Anda di halaman 1dari 13

FORM 1.

3 Hasil identifikasi Kendala/Masalah dan Rekomendasi Intervensi


Kabupaten/Kota Bone
NO Masalah

101. Remaja putri yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)


1 masih banyak remaja putri tidak mongkonsumsi TTD yang diberikan
102. Remaja putri yang menerima layanan pemeriksaan status anemia (hemoglobin)
1 kurangnya BHP untuk pemeriksaaan animea pada remaja putri
103. Calon pengantin /calon ibu yang menerima Tablet Tambah Darah (TTD)
1 masih banyak catin yang tidak mau meminum Tablet Tambah Darah ( TTD) yang diberikan
104. Calon pasangan usia subur (PUS) yang memperoleh pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari pelayanan nikah
1 Masih Banyak Pasangan Usia Subur (PUS) yang Kurang Paham Tentang Pemeriksaan Pranikah dan Akses ke Fasyankes Jauh
105. Cakupan calon Pasangan Usia Subur (PUS) yang menerima pendampingan kesehatan reproduksi dan edukasi gizi sejak 3 bulan pranikah
1-
106. Pasangan calon pengantin yang mendapatkan bimbingan perkawinan dengan materi pencegahan stunting
1 Banyak Calon Pengantin yang mengikuti Binwin Akan tetapi semangat Calon Pengantin masih rendah
107. Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial yang menerima bantuan tunai bersyarat
1 Masih Banyak Data PUS Miskin yang belum terdata mendapat Bantuan
108. Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial yang menerima bantuan pangan nontunai
1 Bantuan Pangan Non Tunai sudah berupa Uang Tunai
109. Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) fakir miskin dan orang tidak mampu yang menjadi Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan
1 Kabupaten Bone telah UHC sehingga tidak ada Kendala terkait BPJS baik PUS Miskin maupun Masyarakat yang membutuhkan
110. Ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapatkan tambahan asupan gizi
1 semua ibu hamil KEK sudah mendapatkan tambahan asupan gizi
111. Persentase Ibu hamil yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet selama masa kehamilan
1 ibu hamil yang tidak mau mengkonsumsi TTD yang diberikan petugas kesehatan
112. Persentase Unmet Need pelayanan keluarga berencana
1 masih ada PUS tidak mau memiliki anak dan tidak mau menggunakan KB moderen
113. Persentase Kehamilan yang tidak diinginkan
1 masih adanya perilaku seks berisiko dikalangan remaja
114. Bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
1 ASI eksklusif tidak diberikan karena banyak ibu yang bekerja
115. Anak usia 6-23 bulan yang mendapat Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)
1-
116. Anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi buruk yang mendapat pelayanan tata laksana gizi buruk
1 semua terlayani
117. Anak berusia di bawah lima tahun (balita) yang dipantau pertumbuhan dan perkembangannya
1 Semua Balita di Pantau Pertumbuhan dan Perkembangannya
118. Anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi kurang yang mendapat tambahan asupan gizi
1-
119. Balita yang memperoleh imunisasi dasar lengkap
1-
120. Persentase keluarga yang stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS)
1-
121. Persentase keluarga yang melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
1 Masih tingginya Perilaku Merokok dalam Rumah
122. Keluarga berisiko stunting yang mendapatkan promosi peningkatan konsumsi ikan dalam negeri
1 Kurangnya Sosialisasi mengenai pentingnya Konsumsi Ikan pada Ibu dan anak sebagai pencegahan stunting
123. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) pasca persalinan
1 Masih adanya PUS yang menundan memakai alokon setelah melahirkan
124. Cakupan keluarga berisiko stunting yang memperoleh pendampingan
1 terhambatnya akses informasi dan transportasi ke daerah, karena kondisi wilayah geografis
125. Keluarga berisiko stunting yang mendapatkan manfaat sumber daya pekarangan untuk peningkatan asupan gizi
1 Belum optimalnya konsumsi pangan masyarakat yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman
126. Rumah tangga yang mendapatkan akses air minum layak
1 Tidak ada Survey Data BNDA setiap desa terkait jumlah rumah tangga yang belum terlayani / sudah terlayani SPAM
127. Rumah tangga yang mendapatkan akses sanitasi (air limbah domestik) layak
1 Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pengolahan air limbah setempat yang aman
128. Kelompok Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) yang mengikuti Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) dengan
1 Masih terdapat KPM Baru yang belum masuk ke dalam Gruop P2K2 sehingga belum mengetahui atau belum mendapatkan penj
129. Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta yang menerima variasi bantuan pangan selain beras dan telur
1 Bantuan Pangan Selain Beras dan Telur pada Dinas Sosial tidak ada dikarenakan Bantuan yang disalurkan oleh Kemnterian
130. Persentase kabupaten/kota yang mengintervensi keamanan pangan untuk mendukung Percepatan Penurunan Stunting
1 masih kurangnya kesadaran masyarakat terkait keamanan pangan
131. Jumlah Keluarga Miskin dan rentan yang memperoleh bantuan tunai bersyarat
