Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PERBANDINGAN ANTARA KAJIAN EKONOMI YANG

MENGACU PADA KONSEP YANG DI KEMBANGKAN OLEH SWEDBERG

OLEH :

NAMA : MARIA STEFANIA PAJA KELEN

NIM :2103030054

KELAS/SEMESTER : B/5

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “Perbandingan antara Kajian Ekonomi Mengacu pada Konsep yang
Dikembangkan oleh Swedberg”. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah
untuk menambah wawasan tentang perbandingan antara kajian ekonomi mengacu pada
konsep yang dikembangkan oleh Swedberg bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen, selaku Dosen mata kuliah
Sosiologi Ekonomi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari,
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Kupang, 1 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 4

1. 1 Latar Belakang ................................................................................................................... 4

1. 2 Rumusan Masalah .............................................................................................................. 5

1. 3 Tujuan................................................................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 6

2. 1 Pengertian Sosiologi Ekonomi ........................................................................................... 6

2. 2 Hubungan Sosilogi dan Ekonomi....................................................................................... 7

2. 3 Kajian ekonomi mengacu pada konsep yang dikembangkan oleh Swedberg .................... 8

BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 14

3. 1 Kesimpulan........................................................................................................................ 14

3. 2 Saran ................................................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 16


BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Sosiologi ekonomi adalah cabang ilmu yang memadukan konsep-konsep dari


bidang ekonomi dan sosiologi untuk memahami interaksi sosial dalam konteks ekonomi.
Salah satu konsep yang menjadi dasar dalam sosiologi ekonomi adalah konsep-konsep
yang dikembangkan oleh Richard Swedberg. Swedberg memperkenalkan enam hal dalam
cara pandang terhadap aspek kaitan antara konsep ekonomi dan sosiologi ekonomi, yaitu
konsep faktor, konsep tindakan ekonomi, hambatan pada tindakan ekonomi, hubungan
ekonomi dan masyarakat, tujuan analisis, dan penerapan metode. Konsep-konsep ini
membantu dalam memahami bagaimana fenomena ekonomi tidak hanya dipengaruhi oleh
faktor ekonomi semata, tetapi juga oleh faktor-faktor sosial dan kultural.

Penelitian dan kajian dalam bidang ekonomi sering kali terfokus pada analisis
ekonomi yang lebih tradisional, seperti teori permintaan dan penawaran, produktivitas,
dan profitabilitas. Namun, dengan semakin kompleksnya masyarakat dan ekonomi
modern, pendekatan ini tidak lagi cukup untuk menjelaskan fenomena ekonomi yang
sebenarnya. Oleh karena itu, sosiologi ekonomi menawarkan pendekatan yang lebih
holistik untuk memahami bagaimana faktor-faktor sosial, budaya, dan psikologis
berperan dalam pembentukan perilaku ekonomi individu dan kelompok.

Dalam konteks ini, makalah ini akan melakukan perbandingan antara kajian
ekonomi yang mengacu pada konsep-konsep yang dikembangkan oleh Swedberg.
Konsep faktor akan membantu kita memahami bagaimana faktor-faktor sosial, seperti
nilai-nilai budaya dan norma sosial, dapat mempengaruhi keputusan ekonomi. Konsep
tindakan ekonomi akan membantu kita memahami bagaimana individu dan kelompok
mengambil tindakan ekonomi dalam konteks sosial yang kompleks. Hambatan pada
tindakan ekonomi akan mengungkapkan tantangan yang dihadapi individu dalam
melakukan tindakan ekonomi yang diinginkan. Hubungan ekonomi dan masyarakat akan
membantu kita memahami bagaimana struktur sosial memengaruhi distribusi kekayaan
dan peluang ekonomi. Tujuan analisis akan membantu kita menentukan tujuan dari
analisis ekonomi yang dilakukan, apakah itu untuk mengukur kesejahteraan masyarakat
atau untuk memahami perubahan sosial. Terakhir, penerapan metode akan membantu kita
mengeksplorasi metode penelitian yang digunakan dalam sosiologi ekonomi, seperti studi
kasus, wawancara, atau analisis jaringan sosial.

