PENDAHULUAN
askah Penjabaran Program Optimalisasi Aksi menuju Polri yang semakin Profesional,
Modern dan Terpercaya guna Mendukung Terciptanya Indonesia yang Berdaulat,
Mandiri dan Berkepribadian berdasarkan Gotong Royong, merupakan Naskah
lanjutan dari program kerja Kapolri yang telah disampaikan sebelumnya pada saat Fit
and Proper Test di hadapan Komisi III DPR RI dan pada saat Commander Wish kepada seluruh jajaran
pimpinan Satker dan Satwil di lingkungan Polri. Naskah ini berisikan jabaran program kerja yang lebih
rinci, dengan mengikuti kaidah penulisan penjabaran program kerja menurut konsep balanced
scorecard, yaitu penjabaran program kerja menjadi rencana aksi. Naskah ini juga memuat sasaran,
indikator keberhasilan, target, penanggung jawab, serta waktu pencapaian pada Satker tingkat Mabes
Polri, Polda dan Polres yang disusun pada setiap program kerja. Dengan demikian, Naskah tindak
lanjut Optimalisasi Aksi Program Prioritas Kapolri pada Satker tingkat Mabes Polri, Polda dan Polres
diharapkan dapat memudahkan pimpinan Polri untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
kemajuan kinerja (performance progress) untuk setiap program kerja, dan pihak yang bertanggung
jawab terhadap pelaksanaannya.
Dalam teori organisasi, dikenal 2 (dua) Naskah utama yang digunakan sebagai acuan masa
depan organisasi serta langkah-langkah untuk mencapai keberhasilannya. Kedua Naskah tersebut
adalah:
-
Dokumen rencana stratejik, berisikan arah yang hendak dicapai organisasi di masa depan
menyangkut visi, misi, kebijakan, strategi serta langkah-langkahnya atau program kerja secara
umum atau makro. Naskah ini seringkali disebut sebagai dokumen acuan strategik.
Dokumen rencana operasional, merupakan penjabaran lebih lanjut dan lebih rinci dari
dokumen rencana strategik. Naskah ini berisikan langkah-langkah detail dari setiap program
kerja, lengkap dengan sasaran, indikator keberhasilan serta target dan penanggung jawabnya.
Sebagai pelengkap, Naskah ini mengelompokkan program kerja berdasarkan penanggung
jawab, yang disajikan sebagai lampiran di bagian akhir. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah
pimpinan Polri dalam mengambil kebijakan, membagi atau mendistribusikan beban kerja pada setiap
unit kerja dan mengetahui penanggungjawabnya.
kembali semua sumber daya yang ada dengan motto melayani, proaktif, transparan dan
akuntabel;
Jenderal Pol Drs. Sutarman melalui Program Penguatan Fungsi Kepolisian dengan tagline
Polri penolong masyarakat dan penegak hukum yang jujur, benar, adil, transparan dan
akuntabel; dan
Jenderal Pol Drs. Badrodin Haiti melalui Program Pemantapan Soliditas Internal dan
Profesionalisme Polri.
Selama masa kepemimpinan 4 (empat) Kapolri tersebut telah banyak program-program yang
sangat baik dilaksanakan oleh Polri dan semuanya mengarah pada upaya untuk melakukan perbaikan
2
kinerja Polri. Program tersebut telah menyentuh segenap aspek tugas pokok, fungsi dan peran Polri
dalam memelihara Kamtibmas, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman
dan pelayanan kepada masyarakat. Dapat kita katakan, Polri sebenarnya tidak kekurangan program
yang baik, namun dari hasil evaluasi yang dilakukan selama ini hal yang masih dirasakan kurang
adalah implementasi program yang belum dilaksanakan secara optimal di setiap Satker dan Satwil.
Akibatnya program tersebut tidak mencapai hasil yang diharapkan, yang pada akhirnya dapat
mempengaruhi tingkat kepercayaan dan citra Polri di mata masyarakat.
Pergantian kepemimpinan Polri saat ini memiliki nilai strategis karena terjadi pada saat Polri
memulai tahap III Grand Strategy dengan tema Strive for Excellence yaitu melakukan upaya untuk
menuju Keunggulan. Kondisi ini menuntut agar kita berpikir atau memiliki mental seperti extraordinary
people atau manusia yang luar biasa, yang tidak hanya bisa bermimpi dan berharap, tetapi juga
mampu membuat tujuan dan rencana yang baik, dan sanggup menjalankan apa yang sudah kita
rencanakan dengan penuh tanggung jawab. Hal tersebut sejalan dengan apa yang disebut dalam
sebuah pepatah di Amerika Serikat, yakni average people have wishes and hopes, confident people
have goals and plans, extraordinary people do what they plan atau manusia yang biasa-biasa saja
selalu punya keinginan dan harapan, tetapi manusia yang hebat itu menyusun tujuan dan rencana, dan
manusia yang luar biasa itu menjalankan dengan sungguh-sungguh apa yang sudah direncanakannya.
Sebuah penelitian tentang manajemen organisasi yang dilakukan Jim Collins dalam bukunya
Good to Great menunjukkan bahwa banyak program kerja di berbagai organisasi, baik pemerintah,
perusahaan sampai dengan partai politik, tidak berjalan dengan baik karena berbagai alasan. Alasan
yang paling mempengaruhi adalah sikap dan mental orang-orangnya yang tidak siap menjadi sukses.
Artinya sikap dan mental pecundang (loosers), bekerja ala kadarnya, tanpa gairah dan semangat, serta
memiliki mental yang penting sudah saya kerjakan tanpa peduli dengan kualitas. Disinilah pentingnya
perubahan dan pembangunan mental. Hal ini sejalan dengan salah satu Visi-Misi Presiden RI yang
mencanangkan program revolusi mental, karena sikap dan mental sangat berpengaruh terhadap
kesuksesan organisasi, termasuk bangsa dan negara. Oleh karenanya, sejalan dengan pencapaian
sasaran strategi Strive for Excellence, kita tidak boleh bekerja ala kadarnya. Semua program prioritas
yang disampaikan oleh Kapolri harus kita siapkan sebaik mungkin sehingga dapat terlaksana dengan
optimal.
Saat ini terdapat 4 (empat) ancaman utama yang terjadi di berbagai negara berkembang,
termasuk di Indonesia, yaitu:
1. Politik Hegemoni Berbagai Negara
Politik hegemoni adalah politik yang dijalankan suatu negara, biasanya negara maju, di mana
mereka merasa sangat superior, sangat berkuasa, sehingga ingin melanggengkan kekuasaan
tersebut dengan membuat negara-negara lain tetap tunduk kepada mereka. Politik hegemoni
ini sudah ada sejak dahulu. Negara-negara Eropa menjalankan politik ini dengan menjajah
melalui aksi kolonialisme di berbagai negara Asia, Eropa dan Amerika Latin. Saat ini, politik
hegemoni masih tetap dijalankan oleh berbagai negara, terutama Amerika Serikat, Eropa dan
Rusia. RRC juga mulai menjalankan politik ini walaupun belum secara nyata. Politik hegemoni
biasanya dijalankan dengan 3 (tiga) bentuk, yaitu: (1) perang proksi ( proxy war); (2) peran siber
(cyber war); dan (3) penguasaan ekonomi.
Perang proksi adalah perang yang dijalankan secara halus dengan cara menciptakan
kelompok-kelompok di sebuah negara kemudian diadu domba. Akibatnya di negara tersebut
banyak terjadi konflik, baik horizontal maupun vertikal. Sementara perang siber adalah perang
dengan memanfaatkan teknologi informasi atau internet, misalnya menyadap informasi,
hacking sistem komputer obyek vital (terutama perbankan, bandara, telekomunikasi, dll),
penghapusan informasi jarak jauh, dan sebagainya. Tujuan perang proksi dan perang siber
sangat jelas, yaitu membuat ketidakstabilan keamanan di sebuah negara, terutama targetnya
adalah negara berkembang.
Wujud ketiga dari politik hegemoni adalah penguasaan ekonomi. Praktik ini sudah lama
dijalankan oleh Amerika Serikat dengan membentuk Unit Economic Hitmen di bawah CIA. Unit
ini terdiri dari berbagai ahli ekonomi dan tujuannya adalah untuk menciptakan ketergantungan
ekonomi negara berkembang kepada Amerika Serikat. Indonesia pernah digarap oleh para
agen Economic Hitmen pada tahun 1972. Mungkin itulah yang menyebabkan kita tidak bisa
melepaskan diri dari ekonomi amerika serikat sampai sekarang. Kisah Economic Hitmen ini
sudah banyak yang menuliskannya, salah satunya John Perkins yang menulis buku
Confessions of Economic Hitmen dan dia pernah ditugaskan di Indonesia.
2. Gejolak Kawasan
Dunia sekarang sudah semakin global sehingga gejolak di sebuah kawasan akan sampai
terasa di kawasan lain. Dunia tidak bisa lagi melokalisir sebuah kejadian, sehingga dampaknya
akan terasa ke berbagai dunia. Dahulu pada saat perang Irak dan Iran, dampaknya sampai
4
kepada melambungnya harga minyak dunia bahkan sampai menciptakan krisis minyak di
berbagai negara. Saat ini, keluarnya Inggris dari Uni Eropa yang dikenal dengan istilah British
Exit atau Brexit juga demikian. Dampaknya tidak hanya dirasakan di Eropa saja. Melainkan
juga berdampak kepada investasi negara Eropa, terutama Inggris di Indonesia. Efek berantai
antar kawasan ini dalam ilmu ekonomi disebut dengan efek sayap kupu-kupu atau Butterfly
Effect. Politik penguasaan ekonomi serta butterfly effect dari gejolak kawasan akan
menciptakan ketidakstabilan ekonomi di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
3. Kejahatan Terorganisir
Kejahatan terorganisasi sebenarnya merupakan kejahatan klasik, tetapi semakin lama semakin
canggih dan membentuk mafia, seperti vaksin palsu, harga pangan yang tinggi karena adanya
yang mengatur rantai pasokan (supply chain) pangan sehingga merugikan masyarakat, serta
masalah narkoba. Semua ini akan menyebabkan kepanikan masyarakat yang pada akhirnya
akan menciptakan ketidakstabilan sosial. Sebagai contoh kita sangat merasakan
4. Ancaman Ideologi, Kelompok Ekstrem Baik Kiri ataupun Kanan dan Budaya Asing
Potensi ancaman ideologi ini termasuk ancaman bangkitnya komunisme di Indonesia. Presiden
sudah menyampaikan dalam berbagai kesempatan, bahwa negara tidak akan meminta maaf
kepada PKI, dan ini menjadi dukungan moral bagi kita untuk tetap menghadapi bahaya laten
komunis. Hal inilah yang juga akan menciptakan ketidakstabilan ideologi dan budaya. Kita tidak
boleh menganggap remeh ketidakstabilan ideologi dan budaya ini, karena dampaknya juga
besar terhadap kesejahteraan masyarakat.
Keempat ancaman ini akan membentuk proses perubahan di lingkungan strategis dan
berdampak pada ketidakstabilan yang berpotensi menimbulkan ancaman nasional. Dampak
ketidakstabilan tersebut meliputi ketidakstabilan keamanan, ketidakstabilan ekonomi, ketidakstabilan
sosial, serta ketidakstabilan ideologi dan budaya.
Hal ini perlu menjadi perhatian kita bersama, karena ancaman nasional yang disebabkan oleh
keempat ketidakstabilan ini akan mengakibatkan dinamika dan tantangan tugas kita sebagai aparat
kepolisian semakin kompleks. Menyikapi kondisi tersebut, Presiden RI dalam beberapa kesempatan
telah menekankan: Polisi harus mampu menjawab semua tantangan tersebut, Polisi harus mampu
mengatasi keempat ketidakstabilan yang membentuk ancaman nasional. Presiden bahkan
menegaskan berkali-kali bahwa profesionalisme Polri benar-benar dituntut untuk menghadapi ini
semua. Jika Polisi tidak mampu, maka akan muncul berbagai wacana untuk mereposisi kedudukan
Polri dan mereduksi atau mengurangi kewenangan Polri. Hal ini tentunya tidak kita inginkan. Oleh
karenanya, ini harus menjadi perhatian kita semua.
Kepolisian Negara Republik Indonesia ke depan akan menghadapi berbagai tantangan yang
semakin berat dalam menjalankan tugas pokok, fungsi dan perannya. Tantangan itu sendiri bersifat
multi dimensional sehingga sulit menghadapinya jika hanya dihadapi secara parsial, akan tetapi harus
ditangani secara menyeluruh atau komprehensif. Oleh karenanya, Polri harus selalu dinamis dan
mampu beradaptasi dalam menanggapi segala bentuk gangguan keamanan dan tindak kriminalitas
guna terciptanya keamanan ketertiban masyarakat dan keamanan dalam negeri.
Untuk itu pada era kepemimpinan Polri saat ini, dibawah komando Jenderal Pol. Drs. H. M. Tito
Karnavian, M.A, Ph.D., dengan 11 Program Optimalisasi Aksi menuju Polri yang semakin profesional,
modern dan terpercaya (Promoter), diperlukan dukungan penuh dan tindakan nyata dari semua pihak
agar implementasi program dapat dijalankan secara sungguh-sungguh dengan hasil yang lebih
optimal. Oleh karenanya monitoring dan evaluasi secara berkala harus dijalankan dengan konsisten
dan terukur melalui kegiatan asistensi dan supervisi ke setiap Satker dan Satwil, agar semua hambatan
dapat diidentifikasi secara dini dan segera dilakukan solusi perbaikan untuk memastikan program
berjalan dan mencapai target yang telah ditetapkan.
Sejalan dengan tujuan tersebut dan mengacu pada Grand Strategy Polri, maka telah
dirumuskan Program Optimalisasi Aksi Polri, yaitu:
1.
2.
Peningkatan pelayanan publik yang lebih mudah bagi masyarakat dan berbasis teknologi
informasi.
3.
Penanganan kelompok radikal pro kekerasan dan intoleransi yang lebih optimal.
4.
5.
6.
7.
8.
Penguatan Harkamtibmas.
9.
10.
Penguatan pengawasan.
11.
Program optimalisasi aksi ini diharapkan dapat membawa Polri mencapai visi dan misi yang
telah ditetapkan, yaitu: Terwujudnya Polri yang makin profesional, modern dan terpercaya guna
mendukung terciptanya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berdasarkan gotong
royong.
Untuk mewujudkan Visi Polri tersebut juga telah disusun secara sistematis Misi Polri sebagai
berikut:
1.
2.
Mewujudkan organisasi dan postur Polri yang ideal dengan didukung sarana dan prasarana
kepolisian yang modern.
3.
Mewujudkan pemberdayaan kualitas sumber daya manusia Polri yang profesional dan
kompeten, yang menjunjung etika dan hak asasi manusia.
4.
5.
6.
7.
8.
Mewujudkan penegakan hukum yang profesional, berkeadilan, menjunjung tinggi HAM dan anti
KKN.
Fokus yang perlu dilakukan adalah dengan mempercepat revolusi mental, dimana langkahlangkahnya dititikberatkan pada aspek-aspek sebagai berikut:
a)
b)
c)
d)
bertindak berani, jujur, bersih dan berhasil dalam menjalankan setiap tugas.
Menampilkan sosok yang rapih, bersih, tidak arogan dan
pengawasan
dalam
setiap
pelaksanaan tugas.
f)
Satwil di lingkungan Polri, maka Kapolri telah menegaskan komitmen untuk menjadi acuan bagi seluruh
jajaran Polri, yaitu:
1.
2.
3.
Mewujudkan insan bhayangkara dan organisasi Polri yang bersih, bebas dari korupsi, kolusi,
dan nepotisme serta menjunjung etika dan moral.
4.
Selalu mengembangkan sistem diklat Polri dalam rangka meningkatkan kompetensi dan
integritas SDM Polri.
5.
Melakukan koordinasi dengan stake holder terkait guna memudahkan dan memperlancar
program-program yang telah direncanakan dan ditetapkan.
6.
Menunjukkan teladan pemimpin yang memiliki kompetensi, proaktif, tegas, tidak ragu-ragu dan
bertanggung jawab, serta melayani dan memberdayakan anggota serta antisipatif terhadap perubahan.
7.
Mewujudkan pelayanan prima Polri kepada masyarakat dengan lebih mudah, cepat, nyaman,
dan humanis.
8.
Menerapkan pemberian penghargaan bagi yang berprestasi dan menindak bagi yang
melakukan pelanggaran serta meningkatkan kesejahteraan personel Polri.
9.
10.
Hambatan ke-1: para KaSatker/KaSatwil kurang peduli sehingga program tidak dipahami
anggota, sehingga ke depan harus dipastikan para kaSatker/KaSatwil memberikan arahan
yang jelas, mudah dipahami sehingga dapat dilaksanakan dengan baik oleh anggota.
Hambatan ke-2: Sarpras dan anggaran yang tersedia belum sepenuhnya mendukung
pelaksanaan kegiatan, sehingga ke depan pastikan sarpras dan anggaran dapat mendukung
pelaksanaan program dan kegiatan.
Hambatan ke-3: monitoring dan evaluasi belum berjalan dengan baik dan tidak berlanjut,
sehingga ke depan susun indikator dan kriteria pada masing-masing program sehingga mudah
untuk dimonev (gunakan metode yang benar dan lakukan analisis secara komprehensif).
hambatan tersebut dengan pendekatan yang berbeda, di mana strategi jangka panjang diterjemahkan
ke dalam perspektif yang lebih luas dan dengan indikator-indikator yang dapat diukur serta terkait
dengan seluruh aspek operasional yang dapat dengan mudah untuk dipahami dan diimplementasikan.
Penurunan (cascading) dan penterjemahan (translation) dari tujuan organisasi sampai ke
aktifitas dan hasil akhir yang diharapkan dari setiap unit kerja harus dilakukan dengan baik agar kinerja
setiap unit dapat diukur serta dipantau dalam upaya organisasi untuk mencapai tujuannya. Dalam hal
inilah penggunaan teori manajemen modern seperti balanced scorecard bermanfaat bagi organisasi
untuk melakukan proses penurunan dan penterjemahan tujuan organisasi sampai ke aspek indikator
kinerja setiap individu (individual performance indicators) serta bagaimana memanajemeni strategi
secara keseluruhan di dalam organisasi. Naskah ini disusun dengan menggunakan pendekatan
balanced scorecard tersebut, dengan fokus kepada penyusunan indikator kinerja pada setiap program
kerja.
Salah satu aspek dari manajemen kinerja adalah indikator kinerja (key performance indicator)
yang terukur secara kuantitatif dan jelas batas waktu capaiannya. Tentu saja ukuran ini harus
menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi oleh organisasi. Jika pada organisasi bisnis atau
komersial, indikator kinerjanya adalah berbagai aspek finansial seperti laba, pertumbuhan penjualan,
lalu indikator pemasaran seperti jumlah pelanggan, dan sebagainya. Sedangkan pada organisasi Polri,
ukuran kinerjanya dalam bentuk pelayanan kepada masyarakat. Semuanya harus terukur secara
kuantitatif dan dimengerti oleh berbagai pihak yang terkait, sehingga pada saat evaluasi dapat diukur,
Panduan Penjabaran dan Implementasi Optimalisasi Aksi Program Prioritas Kapolri
apakah kinerja sudah mencapai target atau belum, jadi ukuran kuantitatif itu penting. Organisasi yang
tidak memiliki indikator kinerja, biasanya tidak bisa diharapkan mampu mencapai kinerja yang
memuaskan para pihak yang berkepentingan (stakeholders). Pada penjabaran program kerja ini,
indikator kinerja diuraikan secara rinci pada setiap program kerjanya.
Naskah ini menjabarkan secara rinci setiap program kerja dalam bentuk tabel, lengkap dengan
uraian kegiatan, sasaran, indikator kinerja dan target, jangka waktu, serta penanggung jawab. Dengan
demikian, kesamaan persepsi akan arah dan tujuan program kerja bisa tercapai di lingkungan Satker
Mabes Polri, Polda dan Polres.
10
BAB II
PENJABARAN DAN IMPLEMENTASI
PROGRAM PRIORITAS KAPOLRI PADA SATKER TINGKAT MABES POLRI
PROGRAM 1: PEMANTAPAN REFORMASI INTERNAL POLRI
POTRET KONDISI SAAT INI
1. Masih adanya ego sektoral antar fungsi, sehingga fungsi yang satu merasa lebih penting dari
fungsi yang lain.
2. Sistem Binkar yang transparan dan mempertimbangkan rekam jejak, kapabilitas dan
kompentensi sudah berjalan namun belum maksimal dan belum konsisten serta memerlukan
evaluasi menyeluruh.
3. Rekrutmen sudah menggunakan prinsip bersih, transparan, akuntabel, humanis (BETAH)
namun masih terdapat penyimpangan sehingga dibutuhkan penggunaan TI dalam proses
rekrutmen.
4. Tahun 2015 personel 633 orang, dan tahun 2016 sebanyak 645 orang yang melaksanakan
dikbangum, namun hasil seleksi dikbangum belum mencerminkan transparansi, objektivitas
dan akuntabilitas sehingga masih menimbulkan ketidakpuasan dan komplain.
5. Masih terdapat Polda hidup hedonis, koruptif, kolusi dan nepotisme dalam pelaksanaan tugas
serta kurang tegasnya penegakan hukum terhadap anggota yang melakukan pelanggaran
hukum terkait perilaku koruptif.
KEGIATAN
1. Peningkatan Soliditas Internal
Tahap I (100 hari)
(15 Juli 22 Okt 2016)
1)
2)
Melaksanakan
konsolidasi dan
commander wish
kepada seluruh Pati
Polri dan para
Kapolda.
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1)
Melanjutkan dan
memantapkan
kegiatan pada Tahap
III.
2)
Melaksanakan Anev.
11
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
Intensifikasi jam
pimpinan
Mabes Polri
mengeluarkan
Telegram berupa
instruksi agar
dilaksanakan jam
pimpinan di setiap
level organisasi :
a. Tk. Mabes Polri
satu kali seminggu.
b. Tk. Polda satu kali
seminggu.
c. Tk. Polres dua kali
seminggu.
d. Melaksanakan Anev
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Harmonisasi,
menyeluruh tentang
sinkronisasi dan
pembinaan karir kepada
pengesahan rancangan
jajaran.
Perkap Binkar.
3) Draft rancangan Perkap
Sosialisasi dan
Binkar selesai dibuat dan
implementasi Perkap
dimohonkan
Binkar.
pengesahannya kepada
2) Tentang KEP Rekam Jejak:
Kapolri.
4) Sosialisasi KEP Kapolri
tentang rekam jejak
ditingkat Mabes Polri dan
Satwil selesai
dilaksanakan.
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
1) Konsistensi implementasi
Perkap Binkar
2) Konsistensi implementasi
KEP Rekam Jejak.
3) Optimalisasi pemanfaatan
Assessment Center.
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1) Pemantapan implementasi
Perkap Binkar, KEP
Rekam Jejak dan
pemanfaatan
Assessment Center
dalam Binkar.
2) Melaksanakan Anev.
4) Melaksanakan Anev
Implementasi KEP
Kapolri tentang rekam
jejak untuk mendukung
pembinaan karir
berdasarkan Merit
System.
5) Mengevaluasi implementasi
Assessment
Center 3) Tentang Assessment Center :
dalam
mendukung
pembinaan
karir
di Tersusunnya hasil
evaluasi dan
tingkat
Mabes
dan
implementasi
Satwil.
Assessment Center.
6) Melaksanakan Anev.
4) Melaksanakan Anev.
12
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
Melaksanakan Anev
1) Tersusunnya hasil evaluasi 1) Melanjutkan pelaksanaan 1) Konsistensi pelaksanaan
Menyeluruh terkait Proses
proses rekrutmen.
rekrutmen prinsip BETAH.
rekruitmen
Rekrutmen dengan Prinsip
menggunakan teknologi
2) Melakukan perbaikan proses 2) Melanjutkan penjaringan
BETAH.
terkini dengan prinsip
rekrutmen.
calon unggulan secara
BETAH.
proaktif.
3) Implementasi proses
2) Konsistensi terhadap
rekrutmen.
3) Melaksanakan rekrutmen
pelaksanaan pakta
berbasis teknologi pada
integritas.
4) Melakukan tindakan proaktif
seluruh jajaran.
untuk menjaring calon
3) Melaksanakan Anev.
unggulan.
4) Melanjutkan penerapan
pakta integritas terhadap
5) Memantapkan penggunaan
seluruh pihak dan
teknologi untuk
pemberian sanksi yang
menghilangkan peluang
tegas bagi yang
terjadinya KKN.
melanggar.
6) Menerapkan pakta integritas
5) Melaksanakan Anev.
kepada seluruh pihak dan
pemberian sanksi yang
tegas bagi yang
melanggar.
7) Melaksanakan Anev.
4. Sistem Seleksi Dikbangum Polri yang Lebih Efisien, Efektif, Adil, Transparan dan Obyektif
Tahap I (100 hari)
(15 Juli 22 Okt 2016)
Melaksanakan Anev
Menyeluruh terkait
penggunaan Teknologi,
Pengawas Eksternal dan
Integritas Pelaksana
Seleksi Dikbangum Polri.
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1) Melaksanakan seleksi
1) Evaluasi dan konsistensi
Dikbangum Polri berbasis
pelaksanaan seleksi
teknologi pada seluruh
Dikbangum polri secara
2) Memberikan instruksi dan
jajaran.
terpadu agar lebih
sosialisasi untuk
efisien, efektif, adil,
melaksanakan seleksi
2) Melanjutkan penerapan
transparan dan objektif.
dikbangum Polri secara
pakta integritas terhadap
terpadu.
seluruh pihak dan
2) Evaluasi dan upadaate
pemberian sanksi yang
teknologi terkini.
3) Menggunakan teknologi
tegas bagi yang
untuk menekan peluang
3) Evaluasi dan konsistensi
melanggar.
terjadinya KKN.
terhadap pelaksanaan
3) Melanjutkan penggunaan
pakta integritas.
4) Menerapkan pakta integritas
rekam jejak sebagai salah
kepada seluruh pihak dan
4) Evaluasi dan konsistensi
satu syarat pendukung
pemberian sanksi yang
terhadap penggunaan
penilaian.
tegas bagi yang
rekam jejak.
melanggar.
4) Melaksanakan Anev.
5) Melaksanakan Anev.
5) Menggunakan rekam jejak
sebagai salah satu syarat
pendukung penilaian.
6) Melaksanakan Anev.
13
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
14
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1) Melanjutkan dan
memantapkan
sosialisasi budaya anti
korupsi.
2) Melanjutkan dan
memantapkan
implementasi Modul
Pembelajaran tentang
budaya anti korupsi
pada seluruh jenjang
pendidikan Polri.
3) Memantapkan konsistensi
penerapan pakta
integritas.
4) Melanjutkan pembentukan
zona integritas pada Tk.
Polres, Tk. Polda dan
Tk. Mabes
5) Memantapkan bin dan
gakkum thd personel
yang melakukan KKN.
6) Melaksanakan Anev.
6) Melaksanakan Anev.
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
Peningkatan
internal
soliditas
Karojianstra
SSDM
SSDM,
Itwasum,
Divpropam,
Div TI
1)
2)
3)
4)
Melaksanakan
1) Terlaksananya
konsolidasi dan
konsolidasi
dan
commander wish
Commander Wish
kepada seluruh Pati
kepada seluruh Pati
Polri dan para Kapolda.
Polri dan Para
Kapolda.
Para Kasatker Mabes
2) Terlaksananya
menyampaikan
Commander Wish
commander wish
secara berjenjang
Kapolri untuk diteruskan
kebawah.
dan dilaksanakan
secara berjenjang
3) Terlaksananya
kebawah.
Intensifikasi
Intensifikasi jam
pimpinan
komunikasi
pimpinan
bawahan
%
CAPAI
AN
8
KET
9
Ketua : Wairwasum
Wakil : Kadivpropam
1)
Tersosialisasinya
arah
kebijakan
Kapolri
kepada
seluruh jajaran.
1)
Laporan Hasil
Pelaksanaan
Commander Wish
kepada Kapolri.
2)
Terbukanya ruang
komunikasi antara
pimpinan
dan
bawahan.
2)
Laporan Hasil
Pelaksanaan
Commander Wish di
Tk. Satker Mabes
Polri dan Satwil
kepada Kapolri.
3)
Penambahan fitur
Jam Pimpinan pada
website Polri
www.polri.go.id
4)
Terbitnya Telegram
Instruksi
Pelaksanaan Jam
Pimpinan
dan
Mabes Polri
4) Diterbitkannya
mengeluarkan Telegram
instruksi
untuk
berupa instruksi agar
melaksanakan jam
dilaksanakan jam
pimpinan di setiap
pimpinan di setiap level
level
organisasi
organisasi :
secara
periodik
guna
membuat
a. Tk. Mabes Polri satu
ruang komunikasi
kali seminggu.
antara pimpinan dan
Laporan Pelaksanaan :
Tk. Mabes satu kali
seminggu.
15
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
2.
Konsistensi pembinaan
karir berdasarkan Merit
System dan Rekam
Jejak
Karobinkar
SSDM
5
Tk. Polda satu kali
seminggu.
c.
d.
Melaksanakan Anev
%
CAPAI
AN
8
KET
9
2)
3)
3) Draft rancangan Perkap
Binkar selesai dibuat dan
dimohonkan
pengesahannya kepada
4)
Kapolri.
4) Sosialisasi KEP Kapolri
tentang rekam jejak
ditingkat Mabes Polri
selesai dilaksanakan.
KRITERIA
KEBERHASILAN
bawahan.
INDIKATOR
KEBERHASILAN
Tersusunnya anev 1)
menyeluruh
tentang
Pembinaan Karir.
Berkurangnya
ketidakpuasan
dalam pembinaan
karir.
1)
Tersusunnya
2)
rancangan Perkap
tentang Sisbinkar.
Konsistensi
pembinaan karir
yang
mengacu
pada Merit System
dan Rekam Jejak.
2)
Menginventarisasi
laporan Hasil Anev
pada Tk. Satwil
dan Jajaran.
3)
Rancangan final
Perkap tentang
Sisbinkar.
4)
Mengkumpulir
Laporan Hasil
Pelaksanaan
Sosialisasi Rekam
Jejak pada masingmasing Satker Tk.
Mabes dan Satwil.
5)
Tersosialisasinya
KEP
Kapolri
tentang
rekam
jejak.
Terevaluasinya
implementasi
Assesment Center
dalam pembinaan
karir.
5) Mengevaluasi implementasi
Assessment Center dalam
mendukung pembinaan
Panduan Penjabaran dan Implementasi Optimalisasi Aksi Program Prioritas Kapolri
16
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
%
CAPAI
AN
8
KET
9
Assesment Center.
6) Melaksanakan Anev.
3.
4.
Melaksanakan
rekrutmen dengan
prinsip Bersih,
Transparan, Akuntabel
dan Humanis (BETAH)
Sistem seleksi
Dikbangum Polri yang
lebih efisien, efektif,
adil, transparan dan
objektif
Karodalpers
SSDM
Karodalpers
SSDM
SSDM,
Itwasum,
Divpropam,
Div TI,
Pusdokkes.
Lemdiklat,
SSDM,
Itwasum,
Divpropam,
Div TI,
Pusdokkes.
Melaksanakan Anev
Menyeluruh terkait Proses
Rekrutmen dengan Prinsip
BETAH.
1)
Terjaringnya calon 1)
anggota Polri yang
berkualitas.
2)
Pelaksanaan
Rekrutmen
menggunakan
teknologi
kepolisian.
Melaksanakan Anev
1)
Menyeluruh terkait
penggunaan Teknologi,
Pengawas Eksternal dan
Integritas Pelaksana Seleksi
Dikbangum Polri.
2)
2)
Terlaksananya
1)
seleksi Dikbangum
yang
menggunakan
teknologi.
2)
Meningkatnya
peran pengawas
eksternal.
3)
Terlaksananya
seleksi yang bebas
KKN.
4)
Tersusunnya Hasil
Evaluasi
menyeluruh.
17
Berkurangnya
perilaku KKN
dalam rekrutmen
dan meningkatnya
kepercayaan
masyarakat.
Terlaksananya
rekrutmen dengan
menggunakan
teknologi
kepolisian.
Terlaksananya
Dikbangum yang
transparan dan
Akuntabel
Berkurangnya
Komplain atau
ketidakpuasan
terhadap
Dikbangum.
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
5.
Membudayakan
perilaku anti korupsi.
Irwil V Itwasum
Itwasum,
Lemdiklat,
SSDM,
Srena,
Divpropam.
1)
Terinternalisasi
Budaya Anti
Korupsi pada
setiap anggota
Polri.
2)
Terlaksananya
Pakta Integritas
sebagai wujud
berlakunya Budaya
Anti Korupsi.
3)
Terbentuknya Zona
Integritas pada 4
Polres (Banyumas,
Cimahi,
Palembang, dan
Pontianak).
4)
1)
Hilangnya praktek
KKN di lingkungan
Polri
2)
Terwujudnya
reward and
punishment
KET
9
1)Laporan Hasil
Sosialisasi Budaya
Anti Korupsi di
lingkungan
Pendidikan
2)Laporan Hasil Pelatihan
Revolusi Mental di
Pendidikan, Satker
Mabes dan
mengkumpulir
laporan dari Satwil.
3)Laporan Hasil
Pelaksanaan Pakta
Integritas dan Anev
pada Satker Mabes
dan mengkumpulir
laporan dari Satwil.
Terwujudnya
konsistensi
penegakan hukum
terhadap anggota
yang melakukan
KKN.
4)Laporan Hasil
Pembinaan Disiplin
dan Penegakan
Hukum bagi personil
Satker Mabes dan
mengkumpulir
laporan dari Satwil.
5) Melaksanakan Anev.
%
CAPAI
AN
8
18
19
PROGRAM 2: PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK YANG LEBIH MUDAH BAGI MASYARAKAT DAN
BERBASIS TI
POTRET KONDISI SAAT INI
1.
Terdapat 445 unit Satpas, dimana baru 45 unit yang dapat melakukan perpanjangan SIM online. Target
pada tahun 2016 ada 72 Satpas online, dan pada tahun 2017 seluruhnya sudah online.
2.
Pelayanan Samsat yang belum terintegrasi diseluruh Indonesia (e-samsat baru di Jabar dan Jatim).
3.
Terdapat 42 Perkap yang akan direvisi Divkum Polri, dimana dari jumlah tersebut terdapat 6 jenis Perkap
terkait bidang pelayanan publik.
4.
Quick response belum berjalan optimal karena berbagai kendala seperti sistem pengaduan masyarakat
yangg belum terintegrasi, lemahnya Sarpras, dan minimnya kemampuan operator yang mengawaki sistem.
5.
Layanan contact center 110 belum berjalan optimal karena pengendalian respon yang masih lambat dan
hanya berlaku di Provinsi DKI Jakarta.
6.
Layanan NTMC Polri saat ini dilengkapi dengan 283 CCTV pada titik tertentu disepanjang Pulau Jawa &
Sumsel.
7.
Belum ada blue print pengembangan teknologi informasi serta lemahnya bank data yang centralized.
KEGIATAN
1.
Layanan Publik yang Mudah Diakses Masyarakat, Lebih Cepat, Bebas Calo dan Berbasis Teknologi
Informasi
Tahap I (100 hari)
(15 Juli 22 Okt 2016)
1)
2)
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
Melanjutkan dan
layanan
meningkatkan pelayanan
perpanjangan SIM
SIM baru online.
online pada 72
Perpanjangan SIM
kota
Panduan Penjabaran dan Implementasi Optimalisasi Aksi Program Prioritas Kapolri
20
2.
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Menyederhanakan Regulasi dan Proses pada Loket-Loket Pelayanan yang Tidak Berbelit-Belit
Tahap I (100 hari)
(15 Juli 22 Okt 2016)
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
3.
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1) Melanjutkan dan
memantapkan
implementasi Perkap,
SOP, dan manual book
Pelayanan Publik.
2) Melaksanakan Anev.
Melaksanakan Anev.
Quick Response
Panduan Penjabaran dan Implementasi Optimalisasi Aksi Program Prioritas Kapolri
21
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
1) Melaksanakan Anev
1) Call center 110 bantuan polisi 1) Layanan call centre 110 telah
Menyeluruh terhadap
sudah berjalan.
beroperasional pada
sistem Call Center Polri
seluruh jajaran mulai dari
2) Tentang quick response :
110 sampai tingkat
Tk. Mabes, s.d Tk. Polsek.
Tersusunnya regulasi
polsek terkait koneksi
2) Meningkatkan kualitas
quick response;
jaringan, personil yg
layanan quick response
Terlaksananya
mengawaki dan
dan terpenuhinya
sosialisasi regulasi quick
anggaran
kebutuhan teknologi
response;
2) Menyusun regulasi Quick
pendukung sebesar 70%.
Terimplementasiya quick
Response;
response.
3) Melaksanakan Anev
Tersusunnya rencana
3) Menyusun rencana
kebutuhan teknologi
kabutuhan teknologi
yang mendukung Quick
quick response;
Response.
Terpenuhinya secara
bertahap kebutuhan
4) Melaksanakan Anev.
teknologi quick
response.
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1) Melanjutkan dan
meningkatkan kualitas
layanan call center 110.
2) Melanjutkan dan
meningkatkan kualitas
layanan quick response.
3) Melanjutkan pemenuhan
seluruh kebutuhan
teknologi quick
response (100%).
4) Melaksanakan Anev.
3) Melaksanakan Anev.
4.
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
1) Tersusunnya blue print dan
road map teknologi
pendukung pelayanan
publik;
2) Pemenuhan peralatan
teknologi pendukung
pelayanan publik yang
modern sesuai road map
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1) Melanjutkan pemenuhan
1) Melanjutkan pemenuhan
teknologi pendukung
teknologi pendukung
pelayanan publik yang
pelayanan publik yang
modern sesuai road map.
modern sesuai road
map.
2) Melaksanakan Anev.
2) Melaksanakan Anev.
3) Melaksanakan Anev.
22
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
II. PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK YANG LEBIH MUDAH BAGI MASYARAKAT DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI
6.
Wakakorlantas
Itwasum,
Baharkam,
Bareskrim,
Baintelkam,
Korlantas, Div
TI, Srena,
SSarpras,
Divkum,
Satwil.
1)
2)
Melaksanakan Anev
1)
Menyeluruh terhadap
data entry Pusiknas dari
Tk. Mabes sampai
dengan Tk. Polres.
2)
Mengembangkan EPolicing:
a.
b.
Merampungkan
layanan
pendaftaran SIM
baru secara online
di seluruh polda
Terlaksananya
1)
Anev Menyeluruh
terhadap
Data
Entry Pusiknas.
Meningkatnya
kualitas pelayanan
Polri
kepada
masyarakat.
Terlaksananya
2)
layanan
publik
yang
berbasis
teknologi.
Meningkatnya
kepuasan
masyarakat atas
pelayanan Polri.
%
CAPAI
AN
8
KET
9
Ketua I :
Kabaharkam
Ketua II : Asops
Wakil Ketua I :
Kadiv TI
Wakil Ketua II :
Kakorlantas
Wakil Ketua III :
Asrena
Wakil Ketua IV :
Wakabareskrim
1)Laporan Hasil Anev
Menyeluruh terhadap
data entry Pusiknas
Tk. Mabes dan Tk.
Satwil.
2)Laporan Hasil
Pelaksanaan
Layanan pendaftaran
SIM Baru secara
online dari masingmasing Polda.
3)Mengkumpulir Laporan
Hasil Pelaksanaan
Layanan pendaftaran
SIM Baru secara
online pada 72 Kota.
Merampungkan
layanan
perpanjangan SIM
online pada 72 kota
23
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
c.
Melaksanakan
Anev Menyeluruh
terhadap sistem
teknologi SP2HP
online.
d.
Menyusun blue
print layanan
hukum online.
e.
Mengembangkan
pelayanan SKCK
online ke seluruh
satwil.
f.
7.
8.
Menyederhanakan
regulasi dan proses
pada
loket-loket
pelayanan yang tidak
berbelit-belit.
Quick Response
Karorenmin
Baharkam
Dir Sabhara
Baharkam
Baharkam,
Baintelkam,
Bareskrim,
Korlantas,
Divkum
Baharkam,
Bareskrim,
1)
3)
Melaksanakan Anev.
1)
Melaksanakan Anev
Menyeluruh terhadap
Inventarisasi dan
1)
evaluasi Perkap dan
SOP Pelayanan Publik
agar berorientasi kepada
2)
layanan yang cepat,
mudah dan tidak berbelitbelit.
Membentuk tim pokja
untuk menyederhanakan
SOP pelayanan publik.
KET
terhadap sistem
teknologi SP2HP
pada Tk. Mabes dan
mengkumpulir
laporan Tk. Satwil.
Melaksanakan
Anev.
2)
%
CAPAI
AN
8
Terdatanya SOP
dan Perkap yang
berbelit-belit.
Terlaksananya
layanan publik yang
cepat dan bebas KKN.
Tersusunnya SOP
Layanan
Publik
yang
mudah
dilaksanakan.
1)Laporan Hasil
Inventarisasi dan
Anev Perkap serta
SOP Pelayanan
Publik.
2)Surat Perintah
Pembentukan Pokja.
3)Laporan Hasil
Pelaksanaan Tugas
Pokja.
