
Kupang.

f. Penulisan pustaka dari laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi


Nama pengarang. Tahun terbit. Judul. [jenis publikasi]. Nama institusi
tempat tersedianya karya ilmiah tersebut. Tempat institusi. Jumlah halaman.
Contoh:
Gustisyah R. 2009. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
kerja penyuluh perindustrian pada Kantor Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota Medan. [tesis]. Sekolah Pascasarjana Universitas
Medan. Medan. 325 hlm.

g. Penulisan pustaka dari mikrofilm


Nama pembuat film. Tahun. Judul [mikro film]. Institusi. Nama kota.
Jumlah roll: ukuran microfilm
Contoh:
Maiya, A. 2016. Nokas [mikro film]. Kupang: Flobamora media. 1 roll: 16
mm.

h. Penulisan pustaka dari surat kabar

44
Nama pengarang. Tanggal bulan tahun terbit. Judul. Nama surat kabar:
Nomor halaman (nomor kolom). Bila nama pengarang tidak ada diganti
dengan artikel.
Contoh:
Marsel. 20 Desember 2015. Persepsi masyarakat terhadap penderita AIDS.
Pos kupang: 21 (kolom 2-5).

i. Penulisan pustaka dari majalah


Nama pengarang. Tanggal bulan tahun terbit (bila tanggal dan bulan tidak
ada maka dutulis tahun saja). Judul. Nomor halaman (nomor kolom bila
ada). Nama penulis tidak ada maka diganti dengan nama majalah. Jika
majalah berseri maka dituliskan volume dan nomor terbitan.
Basuki. 2016. Kejujuran dalam kepemimpinan. Sindo. Hlm 20-24.

j. Penulisan pustaka dari dokumen Negara


[Kemendiknas] Kementerian Pendidikan Nasional. 2016. Peraturan menteri
pendidikan dan kebudayaan Nasional Republik Indonesia Nomor 20
tahun 2016 tentang standar kompetensi lulusan penddikan dasar dan
menengah. Kemendiknas. Jakarta.

k. Penulisan pustaka dari buku dan jurnal elektronik


Pustaka yang bersumber dari buku dan jurnal elektronik ditulis di dalam
daftar pustaka pada dasarnya sama dengan panduan penulisan daftar pustaka
dari buku dan jurnal hanya ditambah dengan nama website dan tanggal
diakses, dengan susunan sebagai berikut:
Nama penulis. tahun terbitan. judul buku. Penerbit. Kota penerbit. alamat
website. Tanggal diakses.
Contoh buku elektronik :
Aghion P. Durlauf S. 2005. Handbook of economic growth. Elsevier
Amsterdam. http://www.elsevierbooks.com. Diakses tanggal 5 Juni
2016.

18. Cara penulisan lampiran


Lampiran dalam penulisan proposal maupun skripsi sangat diperlukan untuk
melengkapi isi proposal ataupun skripsi. Lampiran memuat hal-hal seperti
prosedur laboratorium, kuesioner, skema, denah, peta, surat ijin dan lain-lain.
Penyajian lampiran setelah daftar pustaka dengan nomor halaman
merupakan kelanjutan dari dari nomor terakhir daftar pustaka. Diantara daftar
pustaka dan isi lampiran diberikan dengan kertas pemisah bertutiskan
“LAMPIRAN” dengan huruf TNR ukuran 20, diletakan tepat di tengah, simetris
dengan bidang ketikan, tdak diberikan nomor halaman.
Nomor lampiran diberikan dengan angka arab secara berurutan mulai dari
satu dan seterusnya dan diberikan judul sederet dengan nomor lampiran. Huruf
awal dari setiap kata pada judul diketik dengan huruf kapital kecuali kata
sambung dan kata depan. Ukuran huruf pada judul lampiran adalah TNR 12
namun bila judul melebihi bidang ketik maka ukuran huruf boleh minimal TNR
11. Jika ukuran minimal ini masih melebih bidang ketik maka digunakan kertas

45
dengan ukuran yang lebih besar dan dilipat.

19. Bahasa
a. Bahasa yang dipakai
Penulisan proposal dan skripsi menggunakan bahasa Indonesia yang baku dan
benar (ada subjek dan predikat) dan ditambahkan dengan objek dan keterangan
agar lebih sempurna. Penulisan dengan bahasa inggris terutama pada abstract.

b. Bentuk kalimat
Bentuk kalimat dalam penulisan skripsi adalah kalimat pasif. Dalam kalimat
tidak boleh menampilkan orang pertama atau orang kedua (saya, kita, engkau,
dan lainnya), oleh sebab itu dibuat dalam bentuk pasif.

c. Istilah
1) Istilah yang dipakai ialah istilah Indonesia atau sudah diindonesiakan.
2) Istilah asing ditulis miring atau diberi garis bawah.

d. Tata cara tambahan


1) Kata penghubung, seperti, sehingga, dan, sedangkan, tidak boleh untuk
memulai suatu kata.
2) Kata depan misalnya pada, sering dipakai tidak pada tempatnya, misalnya
diletakkan di depan subyek (akan merusak susunan kalimat).
3) Kata di mana dan dari, sering kurang tepat pemakaiannya, seperti kata
where dan of dalam bahasa Inggris. Dalam bahasa Indonesia bentuk yang
demikian tidak baku dan tidak boleh digunakan.
4) Awalan ke dan di harus dibedakan sebagai awalan kata kerja atau kata
depan (ke dan di untuk kata depan harus dipisahkan dari kata dasarnya).
5) Tanda baca harus dipergunakan dengan tepat.

