Anda di halaman 1dari 7

OPTIMALISASI PERAN DANYON DALAM RANGKA

MENINGKATKAN KEPEMIMPINAN LAPANGAN PERWIRA DI SATUAN

Masih kurangnya kedekatan antara pemimpin dengan yang dipimpin,


sehingga dapat menimbulkan jarak dan kurangnya memahami kondisi
anggota.

Berdasarkan data dan fakta yang diperoleh dari sumber terbuka


News.detik.com Enam oknum prajurit TNI diduga terlibat dalam pembunuhan
sadis warga sipil di Timika, Kabupaten Mimika, Papua. Keenam prajurit
tersebut telah diamankan untuk diperiksa terkait dugaan keterlibatan
pembunuhan. Adapun sesuai fakta dalam Apel Dansat Tersebar di Kodam
XVII/Cendrawasih, Pangdam Mayor Jenderal Muhammad Saleh Mustafa
menekankan bahwa pelanggaran yang terjadi disebabkan karena masih
kurang dekatnya hubungan antara pemimpin dan bawahanya oleh karena itu
hingga saat ini masih banyak terjadi ketidaksinkronan dalam pelaksanaan
tugas.

Berkaca pada data dan fakta yang ada tersebut maka penulis berharap
dapat terjalinya kedekatan hubungan yang erat antara pemimpin dengan yang
dipimpin, sehingga dapat menimbulkan jarak dan kurangnya memahami
kondisi anggota Masih kurangnya keteladanan dari pemimpin kepada anggota
yang dipimpinnya.

Melihat permasalahan yang terjadi perlu dianalisa berdasarkan Undang-


Undang Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI pada pasal 27 ayat 1 menyebutkan bahwa
setiap prajurit diberikan pangkat sebagai keabsahan wewenang dan tanggung jawab
hierarki keprajuritan. Doktrin TNI AD Kartika Eka Paksi dalam 11 Asas Kepemimpinan
TNI salah satunya adalah Ing Madyo Mangun Karso yang artinya adalah seorang
pemimpin harus berada di tengah-tengah anak buah dan membangun kebersamaan.
Dari kedua teori tersebut maka dapat ditemukan bahwa betapa pentingnya hubungan
yang baik antara pimpinan dan bawahan dalam mencapai kebehasilan tugas.

Sehubungan hal tersebut masih terdapat kendala dan kelemahan yang


dimiliki yaitu Kendala: belum banyaknya referensi yang berkaitan
RAHASIA
2

kepemimpinan lapangan terutama di penugasan operasi dan di satuan,


kurangnya sosialisasi dari satuan atas terutama di bidang kepemimpinan.
Kelemahan: kurangnya motivasi dan daya juang dari Perwira untuk
menambah ilmu kepemimpinan melalui media lain.

Untuk dapat memecahkan permasalahan tersebut maka diperlukan


beberapa upaya upaya yang dapat dilakukan antara lain pertama mengajukan
penambahan referensi tentang kepemimpinan kepada satuan atas, kedua
mengajukan sosialisasi dari satuan atas bidang kepemimpinan, ketiga
meningkatkan intensitas kegiatan bersama antara pimpinan dan bawahan dan
keempat melaksanakan kegiatan apel komandan dari tingkat regu s.d peleton
untuk memupuk kebersamaan dan menhgasah jiwa kepemimpinan.

Masih banyaknya pelanggaran anggota di satuan seperti asusila, laka lalin


dan desersi.

Berdasarkan data dan fakta yang diperoleh dari sumber terbuka Dalam
Apel Dansat Terpusat TNI AD pada 18 Juni 2022 di Akmil Magelang, masih
terdapat sekitar 10% pelanggaran di jajaran TNI AD dilakukan oknum perwira .
Adapun faktanya dilansir Kompas.com Pada 7 Juni 2022 telah dijatuhkan vonis
hukuman seumur hidup kepada Kolonel Inf Priyanto karena telah terbukti
bersalah melakukan pembunuhan berencana, merampas hak orang lain dan
menghilangkan nyawa, artinya masih terjadinya pelanggaran yang berdampak
nyata.