1)
Terlaksananya
Evaluasi
Meningkatnya
kepuasan masyarakat
24
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
Srena,
Ssarpras, Div
TI, Divkum
9.
Modernisasi teknologi
pendukung pelayanan
publik
Karotekkom
DivTI
Menyeluruh
terhadap sistem
Call Center
2)
2)
3)
Menyusun rencana
kebutuhan teknologi
yang mendukung Quick
Response.
4)
Melaksanakan Anev.
Baharkam, 1)
Bareskrim,
Srena,
Ssarpras, Div
2)
TI, Divkum
3)
Melakukan inventarisasi
teknologi pendukung
pelayanan publik.
Melakukan penyusunan
blue print modernisasi
teknologi pendukung
pelayanan publik.
Melaksanakan Anev.
Tersusunnya
regulasi
Quick
Response.
Inventarisasi
teknologi
pendukung
pelayanan publik.
2)
Tersusunnya blue
print modernisasi
teknologi
pendukung
layanan publik.
KET
9
sistem Call Center
Pada Tk. Mabes dan
mengkumpulir
laporanTk. Satwil.
Tersusunnya
Rencana
Kebutuhan
Teknologi
yang
mendukung Quick
Response.
1)
%
CAPAI
AN
8
3)Laporan Rencana
Kebutuhan Teknologi
yang mendukung
Quick Response
pada Tk. Mabes dan
mengkumpulir
laporanTk. Satwil.
Terwujudnya layanan
publik yang mudah
dan tidak berbelit-belit
berbasis teknologi.
1)Laporan Hasil
Inventarisasi
teknologi pendukung
pelayanan publik.
2)Laporan Hasil Anev dan
blue print
modernisasi
teknologi pendukung
pelayanan publik.
25
26
Pemetaan terhadap kelompok radikal pro kekerasan dan intoleransi belum terlaksana dengan optimal,
dikarenakan pergerakan kelompok yang dinamis karena itu Polri belum memiliki single national radicalism
mapping.
2.
Pembangunan peran masyarakat melalui strategi pencegahan, baik melalui impelementasi kontra radikal,
kontra naratif, dan prefentif justicial belum mampu untuk menggugah partisipasi masyarakat.
3.
Identifikasi baru sebatas pada kelompok besar saja, belum menyentuh kelompok kecil yang tersebar.
4.
Pelaksanaan fungsi preemptif dan preventif belum komprehensif karena belum mampu untuk merangkul
toga/tomas dan pemda serta masyarakat setempat.
5.
Kegiatan dialogis belum berjalan, dan peran bhabinkamtibmas belum berjalan maksimal.
6.
Upaya penegakan hukum masih menimbulkan komplain sebagian masyarakat karena dianggap
mengekang kebebasan berekspresi.
KEGIATAN
1.
Deteksi Dini dan Deteksi Aksi Dalam Rangka Pemetaan Kelompok Radikal Pro Kekerasan dan Intoleransi
Tahap I (100 hari)
(15 Juli 22 Okt 2016)
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1) Melakukan upadaate
pemetaan kelompok
RPK dan intoleran.
2) Memantapkan gal kepada
para tokoh dan
meningkatkan sinergi dg
stakeholder terkait.
3) Melanjutkan konsistensi
implementasi MOU.
4) Melaksanakan Anev.
27
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
6) Membuat MOU untuk
operasionalisasi single
national radicalism
mapping.
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
mapping.
5) Melaksanakan Anev.
2.
2)
3)
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Kelompok pelajar
1) Kelompok pelajar :
a. Bekerjasama Terbentuknya produk
dengan
kerjasama (mou, tim
diknas tingkat
terpadu, jadwal kegiatan
provinsi &
bersama) antara Polri
kab/kota utk
dengan Diknas Tk. Prov
membangun
dan Kab/Kota.
sekolah
Implementasi produk
sebagai basis
kerjasama beserta
anti
evaluasinya pada Tk.
radikalisme
Polda dan Res.
pro
2) Kelompok mahasiswa:
kekerasan
Terbentuknya produk
dan
kerjasama antara Polri
intoleransi
dengan universitas/ PT/
b. Tk. Prov
BEM.
dilaks oleh
Implementasi produk
Polda, di Tk.
kab/kota
kerjasama beserta
dilaksanakan
evaluasinya pada Tk.
oleh Polres.
Polda dan Res.
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1)
Melanjutkan dan
menguatkan kegiatan
Tahap II
1) Melanjutkan dan
memantapkan kegiatan
Tahap III
2)
Melaksanakan Anev.
2) Melaksanakan Anev.
28
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
tomas, toga dan Polri
kepada kelompok
masyarakat.
5)
6)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
Kelompok Masyarakat
Umum:
Terbentuknya forum
dialog yang solid dan
dilaksanakan secara
periodik.
Produk forum dialog
disosialisasikan oleh
Polri kepada kelompok
masyarakat.
Kelompok tokoh
masyarakat, Majelis
Taklim dan Ponpes
a. Membangun
kesepahaman dan
deklarasi anti
radikalisme pro
kekerasan dan
intoleransi.
b. Tk. Prov dilaks
6) Komunitas Dunia Maya :
oleh Polda, di tk
Terbentuknya produk
kab/kota dilaks
kerjasama dengan
oleh Polres
media online (MOU,
komunikasi informal)
Kelompok masyarakat
Implementasi produk
umum
a. Melaksanakan
kerjasama.
door to door, tatap
7) Tentang buku panduan/
muka dengan
manual book :
kelompok
Tersusunnya manual
komunitas untuk
book
membangun
Sosialisasi dan
pemahaman
implementasi
tentang
radikalisme pro
8) Melaksanakan Anev.
kekerasan dan
intoleransi
b. Tk. Prov dilaks
oleh Polda, di Tk.
kab/kota dilaks
oleh Polres
Komunitas dunia maya
a. Bekerjasama
dengan media
online.
b. Memberikan
penjelasan atas
berbagai
pemberitaan
radikalisme pro
kekerasan dan
intoleransi
(Counter
Messaging)
c. Mempromosikan
website resmi
Polri :
www.tribratanew
s.com sebagai
29
3.
7)
Menyusun buku
panduan / manual book
untuk membangun
daya cegah dan daya
tangkal masyarakat.
8)
Melaksanakan Anev.
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
2)
a.
b.
3)
4.
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Mendorong pemerintah 1)
pusat/pemda utk
melakukan evaluasi
pelaksanaan tugas tim
terpadu.
Menyusun dan
melaporkan rencana
aksi tim terpadu :
Kapolda bertanggung
jawab pada Tk.
Provinsi.
Kapolres bertanggung
jawab pada Tk.
Kab/Kota.
Melaksanakan Anev.
2)
3)
Melaksanakan Anev
Melanjutkan kegiatan
pada Tahap II.
1)
Melanjutkan dan
memantapkan
kegiatan pada Tahap
III.
2)
Melaksanakan Anev.
Melaksanakan Anev.
Mengintensifkan Kegiatan Dialogis di Kantong-kantong Kelompok Radikal Pro Kekerasan dan Intoleransi
Tahap I (100 hari)
(15 Juli 22 Okt 2016)
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Melanjutkan aksi
pemolisian.
Penyusunan ren aksi
tahapan berikutnya.
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1)
Melanjutkan dan
memantapkan aksi
pemolisian.
2)
Melaksanakan Anev.
3)
1)
Melanjutkan dan
memantapkan
kegiatan pada Tahap
III.
Melaksanakan Anev.
Melaksanakan Anev.
30
c.
d.
Patroli dialogis.
Ceramah dalam
kegiatan agama.
5.
2)
3)
4)
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Evaluasi menyeluruh
1) Melaksanakan sosialisasi 1)
terhadap implementasi
dan pelatihan guna
Perkap No. 8 / 2013 ttg
meningkatkan
teknis penanganan
kemampuan dan
konflik sosial khususnya
keterampilan anggota
dalam penegakan
dalam menghadapi
2)
hukum terhadap aksi
anarkisme/kekerasan
Pok Radikal Pro
2) Implementasi hasil
Kekerasan dan
pelatihan dlm menghadapi
Intoleransi.
anarkisme terkait pok
Tersusunnya hasil
radikal pro kekerasan dan
evaluasi.
intoleransi.
Membuat ren aksi
3)
sosialisasi dan pelatihan
Implementasi Perkap
No. 8 / 2013 khususnya
dalam menghadapi
anarkisme dan
kekerasan yang
4)
dilakukan Pok Radikal
dan Intoleransi.
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
Memantapkan
1)
implementasi Perkap No
8/ 2013 dalam
penanganan Pok RPK
2)
dan Intoleran.
Konsistensi
implementasi Perkap
No. 8 / 2013.
Melaksanakan Anev.
Melaksanakan Anev.
Melaksanakan Anev.
31
32
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
III. PENANGANAN KELOMPOK RADIKAL PRO KEKERASAN DAN INTOLERANSI YANG LEBIH OPTIMAL
10.
Karoanalisis
Baintelkam
Baharkam, 1)
Baintelkam,
Bareskrim, Sops,
Divkum, Densus
88 AT
2)
3)
4)
11.
Membangun daya
cegah dan daya
tangkal warga
Dirkamneg
Baintelkam
Baharkam,
Baintelkam,
Bareskrim,
Sops,
Divkum,
1)
Identifikasi dan
pemetaan Kelompok
Radikal Pro Kekerasan
(RPK) dan intoleransi.
1)
Terpetakannya
Kelompok Radikal
Pro Kekerasan dan
Intoleransi.
Monitoring dan
penggalangan terhadap
kelompok RPK dan
intoleransi.
2)
Tergalangnya
Kelompok Radikal
Pro Kekerasan dan
Intoleransi.
Melakukan koordinasi
3)
dan kerjasama dengan
stakeholder terkait untuk
membentuk Single
National Radicalism
Mapping, dengan polri
sebagai leading sector,
yang melibatkan BNPT,
BIN, Kemenag,
Kemensos dll sebagai
pendukung.
Terbangunnya
sinergi polisional
dalam
Single
National
Radicalism
Mapping.
Tereliminirnya kasus
kekerasan / anarkisme
oleh
Kelompok
Radikal
Pro
Kekerasan
dan
Intoleransi.
1) Terbangunnya sinergi
dengan
seluruh
Bekerjasama dengan
komponen
diknas tingkat provinsi &
masyarakat
dan
kab/kota utk membangun
stake holder terkait
KET
9
Ketua : Kabaintelkam
Wakil : Irwil II Itwasum
1) Laporan Hasil
pemetaan kelompok
radikal pro kekerasan
dan intoleransi.
2) laporan hasil monitoring
dan penggalangan
terhadap kelompok
RPK dan Intoleransi
berupa daftar tokohtokoh berpengaruh
yang telah dilakukan
penggalangan.
3) Laporan Hasil Rapat
Koordinasi dengan
BNPT, BIN,
Kemenag, Kemensos
dll sebanyak 6 kali
pada Tk. Mabes dan
mengkumpulir
laporan Tk. Satwil.
Melaksanakan Anev
Kelompok pelajar
%
CAPAI
AN
8
Meningkatnya daya
cegah dan daya
tangkal warga
terhadap Pok RPK
dan Intoleransi.
33
1)Surat Perintah
Pelaksanaan Tugas.
2)Laporan Hasil
Pelaksanaan Tugas
dua kali seminggu.
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
Densus 88AT
dalam
mengantisipasi Pok
RPK dan Intoleransi.
4)
Kelompok tokoh
masyarakat, Majelis
Taklim dan Ponpes
Membangun kesepahaman
dan deklarasi anti
radikalisme pro kekerasan
dan intoleransi.
5)
Kelompok masyarakat
umum
KET
9
3)Manual Book tentang
daya cegah dan daya
tangkal masyarakat
terhadap Pok RPK
dan Intoleransi.
2)
3)
%
CAPAI
AN
8
34
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
Bekerjasama
dengan media
online.
b.
Memberikan
penjelasan atas
berbagai
pemberitaan
radikalisme pro
kekerasan dan
intoleransi (Counter
Messaging)
c.
Mempromosikan
website resmi Polri
:
www.tribratanews
.com sebagai
sarana kampanye
anti radikalisme pro
kekerasan dan
intoleransi.
35
%
CAPAI
AN
8
KET
9
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
12.
13.
Kerjasama
stakeholder
dengan
Mengintensifkan
kegiatan dialogis di
kantong-kantong Pok.
Radikal Pro Kekerasan
dan Intoleransi
Karokerma KL
Sops
Dirbinmas
Baharkam
Baharkam,
Bareskrim,
Baintelkam,
Sops,
Densus 88 AT
7)
Menyusun buku
panduan / manual book
untuk membangun daya
cegah dan daya tangkal
masyarakat.
8)
Melaksanakan Anev.
1)
Mendorong pemerintah 1)
pusat/pemda utk
melakukan evaluasi
pelaksanaan tugas tim
terpadu.
2)
Menyusun dan
melaporkan rencana
aksi tim terpadu
3)
Melaksanakan Anev.
Baharkam, 1)
Baintelkam,
Bareskrim
2)
Terlaksananya
Evaluasi
Pelaksanaan tugas
Tim Terpadu Tk.
Pusat dan Tk.
Daerah
dalam
menangani
Pok
RPK
dan
Intoleransi.
Meningkatnya sinergi
Tim Terpadu Tk. Pusat
dan Tk. Daerah dalam
menangani Pok RPK
dan Intoleransi.
Tersusunnya
Rencana
Aksi
secara terpadu.
Tersusunnya aksi
pemolisian yang
konseptual
dan
berkelanjutan.
Menurunnya
kekerasan/
Meningkatnya aksi
pemolisian pada
kantong-kantong Pok.
RPK dan Intoleransi.
aksi
36
%
CAPAI
AN
8
KET
9
1)
2)
Laporan Rencana
Aksi selama 100
hari
3)
Laporan
Hasil
Implementasi 100
hari.
1)
Rencana Aksi
Pemolisian selama
100 hari.
2)
Laporan Hasil
Pemolisian pada
kantong-kantong
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
14.
Penegakkan
yang optimal.
hukum
Kadensus 88/AT
5
Door to door.
b.
c.
Patroli dialogis.
d.
Ceramah dalam
kegiatan agama.
2)
3)
Melaksanakan Anev.
Tersusunnya hasil
evaluasi.
3)
Membuat
ren
aksi
sosialisasi dan pelatihan
Implementasi Perkap No.
8/2013 khususnya dlm
menghadapi anarkisme &
kekerasan yg dilakukan
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
anarkisme
dilakukan
RPK
Intoleransi.
%
CAPAI
AN
8
KET
9
yang
Pok.
dan
Terlaksananya
Anev Implementasi
Perkap No. 8/2013
dalam penanganan
Pok. RPK dan
Intoleransi.
Meningkatnya rasa
aman dan
kepercayaan
masyarakat terhadap
Polri.
Meningkatnya
profesionalisme
anggota
dalam
penanganan Pok
RPK
dan
Intoleransi.
37
1)
2)
Jadwal
pelaksanaan
sosialisasi dan
pelatihan Perkap
No. 8/2013.
3)
Laporan Hasil
Pelaksanaan
Sosialisasi dan
Pelatihan Perkap
No. 8/2013.
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
Melaksanakan Anev.
38
%
CAPAI
AN
8
KET
9
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1) Melakukan evaluasi
1) Melanjutkan penyusunan
1) Melakukan evaluasi terhadap 1) Melanjutkan dan
terhadap kompetensi
hasil evaluasi kompetensi
kompetensi hasil didik pada
memantapkan kegiatan
hasil didik pada Diktuk,
hasil didik dan upaya
Diktuk, Dikbangum dan
Tahap III.
Dikbangum dan
pembenahan pada Diktuk,
Dikbangspes Polri setelah
2) Melaksanakan Anev.
Dikbangspes Polri.
Dikbangum dan
dilakukan pembenahan thd 8
Dikbangspes Polri.
standar pendidikan.
2) Melakukan inventarisasi
permasalahan dan
2) Melakukan pembenahan
2) Melakukan penyempurnaan
kekurangan dalam 8
terhadap 8 standar
terhadap 8 standar
Standar Pendidikan Polri
pendidikan pada seluruh
pendidikan pada seluruh
pada seluruh Satuan
satuan pendidikan.
satuan pendidikan.
Pendidikan.
3) Melaksanakan Anev.
3) Mengimplementasikan hasil
3) Melaksanakan Anev.
penyempurnaan 8 standar
pendidikan pada seluruh
satuan pendidikan.
4) Melaksanakan Anev.
2.
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
39
1)
Melakukan evaluasi
1)
terhadap perangkat dan
metode pelatihan di
seluruh Satker Mabes
dan Satwil.
2)
Menyusun hasil evaluasi
terhadap perangkat dan
metode pelatihan yang
3)
dilakukan selama ini.
2)
3)
4)
3.
Membuat rencana
pelatihan fungsi secara
periodik :
a.
b.
Polres melaporkan
rencana pelatihan,
dan latihan kepada
Polda dan Polda
melaporkan rencana
pelatihan dan latihan
pada Tk. Mabes.
Melaksanakan Anev.
4.
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Inventarisasi dan
1)
pemetaan
permasalahan dlm
2)
penerapan SMK
sebagai masukan untuk
mengevaluasi Perkap. 3)
2)
Menyusun rancangan
revisi Perkap tentang
SMK.
3)
Melaksanakan Anev.
4)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
1)
Konsistensi
implementasi Perkap
SMK.
2)
Melaksanakan Anev.
Sosialisasi dan
implementasi hasil revisi
Perkap ke seluruh jajaran
secara berjenjang.
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1)
Melanjutkan dan
memantapkan kualitas
penerapan Perkap
SMK.
2)
Melaksanakan Anev.
Melaksanakan Anev.
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
40
1)
2)
3)
5.
Melanjutkan
1)
penyusunan rancangan
Perpres jabatan
fungsional Polri.
2)
Melakukan penyusunan
instrumen penilaian
untuk sertifikasi profesi
dalam jabatan
3)
fungsional.
Melaksanakan Anev
4)
Pengesahan dan
implementasi Perpres
Jabatan Fungsional Polri.
Melanjutkan penyusunan
instrumen penilaian untuk
sertifikasi profesi dalam
jabatan fungsional
Implementasi sertifikasi
profesi jabatan fungsional.
1)
Melanjutkan
implementasi Perpres
Jabatan Fungsional
Polri.
2)
Melanjutkan
Implementasi sertifikasi
profesi jabatan
fungsional.
3)
1)
Melanjutkan dan
memantapkan
implementasi Perpres
jabatan fungsional dan
sertifikasi profesi.
2)
Melaksanakan Anev.
Melaksanakan Anev.
Melaksanakan Anev.
2)
3)
4)
5)
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
Melanjutkan pemenuhan 1)
kebutuhan minimal
Almatsus dan Alpalkam
sesuai dengan blue print
dan road map.
Meningkatkan koordinasi
dengan Bappenas,
2)
Menkeu, dan DPR terkait
pemenuhan anggaran.
Melaksanakan Anev.
3)
Melanjutkan
pemenuhan kebutuhan
minimal Almatsus dan
Alpalkam Polri sesuai
dengan blue print dan
road map.
Melanjutkan dan
memantapkan
koordinasi dengan
Bappenas, Menkeu,
dan DPR terkait
pemenuhan anggaran.
Melaksanakan Anev.
Melaksanakan Anev.
41
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
Peningkatan kualitas 8
standar pendidikan
Karokurlum
Lemdiklat
Lemdiklat,
SSDM
1)Melakukan evaluasi
terhadap kompetensi
hasil didik pada Diktuk,
Dikbangum dan
Dikbangspes Polri.
2)
16.
Peningkatan pelatihan
fungsi teknis pada
satuan kewilayahan
Karobindiklat
Lemdiklat
Lemdiklat,
SSDM
Melakukan inventarisasi
permasalahan dan
kekurangan dalam 8
Standar Pendidikan Polri
pada seluruh Satuan
Pendidikan.
1)
Tersusunnya
8
Standar
Pendidikan Polri
yang
sesuai
dengan
standar
pendidikan yang
berkualitas.
2)
Terinventarisasi
permasalahan dan
kekurangan dalam
8
Standar
Pendidikan Polri
pada
seluruh
Satuan
Pendidikan.
3)
Melaksanakan Anev.
1)
Melakukan evaluasi
1)
terhadap perangkat dan
metode pelatihan di
seluruh satker Mabes dan
Satwil.
2)
Menyusun hasil evaluasi
terhadap perangkat dan
metode pelatihan yang
dilakukan selama ini.
2)
3)
Membuat rencana
Tersusunnya
perangkat dan
metode pelatihan
fungsi teknis.
Meningkatnya
kapasitas pendidikan
dan kompetensi hasil
didik.
KET
9
Ketua : Kalemdiklat
Wakil : As SDM
1)Laporan Hasil Anev
Kompetensi Hasil
Didik pada Diktuk,
Dikbangum, dan
Dikbangspes Polri
pada Tk. Mabes.
2)Laporan Hasil
Inventarisasi
Permasalahan dan
Kekurangan 8
Standar Pendidikan
pada Tk. Mabes.
Meningkatnya kualitas
kemampuan teknis
personil Polri.
Terbentuknya
personil Polri yang
memiliki
kemampuan teknis
kepolisian
yang
profesional
dan
%
CAPAI
AN
8
1)Rencana Pelatihan
Fungsi pada Tk.
Mabes secara
periodik.dan
mengkumpulir
rencana pelatihanTk.
Satwil
2)Laporan Hasil Pelatihan
Fungsi pada Tk.
Mabes dan
42
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
berintegritas.
%
CAPAI
AN
8
KET
9
mengkumpulir
laporanTk. Satwil
Melaksanakan Anev.
3)Laporan Hasil Anev
terhadap Perangkat
dan Metode
Pelatihan pada tk.
Mabes dan
mengkumpulir
laporan Tk. Satwil.
17.
Mengoptimalkan
Sistem
Manajemen
Kinerja
Karobinkar
SSDM
SSDM,
Divkum
1)
2)
18.
Penyusunan rumpun
jabatan fungsional dan
sertifikasi profesi.
Karobinkar
SSDM
Baharkam,
Lemdiklat,
3)
Melaksanakan Anev.
1)
Melanjutkan penyusunan 1)
rancangan Perpres
jabatan fungsional Polri.
Baintelkam,
Bareskrim, 2)
SSDM,
Srena, DivTI
Korlantas,
Korbrimob,
Inventarisasi dan
1)
pemetaan permasalahan
dlm penerapan SMK
sebagai masukan untuk
mengevaluasi Perkap.
2)
Menyusun rancangan
revisi Perkap tentang
SMK.
Melakukan penyusunan
instrumen penilaian
untuk sertifikasi profesi
dalam jabatan
fungsional.
2)
Terpetakannya
permasalahan
dalam penerapan
SMK.
Terwujudnya
organisasi yang sehat
dengan penilaian
kinerja yang objektif.
Tersusunnya
rancangan revisi
Perkap
tentang
SMK.
Tersusunnya
rancangan Perpres
Jabatan
Fungsional Polri.
2)Rancangan Revisi
Perkap SMK.
Meningkatnya kualitas
personil Polri sesuai
kompetensi teknis
profesi Polri.
Tersusunnya
Rancangan
Instrumen
Penilaian
untuk
sertifikasi profesi
1)Laporan Hasil
Inventarisasi
Pemetaan
Permasalahan
Penerapan SMK.
1)Laporan
Rancangan
Final
Perpres
Jabatan Fungsional
Polri.
2)Laporan rancangan
Final Instrumen
Penilaian untuk
sertifikasi profesi
Polri.
43
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
19.
Modernisasi almatsus
dan alpalkam polri
Karojianstra
SSarpras
Pusdokkes
3)
Melaksanakan Anev
Baharkam,
Baintelkam,
Bareskrim,
1)
Inventarisasi kebutuhan
ideal dan minimal
Almatsus dan Alpalkam
Polri di semua tingkat
organisasi dan fungsi
Polri.
Srena,
Ssarpras, Div
TI, Korlantas,
Korbrimob, 2)
Puslitbang,
Puskeu
3)
4)
5)
Menyusun rencana
kebutuhan anggaran
untuk almatsus dan
alpalkam Polri sesuai
blue print dan road map.
Melaksanakan Anev.
KET
9
Polri.
1)
%
CAPAI
AN
8
3)
4)
Terinventarisir
kebutuhan
ideal
dan
minimal
almatsus
dan
alpalkam Polri.
Meningkatnya kinerja
pada pelaksanaan
tugas pokok Polri.
2)Laporan Penyusunan
blue print dan road
map Almatsus dan
Alpalkam minimal
Polri.
Tersusunnya blue
print dan road map
Almatsus
dan
Alpalkam minimal
Polri
Tersusunnya
rancangan katalog
Almatsus
dan
Alpalkam
Polri
sampai dengan 25
tahun kedepan.
4)Laporan Penyusunan
rencana kebutuhan
anggaran untuk
almatsus dan
alpalkam Polri.
Tersusunnya
rencana
kebutuhan
anggaran untuk
Almatsus dan
Alpalkam Polri
sesuai blue print
dan road map.
1)Laporan Inventarisasi
kebutuhan ideal dan
minimal Almatsus
dan Alpalkam Polri.
44
45
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
1)
1)
Mengajukan usulan
kenaikan prosentase
Tunjangan Kinerja
mencapai 60%.
2)
Melakukan koordinasi
2)
dengan Kemenpan RB,
Kemenkeu, Bappenas,
DPR untuk penyesuaian
tunjangan kinerja.
Meningkatkan koordinasi
2)
dengan Kemenpan,
Kemenkeu, Bappenas, dan
DPR untuk peningkatan
tunjangan kinerja.
3)
Melaksanakan Anev.
3)
4)
Pengajuan kenaikan
prosentase tunjangan
kinerja personel polri
mencapai 60%
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Melaksanakan Anev.
1)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
Pengajuan kenaikan
prosentase tunjangan
kinerja personel polri
mencapai 80%
1)
Pengajuan kenaikan
prosentase tunjangan
kinerja, mencapai
100%.
Memperkuat koordinasi
dengan Kemenpan,
Kemenkeu, Bappenas,
dan DPR untuk
peningkatan tunjangan
kinerja.
2)
Melanjutkan dan
memantapkan
koordinasi dengan
Kemenpan,
Kemenkeu, Bappenas,
dan DPR untuk
peningkatan.
tunjangan kinerja.
3)
46
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
4)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
Melaksanakan Anev.
kenaikan tunjangan
kinerja.
4)
2.
Melaksanakan Anev.
3)
4)
5)
6)
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Menyusun rencana
bertahap.
perbaikan dan kebutuhan
Menyusun rencana
anggaran.
kebutuhan perumahan
Melakukan perbaikan
dinas baru secara rinci.
rumah dinas secara
bertahap
Melaksanakan
koordinasi dengan
2) Melanjutkan penataan
Bappenas, Kemenkeu,
penggunaan rumah dinas
Kemenpupera dan DPR.
Polri dengan prioritas
peruntukan bagi anggota
Melakukan kerjasama
yang masih berdinas aktif.
dengan Pemda dan
pihak lain terkait
3) Tentang perumahan dinas baru
pemenuhan Perumahan
:
Dinas Polri.
Menyusun road map dan
kebutuhan anggaran
Melaksanakan Anev
pembangunan perumahan
dinas baru.
Mengintensifkan
koordinasi dengan
Bappenas, kemenkeu,
Kemen PU-Pera, dan
DPR.
Meningkatkan kerjasama
dengan Pemda dan pihak
lain terkait pemenuhan
Perumahan Dinas Polri.
Pemenuhan kebutuhan
rumah dinas secara
bertahap sesuai dengan
skala prioritas.
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1) Melanjutkan perbaikan
1) Melanjutkan perbaikan
rumah dinas yang rusak
rumah dinas yang
rusak, penataan
2) Melanjutkan penataan
penggunaan rumah
penggunaan rumah dinas
dinas dan pemenuhan
Polri dengan prioritas
rumah dinas baru.
peruntukan bagi anggota
yang masih berdinas aktif. 2) Memantapkan koordinasi
dengan Bappenas,
3) Melaksnakan pemenuhan
Kemenkeu, Kemen PUrumah dinas baru sesuai
Pera, dan DPR.
road map.
3) Memantapkan kerjasama
4) Meningkatkan kerja sama
dengan Pemda dan
dengan pemda dan pihak
pihak lain terkait
terkait lainnya dalam
pemenuhan Perumahan
rangka pemenuhan
Dinas Polri.
rumah dinas baru.
4) Melaksanakan Anev.
5) Melaksanakan Anev
4) Melaksanakan Anev.
3.
Tahap II
Tahap III
Tahap IV
47
2)
3)
4)
5)
Melaksanakan
1) Melaksanakan upadaating
upadaating data
data anggota dan
anggota dan
keluarganya yang belum
keluarganya yang belum
terdaftar dalam Program
terdaftar dalam Program
BPJS dengan target 2 juta
BPJS dengan target 1.6
orang
juta orang;
2) Pembenahan terhadap hasil
Mengevaluasi
evaluasi implementasi
implementasi Program
program BPJS.
BPJS kepada anggota
3) Meningkatkan kualitas
Polri.
implementasi keikutsertaan
Menambah Rumah Sakit
anggota dan keluarganya
Bhayangkara yang
dalam program BPJS.
menjadi PK(Pengelola
4) Meningkatkan sarana
Keuangan)-BLU (Badan
prasarana rumah sakit
Layanan Umum)
Bhayangkara secara
sejumlah 6 Rumah sakit.
bertahap dengan target 21
Melaksanakan
rumah sakit.
koordinasi dengan
5) Meningkatkan kelas rumah
Kemenkes dan Dinkes
sakit Polri dengan target 8
untuk peningkatan
rumah sakit.
pelayanan kesehatan.
6) Meningkatkan koordinasi
Melaksanakan Anev.
dengan Kemenkes dan
Dinkes untuk peningkatan
pelayanan kesehatan.
1) Meningkatkan kualitas
1) Melanjutkan dan
pelayanan program BPJS
meningkatkan kualitas
pada anggota dan
implementasi
keluarganya.
keikutsertaan anggota
dan keluarganya dalam
2) Meningkatkan sarana
program BPJS
prasarana rumah sakit
Bhayangkara secara
2) Meningkatkan sarana
bertahap dengan target
prasarana rumah sakit
16 rumah sakit.
Bhayangkara secara
bertahap dengan target
3) Meningkatkan kelas rumah
30 rumah sakit
sakit Polri dengan target 4
rumah sakit.
3) Meningkatkan kelas
rumah sakit Polri
4) Menguatkan koordinasi
dengan target 4 rumah
dengan Kemenkes dan
sakit.
Dinkes untuk peningkatan
pelayanan kesehatan.
4) Memantapkan koordinasi
dengan Kemenkes dan
5) Melaksanakan Anev.
Dinkes untuk
peningkatan pelayanan
kesehatan.
5) Melaksanakan Anev.
7) Melaksanakan Anev
4.
2)
3)
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Melakukan pendataan
1)
ulang daerah-daerah
yang berhak
mendapatkan tunjangan
kemahalan dan
tunjangan perbatasan.
2)
Melakukan kajian
terhadap besaran
kebutuhan tunjangan
3)
kemahalan dan
tunjangan perbatasan.
Melakukan Evaluasi
Perpres No. 34/2012
tentang tunjangan
kemahalan dan
tunjangan perbatasan.
4)
Penyusunan rancangan
revisi Perpres No. 34/2012
tentang tunjangan
kemahalan dan tunjangan
perbatasan.
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1)
Melanjutkan pemenuhan 1)
tunjangan kemahalan
dan perbatasan.
2)
Melaksanakan Anev.
2)
Melanjutkan
pemenuhan
tunjangan kemahalan
dan perbatasan.
Melaksanakan Anev.
Harmonisasi, pengesahan
dan implementasi Perpres
No. 34/2012.
Memperkuat koordinasi
dengan Kemenkeu,
Menkumham, Sekab,
Kemenpolhukam,
Kemenpan RB, dan DPR.
Pemenuhan tunjangan
kemahalan dan
perbatasan.
48
5.
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1)
Pengajuan rencana
kebutuhan anggaran
dukungan operasional
bagi Bhabinkamtibmas
definitif.
1)
Pengajuan rencana
kebutuhan anggaran
dukungan operasional
bagi Bhabinkamtibmas
definitif.
2)
Meningkatkan koordinasi
dengan Kemenkeu,
Bappenas, dan DPR
2)
Memperkuat koordinasi
dengan Kemenkeu,
Bappenas, dan DPR.
Pemenuhan peningkatan
dukungan operasional
kebutuhan
Bhabinkamtibmas.
3)
Melaksanakan Anev.
4)
4)
Menyusun pengajuan
5)
usul kenaikan tunjangan
kemahalan dan
perbatasan.
5)
Melaksanakan Anev.
Melaksanakan Anev
Menginventarisir
jumlah personil
Bhabinkamtibmas yang
definitif.
2)
Melakukan pengkajian
besaran dukungan
operasional kebutuhan
Bhabinkamtibmas yang
ideal.
3)
3)
Melaksanakan Anev.
4)
Pemenuhan
peningkatan dukungan
operasional kebutuhan
Bhabinkamtibmas.
1)
Pengajuan rencana
kebutuhan anggaran
dukungan
operasional bagi
Bhabinkamtibmas
definitif.
2)
Memantapkan
koordinasi dengan
Kemenkeu,
Bappenas, dan DPR
3)
Pemenuhan
peningkatan
dukungan
operasional
kebutuhan
Bhabinkamtibmas.
Melaksanakan Anev.
4)
6.
Melaksanakan Anev.
49
7.
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
1) Melakukan penghitungan 1)
kebutuhan
jaminan
asuransi
keselamatan
2)
kerja anggota Polri.
2) Mengajukan usulan untuk
mendapatkan Asuransi
3)
Keselamatan
Kerja
kepada pemerintah.
3) Menyusun rancangan
Perpres tentang Asuransi
4)
Keselamatan Kerja bagi
anggota Polri.
Melanjutkan penyusunan
rancangan perpres.
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1)
Melanjutkan
implementasi Perpres
tentang Asuransi
Keselamatan Kerja bagi
anggota Polri.
1)
2)
Melaksanakan Anev.
Melanjutkan dan
memantapkan
implementasi Perpres
tentang Asuransi
Keselamatan Kerja
bagi anggota Polri.
2)
Melaksanakan Anev.
Harmonisasi, pengesahan,
sosialisasi dan
implementasi Perpres.
Meningkatkan koordinasi
dengan Bappenas,
Kemenkeu dan KemenpanRB.
Melaksanakan Anev
4) Melaksanakan Anev.
50
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
20.
21.
Peningkatan Tunjangan
Kinerja
Peningkatan
pemenuhan rumah
dinas anggota Polri
Karojakstra
Srena
Karofaskon
Ssarpras
SSDM,
Srena,
Puskeu
Itwasum,
Srena,
Sarpras,
Divpropam,
Yanma
1)
Mengajukan usulan
kenaikan prosentase
Tunjangan Kinerja
mencapai 60%.
2)
Melakukan koordinasi
dengan Kemenpan RB,
Kemenkeu, Bappenas, 2)
DPR untuk penyesuaian
tunjangan kinerja.
3)
Melaksanakan Anev.
1)
Menginventaris rumah
dinas yang sudah
rusak.
2)
Melakukan penataan
kembali penggunaan
rumah dinas Polri yang
sudah ada secara
bertahap.
3)
Menyusun rencana
kebutuhan perumahan
1)
Tersusunnya
usulan kenaikan
prosentase
Tunjangan Kinerja
kepada
Pemerintah.
Terinventarisasi
perumahan dinas
Polri yang sudah
rusak.
2)
Tertatanya
penggunaan
rumah dinas Polri
yang sudah ada
secara bertahap.
9
Ketua : As SDM
Wakil Ketua I: Asrena
Wakil Ketua II :
Karowatpers SSDM
1)Surat Usulan
Pengajuan kenaikan
prosentase
Tunjangan Kinerja.
Terlaksananya
KET
2)Rancangan Perpres
tentang Kenaikan
Tunjangan Kinerja
Terlaksananya
koordinasi dengan
Kemenpan RB,
Kemenkeu,
Bappenas, DPR.
1)
3)
Meningkatnya
kesejahteraan
anggota Polri dan
keluarganya;
%
CAPAI
AN
8
51
1)
Laporan Hasil
Inventarisasi
perumahan
dinas Polri
yang rusak
pada Tk.
Mabes dan Tk.
Satwil.
2)
Laporan Hasil
Penataan
Rumah Dinas
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
22.
Meningkatkan program
pelayanan dan fasilitas
kesehatan bagi
anggota Polri
Karumkit
Bhayangkara
SSDM,
Srena,
Ssarpras,
Pusdokkes
Melaksanakan
koordinasi dengan
Bappenas, Kemenkeu,
Kemenpupera dan
DPR.
koordinasi dengan
Bappenas,
Kemenkeu,
Kemenpupera dan
DPR.
4)
5)
Melakukan kerjasama
dengan Pemda dan
pihak lain terkait
pemenuhan Perumahan
Dinas Polri.
6)
Melaksanakan Anev
1)
Melaksanakan updating 1)
data anggota dan
keluarganya yang
belum terdaftar dalam
Program BPJS dengan
target 1.6 juta orang;
2)
Mengevaluasi
implementasi Program
2)
%
CAPAI
AN
8
KET
9
selama 100
hari.
3)
Laporan
Rencana
Kebutuhan
Rumah Dinas
Polri dan
Usulannya
kepada
Pemerintah
secara
prioritas.
4)
MoU antara
Polri dengan
Pemda dan
pihak lain
dalam
membantu
pembangunan
rumah dinas
Polri.
1)
Laporan
jumlah
personil Polri
yang belum
terdaftar
dalam
Program
BPJS;
Terlaksananya
kerjasama dengan
Pemda dan pihak
lain terkait
pemenuhan
Perumahan Dinas
Polri.
Ter-update-nya
data anggota Polri
dan keluarganya
kedalam Program
BPJS
dengan
target 1.6 juta
orang.
Meningkatnya
kualitas Dokpol dan
Pelayanan
Kesehatan anggota
Polri dan
keluarganya.
Tersusunnya hasil
52
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
Menambah Rumah
Sakit Bhayangkara
3)
yang menjadi
PK(Pengelola
Keuangan)-BLU (Badan
Layanan Umum)
sejumlah 6 Rumah
sakit.
4)
Melaksanakan
koordinasi dengan
Kemenkes dan Dinkes
untuk peningkatan
pelayanan kesehatan.
5)
Melaksanakan Anev.
evaluasi
pelaksanaan
Program BPJS;
Bertambahnya
Rumah
Sakit
Bhayangkara yang
menjadi PK-BLU
sejumlah 6 Rumah
Sakit.
53
%
CAPAI
AN
8
KET
9
2)
Laporan hasil
evaluasi
pelaksanaan
program BPJS
yang selama
ini
telah
dijalankan;
3)
Laporan hasil
koordinasi
dengan pihak
BPJS terkait
keluhan dan
permasalahan
yang terjadi
selama
personil Polri
mengikutinya.
4)
Bukti
kerjasama
(MoU) dengan
Kemenkes
dengan Mabes
Polri
dan
mengkumpulir
bukti
kerjasama
oleh Polda;
5)
Usulan
peningkatan
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
%
CAPAI
AN
8
KET
9
tipologi tiaptiap
RS
Bhayangkara
menjadi PKBLU.
23.
Peningkatan tunjangan
kemahalan
bagi
anggota di daerah
perbatasan dan Papua
Karojakstra
Srena
SSDM,
Srena,
Divkum,
Puslitbang,
Divhubinter
1)
Melakukan pendataan 1)
ulang daerah-daerah
yang berhak
mendapatkan tunjangan
kemahalan dan
tunjangan perbatasan.
2)
Melakukan kajian
terhadap besaran
kebutuhan tunjangan
kemahalan dan
tunjangan perbatasan.
3)
Melakukan Evaluasi
Perpres No. 34/2012
tentang tunjangan
kemahalan dan
tunjangan perbatasan.
4)
Menyusun pengajuan
usul kenaikan tunjangan
kemahalan dan
perbatasan.
5)
Melaksanakan Anev.
2)
Terdatanya
daerah-daerah
yang
berhak
mendapatkan
tunjangan
kemahalan
dan
tunjangan
perbatasan.
Meningkatnya
motivasi dan kinerja
anggota pada
daerah perbatasan
dan Papua.
Tersusunnya
kajian
terhadap
besaran kebutuhan
tunjangan
kemahalan
dan
tunjangan
perbatasan.
3)
Tersusunnya hasil
evaluasi Perpres
No.
34/2012
tentang tunjangan
kemahalan
dan
tunjangan
perbatasan.
4)
Tersusunnya
pengajuan
usul
54
1)
Mengkumpulir
laporan
satuan-satuan
kepolisian
yang berada di
daerah
perbatasan
2)
Mengkumpulir
laporan
nominative
jumlah
personil yang
berdinas
di
Papua;
3)
Laporan
analisa
kebutuhan
dasar personil
Polri
yang
bertugas
di
daerah
perbatasan;
4)
Laporan
analisa
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
kenaikan
tunjangan
kemahalan
perbatasan.