20. Jumlah skripsi


Jumlah skripsi ditetapkan dalam lingkup FKIP adalah enam buah (kecuali
ada lembaga di luar FKIP juga memerlukannya berdasarkan perjanjian dengan
mahasiswa pada saat melakukan penelitian) masing-masing sebuah untuk :
a. Perpustakaan Universitas
b. Penulis
c. Pembimbing utama
d. Pembimbing Pendamping
e. Program studi
f. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

46
BAB IV
PENUTUP

Aturan yang berkaitan dengan pelaksanaan penyusunan skripsi, persyaratan


dosen pembimbing utama, dosen pembimbing pendamping dengan tugas dan
tanggung jawabnya diatur tersendiri dalam bentuk SOP. Demikian pula aturan dan
persyaratan ujian atau seminar proposal, seminat hasil penelitian dan ujian skripsi
serta prosedur penilaian diatur dalam bentuk SOP.

47
DAFTAR PUSTAKA

Dasna W. 2013. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teacher Quality Improvement


Program (TEQIP). Universitas Negeri Malang. Malang. 120 hlm.

[LP3] Lembaga Pembinaan Pengembangan Pembelajaran. 2016. Pedoman Penulisan


Skripsi. Lembaga Pembinaan Pengembangan Pembelajaran Unversitas Nusa
Cendana. Kupang. 71 hlm.

Salam S. dan Bangkona D. 2010. Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi. Badan
Penerbit Universitas Negeri Makassar. Makassar. 115 hlm.

[UI] Universitas Indonesia. 2008. Pedoman Teknis Penulisan Tugas Akhir


Mahasiswa. Universitas Indonesia. Depok. 85 hlm.

[UM] Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman penulisan karya ilmiah: Skripsi,
Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Tugas Akhir, laporan Penelitian. Universitas
Negeri Malang. Malang. 193 hlm.

[Unpad] Universitas Padjadjaran. 2011. Pedoman Penyusunan dan Penulisan Skripsi


Program Sarjana Universitas Padjadjaran. Universitas Padjadjaran. Bandung.
112 hlm.

48
Lampiran 1. Ketentuan Cover Skripsi

(huruf kapital 14
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU BELAJAR TNR, dicetak
DENGAN PRESTASI BELAJAR tebal, satu spasi,
berbentuk
MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI piramida terbalik,
center)

4 – 7 spasi

16 TNR, tebal

SKRIPSI
(kata skripsi hurus
kapital 16 TNR,

6 spasi

Oleh (Setiap kata pada


Nama (nama
Maria Goreti Bengan lengkap) diawali
NIM........... dengan huruf
kapital, 12 TNR,
jarak antar baris 1
spasi, center)

6 spasi

(Tinggi dan lebar


logo 4 cm), center

4 – 6 spasi

(huruf kapital
TNR 12, cetak
tebal, center, 1
spasi)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
MEI 2017

49
Lampiran 2. Ketentuan Punggung Sampul

Fakultas
(Huruf TNRKeguruan
ukurandan Ilmu
huruf Pendidikan
dan 2017 disesuaikan
logo universitas Maria Goretidengan
Bengan ketebalan
NIM...........
skripsi,

huruf kapital setiap kata, nama lengkap tanpa gelar)

50
Lampiran 3. Ketentuan Halaman Pengajuan
(huruf kapital 14
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU BELAJAR TNR, dicetak
DENGAN PRESTASI BELAJAR tebal, satu spasi,
berbentuk
MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI piramida terbalik,
center)

4 – 7 spasi

16 TNR, tebal

SKRIPSI
Pengajuan 1 spasi,
Diajukan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang lain 12 TNR,
Universitas Nusa Cendana untuk memenuhi salah satu syarat guna cetak tebal,
center)
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
6 spasi

(Setiap kata pada


Oleh Nama (nama
lengkap) diawali
Maria Goreti Bengan dengan huruf
NIM........... kapital, 12 TNR,
jarak antar baris 1
spasi, center)

6 spasi

(Tinggi dan lebar4


cm), center

4 – 6 spasi

(huruf kapital
TNR 12, cetak
tebal, center, 1
spasi)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
MEI 2017

51
52
Lampiran 4. Ketentuan lembar persetujuan

(TNR 14, bold, 1


LEMBARAN PERSETUJUAN spasi, center)

3 spasi

nama lengkap
Mahasiswa dengan tdak disingkat,
Nama : tanpa gelar. Huruf
pertama pada
Nim : setiap awal kata
telah melaksanakan penelitian dengan adalah capital
Judul : Judul (huruf
capital, TNR 12,
jarak antara baris
dan telah diuji oleh Dewan Penguji. 1 spasi, tidak
dicetak tebal)

3 spasi

Seluruh isi dalam skripsi ini telah diperiksa dan disetujui oleh

5 sasi

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

5 spasi

Nama Lengkap (dengan gelar) Nama Lengkap (dengan gelar)


NIP. NIP.

3 spasi
MENGETAHUI
2 spasi
Program studi...
Ketua,

S spasi

Nama Lengkap (dengan gelar)


NIP.

52
Lampiran 5. Ketentuan lembaran pengesahan

LEMBARAN PENGESYAHAN
(TNR 14, bold, 1 spasi, center)
(TNR 14, bold, 1
spasi, center)
Mahasiswa dengan
Nama : 2 spasi
Nama lengkap
Nim : tanpa gelar, TNR
12. Hurup kapital
Judul skripsi : setiap kata

Judul: huruf
Di bawah bimbingan capital pada setiap
Pembimbing utama : huruf pertama di
setiap kata kecuali
kata sambung dan
Pembimbing pendamping : kata depan, TNR
12
Nama pemb.
Telah diuji oleh Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Undana Lengkap dengan
dan dinyatakan syah untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar gelar, huruf
capital setiap kata
Sarjana Pendidikan (S. Pd) pada......(tulis tanggal berupa angka, bulan berupa huruf, dan tahun
berupa angka) di kampus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Undana Kupang.