1 belum semua keluarga miskin mendapatkan bantuan tunai bersyarat dikarenakan Kabupaten Bone telah melebihi kuota KP
132. Jumlah keluarga miskin dan rentan yang menerima bantuan sosial pangan
1 Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi makanan beragam bergizi seimbang dan aman
2 Masih terbatasnya data keluarga miskin dan penerima bantuan sosial pangan yang tersedia secara akurat
133. Jumlah pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) yang terlatih modul kesehatan dan gizi
1 semua Pendamping telah mengerti terkait Modul P2K2 sehngga tidak ada kendala
134. Terselenggaranya rapat koordinasi di tingkat kabupaten/kota
1 Partisipasi OPD terkait masih mengalami kendala kahadiran
135. Terselenggarannya rembuk stunting tingkat kecamatan
1 Beberapa anggota TPPS tidak menghadiri kegiatan tersebut
136. Tersedianya kebijakan/peraturan bupati/walikota tentang kewenangan desa/kelurahan dalam penurunan stunting
1-
137. Terselenggaranya pemantauan dan evaluasi percepatan penurunan stunting di pemerintah daerah kabupaten/kota
1 Masih kurangnya desain pelaksanaan intervensi/pelaksanaan program
138. Persentase desa/kelurahan yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
1 belum semua kecamatan melaksanakan STBM
139. Persentase kabupaten/kota yang mengimplementasikan sistem data Surveilans gizi elektronik dalam pemantauan intervensi gizi untuk penurunan stunting
1 jaringan internet yang tidak stabil
140. Jumlah Desa/Kelurahan yang telah terbebas dari buang air besar sembarangan (ODF)
1-
141. Persentase target sasaran yang memiliki pemahaman yang baik tentang stunting di lokasi prioritas
1 Masih rendahnya Ketersediaan dan kualitas SDM pelaksana
142. Publikasi data stunting tingkat Kabupaten/Kota
1 Adanya Keterlambatan Tindaklanjut untuk kegiatan karna terkait dana
143. Terpenuhinya standar pelayanan pemantauan tumbuh kembang di posyandu
1 semuaa desa terpenuhi alat antropometri
144. Terselenggaranya audit anak berusia di bawah dua tahun (baduta) Stunting
1 terlambatnya Intervensi anak yang terdeteksi stunting
145. Tersedianya bidan desa/kelurahan sesuai kebutuhan
1-
146. Jumlah pemerintah desa yang mendapatkan peningkatan kapasitas dalam penanganan percepatan penurunan stunting
1 328 sdh mendapatkan peningkatan Kapasitas Percepatan Penurunan Stunting
147. Persentase desa/kelurahan yang kader pembangunan manusianya mendapatkan pembinaan dari Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
1 ada beberapa kader KPM belum paham tentang Penginputan Apilkasi sehingga data Om span stunitng dan ehdw tdk sinkron
148. Persentase desa/kelurahan yang mengintegrasikan program dan kegiatan percepatan penurunan stunting dalam dokumen perencanaan dan penganggaran de
1 372 Desa/kelurahan sdh mengalokasikan Program Percepatan Penurunan Stunting
149. Persentase desa/kelurahan yang meningkatkan alokasi dana desa/kelurahan untuk intervensi spesifik dan sensitif dalam penurunan stunting
1-
150. Persentase desa/kelurahan yang melakukan konvergensi percepatan penurunan stunting
1-
151. Terselenggaranya pemantauan dan evaluasi percepatan penurunan stunting di pemerintahan desa
1-
152. Jumlah Desa/kelurahan Bebas Stunting
1 Masih Tingginya Tingkat Pernikahan Dini,dan Pola Pengasuhan yang Salah
153. Persentase pemerintah desa yang memiliki kinerja baik dalam konvergensi penurunan stunting
1-
154. Terlaksanannya Kampanye nasional pencegahan Stunting
1 Faktor geografis di wilayah Kabupaten Bone yang luas dan masih adanya daerah terpencil membuat akses kampanye sulit un
155. Cakupan Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional
1-
156. Persentase Desa/kelurahan yang memiliki guru PAUD terlatih pengasuhan stimulasi penanganan stunting sebagai hasil pendidikan dan pelatihan di Kabupaten
1 Belum semua tenaga pendidik paud terlatih pengasuhan stimulasi penanganan stunting
157. Persentase Lembaga PAUD yang mengembangkan Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI)
1 Belum semua lembaga memahami PAUD HI
158. Terlaksananya forum komunikasi perubahan perilaku dalam penurunan stunting lintas agama
1 Belum Tersedia Anggaran AFBN dikementerian Agama dalam Penurunan stunting lintas agama
159. Tersedianya data hasil surveilans keluarga berisiko stunting
1 Server Aplikasi Kadang mengalami Maintenance
160. Tersedianya data keluarga risiko Stunting melalui Sistem Informasi Keluarga (SIGA)
1 Server Kadang mengalami Maintenance
161. Persentase kabupaten/kota dengan Age Specific Fertility Rate/ASFR (15-19) paling sedikit 18 per 1.000
1 masih adanya remaja yang tabu terhadap sex Education dan PUP
162. Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja dan Bina Keluarga Remaja (BKR) yang melaksanakan edukasi kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja
1 Masih Adanya Kelompok yang belum melaksanakan kegiatan rutin
163. Desa/Kelurahan yang melaksanakan kelas Bina Keluarga Balita (BKB) tentang pengasuhan 1000 HPK
1 Masih adanya kelompok yang belum melaksanakan kegiatan secara rutin
164. Persentase pengawasan produk pangan fortifikasi yang ditindaklanjuti oleh pelaku usaha
1 Kurangnya pelaku usaha PSAT
Rekomendasi