%
CAPAI
AN
8
KET
9
kebutuhan
personil Polri
yang berdinas
di Papua;
dan
55
5)
Laporan hasil
kajian
dan
evaluasi atas
Perpres
Nomor
34/2012;
6)
Usulan
perubahan /
amandemen
atas beberapa
klausul yang
ada
untuk
perbaikan
tunjangan
personil Polri;
7)
Rancangan
usulan
kenaikan
tunjangan
kemahalan
dan
perbatasan.
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
24.
Peningkatan dukungan
operasional
Bhabinkamtibmas
Karojemengar
Srena
Baharkam,
SSDM,
Srena,
Puskeu
1)
Menginventarisir
jumlah personil
Bhabinkamtibmas
yang definitif.
2)
Melakukan
pengkajian besaran
dukungan
operasional
kebutuhan
Bhabinkamtibmas
yang ideal.
3)
25.
Mengupayakan
program
wirausaha
bagi anggota Polri
Karowatpers
SSDM
SSDM,
Srena,
Puskeu,
Divkum,
Melaksanakan
Anev.
1)
Menyusun rancangan
Perkap tentang program
wirausaha bagi anggota
Polri yang memasuki
usia pensiun.
2)
3)
Membuat program
1)
Terinventarisasi
jumlah personil
Bhabinkamtibma
s yang definitif,
tugas
rangkap
dan
kekurangannya.
2)
Terlaksananya
kajian besaran
dukungan
operasional
kebutuhan
Bhabinkamtibma
s yang ideal.
1)
Tersusunnya
rancangan
Perkap
tentang
program
wirausaha
bagi anggota
Polri.
2)
Tersusunnya
MoU dengan
Badan
Usaha,
Bank,
Meningkatnya
dukungan operasional
dan kinerja
Bhabinkamtibmas.
%
CAPAI
AN
8
KET
9
1)Laporan
Hasil
Inventarisasi
Bhabinkamtibmas
yang meliputi jumlah
personil
Bhabinkamtibmas
yang definitif, tugas
rangkap
dan
kekurangannya.
2)Laporan
Hasil
Pengkajian Besaran
Dukungan
Operasional
Kebutuhan
Bhabinkamtibmas.
Meningkatnya
kesejahteraan
anggota Polri melalui
program wirausaha
anggota Polri.
56
1)
Rancangan
Perkap
tentang
program
wirausaha
bagi anggota
Polri.
2)
MoU antara
Polri dengan
Badan
Usaha,Bank,
Pemerintah
serta
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
pelatihan wirausaha
bagi anggota Polri.
4)
Pemerintah
serta
penyelengga
ra
wirausaha.
Melaksanakan Anev.
3)
4)
26.
Dukungan
asuransi
keselamatan kerja bagi
anggota Polri
Kapusdokkes
SSDM,
Srena,
Divkum,
Puskeu
1)
Melakukan
penghitungan
kebutuhan jaminan
asuransi keselamatan
kerja anggota Polri.
2)
Mengajukan usulan
untuk mendapatkan
1)
2)
Terlaksanan
ya Program
wirausaha
bagi anggota
Polri yang
sudah
memasuki
masa
pensiun
Terpenuhi dukungan
asuransi keselamatan
kerja.
3)
Laporan Hasil
Pelaksanaan
Pelatihan
wirausaha
bagi anggota
Polri.
4)
Laporan Hasil
Pelaksanaan
Program
wirausaha
bagi anggota
Polri
yang
sudah
memasuki
masa pensiun.
1) Laporan
hasil
penghitungan jumlah
kebutuhan jaminan
asuransi keselamatan
kerja anggota Polri;
2) Surat usulan kepada
pemerintah
Diajukannya
KET
penyelenggara
wirausaha.
Tersusunnya
program
pelatihan
wirausaha
bagi anggota
Polri.
Tersusunnya hasil
penghitungan
kebutuhan jaminan
asuransi
keselamatan kerja
anggota Polri.
%
CAPAI
AN
8
57
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
Asuransi Keselamatan
Kerja kepada
pemerintah.
3)
4)
Menyusun rancangan
Perpres tentang
Asuransi Keselamatan
Kerja bagi anggota
Polri.
Melaksanakan Anev.
usulan persetujuan
untuk
mendapatkan
Asuransi
Keselamatan Kerja
kepada
pemerintah.
3)
KET
9
3) Rancangan
Perpres
tentang
Asuransi
Keselamatan Kerja
bagi anggota Polri.
Tersusunnya
rancangan Perpres
tentang Asuransi
Keselamatan Kerja
bagi anggota Polri.
%
CAPAI
AN
8
58
KEGIATAN
1.
59
2)
3)
2.
Menginventarisasi dan
mengevaluasi Perkap
yang tumpang tindih,
membelenggu, out of
date, dan sulit dipahami
pada masing-masing
fungsi.
Melakukan revisi
terhadap Perkap
dengan membuat
rancangan Perkap baru
yang lebih akomodatif,
berpedoman pada
manual book dan SOP
berbasis check list.
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1)
Melanjutkan penyusunan
revisi rancangan Perkap.
1)
1)
2)
Harmonisasi dan
pengesahan Perkap.
Melanjutkan sosialisasi
Perkap dan
Implementasi SOP
berbasis check list dan
atau manual book..
3)
Menjabarkan Perkap
menjadi SOP berbasis
check list dan atau
manual book.
2)
Melanjutkan
Implementasi SOP
berbasis check list dan
atau manual book.
Melanjutkan dan
memantapkan
Implementasi SOP
berbasis check list
dan atau manual
book.
2)
Melaksanakan Anev.
4)
5)
Melaksanakan Anev.
3)
Melaksanakan Anev.
Melaksanakan Anev
Restrukturisasi SOTK Polri Sesuai Tantangan Tugas, antara lain Penguatan Densus, Brimob dan
Baharkam
Tahap I (100 hari)
(15 Juli 22 Okt 2016)
1)
2)
3)
3.
Melanjutkan kajian
restrukturisasi SOTK
Mabes Polri yang
meliputi Lemdiklat,
Korbrimob, Densus
88/AT, Bareskrim,
Baintelkam, Baharkam
dan Polairud serta
restrukturisasi Polda,
Polres dan Polsek.
Koordinasi internal
dengan Satker/Satwil
terkait untuk
penyempurnaan
restrukturisasi SOTK.
Melaksanakan Anev.
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1)
Melanjutkan dan
memantapkan
implementasi Perkap
SOTK.
2)
Melaksanakan Anev.
1)
Melanjutkan penyusunan
naskah akademik
restrukturisasi SOTK Polri.
1)
Melanjutkan Sosialisasi
dan implementasi
Perkap SOTK.
2)
Mengusulkan perubahan
Perpres No. 52/2010
tentang SOTK Polri.
2)
Melaksanakan Anev.
3)
Melakukan koordinasi
intensif dengan Kemenpan
RB, Sekab, Kemenkeu,
dan Kemenkopolhukam.
4)
Persetujuan dan
pengesahan Perpres baru.
5)
6)
Sosialisasi dan
implementasi Perkap
SOTK.
7)
Melaksanakan Anev.
Tahap II
Tahap III
Tahap IV
60
4.
Menyusun proporsi
anggaran operasional
Polri secara bertahap,
dengan komposisi 40%
Belanja Pegawai; 45%
Belanja Barang; 15%
Belanja Modal
2)
Membuat pengajuan
kepada Bappenas
tentang rencana
kebutuhan proporsional
anggaran Polri;
3)
Melakukan koordinasi
dengan Bappenas,
Kemenkeu dan DPR.
4)
Melaksanakan Anev.
2)
3)
Inventarisasi kebutuhan
minimum personil dan
peralatan Polri tingkat
Mabes, Polda, Polres
dan Polsek.
2)
Menyusun DSPP
mengacu pada revisi
Perkap SOTK.
3)
Penyusunan rencana
anggaran untuk
kebutuhan peralatan
minimal Polri tingkat
Mabes sampai Polsek.
4)
5)
Percepatan
operasionalisasi Polda
Sulawesi Barat dengan
menyiapkan
penyusunan rencana
kebutuhan dan
pemenuhan minimal
personel, anggaran dan
sarpras.
Melaksanakan Anev
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1)
Melanjutkan penyusunan
DSPP mengacu pada
revisi Perkap SOTK.
1)
1)
2)
Melanjutkan
pemenuhan kebutuhan
minimal DSPP secara
bertahap.
2)
Menguatkan koordinasi 2)
dengan Bappenas,
Menkeu, dan DPR
terkait pemenuhan
3)
anggaran.
3)
4)
Meningkatkan koordinasi
dengan Bappenas,
Menkeu, dan DPR terkait
pemenuhan anggaran.
5)
Tentang percepatan
operasionalisasi Polda
Sulawesi Barat :
Terpenuhinya personel,
anggaran dan sarpras
secara bertahap.
Terpenuhinya
dukungan sewa rumah
pejabat utama.
Menyusun rencana dan
pembangunan mako
dan perumahan.
Terbangunnya
Mapolda, Barak
3)
Tentang percepatan
operasionalisasi Polda
Sulawesi Barat :
Terpenuhinya
personel, anggaran
dan sarpras secara
bertahap.
Melanjutkan
pembangunan
perumahan anggota.
4)
Melaksanakan Anev.
Melanjutkan dan
memantapkan
pemenuhan DSPP
secara bertahap
Polda Sulawesi Barat
sudah operasional
70%.
Melaksanakan Anev.
61
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Brimob, Barak Dalmas,
Perumahan dinas untuk
Kapolda, Wakapolda
dan Pejabat Utama
Polda serta perumahan
dinas untuk anggota.
6)
5.
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
Melaksanakan Anev
Pembentukan Polda Kaltara, peningkatan tipologi Polda Lampung dan Riau, serta peningkatan Tipologi
Polres
Tahap I (100 hari)
(15 Juli 22 Okt 2016)
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
Membuat kajian
1)
peningkatan tipologi Polres.
Pengusulan peningkatan
tipologi Polres
1)
Pengusulan peningkatan 1)
tipologi Polres
2)
Persetujuan dan
pengesahan peningkatan
tipologi Polres.
2)
Persetujuan dan
pengesahan
peningkatan tipologi
Polres.
3)
4)
5)
Disetujuinya
pembentukan Polda
Kaltara dan peningkatan
tipologi Polda Lampung
dan Riau.
2)
Persetujuan dan
pengesahan
peningkatan tipologi
Polres
3)
Melanjutkan
pemenuhan
kebutuhan
peningkatan tipologi
Polres, pembentukan
Polda Kaltara serta
Peningkatan tipologi
Polda Lampung dan
Riau
4)
Melaksanakan Anev.
Pengukuhan dan
pemenuhan personel,
sarpras, dan anggaran
peningkatan tipologi
polda dan polres.
5)
Operasionalisasi dan
pemenuhan personel,
anggaran dan sarpras
Polda Kaltara.
6)
Melaksanakan Anev.
Pengajuan
peningkatan tipologi
Polres
62
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
VI. PENATAAN KELEMBAGAAN DAN PEMENUHAN PROPORSIONALITAS ANGGARAN SERTA KEBUTUHAN MINIMAL SARPRAS
27.
Penyederhanaan SOP
yang berbasis check
list dan hasil.
Karobinops
Sops
Satker Mabes 1)
2)
28.
Restrukturisasi SOTK
Polri sesuai tantangan
tugas, antara lain
penguatan Densus 88/
AT,
Brimob
dan
Baharkam
Karolemtala
Srena
Baharkam,
SSDM,
Srena,
Divkum,
Densus
88/AT,
Menginventarisasi dan
mengevaluasi Perkap
yang tumpang tindih,
membelenggu, out of
date, dan sulit dipahami
pada masing-masing
fungsi.
Melakukan revisi
terhadap Perkap dengan
membuat rancangan
Perkap baru yang lebih
akomodatif, berpedoman
pada manual book dan
SOP berbasis check list.
3)
Melaksanakan Anev
1)
Melanjutkan kajian
restrukturisasi SOTK
Mabes Polri yang
meliputi Lemdiklat,
Korbrimob, Densus
88/AT, Bareskrim,
1)
Tersusunnya
Hasil inventarisasi
dan
evaluasi
Perkap
yang
tumpang tindih,
membelenggu,
out of date, dan
sulit
dipahami
pada
masingmasing fungsi.
2)
Tersusunnya
revisi
Perkap
yang berpedoman
pada
manual
book dan SOP
berbasis check
list.
1)
Tersusunnya
kajian
restrukturisasi
SOTK
Mabes
Polri
yang
meliputi
Tersusunnya System
Operating Procedure
(SOP) yang mudah,
sederhana
dan
aplikatif.
Meningkatnya kualitas
pelayanan Polri
kepada masyarakat
khususnya Densus
88/AT, Brimob dan
Baharkam.
63
%
CAPAI
AN
8
KET
9
Ketua : Asrena
Wakil : Assarpras
1)
Laporan hasil
inventarisasi
dan evaluasi
Perkap yang
tumpang
tindih,
membelenggu,
out of date,
dan
sulit
dipahami pada
masingmasing fungsi.
2)
Rancangan
revisi Perkap
yang
berpedoman
pada manual
book dan SOP
berbasis
check list.
1) Laporan
Hasil
Restrukturisasi SOTK
Polri.
2) Laporan Hasil
Koordinasi
internal
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
Korbrimob
Baintelkam, Baharkam
dan Polairud serta
restrukturisasi Polda,
Polres dan Polsek.
29.
Pemenuhan
proporsionalitas
anggaran
Karojemengar
Srena
SSDM,
Srena,
Divkum,
Puskeu
2)
Koordinasi internal
dengan Satker/Satwil
terkait untuk
penyempurnaan
restrukturisasi SOTK.
3)
Melaksanakan Anev.
1)
Menyusun proporsi
anggaran operasional
Polri secara bertahap,
dengan komposisi 40%
Belanja Pegawai; 45%
Belanja Barang; 15%
Belanja Modal
2)
Membuat pengajuan
kepada Bappenas
tentang rencana
kebutuhan proporsional
%
CAPAI
AN
8
KET
9
Lemdiklat,
Korbrimob,
Densus
88/AT,
Bareskrim,
Baintelkam,
Baharkam
dan
Polairud
serta
restrukturisasi
Polda, Polres dan
Polsek.
2)
Terlaksananya
koordinasi
internal dengan
Satker/Satwil
terkait
untuk
penyempurnaan
restrukturisasi
SOTK.
1)
Tersusunnya
proporsi
anggaran
operasional Polri
secara bertahap.
2)
Diajukannya
rencana
kebutuhan
proporsional
anggaran Polri.
3)
dengan Satker/Satwil
untuk penyempurnaan
restrukturisasi SOTK.
Terpenuhinya
proporsionalitas
anggaran dengan
komposisi 40%
Belanja Pegawai; 45%
Belanja Barang; 15%
Belanja Modal
Terlaksananya
64
1)
Naskah penyusunan
proporsi anggaran
operasional
Polri
secara
bertahap,
dengan komposisi
40%
Belanja
Pegawai;
45%
Belanja
Barang;
15% Belanja Modal.
2)
Surat
Usulan
pengajuan rencana
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
anggaran Polri;
3)
30.
SSDM,
Srena,
koordinasi
dengan
Bappenas,
Kemenkeu
DPR.
Melakukan koordinasi
dengan Bappenas,
Kemenkeu dan DPR.
Melaksanakan Anev.
1)
Inventarisasi kebutuhan
minimum personil dan
peralatan Polri tingkat
Mabes, Polda, Polres
dan Polsek.
1)
Tersusunnya DSP
dan DSPP
mengacu pada
revisi Perkap
SOTK.
2)
Menyusun DSPP
mengacu pada revisi
Perkap SOTK.
2)
3)
Penyusunan rencana
anggaran untuk
kebutuhan peralatan
minimal Polri tingkat
Mabes sampai Polsek.
Tersusunnya
inventarisasi
kebutuhan
minimum
peralatan Polri
tingkat Mabes,
Polda, Polres dan
Polsek.
Percepatan
operasionalisasi Polda
Sulawesi Barat dengan
menyiapkan penyusunan
rencana kebutuhan dan
pemenuhan minimal
3)
KET
9
kebutuhan
proporsional
anggaran
Polri
kepada Bappenas.
dan
4)
4)
%
CAPAI
AN
8
Terpenuhinya
kebutuhan minimal
SDM dan Sarpras
(DSPP).
Tersusunnya
rencana
anggaran untuk
kebutuhan
peralatan minimal
Polri tingkat
Mabes sampai
65
3)
Laporan
Hasil
Koordinasi dengan
Bappenas,
Kemenkeu
dan
DPR.
1)
2)
Laporan Hasil
Inventarisasi
kebutuhan minimum
peralatan Polri
tingkat Mabes,
Polda, Polres dan
Polsek.
3)
Rencana anggaran
untuk kebutuhan
peralatan minimal
Polri Tk. Mabes sd.
Tk. Polsek.
4)
Rencana Kebutuhan
dan pemenuhan
personel minimal,
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
31.
Pembentukan
Polda
Kalimantan
Utara
(Kaltara), peningkatan
tipologi Polda Lampung
dan
Riau
serta
peningkatan
tipologi
Polres
Karolemtala
SSDM,
Srena,
Sarpras,
Puskeu
KET
9
Polsek.
4)
Tersusunnya
rencana
kebutuhan dan
pemenuhan
personel minimal,
anggaran dan
sarpras dalam
rangka
operasionalisasi
Polda Sulawesi
Barat.
1)
Terinventarisasi
Polres-polres
yang
akan
dinaikkan
tipologinya.
2)
Melaksanakan Anev
%
CAPAI
AN
8
3)
anggaran dan
sarpras dalam
rangka
operasionalisasi
Polda Sulawesi
Barat.
1)
Tersususnnya
Naskah akademis
tentang
peningkatan
tipologi Polres.
Laporan
Naskah
Akademis
dari
masing-masing
Polda terkait Polres
yang
akan
ditingkatkan
tipologinya.
2)
Terkirimnya
naskah akademik
yang
sudah
disahkan Kapolri
ke Kemenpan.
3)
Naskah Akademis
secara utuh tentang
Polres yang akan
ditingkatkan
tipologinya
yang
Disetujuinya
peningkatan tipologi
Polres oleh
Kemenpan.
66
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
%
CAPAI
AN
8
KET
9
dibuat oleh Srena
Polri.
4)
67
Surat pengatar ke
Kemenpan tentang
permohonan
persetujuan
peningkatan tipologi
Polres
yang
dilampiri
Naskah
Akademis.
Penggelaran Personel Berseragam Pada Daerah Rawan Kejahatan, Macet, dan Laka Lantas
Tahap I (100 hari)
(15 Juli 22 Okt 2016)
1)
2)
Menyusun rencana
gelar personel pada
lokasi rawan kejahatan,
kemacetan dan laka
lantas pada pagi, siang
dan malam hari.
3)
Penggelaran pasukan
berseragam pada lokasi
rawan kejahatan,
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
1)
Melanjutkan penggelaran
personel berseragam.
2)
Melaksanakan Anev.
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1)
Melanjutkan dan
meningkatkan kualitas
penggelaran personil
berseragam.
1)
2)
Melaksanakan Anev.
Melanjutkan dan
memantapkan
implementasi
penggelaran personel
berseragam.
2)
Melaksanakan Anev.
68
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
2.
Membentuk tim
pengawas penggelaran
personel.
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
1)
Melakukan pendataan 1)
polsek-polsek dan atau
pos-pos di wilayah
perbatasan dan wilayah
terluar termasuk
kebutuhan personel,
sarpras dan
anggarannya;
Pembangunan Polres,
Polsek dan atau pos-pos
serta dukungan
perumahan dinas di
wilayah perbatasan dan
wilayah terluar beserta
pemenuhan sumber
dayanya secara bertahap.
2)
Menyusun rencana
2)
kebutuhan
pembangunan Polsek
dan atau pos-pos di
3)
wilayah perbatasan dan
sumber dayanya untuk
Tahap II.
Sosialisasi dan
implementasi SOP
pengamanan perbatasan
3)
4)
Membuat SOP
pengamanan di wilayah
perbatasan dan pulau4)
pulau terluar.
Melaksanakan Anev.
5)
3.
Meningkatkan koordinasi
kerjasama dengan badan
nasional pengelola
perbatasan, bea cukai,
imigrasi, karantina, TNI,
dan pemda.
Menyusun rencana
kebutuhan pembangunan
Polres, Polsek dan atau
pos-pos di wilayah
perbatasan dan sumber
dayanya untuk Tahap III.
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1)
Melanjutkan
1) Melanjutkan
pembangunan Polres,
pembangunan Polres,
Polsek dan atau posPolsek dan atau pospos serta dukungan
pos serta dukungan
perumahan dinas di
perumahan dinas di
wilayah perbatasan
wilayah perbatasan
dan wilayah terluar
dan wilayah terluar
beserta pemenuhan
beserta pemenuhan
sumber dayanya secara
sumber dayanya secara
bertahap.
bertahap.
2)
3)
4)
Menyusun rencana
kebutuhan
pembangunan Polres,
Polsek dan atau pospos di wilayah
perbatasan dan sumber
dayanya untuk Tahap
IV.
5)
Melaksanakan Anev.
Melaksanakan Anev.
69
4.
Melakukan inventarisasi 1)
dan pemetaan hot spot
pada hutan dan lahan
2)
yang rawan terjadinya
kebakaran;
2)
Menyusun SOP
penanganan karhutla
secara terpadu;
3)
Mengintensifkan
koordinasi dengan
Pemda, TNI, Damkar,
BNPB, dan SAR;
4)
5)
Penegakkan hukum
terhadap pelaku baik
perseorangan maupun
badan usaha.
6)
Melaksanakan Anev.
Mengimplementasi SOP
penanganan karhutla.
Menguatkan koordinasi
dengan Pemda, TNI,
Damkar, BNPB, dan SAR.
3)
Mengintensifkan giat
sosialisasi pencegahan
karhutla kepada
masyarakat dan
perusahaan.
4)
Penegakkan hukum
terhadap pelaku baik
perseorangan maupun
badan usaha.
Menyusun giat
sosialisasi pencegahan
karhutla kepada
5)
masyarakat dan
perusahaan;
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
1)
Melanjutkan dan
meningkatkan kualitas
kegiatan pada tahap II.
2)
Melaksanakan Anev.
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1)
Melanjutkan dan
memantapkan
kegiatan pada tahap
III.
2)
Melaksanakan Anev.
Melaksanakan Anev.
Penguatan Sinergi Polisional dengan TNI, BIN, BNN, BNPT, Basarnas, Bakamla dan Pemda
Tahap I (100 hari)
(15 Juli 22 Okt 2016)
5.
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
1)
Melakukan evaluasi
1)
pelaksanaan kerjasama
yang sudah berjalan.
2)
Implementasi program
kerjasama yang
berkelanjutan.
3)
Menyusun program
kerjasama yang
berkelanjutan.
4)
Melaksanakan Anev.
2)
3)
4)
Melaksanakan Anev
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1)
Melanjutkan dan
meningkatkan kualitas
koordinasi dan
implementasi
kerjasama.
1)
Melanjutkan dan
memantapkan
koordinasi dan
implementasi
kerjasama.
2)
Melaksanakan Anev.
2)
Melaksanakan Anev.
70
2)
3)
4)
5)
6)
7)
Menyiapkan rencana
operasi, rencana
pengamanan dan
rencana kontijensi
Pilkada 2017.
Menyiapkan asta siap
yang meliputi siap
administrasi, siap mako,
siap personel, siap
masyarakat, siap
latpraops, siap pilun,
siap sarpras, siap
anggaran.
Menyempurnakan
sistem informasi
teknologi pendukung
pengamanan.
Mempersiapkan tim
terpadu dalam sentra
gakkumdu.
Polda dan Polres
kewilayahan melakukan
koordinasi dengan
penyelenggara,
pengawas dan peserta
Pilkada Serentak 2017
serta stake holder
terkait lainnya.
Melaksanaan
pengamanan tahapan
awal Pilkada Serentak
2017.
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
1)
Melaksanakan
pengamanan Pilkada
Serentak 2017.
2)
Menyiapkan rencana
2)
operasi, rencana
pengamanan dan
rencana kontijensi Pilkada
serentak 2018.
Menyiapkan rencana
operasi, rencana
pengamanan dan
rencana kontijensi Pileg
dan Pilpres 2019.
3)
3)
4)
Menyempurnakan sistem 4)
informasi teknologi
pendukung pengamanan.
5)
Mempersiapkan tim
terpadu dalam Sentra
Gakkumdu pada Pilkada
Serentak 2018.
Melanjutkan
penyempurnaan sistem
informasi teknologi
pendukung
pengamanan.
6)
1)
5)
Melakukan koordinasi
dengan penyelenggara,
pengawas, dan peserta
6)
Pilkada Serentak 2018,
serta pihak terkait lainnya.
7)
Melaksanakan
pengamanan tahapan
awal Pilkada 2018
8)
Melaksanakan Anev.
Melaksanakan
pengamanan Pilkada
Serentak 2018.
Mempersiapkan tim
terpadu dalam Sentra
Gakkumdu pada Pileg
dan Pilpres 2019.
Melakukan koordinasi
dengan penyelenggara,
pengawas, dan peserta
Pilkada Serentak 2018,
Pileg dan Pilpres 2019
serta pihak terkait
lainnya.
7)
Melaksanakan
pengamanan Pileg dan
Pilpres 2019.
8)
Menyiapkan rencana
operasi, rencana
pengamanan dan
rencana kontijensi
Pilkada 2020 dan 2021.
9)
Melaksanakan Anev.
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1)
Menyiapkan rencana
operasi, rencana
pengamanan dan
rencana kontijensi
Pilkada 2021.
2)
3)
Melaksanakan
pengamanan Pilkada
2020 dan 2021.
4)
Menyempurnakan
sistem informasi
teknologi pendukung
pengamanan.
5)
Mempersiapkan tim
terpadu dalam sentra
gakkumdu.
6)
7)
Melaksanakan Anev.
6.
71
Penyederhanaan
pelayanan kepolisian.
2)
Pemberantasan
pungutan liar dan calo
pada sektor pelayanan
publik.
3)
4)
5)
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
1)
Melanjutkan proses
penyederhanaan dan
implementasi pelayanan
kepolisian.
2)
Mengintensifkan
pemberantasan pungli dan
calo.
pengamanan
pembangunan
3)
infrastruktur dan proyek
strategis nasional
Pengamanan distribusi
bahan pokok dan BBM
dari hulu s/d hilir
Gakkum terhadap para
pelaku penimbunan
sembako,
penyalahgunaan/
penyimpangan BBM
bersubsidi, kejahatan
ekonomi lainnya dan
Kartel Kebutuhan
Bahan Pokok
6)
Melaksanakan
koordinasi dengan
seluruh stakeholder
terkait.
7)
Melaksanakan Anev.
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1)
Melanjutkan dan
meningkatkan kualitas
kegiatan Tahap II.
1)
Melanjutkan dan
memantapkan
kegiatan Tahap III.
2)
Melaksanakan Anev.
2)
Melaksanakan Anev.
Melanjutkan pengamanan
kegiatan pembangunan
infrastruktur dan proyek
strategis nasional.
4)
Melanjutkan pengamanan
distribusi bahan pokok dan
bbm
5)
Meningkatkan kualitas
gakkum.
6)
Memantapkan koordinasi
dengan seluruh
stakeholder terkait.
7)
Melaksanakan Anev.
72
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
Dirsabhara
Baharkam
Baharkam,
Sops,
Korlantas,
Korbrimob
%
CAPAI
AN
8
KET
9
Ketua : Kabaharkam
Wakil Ketua I :
Assops
Wakil Ketua II :
Kabaintelkam
32.
Penggelaran personel
berseragam pada
daerah rawan
kejahatan, macet dan
laka lantas
1)
2)
Menyusun rencana
gelar personel pada
lokasi rawan kejahatan,
kemacetan dan laka
lantas pada pagi, siang
dan malam hari.
3)
4)
Penggelaran pasukan
berseragam pada lokasi
rawan kejahatan,
kemacetan dan laka
lantas sesuai
pemetaan;
Membentuk tim
pengawas penggelaran
personel
1) Meningkatny
a kehadiran
anggota
Polri pada
titik-titik
rawan
kejahatan,
kemacetan
dan
laka
lantas.
Meningkatnya rasa
aman masyarakat
dalam menjalankan
aktifitas sehari-hari.
2) Berkurangny
a
titik-titik
rawan
kejahatan,
kemacetan
dan
laka
lantas.
3) Meurunnya
angka
kriminalitas
dan
laka
lantas.
73
1)
2)
Peta
Kerawanan
dan
Penggelaran
anggota di lapangan
pada pagi, siang
dan malam hari
untuk Satker Mabes
Polri.
3)
Surat
perintah
pelaksanaan tugas.
4)
Laporan
Hasil
Pelaksanaan Tugas
setiap hari.
5)
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
33.
Peningkatan
pengamanan
perbatasan melalui
pembangunan pos-pos
pengamanan
perbatasan
Karofaskon
Sarpras
SSDM, Sops,
Srena,
Sarpras,
Divkum,
Puskeu
1)
Melakukan pendataan
polsek-polsek dan atau
pos-pos di wilayah
perbatasan dan wilayah
terluar termasuk
kebutuhan personel,
Sarpras dan
anggarannya;
2)
Menyusun rencana
kebutuhan
pembangunan Polsek
dan atau pos-pos di
wilayah perbatasan dan
sumber dayanya untuk
Tahap II.
3)
4)
Membuat SOP
pengamanan di wilayah
perbatasan dan pulaupulau terluar.
Melaksanakan Anev.
1)
2)
Terlaksanan
ya
rapat
koordinasi
pada
Tk.
Mabes untuk
menentukan
prioritas
pembanguna
n Polsek dan
atau
Pos
Pengamana
n
Perbatasan
secara
bertahap
dengan
skala
prioritas.
Disetujuinya Rencana
Kebutuhan
Pembangunan Polsek
dan atau Pos
Pengamanan
Perbatasan secara
bertahap dengan
skala prioritas.
Tersusunnya
Rencana
Kebutuhan
Pembangun
an
Mako
Polsek dan
atau
Pos
Pengamana
74
%
CAPAI
AN
8
KET
9
6)
Laporan
Hasil
pelaksanaan
pengawasan tugas
setiap hari.
1)
Mengkumpulir
laporan dari Satwil
terkait
Rencana
Pembangunan
Polsek dan atau
Pos Pengamanan
Perbatasan beserta
naskah
akademisnya.
2)
3)
Rencana Kebutuhan
Pembangunan Mako
Polsek dan atau Pos
Pengamanan
Perbatasan.
4)
Rancangan Renja
yang
memuat
tentang
pembangunan mako
Polsek dan atau Pos
Pengamanan
Perbatasan.
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
n
Perbatasan.
3)
4)
34.
Penanganan
kebakaran hutan dan
lahan
Dirtipiter
Bareskrim
Baharkam,
Bareskrim,
Baintelkam,
Divkum, Sops
1)
2)
3)
Melakukan inventarisasi
dan pemetaan hot spot
pada hutan dan lahan
yang rawan terjadinya
kebakaran;
Menyusun SOP
penanganan karhutla
secara terpadu;
Mengintensifkan
koordinasi dengan
Pemda, TNI, Damkar,
Dimasukkan
nya rencana
kebutuhan
pembanguna
n ke dalam
Renja Polri
2017.
KET
9
5)
6)
Rancangan
SOP
pengamanan
di
wilayah perbatasan
dan
pulau-pulau
terluar.
1)
Laporan
Hasil
Inventarisasi
dan
Pemetaan hot spot
pada daerah yang
rawan
kebakaran
hutan;
2)
3)
SOP
Tersusunnya
rancangan
SOP
pengamanan
di wilayah
perbatasan
dan pulaupulau terluar.
1)
Terinventarisasi
dan
terpetakannya
hot spot.
2)
Tersusunnya SOP
penanganan
Karhutla.
3)
%
CAPAI
AN
8
Terlaksananya
rapat koordinasi
dan penggelaran
anggota secara
1)
Meningkatnya
peran
serta
masyarakat dan
komponen yang
ada
dalam
penanganan
kebakaran hutan;
2)
Meningkatnya
kerjasama dengan
stake
holders
terkait.
75
penanganan
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
5)
6)
35.
Penguatan sinergi
polisional dengan TNI,
BIN, BNN, BNPT,
Karokerma KL
Sops
Baharkam,
Baintelkam,
Bareskrim,
1)
Menyusun giat
sosialisasi pencegahan
karhutla kepada
masyarakat dan
perusahaan;
Penegakkan hukum
terhadap pelaku baik
perseorangan maupun
badan usaha.
terpadu
dalam 3)
menangani
Karhutla.
4)
Tersusunnya
rencana kegiatan
sosialisasi
pencegahan
Karhutla.
5)
Terlaksananya
penegakan
hukum
yang
konsisten.
Melaksanakan Anev.
Melakukan evaluasi
pelaksanaan kerjasama
yang sudah berjalan.
1)
Tersusunnya
Hasil Evaluasi
Sinergi Polisional
Menurunnya
angka kebakaran
hutan dan lahan.
Mantapnya
sinergi
polisional
dalam
mewujudkan Kamdagri
76
%
CAPAI
AN
8
KET
9
karhutla.
4)
5)
Laporan Kegiatan
Terpadu
dalam
penanganan
karhutla mulai dari
tindakan
pencegahan
dan
pemadaman
Karhutla.
6)
Laporan
Hasil
Pelaksanaan
Sosialisasi
baik
mandiri
maupun
gabungan dengan
stake holder terkait
minimal satu kali
seminggu.
7)
Laporan Hasil
Penegakan Hukum.
1)
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
Basarnas, Bakamla
dan Pemda.
Srena,
Sops, Divkum
2)
3)
4)
36.
Baharkam,
Bareskrim,
1)
3)
Melaksanakan Anev.
Menyiapkan rencana
operasi, rencana
1)
Tersusunnya
Program
Kerjasama
dengan instansi
terkait.
KET
9
yang kondusif.
Tersusunnya
MoU dan
Pedoman
Kerjasama.
Tersusunnya
rencana operasi,
%
CAPAI
AN
8
Pelaksanaan
Pengamanan Tahapan
77
Kerjasama yang
selama ini telah
dilaksanakan pada
Tk. Mabes dan
mengkumpulir
laporan Tk. Satwil.
2)
Laporan Hasil
Evaluasi pada Tk.
Mabes dan
mengkumpulir
laporanTk. Satwil.
3)
Laporan Hasil
Pelaksanaan
Pembahasan MoU
pada Tk. Mabes dan
mengkumpulir
laporan Tk. Satwil.
4)
5)
6)
Rencana Program
Kerjasama.
1)
Rencana Operasi,
Rencana
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
Baintelkam,
Sops,
Srena,
Korbrimob,
Korlantas,
Puskeu
pengamanan dan
rencana kontinjensi
Pilkada 2017.
2)
3)
4)
5)
6)
rencana
pengamanan dan
rencana kontijensi
Pilkada 2017.
2)
Terlaksana dan
tergelarnya asta
siap.
3)
Tergelarnya
sistem informasi
teknologi
pendukung
pengamanan
pada Tk. Mabes
4)
Mempersiapkan tim
terpadu dalam sentra
Gakkumdu.
Melaksanaan
pengamanan tahapan
awal Pilkada Serentak
2017.
5)
Melaksanakan Anev.
6)
%
CAPAI
AN
8
KET
9
Pengamanan dan
Rencana Kontijensi
Pilkada Serentak
2017
2)
Laporan Kesiapan
asta siap tk
Mabes dan
mengkumpulir
laporan Satwil yang
meliputi :
a.
siap
administrasi.
Terbentuknya Tim
Terpadu
penanganan
tindak pidana
Pilkada 2017.
b.
siap mako
c.
siap personel
d.
siap masyarakat
Terlaksananya
sinergi dengan
penyelenggara
pengawas dan
peserta Pilkada
serentak 2017
serta stake holder
terkait lainnya.
e.
siap latpraops
f.
siap pilun
g.
siap sarpras
h.
siap anggaran.
3)
Tersusun dan
terlaksananya
78
Laporan
Penggelaran Sistem
Informasi Teknologi
pada Tk. Mabes dan
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
rencana
pengamanan
pada setiap
tahapan Pilkada
2017.
37.
Pengamanan program
prioritas nasional dan
paket
kebijakan
ekonomi pemerintah
Karobinopsnal
Bareskrim
Itwasum,
Baharkam,
Bareskrim,
Baintelkam,
1)
Penyederhanaan
pelayanan kepolisian.
2)
Pemberantasan
pungutan liar dan calo
1)
Terlaksananya
Layanan
Kepolisian yang
mudah cepat dan
%
CAPAI
AN
8
KET
9
mengkumpulir
laporan Tk. Satwil.
Terlaksananya
Pembangunan
Program
Prioritas
Nasional dan Paket
79
4)
5)
Surat Perintah
pembentukan
penyidik Tindak
Pidana Pemilu.
6)
7)
Laporan Hasil
Pelaksanaan
Pengamanan
Tahapan Pemilu.
1)
Hasil Pemetaan
Layanan Kepolisian
yang masih
menghambat
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
Divpropam,
Sops,
Korbrimob,
Korlantas
Pengamanan distribusi
bahan pokok dan BBM
dari hulu s/d hilir
5)
7)
2)
pengamanan
pembangunan
infrastruktur dan proyek
strategis nasional
4)
6)
sesuai ketentuan.
Melaksanakan
koordinasi dengan
seluruh stakeholder
terkait.
3)
Hilangnya
pungutan liar dan
bersihnya calo
pada sektor
pelayanan publik.
Distribusi Bahan
Pokok dan BBM
tidak mengalami
gangguan dan
hambatan sampai
tujuan.
5)
Terlaksananya
penegakan
hukum yang
konsisten.
Melaksanakan Anev.
6)
Meningkatnya
koordinasi
dengan stake
holder terkait.
KET
9
Kebijakan
Ekonomi
pemerintah
dengan
aman dan kondusif.
Tidak adanya
gangguan
keamanan
terhadap
pembangunan
infrastruktur dan
proyek strategis
Nasional.
4)
%
CAPAI
AN
8
80
program prioritas
dan paket kebijakan
ekonomi.
2)
Laporan Hasil
Pemberantasan
Pungli dan Calo
pada sektor
pelayanan publik
oleh Mabes Polri
dan mengkumpulir
laporan dari Satwil.
3)
Laporan Hasil
Pengaman
Pembangunan
Infrastruktur dan
Proyek Strategis
Nasional oleh
Mabes dan
mengkumpulir
laporan dari Satwil
4)
Laporan Hasil
Pengamanan
Distribusi Bahan
Pokok dan BBM
oleh Mabes dan
mengkumpulir
laporan Satwil
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
81
%
CAPAI
AN
8
KET
9
5)
Laporan Hasil
Penegakan Hukum
Tk. Mabes dan
mengkumpulir
laporan dari Tk.
Satwil
6)
Laporan Hasil
Koordinasi dengan
Stake Holder terkait
pada Tk. Mabes dan
mengkumpulir
laporan dari Tk.
Satwil.
KEGIATAN
82
1.
Membangun Daya Cegah dan Daya Tangkal Terhadap Kejahatan, Terorisme, Narkoba, Separatisme, dan
Ideologi Anti Pancasila
Tahap I (100 hari)
(15 Juli 22 Okt 2016)
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
1)
Kelompok pelajar :
1) Kelompok pelajar :
a. Bekerjasama
Terbentuknya produk
dengan Diknas
kerjasama (MOU, tim
tingkat provinsi &
terpadu, jadwal kegiatan
kab/kota utk
bersama) antara Polri
membangun
dengan Diknas Tk. Prov
sekolah sebagai
dan Kab/Kota.
basis anti
Implementasi produk
kejahatan,
kerjasama beserta
terorisme, narkoba,
evaluasinya pada Tk.
separatisme dan
Polda dan Res.
ideologi anti
2) Kelompok mahasiswa:
Pancasila;
Terbentuknya produk
b. Tingkat Provinsi
kerjasama antara Polri
dilaks oleh Polda, di
dengan universitas/ PT/
tingkat kab/kota
BEM.
dilaks oleh Polres.
Implementasi produk
2) Kelompok mahasiswa:
kerjasama beserta
a. Bekerjasama
evaluasinya pada Tk.
dengan BEM dan
Polda dan Res.
Perguruan Tinggi
untuk membangun 3) Kerjasama dengan
sekolah sebagai
Kemendiknas :
basis anti
Terwujudnya kurikulum
kejahatan,
untuk semua jenjang dan
terorisme, narkoba,
jenis pendidikan.
separatisme dan
Implementasi dan
ideologi anti
evaluasi kurikulum.
Pancasila;
4) Kelompok Tokoh
b. tingkat provinsi
Masyarakat, Majelis Taklim
dilaks oleh Polda, di
dan Ponpes :
tingkat kab/kota
Terbentuknya forum
dilaks oleh Polres.
dialog yang solid dan
3) Bekerjasama dgn
dilaksanakan secara
Kemendikbud dan
periodik.
stake holder terkait
Produk forum dialog
menyusun konsep
disosialisasikan oleh
kurikulum sekolah,
tomas, toga dan polri
ponpes dan madrasah
kepada kelompok
yang berbasis anti
masyarakat.
kejahatan, terorisme,
narkoba, separatisme
dan ideologi anti
Pancasila.