Dewan Penguji
2 spasi

1. Penguji I : Nama lengkap pembimbing I, dengan gelar, ( tanda tangan )


NIP 3 spasi

4 spasi
2. Penguji II : Nama lengkap pembimbing II, dengan gelar, ditulis ( Tanda tangan )
NIP

3. Penguji III : Nama lengkap penguji III, dengan gelar, ditulis ( Tanda tangan ) 4 spasi
NIP

Kupang, (tulis tanggal


berupa angka,
Mensyahkan Ketua Program Studi bulan berupa
huruf, dan tahun
A.n. Dekan, berupa angka)
Wakil Dekan Bidang Akademik
3 spasi
Ditulis Dengan
Huruf Capital
Pada Setiap Huruf
(Nama lengkap, dengan gelar, Nama lengkap, dengan gelar Pertama di Setiap
Kata
NIP NIP.

53
Lampiran 6. Ketentuan Lembar Pernyataan, Keaslian dan sumber informasi

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI TNR 14 dan


cetak tebal,
center

2 spasi
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :...............................
ditulis dengan
huuruf capital.
TNR 14 dan
Adalah benar merupakan hasil karya sendiiri, data primer yang di cantumkan dicetak tebal,
merupakan hasil yang diperoleh dari penelitian sendiri, dan belum diajukan dalam jarak antara
baris satu spasi,
bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Semua sumber data dan informasi justify
yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka dibagian
akhir skripsi ini. Bila dikemudian hari terbukti pernyataan saya ini tidak benar, saya
bersedia tanpa mengajukan banding menerima sanksi berupa pembatalan nilai hasil
keseluruhan dari skripsi, pencabutan gelar kesarjanaan, dan pembatalan serta penarikan
ijazah sarjana dan transkrip yang telah saya terima
2 spasi

Kupang, Tanggal (angka)


Bulan (huruf)
Tahun (angka)
Tanda tangan
Meterai
Rp. 10000 Nama Lengkap Nama tidak
NIM............................. disingkat dan
tanpa gelar,
huruf pertama
pada setiap awal
kata adalah
capital

54
Lampiran 7. Ketentuan Halaman persembahan

(lembar
LEMBAR PERSEMBAHAN persembahan
ditulis dengan
jenis huruf,
SKRIPSI INI SAYA PERSEMBAHAN UNTUK TUHAN YESUS ukuran huruf,
DAN BUNDA MARIA, ORANGTUA, SANAK SAUDARA YANG jarak antar baris,
format penulisan,
TELAH MENDUKUNGKU. SPESIAL BUAT ALMAMATERKU dan lain
sebagainya secara
FKIP UNDANA bebas namun
sesuai norma
umum yang
berlaku. Lembar
persembahan
hannya satu
lembar)

55
Lampiran 8. Ketentuan Abstrak

Contoh Abstrat Nama Mahasiswa


(Nama lengkap,
tanpa gelar, Ditulis
Maria Bengan Tokan. 1001040014. Karakterisasi Mikroorganisme Penyebab Penyakit Ice-Ice dengan huruf
kapital pada setiap
Pada Rumput Laut Eucheuma spinosum dan Resistensinya Terhadap Zat Antimikroba Dari huruf pertama di
Beberapa Jenis Alga. Skripsi. Program Studi Pendidikan Biologi. Dibimbing oleh Basuki setiap kata). NIM.
Triyadi dan Putri Permata Sari Judul Skripsi
(ditulis dengan
huruf kapital pada
setiap huruf di awal
kata kecuali kata
ABSTRAK depan dan kata
sambung). Ditulis
kata Skripsi. Ditulis
nama program
Penyakit ice-ice pada rumput laut menimbulkan dampak negatif yang sangat besar studi. Dibimbing
terhadap petani rumput. Sampai saat ini, penyakit ini belum dapat diatasi karena penelitian oleh..........................
(Nama lengkap
untuk mengungkap penyakit ini belum belum dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk pembimbing I tanpa
mengetahui (1) karakteristik morfologi dan biokimia mikroorganisme penyebab penyakit ice- gelar, Ditulis
ice pada rumput laut Eucheuma spinosum, (2) resistensi mikroorganisme terhadap zat Dengan Huruf
Kapital Pada Setiap
antimikroba beberapa jenis alga, dan (3) jenis antimikroba yang memiliki daya hambat paling Huruf Pertama di
kuat. Setiap Kata)
dan............ (Nama
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 lengkap
ulangan. Data yang dikumpulkan terdiri dari karakteristik morfologi, biokimia dan diameter pembimbing II
zona penghambatan. Diameter zona penghambatan dianalisis dengan ANOVA satu arah dan tanpa gelar, Ditulis
Dengan Huruf
BNJ 5% dengan program SPSS for Window version 19. Kapital Pada Setiap
Hasil penelitian mmenunjukkan bahwa dalam talus rumput laut yang berpenyakit ice-ice Huruf Pertama di
ditemukan mikroorganisme yang terdiri dari Halococcus sp, Acinetobacter sp, Pseudomonas sp Setiap Kata). (TNR
11, jarak antara
A dan B dan Chytridiales. Individu Pseudomonas sp A lebih banyak dan lebih resisten baris 1 spasi,justify
sehingga diduga turut berperan dalam menimbulkan penyakit ice-ice bersama fluktuasi
salinitas. Daya hambat Antimikroba Sargassum duplicatum 7.5% paling kuat terhadap semua
isolat dan Staphylococcus aureu, kecuali Escherichia coli oleh Lorencia obtusa. Sargassum
duplicatum 10% paling kuat terhadap Halococcus sp, Acinetobacter sp, Pseudomonas sp A dan
Escherichia coli. Sedangkan Lorencia obtusa pada Pseudomonas sp B dan Chytridiales serta
Ulva fasciata pada Staphylococcus aureus.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa Sargassum duplicatum, Lorencia
obtusa dan Ulva fasciata dapat digunakan sebagai tanaman pendamping pada budidaya rumput
laut untuk mengendalikan penyakit ice-ice.
Kata kunci minimal
Kata Kunci: Antimikroba, Karakterisai, Penyakit ice-ice, Resistensi 3 dan maksimal 5,
alfabetis, huruf
pertama kapital,
italik

56
Lampiran 9. Ketentuan Kata Pengantar

KATA PENGANTAR (TNR 14, cetak tebal


center).