Berkaca pada data dan fakta yang ada tersebut maka penulis berharap
dapat Menurunya angka pelanggaran anggota di satuan seperti asusila, laka
lalin dan desersi.

Melihat permasalahan yang terjadi perlu dianalisa berdasarkan Doktrin


TNI AD Kartika Eka Paksi yang menyebutkan Prinsip Kepemimpinan TNI salah
satunya adalah buatlah keputusan yang sehat dan tepat pada waktunya.
Doktrin Induk Kepemimpinan TNI AD bahwa Gaya Otokratis ditandai dengan
banyaknya petunjuk yang datang dari pemimpin serta sangat terbatas bahkan sama
RAHASIA
3

sekali tidak ada peran anggota dalam perencanaan dan pengambilan keputusan..
Dari kedua teori tersebut maka dapat ditemukan bahwa betapa pentingnya
kepemimpinan dalam menekan angka pelanggaran yang terjadi di satuan.

Sehubungan hal tersebut masih terdapat kendala dan kelemahan yang dimiliki
yaitu Kendala: perkembangan teknologi yang cepat tidak terbendung dan rawan
disalahgunakan oleh anggota. Kelemahan: kurangnya pengetahuan anggota akan
batasan dalam penggunaan media sosial.

Untuk dapat memecahkan permasalahan tersebut maka diperlukan beberapa


upaya upaya yang dapat dilakukan antara lain pertama melaksanakan sosialisasi
terkait perkembangan teknologi yang rawan disalahgunakan oleh anggota, kedua
melaksanakan penataran hukum di internal satuan secara rutin, kedua memasukan
materi pengetahuan hukum dan media social dalam salah satu materi Lator maupun
UTP, ketiga menyelenggarakan lomba antar Kompi terbaik dengan mengedepankan
aspek tidak ada pelanggaran disiplin maupun hukum.

Masih kurangnya keteladanan dari pemimpin kepada anggota yang


dipimpinnya.

Berdasarkan data dan fakta yang diperoleh dari sumber terbuka


Antaranews.com Pada bulan Agustus 2020 terjadi penyerangan Polsek
Ciracas oleh sejumlah oknum TNI, yang menarik adalah latar belakang
penyerangan tersebut adalah dikarenakan hoax yang disebarkan oleh oknum
TNI yang mengalami kecelakaan tunggal namun direkayasa seakan-akan
mengalami pengeroyokan oleh Polri Faktanya Penyerangan Polres Ciracas
diprakarsai oleh Prajurit melalui Grup Whatsapp yang berujung pada
pengrusakan aset Negara (Mapolsek Cirasas).

Berkaca pada data dan fakta yang ada tersebut maka penulis berharap
dapat terwujudnya keteladanan yang baik dari pemimpin kepada anggota yang
dipimpinnya..
RAHASIA
4

Melihat permasalahan yang terjadi perlu dianalisa berdasarkan Doktrin


TNI AD Kartika Eka Paksi yang menyebutkan Prinsip Kepemimpinan TNI salah
satunya adalah Ing Ngarso Sung Tulodo yaitu menjadi suri tauladan di hadapan
anak buah. Dalam buku karangan Kartini Kartono, 1994 dijelaskan bahwa
pemimpin adalah seorang yang memiliki kemampuan lebih sehingga dapat
membawa kemajuan bagi anggotanya. Dari kedua teori tersebut dapat
diketahui bahwa keteladanan dan kemampuan perwira bagi anggotanya
menjadi hal utama dalam pelaksanaan tugas.

Sehubungan hal tersebut masih terdapat kendala dan kelemahan yang


dimiliki yaitu Kendala:. perkembangan teknologi yang cepat sehingga kejadian
tersebut merusak citra TNI AD, belum adanya pemeriksaan rutin periodik
psikologi kepada pimpinan dan prajurit di satuan Kelemahan: kurangnya
penataran rutin kepemimpinan di satuan khususnya kepada unsur Perwira.