4)
Kelompok Tokoh
Masyarakat, Majelis
Taklim dan Ponpes
a. Membangun
5)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1)
Melanjutkan dan
meningkatkan kualitas
kegiatan Tahap II
1)
Melanjutkan dan
memantapkan
kegiatan Tahap III
2)
Melaksanakan Anev.
2)
Melaksanakan Anev.
Kelompok Masyarakat
Umum :
Terbentuknya forum
dialog yang solid dan
dilaksanakan secara
periodik.
Produk forum dialog
83
Sosialisasi dan
polda, di tk kab/kota
implementasi.
dilaks oleh polres.
2.
5)
Kelompok masyarakat
umum:
a. Melaksanakan door
to door, tatap muka
dengan kelompok
komunitas untuk
membangun
pemahaman
tentang kejahatan,
terorisme, narkoba,
separatisme dan
ideologi anti
Pancasila;
b. Tk. Prov dilaks oleh
Polda, di tk
kab/kota dilaks oleh
Polres.
6)
7)
Melaksanakan Anev.
7)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
Melaksanakan Anev.
Menginventarisir
jumlah
Bhabinkamtibmas
definitif.
2)
Mengusulkan rencana
pemenuhan
Bhabinkamtibmas
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
1)
2)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Pemenuhan
1) Pemenuhan
Bhabinkamtibas pada desa
Bhabinkamtibas pada
dan kelurahan secara
desa dan kelurahan
bertahap mencapai 50%
secara bertahap
dari jumlah desa dan
mencapai 60% dari
kelurahan.
jumlah desa dan
kelurahan.
Implementasi program
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1) Melanjutkan pemenuhan
Bhabinkamtibmas pada
desa dan kelurahan
secara bertahap
mencapai 70% dari
jumlah desa dan
kelurahan
84
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
pelatihan.
3)
Menyusun rencana
pelatihan petugas
bhabinkamtibmas.
4)
Peningkatan frekuensi
door
to
door,
sambang, dan dialog
kemitraan.
5)
Melaksanakan Anev.
4)
Melanjutkan peningkatan
dan pemantapan kualitas
frekuensi door to door,
sambang, dan dialog
kemitraan serta
membentuk minimal 1
(satu) kelompok sadar
kamtibmas di setiap
kelurahan.
Melaksanakan Anev
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
2) Meningkatkan pelatihan
dan keterampilan
bhabinkamtibmas.
3) Melanjutkan dan
meningkatkan kualitas
frekuensi door to door,
sambang, dan dialog
kemitraan serta
membentuk minimal 4
(empat) kelompok sadar
kamtibmas di setiap
kelurahan.
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
2) Melanjutkan implementasi
program pelatihan.
3) Melanjutkan peningkatan
dan pemantapan
kualitas frekuensi door
to door, sambang, dan
dialog kemitraan serta
membentuk minimal 4
(empat) kelompok
sadar kamtibmas di
setiap kelurahan.
4) Melaksanakan Anev
4) Melaksanakan Anev
3.
Mendorong Pemanfaatan Alat-Alat Pengamanan Berbasis Teknologi (Panic Button, Alarm dan CCTV)
Tahap I (100 hari)
(15 Juli 22 Okt 2016)
1)
2)
3)
4)
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Melakukan pendataan 1)
dan pemetaan daerah
rawan yang
membutuhkan alat
2)
pengamanan.
Koordinasi dengan
Pemda, Ketua
Lingkungan, pemilik
lokasi yang
memerlukan alat
pengamanan.
Melakukan sosialisasi
kepada Pemda, Ketua
Lingkungan, pemilik
lokasi tentang perlunya
peralatan pengamanan
berbasis teknologi.
Mendorong
Pemerintah daerah
dan DPRD
Prov/Kab/Kota untuk
membuat regulasi
tentang kewajiban
pemasangan cctv
pada area
perkantoran,
pertokoan, dan
perumahan yang
berada pada jalanjalan utama, lokasi
rawan dan tempat
3)
4)
5)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
Meningkatkan koordinasi
dengan stake holder
terkait.
1)
Memperkuat koordinasi
dengan stake holder
terkait.
1)
Melanjutkan giat
sosialisasi.
2)
Melanjutkan dan
meningkatkan giat
sosialisasi.
3)
Seluruh obvit,
supermarket dan
perbankan sudah
memasang Panic
Button yang terkoneksi
dengan Polres.
Melanjutkan
implementasi Perda
dan atau Pergub dan
atau Perbup / Perwali
serta pemenuhan
pemasangan alat
pengamanan
berbasis teknologi.
2)
Seluruh perkantoran,
sentra industri, sentra
ekonomi dan publik
area sudah
memasang CCTV.
3)
Melaksanakan Anev.
4)
Seluruh obvit,
supermarket, Toko
Emas, Pegadaian,
Money Changer dan
Perbankan sudah
memasang CCTV.
5)
Melaksanakan Anev
Melaksanakan Anev.
85
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
publik lainnya.
5)
4.
Melaksanakan Anev.
Penguatan pembinaan teknis Polsus dan Pam Swakarsa, serta Korwas PPNS
Tahap I (100 hari)
(15 Juli 22 Okt 2016)
1)
2)
3)
Melakukan Anev
implementasi
operasional
penyelenggara fungsi
kepolisian oleh Polsus,
PPNS, Pam Swakarsa.
Melakukan evaluasi
regulasi terkait
pembinaan Polsus;
koordinasi dan
pengawasan PPNS;
serta Pembinaan Pam
Swakarsa.
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
1)
Menyusun rancangan
regulasi terkait pembinaan
polsus; koordinasi dan
pengawasan PPNS; serta
pembinaan pam swakarsa.
2)
Pengesahan, sosialisasi
dan implementasi regulasi.
3)
Tentang penguatan
pembinaan Polsus :
Melanjutkan koordinasi
secara periodik.
Pelaksanaan program
pelatihan.
Melanjutkan dan
meningkatkan kualitas
pembimbingan teknis
kepada Polsus.
Melanjutkan dan
meningkatkan kualitas
supervisi.
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1)
Melanjutkan dan
meningkatkan kualitas
kegiatan pada Tahap II.
1)
2)
Melaksanakan Anev.
Melanjutkan dan
memantapkan
kegiatan pada Tahap
III.
2)
Melaksanakan Anev.
Penguatan pembinaan
Polsus:
a. Pendataan dan
evaluasi kuantitas
dan kualitas Polsus;
b. Melakukan
koordinasi dengan
stakeholder yang
memiliki Polsus;
4) Tentang Penguatan
c. Membuat rencana
koordinasi dan
pelatihan secara
pengawasan PPNS :
periodik;
Melanjutkan koordinasi.
d. Memberikan
Meningkatkan kualitas
bimbingan teknis
rapat koordinasi.
terkait tugas-tugas
Sosialisasi dan
Polsus;
implementasi program.
e. Melakukan
Melanjutkan dan
koordinasi,
meningkatkan kualitas
pertemuan,
supervisi
perbantuan tugas,
Melanjutkan
dan supervisi secara
implementasi
periodik.
perbantuan teknis dan
4) Penguatan koordinasi
pengawasan
dan pengawasan
penyidikan oleh PPNS.
PPNS.
5) Tentang Penguatan
a. Pendataan dan
pembinaan PAM Swakarsa:
evaluasi kuantitas
Melanjutkan
dan kualitas PPNS.
assessment terhadap
b. Melakukan
kelayakan badan usaha
koordinasi dengan
Panduan Penjabaran dan Implementasi Optimalisasi Aksi Program Prioritas Kapolri
86
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
jasa pengamanan
(BUJP) dalam
menyelenggarakan
pelatihan pam
swakarsa.
Melanjutkan sertifikasi
terhadap pelatih pam
swakarsa pada BUJP.
Melanjutkan penertiban
terhadap BUJP yang
tidak sesuai ketentuan
regulasi.
Sosialisasi dan
implementasi program
pelatihan.
Produksi dan distribusi
buku saku.
Melanjutkan dan
meningkatkan kualitas
rapat koordinasi.
Melaksanakan apel
bulanan, coffee
morning.
Melanjutkan supervisi.
Penguatan pembinaan
PAM swakarsa.
a. Pendataan dan
6)
evaluasi kuantitas
dan kualitas pam
swakarsa.
b. Melakukan
koordinasi dengan
perusahaan,
perkantoran
maupun
perumahan,
kampus/sekolah,
dan stakeholder
terkait yang
menggunakan jasa
pam swakarsa.
c. Melakukan
assessment
terhadap kelayakan
badan usaha jasa
pengamanan
(BUJP) dalam
menyelenggarakan
pelatihan pam
swakarsa
d. Melakukan
sertifikasi terhadap
pelatih pam
swakarsa pada
BUJP.
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
Melaksanakan Anev.
87
5.
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
Melaksanakan Anev
Penguatan Kerjasama dengan Civil Society Dalam Mengidentifikasi Masalah Sosial dan Upaya
Penyelesaiannya
Tahap I (100 hari)
(15 Juli 22 Okt 2016)
1)
2)
3)
Menginventarisasi dan
mendatakan
permasalahan sosial
yang menjadi
perhatian publik.
Mendatakan keluhan
masyarakat terkait
tindakan pemolisian
yang berimplikasi pada
pelanggaran HAM.
Melakukan koordinasi
dan kerjasama dengan
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
1)
Implementasi rencana
aksi.
2)
Menyelesaikan
permasalahan sosial dan
keluhan masyarakat
terkait aksi pemolisian
yang berimplikasi pada
pelanggaran HAM.
3)
4)
Melaksanakan Anev.
Tahap III
Tahap IV
(1 Jan 2018 31 Des 2019) (1 Jan 2020 31 Des 2021)
1) Melaksanakan rencana
1) Melanjutkan
aksi.
implementasi rencana
2) Menyelesaikan
aksi.
permasalahan sosial
dan keluhan masyarakat 2) Memantapkan
terkait aksi pemolisian
koordinasi dengan
yang berimplikasi pada
civil society untuk
pelanggaran HAM.
menyikapi
3) Melaksanakan
permasalahan sosial
pertemuan dengan civil
baru.
society secara periodik
3) Melaksanakan Anev.
dalam rangka
pembahasan dan
penyamaan persepsi
88
Membuat rencana
aksi.
5)
Melaksanakan Anev.
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
terkait permasalahan
sosial dan aksi
pemolisian yang
berimplikasi pada
pelanggaran HAM.
4) Membuat rencana aksi
pada tahun berikutnya.
5) Melaksanakan Anev.
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
89
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
%
CAPAI
AN
8
KET
9
Ketua : Kabaharkam
Wakil : Assops
Membangun daya
cegah dan daya
tangkal terhadap
kejahatan, terorisme,
narkoba, separatisme,
dan ideologi anti
pancasila.
Dirbinmas
Baharkam
Baharkam,
Lemdiklat,
Bareskrim,
1)
Kelompok pelajar :
Bekerjasama dengan
Diknas tingkat provinsi &
kab/kota utk
membangun sekolah
sebagai basis anti
kejahatan, terorisme,
narkoba, separatisme
dan ideologi anti
Pancasila;
Baintelkam,
Srena, Sarpras,
Divkum, Densus
88 AT,
Puslitbang
2)
Terinventarisasi
dan
terpetakannya
Kelompokkelompok
masyarakat yang
menjadi sasaran
pembinaan.
2)
Tersusunnya
rencana kegiatan
pembinaan,
penyuluhan
selama 100hari
3)
Terlaksananya
kerjasama
dengan
Kemendikbud
dan stake holder
terkait lainnya.
Kelompok mahasiswa:
Bekerjasama dengan
BEM dan Perguruan
Tinggi untuk membangun
sekolah sebagai basis
anti kejahatan, terorisme,
narkoba, separatisme
dan ideologi anti
Pancasila;
3)
1)
Bekerjasama dgn
Kemendikbud dan stake
holder terkait menyusun
konsep kurikulum
sekolah, ponpes dan
4)
Meningkatnya peran
serta masyarakat
dalam melakukan
daya tangkal dan
deradikalisasi
terorisme, narkoba,
separatisme, dan
ideologi anti pancasila
Terlaksananya
deklarasi anti
kejahatan,
terorisme,
narkoba,
separatisme dan
90
1)
Mengkumpulir
laporan
Hasil
Inventarisasi
dan
Pemetaan
Kelompok-kelompok
masyarakat
yang
menjadi
sasaran
Binluh.
2)
Laporan
Hasil
Pelaksanaan
Rencana Kegiatan
selama 100 Hari.
3)
4)
Laporan
Hasil
Kerjasama dengan
Diknas dan stake
holder terkait lainnya
pada Tk. Mabes dan
Tk. Satwil.
5)
Laporan
Pelaksanaan
Hasil
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
Kelompok Tokoh
Masyarakat, Majelis
Taklim dan Ponpes
Membangun
kesepahaman dan
deklarasi anti kejahatan,
terorisme, narkoba,
separatisme dan ideologi
anti Pancasila.
5)
Kelompok masyarakat
umum:
Melaksanakan door to
door, tatap muka dengan
kelompok komunitas
untuk membangun
pemahaman tentang
kejahatan, terorisme,
narkoba, separatisme
dan ideologi anti
Pancasila;
6)
%
CAPAI
AN
8
KET
9
ideologi anti
pancasila.
Deklarasi.
6)
5)
Tersusunnya
buku saku
Pedoman
pelaksanaan
Kegiatan Polmas
dalam rangka
membangun
daya cegah dan
daya tangkal
terhadap
kejahatan,
terorisme,
narkoba,
separatisme, dan
ideologi anti
Pancasila.
91
Buku
Saku
Pedoman
Pelaksanaan
Kegiatan
Polmas
dalam
rangka
membangun daya
cegah dan daya
tangkal
terhadap
kejahatan,
terorisme, narkoba,
separatisme,
dan
ideologi
anti
Pancasila.
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
%
CAPAI
AN
8
KET
9
39.
Pemenuhan
satu
Bhabinkamtibmas satu
Desa/
Kelurahan
secara bertahap
Dirbinmas
Baharkam
Baharkam,
Lemdiklat,
SSDM, Srena,
Sarpras
Melaksanakan Anev.
1)
Menginventarisir jumlah 1)
Bhabinkamtibmas
definitif.
2)
Mengusulkan rencana
pemenuhan
2)
Bhabinkamtibmas
secara bertahap dengan
skala prioritas.
3)
Menyusun rencana
pelatihan petugas
Bhabinkamtibmas.
4)
Peningkatan frekuensi
door to door, sambang, 4)
dan dialog kemitraan.
5)
Melaksanakan Anev.
3)
Terinventarisasi
jumlah
Bhabinkamtibmas
yang definitif.
Tersusunnya Skala
Prioritas
pemenuhan
Bhabinkamtibmas.
Terpenuhinya
Bhabinkamtibmas satu
desa/ kelurahan
dengan penambahan
10 % dari jumlah
Bhabinkamtibmas
yang definitif.
Tersusunnya
rencana pelatihan
Bhabinkamtibmas
selama 100 hari.
1)
Laporan Hasil
Inventarisasi
Jumlah
Bhabinkamtib
mas
yang
definitf.
2)
Usulan
pemenuhan
personel
Bhabinkamtib
mas
3)
Laporan hasil
pelaksanaan
Pelatihan
Bhabinkamtib
mas minimal
satu
kali
seminggu.
4)
Laporan Hasil
Binluh
Meningkatnya
frekuensi door to
door, sambang,
dan dialog
kemitraan.
92
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
%
CAPAI
AN
8
KET
9
minimal 2 kali
seminggu.
40.
Mendorong
pemanfaatan alat-alat
pengamanan berbasis
teknologi
(Panic
Button, Alarm dan
CCTV)
Dirpamobvit
Baharkam
Baharkam,
Sops,
Sarpras,
Srena, Div
TI, Puskeu
1)
2)
Melakukan pendataan
dan pemetaan daerah
rawan yang
membutuhkan alat
pengamanan dan
mendorongnya untuk
memasang peralatan
pengamanan berbasis
teknologi.
1)
Terdata dan
terpetakannya
daerah rawan yang
membutuhkan alat
pengamanan.
2)
Tersusunnnya
Rancangan Perda/
Pergub/ Perbup/
Perwali.
Terpasangnya alat-alat
pengamanan berbasis
teknologi pada daerah
rawan
kejahatan,macet, laka
lantas dan tempat
publik lainnya.
1)
Mengkumpulir
laporan Pendataan
dan Pemetaan
daerah rawan yang
membutuhkan alat
pengamanan.
2)
Mengkumpulir
laporan Hasil
Koordinasi dengan
Pemda, Ketua
Lingkungan, pemilik
lokasi terkait
pembuatan regulasi
kewajiban
pemasangan sarana
IT di daerah yang
rawan kejahatan,
macet dan laka
lantas.
3)
Laporan Hasil
Pelaksanaan
Sosialisasi minimal
satu kali seminggu.
4)
Mengkumpulir
laporan finalisasi
Rancangan Perda/
Pergub/ Perbup/
Melaksanakan Anev.
93
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
%
CAPAI
AN
8
KET
9
Perwali.
41.
Penguatan pembinaan
teknis Polsus dan Pam
Swakarsa, serta
Korwas PPNS.
Karokorwas
PPNS Bareskrim
Lemdiklat,
Bareskrim,
Baharkam,
Sops,
Korlantas
1)
Melakukan Anev
implementasi
operasional
penyelenggara fungsi
Kepolisian oleh Polsus,
PPNS, Pam Swakarsa.
2)
Melakukan evaluasi
regulasi terkait
pembinaan Polsus;
koordinasi dan
pengawasan PPNS;
serta Pembinaan Pam
Swakarsa.
3)
1)
Terlaksananya
Anev
implementasi
operasional
penyelenggara
fungsi kepolisian
oleh Polsus,
PPNS, Pam
Swakarsa.
2)
Terlaksananya
evaluasi regulasi
terkait pembinaan
Polsus;
koordinasi dan
pengawasan
PPNS, serta
Pembinaan Pam
Swakarsa.
Penguatan pembinaan
Polsus:
a.
b.
c.
Pendataan dan
evaluasi kuantitas
dan kualitas Polsus;
Melakukan
koordinasi dengan
stakeholder yang
memiliki Polsus;
Membuat rencana
pelatihan secara
periodik;
3)
Meningkatnya
kemampuan dan
keterampilan Polsus,
PAM Swakarsa dan
PPNS.
Tersusunnya
Rancangan
Sertifikasi
Kompetensi dan
Kemampuan
serta
keterampilan
Polsus, Pam
Swakarsa dan
PPNS.
1)
2)
3)
Laporan Rencana
Langkah-langkah
Pembenahan
terhadap
Polsus,
PAM Swakarsa dan
PPNS.
4)
Rancangan
Sertifikasi
Kompetensi
Kemampuan
keterampilan
Polsus,
Swakarsa
PPNS.
5)
94
dan
serta
Pam
dan
Rancangan Revisi
Perkap
tentang
Polsus,
PAM
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
e.
4)
5
Memberikan
bimbingan teknis
terkait tugas-tugas
Polsus;
Melakukan
koordinasi,
pertemuan,
perbantuan tugas,
dan supervisi
secara periodik.
4)
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
Terlaksananya
penguatan
pembinaan
pembinaan
Polsus, Pam
Swakarsa dan
PPNS.
Pendataan dan
evaluasi kuantitas
dan kualitas PPNS.
b.
Melakukan
koordinasi dengan
stakeholder yang
memiliki PPNS.
c.
Melakukan rapat
koordinasi secara
periodik.
d.
Membuat program
peningkatan
kemampuan PPNS
yang
KET
9
Swakarsa
PPNS.
6)
Penguatan koordinasi
dan pengawasan
PPNS.
a.
%
CAPAI
AN
8
95
dan
Laporan
Hasil
Pelaksanaan
Penguatan
Pembinaan Khusus
Polsus,
PAM
Swakarsa, PPNS.
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
5)
e.
Melakukan
supervisi terhadap
hasil penyidikan
yang dilakukan oleh
PPNS.
f.
Membantu
penyidikan kepada
stakeholder yang
memiliki
keterbatasan
PPNS.
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
Penguatan pembinaan
PAM swakarsa.
a.
Pendataan dan
evaluasi kuantitas
dan kualitas pam
swakarsa.
b.
Melakukan
koordinasi dengan
perusahaan,
perkantoran
maupun
perumahan,
kampus/sekolah,
96
%
CAPAI
AN
8
KET
9
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
Melakukan
assessment
terhadap kelayakan
badan usaha jasa
pengamanan
(BUJP) dalam
menyelenggarakan
pelatihan pam
swakarsa
d.
Melakukan
sertifikasi terhadap
pelatih pam
swakarsa pada
BUJP.
e.
Melakukan
penertiban
terhadap BUJP
yang tidak sesuai
ketentuan regulasi.
f.
Membuat rencana
pelatihan BUJP
yang distandarisasi
secara nasional.
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
97
%
CAPAI
AN
8
KET
9
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
5
Membuat buku
saku pelaksanaan
tugas pam
swakarsa.
h.
Melakukan rapat
koordinasi dengan
pimpinan
perusahaan /
pimpinan BUJP /
kepala satpam
guna meningkatkan
sinergi antara pam
swakarsa dengan
polri.
i.
Melaksanakan apel
bulanan pada
tingkat polda,
polres dan polsek.
j.
Melakukan
supervisi
implementasi
pelaksanaan tugas
pam swakarsa
secara periodik.
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
%
CAPAI
AN
8
KET
9
6) Melaksanakan Anev
42.
Penguatan kerjasama
dengan civil society
Karobinopsnal
Baharkam
Itwasum,
Baharkam,
1)
Menginventarisasi dan
mendatakan
1)
Terinventarisasi
dan terdatanya
Berkurangnya
permasalahan sosial
98
1)
Laporan
Hasil
Pelaksanaan Rapat
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
Baintelkam,
Bareskrim,
Divpropam,
Sops
permasalahan sosial
yang menjadi perhatian
publik.
dlm mengidentifikasi
masalah sosial &
upaya penyelesaiannya
2)
3)
Mendatakan keluhan
masyarakat terkait
tindakan pemolisian yang
berimplikasi pada
pelanggaran HAM.
Melakukan koordinasi
dan kerjasama dengan
civil society untuk
mencari solusi
permasalahan tersebut.
4)
5)
Melaksanakan Anev.
permasalahan
sosial yang
menjadi perhatian
publik.
2)
3)
4)
KET
9
Koordinasi dengan
civil society.
Terdatanya
keluhan
masyarakat
terkait tindakan
pemolisian yang
berimplikasi pada
HAM.
Terlaksananya
koordinasi dan
kerjasama
dengan civil
society.
Tersusunnya
Rencana Aksi
Terpadu selama
100 Hari.
%
CAPAI
AN
8
99
2)
Laporan
Hasil
Inventarisasi
dan
Pendataan
Permasalahan
Sosial
3)
Laporan
keluhan
masyarakat terkait
aksi
pemolisian
yang berimplikasi
pada
dugaan
pelanggaran HAM
dan atau kekerasan
eksesif.
4)
Laporan
Hasil
Tindak
Lanjut
Penyelesaian
Keluhan
Masyarakat.
5)
6)
Laporan
Hasil
Pelaksanaan
Rencana
Aksi
minimal satu kali
sebulan.
KEGIATAN
10
0
1.
Penanganan Kasus-Kasus yang Menjadi Perhatian Publik Meliputi Kejahatan Jalanan, Kejahatan terhadap
Perempuan dan Anak, Terorisme, Illegal Fishing, Korupsi, Narkoba, Cyber Crime dan Penyelundupan
Tahap I (100 hari)
(15 Juli 22 Okt 2016)
1)
Pembuatan SOP
berbasis check list
untuk penanganan
kasus-kasus yang
menjadi perhatian
publik.
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
1)
Sosialisasi dan
implementasi sop berbasis
check list.
1)
Melanjutkan dan
meningkatkan kualitas
kegiatan pada tahap II.
2)
Meningkatkan kualitas
peran Wassidik
2)
Melaksanakan Anev
3)
2)
Mengoptimalkan
peran Wassidik dalam
penanganan tindak
pidana.
3)
Melakukan koordinasi
dan menyusun
4)
program terpadu
dengan Komnas HAM,
Komnas Perempuan
dan Anak, BNPT,
BNN, Kementerian
Kelautan, Kejaksaan,
KPK, PPATK, Bea
Cukai, Kemenkominfo
dan stake holder
terkait lainnya.
5)
4)
5)
Membuat rencana
pelatihan dalam
peningkatan
kemampuan dan
keterampilan
penanganan kasuskasus yang menjadi
perhatian publik.
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
1)
Melanjutkan dan
memantapkan
kegiatan pada tahap
III.
2)
Melaksanakan Anev
Meningkatkan frekuensi
koordinasi dengan
stakeholder untuk
menangani modus baru
kejahatan yang menjadi
atensi publik.
Meningkatnya koordinasi
dengan Komnas HAM,
Komnas Perempuan dan
Anak, BNPT, BNN,
Kementerian Kelautan,
Kejaksaan, KPK, PPATK,
Bea Cukai, Kemenkominfo
dan stake holder terkait
lainnya.
Melaksanakan pelatihan
dalam rangka peningkatan
kemampuan dan
keterampilan.
6)
7)
Melanjutkan penegakan
hukum secara profesional
dan berkeadilan.
Melakukan sosialisasi
regulasi baru terkait
8)
kasus-kasus
kejahatan yang
menjadi perhatian
publik.
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
Melaksanakan Anev.
6)
Penegakan hukum
secara optimal.
a. Kejahatan Jalanan
Tentukan target
pelaku, benda dan
jaringan untuk
program 100 hari.
Bentuk tim khusus
ungkap target.
Lakukan razia
gabungan dengan
Panduan Penjabaran dan Implementasi Optimalisasi Aksi Program Prioritas Kapolri
10
1
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
10
2
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
10
3
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
2.
Melaksanakan Anev.
Menghilangkan pungutan liar, pemerasan dan makelar kasus dalam proses penyidikan
Tahap I (100 hari)
(15 Juli 22 Okt 2016)
1)
2)
3)
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Sosialisasi melalui
1)
banner, pamflet,
spanduk, selebaran dsb
2)
tentang larangan
pungutan liar,
pemerasan dan
3)
makelar kasus dalam
proses penyidikan.
Implementasi website/
public complain online.
Membuka akses
4)
kepada masyarakat
melalui website/ public
complain online
tentang keluhan
5)
masyarakat terkait
proses penyidikan.
6)
Meningkatkan
Melanjutkan proses
gakkum terhadap pelaku
pungli, pemerasan dan
makelar kasus.
Menindaklanjuti komplain
masyarakat.
Melanjutkan dan
meningkatkan kualitas
waskat dan peran wassidik.
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1)
Melanjutkan dan
1)
meningkatkan kualitas
kegiatan pada Tahap II.
2)
Melaksanakan Anev.
2)
Melanjutkan dan
memantapkan
kegiatan pada Tahap
III.
Melaksanakan Anev.
Melaksanakan OTT
terhadap makelar kasus.
Melaksanakan Anev.
pengawasan melekat
dan pengawasan
struktural dalam proses
penyidikan.
4)
Penegakan hukum
terhadap pelaku
pungutan liar,
pemerasan dan
makelar kasus dalam
proses penyidikan.
5)
Melaksanakan Anev.
10
4
3.
4.
1)
Menyusun SOP
penanganan perkara
berbasis check list dan
hasil.
1)
Sosialisasi dan
implementasi SOP
penanganan perkara
berbasis check list.
2)
2)
3)
3)
Melakukan audit
investigasi terhadap
adanya rekayasa
kasus.
Melanjutkan audit
investigasi terhadap
dugaan adanya rekayasa
kasus.
4)
4)
Melaksanakan gakkum
terhadap penyidik yang
melakukan rekayasa
kasus.
Melanjutkan Gakkum
terhadap penyidik yang
melakukan rekayasa
kasus.
5)
5)
Meningkatkan waskat
dan peran Wassidik.
Melanjutkan dan
mengoptimalkan waskat
dan peran wassidik.
6)
Melaksanakan Anev.
6)
Melaksanakan Anev.
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1)
Melanjutkan dan
meningkatkan kualitas
kegiatan pada Tahap II.
1)
2)
Melaksanakan Anev.
Melanjutkan dan
memantapkan
kegiatan pada Tahap
III.
2)
Melaksanakan Anev.
Peningkatan Kemampuan Penyidikan Cybercrime, Ekonomi, Dokpol, Labfor dan Sertifikasi Penyidik
Tahap I (100 hari)
(15 Juli 22 Okt 2016)
1)
2)
5.
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Melakukan pendataan 1)
Almatsus yang dimiliki,
dan penyusunan
rencana kebutuhan
2)
Almatsus yang
diperlukan untuk
pembuktian ilmiah.
3)
Menyusun blue print
dan road map
kebutuhan Almatsus
untuk penyidikan
4)
secara ilmiah.
3)
Menyusun rencana
latihan penggunaan
Almatsus yang telah
dimiliki.
4)
Melakukan sertifikasi
kemampuan teknis
penyidik.
5)
Melaksanakan Anev.
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
Pemenuhan Almatsus
penyidikan ilmiah sesuai
blue print dan road map.
1)
Melanjutkan dan
meningkatkan kualitas
kegiatan pada Tahap II.
1)
Melaksanakan pelatihan
penggunaan Almatsus
penyidikan ilmiah.
2)
Melaksanakan Anev.
Melanjutkan dan
memantapkan
kegiatan pada Tahap
III.
2)
Melaksanakan Anev.
Melanjutkan sertifikasi
kemampuan teknis
penyidik.
Melaksanakan Anev.
10
5
6.
Mengevaluasi
1)
implementasi kerjasama
antara Polri dengan
aparat CJS dan
penegak hukum.
2)
Menginventarisasi,
mencari solusi dan
penyamaan persepsi
terkait permasalahan
penegakan hukum.
3)
Melaksanakan rapat
koordinasi secara
periodik guna
pemecahan
permasalahan dan
penyamaan persepsi,
minimal 2 kali.
4)
Melaksanakan Anev.
2)
Melanjutkan dan
meningkatkan kualitas
pelaksanaan rapat
koordinasi secara periodik
dengan aparat CJS dan
penegak hukum lainnya
dalam rangka mencari
solusi dan penyamaan
persepsi terkait
permasalahan penegakan
hukum.
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1)
Melanjutkan dan
meningkatkan kualitas
kegiatan pada Tahap II.
1)
2)
Melaksanakan Anev
Melanjutkan dan
memantapkan
kegiatan pada Tahap
III.
2)
Melaksanakan Anev.
Melaksanakan Anev.
Mendatakan crime
total dan crime
clearence masingmasing Satwil.
2)
Menyusun kebutuhan
anggaran ideal
penyidikan secara
bottom up (at cost)
3)
4)
5)
7.
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Mendatakan dan
menyusun kebutuhan
anggaran dan
peralatan yang
modern.
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
1)
Berkoordinasi dengan
Bappenas, Kemenkeu dan
DPR dalam rangka
meningkatkan anggaran
penyidikan dan pengadaan
alat pendukung
penyidikan.
2)
Pemenuhan anggaran
penyidikan dan pengadaan
peralatan modern secara
bertahap.
3)
Pemenuhan pengadaan
peralatan modern secara
bertahap.
Mengajukan
kebutuhan anggaran 4)
dan peralatan
pendukung penyidikan
kepada Bappenas,
Kemenkeu dan DPR.
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1)
Melanjutkan dan
meningkatkan kualitas
kegiatan pada Tahap II.
1)
Memantapkan dan
melanjutkan kegiatan
pada Tahap III.
2)
Melaksanakan Anev
2)
Melaksanakan Anev.
Melaksanakan Anev.
Melaksanakan Anev.
Menyelesaikan Perkara-Perkara Yang Mudah dan Ringan Melalui Pendekatan Restoratif Justice.
Panduan Penjabaran dan Implementasi Optimalisasi Aksi Program Prioritas Kapolri
10
6
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1)
Menyusun kajian
1)
tentang pemberlakuan
restorative justice.
1)
Melakukan seminar
dan FGD untuk
melengkapi kajian.
2)
Melakukan
kategorisasi terhadap
perkara yang dapat
dilakukan restorative
justice.
2)
Melakukan kategorisasi
terhadap perkara yang
dapat dilakukan
restorative justice.
2)
3)
3)
Menyusun rancangan
Perkap tentang
penyelesaian perkara
melalui restorative
justice.
Harmonisasi, pengesahan,
sosialisasi dan
implementasi Perkap
tentang penyelesaian
perkara mudah dan ringan
melalui pendekatan
restorative justice
3)
Menyusun rancangan
Perkap tentang
penyelesaian perkara
melalui restorative
justice.
Harmonisasi,
pengesahan,
sosialisasi dan
implementasi Perkap
tentang penyelesaian
perkara mudah dan
ringan melalui
pendekatan
restorative justice
4)
Melaksanakan Anev.
3)
Melaksanakan Anev.
4)
Melakukan koordinasi
dengan pihak-pihak
eksternal terkait.
4)
Melaksanakan Anev.
4)
2)
Melakukan koordinasi
dengan pihak-pihak
eksternal terkait.
Melaksanakan Anev.
10
7
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
%
CAPAI
AN
8
KET
9
Ketua : Kabareskrim
Wakil : Kadivkum
Baharkam,
1)
Penanggun
Bareskrim,
Sops,
g Jawab I :
Dirtipideksus Divpropam,
Densus 88/AT
Bareskrim
Penanggun
g Jawab II :
Dirpolair
Baharkam
2)
3)
4)
Pembuatan SOP
berbasis check list
untuk penanganan
kasus-kasus yang
menjadi perhatian
publik.
Mengoptimalkan peran
Wassidik dalam
penanganan tindak
pidana.
Melakukan koordinasi
dan menyusun program
terpadu dengan
Komnas HAM, Komnas
Perempuan dan Anak,
BNPT, BNN,
Kementerian Kelautan,
Kejaksaan, KPK,
PPATK, Bea Cukai,
Kemenkominfo dan
stake holder terkait
lainnya.
Membuat rencana
pelatihan dalam
peningkatan
1)
2)
3)
Tersusunnya
SOP berbasis
check list untuk
penanganan
kasus-kasus
yang menjadi
perhatian publik.
Meningkatnya
profesionalisme
penyidik dan rasa
aman masyarakat.
Meningkatnya
peran Wasidik
dalam
penanganan
tindak pidana.
Terlaksananya
koordinasi
dengan Komnas
HAM, Komnas
Perempuan dan
Anak, BNPT,
BNN,
Kementerian
Kelautan,
Kejaksaan, KPK,
PPATK, Bea
Cukai,
Kemenkominfo
dan stake holder
10
8
1)
2)
SOP berbasis
Check List dan
Hasil.
3)
Laporan Hasil
Pelaksanaan Tugas
Wasidik.
4)
Laporan Hasil
Koordinasi dengan
Komnas HAM,
Komnas Perempuan
dan Anak, BNPT,
BNN, Kementerian
Kelautan,
Kejaksaan, KPK,
PPATK, Bea Cukai,
Kemenkominfo dan
stake holder terkait
lainnya.
5)
Rencana tindak
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
kemampuan dan
keterampilan
penanganan kasuskasus yang menjadi
perhatian publik.
terkait lainnya.
5)
Melakukan sosialisasi
regulasi baru terkait
kasus-kasus kejahatan
yang menjadi perhatian
publik.
6)
Penegakan hukum
secara optimal.
a.
b.
4)
5)
Kejahatan Jalanan
Tentukan target
pelaku, benda
dan jaringan
untuk program
100 hari.
Bentuk tim
khusus ungkap
target.
Tegakkan hukum
secara tegas
6)
KET
9
lanjut hasil
koordinasi dengan
stake holder terkait.
Tersusunnya
rencana pelatihan
dalam
peningkatan
kemampuan dan
keterampilan
penanganan
kasus-kasus
yang menjadi
perhatian publik.
Terlaksananya
sosialisasi
regulasi baru
terkait kasuskasus kejahatan
yang menjadi
perhatian publik.
Konsistensi
penegakan
hukum.
Kejahatan thd
Perempuan dan
%
CAPAI
AN
8
10
9
6)
Laporan Hasil
Pelaksanaan
Pelatihan
peningkatan
kemampuan dan
keterampilan.
7)
Laporan Hasil
Implementasi
program terpadu.
8)
Laporan Hasil
Penegakan hukum
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
Anak:
Koordinasi dengan
Komnas
Perlindungan Anak,
Komnas
Perempuan,
Bapas, Psikolog.
Koordinasi dengan
Kejaksaan.
Tegakkan hukum
secara tegas.
c.
Terorisme :
Terupdatenya
jaringan terorisme.
Tentukan target
terorisme.
Tentukan target
waktu
pengungkapan
Kerjasama dengan
BNPT ,
kementerian
Agama, Tokoh
utama moderat
11
0
%
CAPAI
AN
8
KET
9
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
Buat Program
Deradikalisasi dan
Kontra
Radikalisasi.
Tegakkan hukum
secara tegas.
d.
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
Illegal Fishing :
Masing-masing
Dirpolair Tk. Mabes
minimal
menangkap 4
kasus
Tindak tegas
oknum yang
menjadi beking.
Apabila masih
terdapat illegal
fishing di
wilayahnya dan
ditangkap oleh
kesatuan yang
lebih atas akan
diberikan sanksi
11
1
%
CAPAI
AN
8
KET
9
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
Korupsi :
Tingkatkan
sinergitas dengan
JPU dengan BPKP
dan PPATK sejak
awal penyidikan.
Meningkatkan
kerjasama dengan
KPK dalam rangka
koordinasi dan
supervisi.
Menyusun target
Selra kasus
Korupsi pada Tk.
Mabes
Lakukan OTT
untuk berikan efek
jera.
f.
Narkoba:
Lakukan
pertemuan dengan
BNN atau BNNP
minimal satu kali
sebulan dalam
11
2
%
CAPAI
AN
8
KET
9
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
Lakukan sharing
dengan BNN dan
BNNP dan stake
holder terkait
lainnya tentang
jaringan Narkoba.
Update jaringan
narkoba di wilayah
masing-masing.
Tindak tegas
anggota yang
terlibat penyalah
gunaan narkoba.
g.
h.
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
Cyber Crime
Tk. Mabes
menangani minimal
4 kasus
Kejahatan Ekonomi
11
3
%
CAPAI
AN
8
KET
9
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
Tk. Mabes
menangani minimal
4 kasus
Menindak tegas
anggota yang
menjadi beking.
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
%
CAPAI
AN
8
KET
9
Menghilangkan
pungutan liar,
pemerasan dan
makelar kasus dalam
proses penyidikan.
Karopaminal
Divpropam
Itwasum,
Baharkam,
Bareskrim,
Divpropam,
Korlantas
Melaksanakan Anev
1)
Sosialisasi melalui
1)
banner, pamflet,
spanduk, selebaran dsb
tentang larangan
pungutan liar,
pemerasan dan makelar
kasus dalam proses
penyidikan.
2)
Tersosialisasinya
himbauan melalui
banner, pamflet,
spanduk,
selebaran tentang
larangan pungutan
liar, pemerasan
dan makelar kasus
dalam proses
Hilangnya pungutan
liar, pemerasan dan
makelar kasus dalam
proses penyidikan.
11
4
1)
Laporan Hasil
Sosialisasi
larangan pungutan
liar, pemerasan
dan makelar kasus
dalam proses
penyidikan.
2)
Laporan Keluhan
Masyarakat
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
3)
45.
Menghilangkan
kecenderungan
rekayasa dan berbelitbelit dalam
penanganan kasus
Karowasisidik
Bareskrim
Itwasum,
Baharkam,
Bareskrim,
Divpropam,
Divkum,
Korlantas
masyarakat melalui
website/ public
2)
complain online tentang
keluhan masyarakat
terkait proses
penyidikan.
3)
Meningkatkan
pengawasan melekat
dan pengawasan
struktural dalam proses
penyidikan.
4)
Penegakan hukum
4)
terhadap pelaku
pungutan liar,
pemerasan dan makelar
kasus dalam proses
penyidikan.
5)
Melaksanakan Anev.
1)
Menyusun SOP
penanganan perkara
berbasis check list dan
hasil.
2)
3)
Melakukan audit
KET
9
penyidikan.
melalui website /
public complain
online dan tindak
lanjutnya.
Tersedianya
website/ public
complain online
pada Bareskrim
Meningkatnya
pengawasan
penyidikan oleh
atasan penyidik
dan wasidik Tk.
Mabes
3)
Laporan Hasil
Pengawasan
penyidikan oleh
atasan penyidin
dan wasidik.
4)
Laporan Hasil
Penegakan
Hukum.
Konsistensi
Penegakan
Hukum.
1)
Tersusunnya SOP
penanganan
perkara berbasis
check list dan
hasil.
2)
Tersusunnya
rencana
penyelidikan dan
penyidikan.
3)
%
CAPAI
AN
8
Meningkatnya
kepercayaan
masyarakat kepada
Polri khususnya
penyidik.
Terlaksananya
11
5
1)
Laporan Hasil
Pelaksanaan Rapat
Penyusunan SOP
penanganan perkara
berbasis check list
dan hasil.
2)
3)
Laporan Rencana
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
investigasi terhadap
adanya rekayasa kasus.
4)
5)
6)
46.
Peningkatan
kemampuan penyidikan
Cyber Crime, ekonomi,
dokpol, labfor dan
sertifikasi penyidik
Karobinops
Bareskrim
Baharkam, 1)
Lemdiklat,
Bareskrim, Div
TI, Sarpras,
Srena,
Korlantas,
Puskeu,
2)
Pusdokkes
3)
4)
Melaksanakan gakkum
terhadap penyidik yang
melakukan rekayasa
kasus.