2 spassi

Budidaya rumput laut merupakan salah satu sumber mata pencaharian andalan isi pengantar ditulis
dengan
menggunakan jenis
bagi beberapa daerah di wilayah pesisir Indonesia. Namun demikian beberapa tahun huruf TNR 12, jarak
antar baris satu
terakhir ini muncul penyakit “ice-ice” yang merupakan faktor penyebab utama setengah spasi
justiyi
penurunan produksi rumput laut Eucheuma spinosum. Disamping penyakit ice-ice,
terdapat satu jenis penyakit baru yakni “red thallus”. Penelitian ini diarahkan untuk
mengenali karakteristik morfologi mikroalga epifit dan kerusakan internal yang terjadi
pada talus rumput.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada
Allah Bapak di Surga atas anugerah Roh Kudus yang telah dilimpahkan sehingga
penulis dapat merampungkan tulisan ini. Penulis juga menyadari bahwa tanpa bantuan
pihak lain penulis tak dapat menyelesaikan tulisan ini. Oleh karena itu pada penulis
dengan tulus menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkenan
memfasilitasi peneliti dalam melakukan penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
dengan senang hati penulis akan menerima saran-saran yang konstruktif demi
penyempurnaan tulisan ini.
3 spasi

Tulisan Fakultas
sejajar dengan nama
FKIP Undana Kupang Maria Bengan Tokan penulis, Bulan
Mei, 2017 ditulis dengan huruf
dan tahun dengan
angka arab, TNR 12

57
Lampiran 10. Ketentuan daftar isi
(tnr 14,
DAFTAR ISI cetak tebal,
center)

3 spasi

Halaman Nomor
halaman
rata kanan
LEMBARAN PERSETUJUAN................................................................................. ii
spasi 1,5
LEMBARAN PENGESAHAN................................................................................... iii
Lembar
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASIH............... iv persetujua
n sampai
LEMBARAN PERSEMBAHABAN.......................................................................... v Daftar
ABSTRAK............................................................................................................. vi Riwayat
hidup dan
KATA PENGANTAR................................................................................................. vii Bab huruf
capital
DAFTAR ISI............................................................................................................... viii TNR 12
DAFTAR TABEL....................................................................................................... ix
huruf
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................. x pertama
capital
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................... xi setiap kata
pada Sub
DAFTAR ARTI SINGKATAN ................................................................................. xii judul,
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................... xiii TNR 12

BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................... 1 Jarak


antara Bab
1.1. Latar Belakang............................................ .................................................. 1 dengan
1.2. Rumusan Masalah........................................ ................................................. sub bab
spasi 1,5
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Manfaat Penelitian..........................................................................................
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................................
2.1. Teori A ..........................................................................................................
2.2. Teori B ..........................................................................................................
2.3. Teori C ..........................................................................................................
BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................................
3.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian........................................................................
3.2. Alat dan Bahan...............................................................................................
3.3. Jenis dan Disain Penelitian............................................................................
3.4. Identifikasi Variabel Penelitian.....................................................................
3.5. Defenisi Operasional......................................................................................
3.6. Populasi dan Sampel.....................................................................................
3.7. Prosedur Pengambilan Data...........................................................................
3.8. Analisis Data..................................................................................................
3.9. Alur Penelitian ..............................................................................................
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................
4.1. Hasil..............................................................................................................
4.2. Pembahasan....................................................................................................

58
BAB V. KASIMPULAN DAN SARAN....................................................................
5.1. Kesimpulan.....................................................................................................
5.2. Saran...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................
LAMPIRAN................................................................................................................
.

Baris titik-titik minimal bejumlah lima titik setelah akhir judul bab, atau sub bab.
Titik berakhir tepat sebelum huruf H pada kata Halaman di atasnya.
(pada MS WORD klik Format  Tabs....  Clear All  pada Tab stop position: isi angka 14 
pada Alingnment klik Right  pada Leader klik 2...  klik Set  lalu pada Tab stop position:
isi angka 15,4  pada Alignment klik Right  pada Leader klik 1None  kilk Set  klik Ok)
Penulisan sub bab dan sub-sub bab lainya yaitu sabagai berikut: angka/huruf pada sub bab yang
derajatnya lebih rendah berada di bawah huruf pertama pada judul sub bab yang derajat nya lebih
tinggi (lihat contoh DAFTAR ISI pada BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN atau llihat bagian
DAFTAR ISI pada panduan skrisi ini).

59
Lampiran 11. Ketentuan Daftar Tabel, Daftar Gambar, Dan Daftar Lampiran

tnr 14, cetak


DAFTAR TABEL tebal, center

3 spasi
TABEL Halaman
1. Rata-rata pertumbuhan harian rumput laut ......................................................... 15 1,5 spasi

2. Perbandingan laju pertumbuhan rumput laut harian antara metode


1,5 spasi
Lepas dasar dengan metode apung ..................................................................... 20

tnr 14, cetak


DAFTAR GAMBAR tebal, center

3 spasi
GAMBAR Halaman
1. Talus rumput laut yang sehat ............................................................................ 15 1,5 spasi

2. Perbandingan struktur internal talus rumput laut yang sehat dengan


1,5 spasi
Rumput laut yang terserang penyakit ice-ice ...................................................... 20

tnr 14, cetak


DAFTAR LAMPIRAN tebal, center

3 spasi
LAMPIRAN Halaman
1. Berat basah harian rumput laut .......................................................................... 115 1,5 spasi

2. Suhu air laut bulan September ............................................................................ 117 1,5 spasi