Melalui perbandingan ini, kita akan dapat menggali lebih dalam tentang bagaimana
pendekatan sosiologi ekonomi dapat memberikan wawasan yang berharga dalam
memahami kompleksitas fenomena ekonomi dalam masyarakat modern. Makalah ini
akan membantu mencerahkan konsep-konsep yang telah dikembangkan oleh Swedberg
dan bagaimana konsep-konsep ini dapat diterapkan dalam konteks analisis ekonomi yang
lebih luas.

1. 2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penulisan
makalah ini adalah

1. Apa pengertian dari sosiologi ekonomi?


2. Bagaimana hubungan antara sosiologi dan ekonomi?
3. Bagaimana perbandingan antara kajian ekonomi mengacu pada konsep yang
dikembangkan oleh Swedberg?

1. 3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penulisan makalah ini
adalah

1. Untuk mengetahui pengertian dari sosiologi ekonomi


2. Untuk mengetahui hubungan antara sosiologi dan ekonomi
3. Untuk mengetahui perbandingan antara kajian ekonomi mengacu pada konsep
yang dikembangkan oleh Swedberg
BAB II

PEMBAHASAN

2. 1 Pengertian Sosiologi Ekonomi

Sosiologi Ekonomi adalah ilmu sosiologi yang mempelajari bagaimana masyarakat


memenuhi kebutuhan ekonomi mereka, seperti kebutuhan primer sampai tersier, melalui
persepktif sosial. Sosiologi ekonomi juga mempelajari hubungan antara masyarakat, yang
di dalamnya terjadi interaksi sosial dengan ekonomi. Sosiologi ekonomi adalah cabang
ilmu pengetahuan yang memberikan penjelasan secara tegas mengenai studi ekonomi dan
fenomena sosial dalam masyarakat.

Adapun definisi sosiologi ekonomi menurut para ahli, antara lain sebagai berikut;

1. Max Weber, Sosiologi ekonomi adalah disiplin ilmu pengetahuan yang


memfokuskan diri dalam tindakan ekonomi dalam ruang lingkup dimensi
sosialnya. Sehingga kajian yang dilakukan dalam studi sosiologi ekonomi ini
adalah hubungan manusia dan kekuasaan.

2. Richard Swedberg, Definisi sosiologi ekonomi adalah kajian yang perpaduan


ilmu pengetahuan sosiologi dan ekonomi yang terjadi karena adanya perpeduan
antara sosiologis dan ekenomis sebagai akibat tindakan manusia yang dilakukan
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

3. Damsar, Arti sosiologi ekonomi adalah studi ilmu pengetahuan yang dilakukan
untuk mengkaji cara masyarakat baik secara individu atau kelompok dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Definis ini merujuk pada kenyataan bahwa
kehidupan manusia tidak terlepas dari kebeutuhan.
4. Dadang Supardan, Pengertian sosiologi ekonomi adalah kegiatan ekenomi yang
memberikan penjelasan mengenai cara masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
hidup yang dilakukannya.

5. Sindung Haryanto, Memberikan penjelasan bahwa sosiologi ekonomi adalah


pendekatan sosiologis yang dilakukan oleh para sosiolog dalam menjelaskan
kebutuhan eknomi dan kenyataan sosial dalam masyarakat.