%
CAPAI
AN
8
KET
9
audit investigasi
terhadap rekayasa
kasus.
4)
Meningkatkan waskat
dan peran Wassidik.
Penyelidikan dan
Penyidikan setiap
kasus.
Terlaksananya
waskat dan
meningkatnya
peran wasidik.
4)
5)
Laporan Hasil
Pelaksanaan Tugas
oleh atasan penyidik
dan wasidik.
Melaksanakan Anev.
Melakukan pendataan
1)
almatsus yang dimiliki,
dan penyusunan rencana
kebutuhan almatsus
yang diperlukan untuk
pembuktian ilmiah.
Menyusun blue print dan
road map kebutuhan
almatsus untuk
penyidikan secara ilmiah. 2)
Menyusun rencana
latihan penggunaan
almatsus yang telah
dimiliki.
Melakukan sertifikasi
kemampuan teknis
penyidik.
3)
Terdatanya
almatsus yang
dimiliki dan
tersusunnya
rencana
kebutuhan
almatsus yang
diperlukan untuk
pembuktian ilmiah.
Meningkatnya
kemampuan penyidik
yang didukung oleh
SCI (Scientific Crime
Investigation)
Tersusunnya blue
print dan road map
kebutuhan
almatsus untuk
penyidikan secara
ilmiah.
Tersusunnya
rencana latihan
11
6
1)
Laporan Hasil
Rapat
Pembahasan
terkait almatsus
yang telah dimiliki
dan rencana
kebutuhan.
2)
Laporan Hasil
Pendataan
Almatsus yang
dimiliki dan
Rencana
Kebutuhannya.
3)
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
Melaksanakan Anev.
penggunaan
almatsus yang
telah dimiliki.
5)
4)
47.
Peningkatan sinergi
CJS dan penegak
hukum lainnya
Karokorwas
PPNS
Baharkam,
Bareskrim,
Divkum,
Korlantas
1)
Mengevaluasi
1)
implementasi kerjasama
antara Polri dengan
aparat CJS dan penegak
hukum.
2)
Menginventarisasi,
mencari solusi dan
2)
Terselesaikan dan
adanya persamaan
persepsi
permasalahanpermasalahan terkain
penegakan hukum.
Terinventarisasi
KET
9
almatsus untuk
penyidikan secara
ilmiah.
Tersusunnya
kriteria kompetensi
penyidik sesuai
bidangnya.
Terevaluasinya
implementasi
kerjasama antara
Polri dengan
aparat CJS dan
penegak hukum.
%
CAPAI
AN
8
11
7
4)
5)
Laporan Hasil
pelaksanaan
latihan.
6)
Laporan Hasil
Rapat
pembahasan
sertifikasi penyidik
dalam rangka
penyusunan
rancangan
Perpres.
7)
Rancangan
Perpres terkait
sertifikasi
kemampuan
penyidik..
1)
Laporan Hasil
Evaluasi
implementasi
kerjasama antara
Polri dengan aparat
CJS dan penegak
hukum.
%
CAPAI
AN
8
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
penyamaan persepsi
terkait permasalahan
penegakan hukum.
2)
Laporan Hasil
Inventarisasi
Masalah dan solusi
yang ditawarkan.
Terlaksananya
rapat koordinasi
minimal 2 kali pada
Tk. Mabes dan Tk.
Satwil.
3)
Laporan hasil
pelaksanaan rapat
koordinasi.
3)
4)
48.
Peningkatan Anggaran
Penyidikan Dan
Modernisasi Teknologi
Peralatan Pendukung
Penyidikan
Karorenmin
Bareskrim
Bareskrim,
Ssarpras,
Srena,
Puslitbang,
Puskeu
Melaksanakan rapat
koordinasi secara
periodik guna
pemecahan
permasalahan dan
penyamaan persepsi,
minimal 2 kali.
3)
KET
9
Melaksanakan Anev.
1)
2)
Menyusun kebutuhan
anggaran ideal
penyidikan secara
bottom up (at cost)
3)
Mendatakan dan
menyusun kebutuhan
anggaran dan
peralatan yang modern
4)
Mengajukan kebutuhan
anggaran dan peralatan
pendukung penyidikan
kepada Bappenas,
Kemenkeu dan DPR.
5)
Melaksanakan Anev.
2)
3)
Terkumpulirnya
crime total dan
crime clearence
masing-masing
satwil.
Meningkatnya kinerja
penyidik Polri.
Tersusunnya
kebutuhan
anggaran ideal
penyidikan secara
bottom up (at
cost).
Terdatakan dan
tersusunnya
kebutuhan
anggaran dan
peralatan yang
modern.
11
8
1)
Mengkumpulir
laporan Hasil
Pendataan crime
total dan crime
clearence masingmasing satwil.
2)
Laporan
Kebutuhan
Anggaran Ideal
dengan sistem at
cost.
3)
Laporan Rencana
Kebutuhan
anggaran dan
peralatan yang
modern.
4)
Adanya surat
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
49.
Menyelesaikan
perkara-perkara yang
mudah dan ringan
melalui pendekatan
restoratif justice.
Dirtipidum
Baharkam,
Bareskrim,
Divpropam,
Divkum,
Korlantas
4)
Diusulkannya
kebutuhan
anggaran dan
peralatan
pendukung
penyidikan kepada
Bappenas,
Kemenkeu dan
DPR.
1)
Tersusunnya kajian
tentang
pemberlakuan
restorative justice.
1)
Menyusun kajian
tentang pemberlakuan
restorative justice.
2)
Melakukan kategorisasi
terhadap perkara yang 2)
dapat dilakukan
restorative justice.
3)
4)
Menyusun rancangan
Perkap tentang
penyelesaian perkara
melalui restorative
justice.
Melaksanakan Anev.
3)
KET
9
usulan pengajuan
kebutuhan
anggaran dan
peralatan
pendukung
penyidikan kepada
Bappenas,
Kemenkeu dan
DPR.
Meningkatnya
kepuasan masyarakat
dan penyelesaian
perkara.
Tersusunnya
kategorisasi
perkara yang dapat
dilakukan
restorative justice.
Tersusunnya SOP
penyelesaian
perkara melalui
restorative justice.
%
CAPAI
AN
8
11
9
1)
Naskah kajian
pemberlakuan
restorative justice.
2)
Naskah
kategorisasi
perkara yang
dapat dilakukan
restorative justice.
3)
SOP penyelesaian
perkara melalui
restorative justice.
12
0
Kerjasama Polri dalam rangka menjamin profesionalisme dan pelaksanaan sistem pengawasan eksternal
sudah berjalan dengan Ombudsman, BPK, BPKP, KPK, PPATK, Kompolnas dan LSM.
2.
Pelaksanaan sistem komplain masyarakat secara online belum berjalan secara terintegrasi.
3.
Tahun 2015 pengukuran kinerja dilaksanakan pada tingkat polda di 31 Polda, sedangkan pada tahun 2016
dilaksanakan pengukuran kinerja di tingkat Satwil pada 70 Polres.
4.
Indeks tertinggi fungsi Lalu Lintas sebesar 6,71 indeks, dan terendah fungsi Polair yaitu 5,20, dimana
secara keseluruhan prinsip perilaku, efektivitas, transparansi dan keadilan menyumbang nilai cukup tinggi,
namun pada prinsip kompetensi, keadilan dan akuntabilitas pada umumnya rendah.
KEGIATAN
1.
2.
Melakukan pendataan
permasalahan/
komplain yang
dilaporkan pada
pengawas eksternal.
2)
Menindaklanjuti
komplain yang diterima
dari pengawas
eksternal secara tepat,
proporsional,
profesional, dan tuntas.
3)
Melakukan koordinasi
secara berkala dengan
pengawas eksternal.
4)
Melaksanakan Anev.
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
1)
Melanjutkan koordinasi
dengan pengawas
eksternal.
2)
Melaksanakan Anev.
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1)
Melanjutkan dan
meningkatkan kualitas
koordinasi dengan
pengawas eksternal.
1)
Melanjutkan dan
memantapkan
koordinasi dengan
pengawas eksternal.
2)
Melaksanakan Anev.
2)
Melaksanakan Anev.
Mengevaluasi sistem
komplain masyarakat
online.
2)
Menginstruksikan
implementasi sistem
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
1)
Mengimplementasi sistem 1)
komplain masyarakat
secara online pada seluruh
jajaran.
2)
Sosialisasi dan
Melanjutkan
implementasi sistem
komplain masyarakat
secara online pada
seluruh jajaran.
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1)
Memantapkan dan
melanjutkan kegiatan
pada Tahap III.
2)
Melaksanakan Anev.
12
1
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
online ke seluruh
jajaran.
3)
4)
3.
Melaksanakan Anev
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
Melanjutkan
implementasi SOP
tentang tindak lanjut
penanganan komplain
secara online pada
seluruh jajaran.
Melaksanakan Anev.
4.
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
1)
2)
Penyebaran hasil
(deseminasi) pengukuran
kinerja di 70 Polres
3)
Merencanakan dan
melaksanakan pengukuran
kinerja lanjutan di 70
Polres dan 32 Polda.
4)
Melaksanakan Anev.
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1)
Merencanakan dan
melaksanakan
pengukuran kinerja
lanjutan di 140 Polres
dan 33 Polda.
1)
2)
Melaksanakan Anev
Melanjutkan dan
memantapkan
pengukuran kinerja
pada polres yang
belum dilakukan
pengukuran.
2)
Melaksanakan Anev.
2)
3)
4)
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Melakukan pendataan 1)
daftar jabatan yang
harus melaporkan harta
kekayaan pribadi
kepada pengawas
internal Polri.
2)
Membuat rancangan
Perkap tentang sistem
pelaporan harta
kekayaan anggota polri
secara internal
organisasi.
Membuat rancangan
Perkap tentang bisnis
anggota Polri dan
keluarganya.
Melaksanakan Anev.
3)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Melanjutkan pelaporan
kekayaan kepada
pengawas internal
sesuai Perkap.
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1)
Memantapkan dan
melanjutkan kegiatan
pada Tahap III.
2)
Melaksanakan Anev.
Melanjutkan verifikasi
bisnis anggota Polri dan
keluarganya sesuai
Perkap.
Memberikan reward &
punishment terhadap
ketaatan anggota dalam
pelaporan LHKPN.
Memantapkan sistem
whistle blower online
untuk internal Polri.
Melaksanakan Anev.
12
2
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
Mengoptimalkan sistem
whistle blower online untuk
internal Polri.
5)
Melaksanakan Anev.
12
3
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
%
CAPAI
AN
8
KET
9
Ketua : Wairwasum
Wakil :
Kadivpropam
X. PENGUATAN PENGAWASAN
50.
51.
Memperkuat kerjasama
dengan pengawas
eksternal dengan EMI
(Eksternal Membantu
Internal) dan IME
(Internal Memanfaatkan
Eksternal)
Memperbaiki sistem
komplain masyarakat
secara online
Karorenmin
Itwasum
Karorenmin
Itwasum
Itwasum,
1)
Divkum,
Divpropam, Div
Humas
Melakukan pendataan
1)
permasalahan/ komplain
yang dilaporkan pada
pengawas eksternal.
2)
Menindaklanjuti komplain
yang diterima dari
pengawas eksternal
secara tepat,
2)
proporsional, profesional,
dan tuntas.
Itwasum,
Divpropam, Div
TI, Divkum
3)
Melakukan koordinasi
secara berkala dengan
pengawas eksternal.
4)
Melaksanakan Anev.
1)
Mengevaluasi sistem
komplain masyarakat
online.
2)
Menginstruksikan
Terdatanya
permasalahan/
komplain
masyarakat yang
dilaporkan pada
pengawas
eksternal.
Berkurangnya
penyimpangan dan
pelanggaran oleh
oknum Polri.
Terlaksananya
tindak lanjut
komplain yang
diterima dari
pengawas
eksternal secara
tepat, proporsional,
profesional, dan
tuntas.
3)
Terlaksananya
koordinasi dengan
pengawas
eksternal.
1)
Terlaksananya
evaluasi
implementasi
sistem komplain
secara online
Meningkatnya
aksesibilitas dan
peran serta
masyarakat dalam
pengawasan kinerja
12
4
1)
Laporan Hasil
Pendataan
permasalahan/
komplain yang
dilaporkan pada
pengawas
eksternal.
2)
Laporan Hasil
Tindak Lanjut
komplain yang
diterima dari
pengawas
eksternal.
3)
Laporan Hasil
Koordinasi dg
pengawas
eksternal minimal
satu kali sebulan.
1)
Laporan Hasil
Evaluasi dan
Tindak Lanjutnya
pada Tk. Mabes
dan mengkumpulir
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
implementasi sistem
online ke seluruh
jajaran.
3)
4)
52.
Meningkatkan sistem
penilaian Indeks Tata
Kelola kepolisian (ITK)
KaroRBP Srena
Itwasum,
Srena,
Divpropam
53.
Membuat sistem
pengawasan untuk
menekan budaya
KaroRBP Srena
Itwasum,
Divpropam,
Divkum
Melakukan kerjasama
dengan kemitraan dalam
rangka finalisasi
penyusunan hasil
pengukuran kinerja di 70
Polres.
1)
2)
Terlaksananya
instruksi
implementasi
sistem online ke
seluruh jajaran
Melakukan pendataan
1)
daftar jabatan yang harus
melaporkan harta
Terlaksananya
pendataan daftar
jabatan yang harus
KET
9
Polri.
Tersusunnya SOP
tentang tindak
lanjut penanganan
komplain secara
online.
Terlaksananya
kerjasama dengan
kemitraan dalam
rangka finalisasi
penyusunan hasil
pengukuran kinerja di
70 Polres
%
CAPAI
AN
8
Terkirimnya
telegram instruksi
implementasi
sistem online ke
seluruh jajaran
3)
Laporan Hasil
Rapat koordinasi
pembahasan
penyusunan SOP
tentang tindak
lanjut penanganan
komplain secara
online.
4)
SOP tentang
tindak lanjut
penanganan
komplain secara
online.
Terselesaikannya
pengukuran ITK pada
70 Polres
Laporan pelaksanaan
hasil pengukuran ITK
pada 70 Polres
Berkurangnya budaya
korupsi di internal Polri
1)
12
5
Laporan Hasil
Pendataan jabatan
yang harus
NO
KEGIATAN
P. JAWAB
SATKER
TERKAIT
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KRITERIA
KEBERHASILAN
korupsi internal.
3)
4)
Membuat rancangan
Perkap tentang sistem
pelaporan harta
kekayaan anggota polri
secara internal
organisasi.
Membuat rancangan
Perkap tentang bisnis
anggota Polri dan
keluarganya.
Melaksanakan Anev.
%
CAPAI
AN
8
KET
9
melaporkan harta
kekayaan pribadi
kepada pengawas
internal Polri.
2)
Tersusunnya
rancangan Perkap
tentang sistem
pelaporan harta
kekayaan anggota
Polri secara
internal organisasi.
3)
Tersusunnya
rancangan Perkap
tentang bisnis
anggota Polri dan
keluarganya.
melaporkan harta
kekayaan pribadi
kepada pengawas
internal Polri.
12
6
2)
Laporan Hasil
Rapat
Pembahasan
Rancangan Perkap
tentang sistem
pelaporan harta
kekayaan anggota
polri secara
internal organisasi
dan rancangan
Perkap tentang
bisnis anggota
Polri dan
keluarganya.
3)
Rancangan Perkap
tentang sistem
pelaporan harta
kekayaan anggota
polri secara
internal organisasi
dan Perkap
tentang bisnis
anggota Polri dan
keluarganya.
12
7
Penertiban dan Penegakan Hukum bagi Organisasi Radikal dan Anti Pancasila
Tahap I (100 hari)
(15 Juli 22 Okt 2016)
1)
Mengidentifikasi dan
memetakan kelompok
radikal anti Pancasila
2)
3)
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
1)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Mengoptimalkan kinerja
1)
tim dengan instansi terkait
penanganan kelompok
organisasi radikal dan anti
Pancasila.
Melanjutkan identifikasi
dan pemetaan kembali
jaringan kelompok
radikal dan anti
Pancasila (upadaate).
2)
Membuat rekomendasi
2)
untuk pembubaran
organisasi radikal dan anti
Pancasila yang sering
melakukan pelanggaran
hukum.
Meningkatkan dan
memantapkan kinerja tim
dengan instansi terkait
penanganan kelompok
organisasi radikal dan
anti Pancasila.
3)
Melakukan penertiban
3)
dan penegakan hukum
terhadap organisasi
radikal dan anti
Pancasila dan
pelaku
aksi anarkhis atau
pelanggaran hukum
lainnya
4)
Melakukan proses hukum
terhadap pelakunya
Melanjutkan pembuatan
rekomendasi untuk
pembubaran organisasi
radikal dan anti
Pancasila yang sering
melakukan pelanggaran
hukum.
Melaksanakan Anev.
4)
5)
Melakukan pembinaan,
penggalangan, dan
bimbingan terhadap
organisasi radikal dan
anti Pancasila
6)
Melaksanakan Anev
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1)
Memantapkan dan
melanjutkan kegiatan
pada Tahap III.
2)
Melaksanakan Anev.
Melanjutkan penertiban
dan penegakan hukum
terhadap organisasi
radikal dan anti
Pancasila dan
pelaku aksi anarkhis
atau pelanggaran hukum
lainnya.
5)
Melakukan proses
hukum terhadap
pelakunya
6)
Melanjutkan pembinaan,
penggalangan, dan
bimbingan terhadap
organisasi radikal dan
anti Pancasila.
7)
Melaksanakan Anev.
12
8
2.
3.
1)
Mengumpulkan data
intelijen tentang
Santoso dan jaringan
teroris
2)
Melanjutkan operasi
pengejaran dan
penangkapan terhadap
Santoso dan
kelompoknya
3)
Melaksanakan evaluasi
operasi gabungan yang
didukung TNI.
4)
Melaksanakan Anev.
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1)
Melanjutkan dan
memantapkan
kegiatan pada Tahap
III.
2)
Melaksanakan Anev.
1)
Melanjutkan operasi
hingga tertangkapnya
Santoso dan jejaringnya.
1)
Melanjutkan dan
meningkatkan kualitas
kegiatan pada Tahap II.
2)
2)
Melaksanakan Anev.
3)
Melaksanakan Anev.
2)
Melanjutkan identifikasi
dan pendataan preman
dan premanisme
(upadaate).
3)
Menyusun rencana
kegiatan kepolisian
yang ditingkatkan.
4)
Melaksanakan kegiatan
aksi Nasional
pembersihan preman
dan premanisme
5)
Terlaksananya
kerjasama dengan
komponen masyarakat
dan instansi terkait
dalam rangka
mencegah preman dan
premanisme.
6)
Termonitornya hasil
operasi dan kegiatan
melalui vicon.
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
1)
Melanjutan kegiatan
pemberantasan preman
dan premanisme.
2)
Melakukan koordinasi
dengan kemensos untuk
pembinaan dan bimbingan
terhadap eks preman dan
premanisme.
3)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1)
1)
Melanjutkan dan
memantapkan
kegiatan pada Tahap
III.
2)
Melaksanakan Anev.
2)
Melanjutkan dan
meningkatkan kualitas
kegiatan pada Tahap II.
Melaksanakan Anev.
Melaksanakan Anev.
12
9
7)
4.
Melaksanakan Anev.
Pembentukan dan Pengektifan Satgas Ops Polri Kontra Radikal dan Deradikalisasi (khusus ISIS)
Tahap I (100 hari)
(15 Juli 22 Okt 2016)
1)
Melanjutkan
pelaksanaan tugas
Satgas operasi.
2)
Meng-upadaate dan
memetakan kelompok
radikal pengikut/
pendukung ISIS.
3)
4)
5.
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
1)
2)
Melanjutkan deradikalisasi 1)
baik langsung maupun
memanfaatkan ulama
moderat dan MUI.
2)
Melaksanakan koordinasi
dengan Pemda,
Kemensos,
Kemenakertrans dan
instansi terkait untuk
memberikan keterampilan
dan kesempatan kerja.
Meng-upadaate data
pendukung ISIS yang
sudah berangkat dan
atau kembali dari
Suriah.
3)
Meningkatkan
kerjasama dengan
imigrasi, Densus, dan
MUI.
Melakukan penegakan
hukum terhadap pengikut
ISIS yang melanggar
hukum.
4)
Melaksanakan Anev.
5)
Melaksanakan
penegakan hukum
terhadap pengikut ISIS
yang melanggar
hukum.
6)
Melakukan
deradikalisasi baik
langsung maupun
memanfaatkan ulama
moderat dan MUI.
7)
Melaksanakan Anev.
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Melanjutkan dan
meningkatkan kualitas
kegiatan pada Tahap II.
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1)
Melanjutkan dan
memantapkan
kegiatan pada Tahap
III.
2)
Melaksanakan Anev.
Melaksanakan Anev.
Pemberlakukan Rekrutmen Terbuka untuk Jabatan di Lingkungan Polri (Polres, Polda, Mabes Polri)
Tahap I (100 hari)
(15 Juli 22 Okt 2016)
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
1)
Mengoptimalkan fungsi
assesment center dan
peran assesornya.
2)
Implementasi SOP
tentang rekrutmen
2)
terbuka untuk jabatan di
lingkungan Polri.
3)
4)
Mengoptimalkan peran
tim seleksi.
Memperbarui data
pendukung : rekam
jejak dan catatan
1)
Melanjutkan optimalisasi
fungsi assesment center
dan peningkatan kualitas
assesornya.
Memperbarui data
pendukung : rekam jejak
dan catatan personel
(upadaate).
3)
4)
Melanjutkan assesment
untuk jabatan strategis
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1)
Melanjutkan dan
meningkatkan kualitas
kegiatan pada Tahap II.
1)
2)
Melaksanakan Anev.
Melanjutkan dan
memantapkan
kegiatan pada Tahap
III.
2)
Melaksanakan Anev.
13
0
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
personel.
5)
6)
6.
Berlanjut dan
meningkatnya kualitas
pelaksanaan seleksi.
Melaksanakan vicon
untuk pelaksanaan
program ke seluruh
jajaran.
8)
Melaksanakan Anev.
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
Melaksanakan
assesment untuk
6)
jabatan strategis secara
bertahap.
7)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Polisi Sebagai Penggerak Revolusi Mental dan Pelopor Tertib Sosial di Ruang Publik
Tahap I (100 hari)
(15 Juli 22 Okt 2016)
1)
2)
3)
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Melanjutkan
implementasi buku
panduan serta latihan
Revolusi Mental pada
Lemdiklat secara
intensif.
1)
Mengoptimalkan peran
tim penggerak di
masing-masing Polda
dan penataran.
2)
3)
Meningkatkan kuantitas
dan kualitas jam
pimpinan untuk
4)
memberikan
pembekalan tentang
sikap peduli pada
5)
perilaku masyarakat
yang tidak
mencerminkan budaya
baik.
4)
Melaksanakan arahan
untuk menekankan
pada anggota agar
menjadi penggerak dan
pelopor perilaku budaya
dan anggota Polri harus
menjadi teladan dan
menegur masyarakat
yang melanggar.
5)
Melaksanakan Anev.
Melanjutkan dan
memperkuat Implementasi
Polri sebagai penggerak
Revolusi Mental dan
pelopor tertib sosial di
ruang publik.
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1)
Melanjutkan dan
meningkatkan kualitas
kegiatan pada Tahap II.
1)
2)
Melaksanakan Anev.
Melanjutkan dan
memantapkan
kegiatan pada Tahap
III.
2)
Melaksanakan Anev.
13
1
7.
Pembentukan Tim Internal Anti Korupsi (Melibatkan Unsur publik dan KPK)
Tahap I (100 hari)
(15 Juli 22 Okt 2016)
8.
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
1)
Mengoptimalkan kinerja 1)
tim penertib internal
Polri sesuai tugas dan
kewenangannya.
2)
Melaksanakan
penyempurnaan
peraturan yang dapat
mempersempit
terjadinya korupsi
(LHKPN, pembelian
barang mewah, pola
hidup sederhana, dan
verifikasi bisnis
anggota Polri)
3)
Membuka akses
masyarakat untuk
memberikan informasi.
4)
Melaksanakan Anev.
Memanfaatkan whistle
blower system on-line
untuk sarana melaporkan
adanya penyimpangan
oleh anggota dan pejabat
Polri
2)
Melakukan perbaikan
sistem pada pekerjaan
yang rawan penyimpangan
3)
Melanjutkan implementasi
buku petunjuk pencegahan
korupsi di lingkungan Polri.
4)
Melaksanakan Anev.
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
1)
Melanjutkan dan
meningkatkan kualitas
kegiatan pada Tahap II.
2)
Melaksanakan Anev
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1)
Melanjutkan dan
memantapkan
kegiatan pada Tahap
III.
2)
Melaksanakan Anev.
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Melaksanakan evaluasi 1)
dan implementasi
sistem pembayaran
pelayanan SIM, STNK,
BPKB dan SKCK
melalui kartu
2)
debit/kredit dari seluruh
bank pemerintah.
2)
Meningkatnya
pengawasan atasan
3)
Melakukan
pembersihan terhadap
aksi calo di Satpas dan
Samsat.
4)
Menyediakan akses
kepada masyarakat
untuk memberi
masukan adanya calo.
5)
Mengembangnya
sistem pembayaran
online : pembuatan SIM
dengan menggunakan
3)
4)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
1)
1)
Melanjutkan dan
memantapkan
pelaksanaan kegiatan
pada Tahap III.
2)
Melaksanakan Anev.
Melanjutkan pembersihan
terhadap aksi calo pada
Satpas dan Samsat.
2)
Melanjutkan
pembersihan terhadap
aksi calo pada Satpas
dan Samsat.
Mengembangkan sistem
pembayaran online pada
3)
Satpas SIM di Polda Jabar,
Banten, Sumatera,
Sulawesi, Bali, NTB dan
NTT.
Melaksanakan Anev.
Melanjutkan
pengembangan sistem
pembayaran online pada
Satpas SIM di Polda
Jabar, Banten,
Sumatera, Sulawesi,
Bali, NTB dan NTT
13
2
Tahap II
(23 Okt 2016 31 Des 2017)
Tahap III
(1 Jan 2018 31 Des 2019)
Tahap IV
(1 Jan 2020 31 Des 2021)
Melaksanakan Anev.
13
3
13.
3.
KEGIAT
AN
14. 2
P.
J
A
W
A
B
15. 3
5.
SAT
16.
4
6.
7.
TARGET 100
HARI
(15 Juli 2016
-22 Okt 2016)
17. 5
8.
INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
9.
KRITE
RIA
10. KEBER
HASIL
AN
18. 6
19. 7
11.
%
20.
8
12. KET
21. 9
23. Ketua :
Irwasum
24. Wakil :
Assops
25.
26. Penertib
an dan
penegak
an
hukum
bagi
organisa
si radikal
dan anti
Pancasil
a
27. K 28.
Bare1) Mengidentifikasi dan
a
skrim,
memetakan kelompok
b
Baintelkam,
radikal anti Pancasila
a Densus 88/AT,
2) Optimalnya kinerja tim
h
Satwil
pemantau dan pengawas
a
organiasasi radikal dan
rk
anti Pancasila
a
3) Melaksanakan Anev.
m
33.
34. Perburu
an dan
penangk
apan
gembon
g teroris
Santoso
dan
jejaring
terorism
35. K 36.
Dens 1)
a
us 88/AT,
b
Baintelkam,
a
Sops,Satwil
2)
r
37.
e
s
kr
i
3)
m
Mengumpulkan data
intelijen tentang Santoso
dan jaringan teroris
29. Tersusu
nnya
databas
e
kelomp
ok
radikal
anti
Pancasi
la
30. Terpeta
kannya
kelomp
ok
radikal
anti
Pancasi
la
31.
32. Laporan
bulanan
Kabares
krim (3
kali)
38.
Tertangkapn
ya Santoso atau
jejaringnya
39. Berlanj
utnya
Operasi
Tinomb
ala
40.
41. Laporan
bulanan
Densus
88 AT
Polri (3
kali)
Melanjutkan operasi
pengejaran dan
penangkapan terhadap
Santoso dan
kelompoknya
Melaksanakan evaluasi
13
4
4.
2.
13.
3.
KEGIAT
AN
14. 2
P.
J
A
W
A
B
15. 3
6.
5.
SAT
7.
16.
4
17. 5
43. Aksi
Nasional
pembers
ihan
preman
dan
premani
sme
INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
9.
KRITE
RIA
10. KEBER
HASIL
AN
18. 6
19. 7
11.
%
20.
8
12. KET
21. 9
42.
8.
TARGET 100
HARI
(15 Juli 2016
-22 Okt 2016)
44. K 45.
Bah 1)
a
arkam,
b
Bareskrim,
a
Sops, Div
r Humas, Satwil
e
46.
2)
s
kr
i
m
3)
Melaksanakan Anev.
Membuat petunjuk dan
1)
arahan kepada jajaran
tentang penyelidikan
keberadaan preman dan
premanisme.
Tersusunnya
renops
pembersihan
preman dan
premanisme
Melanjutkan identifikasi
dan pendataan preman
dan premanisme
(update).
Terlaksananya
operasi
pembersihan
preman dan
premanisme
2)
Menyusun rencana
kegiatan kepolisian yang 3)
ditingkatkan.
4)
Melaksanakan kegiatan
aksi Nasional
pembersihan preman
dan premanisme
5)
Terlaksananya kerjasama
dengan komponen
masyarakat dan instansi
terkait dalam rangka
mencegah preman dan
47. Terlaks
ananya
operasi
pember
sihan
preman
Terlaksananya
penegakan hukum
terhadap preman
dan premanisme
13
5
48.
49. Laporan
oleh
Asops
Kapolri
4.
2.
13.
3.
KEGIAT
AN
14. 2
P.
J
A
W
A
B
15. 3
6.
5.
SAT
7.
16.
4
TARGET 100
HARI
(15 Juli 2016
-22 Okt 2016)
17. 5
8.
INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
9.
KRITE
RIA
10. KEBER
HASIL
AN
18. 6
19. 7
11.
%
20.
8
12. KET
21. 9
premanisme.
50.
51. Pemben
tukan
dan
pengefe
ktifan
satgas
operasi
Polri
kontra
radikal
dan
deradika
lisasi.
6)
Termonitornya hasil
operasi dan kegiatan
melalui vicon.
7)
Melaksanakan Anev.
52. K 53.
Bah 1)
a
arkam,
b Baintelkam,
ai
Satwil.
2)
nt
el
k
a
3)
m
Melanjutkan
pelaksanaan tugas
Satgas operasi.
Meng-update dan
memetakan kelompok
radikal pengikut/
pendukung ISIS.
54.
Terbentukny
a Satgas kontra
radikal dan
deradikalisasi
55. Berlanj
utnya
Satgas
kontra
radikal
dan
deradik
alisasi
Meng-update data
pendukung ISIS yang
sudah berangkat dan
atau kembali dari Suriah.
4)
Meningkatkan
kerjasama dengan
imigrasi, Densus, dan
MUI.
5)
Melaksanakan
penegakan hukum
terhadap pengikut ISIS
yang melanggar hukum.
13
6
56.
57. Laporan
langsung
Kabik
kepada
Kapolri
dan
Wakapol
ri
4.
2.
13.
58.
3.
KEGIAT
AN
14. 2
59. Pemberl
akukan
rekruitm
en
terbuka
untuk
jabatan
di
lingkung
an Polri
P.
J
A
W
A
B
15. 3
6.
5.
SAT
7.
16.
4
TARGET 100
HARI
(15 Juli 2016
-22 Okt 2016)
17. 5
6)
Melakukan deradikalisasi
baik langsung maupun
memanfaatkan ulama
moderat dan MUI.
7)
Melaksanakan Anev.
60. A 61.
SS 1)
s
DM, Satwil.
S
D
2)
M
Mengoptimalkan fungsi
assesment center dan
peran assesornya.
3)
Mengoptimalkan peran
tim seleksi.
4)
Memperbarui data
pendukung : rekam jejak
dan catatan personel.
5)
Berlanjut dan
meningkatnya kualitas
pelaksanaan seleksi.
6)
Melaksanakan
assesment untuk jabatan
strategis secara
bertahap.
Implementasi SOP
tentang rekrutmen
terbuka untuk jabatan di
lingkungan Polri.
8.
INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
9.
KRITE
RIA
10. KEBER
HASIL
AN
18. 6
19. 7
62. Terban
gunnya
sistem
rekam
jejak
perwira
dan
catatan
person
el Polri
63. Terlaks
ananya
rekruit
men
terbuka
untuk
jabatan
di
lingkun
gan
Polri
13
7
11.
%
20.
8
64.
12. KET
21. 9
65. Laporan
Kapolri
4.
2.
13.
66.
3.
KEGIAT
AN
14. 2
67. Polisi
sebagai
pengger
ak
revolusi
mental
dan
pelopor
tertib
sosial di
ruang
publik
P.
J
A
W
A
B
15. 3
6.
5.
SAT
7.
16.
4
TARGET 100
HARI
(15 Juli 2016
-22 Okt 2016)
17. 5
7)
Melaksanakan vicon
untuk pelaksanaan
program ke seluruh
jajaran.
8)
Melaksanakan Anev.
68. K 69.
Le 1)
a mdiklat, Srena,
b Div Humas,
a
Satwil
h
a
2)
rk
a
m
Melanjutkan
implementasi buku
panduan serta latihan
Revolusi Mental pada
Lemdiklat secara intensif.
3)
Meningkatkan kuantitas
dan kualitas jam
pimpinan untuk
memberikan pembekalan
tentang sikap peduli
pada perilaku
masyarakat yang tidak
mencerminkan budaya
baik.
4)
Melaksanakan arahan
untuk menekankan pada
8.
INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
9.
KRITE
RIA
10. KEBER
HASIL
AN
18. 6
19. 7
70.
Tersebar
dan tersosialisasinya
buku panduan
revolusi mental pada
setiap personel Polri
71. Terlaks
ananya
sosialia
si Polri
sebagai
pengge
rak
revolusi
mental
Mengoptimalkan peran
tim penggerak di masingmasing Polda dan
penataran.
13
8
11.
%
20.
8
72.
12. KET
21. 9
73. Penurun
an tim ke
Satwil
untuk
mengece
k
pelaksan
aan
4.
2.
13.
3.
KEGIAT
AN
14. 2
P.
J
A
W
A
B
15. 3
6.
5.
SAT
7.
16.
4
TARGET 100
HARI
(15 Juli 2016
-22 Okt 2016)
17. 5
8.
INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
9.
KRITE
RIA
10. KEBER
HASIL
AN
18. 6
19. 7
11.
%
20.
8
12. KET
21. 9
75. Pemben
tukan
tim
internal
anti
korupsi
76. Ir 77.
Div 1)
w
propam,
a Divkum, Satwil.
s
u
2)
m
Melaksanakan Anev.
Mengoptimalkan kinerja
tim penertib internal Polri
sesuai tugas dan
kewenangannya.
Melaksanakan
penyempurnaan
peraturan yang dapat
mempersempit terjadinya
korupsi (LHKPN,
pembelian barang
mewah, pola hidup
sederhana, dan verifikasi
bisnis anggota Polri)
3)
Membuka akses
masyarakat untuk
memberikan informasi.
4)
Melaksanakan Anev.
78.
Tersusunnya
rancangan Peraturan
mengenai LHKPN,
pembelian barang
mewah, pola hidup,
dan bisnis anggota
Polri.
79. Tersusu
nnya
aturan
penduk
ung
budaya
anti
korupsi
13
9
80.
81. Disusun
oleh tim
perumus
dari
Divpropa
m,
Divkum,
Bareskri
m, dll
4.
2.
3.
KEGIAT
AN
13.
14. 2
82.
83. Crash
Program
pelayan
an
masyara
kat:
pelayan
an
bersih
dari
percaloa
n
P.
J
A
W
A
B
15. 3
6.
5.
SAT
7.
16.
4
TARGET 100
HARI
(15 Juli 2016
-22 Okt 2016)
17. 5
84. K 85.
Div 1)
a
propam,
k Baintelkam,
o
Bareskrim,
rl
Baharkam,
a
Korlantas,
nt
Satwil
a
2)
s
Melaksanakan evaluasi
dan implementasi sistem
pembayaran pelayanan
SIM, STNK, BPKB dan
SKCK melalui kartu
debit/kredit dari seluruh
bank pemerintah.
3)
Melakukan pembersihan
terhadap aksi calo di
Satpas dan Samsat.
4)
Menyediakan akses
kepada masyarakat
untuk memberi masukan
adanya calo.
5)
Mengembangnya sistem
pembayaran online :
pembuatan SIM dengan
menggunakan kartu ATM,
EDC, dan internet
banking dari seluruh
bank pemerintah pada 75
Satpas SIM di Polda
Jatim dan Jateng, 71
Meningkatnya
pengawasan atasan
8.
INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
9.
KRITE
RIA
10. KEBER
HASIL
AN
18. 6
19. 7
86.
Terlaksanan
ya pelayanan SIM
baru secara online
pada 75 Satpas SIM
di Polda Jatim dan
Jateng, 71 Satpas di
seluruh Polda
Kalimantan, Maluku,
Papua dan
Yogyakarta;
Pembayaran STNK
dengan
menggunakan kartu
ATM dan EDC dari
seluruh Bank
Pemerintah di Polda
Metrojaya, Jabar,
dan Jatim.
87. Terlaks
ananya
pelayan
an yang
bersih
melalui
sistem
online
14
0
11.
%
20.
8
88.
12. KET
21. 9
89. Pemanta
pan
server
dan
jaringan
Polri
4.
2.
3.
13.
KEGIAT
AN
14. 2
P.
J
A
W
A
B
15. 3
6.
5.
SAT
7.
16.
4
TARGET 100
HARI
(15 Juli 2016
-22 Okt 2016)
17. 5
8.
INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
9.
KRITE
RIA
10. KEBER
HASIL
AN
18. 6
19. 7
Melaksanakan Anev.
90.
14
1
11.
%
20.
8
12. KET
21. 9
109.
119.
99. KEGIAT
AN
100. P.
J
A
W
A
B
101.
SAT
112.
4
118. I. PEMANTAPAN REFORMASI INTERNAL POLRI
110. 2
111. 3
120. Peningk
atan
soliditas
internal
121. K
a
r
o
S
D
M
122.
Biro
1)
2)
3)
104. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
105. KRITE
RIA
106. KEBER
HASIL
AN
113. 5
114. 6
115. 7
Melaksanakan
1) Terlaksananya
konsolidasi dan
konsolidasi
dan
commander wish
Commander Wish
kepada seluruh
kepada
seluruh
Kapolres, Kapoles dan
Kapolres, Kapoles
anggota jajaran
dan anggota jajaran
kewilayahan secara
kewilayahan secara
berjenjang.
berjenjang.
Intensifikasi jam
pimpinan
Polda mengeluarkan
Telegram berupa
instruksi agar
dilaksanakan jam
2) Terlaksananya
Intensifikasi
komunikasi
pimpinan
bawahan
3) Diterbitkannya
instruksi
1)
Tersosialisasinya
arah
kebijakan
Kapolri
kepada
seluruh jajaran.
2)
Terbukanya ruang
komunikasi antara
pimpinan
dan
bawahan.
107.
%
116.
8
125.1)
untuk
117. 9
Laporan Hasil
Pelaksanaan
Commander Wish
kepada Sekretariat
di Mabes Polri.
2)
Penambahan fitur
Jam Pimpinan pada
website Polri
www.polri.go.id
3)
Terbitnya Telegram
Instruksi
Pelaksanaan Jam
Pimpinan
124.
dan
108. KET
98.
99. KEGIAT
AN
100. P.
J
A
W
A
B
109.
110. 2
111. 3
101.
SAT
112.
4
104. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
105. KRITE
RIA
106. KEBER
HASIL
AN
113. 5
114. 6
115. 7
123.
128.
129. Konsiste
nsi
pembina
an karir
berdasar
kan
Merit
System
dan
Rekam
Jejak
130. K
a
r
o
S
D
M
melaksanakan jam
pimpinan di setiap
level
organisasi
secara
periodik
guna
membuat
ruang komunikasi
antara pimpinan dan
bawahan.
116.
8
117. 9
a.
b.
1)
Berkurangnya
ketidakpuasan
dalam pembinaan
karir.
2)
Tersosialisasinya
KEP
Kapolri
tentang
rekam
jejak.
2)
3) Mengevaluasi implementasi 3)
Assessment Center dalam
mendukung pembinaan
karir di tingkat Satwil.
Terevaluasinya
implementasi
Assesment Center
dalam pembinaan
karir.
Konsistensi
pembinaan karir
yang mengacu
pada
Merit
System
dan
Rekam Jejak.
4) Melaksanakan Anev.
108. KET
126.
Laporan
Pelaksanaan :
1)
107.
%
132.
14
3
133.1)
2)
Laporan Hasil
Pelaksanaan
Sosialisasi Rekam
Jejak pada masingmasing Satker Tk.
Satwil.
3)
98.
99. KEGIAT
AN
100. P.
J
A
W
A
B
109.
110. 2
111. 3
134.