60
Ketentuan dan contoh table

Nilai rata-rata ulangan mata pelajaran matematikan ditampilkan pada tabel 4.1. Jarak antara
kalimat
terakhir
dengan judul
tabel 3 spasi
Tabel 4.1. Nilai rata-rata ulangan matematika siswa kelas 10 SMPN 10 Kupang
setelah judul
tabell
Ulangan langsung buat
No Nama Siswa Rata-rata tabel, jarak
1 2 antara baris
1 dalam satu
judul adalah 1
spasi, jarak
antara judul
dengan tabel
adalah 1

jarak antara
Sumber: Tokan (2016) tabel dengan
sumber
adalah 1
spasi, jarak
antara
Berdasarkan tabel 4.1 dikemukakan bahwa nilai rata-rata ulangan matematika berkisar Sumber
dengan
Catatan
antara 5,5 sampai 7,5. adalah 1 spasi

Catatan:
1. Jika ada keterangan tambahan, maka 1 spasi di bawah sumber diketik catatan
2. Jika tabel merupakan hasil olahan dari data sekunder maka pada sumber diketik diolah
dari (misalnya: Kota Kupang dalam Angka, 2016)
3. Jarak antara sumber atau catatan (kalau ada) dengan kalimat baru adalah 3 spasi
4. Jenis dan ukuran huruf dalam tabel, catatan, dan sumber adalah TNR 11 atau 12
5. Jenis dan ukuran huruf pada judul tabel adalah TNR 12
6. Model tabel sangat beragam tergantung informasi yang akan disampaikan
7. Tabel dibuat simetris pada bidang ketikan.
8. Bila ukuran tabel terlalu besar/panjang kesamping, maka tabel dapat dibagi menjadi dua bagian
atau diletakan dalam lampiran. Bila ukuran tabel terlalu penjng ke bawah, sebaiknnya letakan
dalam lampiran.
9. Tabel yang terdapat dalam lampiran, tidak boleh ditulis dalam Daftar Tabel
10. Contoh tabel 4,1 berlaku untuk tabel yang diolah dari data hasil penelitian.

61
Ketentuan Gambar

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam talus rumput laut yang berpenyakit ice-ice ditemukan

bakteri dengan karakteristik seperti ditampilkan pada gambar 4.1 Jarak antara
kalimat
terakhir
dengan
gambar 3
spasi
Keterangan:
1. Sel bakteri tunggal
2. Sel bakteri dalam untaian strepto

1 Jarak antara
gambar
dengan
sumber dan
antara sumber
2 dengan judul
gambar 1
spasi.

Sumber: Lalo (2016) Jarak antara


Gambar 4.1. Karakteristik morfologi bakteri pada talus rumput laut yang berpenyakit ice-ice sumber
gambar
dengan
kalimat
pertama
Berdasarkan gambar 4.1 maka dapat dikemukakan bahwa bakteri yang hidup dalam talus alinea baru 3
spasi
rumput laut yang berpenyakit ice-ice berbentuk batang pendek, pola penataan sel strepto.

Catatan:
1. Jenis dan ukuran huruf dalam gambar olahan adalah TNR 10, 11, dan 12
2. Jenis dan ukuran huruf pada judul gambar adalah TNR 12
3. Letak gambar simetris terhadap bidang ketikan
4. Bila ukuran gambar melebihi bidang tulis, maka gambar diletakan dalam lampiran dan
dapat dilipat.
5. Jika diperlukan catatan, maka diketik di bawah judul gambar atau pada tempat kosong
dalam bingkai dengan jarak 1 spasi dan jarak antara catatan dengan kalimat pertama
ainea baru 3 spasi
6. Gambar dan catatan atau keterangan dalam 1 lembar tidak boleh terpisah pada halaman
berbeda.

62
Lampiran 12. Ketentuan Daftar Arti Singkatan

DAFTAR ARTI SINGKATAN

Singkatan Kepanjangan Daftar arti


singkatan tnr 14,
cetak tebal, center)
APS Angka Partisipasi Sekolah 3 spasi

BPS Badan Pusat Statistik


CCB Cerdas Cermat Biologi

Catatan;
1. Jarak antar singkatan 1.5 spasi
2. Singkatan disusun secara alfabetis
3. Jarak daftar arti singkatan dengan tubuh daftar arti singkatan 3 spasi
4. Huruf pertama dari kata arti kepanjangan ditulis capital

63
Lampiran 13. Ketentuan Riwayat Hidup

TNR 14, cetak


RIWAYAT HIDUP tebal, center

Jarak dengan
foto 2 spasi

Pas foto terbaru,


berwarna atau
hitam putih,
ukuran
3 cm x 4 cm

Nama Lengkap : (nama lengkap tanpa gelar, tidak disingkat, sesuai ijazah SMU)
Tempat/tanggal lahir : (tempat/tanggal (angka) bulan (huruf)tahu n (angka)
Jenis kelamin : (laki-laki atau perempuan)
Alamat : (jln..., Gang/blok..., no.., rt/rw..., kelurahan/desa/dusun...,
kecamatan..., kotamadya/kabupaten..., kode pos..., propinsi...)
Nomor telepon/hp/email : (bila telepon sertakan dengan kode area)
Nama ayah/ibu : (nama lengkap ayah dan ibu, tidak disingkat, ditulis tanpa gelar)
Riwayat Pendidikan
Sekolah dasar : (nama sekolah, kota, dan tahun lulus)
Sekolah lanjut tingkat pertama : (nama sekolah, kota, dan tahun lulus)
Sekolah menengah umum/smk : (nama sekolah, kota, dan tahun lulus)
Perguruan tinggi : (nama pt, kota, tahun masuk, dan tahun lulus)
Seminar ilmiah : (nama seminar, kota, dan tahun seminar diluar seminar skripsi)
Pelatihan : (nama pelatihan, kota, dan tahun pelatihan)
Pengalaman kerja/magang/penelitian : (instasi dan kota dan tahun pelaksanaan, judul penelitian, dll)
Tambahkan juga hal-hal lain yang berkaitan dengan latar belakang Pendidikan. (dari nama sampai
pengalaman kerja ditulis dengan jenis dan ukuran huruf serta tnr 12, jarak antara baris satu sengah spasi, justify).
(pada seminar, pelatihan dan pengalaman kerja/magang, termaksud organisasi kemahasiswaan, hanya ditulis yang
relevan)