mengedukasi remaja putri untuk minum TTD

pengadaan BHP untuk pemerikaan anemia

Memberikan edukasi tentang pentingnya Tablet tambah Darah (TTD)


h
Adanya Edukasi Tentang Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Menikah
i sejak 3 bulan pranikah
-

Harapan Kami tetap semangat dan Bekal membangun rumah tangga sehingga ketahanan keluarga akan tetap utuh hingga akhir hayat dan Stunting Akan menurung
bantuan tunai bersyarat
Melakukan Pendataan PUS Miskin
menerima bantuan pangan nontunai
Masih Kurangnya Sosialisasi ke KPM sehingga bantuannya yang diberikan berupa Uang Tunai tidak dapat di Kontrol Penggunaannya (pembelian Beras dan Telur)
(PBI) Jaminan Kesehatan
Kabupaten Bone Perlu melakukan Verifikasi Data PBI APBN tekhusus APBD yang mana kuota APBD saat ini tidak dapat mencakup seluruh Peserta

sudah terpenuhi

memberikan edukasi tentang pentinnya TTD dan tetap diberikan TTD

semua PUS yang tidak ber KB menggunakan alokon

perlunya eduksi terkait PUP dan Kesehatan Reproduksi

diberikan penyuluhan dan edukasi tentang pentingnya ASI Eksklusif

-
terlayani

Terlayani

open Defecation Free ( ODF )

Penyuluhan dan Penerapan Perda Kawasan Tanpa Rokok

Memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya Konsumsi Ikan sebagai pencegahan stunting dan memberikan bantuan secara langsung ikan segar/ikan

setelah melakukan persalinan PUS langsung menggunakan alokon

Dinas terkait melakukan pengadaan serta pemenuhan sarana dan prasarana

Mengoptimalkan kegiatan pendampingan melalui sosialisasi dan pemanfaatan lahan pekarangan sebagai sumber pangan beragam, bergizi, seimbang, dan aman