135. Melaksa
nakan
rekrutme
n
dengan
prinsip
Bersih,
Transpar
an,
Akuntab
el dan
Humanis
(BETAH)
137. K
a
r
o
S
D
M
101.
SAT
112.
4
138.
Ro
104. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
105. KRITE
RIA
106. KEBER
HASIL
AN
113. 5
114. 6
115. 7
139. Melaksanaka 1)
n Anev
Menyeluruh
terkait Proses
2)
Rekrutmen
dengan
Prinsip
BETAH.
Terjaringnya calon
anggota Polri yang
berkualitas.
Pelaksanaan
Rekrutmen
menggunakan
teknologi
kepolisian.
1)
Berkurangnya
perilaku
KKN
dalam rekrutmen
dan
meningkatnya
kepercayaan
masyarakat.
2)
Terlaksananya
rekrutmen
dengan
menggunakan
teknologi
kepolisian.
136.
144.
145. Sistem
seleksi
Dikbang
um Polri
yang
lebih
efisien,
efektif,
adil,
transpar
an dan
107.
%
108. KET
116.
8
117. 9
141.
142. Laporan
Hasil
Anev
Proses
Rekrutm
en
dengan
Prinsip
BETAH.
143.
140.
147. K
a
r
o
S
D
M
148.
Ro
149.
Bid
150. Melaksanaka 1)
n Anev
Menyeluruh
terkait
penggunaan
Teknologi,
2)
Pengawas
Eksternal dan
Integritas
3)
Pelaksana
Seleksi
Terlaksananya
1)
seleksi Dikbangum
yang
menggunakan
teknologi.
2)
Meningkatnya
peran pengawas
eksternal.
Terlaksananya
seleksi yang bebas
KKN.
Terlaksananya
Dikbangum yang
transparan dan
Akuntabel
Berkurangnya
Komplain atau
ketidakpuasan
terhadap
Dikbangum.
151.
152. Laporan
Hasil
Anev
Menyelur
uh terkait
penggun
aan
Teknolog
i,
Pengawa
s
98.
99. KEGIAT
AN
100. P.
J
A
W
A
B
109.
110. 2
111. 3
objektif
146.
153.
154. Membud
ayakan
perilaku
anti
korupsi.
155.
156. Ir
w
a
s
d
a
101.
SAT
112.
4
104. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
105. KRITE
RIA
106. KEBER
HASIL
AN
113. 5
114. 6
115. 7
Dikbangum
Polri.
4)
Tersusunnya Hasil
Evaluasi
menyeluruh.
1)
Terinternalisasi
Budaya Anti
Korupsi pada
setiap anggota
Polri.
Terlaksananya
Pakta Integritas
sebagai wujud
berlakunya Budaya
Anti Korupsi.
Terbentuknya Zona
Integritas pada 4
Polres (Banyumas,
Cimahi,
Palembang, dan
Pontianak).
3)
4)
116.
8
108. KET
117. 9
Eksternal
dan
Integritas
Pelaksan
a Seleksi
Dikbang
um Polri.
1)
Hilangnya praktek
KKN di lingkungan
Polri
2)
Terwujudnya
reward and
punishment.
160.
161.
1)Laporan Hasil
Sosialisasi Budaya
Anti Korupsi di
lingkungan SPN
2)Laporan Hasil Pelatihan
Revolusi Mental di
SPN dan Satwil.
3)Laporan Hasil
Pelaksanaan Pakta
Integritas dan Anev
pada Satwil.
4)Laporan Hasil Penilaian
pembentukan zona
integritas di Polres
Banyumas, Polres
Cimahi, Polres
Palembang, dan
Polres Pontianak.
Terwujudnya
konsistensi
107.
%
14
5
98.
99. KEGIAT
AN
100. P.
J
A
W
A
B
109.
110. 2
111. 3
101.
SAT
104. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
105. KRITE
RIA
106. KEBER
HASIL
AN
113. 5
114. 6
115. 7
112.
4
penegakan hukum
terhadap anggota
yang melakukan
KKN.
159.
107.
%
116.
8
108. KET
117. 9
5)Laporan Hasil
Pembinaan Disiplin
dan Penegakan
Hukum bagi personil
di Tk Satwil.
162.
PROGRAM 2: PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK YANG LEBIH MUDAH BAGI MASYARAKAT DAN BERBASIS TI
163.
164.
165.
166.
177.
187.
167. KEGIAT
AN
168. P.
J
A
W
A
B
172. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
169.
SAT
173. KRITE
RIA
174. KEBER
HASIL
AN
180.
181. 5
182. 6
183. 7
4
186. II. PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK YANG LEBIH MUDAH BAGI MASYARAKAT DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI
178. 2
179. 3
188. Layanan
publik
yang
mudah
diakses
masyara
kat,
lebih
cepat,
bebas
calo dan
berbasis
teknolog
i
informas
i
190. K
a
bi
d
T
I
191.
Bid
1)
192.
2)
Melaksanakan Anev
menyeluruh terhadap
data entry Pusiknas dari
Tk. Polda sampai
dengan Tk. Polres.
Mengembangkan EPolicing:
a.
Merampungkan
layanan
pendaftaran SIM
baru secara online
di seluruh polda
b.
Merampungkan
layanan
perpanjangan SIM
online pada 72 kota
c.
Melaksanakan
Anev Menyeluruh
189.
1)
Terlaksananya
1)
Anev Menyeluruh
terhadap Data
Entry Pusiknas.
Meningkatnya
kualitas pelayanan
Polri
kepada
masyarakat.
2)
Terlaksananya
2)
layanan
publik
yang
berbasis
teknologi.
Meningkatnya
kepuasan
masyarakat atas
pelayanan Polri.
193.
194.
195.
196.
175.
%
184.
8
176. KET
185. 9
166.
167. KEGIAT
AN
168. P.
J
A
W
A
B
177.
178. 2
179. 3
169.
SAT
172. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
173. KRITE
RIA
174. KEBER
HASIL
AN
181. 5
182. 6
183. 7
180.
4
terhadap sistem
teknologi SP2HP
online.
198.
199. Menyed
erhanak
an
regulasi
dan
proses
pada
loketloket
pelayan
an yang
tidak
201. D
ir
L
a
nt
a
s
202. 1)
Dits
2)
d.
Menyusun blue
print layanan
hukum online.
e.
Mengembangkan
pelayanan SKCK
online ke seluruh
satwil.
f.
Melaksanakan
Anev.
175.
%
184.
8
176. KET
185. 9
204. Tersusu
nnya
bahan
masuka
n terkait
SOP
dan
Perkap
yang
sulit
diimple
mentasi
206. Terlaks
ananya
layanan
publik
yang
cepat
dan
bebas
KKN.
207.
208.
209.
210. Bahan
masukan
terkait
SOP dan
Perkap
yang
sulit
diimplem
entasikan di
wilayah.
166.
167. KEGIAT
AN
168. P.
J
A
W
A
B
177.
178. 2
179. 3
169.
SAT
180.
4
172. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
173. KRITE
RIA
174. KEBER
HASIL
AN
181. 5
182. 6
183. 7
berbelitbelit.
175.
%
184.
8
176. KET
185. 9
-kan di
wilayah
.
200.
205.
211.
212. Quick
Respon
se
213.
214. D
ir
S
a
b
h
a
r
a
215. 1)
Dits
2)
Melaksanakan Anev
1)
Menyeluruh terhadap
sistem Call Center Polri
110 sampai tingkat polsek
terkait koneksi jaringan,
personil yg mengawaki
2)
dan anggaran
Menyusun rencana
kebutuhan teknologi yang
mendukung Quick
Response.
Terlaksananya
Evaluasi
Menyeluruh
terhadap sistem
Call Center
Tersusunnya
Rencana
Kebutuhan
Teknologi
yang
mendukung Quick
Response.
216. Mening
katnya
kepuas
an
masyar
akat
atas
layanan
Lapora
n
Masyar
akat
kepada
Polri.
218.
1)Laporan Hasil Anev
Menyeluruh terhadap
sistem Call Center
Pada Tk. Mabes dan
Tk. Satwil.
2)Laporan Rencana
Kebutuhan Teknologi
yang mendukung
Quick Response
pada Tk. Mabes dan
Tk. Satwil.
217.
219.
220. Moderni
sasi
teknolog
i
penduku
ng
221. K
a
bi
d
T
I
222. 1)
Bid
Melakukan inventarisasi
teknologi pendukung
pelayanan publik.
2)
Melakukan penyusunan
blue print modernisasi
teknologi pendukung
1)
Inventarisasi
teknologi
pendukung
pelayanan publik.
2)
Tersusunnya blue
print modernisasi
225. Terwuju
dnya
layanan
publik
yang
mudah
227.
1)Laporan Hasil
Inventarisasi
teknologi pendukung
pelayanan publik.
2)Laporan Hasil Anev dan
blue print
166.
167. KEGIAT
AN
168. P.
J
A
W
A
B
177.
178. 2
179. 3
pelayan
an
publik
169.
SAT
172. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
173. KRITE
RIA
174. KEBER
HASIL
AN
181. 5
182. 6
183. 7
180.
4
pelayanan publik.
3)
Melaksanakan Anev.
223.
teknologi
pendukung
layanan publik.
224.
dan
tidak
berbelit
-belit
berbasi
s
teknolo
gi.
226.
175.
%
184.
8
176. KET
185. 9
modernisasi
teknologi pendukung
pelayanan publik.
228.
PROGRAM 3: PENANGANAN KELOMPOK RADIKAL PRO KEKERASAN DAN INTOLERANSI YANG LEBIH OPTIMAL
229.
230.
231.
242.
252.
233. P.
J
A
W
A
B
232. KEGIAT
AN
237. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
234.
SAT
245.
246. 5
247. 6
4
251. III. PENANGANAN KELOMPOK RADIKAL PRO KEKERASAN DAN INTOLERANSI YANG LEBIH OPTIMAL
243. 2
244. 3
am
Dirintelk 256.
Ditinte1)
lkam, Ditsabhara/
Ditpamobvit/
Ditbinmas/
Ditpolair,
2)
Ditreskrim
um/sus/
narkoba,
Polres
3)
254.
4)
Terpetakannya
Kelompok Radikal
Pro Kekerasan dan
Intoleransi.
Monitoring dan
penggalangan terhadap
kelompok RPK dan
intoleransi.
2)
Tergalangnya
kelompok Radikal
Pro Kekerasan dan
Intoleransi.
Melakukan koordinasi
dan kerjasama dengan
stakeholder terkait untuk
membentuk Single
National Radicalism
Mapping, dengan Polda
sebagai leading sector,
yang melibatkan BINDA,
Dinas Agama, DInas
Sosial, Dinas Dikbud dll
sebagai pendukung.
3)
Melaksanakan Anev
Terbangunnya
sinergi polisional
dalam
Single
National
Radicalism
Mapping Tk Polda
238. KRITE
RIA
239. KEBER
HASIL
AN
248. 7
257. Terelimi
nirnya
kasus
kekeras
an
/
anarkis
me oleh
Kelomp
ok
Radikal
Pro
Kekera
san dan
Intolera
nsi.
258.
259.
240.
%
249.
8
241. KET
250. 9
260.
1) Laporan Hasil
Pemetaan kelompok
Radikal Pro
Kekerasan dan
Intoleransi.
2) Laporan hasil
monitoring dan
penggalangan
terhadap Kelompok
RPK dan Intoleransi
berupa daftar tokohtokoh berpengaruh
yang telah dilakukan
penggalangan.
3) Laporan Hasil Rapat
Koordinasi dengan
BINDA, Dinas
Agama, DInas Sosial,
Dinas Dikbud dll
sebanyak 6 kali pada
Tk. Satwil.
231.
232. KEGIAT
AN
233. P.
J
A
W
A
B
242.
243. 2
244. 3
261.
262. Memban
gun
daya
cegah
dan
daya
tangkal
warga
264. D
ir
In
te
lk
a
m
234.
SAT
237. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
238. KRITE
RIA
239. KEBER
HASIL
AN
246. 5
247. 6
248. 7
266. Terban
gunnya
sinergi
dengan
seluruh
kompon
en
masyar
akat
dan
stake
holder
terkait
dalam
menga
ntisipas
i Pok
RPK
dan
Intolera
nsi.
267. Mening
katnya
daya
cegah
dan
daya
tangkal
warga
terhada
p Pok
RPK
dan
Intolera
nsi.
245.
4
265.
Diti
1)
Kelompok pelajar
a.
263.
b.
2)
Bekerjasama
dengan diknas
tingkat provinsi
& kab/kota utk
membangun
sekolah
sebagai basis
anti
radikalisme
pro kekerasan
dan intoleransi
Tk. Prov dilaks
oleh Polda, di
Tk. kab/kota
dilaksanakan
oleh Polres.
Kelompok mahasiswa
a.
Bekerjasama
dengan BEM dan
perguruan tinggi utk
membangun
sekolah sbg basis
anti radikalisme pro
240.
%
249.
8
241. KET
250. 9
271.
1) Surat Perintah
Pelaksanaan Tugas.
2) Laporan Hasil
Pelaksanaan Tugas
dua kali seminggu.
272.
273.
274.
275.
276.
277.
268.
278.
269.
279.
270.
280.
281.
282.
283.
284.
285.
231.
232. KEGIAT
AN
233. P.
J
A
W
A
B
242.
243. 2
244. 3
234.
SAT
245.
4
4)
237. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
238. KRITE
RIA
239. KEBER
HASIL
AN
246. 5
247. 6
248. 7
240.
%
249.
8
241. KET
250. 9
kekerasan dan
intoleransi
286.
288.
Bekerjasama dgn
Diknas menyusun
konsep kurikulum
sekolah, ponpes dan
madrasah yang berbasis
anti radikalisme dan
intoleransi.
291.
b.
3)
Kelompok tokoh
masyarakat, Majelis
Taklim dan Ponpes
a.
b.
Membangun
kesepahaman dan
deklarasi anti
radikalisme pro
kekerasan dan
intoleransi.
Tk. Prov dilaks oleh
287.
289.
290.
292.
293.
294.
295.
296.
297.
298.
299.
300.
301.
302.
303.
304.
231.
232. KEGIAT
AN
233. P.
J
A
W
A
B
242.
243. 2
244. 3
234.
SAT
245.
4
237. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
238. KRITE
RIA
239. KEBER
HASIL
AN
246. 5
247. 6
248. 7
Polda, di tk
kab/kota dilaks oleh
Polres
5)
Kelompok masyarakat
umum
a.
b.
6)
Melaksanakan door
to door, tatap muka
dengan kelompok
komunitas untuk
membangun
pemahaman
tentang radikalisme
pro kekerasan dan
intoleransi
Tk. Prov dilaks oleh
Polda, di tk.
kab/kota dilaks oleh
Polres.
Bekerjasama
dengan media
online.
240.
%
249.
8
241. KET
250. 9
305.
306.
307.
308.
309.
310.
311.
312.
313.
314.
315.
316.
317.
318.
231.
232. KEGIAT
AN
233. P.
J
A
W
A
B
242.
243. 2
244. 3
319.
320. Kerjasa
ma
dengan
stakehol
der
321.
322. D
ir
bi
n
m
a
s
234.
SAT
245.
4
323.
Diti
237. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
238. KRITE
RIA
239. KEBER
HASIL
AN
246. 5
247. 6
248. 7
b.
Memberikan
penjelasan atas
berbagai
pemberitaan
radikalisme pro
kekerasan dan
intoleransi (Counter
Messaging)
c.
Mempromosikan
website resmi Polri
:
www.tribratanews
.com sebagai
sarana kampanye
anti radikalisme pro
kekerasan dan
intoleransi.
7)
Melaksanakan Anev
1)
2)
Menyusun dan
melaporkan rencana
1)
Terlaksananya
Evaluasi
Pelaksanaan tugas
Tim Terpadu Tk.
Daerah
dalam
menangani
Pok
RPK
dan
324. Mening
katnya
sinergi
Tim
Terpad
u Tk.
Daerah
240.
%
249.
8
241. KET
250. 9
327.
1)Laporan Hasil Anev Tim
Terpadu Tk. Daerah
dalam
menangani
Pok
RPK
dan
Intoleransi.
2)Laporan Rencana Aksi
231.
232. KEGIAT
AN
233. P.
J
A
W
A
B
242.
243. 2
244. 3
234.
SAT
245.
4
237. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
238. KRITE
RIA
239. KEBER
HASIL
AN
246. 5
247. 6
248. 7
Intoleransi.
a.
2)
Kapolda bertanggung
jawab pada Tk. Provinsi.
Tersusunnya
Rencana
Aksi
secara terpadu.
b.
Kapolres bertanggung
jawab pada Tk.
Kab/Kota.
3)
Melaksanakan Anev.
dalam
menan
gani
Pok
RPK
dan
Intolera
nsi.
240.
%
241. KET
249.
8
250. 9
selama 100 hari.
3)Laporan
Implementasi
hari.
Hasil
100
328.
325.
326.
329.
330. Mengint
ensifkan
kegiatan
dialogis
di
kantongkantong
Pok.
Radikal
Pro
Kekeras
an dan
Intoleran
si
331.
332. D
ir
bi
n
m
a
s
B
a
h
a
rk
a
m
333. 1)
Bah
Door to door.
b.
c.
Patroli dialogis.
d.
Ceramah dalam
kegiatan agama.
336. Mening
katnya
aksi
pemolis
ian
pada
kantong
kantong
Pok.
RPK
dan
Intolera
nsi.
337.
334.
Sat
2)
1)
Tersusunnya aksi
pemolisian yang
konseptual
dan
berkelanjutan.
2)
Menurunnya aksi
kekerasan/
anarkisme
yang
dilakukan
Pok.
RPK
dan
Intoleransi.
335.
338.
1)Rencana Aksi
Pemolisian selama
100 hari.
2)Laporan Hasil
Pemolisian pada
kantong-kantong Pok
Radikal Pro
Kekerasan dan
Intoleransi.
231.
232. KEGIAT
AN
233. P.
J
A
W
A
B
242.
243. 2
244. 3
234.
SAT
237. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
238. KRITE
RIA
239. KEBER
HASIL
AN
246. 5
247. 6
248. 7
344. Mening
katnya
profesio
nalisme
anggot
a dalam
penang
anan
Pok
RPK
dan
Intolera
nsi.
346. Mening
katnya
rasa
aman
dan
keperca
yaan
masyar
akat
terhada
p Polri.
245.
4
240.
%
249.
8
241. KET
250. 9
pemolisian.
3)
339.
340. Penegak
kan
hukum
yang
optimal.
341.
342. D
ir
e
s
kr
i
m
U
m
343. 1)
Ditr
2)
Melaksanakan Anev.
Membuat
ren
aksi
sosialisasi dan pelatihan
Implementasi Perkap No.
8 / 2013 khususnya
dalam
menghadapi
anarkisme dan kekerasan
yang dilakukan Pok
Radikal dan Intoleransi.
Melaksanakan Anev.
345.
348.
349.
350.
347.
1)
2)
Jadwal
pelaksanaan
sosialisasi dan
pelatihan Perkap
No. 8/2013.
3)
Laporan Hasil
Pelaksanaan
Sosialisasi dan
Pelatihan Perkap
No. 8/2013.
351.
352.
353.
354.
365.
374.
375.
355. KEGIAT
AN
356. P.
J
A
W
A
B
357.
SAT
368.
369. 5
4
IV. PENINGKATAN PROFESIONALISME POLRI MENUJU KEUNGGULAN
366. 2
367. 3
376. Peningk
atan
kualitas
8
standar
pendidik
an
377. K
a
S
P
N
378. 1)
SP
379.
2)
383. Peningk
atan
pelatiha
n fungsi
teknis
pada
satuan
kewilaya
385. K
a
S
P
N
Melakukan inventarisasi
permasalahan dan
kekurangan dalam 8
Standar Pendidikan Polri
pada SPN.
1)
361. KRITE
RIA
362. KEBER
HASIL
AN
370. 6
371. 7
Tersusunnya
8
Standar
Pendidikan Polri
yang
sesuai
dengan
standar
pendidikan yang
berkualitas.
2)
Terinventarisasi
permasalahan dan
kekurangan dalam
8
Standar
Pendidikan Polri
pada SPN.
386. 1)
SP
Melakukan evaluasi
1)
terhadap perangkat dan
metode pelatihan di SPN.
387. 2)
Tersusunnya
perangkat
dan
metode pelatihan
fungsi teknis.
3)
382.
Melakukan evaluasi
terhadap kompetensi
hasil didik pada Diktuk,
Polri.
360. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
Melaksanakan Anev.
2)
Terbentuknya
personil Polri yang
memiliki
kemampuan teknis
363.
%
372.
8
364. KET
373. 9
380. Mening
katnya
kapasit
as
pendidi
kan dan
kompet
ensi
hasil
didik.
381.
1)Laporan Hasil Anev
Kompetensi Hasil
Didik pada Diktuk
pada Tk Satwil.
389. Mening
katnya
kualitas
kemam
puan
teknis
personil
Polri.
393.
1)Rencana Pelatihan
Fungsi pada Tk.
Satwil secara
periodik.
2)Laporan Hasil
Inventarisasi
Permasalahan dan
Kekurangan 8
Standar Pendidikan
pada SPN.
354.
355. KEGIAT
AN
356. P.
J
A
W
A
B
365.
366. 2
367. 3
357.
SAT
368.
4
han
3)
a.
b.
395.
396. Mengopt
imalkan
Sistem
Manaje
men
Kinerja
397.
398. K
a
r
o
S
D
M
399.
Ro
400.
360. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
361. KRITE
RIA
362. KEBER
HASIL
AN
369. 5
370. 6
371. 7
Membuat rencana
pelatihan fungsi scr
periodik :
384.
4)
kepolisian
yang
profesional
dan
berintegritas.
388.
390.
391.
392.
363.
%
364. KET
372.
8
373. 9
Polres melaporkan
rencana pelatihan, dan
latihan kepada Polda
dan Polda melaporkan
rencana pelatihan dan
latihan kepada Mabes.
Melaksanakan Anev.
401. Inventarisasi
dan
pemetaan
permasalaha
n dlm
penerapan
SMK sebagai
masukan
untuk
mengevaluasi
402. Terpeta
kannya
permas
alahan
dalam
penera
pan
SMK.
403. Terwuju
dnya
organis
asi
yang
sehat
dengan
penilaia
n
kinerja
404.
405. Laporan
Hasil
Inventari
sasi
Pemetaa
n
Permasa
lahan
Penerap
an SMK.
354.
355. KEGIAT
AN
356. P.
J
A
W
A
B
365.
366. 2
367. 3
357.
SAT
368.
4
360. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
361. KRITE
RIA
362. KEBER
HASIL
AN
369. 5
370. 6
371. 7
Perkap.
406.
407. Penyusu
nan
rumpun
jabatan
fungsion
al dan
sertifikas
i profesi.
409. K
a
r
o
S
D
M
410.
Ro
418. Moderni
sasi
almatsu
s dan
alpalka
m polri
419.
420. K
a
r
o
S
a
r
p
r
a
s
411. Mengusulkan
jenis jabatan
fungsional
yang
dibutuhkan
pada tingkat
Satwil.
421. 1)
Ror
2)
Inventarisasi kebutuhan
ideal dan minimal
almatsus dan alpalkam
Polri di semua tingkat
organisasi dan fungsi
Polri Tk. Satwil.
Menyusun blue print dan
road map almatsus dan
alpalkam minimal Polri Tk
Satwil
372.
8
364. KET
373. 9
yang
objektif.
412. Tersusu
nnya
usulan
jenis
jabatan
fungsio
nal
yang
dibutuh
kan
pada
tingkat
Satwil.
413. Mening
katnya
kualitas
personil
Polri
sesuai
kompet
ensi
teknis
profesi
Polri.
1)
Terinventarisir
kebutuhan
ideal
dan
minimal
almatsus
dan
alpalkam Polri.
2)
Tersusunnya blue
print dan road map
almatsus
dan
alpalkam minimal
Polri.
422. Mening
katnya
kinerja
pada
pelaksa
naan
tugas
pokok
Polri.
408.
417.
363.
%
415.
416. Surat
usulan
jenis
jabatan
fungsion
al yang
dibutuhk
an pada
tingkat
Satwil.
414.
423.
1)Laporan Inventarisasi
kebutuhan ideal dan
minimal almatsus
dan alpalkam Polri
TK Satwil.
2)Laporan Penyusunan
blue print dan road
map almatsus dan
alpalkam minimal
Polri Tk Satwil
354.
355. KEGIAT
AN
356. P.
J
A
W
A
B
365.
366. 2
367. 3
357.
SAT
368.
4
360. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
361. KRITE
RIA
362. KEBER
HASIL
AN
369. 5
370. 6
371. 7
3)
Menyusun rancangan
katalog almatsus dan
alpalkam Polri Tk. Satwil
sampai dengan 25 tahun
kedepan.
4)
Menyusun rencana
kebutuhan anggaran
untuk almatsus dan
alpalkam Polri sesuai
blue print dan road map
Tk. Satwil
5)
424.
425.
Melaksanakan Anev.
3)
4)
Tersusunnya
rancangan katalog
almatsus
dan
alpalkam
Polri
sampai dengan 25
tahun kedepan.
Tersusunnya
rencana kebutuhan
anggaran untuk
almatsus dan
alpalkam Polri
sesuai blue print
dan road map.
363.
%
372.
8
364. KET
373. 9
426.
427.
428.
429.
430. KEGIAT
AN
431. P.
J
A
W
A
B
432.
SAT
443.
4
449. V. PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PERSONIL POLRI
450.
451. Peningk
452.
Karo
453.
atan
Rena
Ror
Tunjang
454.
an
Kinerja
440.
462.
441. 2
463. Peningk
atan
pemenu
han
rumah
dinas
anggota
Polri
442. 3
464. K
a
y
a
n
m
a
465. 1)
Itwa
2)
3)
4)
5)
435. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
436. KRITE
RIA
437. KEBER
HASIL
AN
444. 5
445. 6
446. 7
455. 456.
457. -
458.
459.
468. Meningkatny
a kesejahteraan
anggota Polri
dengan memberikan
fasilitas rumah dinas
yang layak.
438.
%
439. KET
447.
8
448. 9
460.
472.
461.
1)
Laporan Hasil
Inventarisasi
perumahan
dinas Polri
yang rusak
pada Tk.
Satwil.
2)
Laporan Hasil
Penataan
Rumah dinas
selama 100
hari.
3)
Laporan
Rencana
Kebutuhan
Rumah Dinas
469.
470.
471.
429.
430. KEGIAT
AN
431. P.
J
A
W
A
B
440.
441. 2
442. 3
432.
SAT
443.
4
435. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
436. KRITE
RIA
437. KEBER
HASIL
AN
444. 5
445. 6
446. 7
466.
438.
%
439. KET
447.
8
448. 9
Perumahan Dinas
Polri.
Polri dan
Usulannya
kepada Mabes
Polri secara
prioritas.
467.
473.
474. Meningk
atkan
program
pelayan
an dan
fasilitas
kesehat
an bagi
anggota
Polri
475. K
a
bi
d
d
o
k
k
e
s
476. 1)
Ro
477.
2)
3)
2) Tersusunnya
hasil
evaluasi
pelaksanaan
Program BPJS.
480.
Meningkatny
a kualitas Dokpol dan
Pelayanan Kesehatan
anggota Polri dan
keluarganya.
483.
4)
MoU antara
Polri dengan
Pemda dan
pihak lain
dalam
membantu
pembangunan
rumah dinas
Polri.
1)
Laporan
jumlah
personil Polri
yang belum
terdaftar
dalam
Program
BPJS.
2)
Laporan hasil
evaluasi
pelaksanaan
481.
482.
429.
430. KEGIAT
AN
431. P.
J
A
W
A
B
440.
441. 2
442. 3
432.
SAT
443.
4
435. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
436. KRITE
RIA
437. KEBER
HASIL
AN
444. 5
445. 6
446. 7
Melaksanakan koordinasi
dengan Dinkes dan RS
umum lainnya untuk
peningkatan pelayanan
kesehatan untuk anggota
Polri.
438.
%
439. KET
447.
8
448. 9
program BPJS
yang selama
ini
telah
dijalankan di
Tk Satwil.
479.
3)
Laporan hasil
koordinasi
dengan pihak
BPJS terkait
keluhan dan
permasalahan
yang terjadi
selama
personil Polri
mengikutinya.
4)
Bukti
kerjasama
(MoU) antara
Polda dengan
Dinas
Kesehatan
dan RS Umum
lainnya di tiaptiap daerah.
5)
Usulan
478.
429.
430. KEGIAT
AN
431. P.
J
A
W
A
B
440.
441. 2
442. 3
432.
SAT
443.
4
435. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
436. KRITE
RIA
437. KEBER
HASIL
AN
444. 5
445. 6
446. 7
438.
%
439. KET
447.
8
448. 9
peningkatan
tipologi tiaptiap
RS
Bhayangkara
menjadi PKBLU.
484.
485. Peningk
atan
tunjanga
n
kemahal
an bagi
anggota
di
daerah
perbatas
an dan
Papua
486. K
a
r
o
R
e
n
a
487. 1)
Ror
488.
2)
Melakukan pendataan
1)
ulang daerah-daerah
yang berhak
mendapatkan tunjangan
kemahalan dan tunjangan
perbatasan.
Melakukan kajian
terhadap besaran
kebutuhan tunjangan
2)
kemahalan dan tunjangan
perbatasan.
3)
Menyusun pengajuan
usul kenaikan tunjangan
kemahalan dan
perbatasan.
4)
Melaksanakan Anev.
3)
Terdatanya
Kab/Kota
yang
berhak
mendapatkan
tunjangan
kemahalan
dan
tunjangan
perbatasan.
Tersusunnya
kajian
terhadap
besaran kebutuhan
tunjangan
kemahalan
dan
tunjangan
perbatasan.
Tersusunnya
pengajuan
usul
kenaikan
tunjangan
490. Meningkatny
a motivasi dan
kinerja anggota
pada daerah
perbatasan dan
Provinsi Papua.
492.
1)
Laporan
satuan-satuan
kepolisian
yang berada di
daerah
perbatasan
(Polres,
Polsek, dan
Pos Polisi).
2)
Laporan
nominative
jumlah
personil yang
berdinas
di
Papua.
3)
Laporan
analisa
kebutuhan
dasar personil
491.
429.
430. KEGIAT
AN
431. P.
J
A
W
A
B
440.
441. 2
442. 3
432.
SAT
443.
4
435. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
436. KRITE
RIA
437. KEBER
HASIL
AN
444. 5
445. 6
446. 7
kemahalan
perbatasan.
438.
%
439. KET
447.
8
448. 9
dan
Polri
yang
bertugas
di
daerah
perbatasan.
489.
493.
494. Peningk
atan
dukunga
n
operasio
nal
495. D
ir
bi
n
m
a
497.
Dits
1)
Menginventarisir jumlah
personil
Bhabinkamtibmas yang
definitif.
2)
Melakukan pengkajian
besaran dukungan
498.
1)
Terinventarisasi
jumlah personil
Bhabinkamtibma
s yang definitif,
tugas rangkap,
fungsi
502.
Meningkatny
a dukungan
operasional dan
kinerja
Bhabinkamtibmas.
503.
4)
Laporan
analisa
kebutuhan
personil Polri
yang berdinas
di Papua.
5)
Usulan
perubahan/
amandemen
atas beberapa
klausul yang
ada
untuk
perbaikan
tunjangan
personil Polri.
505.
1) Laporan
Hasil
Inventarisasi
Bhabinkamtibmas
yang meliputi jumlah
personil
Bhabinkamtibmas
429.
430. KEGIAT
AN
431. P.
J
A
W
A
B
440.
441. 2
442. 3
Bhabink
amtibma
s
432.
SAT
443.
4
435. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
436. KRITE
RIA
437. KEBER
HASIL
AN
444. 5
445. 6
446. 7
operasional kebutuhan
Bhabinkamtibmas yang
ideal.
496.
3)
bhabinkamtibmas
yang dilakukan
oleh
anggota
fungsi
lainnya
(bhabinkamtibma
s
komunitas),
dan
kekurangannya.
Melaksanakan Anev.
499.
500.
2)
438.
%
447.
8
504.
Tersusunnya
usulan besaran
dukungan
operasional
kebutuhan
Bhabinkamtibma
s yang ideal di
masing-masing
Satwil.
439. KET
448. 9
yang definitif, tugas
rangkap,
fungsi
bhabinkamtibmas
yang dilakukan oleh
anggota
fungsi
lainnya
(bhabinkamtibmas
komunitas),
dan
kekurangannya.
501.
506.
507. Mengup
ayakan
program
wirausa
ha bagi
anggota
Polri
508. K
a
r
o
S
D
M
509. 1)
Ro
2)
1)
Tersusunnya
MoU dengan
Badan
Usaha,
Bank,
Pemerintah
serta
513. Mening
katnya
kesejah
teraan
anggot
a Polri
melalui
514.
1)
MoU antara
Polri dengan
Badan
Usaha,Bank,
Pemerintah
serta
penyelenggara
429.
430. KEGIAT
AN
431. P.
J
A
W
A
B
440.
441. 2
442. 3
432.
SAT
435. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
436. KRITE
RIA
437. KEBER
HASIL
AN
444. 5
445. 6
446. 7
443.
4
melaporkan program
pelatihan wirausaha bagi
anggota Polri Tk. Satwil
kepada Mabes.
3)
penyelengga
ra wirausaha
di
kewilyahan.
Melaksanakan Anev.
2)
510.
Tersusunnya
program
pelatihan
wirausaha
bagi anggota
Polri
di
kewilayahan,
serta
dilaporkanny
a program
tersebut
kepada
Mabes Polri.
progra
m
wirausa
ha
anggot
a Polri.
511.
515.
516. Dukung
an
asuransi
keselam
atan
kerja
517. K
a
bi
d
d
o
512.
1) Tersusunnya hasil
penghitungan
kebutuhan jaminan
asuransi
keselamatan kerja
anggota Polri.
522. Terpen
uhi
dukung
an
asurans
i
438.
%
439. KET
447.
8
448. 9
wirausaha di
kewilayahan.
2)
Laporan Hasil
Pelaksanaan
Pelatihan
wirausaha
bagi anggota
Polri di Tk
Satwil
3)
Laporan Hasil
Pelaksanaan
Program
wirausaha
bagi anggota
Polri
yang
sudah
memasuki
masa pension
di Tk Satwil
1)
525.Laporan
hasil
penghitungan jumlah
kebutuhan
jaminan
asuransi keselamatan
kerja anggota Polri Tk
Satwil.
429.
430. KEGIAT
AN
431. P.
J
A
W
A
B
440.
441. 2
442. 3
bagi
anggota
Polri
k
k
e
s
518.
432.
SAT
443.
4
435. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
436. KRITE
RIA
437. KEBER
HASIL
AN
444. 5
445. 6
446. 7
2)
Diajukannya
usulan Tk Satwil
kepada
Mabes
Polri
untuk
mendapatkan
Asuransi
Keselamatan
Kerja.
kesela
matan
kerja.
523.
524.
438.
%
447.
8
439. KET
448. 9
526.
MINIMAL SARPRAS
527.
528.
529.
530.
541.
551.
531. KEGIAT
AN
532. P.
J
A
W
A
B
533.
SAT
536. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
537. KRITE
RIA
538. KEBER
HASIL
AN
544.
545. 5
546. 6
547. 7
4
550. VI. PENATAAN KELEMBAGAAN DAN PEMENUHAN PROPORSIONALITAS ANGGARAN SERTA KEBUTUHAN MINIMAL SARPRAS
542. 2
543. 3
552. Penyede
rhanaan
SOP
yang
berbasis
check
list dan
hasil.
553. K
a
bi
d
k
u
m
556.
Sat
557.
558.
554.
555.
559. mengajukan
usulan revisi
Perkap dan
SOP
yang
tumpang
tindih,
membelengg
u, out of date,
dan
sulit
dipahami
pada masingmasing fungsi
kepada
Mabes Polri.
561. Tersusunnya
usulan
Perkap
dan SOP yang
tumpang tindih,
membelenggu,
out of date, dan
sulit
dipahami
pada
masingmasing fungsi.
560.
562. Tersusu
nnya
System
Operati
ng
Proced
ure
(SOP)
yang
mudah,
sederh
ana
dan
aplikatif
.
539.
%
548.
8
540. KET
549. 9
565.566.
Surat usulan
revisi Perkap dan SOP
yang tumpang tindih,
membelenggu, out of
date, dan sulit dipahami
pada
masing-masing
fungsi kepada Mabes
Polri.
563.
564.
567.
568. Restrukt
569. K
571.
572. Mengsulkan
573. Tersusu
575. Mening
576. 577.
Surat
usulan
530.
531. KEGIAT
AN
532. P.
J
A
W
A
B
541.
542. 2
543. 3
urisasi
SOTK
Polri
sesuai
tantanga
n tugas,
antara
lain
penguat
an
Densus
88/ AT,
Brimob
dan
Baharka
m
578.
a
r
o
r
e
n
a
533.
SAT
544.
4
Ror
536. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
537. KRITE
RIA
538. KEBER
HASIL
AN
545. 5
546. 6
547. 7
restrukturisasi
SOTK Polda,
Polres
dan
Polsek sesuai
dengan
kebutuhan.
539.
%
548.
8
540. KET
549. 9
nnya
usulan
restrukt
urisasi
SOTK
Polda,
Polres
dan
Polsek
sesuai
dengan
kebutuh
an.
katnya
kualitas
pelayan
an Polri
kepada
masyar
akat
Restrukturisasi SOTK
Polda, Polres dan
Polsek sesuai dengan
kebutuhan
Satwil
kepada Mabes Polri.
1)
Tersusunnya
proporsi anggaran
operasional
Tk
Satwil
secara
bertahap.
2)
Diajukannya
rencana
kebutuhan
proporsional
anggaran
582. Terpen
uhinya
propors
ionalita
s
anggar
an
dengan
kompos
isi 40%
583.
1) Laporan
rencana
kebutuhan anggaran
operasional Polri di
TK Satwil secara
bertahap, dengan
komposisi
40%
Belanja Pegawai;
45%
Belanja
Barang;
15%
Belanja Modal.
570.
574.
Karore
na
581. 1)
Ror
2)
Menyusun proporsi
anggaran operasional
Polri secara bertahap,
dengan komposisi 40%
Belanja Pegawai; 45%
Belanja Barang; 15%
Belanja Modal pada TK
Satwil untuk tahun
berikutnya
Membuat pengajuan
Tk
530.
531. KEGIAT
AN
532. P.
J
A
W
A
B
541.
542. 2
543. 3
533.
SAT
544.
4
536. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
537. KRITE
RIA
538. KEBER
HASIL
AN
545. 5
546. 6
547. 7
584.
585. Pemenu
han
kebutuh
an
minimal
SDM
dan
Sarpras
(DSPP)
586.
Karo
SDM
587. 1)
Ror
2)
3)
4)
Satwil
kepada
Mabes Polri.
Melaksanakan Anev.
1)
2)
3)
4)
Tersusunnya DSP
dan DSPP
mengacu pada
revisi Perkap
SOTK.
Tersusunnya
inventarisasi
kebutuhan
minimum peralatan
Polri tingkat Polda,
Polres dan Polsek.
Tersusunnya
rencana anggaran
untuk kebutuhan
peralatan minimal
Polri Tk Satwil.
Tersusunnya
Belanja
Pegaw
ai; 45%
Belanja
Barang;
15%
Belanja
Modal
di Tk.
Satwil.
589. Terpen
uhinya
kebutuh
an
minimal
SDM
dan
Sarpras
(DSPP)
.
539.
%
548.
8
2)
540. KET
549. 9
Surat
Usulan
pengajuan rencana
kebutuhan
proporsional
anggaran Tk Satwil
kepada Mabes Polri.
590.
1) Laporan Hasil DSP
dan DSPP yang
mengacu pada revisi
Perkap SOTK.
2)
Laporan Hasil
Inventarisasi
kebutuhan minimum
peralatan Polri
tingkat Polda, Polres
dan Polsek.
3)
Rencana anggaran
untuk kebutuhan
peralatan minimal
Polri Tk. Satwil.
4)
Rencana Kebutuhan
530.
531. KEGIAT
AN
532. P.
J
A
W
A
B
541.
542. 2
543. 3
533.
SAT
536. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
537. KRITE
RIA
538. KEBER
HASIL
AN
545. 5
546. 6
547. 7
544.
4
rencana kebutuhan
dan pemenuhan
personel minimal,
anggaran dan
sarpras dalam
rangka
operasionalisasi
Polda Sulawesi
Barat.
Melaksanakan Anev
588.
591.
Karore
na
595.
Ror
596.
597. Membuat
kajian
peningkatan
tipologi
Polres.
1)
Terinventarisasi
Polres-polres yang
akan
dinaikkan
tipologinya.
2)
Tersususnnya
Naskah akademis
tentang
peningkatan
tipologi Polres.
3)
Terkirimnya usulan
naskah akademik
kepada
Mabes
Polri.
598.
539.
%
548.
8
540. KET
549. 9
dan pemenuhan
personel minimal,
anggaran dan
sarpras dalam
rangka
operasionalisasi
Polda Sulawesi
Barat.
599. Diterim
anya
Nasmik
usulan
peningk
atan
tipologi
Polres
oleh
Mabes
Polri.
600.
1) Laporan
Naskah
Akademis
dari
masing-masing Polda
terkait Polres yang
akan
ditingkatkan
tipologinya.
