Anda di halaman 1dari 10

Solusi , ISSN Print 0216-9835; ISSN Online 2597-680X

Marsidah, Premi Restorno dalam Perjanjian Asuransi, Halaman 312-321

PREMI RESTORNO DALAM PERJANJIAN ASURANSI

Marsidah
Fakultas Hukum Universitas Palembang
E-mail: marsidahelan.com

Abstract
Premium is one of the obligations of the insured that must be paid to the insurer, but the paid
premium can be asked back by the insured. The premium that the insured party asks to return
is called the Restorno Premium. The problems in this paper are the things that can lead to the
Restorno Premium by the insurance agreement. Restorno Premium is the repayment of
insurance premiums from the insurer to the insured due to the failure / cancellation of the
insurance agreement from the insured who has good faith as stipulated in Article 281 of the
KUHD. In addition, the Restorno Premium can be fulfilled by the insurer if there are things
mentioned in Article 251 of the Criminal Code, namely false or untrue information or not
telling things that the insured knows about.
Keywords: Restorno Premium

Abstrak
Premi merupakan salah satu kewajiban dari pihak tertanggung yang harus dibayarkan kepada
penanggung tetapi premi yang sudah dibayarkan tersebut dapat diminta kembali oleh
tertanggung. Premi yang diminta kembali oleh pihak tertanggung di dalam asuransi disebut
Premi Restorno. Untuk lebih jauh mengetahui Premi Restorno ini maka permasalahan dalam
tulisan ini adalah hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya Premi Restorno oleh perjanjian
asuransi. Berkaitan dengan permasalahan yang diteli bahwa Premi Restorno merupakan
pembayaran kembali premi asuransi dari penanggung kepada tertanggung karena
gugurnya/batalnya perjanjian asuransi dari tertanggung yang telah beritikad baik sebagaimana
ditegaskan dalam Pasal 281 KUHD. Selain itu Premi Restorno dapat pula dipenuhi oleh pihak
penanggung apabila terdapat hal-hal yang disebut dalam Pasal 251 KUHD, yaitu adanya
keterangan yang keliru atau tidak benar atau tidak memberitahukan hal-hal yang diketahui
oleh pihak tertanggung.
Kata Kunci: Premi Restorno

PENDAHULUAN mengasuransikan barang-barang atau


Kepemilikan benda atau barang benda-benda miliknya.
yang dimiliki seseorang pasti akan Seperti yang telah disebutkan di
memikirkan tentang jaminan terhadap atas bahwa usaha si pemilik barang
kelangsungan kepemilikan barang- untuk berusaha mengalihkan kerugian
barang yang dimilikinya, yaitu dengan yang terjadi, sehingga dengan adanya
jalan mengalihkan risiko yang dapat pengalihan kerugian tersebut
terjadi pada barang-barang miliknya menyebabkan si pemilik barang dapat
yang dapat dilakukan dengan cara terus bertahan atau dengan kata lain

Volume 18 Nomor 3, Bulan September 2020 312


Solusi , ISSN Print 0216-9835; ISSN Online 2597-680X

Marsidah, Premi Restorno dalam Perjanjian Asuransi, Halaman 312-321

peristiwa yang menyebabkan kerusakan premi, untuk memberikan pergantian


atau kehilangan pada barangnya, tidak kepadanya karena suatu kerugian,
kerusakan atau kehilangan yang
mempengaruhi usahanya. Pada dasarnya
diharapkan, yang mungkin akan
seorang pemilik suatu benda atau dideritanya karena suatu peristiwa yang
barang akan selalu menghadapi resiko tak tertentu”.

terhadap apa yang dimilikinya.