Sosiologi ekonomi dapat dibagi menjadi dua periode, yaitu periode klasik dan
periode kontemporer atau "new economic sociology". Beberapa tokoh penting dalam
sosiologi ekonomi adalah Karl Polanyi dan Mark Granovetter. Sosiologi ekonomi juga
memiliki tiga proses sosial, yaitu kegiatan ekonomi bisa dipegang ahli oleh lembaga yang
memiliki wewenang lebih tinggi dan bisa mengatur bagaimana jalannya kegiatan
ekonomi di kawasan pimpinannya, kegiatan ekonomi memerlukan suatu intansi atau
lembaga untuk mengawasi kemajuan maupun kemunduran perekonomian, dan kegiatan
ekonomi tidak hanya mempermasalahkan masalah ekonomi saja, tetapi masalah
kehidupan sosial pada suatu daerah. Contoh penerapan sosiologi ekonomi dalam bidang
keilmuan sangatlah beragam, seperti studi kemiskinan dan strategi nafkah atau mata
pencaharian.

2. 2 Hubungan Sosilogi dan Ekonomi

Sosiologi dan ekonomi memiliki hubungan yang erat karena keduanya saling
mempengaruhi dan memperkuat satu sama lain. Berikut adalah beberapa hubungan antara
sosiologi dan ekonomi:

1. Sosiologi dan ekonomi sama-sama mempelajari masyarakat dan kegiatan


ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat.

2. Sosiologi memberikan pemahaman tentang faktor sosial yang mempengaruhi


kegiatan ekonomi, seperti budaya, norma, dan nilai. Sosiologi juga
mempelajari bagaimana interaksi sosial mempengaruhi kegiatan ekonomi.

3. Ekonomi memberikan pemahaman tentang bagaimana sumber daya yang


terbatas dapat dialokasikan secara efisien untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. Ekonomi juga mempelajari bagaimana keputusan ekonomi yang
diambil oleh individu dan lembaga mempengaruhi masyarakat secara
keseluruhan.

4. Sosiologi ekonomi adalah pertautan antara sosiologi dan ekonomi yang


mempelajari bagaimana masyarakat memenuhi kebutuhan ekonomi mereka
melalui interaksi sosial. Sosiologi ekonomi juga mempelajari bagaimana
faktor sosial seperti budaya, norma, dan nilai mempengaruhi kegiatan
ekonomi.

5. Kebijakan publik yang dibuat oleh pemerintah dapat mempengaruhi kegiatan


ekonomi dan masyarakat secara keseluruhan. Sosiologi dapat membantu
dalam memahami dampak sosial dari kebijakan ekonomi, sementara ekonomi
dapat membantu dalam mengevaluasi efektivitas kebijakan publik.

6. Sosiologi, politik, dan ekonomi ketiganya membicarakan dan menelaah objek


yang sama yaitu manusia dan masyarakat. Oleh karena itu, ketiga disiplin
ilmu tersebut saling mempengaruhi dan memperkuat satu sama lain.

Dalam kesimpulannya, sosiologi dan ekonomi memiliki hubungan yang erat dan
saling mempengaruhi. Sosiologi memberikan pemahaman tentang faktor sosial yang
mempengaruhi kegiatan ekonomi, sementara ekonomi memberikan pemahaman tentang
bagaimana sumber daya yang terbatas dapat dialokasikan secara efisien untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. Sosiologi ekonomi adalah pertautan antara sosiologi dan ekonomi
yang mempelajari bagaimana masyarakat memenuhi kebutuhan ekonomi mereka melalui
interaksi sosial.

2. 3 Kajian ekonomi mengacu pada konsep yang dikembangkan oleh


Swedberg

Perbandingan Antara Pendekatan Ekonomi dan Sosiologi – Pendekatan merupakan


cara pandang dalam melihat sesuatu dengan landasan berpikir dan asumsi tertentu.
Pendekatan berguna dalam melihat ekonomi dengan landasan berpikir atau asumsi dari
sudut pandang ekonomi maupun landasan berpikir atau asumsi dari sudut pandang
sosiologi. Adapun untuk memperbandingan antara kedua pendekatan ekonomi maupun
pendekatan sosiologi dalam melihat ekonomi adalah dengan membandingkan enam hal
yakni:
1) Konsep Aktor