64
Lampiran 14. Contoh Penomoran Bab dan turunannya dan ketentuan alinea baru (pertama)

Bab, nomor
bab dan judul
BAB II bab diketik
huruf capital
TNR 14,
tebal.
Jarak antara
TINJAUAN PUSTAKA bab dan judul
bab serta
jarak antara
judul bab dan
judul sub bab
3 spasi
2.1. Tinjauan Rumput Laut (Eucheuma cottonii)
Jarak antara
judul asub
bab dengan
Tumbuhan rumput laut atau yang lebih dikenal dengan ganggang merupakan organism alinea baru 3
spasi

autotrof yang hidup di perairan. Struktur tubuh rumput laut tidak dapat di bedakan antara

daun, batang dan akar. Keseluruhan tubuh rumput laut disebut talus dengan bentuk yang

bervariasi pada setiap spesies.

Rumput laut juga melakukan fotosintesis seperti halnya tumbuhan autotrof di darat.

Rumput laut memiliki berbagai jenis pigmen dalam kroloplasnya sehingga panjang

gelombang cahaya yang diserapnya pun lebih bervariasi. Oleh karena itu, rumput laut

jenisnya hanya mungkin dapat hidup pada lapisan fotik, yaitu pada kedalaman sejauh sinar

matahari masih mampu mencapainya. Di alam, jenis ini biasanya hidup berkumpul dalam
Jarak antara
satu komunitas atau koloni (Anggadirejo 2006). kalimat
terakhir
dengan judul
sub sub bab 3
spasi
2.1.1. Morfologi rumput laut
Jarak antara
judul sub sub
Tumbuhan yang mempunyai nama Eucheuma cottonii termasuk tumbuhan tingkat bab dengan
alinea
pertama 2
rendah. Rumput laut tidak memperlihatkan adanya perbedaan antara akar, batang dan daun. spasi

Secara keseluruhan, tanaman ini mempunyai morfologi yang mirip, walaupun sebenarnya

berbeda, sehingga bentuk Thallus rumput laut bermacam-macam antara lain bulat, pipih,

gepeng, bulat seperti kantong, rambut dan sebagainya. Berdasarkan jumlah sel, ada yang

65
tersusun uniseluler (satu sel) atau multiseluler (banyak sel).

Percabangan thallus ada yang dichotomous (beercabang dua terus menerus), pectinate

(berderet searah pada suatu sisi thallus utama), pinnate (bercabang dua –dua pada sepanjang

thallus utama thallus juga beraneka ragam ada yang lunak seperti gelatin (gelatinous), keras

mngandung atau diliputi zat kapur (calcerous), dan sebagainya. Untuk marga eucheuma

thallus nya adalah bulat silinder atau gepeng, becabang, berselang tidak teratur, atau

tikotomous ( Tokan 2006).

2.1.2. Klasifikasi rumput laut

Doty (1985) mengklasifikasikan Eucheuma cottonii sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Devisi : Rhodophyta

Kelas : Rhodophyceae

Ordo : Gigartinales

Famili : Solieracea

Genus : Eucheuma

Spesies : Eucheuma cottonii (Kappaphycus Alvarezii)

Rumput laut Eucheuma cottonii mempunyai cirri-ciri yaitu thallus silindris, permukaan

licin, cartilageneus (menyerupai tulang rawan/muda), serta berwarna hijau terang, hijau olive

dengan cokelat kemerahan. Percabangan Thallus berujung runcing atau tumpul, ditumbuhi
Jarak antara
nodulus (tonjolan-tonjolan) dan duri lunak / tumpul untuk melindungi gametangia. kalimat
terakhir
dengan judul
sub bab 3
spasi
2.2. Manfaat Rumput Laut

66
Contoh Penomoran Bab dan turunannya dan ketentuan alinea baru (alternatif kedua)

Bab, nomor
bab dan judul
BAB II bab diketik
huruf capital
TNR 14,
tebal.
Jarak antara
TINJAUAN PUSTAKA bab dan judul
bab serta
jarak antara
judul bab dan
judul sub bab
3 spasi
2.1. Tinjauan Rumput Laut (Eucheuma cottonii)
Jarak antara
judul asub
bab dengan
Tumbuhan rumput laut atau yang lebih dikenal dengan ganggang merupakan organism alinea baru 3
spasi

autotrof yang hidup di perairan. Struktur tubuh rumput laut tidak dapat di bedakan antara

daun, batang dan akar. Keseluruhan tubuh rumput laut disebut talus dengan bentuk yang

bervariasi pada setiap spesies. Alinea baru


rata kiri
bidang
pengetikan
Rumput laut juga melakukan fotosintesis seperti halnya tumbuhan autotrof di darat. Rumput Jarak antara
kalimiat
terakhir
laut memiliki berbagai jenis pigmen dalam kroloplasnya sehingga panjang gelombang dengan alinea
baru 2 spasi
dan spacing
cahaya yang diserapnya pun lebih bervariasi. Oleh karena itu, rumput laut jenisnya hanya after 10 pt

mungkin dapat hidup pada lapisan fotik, yaitu pada kedalaman sejauh sinar matahari masih

mampu mencapainya. Di alam, jenis ini biasanya hidup berkumpul dalam satu komunitas Jarak antara
kalimat
terakhir
atau koloni (Anggadirejo 2006). dengan judul
sub sub bab 3
spasi

Jarak antara
2.1.1. Morfologi rumput laut judul sub sub
bab dengan
alinea
pertama 2
Tumbuhan yang mempunyai nama Eucheuma cottonii termasuk tumbuhan tingkat rendah. spasi

Rumput laut tidak memperlihatkan adanya perbedaan antara akar, batang dan daun. Secara

keseluruhan, tanaman ini mempunyai morfologi yang mirip, walaupun sebenarnya berbeda,

67
sehingga bentuk Thallus rumput laut bermacam-macam antara lain bulat, pipih, gepeng,

bulat seperti kantong, rambut dan sebagainya. Berdasarkan jumlah sel, ada yang tersusun

uniseluler (satu sel) atau multiseluler (banyak sel).