Dari pasal tersebut di atas jelaslah
Penjabaran di atas dapat dilihat adanya
bahwa premi merupakan salah satu
dua pihak yang mengadakan perjanjian
kewajiban dari pihak tertanggung yang
asuransi ini. Pihak pertama adalah pihak
harus dibayarkan kepada pihak
yang mengalihkan risiko atau kerugian
penanggung. Di dalam praktik, ada
yang dialaminya atau yang dihadapinya
kalanya premi yang dibayarkan kepada
disebut tertanggung, sedangkan pihak
pihak penanggung (perusahaan asuransi)
kedua adalah pihak yang mau menerima
dapat diminta kembali oleh pihak
pengalihan risiko disebut penanggung.
tertanggung asalkan pihak tertanggung
Hubungan hukum antara pihak
tersebut telah bertindak dengan itikad
penanggung dengan pihak tertanggung
baik.
diadakan dengan cara perjanjian antara
Premi yang diminta kembali oleh
kedua belah pihak.
pihak tertanggung ini di dalam asuransi
Premi adalah pembayaran dari
disebut dengan Premi Restorno. Premi
tertanggung kepada penanggung, sebagai
Restorno ini telah diatur di dalam Kitab
imbalan jasa atas pengalihan risiko
Undang-Undang Hukum Dagang
terhadap penanggung.1 Premi di dalam
(KUHD) Pasal 281 yang menyatakan :
asuransi merupakan salah satu yang
“Dalam segala hal dimana perjanjian
penting. Hal ini dapat dilihat dari
pertanggungan itu untuk seluruhnya atau
ketentuan Pasal 246 Kitab Undang- sebagian gugur atau menjadi batal,
Undang Hukum Dagang (KUHD) yang sedangkan si tertanggung tidak bertindak
dengan itikad baik, maka si penanggung
menentukan bahwa :
diwajibkan mengembalikan preminya
“Asuransi atau pertanggungan adalah untuk seluruhnya, ataupun untuk
suatu perjanjian dengan nama seorang sebagian yang demikian untuk mana ia
penanggung mengikatkan diri kepada tidak telah menghadapi bahaya”.
tertanggung, dengan menerima suatu

1
Melihat ketentuan Pasal 281 Kitab
Man Suparman Satrawidjaja, Aspek-Aspek
Hukum Asuransi Dan Surat Berharga (Bandung: Undang-Undang Hukum Dagang
Penerbit P.T. Alumni, 2003).

Volume 18 Nomor 3, Bulan September 2020 313


Solusi , ISSN Print 0216-9835; ISSN Online 2597-680X

Marsidah, Premi Restorno dalam Perjanjian Asuransi, Halaman 312-321

(KUHD) di atas yang hanya memberikan Premi ini biasanya dinyatakan


batasan secara umum bahwa premi dalam prosentase dari jumlah
tersebut dapat diminta kembali asalkan pertanggungan, yang menggambarkan
tertanggung telah bertndak dengan itikad penilaian penanggung terhadap resiko
baik, maka tidak menutup kemungkinan yang ditanggungnya, sehingga definisi
akan menimbulkan perselisihan antar premi adalah pembayaran dari
pihak tertanggung dan pihak tertanggung kepada penanggung, sebagai
penanggung karena sangat umumnya imbalan jasa atas pengalihan resiko
ketentuan batasan pasal tersebut. kepada penanggung. Dalam teorinya
Berdasarkan latar belakang di atas, memang mungkin premi ini ditiadakan
maka permasalahan dalam tulisan ini berdasarkan persetujuan kedua belah
adalah hal-hal apa saja yang dapat pihak, kalau sama sekali tidak ada
menyebabkan premi restorno dalam kerugian yang timbul. Tetapi pada
perjanjian asuransi. Permasalahan yang praktiknya hal yang demikian itu tidak
telah ditentukan dibahas dengan metode pernah terjadi, karena biasanya mesti ada
penelitian hukum normatif, dengan atau tidaknya suatu kerugian yang timbul
bahan hukum primer, sekunder dan serta tidak jarangnya keseluruhan premi
tersier. Pendekatan yang digunakan itu diasuransikan kembali (hervezekeren)
adalah pendekatan Undang-Undang. kepada perusahaan asuransi premi. 2
Premi juga memiliki fungsi
PEMBAHASAN memiliki fungsi untuk mengembalikan
A. Pengertian Premi Restorno tertanggung pada posisi ekonomi seperti
Perjanjian antara pihak tertanggung sebelum terjadinya kerugian dan untuk
dan pihak penanggung menimbulkan mengembalikan tertanggung dari
suatu hubungan hukum. Dengan adanya kebangkrutan, hingga mampu berdiri
hubungan hukum tersebut maka pihak pada posisi seperti keadaan sebelum
tertanggung dapat mengalihkan resiko terjadinya suatu kerugian. Dari fungsi
yang akan dihadapinya kepada pihak premi tersebut dapat timbul faktor-faktor
penanggung, tetapi pihak tertanggung yang mempengaruhi penentuan tarif
secara tersendirinya berkewajiban untuk premi asuransi baik dari sisi eksternal
membayar sejumlah uang yang disebut
2
premi. H.M.N. Purwosutjipto, Pengertian Pokok
Hukum Dagang Indonesia VI: Hukum
Pertanggungan (Jakarta: Djambatan, 2003).