Pada dasarnya starting point analisis ekonomi didasari individu. Hal ini
dilandasi paham utilatirianisme dan ekonomi politik yang dalam menjelaskan
transaksi ekonomi semuanya dilandasi individualisme. Hal ini juga didasari
pemikiran dari Adam Smith dalam karyanya “An Inquiry into the Nature and
Causes of The Wealth of Nations” yang ditulis pada tahun 1776. Gagasan mengenai
prinsip individualisme dikemukakan dengan berpandangan bahwa motif manusia
melakukan kegiatan ekonomi didasari oleh interes pribadi. Motif kepentingan
individu yang didorong aliran pemikiran liberalisme akhirnya melahirkan sistem
ekonomi pasar bebas yang berkembang menjadi sistem ekonomi kapitalis. Konsep
utama dari Smith adalah “laissez faier”, yakni kurangnya intervensi pemerintah
(negara) dalam sistem ekonomi masyarakat yang menciptakan adanya
individualisme ekonomi dan kebebasan ekonomi. Muara dari keseluruhan
pemikiran itu adalah terciptanya individu manusia ekonomis (homo economicus)
yang mengutamakan kepentingan individu dan sangat mengedepankan rasionalitas
penuh (Heilbroner, 1986). Sementara, utilatirianisme (rasionalitas utilatirianisme)
itu sendiri menurut Lawang (2005) adalah prinsip utama dari ekonomi.

Ekonomi memandang aktor sebagai individu yang bebas dengan pilihan-


pilihan rasionalnya, dan sesuai dengan kemampuannya dengan dukungan berbagai
faktor, seperti pengetahuan, jaringan, keterampilan, motivasi dan lain-lain. Titik
tolak ekonomi adalah individu yang berasal dari pendekatan utilitarianisme.
Utilitarianisme mengasumsikan bahwa individu adalah makhluk yang rasional
(menghitung, membuat pilihan, mengurangi penderitaan memperbesar keuntungan,
sedangkan sudut pandang sosiologi melihat aktor sebagai kesatuan yang dikontruksi
secara sosial yaitu “aktor dalam interaksi” atau “aktor dalam masyarakat”. Aktor
dalam interaksi adalah individu yang terlibat interaksi dengan individu lainnya, dan
individu tersebut dilihat sebagai aktor yang menciptakan, mempertahankan, dan
merubah dunianya pada saat interaksi berlangsung. Aktor dalam masyarakat adalah
individu yang identitas dirinya tidak tampil yang menjadi kesatuan yang disebut
“masyarakat”. Masyarakat merupakan kesatuan yang utuh sebagai suatu entitas,
dari berbagai individu.

2) Tindakan Ekonomi

Ekonomi mengasumsikan bahwa setiap individu memiliki pilihan-pilihan


ataupun preferensi tertentu. Tindakan individu bertujuan untuk memaksimalkan
utilitas dan keuntungan yang selanjutnya dalam ekonomi disebut prinsip
rasionalitas. Akan tetapi pandangan tersebut berbeda dari sudut pandang sosiologi,
yakni seperti yang dikemukakan Weber mengenai tindakan yang dalam sosiologi
dibedakan menjadi tindakan rasional dan tindakan tradisional (afektual). Para
ekonom cenderung menganggap bahwa tindakan ekonomi dapat ditarik dari
hubungan antara preferensi selera dengan harga ataupun jasa pada sisi lainya.
Sementara pandangan sosiolog memberi makna tindakan aktor yang dikonstruksi
secara historis. Mengenai tindakan ekonomi, para ekonomi relatif tidak
memperhatikan aspek power atau kekuasaan karena menurut sudut pandang
ekonomi tindakan ekonomi dianggap sebagai pertukaran diantara yang sederajat.
Sedangkan menurut sosiologi tidaklah demikian, melainkan power ataupun
kekuasaan dipandang sebagai salah satu dimensi yang penting dalam menentukan
tindakan ekonomi (Smelser dan Swedberg, 2005). Sudut pandang ekonomi melihat
tindakan ekonomi sebagai tindakan rasional untuk memaksimalkan keuntungan,
sedangkan sudut pandang sosiologi melihat tindakan ekonomi sebagai tindakan
sosial yang dipengaruhi oleh norma dan nilai yang ada di masyarakat. Berikut
adalah perbandingan konsep tindakan ekonomi dari sudut pandang ekonomi dan
sosiologi :