2) Laporan Hasil Rapat
Koordinasi
Pembahasan
Peningkatan tipologi
Polres.
3) Naskah
Akademis
secara utuh tentang
Polres yang akan
ditingkatkan
tipologinya
yang
dibuat oleh Rorena
530.
531. KEGIAT
AN
532. P.
J
A
W
A
B
541.
542. 2
543. 3
tipologi
Polres
593.
601.
602.
603.
533.
SAT
544.
4
536. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
537. KRITE
RIA
538. KEBER
HASIL
AN
545. 5
546. 6
547. 7
539.
%
540. KET
548.
8
549. 9
Polda.
604.
605.
606.
607.
608.
609. KEGIAT
AN
610. P.
J
A
W
A
B
619.
620. 2
621. 3
611.
SAT
622.
4
614. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
615. KRITE
RIA
616. KEBER
HASIL
AN
623. 5
624. 6
625. 7
617.
%
626.
8
618. KET
627. 9
630. Penggel
aran
personel
berserag
am pada
daerah
rawan
kejahata
n, macet
dan laka
lantas
631. K
a
r
o
o
p
s
632. 1)
Dits
633.
2)
3)
4)
1)
Meningkatnya
kehadiran
anggota
Polri
pada
titik-titik
rawan kejahatan,
kemacetan dan
laka lantas di
kewilayahan
2)
Berkurangnya
titik-titik
rawan
kejahatan,
kemacetan dan
laka lantas di
kewilayahan.
3)
Menurunnya
angka
kriminalitas dan
laka lantas di
kewilayahan.
634.
635. Mening
katnya
rasa
aman
masyar
akat
dalam
menjala
nkan
aktifitas
seharihari.
636.
637.
1) Laporan Hasil Anev
lokasi
rawan
kejahatan,
kemacetan dan laka
lantas oleh Polda
dan mengkumpulir
laporan Tk Polres
2)
Peta
Kerawanan
dan
Penggelaran
anggota di lapangan
pada pagi, siang
dan malam hari.
3)
Surat
perintah
pelaksanaan tugas.
4)
Laporan
Hasil
Pelaksanaan Tugas
setiap hari.
5)
608.
609. KEGIAT
AN
610. P.
J
A
W
A
B
619.
620. 2
621. 3
611.
SAT
622.
4
614. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
615. KRITE
RIA
616. KEBER
HASIL
AN
623. 5
624. 6
625. 7
617.
%
626.
8
personel di Tk Satwil
639. Peningk
atan
pengam
anan
perbatas
an
melalui
pemban
gunan
pos-pos
pengam
anan
perbatas
an
640. K
a
r
o
o
p
s
641. 1)
Roo
2)
3)
4)
Melakukan pendataan
polsek-polsek dan atau
pos-pos di wilayah
perbatasan dan wilayah
terluar termasuk
kebutuhan personel,
sarpras dan
anggarannya.
Menyusun rencana
kebutuhan pembangunan
Polsek dan atau pos-pos
di wilayah perbatasan
dan sumber dayanya
untuk Tahap II.
Membuat SOP
pengamanan di wilayah
perbatasan dan pulaupulau terluar.
Melaksanakan Anev.
627. 9
penggelaran
anggota.
6)
638.
618. KET
1)
Tersusunnya
Laporan
Satwil
tentang
jumlah
Polsek dan
Pos
pengamanan
perbatasan
yang saat ini
ada
dan
Rencana
Pembangun
an Polsek
dan
atau
Pos
Pengamana
n
Perbatasan.
643. Disetuj
uinya
rencan
a
Kebutu
han
Pemba
ngunan
Polsek
dan
atau
Pos
Penga
manan
Perbata
san
secara
bertaha
p
dengan
Laporan
Hasil
pelaksanaan
pengawasan tugas
setiap hari.
644.
1) Laporan
Satwil
terkait
Rencana
Pembangunan
Polsek dan atau Pos
Pengamanan
Perbatasan beserta
naskah
akademisnya.
2)
3)
Rencana Kebutuhan
Pembangunan Mako
Polsek dan atau Pos
Pengamanan
Perbatasan.
4)
Rancangan Renja
yang
memuat
tentang
608.
609. KEGIAT
AN
610. P.
J
A
W
A
B
619.
620. 2
621. 3
611.
SAT
614. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
615. KRITE
RIA
616. KEBER
HASIL
AN
623. 5
624. 6
625. 7
622.
4
642.
2)
3)
Terlaksanan
ya
rapat
koordinasi
untuk
menentukan
prioritas
pembanguna
n Polsek dan
atau
Pos
Pengamana
n
Perbatasan
secara
bertahap
dengan
skala
prioritas.
Tersusunnya
Rencana
Kebutuhan
Pembangun
an
Mako
Polsek dan
atau
Pos
Pengamana
n
617.
%
626.
8
skala
prioritas
.
618. KET
627. 9
pembangunan mako
Polsek dan atau Pos
Pengamanan
Perbatasan.
5)
6)
Rancangan
SOP
pengamanan
di
wilayah perbatasan
dan
pulau-pulau
terluar.
608.
609. KEGIAT
AN
610. P.
J
A
W
A
B
619.
620. 2
621. 3
611.
SAT
622.
4
614. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
615. KRITE
RIA
616. KEBER
HASIL
AN
623. 5
624. 6
625. 7
617.
%
626.
8
618. KET
627. 9
Perbatasan.
645.
646. Penang
anan
kebakar
an hutan
dan
lahan
647. K
a
r
o
o
p
s
648. 1)
Dit
649.
2)
Melakukan inventarisasi
dan pemetaan hot spot
pada hutan dan lahan
yang rawan terjadinya
kebakaran;
Mengintensifkan
koordinasi dengan
Pemda, TNI, Damkar,
BNPB, dan SAR.
4)
Dimasukkan
nya rencana
kebutuhan
pembanguna
n ke dalam
Renja Polri
2017.
5)
Tersusunnya
rancangan
SOP
pengamanan
di wilayah
perbatasan
dan pulaupulau terluar.
1)
Terinventarisasi
1)
dan terpetakannya
hot spot di wilayah.
2)
Terlaksananya
rapat koordinasi
dan penggelaran
anggota
secara
terpadu
dalam 2)
menangani
Meningkatnya
peran
serta
masyarakat dan
komponen yang
ada
dalam
penanganan
kebakaran hutan;
Meningkatnya
kerjasama dengan
653.
1) Laporan
Satwil
terkait
Hasil
Inventarisasi
dan
Pemetaan hot spot
pada daerah yang
rawan
kebakaran
hutan.
2)
608.
609. KEGIAT
AN
610. P.
J
A
W
A
B
619.
620. 2
621. 3
611.
SAT
622.
4
3)
4)
5)
614. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
615. KRITE
RIA
616. KEBER
HASIL
AN
623. 5
624. 6
625. 7
4)
karhutla.
Tersusunnya
rencana kegiatan 3)
sosialisasi
pencegahan
karhutla.
Terlaksananya
penegakan hukum
yang konsisten.
stake
terkait.
617.
%
626.
8
holders
627. 9
dengan
stake
holders terkait yang
dilaksanakan
minimal satu kali
sebulan.
Menurunnya
angka kebakaran
hutan dan lahan.
650.
618. KET
3)
Laporan
Satwil
terkait
Kegiatan
Terpadu
dalam
penanganan
karhutla mulai dari
tindakan
pencegahan
dan
pemadaman
karhutla.
4)
Laporan
Satwil
terkait
Hasil
Pelaksanaan
Sosialisasi
baik
mandiri
maupun
gabungan dengan
stake holder terkait
minimal satu kali
seminggu.
5)
Laporan Hasil
Penegakan Hukum
651.
652.
608.
609. KEGIAT
AN
610. P.
J
A
W
A
B
619.
620. 2
621. 3
611.
SAT
614. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
615. KRITE
RIA
616. KEBER
HASIL
AN
623. 5
624. 6
625. 7
622.
4
617.
%
626.
8
618. KET
627. 9
oleh Satwil.
654.
655. Penguat
an
sinergi
polisiona
l dengan
TNI,
BIN,
BNN,
BNPT,
Basarna
s,
Bakamla
dan
Pemda.
656.
657. K
a
r
o
o
p
s
658. 1)
Dits
Melakukan evaluasi
pelaksanaan kerjasama
yang sudah berjalan.
659. 2)
3)
4)
Menyusun program
kerjasama yang
berkelanjutan.
Melaksanakan Anev.
660.
1)
2)
3)
Tersusunnya
Hasil Evaluasi
Sinergi Polisional
dengan TNI,
BINDA, BNNP,
Basarda, dan
Pemda pada Tk.
Mabes dan Tk.
Satwil.
Tersusunnya
MoU dan
Pedoman
Kerjasama.
Tersusunnya
Program
Kerjasama
dengan instansi
terkait.
662. Mantap
nya
sinergi
polision
al
dalam
mewuju
dkan
Kamda
gri yang
kondusi
f.
666.
1) Laporan Hasil Rapat
Koordinasi terkait
Koordinasi dan
Kerjasama yang
selama ini telah
dilaksanakan pada
Tk. Satwil.
2)
Laporan Hasil
Evaluasi pada Tk.
Satwil.
3)
Laporan Hasil
Pelaksanaan
Pembahasan MoU
pada Tk. Satwil.
4)
5)
6)
Rencana Program
Kerjasama.
663.
664.
665.
661.
608.
609. KEGIAT
AN
610. P.
J
A
W
A
B
619.
620. 2
621. 3
667.
611.
SAT
622.
4
Karoo
671. 1)
Roo
ps
672.
673.
2)
669.
3)
4)
5)
614. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
615. KRITE
RIA
616. KEBER
HASIL
AN
623. 5
624. 6
625. 7
Menyiapkan rencana
operasi, rencana
pengamanan dan
rencana kontijensi
Pilkada 2017.
Menyiapkan asta siap
yang meliputi siap
administrasi, siap mako,
siap personel, siap
masyarakat, siap
latpraops, siap pilun, siap
sarpras, siap anggaran.
1)
Tersusunnya
rencana operasi,
rencana
pengamanan dan
rencana
kontijensi Pilkada
2017.
2)
Terlaksana dan
tergelarnya asta
siap Tk Satwil.
3)
Tergelarnya
sistem informasi
teknologi
pendukung
pengamanan Tk.
Satwil.
Menyempurnakan sistem
informasi teknologi
pendukung pengamanan.
Mempersiapkan tim
terpadu dalam sentra
gakkumdu.
Polda dan Polres
kewilayahan melakukan
koordinasi dengan
penyelenggara,
pengawas dan peserta
Pilkada Serentak 2017
serta stake holder terkait
4)
5)
Terbentunya Tim
Terpadu
penanganan
tindak pidana
Pilkada 2017.
Terlaksananya
sinergi dengan
penyelenggara
pengawas dan
675. Pelaksa
naan
Penga
manan
Tahapa
n
Pilkada
Serenta
k 2017
berjalan
dengan
aman,
lancar
dan
kondusi
f.
617.
%
618. KET
626.
8
627. 9
680.
1) Rencana Operasi,
Rencana
Pengamanan dan
Rencana Kontijensi
Pilkada Serentak
2017
2)
676.
677.
678.
679.
3)
Laporan Kesiapan
asta siap yang
meliputi :
a.
siap
administrasi.
b.
siap mako
c.
siap personel
d.
siap masyarakat
e.
siap latpraops
f.
siap pilun
g.
siap sarpras
h.
siap anggaran.
Laporan
608.
609. KEGIAT
AN
610. P.
J
A
W
A
B
619.
620. 2
621. 3
611.
SAT
614. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
615. KRITE
RIA
616. KEBER
HASIL
AN
623. 5
624. 6
625. 7
622.
4
lainnya.
6)
7)
peserta Pilkada
serentak 2017
serta stake
holder terkait
lainnya.
Melaksanaan
pengamanan tahapan
awal Pilkada Serentak
2017.
Melaksanakan Anev.
674.
6)
Tersusun dan
terlaksananya
rencana
pengamanan
pada setiap
tahapan Pilkada
2017.
617.
%
626.
8
618. KET
627. 9
Penggelaran Sistem
Informasi Teknologi
pada Tk. Satwil.
4)
5)
Surat Perintah
pembentukan
penyidik Tindak
Pidana Pemilu Tk.
Satwil.
6)
7)
Laporan Hasil
Pelaksanaan
Pengamanan
608.
609. KEGIAT
AN
610. P.
J
A
W
A
B
619.
620. 2
621. 3
611.
SAT
622.
4
614. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
615. KRITE
RIA
616. KEBER
HASIL
AN
623. 5
624. 6
625. 7
617.
%
626.
8
618. KET
627. 9
Tahapan Pemilu Tk
Prov/Kab/Kota oleh
jajaran Satwil.
681.
Karoo
ps
685. 1)
Itwa
2)
686.
Penyederhanaan
pelayanan kepolisian.
Pemberantasan
pungutan liar dan calo
pada sektor pelayanan
publik.
3)
pengamanan
pembangunan
infrastruktur dan proyek
strategis nasional
4)
Pengamanan distribusi
bahan pokok dan BBM
dari hulu s/d hilir
5)
683.
1)
Terlaksananya
Layanan
Kepolisian yang
mudah cepat dan
sesuai ketentuan.
2)
Hilangnya
pungutan liar dan
bersihnya calo
pada sektor
pelayanan publik.
3)
4)
Tidak adanya
gangguan
keamanan
terhadap
pembangunan
infrastruktur dan
proyek strategis
nasional.
Distribusi Bahan
Pokok dan BBM
tidak mengalami
688. Terlaks
ananya
Pemba
ngunan
Progra
m
Priorita
s
Nasion
al dan
Paket
Kebijak
an
Ekono
mi
pemeri
ntah
dengan
aman
dan
kondusi
f.
691.
1) Hasil Pemetaan
Layanan Kepolisian
yang masih
menghambat
program prioritas
dan paket kebijakan
ekonomi.
2)
Laporan Hasil
Pemberantasan
Pungli dan Calo
pada sektor
pelayanan publik
oleh Mabes Polri
dan Satwil.
3)
Laporan Hasil
Pengaman
Pembangunan
Infrastruktur dan
Proyek Strategis
Nasional.
4)
Laporan Hasil
608.
609. KEGIAT
AN
610. P.
J
A
W
A
B
619.
620. 2
621. 3
611.
SAT
614. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
615. KRITE
RIA
616. KEBER
HASIL
AN
623. 5
624. 6
625. 7
622.
4
Bahan Pokok
6)
7)
Melaksanakan
koordinasi dengan
seluruh stakeholder
terkait.
693.
694.
5)
Terlaksananya
penegakan hukum
yang konsisten.
6)
Meningkatnya
koordinasi dengan
stake holder
terkait.
Melaksanakan Anev.
687.
692.
gangguan dan
hambatan sampai
tujuan.
617.
%
626.
8
689.
618. KET
627. 9
Pengamanan
Distribusi Bahan
Pokok dan BBM.
690.
5)
Laporan Hasil
Penegakan Hukum.
6)
Laporan Hasil
Koordinasi dengan
Stake Holder terkait
pada Tk. Satwil.
695.
696.
697.
698.
699.
710.
720.
700. KEGIAT
AN
701. P.
J
A
W
A
B
702.
SAT
713.
714. 5
4
719. VIII. MEMBANGUN KESADARAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP KAMTIBMAS
711. 2
721. Memban
gun
daya
cegah
dan
daya
tangkal
terhadap
kejahata
n,
terorism
e,
narkoba,
separati
sme,
dan
ideologi
anti
pancasil
a.
712. 3
723. D 724.
Dirbi 1) Kelompok pelajar :
ir
nmas/
a. Bekerjasama dengan
bi
Ditsabhara/
Diknas tingkat provinsi
n
Ditpamobvit/
& kab/kota utk
m
Ditpolair,
membangun sekolah
a
Dirintelkam,
sebagai basis anti
s
Ditreskrim
kejahatan, terorisme,
um/sus/
narkoba, separatisme
narkoba,
dan ideologi anti
Rorena,
Pancasila;
Rosarpras,
b. Tingkat Provinsi dilaks
Bidkum,
oleh Polda, di tingkat
SPN, Polres
kab/kota dilaks oleh
725.
Polres.
2)
Bekerjasama dengan
BEM dan Perguruan
Tinggi untuk
membangun sekolah
706. KRITE
RIA
707. KEBER
HASIL
AN
715. 6
716. 7
1)
Terinventarisasi
dan
terpetakannya
Kelompokkelompok
masyarakat yang
menjadi sasaran
pembinaan.
2)
Tersusunnya
rencana kegiatan
pembinaan,
penyuluhan
selama 100 hari
3)
Kelompok mahasiswa:
a.
705. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
4)
Terlaksananya
kerjasama
dengan Diknas
dan stake holder
terkait lainnya.
Terlaksananya
726. Mening
katnya
peran
serta
masyar
akat
dalam
melaku
kan
daya
tangkal
dan
deradik
alisasi
teroris
me,
narkob
a,
separati
sme,
708.
%
717.
8
709. KET
718. 9
727.
1) Laporan
Hasil
Inventarisasi
dan
Pemetaan
Kelompok-kelompok
masyarakat
yang
menjadi
sasaran
Binluh.
2)
Laporan
Hasil
Pelaksanaan
Rencana Kegiatan
selama 100 Hari.
3)
4)
Laporan
Hasil
Kerjasama dengan
Diknas dan stake
holder terkait lainnya
699.
700. KEGIAT
AN
701. P.
J
A
W
A
B
710.
711. 2
712. 3
702.
SAT
713.
4
722.
705. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
706. KRITE
RIA
707. KEBER
HASIL
AN
714. 5
715. 6
716. 7
3)
Bekerjasama dgn
Kemendikbud dan stake
holder terkait menyusun
konsep kurikulum
sekolah, ponpes dan
madrasah yang berbasis
anti kejahatan, terorisme,
narkoba, separatisme
dan ideologi anti
Pancasila.
4)
Kelompok Tokoh
Masyarakat, Majelis
Taklim dan Ponpes
a.
Membangun
kesepahaman dan
deklarasi anti
deklarasi anti
kejahatan,
terorisme,
narkoba,
separatisme dan
ideologi anti
pancasila.
dan
ideologi
anti
pancasi
la
708.
%
717.
8
709. KET
718. 9
pada Tk. Mabes dan
Tk. Satwil.
5)
Laporan
Pelaksanaan
Deklarasi.
Hasil
699.
700. KEGIAT
AN
701. P.
J
A
W
A
B
710.
711. 2
712. 3
702.
SAT
713.
4
705. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
706. KRITE
RIA
707. KEBER
HASIL
AN
714. 5
715. 6
716. 7
717.
8
733. Terpen
734.
708.
%
709. KET
718. 9
kejahatan, terorisme,
narkoba, separatisme
dan ideologi anti
Pancasila.
b.
5)
Kelompok masyarakat
umum:
a.
Melaksanakan door to
door, tatap muka
dengan kelompok
komunitas untuk
membangun
pemahaman tentang
kejahatan, terorisme,
narkoba, separatisme
dan ideologi anti
Pancasila;
b.
6)
728.
Dirbin
732.
Ditb
1)
Melaksanakan Anev.
Menginventarisir jumlah 1) Terinventarisasi
1)
Laporan Hasil
699.
700. KEGIAT
AN
701. P.
J
A
W
A
B
710.
711. 2
712. 3
han satu
Bhabink
amtibma
s satu
Desa/
Kelurah
an
secara
bertahap
mas
702.
SAT
713.
4
inmas/
SItsabhara/
Ditpamobvit/
Ditpolair,
Ro SDM,
Rorena,
Rosarpras,
Polres.
2)
706. KRITE
RIA
707. KEBER
HASIL
AN
714. 5
715. 6
716. 7
Bhabinkamtibmas
definitif.
jumlah
Bhabinkamtibmas
yang definitif.
Mengusulkan rencana
pemenuhan
2) Tersusunnya Skala
Bhabinkamtibmas
Prioritas
secara bertahap dengan
pemenuhan
skala prioritas.
Bhabinkamtibmas.
Menyusun rencana
pelatihan petugas
bhabinkamtibmas.
4)
Peningkatan frekuensi
door to door, sambang, 4) Meningkatnya
dan dialog kemitraan.
frekuensi door to
door, sambang, dan
Melaksanakan Anev.
dialog kemitraan.
5)
705. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
3)
730.
735.
739. 1)
Bid
Melakukan pendataan
dan pemetaan daerah
rawan yang
membutuhkan alat
3) Tersusunnya rencana
pelatihan
Bhabinkamtibmas
selama 100 hari.
1)
Terdata dan
terpetakannya
daerah rawan yang
membutuhkan alat
uhinya
Bhabin
kamtib
mas
satu
desa/
kelurah
an
dengan
penam
bahan
10 %
dari
jumlah
Bhabin
kamtib
mas
yang
definitif.
741. Terpasa
ngnya
alat-alat
penga
708.
%
709. KET
717.
8
718. 9
Inventarisasi
Jumlah
Bhabinkamtib
mas
yang
definitf.
2)
Usulan
pemenuhan
personel
Bhabinkamtib
mas
3)
Laporan hasil
pelaksanaan
Pelatihan
Bhabinkamtib
mas minimal
satu
kali
seminggu.
4)
Laporan Hasil
Binluh
minimal 2 kali
seminggu.
743.
1) Laporan Pendataan
dan Pemetaan
daerah rawan yang
membutuhkan alat
699.
700. KEGIAT
AN
701. P.
J
A
W
A
B
710.
711. 2
712. 3
alat-alat
pengam
anan
berbasis
teknolog
i (Panic
Button,
Alarm
dan
CCTV)
702.
SAT
713.
4
705. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
706. KRITE
RIA
707. KEBER
HASIL
AN
714. 5
715. 6
716. 7
pengamanan.
pengamanan.
2)
Koordinasi dengan
2)
Pemda, Ketua
Lingkungan, pemilik
lokasi yang memerlukan
alat pengamanan.
3)
Melakukan sosialisasi
kepada Pemda, Ketua
Lingkungan, pemilik
lokasi tentang perlunya
peralatan pengamanan
berbasis teknologi.
Terlaksananya
koordinasi dengan
Pemda, Ketua
Lingkungan,
pemilik lokasi yang
memerlukan alat
pengamanan.
737.
4)
5)
3)
Mendorong Pemerintah
daerah dan DPRD
Prov/Kab/Kota untuk
membuat regulasi
tentang kewajiban
pemasangan cctv pada 4)
area perkantoran,
pertokoan, dan
perumahan yang
berada pada jalan-jalan
utama, lokasi rawan dan
tempat publik lainnya.
Melaksanakan Anev.
Terlaksananya
sosialisasi kepada
Pemda, Ketua
Lingkungan,
pemilik lokasi
tentang perlunya
peralatan
pengamanan
berbasis teknologi.
Dimasukkannya
kewajiban
pemasangan cctv
pada area
perkantoran,
pertokoan, dan
perumahan yang
berada pada jalan-
manan
berbasi
s
teknolo
gi pada
daerah
rawan
kejahat
an,
macet,
laka
lantas
dan
tempat
publik
lainnya.
708.
%
717.
8
709. KET
718. 9
pengamanan.
2)
Laporan Hasil
Koordinasi dengan
Pemda, Ketua
Lingkungan, pemilik
lokasi terkait
pembuatan regulasi
kewajiban
pemasangan sarana
IT di daerah yang
rawan kejahatan,
macet dan laka
lantas.
3)
Laporan Hasil
Pelaksanaan
Sosialisasi minimal
satu kali seminggu.
4)
Laporan tetang
finalisasi Rancangan
Perda/ Pergub/
Perbup/ Perwali.
742.
699.
700. KEGIAT
AN
701. P.
J
A
W
A
B
710.
711. 2
712. 3
702.
SAT
705. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
706. KRITE
RIA
707. KEBER
HASIL
AN
714. 5
715. 6
716. 7
713.
4
740.
744.
748. 1)
Ditb
2)
746.
3)
Melakukan Anev
implementasi
operasional
penyelenggara fungsi
kepolisian oleh Polsus,
PPNS, Pam Swakarsa.
Melakukan evaluasi
regulasi terkait
pembinaan Polsus;
koordinasi dan
pengawasan PPNS;
serta Pembinaan Pam
Swakarsa.
Penguatan pembinaan
Polsus:
a.
Pendataan dan
evaluasi kuantitas
708.
%
717.
8
709. KET
718. 9
Terlaksananya
Anev
implementasi
operasional
penyelenggara
fungsi kepolisian
oleh Polsus,
PPNS, Pam
Swakarsa.
2)
Tersusunnya
Rancangan
Sertifikasi
Kompetensi dan
Kemampuan
serta
keterampilan
Polsus, Pam
Swakarsa dan
PPNS.
750. Mening
katnya
kemam
puan
dan
ketera
mpilan
Polsus,
PAM
Swakar
sa dan
PPNS.
751.
1) Laporan Hasil Rapat
Koordinasi
membahas
Implementasi
Operasional
Penyelenggaraan
Fungsi Kepolisian
Polsus,
PAM
Swakarsa, PPNS.
2)
3)
Laporan Rencana
Langkah-langkah
Pembenahan
terhadap
Polsus,
PAM Swakarsa dan
PPNS.
4)
Rancangan
Sertifikasi
Kompetensi
dan
699.
700. KEGIAT
AN
701. P.
J
A
W
A
B
710.
711. 2
712. 3
702.
SAT
713.
4
705. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
706. KRITE
RIA
707. KEBER
HASIL
AN
714. 5
715. 6
716. 7
4)
b.
Melakukan
koordinasi dengan
stakeholder yang
memiliki Polsus;
c.
Membuat rencana
pelatihan secara
periodik;
d.
Memberikan
bimbingan teknis
terkait tugas-tugas
Polsus;
e.
Melakukan
koordinasi,
pertemuan,
perbantuan tugas,
dan supervisi
secara periodik.
Penguatan koordinasi
dan pengawasan
PPNS.
a.
Pendataan dan
evaluasi kuantitas
3)
Terlaksananya
penguatan
pembinaan
pembinaan
Polsus, Pam
Swakarsa dan
PPNS.
749.
708.
%
717.
8
709. KET
718. 9
Kemampuan
keterampilan
Polsus,
Swakarsa
PPNS.
5)
serta
Pam
dan
Laporan
Hasil
Pelaksanaan
Penguatan
Pembinaan Khusus
Polsus,
PAM
Swakarsa, PPNS.
699.
700. KEGIAT
AN
701. P.
J
A
W
A
B
710.
711. 2
712. 3
702.
SAT
713.
4
705. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
706. KRITE
RIA
707. KEBER
HASIL
AN
714. 5
715. 6
716. 7
Melakukan
koordinasi dengan
stakeholder yang
memiliki PPNS.
c.
Melakukan rapat
koordinasi secara
periodik.
d.
Membuat program
peningkatan
kemampuan PPNS
yang
dikoordinasikan
dengan stakeholder
terkait.
e.
Melakukan supervisi
terhadap hasil
penyidikan yang
dilakukan oleh
PPNS.
f.
Membantu
penyidikan kepada
stakeholder yang
708.
%
717.
8
709. KET
718. 9
699.
700. KEGIAT
AN
701. P.
J
A
W
A
B
710.
711. 2
712. 3
702.
SAT
713.
4
705. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
706. KRITE
RIA
707. KEBER
HASIL
AN
714. 5
715. 6
716. 7
memiliki
keterbatasan PPNS.
5)
Penguatan pembinaan
PAM swakarsa.
a.
Pendataan dan
evaluasi kuantitas
dan kualitas pam
swakarsa.
b.
Melakukan
koordinasi dengan
perusahaan,
perkantoran
maupun
perumahan,
kampus/sekolah,
dan stakeholder
terkait yang
menggunakan jasa
pam swakarsa.
c.
Melakukan
assessment
terhadap kelayakan
badan usaha jasa
pengamanan
708.
%
717.
8
709. KET
718. 9
699.
700. KEGIAT
AN
701. P.
J
A
W
A
B
710.
711. 2
712. 3
702.
SAT
713.
4
705. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
706. KRITE
RIA
707. KEBER
HASIL
AN
714. 5
715. 6
716. 7
(BUJP) dalam
menyelenggarakan
pelatihan pam
swakarsa
d.
Melakukan
sertifikasi terhadap
pelatih pam
swakarsa pada
BUJP.
e.
Melakukan
penertiban terhadap
BUJP yang tidak
sesuai ketentuan
regulasi.
f.
Membuat rencana
pelatihan BUJP
yang distandarisasi
secara nasional.
g.
h.
Melakukan rapat
koordinasi dengan
708.
%
717.
8
709. KET
718. 9
699.
700. KEGIAT
AN
701. P.
J
A
W
A
B
710.
711. 2
712. 3
702.
SAT
713.
4
705. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
706. KRITE
RIA
707. KEBER
HASIL
AN
714. 5
715. 6
716. 7
708.
%
709. KET
717.
8
718. 9
pimpinan
perusahaan /
pimpinan BUJP /
kepala satpam guna
meningkatkan
sinergi antara pam
swakarsa dengan
polri.
752.
753. Penguat
an
kerjasa
ma
dengan
civil
755. D
ir
bi
n
m
a
756.
Itwa
sda,
Ditbinmas/
Ditpamobvit/
Ditpolair/
DitSabhara,
i.
Melaksanakan apel
bulanan pada
tingkat polda, polres
dan polsek.
j.
Melakukan supervisi
implementasi
pelaksanaan tugas
pam swakarsa
secara periodik.
6)
Melaksanakan Anev
1)
Menginventarisasi dan
mendatakan
permasalahan sosial
yang menjadi perhatian
publik.
1)
Terinventarisasi
dan terdatanya
permasalahan
sosial yang
menjadi perhatian
publik.
758. Berkura
ngnya
permas
alahan
sosial
yang
759.
1) Laporan
Hasil
Pelaksanaan Rapat
Koordinasi dengan
civil society.
2)
Laporan
Hasil
699.
700. KEGIAT
AN
701. P.
J
A
W
A
B
710.
711. 2
712. 3
society
dlm
mengide
ntifikasi
masalah
sosial &
upaya
penyele
saianny
a
754.
702.
SAT
705. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
706. KRITE
RIA
707. KEBER
HASIL
AN
714. 5
715. 6
716. 7
713.
4
Ditintelkam,
Roops,
Ditreskrimum
/sus/narkoba,
Bidpropam,
Polres
2)
3)
Mendatakan keluhan
masyarakat terkait
tindakan pemolisian
yang berimplikasi pada
pelanggaran HAM.
Melakukan koordinasi
dan kerjasama dengan
civil society untuk
mencari solusi
permasalahan tersebut.
4)
5)
Melaksanakan Anev.
757.
2)
Terdatanya
keluhan
masyarakat
terkait tindakan
pemolisian yang
berimplikasi pada
HAM.
3)
Terlaksananya
koordinasi dan
kerjasama
dengan civil
society.
4)
Tersusunnya
Rencana Aksi
Terpadu selama
100 Hari.
708.
%
717.
8
terjadi
dalam
masyar
akat.
709. KET
718. 9
Inventarisasi
dan
Pendataan
Permasalahan
Sosial
3)
Laporan
keluhan
masyarakat terkait
aksi
pemolisian
yang berimplikasi
pada
dugaan
pelanggaran HAM
dan atau kekerasan
eksesif.
4)
Laporan
Hasil
Tindak
Lanjut
Penyelesaian
Keluhan
Masyarakat.
5)
6)
Laporan
Hasil
Pelaksanaan
Rencana
Aksi
minimal satu kali
699.
700. KEGIAT
AN
701. P.
J
A
W
A
B
710.
711. 2
712. 3
702.
SAT
713.
4
705. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
706. KRITE
RIA
707. KEBER
HASIL
AN
714. 5
715. 6
716. 7
708.
%
709. KET
717.
8
718. 9
sebulan.
760.
761.
762.
763.
774.
784.
764. KEGIAT
AN
766.
SAT
777.
778. 5
4
783. IX. PENEGAKAN HUKUM YANG LEBIH PROFESIONAL DAN BERKEADILAN
775. 2
785. Penang
anan
kasuskasus
yang
menjadi
perhatia
n publik
meliputi
kejahata
n
jalanan,
kejahata
n
terhadap
perempu
an dan
anak,
terorism
e, illegal
fishing,
776. 3
Ditre 1)
Penanggun 788.
skrimum/
g Jawab I :
Dirreskrimu sus/narkoba,
Ditsabhara/
m/ sus/
Ditpamibvit/
narkoba
2)
Ditbinmas/
Penanggun
Ditpolair,
g Jawab II :
Roops,
Ditpolair
Bidpropam,
Bidkum,
Penanggun
Bidhumas,
g jawab III:
Satbrimobda,
787. D
Polres
itl
a
nt
a
s
3)
Mengoptimalkan peran
Wassidik dalam
penanganan tindak
pidana.
Melakukan koordinasi
dan menyusun program
terpadu dengan Mabes
Polri, Komnas HAM,
Komnas Perempuan
dan Anak, BNNP, Dinas
Perikanan dan
kelautan, Dinas Agama,
Kejaksaan, BPK
Provinsi, Bea Cukai,
Satpol PP, dan stake
holder terkait lainnya.
Membuat rencana
pelatihan dalam
peningkatan
1)
2)
769. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
770. KRITE
RIA
771. KEBER
HASIL
AN
779. 6
780. 7
Meningkatnya
peran Wasidik
dalam
penanganan
tindak pidana.
Terlaksananya
koordinasi
dengan Mabes
Polri, Komnas
HAM, Komnas
Perempuan dan
Anak, BNNP,
Dinas Perikanan
dan kelautan,
Dinas Agama,
Kejaksaan, BPK
Provinsi, Bea
Cukai, Satpol PP,
dan stake holder
terkait lainnya.
791. Mening
katnya
profesio
nalisme
penyidi
k dan
rasa
aman
masyar
akat.
772.
%
781.
8
773. KET
782. 9
793.
1) Laporan Hasil
Pelaksanaan Tugas
Wasidik.
2)
Laporan Hasil
Koordinasi dengan
Mabes Polri,
Komnas HAM,
Komnas Perempuan
dan Anak, BNNP,
Dinas Perikanan
dan kelautan, Dinas
Agama, Kejaksaan,
BPK Provinsi, Bea
Cukai, Satpol PP,
dan stake holder
terkait lainnya.
3)
Rencana tindak
lanjut hasil
koordinasi dengan
stake holder terkait.
792.
763.
764. KEGIAT
AN
765. P.
J
A
W
A
B
774.
775. 2
776. 3
korupsi,
narkoba,
cyber
crime
dan
kejahata
n
ekonomi
lainnya.
766.
SAT
777.
4
769. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
770. KRITE
RIA
771. KEBER
HASIL
AN
778. 5
779. 6
780. 7
kemampuan dan
keterampilan
penanganan kasuskasus yang menjadi
perhatian publik.
4)
786.
5)
Melakukan sosialisasi
regulasi baru terkait
kasus-kasus kejahatan
yang menjadi perhatian
publik.
3)
4)
Penegakan hukum
secara optimal.
a.
Kejahatan Jalanan
Tentukan target
pelaku, benda dan
jaringan untuk
program 100 hari.
Lakukan razia
gabungan dengan
TNI dan Satpol PP
5)
Tersusunnya
rencana pelatihan
dalam
peningkatan
kemampuan dan
keterampilan
penanganan
kasus-kasus
yang menjadi
perhatian publik.
Terlaksananya
sosialisasi
regulasi baru
terkait kasuskasus kejahatan
yang menjadi
perhatian publik.
Konsistensi
penegakan
hukum.
772.
%
781.
8
773. KET
782. 9
4)
Laporan Hasil
Pelaksanaan
Pelatihan
peningkatan
kemampuan dan
keterampilan.
5)
Laporan Hasil
Implementasi
program terpadu.
6)
Laporan Hasil
Penegakan hukum
794.
763.
764. KEGIAT
AN
765. P.
J
A
W
A
B
774.
775. 2
776. 3
766.
SAT
777.
4
769. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
770. KRITE
RIA
771. KEBER
HASIL
AN
778. 5
779. 6
780. 7
secara terus
menerus.
b.
Tegakkan hukum
secara tegas
Kejahatan thd
Perempuan dan
Anak:
Koordinasi dengan
Komnas
Perlindungan Anak,
Komnas
Perempuan,
Bapas, Psikolog.
Koordinasi dengan
Kejaksaan.
Tegakkan hukum
secara tegas.
c.
Terorisme :
Terupdatenya
jaringan terorisme.
772.
%
781.
8
773. KET
782. 9
763.
764. KEGIAT
AN
765. P.
J
A
W
A
B
774.
775. 2
776. 3
766.
SAT
777.
4
769. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
770. KRITE
RIA
771. KEBER
HASIL
AN
778. 5
779. 6
780. 7
Tentukan target
terorisme.
Tentukan target
waktu
pengungkapan
Kerjasama dengan,
kementerian
Agama, Tokoh
utama moderat
dalam rangka
menghilangkan
paham radikal.
Aktifkan kembali
wajib lapor 1x24
jam bagi tamu yg
berkoordinasi
dengan RT/RW.
Buat Program
Deradikalisasi dan
Kontra
Radikalisasi.
Tegakkan hukum
772.
%
781.
8
773. KET
782. 9
763.
764. KEGIAT
AN
765. P.
J
A
W
A
B
774.
775. 2
776. 3
766.
SAT
769. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
770. KRITE
RIA
771. KEBER
HASIL
AN
778. 5
779. 6
780. 7
777.
4
secara tegas.
d.
Illegal Fishing :
Masing-masing
Dirpolair Tk. Satwil
minimal 2 kasus.
Tindak tegas
oknum yang
menjadi beking.
Apabila masih
terdapat ilegal
fishing di
wilayahnya dan
ditangkap oleh
kesatuan yang
lebih atas akan
diberikan sanksi
administratif.
e.
Korupsi :
Tingkatkan
sinergitas dengan
JPU dengan BPKP
dan PPATK sejak
772.
%
781.
8
773. KET
782. 9
763.
764. KEGIAT
AN
765. P.
J
A
W
A
B
774.
775. 2
776. 3
766.
SAT
769. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
770. KRITE
RIA
771. KEBER
HASIL
AN
778. 5
779. 6
780. 7
777.
4
awal penyidikan.
Meningkatkan
kerjasama dengan
KPK dalam rangka
koordinasi dan
supervisi.
Menyusun target
Selra kasus
Korupsi pada Tk.
Satwil.
Lakukan OTT
untuk berikan efek
jera.
f.
Narkoba:
Lakukan
pertemuan dengan
BNNP minimal satu
kali sebulan dalam
rangka
pencegahan,
penindakan dan
rehabilitasi.
772.
%
781.
8
773. KET
782. 9
763.
764. KEGIAT
AN
765. P.
J
A
W
A
B
774.
775. 2
776. 3
766.
SAT
777.
4
769. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
770. KRITE
RIA
771. KEBER
HASIL
AN
778. 5
779. 6
780. 7
Lakukan sharing
dengan BNNP dan
stake holder terkait
lainnya tentang
jaringan Narkoba.
Update jaringan
narkoba di wilayah
masing-masing.
Tindak tegas
anggota yang
terlibat penyalah
gunaan narkoba.
g.
Cyber Crime
Tk. Polda
menangani minimal
2 kasus.
h.
Kejahatan Ekonomi
lainnya.
772.
%
781.
8
773. KET
782. 9
763.
764. KEGIAT
AN
765. P.
J
A
W
A
B
774.
775. 2
776. 3
766.
SAT
777.
4
769. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
770. KRITE
RIA
771. KEBER
HASIL
AN
778. 5
779. 6
780. 7
772.
%
781.
8
773. KET
782. 9
penanganan
kejahatan ekonomi
lainnya.
Tk. Polda
menangani minimal
2 kasus.
Menindak tegas
anggota yang
menjadi beking.
789. Catatan:
Terapkan
TPPU
terhadap
semua pelaku
tindak pidana
sesuai UU
TPPU.
6)
Melaksanakan Anev
790.
795.
796. Menghil
angkan
punguta
798.
Dirres 799.
Itwa 1)
krim
sda,
um/sus/narkoba Bidpropam,
Sosialisasi melalui
banner, pamflet,
spanduk, selebaran dsb
1)
Tersosialisasinya
himbauan melalui
banner, pamflet,
800. Hilangn
ya
pungut
801.
1) Laporan Hasil
Sosialisasi larangan
pungutan liar,
763.
764. KEGIAT
AN
765. P.
J
A
W
A
B
774.
775. 2
776. 3
n liar,
pemeras
an dan
makelar
kasus
dalam
proses
penyidik
an.
766.
SAT
777.
4
Ditreskrim
um/sus/
narkoba,
Ditpolair/
Ditbinmas/
Ditsabhara/
Ditpamobvit
Ditlantas,
Bidhumas,
Polres.
797.
2)
4)
5)
803. Menghil
805.
Dirres 806.
769. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
770. KRITE
RIA
771. KEBER
HASIL
AN
778. 5
779. 6
780. 7
tentang larangan
pungutan liar,
pemerasan dan makelar
kasus dalam proses
penyidikan.
3)
802.
Itwa 1)
3)
Penegakan hukum
terhadap pelaku
pungutan liar,
pemerasan dan makelar
kasus dalam proses
4)
penyidikan.
Melaksanakan Anev.