Volume 18 Nomor 3, Bulan September 2020 314


Solusi , ISSN Print 0216-9835; ISSN Online 2597-680X

Marsidah, Premi Restorno dalam Perjanjian Asuransi, Halaman 312-321

maupun internal. Faktor yang Yaitu potongan premi yang


mempengaruhi penentuan tarif premi disebabkan keadaan tertentu seperti,
asuransi dari sisi eksternal, yaitu pembayarn premi sekaligus untuk
persaingan, kondisi ekonomi dan beberapa tahun, pembayaran premi
peraturan perundang-undangan dari melalui lembaga keuangan tertentu.
pemerintah. Sedangkan faktor yang 4. Tarif Kompeni
mempengaruhi dari sisi internal obyek Yaitu besarnya tarif yang
kerugian (terutama dalam asuransi ditentukan oleh asosiasi perusahaan guna
kerugian), yaitu barang-barang yang menghindari persaingan yang tidak
diasuransikan, kondisi pertanggungan, sehat.
alat pengukur barang yang Menurut Pasal 1266 ayat 1-4
diasuransikan, cara pengangkutan KUHPerdata : “Syarat batal dianggap
barang, jangka waktu pertanggungan. selalu dicantumkan dalam persetujuan-
Penentuan premi asuransi juga persetujuan yang bertimbal balik,
memiliki unsur-unsur, yaitu manakala salah satu pihak tidak
kemungkinan/probability terjadinya memenuhi kewajibannya. Dalam hal
kerugian. Value judgement dan policy demikian, persetujuan tidak batal demi
pemerintah. Premi asuransi juga hukum tetapi pembatalan harus
memiliki komponen yaitu : dimintakan kepada hakim.
1. Premi Dasar Mengenai saat pembayaran
Yaitu premi yang dibebankan premi, bukan merupakan hal yang
kepada tertanggung ketika polis dibuat penting. Biasanya premi dibayar dengan
dengan perhitungan data dan keterangan tunai pada saat perjanjian asuransi atau
tertanggung serta luasnya resiko yang pertanggungan itu ditutup. Tetapi apabila
dijaminkan. premi itu diperjanjikan dengan angsuran,
2. Premi Tambahan maka premi itu dibayar pada permulaan
Yaitu premi yang ditambahkan tiap-tiap waktu angsuran. Perincian yang
pada premi dasar ketika terjadi dapat dikalkulasikan dalam jumlah
perubahan data dan keterangan premi itu adalah :
tertanggung serta luasnya resiko yang 1. Jumlah presentase dar jumlah yang
dijaminkan. dipertanggungkan.