Untuk dapat memecahkan permasalahan tersebut maka diperlukan


beberapa upaya upaya yang dapat dilakukan antara lain pertama
melaksanakan keteladanan dari pemimpin kepada anggota yang dipimpinnya
kedua melaksanakan sosialisasi penggunaan teknologi sehingga tidak
berdampak negatif bagi prajurit, kedua mengajukan permintaan pelaksanaan
pemeriksaan psikologi bagi perwira secara rutin dan termasuk, ketiga
memberikan jam Komandan secar khusus kepada perwira untuk dapat memiliki
jiwa keteladanan keempat melaksanakan diskusi perwira atau Officers Club
guna mencari solusi berbagai persoalan prajurit dengan mengedepankan
keteladanan perwira.
RAHASIA
5

https://news.detik.com/berita/d-6259386/6-oknum-prajurit-tni-diamankan-terkait-
pembunuhan-sadis-warga-papua
RAHASIA
6

Jakarta - Enam oknum prajurit TNI diduga terlibat dalam pembunuhan sadis warga sipil di
Timika, Kabupaten Mimika, Papua. Keenam prajurit tersebut telah diamankan untuk diperiksa
terkait dugaan keterlibatan pembunuhan tersebut.
"Subdenpom XVII/C Mimika saat ini telah mengamankan dan memeriksa enam oknum prajurit
TNI AD atas dugaan adanya keterlibatan mereka dengan kematian dua orang warga sipil
yang jenazahnya ditemukan di Kampung Pigapu, Distrik Mimika Timur, Kabupaten Mimika,
Papua, pada Sabtu (27/8/2022) kemarin," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat
(Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna dalam keterangannya di Jakarta, Minggu
(28/8/2022).

Baca juga:
4 Warga Jadi Korban Pembunuhan Sadis di Mimika Papua, 3 Pelaku Ditangkap!
Tatang mengatakan Subdenpom XVII/C Mimika terus melakukan koordinasi dengan pihak
Polres Mimika untuk mengungkap keterlibatan oknum TNI AD. Selain itu, kata dia, Polres
Mimika sedang memeriksa dua warga sipil dan melakukan pencarian terhadap satu warga
sipil lainnya yang diduga juga terlibat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Apabila hasil pemeriksaan ditemukan keterlibatan para oknum tersebut, maka TNI Angkatan
Darat akan melakukan proses hukum dan memberikan sanksi yang tegas sesuai dengan
ketentuan yang berlaku," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, polisi menangkap 3 orang yang diduga terlibat dalam pembunuhan
sadis 4 warga Timika, Kabupaten Mimika, Papua. Disebutkan bila 2 dari 4 korban tewas itu
belum ditemukan jenazahnya.

Dilansir kantor berita Antara, Minggu (28/8), Direktur Reskrimum Polda Papua Kombes Faizal
Rahmadani mengatakan 3 terduga pelaku itu ditangkap di lokasi berbeda. Ketiganya yaitu
APL alias Jeck, DU, dan R diduga terlibat pembunuhan yang terjadi pada 22 Agustus 2022.

Baca juga:
Pembunuhan Sadis di Papua, 2 dari 4 Korban Tewas Belum Ditemukan
Kombes Faizal mengatakan bila pembunuhan itu terjadi pada 22 Agustus 2022 pukul 21.50
WIT di kawasan SP1, Distrik Mimika Baru. Empat korban tewas yaitu Arnold Lokbere, Irian
Nirigi, Leman Nirigi, dan seorang lainnya yang belum diketahui identitasnya.

Jenazah para korban dibuang di sekitar sungai Kampung Pigapu, Distrik Iwaka. Pada Jumat
(26/8) jenazah Arnold Lokbere ditemukan dalam kondisi mengenaskan dan Sabtu (27/8)
kembali ditemukan sesosok jenazah yang juga dalam kondisi mengenaskan dengan identitas
yang belum diketahui.

Dua jenazah lainnya hingga kini belum ditemukan dan apa motif pembunuhan sadis itu juga
RAHASIA
7

belum dipastikan. Setidaknya hal itu yang disampaikan oleh Kombes Faizal

Baca artikel detiknews, "6 Oknum Prajurit TNI Diamankan Terkait Pembunuhan Sadis Warga
Papua" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-6259386/6-oknum-prajurit-tni-
diamankan-terkait-pembunuhan-sadis-warga-papua.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Anda mungkin juga menyukai