PENDAHULUAN
Darah membentuk sekitar 8 % dari berat tubuh total dan memiliki rata-rata 5
liter pada wanita dan 5,5 liter pada pria. Darah terdiri dari tiga jenis unsur sel
khusus, yaitu leukosit, trombosit, dan eritrosit yang terdapat dalam darah. (1)
merah). Eritrosit adalah sel gepeng berbentuk piringan yang di bagian tengah pada
berukuran 8 μm, tebal tepi luar 2 μm dan tebal bagian tengahnya 1 μm. Eritrosit
merupakan sel yang tidak mempunyai inti dan sitoplasmanya berwarna keunguan.
Membran eritrosit terdiri dari lipid bilayer, protein membran, dan rangka
membran. Rangka membran dibentuk oleh spektrin α dan β, ankirin, protein dan
juga aktin. Membran eritrosit bersifat permeabel selektif yang dapat ditembus
oleh H+, OH-, NH4+, PO4 , HCO3-,Cl- dan juga substansi lain seperti glukosa, asam
amino, urea, dan asam urat. Sebaliknya membran eritrosit tidak dapat ditembus
oleh Na+, K+, Ca2+, Mg2+, fosfat organik dan juga substansi lain seperti
lebih besar daripada tekanan osmotik dalam sel. Sebaliknya akan membengkak
1
2
jika berada dalam larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih rendah,
kemudian sel ini akan kehilangan hemoglobinnya atau disebut dengan hemolisis.
Fragilitas osmotik adalah kurangnya daya tahan eritrosit terhadap hemolisis bila
terpajan pada larutan garam yang semakin hipotonik atau bila terkena trauma. (3)
menentukan tipe – tipe dari jenis anemia atau masalah klinis lain seperti
polisitemia vera, nekrosis hati akut dan sub akut, ikterik obstruktif, sferositosis
herediter, transfusi (inkompatibilitas ABO dan Rhesus), toksisitas obat atau zat
beda. Proses inkubasi dilakukan dalam periode waktu tertentu sehingga dapat
diketahui nilai hemolisis suatu sampel darah. Waktu inkubasi fragilitas osmotik
cukup lama, sedangkan dalam buku Hematology Principle and Procedures yang
ditulis oleh Lea Febige pada tahun 1993 menyebutkan bahwa waktu inkubasi
bagaimana perbandingan lama inkubasi 30 menit, 60 menit, dan 120 menit pada
120 menit pada pemeriksaan fragilitas osmotik sehingga waktu pemeriksaan lebih
efisien.