3. Reduksi Tambahan

Volume 18 Nomor 3, Bulan September 2020 315


Solusi , ISSN Print 0216-9835; ISSN Online 2597-680X

Marsidah, Premi Restorno dalam Perjanjian Asuransi, Halaman 312-321

2. Jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan dengan itikad baik (te goder grow in
oleh penanggung misalnya biaya good faith).4
meterai, biaya polis.
Mengenai pengertian premi
3. Kurtasi untuk perantara apabila
pertanggungan diadakan lewat restorno di atas, maka pengaturan
perantara. pengaturan premi restorno dengan secara
4. Keuntungan bagi penanggung dan
tidak langsung telah diatur secara
jumlah cadangan. 3
Premi merupakan salah satu hukum. Di dalam Kitab Undang-Undang
kewajiban dari pihak tertanggung yang Hukum Dagang (KUHD), masalah premi
harus dibayarkan kepada penanggung. restorno ini diatur dalam beberapa pasal,
Premi yang diminta kembali oleh pihak yaitu Pasal 281, 282, 635, 636, dan Pasal
tertanggung ini di dalam asuransi disebut 662. Sedangkan dalam Kitab Undang-
dengan Premi Restorno. Undang Hukum Perdata (KUHPerdata),
Premi Restorno ini telah diatur di masalah premi restorno juga diatur
dalam Kitab Undang-Undang Hukum dalam Pasal 1359, 1452, dan Pasal 1453
Dagang (KUHD) Pasal 281 yang KUHPerdata.
menyatakan : Pelaksanaan premi restorno
“Dalam segala hal dimana perjanjian menimbulkan tujuan baik bagi
pertanggungan itu untuk seluruhnya atau penanggung maupun bagi tertanggung.
sebagian gugur atau menjadi batal,
Tujuan premi restorno yaitu untuk
sedangkan si tertanggung telah bertindak
dengan itikad baik, maka si penanggung memenuhi asas: keseimbangan dan
diwajibkan mengembalikan preminya keadilan. 5 Dengan masa asas
untuk seluruhnya, ataupun untuk perseimbangan, merupakan asas yang
sebagian yang demikian untuk mana ia
tidak telah menghadapi bahaya”. penting, karena resiko yang diperalihkan
Dari uraian di atas, maka dapat kepada penanggung itu diimbangkan
disimpulkan bahwa premi restorno dengan jumlah premi yang dibayar oleh
adalah pembayaran kembali premi tertanggung.
asuransi dari penanggung (Perusahaan Asas perseimbangan dan asas
Asuransi) kepada tertanggung karena keadilan berpengaruh dalam memenuhi
gugurnya atau batalnya perjanjian dan tujuan dari premi restorno. Asas-asas
tertanggung dalam hal ini telah bertindak tersebut bertujuan untuk mencegah

4
Abdulkadir Muhammad, Pokok-pokok Hukum
Pertanggungan, Cetakan Pertama (Bandung:
3
Abdulkadir Muhammad, Hukum Asuransi Alumni, 1983).
5
Indonesia (Bandung: PT Citra Aditya, 2006). Abdulkadir Muhammad

Volume 18 Nomor 3, Bulan September 2020 316


Solusi , ISSN Print 0216-9835; ISSN Online 2597-680X

Marsidah, Premi Restorno dalam Perjanjian Asuransi, Halaman 312-321

orang yang ingin berspekulasi mencari asuransi yaitu harus mempunyai itikad
keuntungan, yang tidak halal dengan baik atas pembatalan tersebut.
mengadakan berkali-kali pertanggungan Pelaksanaan premi restorno itu
guna untuk mendapatkan ganti rugi yang sendiri suatu tujuan baik bagi
berlebihan, sehingga dalam penanggung maupun tertanggung.
pelaksanaannya, premi akan Tujuan diadakannya premi restorno itu
dikembalikan atau dapat diminta sendiri adalah mengantisipasi spekulasi
kembali apabila tertanggung telah yang mungkin dilakukan oleh
beritikad baik. tertanggung dengan cara
mengasuransikan objek pertanggungan
B. Hal-Hal yang Menyebabkan dilebihi dari satu perusahaan asuransi
Terjadinya Premi Restorno Dalam dengan maksud memperoleh keuntungan
Perjanjian Asuransi
dengan mendapatkan pergantian lebih
Seperti yang telah dijelaskan dari satu perusahaan asuransi.
sebelumnya, bahwa premi restorno Sebagaimana kita ketahui bahwa di
merupakan pengembalian premi yang dalam asuransi kerugian, hal ini juga
telah dibayarkan harus oleh tertanggung akan merugikan tertanggung dalam
kepada penanggung atas suatu nilai pembayaran preminya dan jika terjadi
pertanggungan untuk perlindungan klaim penggantiannya tidak melebihi
kepentingan atau asset milik tertanggung nilai terhadap objek pertanggungan
karena kepentingan atau asset tersebut sesaat sebelum kerugian (sesuai dengan
misalnya telah dijual atau tidak lagi principles of indemnity) dan di beberapa
menjadi milik tertanggung. perusahaan asuransi yang mengcover
Pengembalian premi ini dalam istilah objek pertanggungan tersebut akan
asuransinya dinamakan. Berdasarkan berbagi untuk membayar ganti rugi.
wawancara dengan Rusdi (Wakil Kepala Dalam pelaksanaannya premi restorno
PT Parolamas Cabang Palembang) itu sendiri bertujuan untuk memenuhi
menyatakan bahwa, proses hal-hal sebagai berikut :
Endoserment/Perubahan merupakan 1. Dasar Pertimbangan Premi
Premi yang dibayar oleh
proses pengembalian premi ini baru
tertanggung ditimbangi dengan peralihan
dapat dilakukan bila tertanggung
resiko kepada penanggung walaupun
memenuhi salah satu prinsip dasar dari
besarnya premi tersebut tidak mungkin