Perlu dilakukan Survey untuk mendapatkan Data BNBA setiap Desa

Penguatan kepada masyarakat melalui sosialisasi sistem pengolahan air limbah domestik
ngkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) dengan modul kesehatan dan gizi
Perlu dilakukan Pemantauan terhadap KPM Baru
n pangan selain beras dan telur
Data penerima bantuan pangan selain beras dan telur masih perlu dilakukan pendataan
Stunting
sosialisasi dan pembinaan keamanan pangan

perlu dilakukan Verifikasi data KPM sehingga yang sudah mampu dapat dikeluarkan sehingga data Miskin baru dapat di usulkan

Tingkat partisipasi masyarakat yang masih kurang dalam memanfaatkan lahan pekarangan
Adanya data yang akurat dan sistem data yang berkelanjutan
Perlu dilakukan monitoring pelaporan pendamping terkait KPM yang mengikuti P2K2

diharapkan pimpinan OPD berkoordinasi secara intern mengenai program kerja stunitng

Diharapkan semua Peserta (anggota TPPS) Hadir


ting
-
kota
Perbaikan manajemen layanan untuk melakukan metode monev percepatan penurunan stunting

perlunya sosialisasi Lintas sektor terkait STBM


an intervensi gizi untuk penurunan stunting
monev survelens gizi

semua sudah odf 372 desa

Perlunya peningkatan pengetahun masayarakat sasasaran terkait upaya pencegahan stunting

Supaya Kedepannya dipersiapkan Jadwal Pelaksanaanya dan Pendanaanya

alat tersedia

diharapkan anak yang ter identifikasi harus segara di intervensi

tersedia semua bidan di desa


stunting
diharapkan Pemerintah Kabupaten untuk intervensi secara langsung seperti pembinaan langsung di setiap Desa/Kelurahan
aerah Kabupaten/Kota
Diharapkan setiap kader KPM Memvalidasi data sebelum di laporkan ke dinas PMD Kab. Bone
m dokumen perencanaan dan penganggaran desa/kelurahan (Rencana Pembangunan Jangka menengah Desa, Rencana Kerja pemerint
lebih dapat ditingkatkan Anggaran untuk mencapai 14% 2024
tif dalam penurunan stunting
diharapkan dapat meningkatkan lagi Penganggarannya

perlu Peningkatan Penggunaan Anggaran


Perlunya Pemerintah Kabupaten Turun Tangan Langsung Mendampingi Percepatan Penurunan Stunting

Perlu ada nya Perdes dan Perbup Yang mengatur Laranagan Pernikahan Dini

Perlu Peningkatan Kapasitas Kader KPM

Peningkatan pemanfatan teknologi informasi untuk menyebarkan informasi terkait pencegahan stanting melalui internet dan Lembaga Penyiaran Publik Lokal serta pe

-
ai hasil pendidikan dan pelatihan di Kabupaten/Kota
Akan melakukan Workshop Pengasuhan Stimulasi Penanganan Stunting Pada 113 guru di lokasi Stunting

Akan melakukan bimbingan teknis tentang paud HI

Harapan Kami mohon dikoordinasikan Antara Pemerintarah Daerah dan Kementerian Agama

Adanya Form Manual sehingga memudahkan penginputan saat server down

Adanya Form Manual untuk memudahkan

Massifnya Edukasi Terkait Kesehatan Reproduksi dan PUP


atan reproduksi dan gizi bagi remaja
adanya dukungan sarana dan prasarana yang memadai sehingga kelompok lebih giat melaksanakan kegiatan

tersedianya sarana dan prasarana mendukung kegiatan

Diharapkan pelaku usaha untuk mendaftar nomor registrasi pada produk fortifikasi sesuai skala usaha pada OKPPD Provinsi
dan Stunting Akan menurung

embelian Beras dan Telur)

ruh Peserta
n secara langsung ikan segar/ikan beku/olahan ikan pada beberapa lokus stunting

rgizi, seimbang, dan aman


a Penyiaran Publik Lokal serta penyebaran materi kampanye seperti leaflet, poster atau brosur yang disebarkan di seluruh wilayah terpencil melalui peran serta Pemerintah setem
an serta Pemerintah setempat atau melalui Mobil Informasi keliling

Anda mungkin juga menyukai