 Tindakan ekonomi yang dilakukan oleh aktor adalah memaksimalkan


pemanfaatan individu dan keuntungan perusahaan, sedangkan Sosiologi
melihat bebrapa tipe kemungkinan tindakan ekonomi yakni rasional,
tradisional dan spekulatif-irrrasional. (Webber 1978:63-69).
 Ekonomi memandang tindakan ekonomi berkaitan dengan selera, kualitas
serta harga barang dan jasa, sedangkan Sosiologi memandang tindakan
ekonomi sebagai tindakan sosial sejauh tindakan tersebut memperhatikan
tingkah laku orang lain. (Webber 1964:12)
 Ekonomi memandang rasionalitas sebagai variable, sedangkan Sosiologi
memandang rasionalitas sebagai asumsi. (Stinchombe, 1986:5-6)
 Dalam konsep kekuasaan, ekonomi memandang tindakan ekonomi
dipandang sebagai “pertukaran yang sederajat”, sedangkan dalam konsep
kekuasaan, sosiologi memandang tindakan ekonomi sebagai “kontrol dan
wewenang dalam mengambil keputusan”
3) Hambatan Tindakan Ekonomi

Masih menurut Smelser dan Swedberg, 2005: 5), hal yang sangat mendasar
bagi ekonomi dalam memandang hambatan tindakan ekonomi seseorang adalah
selera dan adanya kelangkaan sumber daya, termasuk keterbatasan dalam
penguasaan teknologi. Dalam kerangka ini, ekonom mudah untuk melakukan
prediksi atas tindakan ekonomi yang didasari prinsip memaksimalkan pemanfaatan
(utilitas) dan keuntungan. Sementara sosiologi lebih luas dari itu, yakni hambatan
aktor dalam melakukan tindakan ekonomi juga dibatasi oleh beberapa faktor seperti
hubungan antar aktor, selain terbatasnya sumber daya. Dalam pandangan ekonomi,
tindakan dibatasi oleh selera dan kelangkaan sumber daya, termasuk teknologi.
Dengan demikian, secara prinsip maka mudah untuk memprediksikan tingkah laku
aktor, karena dia selalu akan mencoba memaksimalkan pemanfaatan dan
keuntungan. Sedangkan sosiologi akan memperhatikan tidak hanya pengaruh
kelangkaan sumber daya, tetapi juga aktor-aktor lain yang akan memudahkan,
menghambat, dan membatasi tindakan ekonomi dalam pasar. Misalnya,
ketidakpastian hukum dan perilaku pungli yang menghambat aktivitas ekonomi dan
bisnis.