Volume 18 Nomor 3, Bulan September 2020 317


Solusi , ISSN Print 0216-9835; ISSN Online 2597-680X

Marsidah, Premi Restorno dalam Perjanjian Asuransi, Halaman 312-321

seimbang dengan resiko yang akan Selanjutnya pada Pasal 276


ditanggung oleh penanggung, namun dikatakan bahwa “si penanggung tidak
pihak-pihak yang terlibat dalam akan bertanggung jawab apabila ia sudah
perjanjian asuransi tersebut harus mulai memikul sesuatu bahaya, jika
bertindak saling memenuhi satu sama kerusakan atau kerugian yang terjadi
lain. disebabkan oleh kesalahan tertanggung”.
2. Dasar Keadilan Perjanjian Dan juga dalam Pasal 294 dikatakan hal
Merupakan pendukung dari dasar yang sama. Pasal-pasal yang disebutkan
pertimbangan premi dimana antara di atas saling berkaitan satu sama lain,
kedua belah pihak mendapat hak dan ada pasal yang memberikan pengertian
kewajiban secara adil untuk menghindari pertanggungan batal atau pertanggungan
perselisihan antara tertanggung dengan gugur, juga ada pasal yang memberikan
penanggung dalam melakukan perjanjian syarat untuk terjadinya pertanggungan
asuransi tersebut. batal atau pertanggungan gugur.
Dalam mencari pengertian dari Dalam KUHPerdata juga mengatur
pertanggungan batal atau pertanggungan masalah batalnya suatu perjanjian, yaitu
gugur atau yang berhubungan dengan Pasal 1359 yang menyatakan bahwa
pengertian itu, pemerintah telah tiap-tiap pembayaran memperkirakan
menetapkan dasar hukum yang adanya suatu hutang apa yang telah
berhubungan dengan premi restorno dibayarkan dengan tidak diwajibkan,
tersebut baik yang diatur dalam Kitab dapat dituntut kembali. Terhadap
Undang-Undang Hukum Dagang perikatan-perikatan bebas, yang secara
(KUHD) maupun Kitab Undang-Undang sukarela telah dipenuhi tidak dapat
Hukum Perdata (KUHPerdata). melakukan penuntutan kembali. Dari
Pasal-pasal yang terdapat dalam kutipan Pasal 1359 KUHPerdata maka
KUHD antara lain adalah 251 KUHD dapat di implementasi ke asuransi
disebutkan bahwa: “Batalnya sehingga dapat dinyatakan bahwa jika
pertanggungan dapat disebabkan oleh perjanjian batal, maka uang premi tidak
keterangan yang keliru atau tidak perlu dibayar dan kalau sudah mengenai
memberitahukan hal-hal yang diketahui pengembalian premi dalam hal batalnya
oleh si tertanggung”. perjanjian pertanggungan dan gugurnya

