Komunikasi Kelompok 01
Dosen Pengampu:
Di susun :
MURZIYATI 2210102010027
2023
KATA PENGANTAR
Kami anggota kelompok 4 mengucapkan terima kasih kepada Ibu Zakirah Azman,
M.HSc selaku dosen mata kuliah Komunikasi Kelompok yang telah membantu
kami dalam mengerjakan penulisan makalah ini. Selain itu kami juga sadar adanya
kekurangan dalam makalah ini baik dari penulisan dan batasnya ilmu pengetahuan
kami tentang materi tersebut.
Oleh sebab itu, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam makalah
ini terdapat kekurangan. Di akhir kami berharap makalah ini dapat berguna dan
mempermudah orang mendapatkan ilmu.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui makna dari teori konvergensi simbolik
2. Agar bisa mempelajari arti dari teori konvergensi simbolik
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
sehingga mereka memiliki dasar untuk menciptakan komunitas untuk
mendiskusikan pengalaman bersama, dan untuk menciptakan pemahaman
bersama (William, Benoit L. et. al, 2001:380-381; Arianto, 2012:3).
4
Bormann mendefinisikan tema fantasi sebagai isi pesan yang didramatisasi
hingga memicu rantai fantasi (the content of the dramatizing message that
sparks the fantasy chain). Menurut Miller (2002), fantasy theme (tema
fantasi), yang diartikan sebagai dramatisasi pesan, dapat berupa lelucon,
analogi, permainan kata, cerita, dan sebagainya, yang memompa semangat
berinteraksi.
Contoh Kasus : konflik yang muncul dalam pertemuan kelompok
mungkin dipandang sebagai peristiwa yang dramatis. Tapi ini bukan
dramatisasi pesan atau tema fantasi karena hal itu terjadi dalam
konteks "di sini sekarang Sementara ketika dalam kaitan tersebut
kita cerita tentang konflik yang pernah terjadi di masa lalu atau
bercerita tentang konflik dalam sebuah film, maka bisa
dikategorikan sebagai tema fantasi.
5
lainnya mulai menambahkan bagaimana mereka harus menghadiri
pertandingan sepak bola putra mereka setelah bekerja. Suasana di
lingkungan kerja yang tadinya serius berubah menjadi
nyaman, bahkan energik.
6
bisa jadi akan ditertawai ramai-ramai karena bagi sebagian siswa di
kelas itu, kata migrain bukan sejenis penyakit kepala sebelah.
7
2.4 Fungsi dan Tujuan Teori Konvergensi Simbolik
➢ Fungsi Teori Konvergensi Simbolik
• Fungsi dari teori ini adalah menganalisa interaksi yang terjadi di
dalam skala kelompok kecil. Kelompok di sini dapat berupa
kelompok sosial, kelompok tugas, atau kelompok dalam sebuah
pergaulan.
• Ernest G Bormann dalam Communication and Organizations: an
intepretive approach (Putnam and Pacanowsky, 1983: 110)
menjelaskan konvergensi simbolik akan menghasilkan tema-tema
fantasi dramadrama besar yang panjang dan rumit dari sebuah cerita
yang dipaparkanvisiretorik.
• Sebuah visi retorik merupakan sebuah pandangan berbagi,
bagaimana sesuatu terjadi dan apakah mungkin terjadi? Bentuk
impian merupakan asumsi pengetahuan kelompok yang didasarkan
pada penciptaan strukturasi penguasaan realitas.
• Tema-tema fantasi dan visi retorik terdiri atas karakter-karakter,alur
cerita, skenario dan sanksi dari agen (induk organisasi).Karakter
dapat berupa pahlawan,penjahat,atau hanya tokoh pelengkap saja.
Alur cerita adalah aksi atau pengembangan cerita, sedangkan
skenarionya merupakan latar setting-an, termasuk lokasi pelengkap
dalam lingkungan sosiokultural.
• Sanksi agen adalah sumber yang melegitimasi cerita dan menjadi
otoritas pada kredibilitas cerita. Biasanya unsur ini diarahkan pada
kepercayaan yang bersifat dogma. Sanksi agen biasanya berupa
komitmen pada keadilan, demokrasi, bahkan agama.
• Stephen W Littlejohn dan Foss dalam Theories of Human
Communication menambahkan bahwa cerita atau tema- tema
fantasi diciptakan melalui interaksi simbolik dalam kelompok kecil
dan kemudian dihubungkan dari satu orang ke orang lain dan dari
satu kelompok ke kelompok lain untuk menciptakan sebuah
pandangan dunia yang terbagi (2008:165).
8
• Dalam konvergensi simbolik dibutuhkan adanya visi retorik, saga,
dan consciousness sustaining
➢ Tujuan Konvergensi Simbolik
• Fungsi dari teori ini adalah menganalisa interaksi yang terjadi di
dalam skala kelompok kecil. Kelompok di sini dapat berupa
kelompok sosial, kelompok tugas, atau kelompok dalam sebuah
pergaulan. Secara proses, teori ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana proses terbentuknya sense of community dan group
consciousness dalam sebuah kelompok.
• Teori ini memiliki anggapan dasar bahwa setiap anggota kelompok
melakukan pertukaran fantasi dalam rangka membentuk kelompok
yang kohesif. Dengan saling bertukar fantasi tersebut bisa memicu
terjadinya interaksi kelompok yang baik.
• Fantasi yang dimaksudkan di sini bisa berupa ide-ide, cerita,
gurauan, dan lain-lain yang mengungkapkan emosi atau
mengandung emosi.
• Fantasi bisa meliputi peristiwa di masa lalu atau yang akan terjadi,
namun fantasi tidak termasuk pada komunikasi yang berfokus pada
kegiatan yang terjadi dalam kelompok tersebut.
9
BAB III
KESIMPULAN
10
DAFTAR PUSTAKA
Oro , E. P., Andu , P. A., & Liliweri, Y. K. (2010). Konvergensi Simbolik Dalam
Membangun Kohevisitas Kelompok. Jurnal Communio, 1507-1522..
Suryadi, I. (2010). Teori Konvergensi Simbolik. JURNAL ACADEMICA Fisip
Untad, 427-435.
Z. Hidayat, M. M. (2014). Teori Konvergensi Simbolik. Teori Komunikasi-1, Sesi
06, 1-6.
11