4) Ekonomi dan Masyarakat

Fokus perhatian utama dari ekonom adalah aspek pertukaran ekonomi, pasar,
dan ekonomi. Sementara masyarakat dipandang sebagai sesuatu yang berada di luar
itu dan dipandang sudah ada. Hal itu berbeda dari sudut pandang sosiolog, yakni
memandang masyarakat sebagai suatu sistem sosial dan ekonomi merupakan bagian
integral dari sistem masyarakat. Oleh karena itu, Smelser dan Swedberg (2005)
mengemukakan bahwa sosiologi ekonomi lebih banyak memfokuskan perhatian
pada: (i) analisis sosiologis tentang proses-proses ekonomi, antara lain seperti
terbentuknya harga (kesepakatan) antara pelaku atau aktor ekonomi; (ii) analisis
hubungan interaksi antara ekonomi dan institusi lain dalam masyarakat, antara lain
dapat kita analisis hubungan antara ekonomi dan agama, ataupun politik, birokrasi,
dan institusi lainnya; (iii) analisis mengenai dinamika kelembagaan dan parameter
budaya yang menjadi landasan ekonomi masyarakat. Ekonomi memandang
masyarakat, institusi sosial lainnya adalah given dan ceteris paribus (faktor yang
mempengaruhi dianggap tetap) karena pusat perhatian kajian para ekonomi adalah
pertukaran ekonomi, pasar dan ekonomi sedangkan masyarakat dianggap sebagai
sesuatu yang diluar dan dianggap telah ada (given). Ekonomi juga memandang
pembentukan harga disebabkan variabel dan tindakan ekonomi seperti,
perubahan suplly and demand, suku bunga, kebijakan fiskal dan moneter dan lain-
lain. (Stinchombe, 1986:5-6) sedangkan Sosiologi memandang institusi sosial
(pendidikan, agama, budaya, politik, demokrasi dll) dan ekonomi sangat erat
kaitannya karena sosiologi menganggap ekonomi merupakan bagian integral dari
masyarakat, serta melihat kenyataan secara holistik dan keterkaitan berbagai faktor.
Sosiologi juga memandang proses pembentukan harga selain variabel ekonomi
disebabkan oleh terbentuknya kepercayaan, perselisihan, institusi, politik, dan lain-
lain.

Sederhananya, sudut pandang ekonomi melihat hubungan ekonomi dan


masyarakat sebagai hubungan yang saling mempengaruhi, sedangkan sudut
pandang sosiologi melihat ekonomi sebagai bagian integral dari masyarakat dan
melihat kenyataan secara holistik dan keterkaitan berbagai institusi sosial.

Bagi ekonom fokus perhatiannya adalah pertukaran ekonomi, pasar dan


ekonomi. Sedangkan masyarakat dianggap sebagai “sesuatu yang berada di luar”,
dia dipandang sebagai sesuatu yang telah ada. Sebaliknya, sosiologi memandang
sebagai bagian integral dari masyarakat. Dengan demikian sosiologi ekonomi selalu
memusatkan perhatian pada: 1. analisis terhadap sebuah proses ekonomi, misalnya
proses pembentukan harga di antara para pelaku ekonomi; 2. analisis hubungan dan
interaksi antara ekonomi dan institusi lain dari masyarakat, contohnya hubungan
antara ekonomi dan agama; 3. studi tentang perubahan institusi dan parameter
budaya yang menjadi konteks bagi landasan ekonomi dari masyarakat, misalnya
semangat kewirausahaan etnis Cina.

5) Tinjauan analisis

Sudut pandang ekonomi menggunakan analisis kuantitatif dan matematika


untuk menjelaskan fenomena ekonomi, sedangkan sudut pandang sosiologi
menggunakan analisis kualitatif dan deskriptif untuk menjelaskan fenomena sosial.
Sederhananya dari sudut pandang ekonomi, melihat ekonomi lebih cendrung
melakukan prediksi dan eksplanasi dan sangat sedikit membuat deskripsi. Sehingga
ekonomi lebih menekankan pada ramalan masa depan, dan menjelaskan hubungan
atau pengaruh antar variabel. Sedangkan dari sudut pandang Sosiologi lebih
cendrung melakukan deskripsi dan eksplanasi dan sangat sedikit membuat prediksi.
Sehingga sosiologi lebih menekankan pada kedalaman fenomena secara kualitas,
apa yang ada dibalik kenyataan, dan melihat tembus terhadap realitas yang ada.
Fokus analisis dari sosiologi ekonomi adalah aplikasi dari kerangka referensi
umum, variabel-variabel dan model-model penjelasan dari sosiologi terhadap
aktivitas-aktivitas yang kompleks mengenai produksi, distribusi, perdagangan dan
konsumsi dari barang-barang yang langka dan jasa.

