Lirik indah membuat mabuk di dada Dersik pasir memanjakan peraba Cairan luas mengintimidasi Nusantara
Hentakan musik yang menjadi nada favorit
Wanita-wanita tak dikenal yang tangannya dilenggak-lenggok Tatanan huruf yang entah bagaimana menyairkannya Sejarah aneh yang entah siapa menuliskannya
Ini adalah wanita tentang ilmu dan budaya
Di sini bersemayam milyaran harta Yang entah kapan selesai menghitungnya
Berkilau dirimu terlihat di tepi pantai
Laskarku pun terbius melihat abdi Tak ada lagi rendah diri, juga ragu di hati
Biar aku menggenggam nadimu
Mendekap jantung hartamu Biar aku lukis ragamu, untuk bertahan namamu Aku akan menjadi pelindung jiwamu
Aku kukecup kening berkilaumu
Laskarku ‘kan menjaga mahkotamu Akan ku pertontonkan kemilau laskarku Saat menyentuh pigmen kulitmu Tak akan kubiarkan apapun menggoyah kepalaku
Bahkan saat candra dan surya sedang terpaku
Pancarona abadi mulai takkan jadi abu Akan selalu ku elus indah pipimu