OLEH :
NIM :2103030054
KELAS/SEMESTER : B/5
KUPANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “Perbandingan antara Kajian Ekonomi Mengacu pada Konsep yang
Dikembangkan oleh Swedberg”. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah
untuk menambah wawasan tentang perbandingan antara kajian ekonomi mengacu pada
konsep yang dikembangkan oleh Swedberg bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen, selaku Dosen mata kuliah
Sosiologi Ekonomi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari,
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3
1. 3 Tujuan................................................................................................................................. 5
2. 3 Kajian ekonomi mengacu pada konsep yang dikembangkan oleh Swedberg .................... 8
3. 1 Kesimpulan........................................................................................................................ 14
3. 2 Saran ................................................................................................................................. 15
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Penelitian dan kajian dalam bidang ekonomi sering kali terfokus pada analisis
ekonomi yang lebih tradisional, seperti teori permintaan dan penawaran, produktivitas,
dan profitabilitas. Namun, dengan semakin kompleksnya masyarakat dan ekonomi
modern, pendekatan ini tidak lagi cukup untuk menjelaskan fenomena ekonomi yang
sebenarnya. Oleh karena itu, sosiologi ekonomi menawarkan pendekatan yang lebih
holistik untuk memahami bagaimana faktor-faktor sosial, budaya, dan psikologis
berperan dalam pembentukan perilaku ekonomi individu dan kelompok.
Dalam konteks ini, makalah ini akan melakukan perbandingan antara kajian
ekonomi yang mengacu pada konsep-konsep yang dikembangkan oleh Swedberg.
Konsep faktor akan membantu kita memahami bagaimana faktor-faktor sosial, seperti
nilai-nilai budaya dan norma sosial, dapat mempengaruhi keputusan ekonomi. Konsep
tindakan ekonomi akan membantu kita memahami bagaimana individu dan kelompok
mengambil tindakan ekonomi dalam konteks sosial yang kompleks. Hambatan pada
tindakan ekonomi akan mengungkapkan tantangan yang dihadapi individu dalam
melakukan tindakan ekonomi yang diinginkan. Hubungan ekonomi dan masyarakat akan
membantu kita memahami bagaimana struktur sosial memengaruhi distribusi kekayaan
dan peluang ekonomi. Tujuan analisis akan membantu kita menentukan tujuan dari
analisis ekonomi yang dilakukan, apakah itu untuk mengukur kesejahteraan masyarakat
atau untuk memahami perubahan sosial. Terakhir, penerapan metode akan membantu kita
mengeksplorasi metode penelitian yang digunakan dalam sosiologi ekonomi, seperti studi
kasus, wawancara, atau analisis jaringan sosial.
Melalui perbandingan ini, kita akan dapat menggali lebih dalam tentang bagaimana
pendekatan sosiologi ekonomi dapat memberikan wawasan yang berharga dalam
memahami kompleksitas fenomena ekonomi dalam masyarakat modern. Makalah ini
akan membantu mencerahkan konsep-konsep yang telah dikembangkan oleh Swedberg
dan bagaimana konsep-konsep ini dapat diterapkan dalam konteks analisis ekonomi yang
lebih luas.
1. 2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penulisan
makalah ini adalah
1. 3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penulisan makalah ini
adalah
PEMBAHASAN
Adapun definisi sosiologi ekonomi menurut para ahli, antara lain sebagai berikut;
3. Damsar, Arti sosiologi ekonomi adalah studi ilmu pengetahuan yang dilakukan
untuk mengkaji cara masyarakat baik secara individu atau kelompok dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Definis ini merujuk pada kenyataan bahwa
kehidupan manusia tidak terlepas dari kebeutuhan.
4. Dadang Supardan, Pengertian sosiologi ekonomi adalah kegiatan ekenomi yang
memberikan penjelasan mengenai cara masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
hidup yang dilakukannya.
Sosiologi ekonomi dapat dibagi menjadi dua periode, yaitu periode klasik dan
periode kontemporer atau "new economic sociology". Beberapa tokoh penting dalam
sosiologi ekonomi adalah Karl Polanyi dan Mark Granovetter. Sosiologi ekonomi juga
memiliki tiga proses sosial, yaitu kegiatan ekonomi bisa dipegang ahli oleh lembaga yang
memiliki wewenang lebih tinggi dan bisa mengatur bagaimana jalannya kegiatan
ekonomi di kawasan pimpinannya, kegiatan ekonomi memerlukan suatu intansi atau
lembaga untuk mengawasi kemajuan maupun kemunduran perekonomian, dan kegiatan
ekonomi tidak hanya mempermasalahkan masalah ekonomi saja, tetapi masalah
kehidupan sosial pada suatu daerah. Contoh penerapan sosiologi ekonomi dalam bidang
keilmuan sangatlah beragam, seperti studi kemiskinan dan strategi nafkah atau mata
pencaharian.
Sosiologi dan ekonomi memiliki hubungan yang erat karena keduanya saling
mempengaruhi dan memperkuat satu sama lain. Berikut adalah beberapa hubungan antara
sosiologi dan ekonomi:
Dalam kesimpulannya, sosiologi dan ekonomi memiliki hubungan yang erat dan
saling mempengaruhi. Sosiologi memberikan pemahaman tentang faktor sosial yang
mempengaruhi kegiatan ekonomi, sementara ekonomi memberikan pemahaman tentang
bagaimana sumber daya yang terbatas dapat dialokasikan secara efisien untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. Sosiologi ekonomi adalah pertautan antara sosiologi dan ekonomi
yang mempelajari bagaimana masyarakat memenuhi kebutuhan ekonomi mereka melalui
interaksi sosial.