Volume 18 Nomor 3, Bulan September 2020 318


Solusi , ISSN Print 0216-9835; ISSN Online 2597-680X

Marsidah, Premi Restorno dalam Perjanjian Asuransi, Halaman 312-321

pertanggungan digunakan pasal-pasa dari lingkungan sekitar objek


yang ada dalam KUHD. pertanggungan. Contoh, asuransi
kebakaran. Tertanggung harus
Disamping itikad baik yang harus
melaporkan sesegera mungkin
ada pada tertanggung, syarat-syarat lain perubahan terlanjur dibayar dapat
yang harus dipenuhi untuk dapat diminta kembali. Bahkan Pasal 1452
dan Pasal 1453 KUHPerdata
terjadinya premi restorno adalah si
menyatakan bahwa kebatalan tersebut
penanggung tidak telah menghadapi dapat disebabkan oleh adanya
bahaya dan juga hal yang menyebabkan paksaan, kekeliruan atau penipuan
yang menyebabkan semua yang telah
gugurnya atau batalnya pertanggungan
terjadi selama ini harus dipulihkan
itu bukan karena kesalahan si kembali seperti semula, kecuali
tertanggung. penggantian bunga dan biaya-biaya,
Di dalam praktek, disamping jika ada alasannya untuk itu.

menurut ketentuan-ketentuan di atas, ada Pasal-pasal yang disebutkan


hal-hal lain yang juga menyebabkan dalam KUHPerdata tersebut merupakan
pertanggungan yang sudah berjalan itu peraturan yang memberatkan
diminta dihentikan baik itu oleh penanggung, karena tertanggung dengan
tertanggung maupun oleh penanggung itikad jahatnya dapat menipu
antara lain adalah : penanggung untuk merugikannya jika
1. Perpindahan tangan atas hal ini terjadi atau penanggung
pertanggungan
Contoh pada asuransi kendaraan mengetahuinya maka perjanjian atau
bermotor (mobil). pertanggungan itu menjadi batal, dan
Tertanggung bisa meminta jika pertanggungan itu batal, maka
penanggung untuk membatalkan
segala hal harus dipulihkan sebagaimana
asuransi atas mobilnya dan meminta
pengembalian premi atas batalnya semula, jadi dalam hal adanya penipuan
asuransi tersebut dari sejak mobilnya pun, keadaan harus dikembalikan
dipindahtangankan atau dijual kepada
sebagaimana semula. Sedangkan jika
orang lain. Tertanggung juga bisa
meminta asuransi atas mobilnya tidak itikad jahat itu tidak diketahui, maka
dibatalkan tetapi cukup diganti nama penanggung dapat dirugikan. Oleh
tertanggungnya sepanjang
karena itu, bagi perjanjian
penggantian tersebut disetujui dari
penanggung. pertanggungan diadakan peraturan
2. Perubahan penggunaan objek khusus masalah premi ini, yaitu dalam
pertanggungan baik dari objek pasal-pasal yang disebutkan di atas. Pada
pertanggungan itu sendiri maupun

Volume 18 Nomor 3, Bulan September 2020 319


Solusi , ISSN Print 0216-9835; ISSN Online 2597-680X

Marsidah, Premi Restorno dalam Perjanjian Asuransi, Halaman 312-321

intinya, ketentuan tersebut berarti premi dikembalikannya premi yang telah


dapat dikembalikan jika tertanggung dibayar. Salah satu yang dapat kita ambil
beritikad baik, sebaliknya premi tidak dari praktek adalah masalah pemberatan
dapat diminta kembali jika si resiko. Jika terjadi pemberatan resiko
tertanggung tidak beritikad baik. terhadap objek pertanggungan maka
Ketentuan pemakaian peraturan tertanggung harus dengan segera
antara KUHPerdata dan KUHD dapat memberitahukan kepada penanggung.
didasarkan atas adagium “Lex specialist Penanggung berhak menentukan,
derogarthlex generalis” yang berarti pertanggungan itu diteruskan dengan
hukum khusus yang menghapuskan premi yang sudah ada atau dengan premi
hukum umum. Jadi dalam masalah ini yang tinggi, atau dihentikan sama sekali.
yaitu penggunaan atas bangunan pada Jika tidak terjadi kecocokan antara
saat awal penutupan asuransi misalnya penanggung dengan tertanggung, maka
rumah tinggal tersebut penggunaannya premi yang sudah dibayar untuk jangka
berubah menjadi gudang atau bagian waktu yang belum habis dikembalikan
depannya dibuat warung atau bangunan kepada tertanggung.
milik orang lain di sebelahnya menjadi Dari penjabaran tersebut jika
gudang/warung/toko dimana tertanggung terjadi dalam asuransi kebakaran yang
akan menambah premi pada masa mana apabila sebuah rumah
asuransi masih berjalan sampai dengan diasuransikan oleh pemiliknya terhadap
jatuh tempo seiring dengan bahaya kebakaran dan apabila pada
meningkatnya resiko akibat perubahan waktu perjanjian pertanggungan tersebut
atas objek pertanggungan tersebut. dibuat atau ditutup dengan keadaan
Tertanggung bisa membatalkan asuransi lingkungan di sekitar rumah tersebut
ini dengan mendapatkan pengembalian baik dalam arti tidak ada bangunan dan
premi atas sisa masa pertanggungan barang yang dapat mempermudah
sejak perubahan objek pertanggungan. terjadinya kebakaran. Setelah beberapa
KUHD sebenarnya tidak waktu berjalan, lingkungan di sekitar
menyebutkan secara tegas dan jelas hal- rumah tersebut berubah, menjadi ada
hal yang dapat menyebabkan terjadinya bangunan dan barang yang dapat
penghentian pertanggungan tersebut membuat besar kemungkinan tersebut
yang dapat menyebabkan kebakaran. Keadaan tersebut dapat