Tegasnya, definisi ini menunjukkan dua fokus analisis untuk sosiologi


ekonomi. Pertama adalah kegiatan ekonomi saja. Para ahli sosiologi ekonomi
mempertanyakan bagaimana aktivitas-aktivitas ini disusun ke dalam
perananperanan dan kolektivitas, dengan nilai-nilai apa dia dilegitimasi, dan dengan
sanksi-sanksi apa dia diatur. Dalam organisasi ekonomi, seperti perusahaan, ia
mempelajari sistem status, hubungan-hubungan kekuasaan dan wewenang,
penyimpangan, klik-klik, dan koalisi-koalisi yang memengaruhi aktivitas ekonomi
dari perusahaan itu.
6) Penerapan metode

Sudut pandang ekonomi menggunakan metode eksperimen dan simulasi untuk


menjelaskan fenomena ekonomi, sedangkan sudut pandang sosiologi menggunakan
metode observasi dan wawancara untuk menjelaskan fenomena sosial.

Sederhananya sudut pandang ekonomi lebih cendrung melakukan prediksi


maka metode yag digunkan adalah penerapan hipotesa dan model ekonometrika
serta data yang digunakan biasanya adalah data skunder. Sedangkan dari sudut
pandang sosiologi lebih sering menggunakan beberapa metode yang berbeda
seperti, fenomenologi, hermeneutik, etnografi, historis, dan perbandingan. Data
yang digunakan oleh sosiolog biasanya menggunakan data primer.
BAB III

PENUTUP

3. 1 Kesimpulan

Sosiologi ekonomi adalah cabang ilmu sosiologi yang mempelajari bagaimana


masyarakat memenuhi kebutuhan ekonomi mereka melalui perspektif sosial. Ini
melibatkan studi tentang hubungan antara masyarakat, interaksi sosial, dan aspek-aspek
ekonomi. Beberapa definisi sosiologi ekonomi menurut para ahli termasuk Max Weber,
Richard Swedberg, Damsar, Dadang Supardan, dan Sindung Haryanto. Mereka semua
memberikan pandangan yang berbeda tentang sosiologi ekonomi, tetapi semuanya
menekankan pentingnya memahami interaksi sosial dalam konteks ekonomi.

Perbandingan antara pendekatan ekonomi dan sosiologi dalam melihat ekonomi


mencakup konsep aktor, tindakan ekonomi, hambatan tindakan ekonomi, hubungan
ekonomi dan masyarakat, dan metode analisis yang digunakan. Pendekatan ekonomi
lebih cenderung menggunakan analisis kuantitatif dan matematika, sedangkan
pendekatan sosiologi lebih cenderung menggunakan analisis kualitatif dan deskriptif.
Sosiologi ekonomi lebih memperhatikan aspek sosial, kekuasaan, norma, dan nilai dalam
menjelaskan fenomena ekonomi, sementara ekonomi lebih fokus pada pemaksimalan
utilitas dan keuntungan.

Perbedaan mendasar antara kedua pendekatan adalah bahwa ekonomi cenderung


melihat masyarakat sebagai "sesuatu yang ada di luar," sedangkan sosiologi melihat
ekonomi sebagai bagian integral dari masyarakat. Sosiologi ekonomi lebih memfokuskan
perhatian pada analisis proses ekonomi, interaksi antara ekonomi dan institusi lain dalam
masyarakat, dan dinamika kelembagaan serta parameter budaya yang menjadi landasan
ekonomi masyarakat. Metode yang digunakan dalam sosiologi ekonomi sering
melibatkan observasi, wawancara, dan analisis kualitatif, sementara ekonomi lebih
cenderung menggunakan eksperimen, simulasi, dan analisis kuantitatif.