Percabangan thallus ada yang dichotomous (beercabang dua terus menerus), pectinate

(berderet searah pada suatu sisi thallus utama), pinnate (bercabang dua –dua pada sepanjang

thallus utama thallus juga beraneka ragam ada yang lunak seperti gelatin (gelatinous), keras

mngandung atau diliputi zat kapur (calcerous), dan sebagainya. Untuk marga eucheuma

thallus nya adalah bulat silinder atau gepeng, becabang, berselang tidak teratur, atau

tikotomous ( Tokan 2006).

2.1.2. Klasifikasi rumput laut

Doty (1985) mengklasifikasikan Eucheuma cottonii sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Devisi : Rhodophyta

Kelas : Rhodophyceae

Ordo : Gigartinales

Famili : Solieracea

Genus : Eucheuma

Spesies : Eucheuma cottonii (Kappaphycus Alvarezii)

Rumput laut Eucheuma cottonii mempunyai cirri-ciri yaitu thallus silindris, permukaan licin,

cartilageneus (menyerupai tulang rawan/muda), serta berwarna hijau terang, hijau olive

dengan cokelat kemerahan. Percabangan Thallus berujung runcing atau tumpul, ditumbuhi
Jarak antara
kalimat
nodulus (tonjolan-tonjolan) dan duri lunak / tumpul untuk melindungi gametangia. terakhir
dengan judul
sub bab 3

68
spasi

2.2. Manfaat Rumput Laut

69
Lampiran 15. Berita Acara Ujian Skripsi, proposal dan seminar hasil

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS NUSA CENDANA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jln. Adisucipto Penfui, Kupang, 85001, NTT. Telp (0380) 881639, Fax (0380) 881642
E-mail: fkip_unc@yahoo.co.id

BERITA ACARA UJIAN SKRIPSI

Pada hari ini ...................................... tanggal ....................................... bulan ...........................


tahun ........................................... Telah dilaksanakan Ujian Skripsi terhadap mahasiswa Program
S1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Nusa Cendana:
Nama : ..................................................................................................
Tempat/Tgl. Lahir : .............................................................................................
NPM : .............................................................................................
Program Studi : .................................................................................................
Jurusan : ...............................................................................................
Judul Skripsi : ..................................................................................................
....................................................................................................
.....................................................................................................

Dinyatakan : LULUS / TIDAK LULUS *) Dengan Nilai : ______________


Huruf Mutu : ______________
Catatan :
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
TIM PENGUJI SKRIPSI
Penguji I Penguji II Penguji III

Nama Nama Nama


NIP. NIP. NIP.

Mensyahkan Mengetahui
A.n. Dekan Ketua Program Studi
Pembantu Dekan Bidang Akademik

Nama......................... Nama..............................
NIP. NIP.

70
Lampiran 15. Ketentuan Penilaian Proposal dan Skripsi

1. Aspek yang Dinilai

a. Materi penulisan skripsi yang terdiri dari latar belakang, permasalahan, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka pikir, hipotesis dan tata tulis

(proposal, seminar hasil dan skripsi), pembahasan, kesimpulan, saran (seminar hasil dan

skripsi).

b. Metode Penelitian yang terdiri ketepatan waktu menyelesaikan penelitian, disain

penelitian, kerunutan prosedur penelitian, validitas data hasil penelitian, ketepatan

teknik analisis data dan kemampuan menginterpretasi hasil analisis data.

c. Bahasa yang digunakan sesuai standar baku bahasa Indonesia. Penulis tidak

menggunakan bahasa wartawan dalam memaparkan laporan penelitian.

d. Pertanggung jawaban terdiri dari kemantapan dalam presentasi, slide power point tidak

norak, ketepatan dalam memberikan jawaban, kemampuan dalam mempertahankan isi

tulisan.

2. Proporsi masing-masing aspek

No Aspek yang dinilai Proporsi


1 Isi/materi 0,3
2 Metode 0,2
3 Bahasa 0,2
4 Pertanggungjawaban 0,3

3. Nilai Proposal dan Tindak Lanjut

Skor/Nilai Tindak Lanjut


A (≥ 80) Langsung melakukan penelitian
B (70 - 79) Dilakukan perbaikan sebelum turun penelitian
C (60 - 69) Dilakukan perbaikan dan ujian ulang
D (< 60) Ditetapkan untuk menulis ulang
71
4. Nilai Seminar Hasil dan Tindak Lanjut

Skor/Nilai Tindak Lanjut


A (≥ 80) Langsung melakukan ujian skripsi
B (≤ 70 < 80) Dilakukan perbaikan sebelum ujian skripsi
C (< 69) Dilakukan perbaikan dan seminar ulang

5. Nilai Ujian Skripsi dan Tindak Lanjut

No Rentang Skor Grade Tindak lanjut


1 ≥ 80 A Ditetapkan lulus tanpa perbaikan
2 ≤ 75 < 80 A- Ditetapkan lulus tanpa perbaikan
3 ≤ 70 < 75 B Ditetapkan lulus dengan perbaikan
4 ≤ 65 < 70 B- Ditetapkan lulus dengan perbaikan
Ditetapkan dilakukan perbaikan
5 ≤ 60 < 65 C
untuk ujian ulang
6 < 60 D Ditetapkan untuk penelitian ulang

6. Nilai Akhir Skripsi

Nilai akhir skripsi ditentukan berdasarkan kurikulum masing-masing program studi. Apabila

kurikulum program studi tidak memisahkan proposal, seminar hasil dan skripsi ke dalam

mata kuliah yang teripisah maka nilai akhir skripsi merupakan gabungan dari nilai ujian

proposal, nilai seminar hasil penelitian dan ujian skripsi, dengan perbandingan bobot 25% :

25% : 50%. Program studi yang tidak melakukan ujian/seminar hasil penelitian, maka nilai

akhir skripsi dengan perbandingan bobot 30% : 70%. Bagi program studi yang memisahkan

proposal, seminar hasil dan skripsi dalam mata kuliah yang terpisah atau tidak memiliki

mata kuliah proposal dan seminar hasil dalam kurikulumnya, maka nilai akhir skripsi

merupakan nilai ujian skripsi dengan bobot 100%.