Membuat target waktu
1)
spanduk,
selebaran tentang
larangan pungutan
liar, pemerasan
dan makelar kasus
dalam proses
penyidikan.
Tersedianya
website/ public
complain online
pada Ditreskrim
um/sus/narkoba
dan Sat Reskrim
Jajaran
kewilayahan
an liar,
pemera
san dan
makelar
kasus
dalam
proses
penyidi
kan.
Meningkatnya
pengawasan
penyidikan oleh
atasan penyidik
dan wasidik Tk.
Satwil.
772.
%
781.
8
773. KET
782. 9
pemerasan dan
makelar kasus
dalam proses
penyidikan.
2)
Laporan Keluhan
Masyarakat melalui
website / public
complain online dan
tindak lanjutnya.
3)
Laporan Hasil
Pengawasan
penyidikan oleh
atasan penyidik dan
wasidik.
4)
Laporan Hasil
Penegakan Hukum.
Konsistensi
Penegakan
Hukum.
Tersusunnya
807. Mening
808.
1) Laporan Rencana
763.
764. KEGIAT
AN
765. P.
J
A
W
A
B
774.
775. 2
776. 3
angkan
kecende
rungan
rekayas
a dan
berbelitbelit
dalam
penanga
nan
kasus
804.
810.
811. Peningk
atan
kemamp
uan
penyidik
an
Cyber
Crime,
ekonomi
, dokpol,
labfor
dan
krim um/
sus/narkoba
766.
SAT
777.
4
sda,
Bidpropam,
Ditreskrim
um/sus/
narkoba,
Ditpolair/
Ditbinmas/
Ditsabhara/
Ditpamobvit
Ditlantas,
Bidhumas,
Bidkum,
Polres.
812. D 813.
Ditr
ir eskrim um/sus/
r
narkoba,
e
Ditlantas,
s Ditsabhara/
kr
Ditpolair,
i
Bidokkes,
m Bid TI, Bidkeu,
u
SPN,
m Rosarpras,
/
Rorena
s
Polres
769. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
770. KRITE
RIA
771. KEBER
HASIL
AN
778. 5
779. 6
780. 7
dalam proses
penyelidikan dan
penyidikan.
2)
3)
Melakukan audit
investigasi terhadap
2)
adanya rekayasa kasus.
Melaksanakan gakkum
terhadap penyidik yang
melakukan rekayasa
kasus.
4)
Meningkatkan waskat
dan peran Wassidik.
5)
Melaksanakan Anev.
1)
Melakukan pendataan
almatsus yang dimiliki,
dan penyusunan
rencana kebutuhan
almatsus yang
diperlukan untuk
pembuktian ilmiah.
2)
3)
1)
2)
rencana
penyelidikan dan
penyidikan Tk
Satwil
Terlaksananya
audit investigasi
terhadap rekayasa
kasus Tk Satwil
Terlaksananya
waskat dan
meningkatnya
peran wasidik Tk
Satwil.
Terdatanya
almatsus yang
dimiliki dan
tersusunnya
rencana
kebutuhan
almatsus yang
diperlukan untuk
pembuktian ilmiah.
Tersusunnya blue
print dan road map
katnya
keperca
yaan
masyar
akat
kepada
Polri
khusus
nya
penyidi
k.
772.
%
773. KET
781.
8
782. 9
Penyelidikan dan
Penyidikan setiap
kasus Tk Satwil.
2)
3)
Laporan Hasil
Pelaksanaan Tugas
oleh atasan penyidik
dan wasidik Tk
Satwil
809.
817. Mening
katnya
kemam
puan
penyidi
k yang
didukun
g oleh
SCI
(Scienti
fic
Crime
818.1)
2)
Laporan Hasil
Rapat
Pembahasan
terkait almatsus
yang telah dimiliki
dan rencana
kebutuhan Tk
Satwil.
Laporan Hasil
Pendataan
Almatsus yang
763.
764. KEGIAT
AN
765. P.
J
A
W
A
B
774.
775. 2
776. 3
sertifikas
i
penyidik
u
s/
n
a
rk
o
b
a
766.
SAT
777.
4
814.
769. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
770. KRITE
RIA
771. KEBER
HASIL
AN
778. 5
779. 6
780. 7
secara ilmiah.
3)
Menyusun rencana
latihan penggunaan
almatsus yang telah
dimiliki.
4)
Melakukan sertifikasi
kemampuan teknis
penyidik.
5)
Melaksanakan Anev.
kebutuhan
almatsus untuk
penyidikan secara
ilmiah.
3)
Tersusunnya
rencana latihan
penggunaan
almatsus yang
telah dimiliki.
4)
Tersusunnya
kriteria kompetensi
penyidik sesuai
bidangnya.
815.
820. Peningk
atan
sinergi
CJS dan
penegak
hukum
lainnya
821.
822. D 823.
Dirr 1)
ir
eskrim um/
r sus/narkoba,
e Ditsabhara/
s
Ditpolair,
kr
Ditlantas,
2)
i
Bidkum,
m
Polres.
u
824.
Mengevaluasi
1)
implementasi kerjasama
antara Polri dengan
aparat CJS dan penegak
hukum.
Menginventarisasi,
mencari solusi dan
penyamaan persepsi
terkait permasalahan
2)
Terevaluasinya
implementasi
kerjasama antara
Polri dengan aparat
CJS dan penegak
hukum.
Terinventarisasi
dan adanya solusi
permasalahan
781.
8
Investig
ation)
816.
819.
772.
%
825. Tersele
saikan
dan
adanya
persam
aan
perseps
i
permas
773. KET
782. 9
dimiliki Satwil dan
Rencana
Kebutuhannya.
3)
4)
5)
Laporan Hasil
pelaksanaan
latihan Tk Satwil
826.
1) Laporan Hasil
Evaluasi
implementasi
kerjasama antara
Polri dengan aparat
CJS dan penegak
hukum Tk Satwil.
2)
Laporan Hasil
Inventarisasi
763.
764. KEGIAT
AN
765. P.
J
A
W
A
B
774.
775. 2
776. 3
766.
SAT
777.
4
m
/
s
u
s/
n
a
rk
o
b
a
828.
829. Peningk
atan
Anggara
n
Penyidik
an Dan
Moderni
sasi
Teknolo
gi
Peralata
n
Penduku
ng
Penyidik
831. D 832.
Ditr
ir eskrim um/sus/
r
narkoba,
e
Ditlantas,
s
Ditpolair/
kr Ditsabhara,
i
Rorena,
m Rosarpras,
u
Roops,
m
Bidkeu,
/
Polres
s
833.
u
s/ 834.
n 835.
769. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
770. KRITE
RIA
771. KEBER
HASIL
AN
778. 5
779. 6
780. 7
penegakan hukum.
3)
Melaksanakan rapat
koordinasi secara
periodik guna
pemecahan
permasalahan dan
penyamaan persepsi,
minimal 2 kali.
4)
Melaksanakan Anev.
1)
2)
Menyusun kebutuhan
anggaran ideal
penyidikan secara
bottom up (at cost)
3)
4)
terkait penegakan
hukum.
3)
Terlaksananya
rapat koordinasi
minimal 2 kali pada
Tk. Mabes dan Tk.
Satwil.
Terdatakannya
crime total dan
crime clearence
masing-masing
satwil.
837. Mening
katnya
kinerja
penyidi
k Polri.
2)
Tersusunnya
kebutuhan
anggaran ideal
penyidikan secara
bottom up (at cost)
di Tk Satwil
838.
3)
Terdatakan dan
tersusunnya
kebutuhan
781.
8
773. KET
782. 9
masalah dan solusi
yang ditawarkan Tk
Satwil
3)
Laporan hasil
pelaksanaan rapat
koordinasi Tk Satwil
827.
1)
Mendatakan dan
menyusun kebutuhan
anggaran dan peralatan
yang modern.
Melaksanakan Anev.
alahanpermas
alahan
terkain
penega
kan
hukum.
772.
%
839.
1) Laporan Hasil
Pendataan crime
total dan crime
clearence masingmasing satwil.
2)
Laporan Kebutuhan
Anggaran Ideal
dengan sistem at
cost di Tk Satwil.
3)
Laporan Rencana
Kebutuhan
anggaran dan
peralatan yang
modern di Tk Satwil
763.
764. KEGIAT
AN
765. P.
J
A
W
A
B
774.
775. 2
776. 3
an
830.
840.
841. Menyele
saikan
perkaraperkara
yang
mudah
dan
ringan
melalui
pendeka
tan
restorati
f justice.
a
rk
o
b
a
766.
SAT
777.
4
769. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
770. KRITE
RIA
771. KEBER
HASIL
AN
778. 5
779. 6
780. 7
836.
842. D 843.
Ditr 1)
ir eskrim um/sus/
r
narkoba,
e Ditsabhara/
2)
s
Ditbinmas/
kr
Ditpolair,
i
Ditlantas,
m Bidpropam,
3)
u
Bidkum,
m
Polres
/s
u
s/
n
a
rk
anggaran dan
peralatan yang
modern Tk Satwil
4)
Diusulkannya
kebutuhan
anggaran dan
peralatan
pendukung
penyidikan kepada
Mabes Polri
Tersusunnya kajian
tentang
pemberlakuan
restorative justice.
Melakukan kategorisasi
terhadap perkara yang
dapat dilakukan
restorative justice.
Melaksanakan Anev.
2)
Tersusunnya
kategorisasi
perkara yang dapat
dilakukan
restorative justice
772.
%
781.
8
4)
844. Mening
katnya
kepuas
an
masyar
akat
dan
penyele
saian
perkara
.
773. KET
782. 9
Adanya surat usulan
pengajuan
kebutuhan anggaran
dan peralatan
pendukung
penyidikan kepada
Bappenas, Mabes
Polri.
845.
1) Naskah kajian
pemberlakuan
restorative justice.
2)
Naskah kategorisasi
perkara yang dapat
dilakukan
restorative justice.
763.
764. KEGIAT
AN
765. P.
J
A
W
A
B
774.
775. 2
776. 3
766.
SAT
777.
4
769. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
770. KRITE
RIA
771. KEBER
HASIL
AN
778. 5
779. 6
780. 7
o
b
a
846.
847.
848.
849.
850.
851.
772.
%
781.
8
773. KET
782. 9
852.
853.
854.
855.
856. KEGIAT
AN
857. P.
J
A
W
A
B
866.
867. 2
868. 3
858.
SAT
869.
4
861. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
862. KRITE
RIA
863. KEBER
HASIL
AN
870. 5
871. 6
872. 7
864.
%
873.
8
865. KET
874. 9
878. Ir 879.
Itwa 1)
w
sda,
a Bidpropam,
s
Bidkum,
d
Bidhumas,
2)
a
Polres
Melakukan pendataan
1)
permasalahan/ komplain
yang dilaporkan pada
pengawas eksternal.
Menindaklanjuti komplain
yang diterima dari
pengawas eksternal
secara tepat,
2)
proporsional, profesional,
dan tuntas.
3)
Melakukan koordinasi
secara berkala dengan
pengawas eksternal.
4)
Melaksanakan Anev.
880.
3)
Terdatanya
permasalahan/
komplain
masyarakat yang
dilaporkan pada
pengawas
eksternal.
Terlaksananya
tindak lanjut
komplain yang
diterima dari
pengawas
eksternal secara
tepat, proporsional,
profesional, dan
tuntas.
Terlaksananya
koordinasi dengan
pengawas
eksternal.
881.
Berkurangny
a penyimpangan dan
pelanggaran oleh
oknum Polri.
883.1)
882.
Laporan Hasil
Pendataan
permasalahan/
komplain yang
dilaporkan pada
pengawas
eksternal.
2)
Laporan Hasil
Tindak Lanjut
komplain yang
diterima dari
pengawas
eksternal.
3)
Laporan Hasil
Koordinasi dg
pengawas
eksternal minimal
satu kali sebulan.
855.
856. KEGIAT
AN
857. P.
J
A
W
A
B
866.
867. 2
868. 3
884.
885. Memper
baiki
sistem
komplai
n
masyara
kat
secara
online
886. It
w
a
s
d
a
890.
891. Meningk
atkan
sistem
penilaia
n Indeks
Tata
Kelola
kepolisia
n (ITK)
892. Ir 893.
Itwa
w sda, Rorena,
a Bidpropam,
s
Polres
d
894.
a
900.
901. Membua
t sistem
pengaw
902. K 903.
Itwa 1)
a
sda,
bi Bidpropam,
858.
SAT
869.
4
887.
Itwa 1)
861. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
862. KRITE
RIA
863. KEBER
HASIL
AN
870. 5
871. 6
872. 7
Mengevaluasi sistem
komplain masyarakat
online.
sda,
Bidpropam,
Bidkum,
2)
Bidhumas,
Bid TI,
Polres
3)
1)
Melaksanakan Anev
895.
Melakukan
kerjasama dengan
kemitraan dalam rangka
finalisasi penyusunan hasil
pengukuran kinerja di 70
Polres.
Melakukan pendataan
daftar jabatan di TK
Satwil yang harus
873.
8
865. KET
874. 9
888. Mening
katnya
aksesib
ilitas
dan
peran
serta
masyar
akat
dalam
pengaw
asan
kinerja
Polri.
889.1)
Laporan Hasil
Evaluasi dan
Tindak Lanjutnya
pada Tk. Satwil.
2)
Terkirimnya
telegram instruksi
implementasi
sistem online ke
seluruh jajaran
896.
Terlaksanan
ya kerjasama dengan
kemitraan dalam
rangka finalisasi
penyusunan hasil
pengukuran kinerja di
Polres
897. Tersele
saikann
ya
penguk
uran
ITK
pada
Polres
898.
899. Laporan
pelaksan
aan hasil
pengukur
an ITK
pada
Polres
904. Terlaks
ananya
pendat
905. Berkura
ngnya
budaya
906.
907. Laporan
Hasil
Pendata
Menginstruksikan
implementasi sistem
online ke seluruh jajaran. 2)
Terlaksananya
evaluasi
implementasi
sistem komplain
secara online
864.
%
Terlaksananya
instruksi
implementasi
sistem online ke
seluruh jajaran
855.
856. KEGIAT
AN
857. P.
J
A
W
A
B
866.
867. 2
868. 3
asan
untuk
meneka
n
budaya
korupsi
internal.
908.
909.
d
p
r
o
p
a
m
858.
SAT
869.
4
Bidkum,
Bidhumas,
Polres.
861. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
862. KRITE
RIA
863. KEBER
HASIL
AN
870. 5
871. 6
872. 7
melaporkan harta
kekayaan pribadi kepada
pengawas internal Polri.
2)
Melaksanakan Anev.
aan
daftar
jabatan
di TK
Satwil
yang
harus
melapo
rkan
harta
kekaya
an
pribadi
kepada
pengaw
as
internal
Polri.
korupsi
di
internal
Polri
864.
%
873.
8
865. KET
874. 9
an
jabatan
di Tk
Satwil
yang
harus
melapork
an harta
kekayaa
n pribadi
kepada
pengawa
s internal
Polri.
910.
911.
912.
913. KEGIAT
AN
914. P.
J
A
W
A
B
923.
924. 2
925. 3
915.
SAT
926.
4
918. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
919. KRITE
RIA
920. KEBER
HASIL
AN
927. 5
928. 6
929. 7
937. Tersusu
nnya
databas
e
kelomp
ok
radikal
anti
Pancasi
la
938. Terpeta
kannya
kelomp
ok
radikal
anti
Pancasi
la
939.
940. Laporan
bulanan
Polda
kepada
Mabes
Polri (3
kali)
946.
Tertangkapn
ya Santoso atau
jejaringnya
947. Berlanj
utnya
Operasi
Tinomb
ala
948.
949. Laporan
bulanan
Polda
kepada
Mabes
Polri (3
kali)
921.
%
930.
8
922. KET
931. 9
941.
934. Penertib
an dan
penegak
an
hukum
bagi
organisa
si radikal
dan anti
Pancasil
a
935. D 936.
Ditre 1)
ir skrim um /sus/
s
narkoba,
a
Ditintelkam,
2)
b
Dit Sabhara/
h
Ditpolair/
a
Ditbinmas,
r Satbrimobda,
3)
a
Polres
Mengidentifikasi dan
memetakan kelompok
radikal anti Pancasila
942. Perburu
an dan
penangk
apan
gembon
g teroris
Santoso
dan
jejaring
terorism
e
943. D 944.
Roo 1)
ir ps, Ditintelkam,
r Ditreskrimum/
e sus/narkoba,
2)
s
Ditbinmas/
kr Ditsabhara/
i
Ditpolair/
m Ditpamobvit,
u
Bidhumas,
3)
m
Bidkum,
Polres
Mengumpulkan data
intelijen tentang Santoso
dan jaringan teroris.
Melanjutkan operasi
pengejaran dan
penangkapan terhadap
Santoso dan
kelompoknya
Melaksanakan evaluasi
operasi gabungan yang
21
5
912.
913. KEGIAT
AN
914. P.
J
A
W
A
B
923.
924. 2
925. 3
915.
SAT
926.
4
945.
950.
951. Aksi
Nasional
pembers
ihan
preman
dan
premani
sme
952. D 953.
Roo
ir ps, Ditintelkam,
r Ditreskrimum/
e sus/narkoba,
s
Ditbinmas/
kr Ditsabhara/
i
Ditpolair/
m Ditpamobvit,
u
Bidhumas,
m
Bidkum,
/
Polres
n
954.
a
rk
o
b
a
918. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
919. KRITE
RIA
920. KEBER
HASIL
AN
927. 5
928. 6
929. 7
921.
%
930.
8
922. KET
931. 9
didukung TNI.
4)
Melaksanakan Anev.
1)
Tersusunnya
renops
pembersihan
preman dan
premanisme
2)
Melanjutkan identifikasi
dan pendataan preman
dan premanisme
(update).
3)
Menyusun rencana
kegiatan kepolisian yang 3)
ditingkatkan.
Terlaksananya
operasi
pembersihan
preman dan
premanisme
4)
Melaksanakan kegiatan
aksi Nasional
pembersihan preman
dan premanisme.
5)
Terlaksananya kerjasama
dengan komponen
masyarakat dan instansi
terkait dalam rangka
mencegah preman dan
premanisme.
2)
Terlaksananya
penegakan hukum
terhadap preman
dan premanisme
955. Terlaks
ananya
operasi
pember
sihan
preman
956.
957. Laporan
oleh
Karoops
kepada
Asops
Kapolri.
912.
913. KEGIAT
AN
914. P.
J
A
W
A
B
923.
924. 2
925. 3
915.
SAT
926.
4
6)
958.
959. Pemben
tukan
dan
pengefe
ktifan
satgas
operasi
Polri
kontra
radikal
dan
deradika
lisasi.
960. D 961.
Diti 1)
iri
ntelkam,
nt Ditbinmas/
el Ditsabhara/
2)
k Ditpamobvit,
a
Bidhumas,
m Ditreskrimum /
sus/narkoba,
3)
Polres
918. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
919. KRITE
RIA
920. KEBER
HASIL
AN
927. 5
928. 6
929. 7
921.
%
930.
8
922. KET
931. 9
Melaksanakan Anev.
Melanjutkan
pelaksanaan tugas
Satgas operasi.
Meng-update dan
memetakan kelompok
radikal pengikut/
pendukung ISIS.
962.
Terbentukny
a Satgas kontra
radikal dan
deradikalisasi
963. Berlanj
utnya
Satgas
kontra
radikal
dan
deradik
alisasi
Meng-update data
pendukung ISIS yang
sudah berangkat dan
atau kembali dari Suriah.
4)
Meningkatkan
kerjasama dengan
Imigrasi, Densus, dan
MUI.
5)
Melaksanakan
penegakan hukum
terhadap pengikut ISIS
yang melanggar hukum.
6)
Melakukan deradikalisasi
baik langsung maupun
memanfaatkan ulama
moderat dan MUI.
21
7
964.
965. Laporan
Kapolda
kepada
Kapolri
dan
Wakapol
ri, KaBIK
dan
Kabares
krim.
912.
913. KEGIAT
AN
914. P.
J
A
W
A
B
923.
924. 2
925. 3
915.
SAT
926.
4
7)
966.
967. Pemberl
akukan
rekruitm
en
terbuka
untuk
jabatan
di
lingkung
an Polri
918. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
919. KRITE
RIA
920. KEBER
HASIL
AN
927. 5
928. 6
929. 7
970. Terban
gunnya
sistem
rekam
jejak
perwira
dan
catatan
person
el Polri
971. Terlaks
ananya
rekruit
men
terbuka
untuk
jabatan
di
lingkun
gan
Polri.
921.
%
930.
8
922. KET
931. 9
Melaksanakan Anev.
968. K 969.
Ro 1)
a SDM, seluruh
r satker Polda,
o
Polres.
2)
S
D
M
Mengoptimalkan fungsi
assesment center dan
peran assesornya.
3)
Mengoptimalkan peran
tim seleksi.
4)
Memperbarui data
pendukung : rekam jejak
dan catatan personel.
5)
Berlanjut dan
meningkatnya kualitas
pelaksanaan seleksi.
6)
Melaksanakan
assesment untuk jabatan
strategis secara
bertahap.
7)
Melaksanakan rapat
koordinasi internal untuk
pelaksanaan program ke
seluruh jajaran.
Implementasi SOP
tentang rekrutmen
terbuka untuk jabatan di
lingkungan Polri.
972.
973. Laporan
Polda
kepada
Mabes
Polri.
912.
913. KEGIAT
AN
914. P.
J
A
W
A
B
923.
924. 2
925. 3
915.
SAT
926.
4
8)
974.
975. Polisi
sebagai
pengger
ak
revolusi
mental
dan
pelopor
tertib
sosial di
ruang
publik
976. K 977.
SP 1)
a
N, Rorena,
S
Bidhumas,
P
Polres
N
918. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
919. KRITE
RIA
920. KEBER
HASIL
AN
927. 5
928. 6
929. 7
921.
%
930.
8
922. KET
931. 9
Melaksanakan Anev.
Melanjutkan
implementasi buku
panduan serta latihan
Revolusi Mental pada
SPN secara intensif.
2)
Mengoptimalkan peran
tim penggerak di masingmasing Polda dan
penataran.
3)
Meningkatkan kuantitas
dan kualitas jam
pimpinan untuk
memberikan pembekalan
tentang sikap peduli
pada perilaku
masyarakat yang tidak
mencerminkan budaya
baik.
4)
Melaksanakan arahan
untuk menekankan pada
anggota agar menjadi
penggerak dan pelopor
perilaku budaya dan
anggota Polri harus
978.
Tersebar
dan tersosialisasinya
buku panduan
revolusi mental pada
setiap personel Polri
979. Terlaks
ananya
sosialia
si Polri
sebagai
pengge
rak
revolusi
mental
21
9
980.
981. Penurun
an tim
untuk
mengece
k
pelaksan
aannya
diseluruh
Satker
Polda
dan
jajaran
Polres.
912.
913. KEGIAT
AN
914. P.
J
A
W
A
B
923.
924. 2
925. 3
915.
SAT
926.
4
918. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
919. KRITE
RIA
920. KEBER
HASIL
AN
927. 5
928. 6
929. 7
921.
%
930.
8
922. KET
931. 9
983. Pemben
tukan
tim
internal
anti
korupsi
984. Ir 985.
Itwa 1)
w
sda,
a Bidpropam,
s
Bidkum,
d Ditreskrimum/
2)
a sus/narkoba,
Polres
3)
990.
991. Crash
Program
pelayan
an
masyara
kat:
pelayan
an
bersih
dari
992. D 993.
Itwa 1)
irl
sda,
a Bidpropam,
nt Ditintelkam,
a
Ditreskrim
s
um/sus/
narkoba,
Ditsabhara/ 2)
Ditpamobvit/
Ditbinmas, 3)
Melaksanakan Anev.
Mengoptimalkan kinerja
tim penertib internal Polri
sesuai tugas dan
kewenangannya.
Membuka akses
masyarakat untuk
memberikan informasi.
986.
Monitoring
rancangan Peraturan
mengenai LHKPN,
pembelian barang
mewah, pola hidup,
dan bisnis anggota
Polri.
987. Monitori
ng
aturan
penduk
ung
budaya
anti
korupsi
988.
995. Terlaksanan
ya pelayanan SIM
baru secara online
pada 75 Satpas SIM
di Polda Jatim dan
Jateng, 71 Satpas di
seluruh Polda
Kalimantan, Maluku,
Papua dan
Yogyakarta;
996. Terlaks
ananya
pelayan
an yang
bersih
melalui
sistem
online
997.
Melaksanakan Anev.
Melaksanakan evaluasi
dan implementasi sistem
pembayaran pelayanan
SIM, STNK, BPKB dan
SKCK melalui kartu
debit/kredit dari seluruh
bank pemerintah.
Meningkatnya
pengawasan atasan
Melakukan pembersihan
989. Disusun
oleh tim
perumus
dari
Bidpropa
m,
Bidkum,
Ditreskri
m
um/sus/n
arkoba,
dll
998. Pemanta
pan
server
dan
jaringan
Polri
912.
913. KEGIAT
AN
914. P.
J
A
W
A
B
923.
924. 2
925. 3
percaloa
n
915.
SAT
926.
4
Ditlantas,
Polres
4)
994.
5)
6)
918. INDIKA
TOR
KEBER
HASIL
AN
919. KRITE
RIA
920. KEBER
HASIL
AN
927. 5
928. 6
929. 7
Pembayaran STNK
dengan
menggunakan kartu
ATM dan EDC dari
seluruh Bank
Pemerintah di Polda
Metrojaya, Jabar,
dan Jatim.
999.
1000.
22
1
921.
%
930.
8
922. KET
931. 9
1001.
1002.
1003.
1004.
1005.
1006.
1007.
1008.
1009. BAB IV
1010. PEDOMAN PENJABARAN DAN PELAKSANAAN PROGRAM PRIORITAS
1011.
1012.
1013. Program dan kegiatan yang tercantum dalam naskah Fit and Proper Test Kapolri Jenderal
Pol Drs. H. M. Tito Karnavian, M.A, Ph.D., adalah merupakan dokumen strategis yang berisikan arah yang
hendak dicapai organisasi Polri di masa depan menyangkut visi, misi, kebijakan, strategi serta langkahlangkahnya atau program kerja secara makro berdasarkan rencana strategis Polri. Dokumen tersebut
haruslah dijabarkan (cascading) ke tingkat pelaksanaan di seluruh jajaran Polri berupa rencana aksi yang
minimal harus berisikan: sub kegiatan, sasaran, indikator keberhasilan, target yang akan dicapai,
penanggungjawab, jangka waktu, dan anggaran. Dokumen rencana aksi ini merupakan dokumen rencana
operasional yang menjadi acuan untuk pelaksana kegiatan di lapangan, baik pada Satker di tingkat Mabes,
maupun di satuan kewilayahan.
1014. Untuk mengawal pelaksanaan program prioritas optimalisasi aksi ini telah dibentuk tim
penggiat pada tingkat Mabes Polri, dengan Irwasum Polri sebagai Ketua Umum yang mengelola semua
implementasi program dan memberikan laporan secara periodik kepada Kapolri/Wakapolri. Struktur
organisasi secara lengkap dari tim penggiat pada tingkat Mabes Polri dapat dilihat pada lampiran, dimana
ada Sekretariat, Tim Ahli, Ketua/Wakil Ketua untuk setiap Program dan Kegiatan, serta Tim Monitoring dan
Evaluasi. Tugas pokok dan fungsi dari tim penggiat secara umum adalah sebagai berikut:
1)
Ketua Umum
Mengkoordinasikan seluruh penanggung jawab program dan kegiatan dalam pelaksanaan program
prioritas Kapolri.
Memimpin rapat-rapat kerja/koordinasi tim penggiat untuk mengetahui kemajuan pelaksanaan program
prioritas.
Menyampaikan laporan kemajuan dan hasil pelaksanaan program prioritas Kapolri kepada
Kapolri/Wakapolri.
Menetapkan langkah-langkah tindakan atau terobosan yang perlu dilakukan untuk memastikan
pelaksanaan program berjalan dengan baik mencapai target yang ditetapkan.
Melakukan penilaian atas kinerja tim program prioritas untuk di laporkan kepada pimpinan Polri (berikan
rekomendasi reward & punishment).
2)
Tim Ahli
Memberikan saran dan masukan untuk meningkatkan efektifitas proses dan hasil kerja tim penggiat.
Memberikan alternatif solusi untuk mengatasi hambatan yang dihadapi oleh tim penggiat dalam
pelaksanaan program prioritas Kapolri.
Memberikan penilaian (expert opinion) dan feedback terhadap hasil Anev progress pelaksanaan program
prioritas.
Memberikan rekomendasi perbaikan pelaksanaan program prioritas Kapolri berdasarkan hasil Anev secara
periodik.
3)
Sekretariat
Menyiapkan kelengkapan dan dukungan administrasi untuk pelaksanaan tugas tim penggiat program
prioritas Kapolri.
Mengusulkan dukungan penyediaan Sarpras dan anggaran dalam pelaksanaan program prioritas.
Menyiapkan dan mendistribusikan notulensi hasil rapat kerja atau koordinasi tim penggiat.
Menyiapkan, mendistribusikan dan mengarsip semua dokumen pelaksanaan program oleh tim penggiat.
Menyiapkan laporan akhir setiap tahapan program prioritas, bekerjasama dengan tim Monev.
4)
Menyusun penjabaran program prioritas Kapolri ke dalam rencana aksi yang detail untuk
dapat dilaksanakan oleh setiap Satker pada tingkat Mabes dan kewilayahan.
Melakukan rapat-rapat internal tim program prioritas secara periodik untuk mengecek
kemajuan pelaksanaan program.
Melakukan koordinasi antar tim program prioritas yang terkait dan dengan tim pelaksana
program di Satker/Satwil
Mengimplementasikan seluruh rencana aksi dari setiap program berjalan dengan baik
untuk mencapai target hasil yang telah ditetapkan.
Melakukan Anev implementasi dan capaian program prioritas Kapolri (dikoordinir oleh
masing-masing ketua program)
Melakukan langkah-langkah perbaikan yang perlu dilakukan sesuai hasil Anev agar
implementasi program dapat berjalan.
Menyampaikan laporan terkait dengan data dan informasi dari progress dan hasil
pencapaian program prioritas kapolri kepada ketua umum.
5)
Melakukan monitoring pelaksanaan program prioritas Kapolri oleh semua tim untuk
mengetahui progress pelaksanaan.
6)
Menyusun laporan hasil monitoring dan asistensi secara periodik kepada ketua umum.
Melakukan Anev terhadap semua data dan informasi dari progress dan hasil pelaksanaan
program prioritas Kapolri.
Mengidentifikasi akar masalah atau hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan program
prioritas di setiap Satker dan Satwil.
Menyusun usulan langkah-langkah perbaikan yang perlu dilakukan oleh setiap pelaksana
program prioritas untuk mengatasi akar masalah dan hambatan yang ada.
Menyusun laporan progress dan hasil pelaksanaan program prioritas Kapolri secara
periodik untuk disampaikan kepada ketua umum.
1015. Untuk menindaklanjuti penjabaran program prioritas optimalisasi aksi yang telah diuraikan
di Bab II dan III sebelumnya, maka langkah-langkah berikut harus menjadi pedoman:
1.
Setiap satuan kewilayahan harus membentuk juga tim penggiat di Polda dengan mengacu kepada struktur
organisasi tim penggiat pada tingkat Mabes Polri, dengan Wakapolda sebagai Ketua Umum, Irwasda
sebagai Wakil Ketua Umum dan Karo Ops sebagai Ketua Sekretariat.
2.
Semua tim penggiat pada tingkat Mabes dan satuan kewilayahan (Polda) harus memahami seluruh 11
program prioritas optimalisasi aksi, yang terdiri dari 53 kegiatan dan 8 Quick Wins, serta buku pedoman
penjabaran program optimalisasi aksi ini.
3.
Masing-masing Satker pada tingkat Mabes Polri dan satuan kewilayahan harus menjabarkan program
prioritas yang terkait dengan fungsinya masing-masing menjadi rencana aksi yang minimal berisikan: sub
kegiatan, sasaran, indikator keberhasilan, target yang akan dicapai, penanggungjawab, jangka waktu, dan
anggaran. Model tabelnya mengacu pada model tabel penjabaran program prioritas oleh tim penggiat
tingkat Mabes (seperti pada Bab II dan III sebelumnya).
1016. Misalnya untuk Program 6: Penataan Kelembagaan dan Pemenuhan Proporsionalitas
Anggaran serta Kebutuhan Minimal Sarpras, pada Kegiatan 27 yaitu Penyederhanaan SOP yang
berbasis checklist dan hasil.
1017.
1018.
1019.
1020. Satker Divkum sebagai penanggungjawab harus menjabarkan Kegiatan tersebut menjadi
rencana aksi untuk dilaksanakan di internal Divkum, dengan contoh tabel sebagai berikut:
1021.
1022.
1023. S
U
B
1024.
P.J
1025.
F
1026. K
R
IT
E
R
1027. IND
IKA
TO
R
KE
1028. T
A
R
G
E
1029.
%
1030.
K
IA
K
E
B
E
R
H
A
SI
L
A
N
K
E
G
I
A
T
A
N
1031.
T
1
0
0
H
A
R
I
BE
RH
ASI
LA
N
1033.
1034.
1035. 5
1036. 6
1037. 7
3
4
1040. VI. Penataan Kelembagaan dan Pemenuhan Proporsionalitas Anggaran Serta Kebutuhan Minimal Sarpras
1032. 2
1038.
8
1039.
9
1043. M
e
l
a
k
u
k
a
n
s
i
n
k
r
o
n
i
s
a
s
i
d
a
n
h
a
r
m
o
n
i
s
a
s
i
s
e
l
u
r
u
h
S
O
P
d
i
1044.
Ka
1045.
K
1046.
S
1047. S 1) Terbentuknya
tim 1)
O
internal
Divkum
P
untuk melakukan
b
sinkronisasi dan
er
harmonisasi
b
2)
Terselesaikannya
a
sinkronisasi dan
si
harmonisasi semua 2)
s
SOP yang telah
c
disusun berbasis
h
checklist dan hasil
e
c
kli
st
d
a
n
h
a
sil
y
a
n
g
ti
d
a
k
tu
m
p
a
n
g
ti
n
di
h
Teridentifikasinya prioritas
SOP
yang
harus segera
disinkronisasi
dan
diharmonisasi
Melakukan
sinkronisasi
dan
harmonisasi
SOP prioritas
1048.
1) Laporan
identifikasi
SOP
prioritas
2) Dokumen SOP
final yang
telah
sinkron
dan
harmonis
P
o
l
r
i
y
a
n
g
t
e
l
a
h
d
i
s
u
s
u
n
b
e
r
b
a
s
i
s
c
h
e
c
k
li
s
t
d
a
n
h
a
s
il
1049.
1050.
Baintelkam, Bareskrim, Sops, SSDM, dan Satwil) harus menurunkan menjadi rencana aksi (sub
kegiatan) sesuai dengan lingkup fungsi masing-masing untuk mendukung pencapaian target dari
Kegiatan 27 tersebut.
4.
Penjabaran rencana aksi di setiap Satker pada tingkat Mabes dan satuan kewilayahan harus segera
disusun dalam jangka waktu 1 (satu) minggu sejak tim penggiat dibentuk, sehingga segera dapat
melaksanakan tahap I program 100 hari.
5.
Dalam menyusun rencana aksi tersebut, harus diperhatikan oleh setiap tim penggiat agar seluruh program
Polri yang saat ini sedang berjalan dari era kepemimpinan Kapolri sebelumnya dapat diselaraskan dan
disinambungkan dengan rencana aksi yang akan disusun.
6.
Untuk memastikan seluruh rencana aksi dapat berjalan dengan baik dan efektif dapat dibentuk Satgas
yang diperlukan baik pada tingkat Mabes maupun satuan kewilayahan.
7.
Secara periodik, setiap penanggungjawab program/kegiatan dan rencana aksi harus membuat laporan
hasil implementasi atau pelaksanaan dari setiap program/kegiatan dan rencana aksi yang menjadi
tanggungjawabnya. Contoh tabel laporan hasil implementasi dapat digunakan sebagai berikut:
1051.
1052.
1053.
1054.
1055.
1056.
1057.
1058.
1059.
1060.
1061.
1062.
1063.
8.
Berdasarkan laporan hasil implementasi tersebut maka tim monitoring dan evaluasi pada tingkat Mabes
atau satuan kewilayahan (Polda) harus melakukan analisis dan evaluasi, yaitu:
a.
Membandingkan realisasi atau hasil kerja yang telah dicapai selama ini terhadap rencana yang ditetapkan
sebelumnya (sasaran, indikator keberhasilan, dan target);
b.
Mengidentifikasi hal-hal apa yang sudah dapat dicapai dan yang belum dapat dicapai secara periodik;
c.
Mengidentifikasi masalah atau hambatan yang terjadi sehingga ada hal-hal yang belum dapat dicapai; dan
d.
Mendiskusikan dengan Satker atau fungsi terkait mengapa masalah atau hambatan tersebut terjadi, serta
langkah-langkah apa yang dapat dilakukan selanjutnya untuk mengatasi masalah atau hambatan tersebut.
9.
Satker atau fungsi terkait harus menindaklanjuti langkah-langkah solusi berdasarkan hasil analisis dan
evaluasi secara periodik tersebut agar target pencapaian yang ditetapkan dapat tercapai pada akhir
tahapan.
10.
Tim monitoring dan evaluasi pada tingkat Mabes dan satuan kewilayahan harus melakukan asistensi
kepada Satker atau fungsi pelaksana agar memastikan semua rencana aksi dapat berjalan dengan baik
dan optimal mencapai target yang diinginkan. Minimal tim monitoring dan evaluasi melakukan asistensi 2
kali untuk tahap I program 100 hari (H-35 dan H-70), selain asistensi yang dapat dilakukan sesuai
kebutuhan.
11.
Sekretariat dapat membentuk posko pelaksanaan program optimalisasi aksi untuk memastikan semua
proses berjalan dengan lancar termasuk untuk penyediaan anggaran dan pelaporan.
12.
Mekanisme laporan disampaikan secara berjenjang dari Polres ke Polda ke Mabes Polri. Polres wajib
melaporkan pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dari polsek dan polres ke Polda setiap minggu
sekali. Selanjutnya Polda melaporkan pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dari Polres dan
Satker Polda ke Mabes Polri dalam waktu 2 (dua) minggu sekali. Sekretariat Mabes Polri wajib menyusun
laporan pencapaian dari seluruh Satwil dan Satker Mabes Polri untuk dilaporkan setiap satu bulan sekali
kepada Kapolri dan Wakapolri.
13.
Untuk tahap I program 100 hari, semua penanggungjawab rencana aksi harus menyampaikan laporan
mingguan (berarti total ada 12 kali laporan) kepada tim penggiat, baik pada tingkat Mabes maupun satuan
kewilayahan. Setelah itu tim penggiat akan menyusun laporan anev bulanan (H-30, H-60, dan H-90) dan
menyampaikan berjenjang dari tim penggiat tingkat satuan kewilayahan ke tim penggiat tingkat Mabes, dan
kemudian ke Kapolri/Wakapolri. Untuk proses anev tersebut jika dibutuhkan dapat dilakukan Vicon.
14.
Pada akhir tahap I program 100 hari, laporan akhir akan disusun oleh tim monitoring dan evaluasi dan
disampaikan secara berjenjang dari tim penggiat satuan kewilayahan kepada tim penggiat Mabes untuk
selanjutnya disampaikan kepada Kapolri/Wakapolri.
15.
Berdasarkan laporan hasil pencapaian tahap I program 100 hari tersebut akan dilakukan konsolidasi untuk
pelaksanaan tahap II. Pedoman pelaksanaan tahap II akan berlaku sama seperti dalam buku pedoman ini,
hanya akan ditentukan kemudian fase pelaporan, Anev, dan asistensi. Demikian juga selanjutnya untuk
tahap III.
1064.
1065.
1066.
1067.
1068.
1069.
1070.
1071.
1072.
1073.
1074.
1075.
1076.
1077.
1078.
1079.
1080.
1081.
1082.
1083.
1084.
1085. BAB V
1086. PENUTUP
1087.
1088. Penjabaran Program Prioritas Optimalisas Aksi ini merupakan salah satu ikhtiar untuk
mencapai dan mewujudkan Polri yang Profesional, Modern dan Terpercaya. Dalam upaya meningkatkan
kinerja dan citra Polri, maka tentunya menjadi kewajiban kita semua untuk turut serta memberikan
sumbangsih yang terbaik bagi kemajuan Polri yang kita cintai ini.
1089. Dengan semakin besarnya tuntutan dan harapan dari masyarakat dan stake holder
(pemangku kepentingan lainnya) terhadap kinerja dan citra Polri, maka pelaksanaan program prioritas ini
akan menjadi sangat krusial bagi Polri, terutama untuk dapat mewujudkan hasil segera ( quick wins) berupa
berbagai langkah nyata perubahan dan peningkatan kinerja Polri, khususnya dalam hal reformasi dan
revolusi mental di internal Polri. Untuk itulah maka dituntut perhatian dan keseriusan dari seluruh jajaran
Polri dalam menindaklanjuti program prioritas optimalisasi aksi ini, sehingga dapat diimplementasikan
dengan baik oleh seluruh satuan kerja dan satuan wilayah Polri.
1090.
1091.