Dengan demikian, sosiologi ekonomi adalah bidang interdisipliner yang


memadukan elemen-elemen dari sosiologi dan ekonomi untuk memahami bagaimana
masyarakat memenuhi kebutuhan ekonomi mereka melalui interaksi sosial dan
bagaimana faktor sosial mempengaruhi kegiatan ekonomi.

3. 2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, beberapa saran yang mungkin diperlukan untuk


pengembangan kajian ekonomi adalah sebagai berikut:

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai konsep ekonomi Swedberg untuk
memperdalam pemahaman mengenai konsep tersebut.

2. Dalam pengembangan sistem ekonomi yang berkelanjutan, perlu diperhatikan


pentingnya ketergantungan antara individu dalam masyarakat dan prinsip-prinsip
keadilan dan keseimbangan dalam bertransaksi.

3. Perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai


pentingnya peran mereka dalam membentuk sistem ekonomi yang berkelanjutan.

4. Dalam pengembangan kajian ekonomi, perlu dilakukan pendekatan interdisipliner


dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu, seperti sosiologi, antropologi, dan agama,
untuk memperdalam pemahaman mengenai sistem ekonomi yang berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA

Dosen Sosiologi. 2023. “Pengertian Sosiologi Ekonomi, Ruang Lingkup, Teori dan 4
Contohnya” , https://dosensosiologi.com/pengertian-sosiologi-ekonomi-ruang-lingkup-
tokoh-dan-teorinya-lengkap/ , diakses pada 1 Septeber 2023 pukul 19.17

Murniaseh, Endah. 2021. “Pengertian Sosiologi Ekonomi dan Contoh Penerapannya”,


https://tirto.id/pengertian-sosiologi-ekonomi-dan-contoh-penerapannya-ggbz, diakses pada
1 September 2023 pukul 19.26

Wikipedia. “Economic sociology”, https://en.wikipedia.org/wiki/Economic_sociology,


diakses pada 1 September 2023 pukul 19.32

Universitas Islam An Nur Lampung. “Sosiologi, Ekonomi dan sosiologi Ekonomi”,


https://an-nur.ac.id/sosiologi-ekonomi-dan-sosiologi-ekonomi/, diakses pada 1 September
2023 pukul 20.36

Kurniawan,Hepi. “Keterkaitan Ilmu Sosiologi, Ekonomi”- PPT, ,


https://www.academia.edu/9769402/keterkaitan_ilmu_sosiologi_ekonomi, diakses pada 1
September 2023 pukul 21.07

Kurnianingsih, A. 2022. “Jelaskan hubungan sosiologi dengan antropologi psikologi dan


ekonomi”, https://roboguru.ruangguru.com/forum/jelaskan-hubungan-sosiologi-dengan-
antropologi-psikologi-dan-ekonomi-_FRM-LAC11K0F, diakses pada 2 September 2023
pukul 09.12

Parmadi. 2015. “SOSIOLOGI, EKONOMI DAN POLITIK”,


https://parmadi68.staff.unja.ac.id/?p=31, diakses pada 2 September 2023 pukul 09.20
Makruf, Warjit. 2021. “Perbandingan Antara Pendekatan Ekonomi dan Sosiologi”,
https://sosiopedia.com/perbandingan-antara-pendekatan-ekonomi-dan-sosiologi/, diakses
pada 2 September 2023 pukul 09.33

Drs. Chalid, Pheni “Modul 1 Perkembangan Sosiologi


Ekonomi”,http://repository.ut.ac.id/4560/1/SOSI4205-M1.pdf, diakses pada 2 September
2023 pukul 09.47

Gede, Mudiarta Ketut. 2011. “ PERSPEKTIF DAN PERAN SOSIOLOGI EKONOMI


DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI MASYARAKAT “,
https://media.neliti.com/media/publications/62113-ID-perspektif-dan-peran-sosiologi-
ekonomi-d.pdf, diakses pada 2 September 2023 pukul 10.05

Anda mungkin juga menyukai