72
Lampiran 15. Pemeriksaan Penyelasaian Skripsi

PEMERIKSAAN PENYELASAAIAN SKRIPSI

1. Apakah ukuran kertas, jarak tulisan dari tepi kertas (margin), dan ukuran huruf skripsi atau
angka suda sesuai dengan aturan yang berlaku?
2. Apakah judul skripsi dan nama yang tertera pada halaman persetujuan sudah diketik
dengan lengkap dan benar?
3. Apakah huruf, angka, kalimat, tnda baca, gambar, tabel, persamaan/rumus, dan lampiran,
yang terlewat (belum ditulis)?
4. Apakah nama penulis yang dikutip dan tahun kutipanya, nama latin, dan nama asing
lainnya sudah ditulis dengan benar?
5. Apakah semua pustaka yang diacu dalam teks laporan ada di Daftar Pustaka?
6. Apakah pustaka dalam Daftar Pustaka yang tidak diacu dalam teks laporan suda dihupus?
7. Apakah perubahan nomor halaman, nomOr gambar, nomor tabel, dan nomor lampiran
pada daftar terakhir suda dilakukan pada tubuh tulisan, Daftar Isi, Daftr Gambar, Daftar
Tabel, dan Daftar Lampiran?
8. Apakah judul dan nomor Gambar suda sama antara yang terdapat di Daftar Gambar dengan
yang terdapat didalam teks laporan?
9. Apakah judul dan nomor Tabel suda sama antara yang terdapat di Daftar Tabel dengan
yang terdapat didalam teks laporan?
10. Apakah judul dan nomor Lampiran suda sama antara yang terdapat di Daftar Lampiran
dengan yang terdapat didalam teks laporan?
11. Apakah jumlah halaman suda lengkap (tidak ada yang tertinggal), format penomorannya
suda benar, dan tersusun beruntun?
12. Apakah hasil cetakan (print) baik tulisan maupun gambar sudaa tercetak dengan jelas,
bersuh, dan tinta cetakan tidak meluber/berhamburan?

Diperiksa oleh

(. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .)
NIM:

73
Lampiran 12. Panduan Penggunaan Statistik Parametris untuk Menguji Hipotesis

BENTUK HIPOTESIS
MACAM Asosiatif
Deskriptif Komporatif (dua sempel) Komporatif (lebih dari dua sempel)
DATA (hubungan)
(satu variabel)
Berhubungan Bebas/Independen Berhubungan/korelasi Bebas
Nominal Uji Binominal Mc Nemar Fisher exact Chi kuadrat for k Chi kuadrat k Contingency
(Non probability sample sample Coefficient C
parametris) Uji Chi
kuadrat satu Chi kuadrat dua Cochran Multidimensional
sempel sempel (Q test) contingency table
Ordinal Uji Binominal Uji tanda Uji Median Friedman Median Spearman rank
(Non (Sing test) extension correlacion
parametris) Uji Chi Uji Mann-Whitney U Anova dua arah
kuadrat satu Wilcoxon (Two way anova) Kruskal-walls Kendall tau
sempel matched pairs Kolmogorov-Smirnov Anova satu arah
(H test)
Uji Run Uji Wald-wolfowitz
Interval Uji t Uji t yang Anova satu arah Anova satu arah Pearson product
dan Rasio (t test) berhubungan (One way anova) (One way anova) moment
(untuk
parametris) Anova dua arah Anova dua arah Partial correlation
(Two way anova) (Two way anova)
Regression

Catatan: pada kenyataannya penggunaan statistic parametris jumlahnya lebih beragam dari pada yang ditunjukan pada Lampiran 12
dan Lampiran 13. Untuk keterangan lebih lanjut, mahasiswa dapat membaca buku-buku statistic bik yang berkaitan dengam
matematika, ekologi, biologi, fisika, kimia, social, dan lain sebagainya
Lampiran 13. Teknik Statistic untuk Analisis Hubungan/Asosiatif

Jenis Hubungan data Koefisien korelasi Jenis uji statistic


Variable 1 Variable 2
Nominal Nominal Kontingensi (C) Chi kuadrat
Nominal Nominal Lambda (λ) Chi kuadrat
Nominal Nominal Phi (ϕ) Chi kuadrat
Nominal Ordinal Theta (θ) Chi kuadrat
Nominal Interval/Rasio Eta (ɳ) F
Nominal Interval/Rasio Point Biserial (rpbi) t
Ordinal Ordinal Gamma () Z
Ordinal Ordinal Sperman (rs) t(n≤30) dan z(n>30)
Ordinal Ordinal Goodman’s dan Kruskal’s Gamma (γ) Z
Ordinal Interval/Rasio Jaspen’s (M) r
Interval/Rasio Interval/Rasio Person’s (r) t(n≤30) dan z(n>30)
Interval/Rasio Interval/Rasio Korelasi berganda F
Interval/Rasio Interval/Rasio Korelasi parsial t
Interval/Rasio Interval/Rasio Regresi linear t atau f
Interval/Rasio Interval/Rasio Regresi berganda F (serentak) dan t (indifidual)

Anda mungkin juga menyukai