Anda di halaman 1dari 6

RANGKUMAN PAS TP

1. Kewirausahaan
a) Ciri-ciri kewirausahaan
- Tekun dan sabar
- Percaya diri
- Memiliki keberanian
- Pantang menyerah
- Mampu berpikir kreatif
- Memiliki motivasi untuk berhasil
- Jujur
- Fleksibel
- Jeli melihat ke depan

b) Peluang usaha
1) Duplikasi usaha orang lain
2) Berdasar kebutuhan konsumen
3) Menjual keterampilan orang lain
4) Sebagai agen
5) Sebagai profesi
6) MLM
7) Membeli Usaha prospektif
8) Membeli usaha sekarat
9) Kerja sama
10) Mengembangkan hobi atau bakat
2. Tepung
a) Definisi
- Butiran partikel yang halus / sangat halus tergantung metode
penggilingannya
- Digunakan sebagai bahan baku / bahan tambahan dalam pengolahan
makanan
- Tepung nabati : Terigu ( gandum ), tapioka (singkong) , maizena (jagung)
- Tepung Hewani : Tulang, susu, ikan

b) Tepung terigu
- Bahasa portugis “trigo”= gandum
- Mengandung protein (gluten) yang memberi sifat kenyal dan elastis pada
adonan
a) Protein tinggi (bread flour)
● Protein 11-13%
● Elastis dan liat
● Contoh: mie, roti, pasta, puff pastry, cream puff, donat, kulit
martabak
● Merk: cakra kembar, kereta kencana
b) Protein sedang (all purpose flour)
● Kadar protein 8-10%
● Untuk adonan tidak perlu elastisitas
● Contoh: muffin, sponge cake
● Merk: segitiga biru, gunung bromo

c) Protein rendah (cake flour)


● Kadar protein 6-7%
● Untuk kue renyah
● Contoh: biskuit, kulit gorengan
● Merk: kunci biru, roda biru

c) Tepung gandum utuh


- Dari biji gandum yang ga diilangin kulitnya
- Tekstur ga terlalu halus
- Kandungan serat tinggi → sehat
- Contoh: pasta, roti, kue kering

d) Tepung beras (rice flour)


- Dari beras hancur
- Hasil: renyah
- F: sebagai bahan pembuatan bihun (rice vermicelli)
- Contoh: kue lapis, kue mangkok, nagasari, kue talam

e) Tepung beras ketan (glutinous rice flour)


- Dari beras ketan hancur
- Hasil: elastis
- Contoh: klepon, onde-onde, getas, ronde, mochi, putri mandi

f) Tepung panir/tepung roti


- Roti kering dihancurin
- Tekstur: butiran kasar sampe stengah halus
- Warna: putih/oranye/campuran
- Contoh: nugget, bitterballen, kroket, risoles, katsu

g) Tepung pati
1. Tepung tapioka/kanji (tapioca starch)
- Dari pati singkong/ubi kayu
- F: pengental saus dan campuran adonan kayak bakso, pempek
- Contoh: kue lapis, cenil, cilok, cireng

2. Tepung maizena (corn starch)


- Dari pati jagung
- Pengental sup dan bahan kue kering (kukis)

3. Tepung tang mien (wheat starch)


- Dari pati gandum
- Warna lebih putih dan tekstur lebih halus daripada tepung terigu
- Hasil: adonan halus, lembut, transparan
- Contoh: pao, mantou, kulit dimsum

4. Tepung hunkwe (mungbean starch)


- Dari pati kacang hijau
- Contoh: es cendol, kue lapis, cantik manis, campuran es krim

5. Tepung sagu (sago starch)


- Dari inti batang pohon sagu / aren dikeruk, dihaluskan, dicampur
air, diendapkan, dikeringkan,
- F: campuran adonan masakan, kue kering
- Contoh: papeda

6. Tepung garut/ararut (arrowroot starch)


- Dari pati umbi garut yang diparut, dicampur air, disaring,
diendapkan, dikeringkan, disaring
- F: cake lebih lembut, cookies renyah
- Contoh: kue semprit, bubur/jenang garut