Volume 18 Nomor 3, Bulan September 2020 320


Solusi , ISSN Print 0216-9835; ISSN Online 2597-680X

Marsidah, Premi Restorno dalam Perjanjian Asuransi, Halaman 312-321

merugikan penanggung biasanya dalam Pasal 281 KUHD. Selain itu


penanggung akan meminta premi premi restorno dapat pula dipenuhi oleh
pertanggungan dinaikkan atau jika tidak pihak penanggung apabila terdapat hal-
pertanggungan akan dihentikan saja. Jika hal yang disebutkan dalam Pasal 251
penghentian pertanggungan itu terjadi KUHD, yaitu adanya keterangan yang
maka akan timbul premi restorno. keliru atau tidak benar atau tidak
Apabila dikaitkan antara memberitahukan hal-hal yang diketahui
ketentuan yang ada dengan apa yang ada oleh pihak tertanggung.
di dalam praktiknya, pada asuransi Dapat disarankan kepada
kebakaran bisa terjadi penyampingan pemerintah bahwa sudah saatnya
dari syarat yang harus dipenuhi untuk Pemerintah mengeluarkan ketentuan
dapat terjadinya premi restorno, yang baru mengenai perasuransian. Serta
contohnya yaitu para pihak dapat dalam membuat suatu peraturan tersebut
meminta penghentian pertanggungan hendaklah klausula-klausula yang ada
yang sedang berjalan tanpa diwajibkan dalam polis yang dikeluarkan oleh
memberitahukan sebabnya, dengan kata perusahaan-perusahaan asuransi dapat
lain jika pertanggungan sudah berjalan dijadikan acuan dalam pembuatan
penanggung telah mulai menghadapi peraturan tersebut.
bahaya, tetapi dalam hal ini para pihak .
baik penanggung maupun tertanggung DAFTAR PUSTAKA
dapat meminta pertanggungan itu
Abdulkadir Muhammad, Hukum
dihentikan. Asuransi Indonesia. Bandung:
PT Citra Aditya, 2006.
Abdulkadir Muhammad, Pokok-pokok
KESIMPULAN DAN
Hukum Pertanggungan, Cetakan
REKOMENDASI Pertama. Bandung: Alumni,
Premi restorno adalah pembayaran 1983.
H.M.N. Purwosutjipto, Pengertian
kembali premi asuransi dari penanggung
Pokok Hukum Dagang Indonesia
(perusahaan asuransi) kepada VI: Hukum Pertanggungan.
tertanggung karena gugurnya/batalnya Jakarta: Djambatan, 2003.
perjanjian asuransi dan tertanggung Man Suparman Satrawidjaja, Aspek-
Aspek Hukum Asuransi Dan
dalam hal ini telah bertindak dengan
Surat Berharga. Bandung:
itikad baik, sebagaimana ditegaskan Penerbit P.T. Alumni, 2003.

Volume 18 Nomor 3, Bulan September 2020 321

Anda mungkin juga menyukai