Pada dasarnya starting point analisis ekonomi didasari individu. Hal ini
dilandasi paham utilatirianisme dan ekonomi politik yang dalam menjelaskan
transaksi ekonomi semuanya dilandasi individualisme. Hal ini juga didasari
pemikiran dari Adam Smith dalam karyanya “An Inquiry into the Nature and
Causes of The Wealth of Nations” yang ditulis pada tahun 1776. Gagasan mengenai
prinsip individualisme dikemukakan dengan berpandangan bahwa motif manusia
melakukan kegiatan ekonomi didasari oleh interes pribadi. Motif kepentingan
individu yang didorong aliran pemikiran liberalisme akhirnya melahirkan sistem
ekonomi pasar bebas yang berkembang menjadi sistem ekonomi kapitalis. Konsep
utama dari Smith adalah “laissez faier”, yakni kurangnya intervensi pemerintah
(negara) dalam sistem ekonomi masyarakat yang menciptakan adanya
individualisme ekonomi dan kebebasan ekonomi. Muara dari keseluruhan
pemikiran itu adalah terciptanya individu manusia ekonomis (homo economicus)
yang mengutamakan kepentingan individu dan sangat mengedepankan rasionalitas
penuh (Heilbroner, 1986). Sementara, utilatirianisme (rasionalitas utilatirianisme)
itu sendiri menurut Lawang (2005) adalah prinsip utama dari ekonomi.
2) Tindakan Ekonomi
Masih menurut Smelser dan Swedberg, 2005: 5), hal yang sangat mendasar
bagi ekonomi dalam memandang hambatan tindakan ekonomi seseorang adalah
selera dan adanya kelangkaan sumber daya, termasuk keterbatasan dalam
penguasaan teknologi. Dalam kerangka ini, ekonom mudah untuk melakukan
prediksi atas tindakan ekonomi yang didasari prinsip memaksimalkan pemanfaatan
(utilitas) dan keuntungan. Sementara sosiologi lebih luas dari itu, yakni hambatan
aktor dalam melakukan tindakan ekonomi juga dibatasi oleh beberapa faktor seperti
hubungan antar aktor, selain terbatasnya sumber daya. Dalam pandangan ekonomi,
tindakan dibatasi oleh selera dan kelangkaan sumber daya, termasuk teknologi.
Dengan demikian, secara prinsip maka mudah untuk memprediksikan tingkah laku
aktor, karena dia selalu akan mencoba memaksimalkan pemanfaatan dan
keuntungan. Sedangkan sosiologi akan memperhatikan tidak hanya pengaruh
kelangkaan sumber daya, tetapi juga aktor-aktor lain yang akan memudahkan,
menghambat, dan membatasi tindakan ekonomi dalam pasar. Misalnya,
ketidakpastian hukum dan perilaku pungli yang menghambat aktivitas ekonomi dan
bisnis.
Fokus perhatian utama dari ekonom adalah aspek pertukaran ekonomi, pasar,
dan ekonomi. Sementara masyarakat dipandang sebagai sesuatu yang berada di luar
itu dan dipandang sudah ada. Hal itu berbeda dari sudut pandang sosiolog, yakni
memandang masyarakat sebagai suatu sistem sosial dan ekonomi merupakan bagian
integral dari sistem masyarakat. Oleh karena itu, Smelser dan Swedberg (2005)
mengemukakan bahwa sosiologi ekonomi lebih banyak memfokuskan perhatian
pada: (i) analisis sosiologis tentang proses-proses ekonomi, antara lain seperti
terbentuknya harga (kesepakatan) antara pelaku atau aktor ekonomi; (ii) analisis
hubungan interaksi antara ekonomi dan institusi lain dalam masyarakat, antara lain
dapat kita analisis hubungan antara ekonomi dan agama, ataupun politik, birokrasi,
dan institusi lainnya; (iii) analisis mengenai dinamika kelembagaan dan parameter
budaya yang menjadi landasan ekonomi masyarakat. Ekonomi memandang
masyarakat, institusi sosial lainnya adalah given dan ceteris paribus (faktor yang
mempengaruhi dianggap tetap) karena pusat perhatian kajian para ekonomi adalah
pertukaran ekonomi, pasar dan ekonomi sedangkan masyarakat dianggap sebagai
sesuatu yang diluar dan dianggap telah ada (given). Ekonomi juga memandang
pembentukan harga disebabkan variabel dan tindakan ekonomi seperti,
perubahan suplly and demand, suku bunga, kebijakan fiskal dan moneter dan lain-
lain. (Stinchombe, 1986:5-6) sedangkan Sosiologi memandang institusi sosial
(pendidikan, agama, budaya, politik, demokrasi dll) dan ekonomi sangat erat
kaitannya karena sosiologi menganggap ekonomi merupakan bagian integral dari
masyarakat, serta melihat kenyataan secara holistik dan keterkaitan berbagai faktor.
Sosiologi juga memandang proses pembentukan harga selain variabel ekonomi
disebabkan oleh terbentuknya kepercayaan, perselisihan, institusi, politik, dan lain-
lain.
5) Tinjauan analisis
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
3. 2 Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai konsep ekonomi Swedberg untuk
memperdalam pemahaman mengenai konsep tersebut.
Dosen Sosiologi. 2023. “Pengertian Sosiologi Ekonomi, Ruang Lingkup, Teori dan 4
Contohnya” , https://dosensosiologi.com/pengertian-sosiologi-ekonomi-ruang-lingkup-
tokoh-dan-teorinya-lengkap/ , diakses pada 1 Septeber 2023 pukul 19.17