3. Pengantar fermentasi
a) Definisi
Proses biokimia yang merubah suatu substrat organik jadi substrat organik lain
dengan bantuan aktivitas mikroorganisme (bakteri, jamur)

b) Hal yang berpengaruh


- Mikroorganisme (buat merubah substrat jadi produk)
- Substrat (media yang diubah jadi produk)
- PH
- Suhu
- Fermentor/bioreaktor (tempat bercampur mikroorganisme dan substrat
pada kondisi tertentu yang diinginkan)
- Oksigen/udara (harus diatur sebaik mungkin untuk
memperbanyak/menghambat pertumbuhan mikroba)
- Waktu laju perbanyakan bakteri (tergantung spesies dan kondisi
pertumbuhan. Kondisi optimal: bakteri membelah sekali setiap 20 menit)

c) Mikroorganisme
1. Yogurt
- Streptococcus thermophilus
- Lactobacillus bulgaricus
- Lactobacillus acidophilus
- Bifidobacterium

2. Wine
- Saccharomyces cereviseae
- Saccharomyces bayanus

3. Minuman probiotik
- Lactobacillus casei
- Bifidobacterium breve

4. Tempe
- Rhizopus oligosporus

5. Sayur asin
- Leunostoc mesenteroides
- Lactobacillus curvatus
- Lactobacillus confuses
- Lactobacillus pentosaceus
- Lactobacillus plantarum

6. Tape
- Saccharomyces cereviseae

d) Keuntungan
● Produk baru
● Lebih awet
● Nilai gizi meningkat

e) Kerugian
● Fermentasi tidak terkendali >> racun bahaya buat kesehatan

f) Berdasar hasil fermentasi


1) Homofermentatif: produk akhir berupa asam laktat. Contoh: yogurt
2) Heterofermentatif: produk akhir asam laktat dan etanol sama banyak.
Contoh: tape

g) Berdasar penggunaan oksigen


1) Fermentasi aerobik: butuh oksigen
2) Fermentasi anaerobik: ga butuh oksigen

h) Berdasar aktivitas fermentasi


1) Spontan: tanpa penambahan ragi, terjadi secara tidak sengaja
2) Terkontrol: ditambah ragi, terjadi sengaja

i) Fase pertumbuhan mikroba


1) Fase adaptasi: fase penyesuaian mikroba dengan media atau lingkungan
yang baru
2) Fase pertumbuhan awal: mikroba mulai mengalami pertumbuhan dan
menggunakan nutrisi pada media atau lingkungan baru
3) Fase logaritma/eksponensial: pertumbuhan mikroba sangat cepat
4) Fase pertumbuhan lambat: laju pertumbuhan mengalami penurunan
karena penurunan nutrisi dan ada metabolit (racun)
5) Fase statis/stasioner: nutrisi habis, penimbunan metabolit dalam
konsentrasi tinggi
*Pertumbuhan= kematian
6) Fase kematian: sel mikroba mati karena nutrisi habis dan metabolit racun
meningkat

4. Sistem konsinyasi
a) Definisi
proses penjualan dengan menitipkan barang kepada pihak lain untuk dijualkan
dengan hj dan syarat sesuai dengan perjanjian antara pemilik produk dengan
penjual

b) Pembagian keuntungan
● Penyalur (consignee) jual barang titipan dengan nilai jual lebih tinggi
daripada harga yang didapat dari pemilik barang → selisih jadi laba
penyalur
● Pemilik menentukan hj & penyalur dapat persentase barang yang dijual
(misal 10% atau 20%)

c) Kelebihan consignor
- Tidak perlu sedia SPG
- tidak perlu terjun lgsg melayani konsumen
- Memperluas pasar & menghemat biaya promosi
- Bisa fokus mengelola kualitas produk dan melakukan inovasi baru
- Hemat SDM dan biaya pelayanan

d) Kelebihan consignee
- Display produk pada toko penyalur terlihat banyak tanpa nambah modal
- Dapat laba dari produk penitip yang terjual
- Resiko kecil, kalo barang ga laku dikembalikan ke penitip/pemilik

e) Kekurangan consignor
- Resiko kerugian
- Promosi tidak sesuai
- Uang tidak langsung diterima
- Produk tidak dipromosikan consignee kalo ga punya SPG
- Ketika salah penempatan produk pada toko (penyalur) → produk sulit
terjual

f) Kekurangan consignee
Ga ada, karena hanya sebagai tempat penitipan produk dari consignor jadi tiap
kerugian ditanggung consignor

Anda mungkin juga menyukai