Anda di halaman 1dari 16

BUSINESS PLAN

“SWEET”
Manisan Jambu Kristal
Diajukan sebagai
Tugas Mata Kuliah Rencana dan Aksi Bisnis T.A 2022/2023

Disusun Oleh :

1. Rochman Miftafudin (202210116)


2. Song Song Payudan (202210158)
3. Syahrul Ramadhani (202210164)
4. Fani Setyawan (202210166)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

2022
Ringkasan Eksekutif

SWEET (Manisan Jambu Kristal) merupakan sebuah usaha kuliner yang


memperoduksi dan menjual manisan yang berbeda dari manisan yang biasanya. Pasalnya
dalam bahan baku pembuatan manisan ini di kolaborasikan dengan buah jambu kristal dan
juga sari buah jambu kristal itu sendiri, sehingga membuat manisan ini menjadi unik dan
memiliki value tersendiri di benak konsumen. Usaha ini merupakan usaha homeindustri yang
kemudian dipromosikan melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, WhatsApp, Tik
Tok dan lain sebagainya yang dapat digunakan sebagai media edukasi pengenalan produk ini
kepada masyarakat. Manisan Jambu Kristal ini merupakan makanan Khas Purworejo yang
sangat cocok untuk menemani perjalanan wisata seseorang dan juga cocok sebagai oleh-oleh
bagi wisatawan yang berkunjung di Kota Purworejo. Manisan ini juga sangat cocok untuk
menemani seseorang saat bersantai dan berkumpul dengan keluarga serta teman-teman yang
dapat menambah keharmonisan dan kehangatan dalam menjalin hubungan.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Jambu kristal merupakan salah satu hasil percobaan pengembangan dari jambu
biji. Jambu biji yang agak kurang diminati karena rasanya yang sepat serta terdapat
banyak biji tersebut telah melewati berbagai rekayasa genetika untuk menghasilkan
jambu kristal. Jambu kristal merupakan salah satu jenis jambu yang memiliki biji
lebih sedikit, namun tekstur buahnya lebih renyah. Meskipun keberadaan jambu
kristal ini dikenal luas, namun banyak juga yang belum tahu manfaat sepenuhnya
buah jambu kristal ini. Tidak hanya kaya akan vitamin C, jambu kristal juga dikenal
karena kandungan seratnya yang tinggi sehingga baik untuk menjaga sistem
pencernaan.
Jambu kristal merupakan buah unggulan yang banyak berkembang di berbagai
daerah. Penyebaran jambu kristal meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
DIY, Lampung, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatann, Bengkulu dan NTB. Seiring
perkembanganya jambu kristal tidak hanya menjadi suatu buah yang dikonsumsi
sebagai buah-buahan segar saja namun saat ini jambu kristal dapat dinikmati dengan
dibuat jus, menjadi asinan, rujak jambu kristal dan lain sebagainya.
Di Purworejo sendiri pertanian jambu kristal beberapa tahun terakhir juga
mengalami perkembangan khusunya di daerah selatan kota Purworejo. Perkembangan
tersebut dikarenakan kondisi geografisnya yang sesuai untuk tanaman tersebut dan
juga komoditi ini dinilai memiliki prospek yang menjanjikan untuk kedepannya.
Namun optimalisasi pemanfaatan dari komoditi ini masih tergolong rendah. Produksi
jambu kristas yang terus bertambah setiap periodenya berpotensi tidak sebanding
dengan permintaan pasar atas komoditi jambu kristal ini di kota Purworejo sehingga
memungkinkan harga untuk komoditi ini akan mengalami penurunan dimasa yang
akan datang. Bauran pasar serta pengelolahan yang masih terbatas, menjadi masalah
dalam pemasaran komoditi jambu kristal ini kedepanya.
Dengan perkembangan eksistensi pertanian jambu kristal dan juga adanya
kemungkinan permasalahan tersebut perlu dilakukan peningkatan value dari komoditi
ini agar eksistensinya dapat terus bertahan dan dapat meningkatkan kesejahteraan para
petani buah ini. Oleh sebab itu, kami memiliki ide untuk meningkatkan value dari
buah ini dengan dengan menginovasikanya menjadi sebuah produk makanan yaitu
Manisan Jambu Kristal. Manisan Jambu Kristal merupakan manisan yang terbuat dari
buah jambu kristal yang dikombinasikan dengan sari buahnya dan ditambah dengan
bahan tambahan lainnya kemudian dimasak dan dikemas dalam sebuah wadah yang
menarik.
1.2. Visi dan Misi
Visi
“Menjadi perusahaan yang mampu menciptakan produk makanan yang kreatif,
inovatif, berkualitas dan berdaya saing tinggi yang banyak diminati dan digemari
masyarakat dengan mengedepankan tampilan yang unik dan menarik”

Misi
 Menyediakan produk yang unik dan menarik
 Terus melakukan inovai-inovasi terhadap produk untuk menambah nilai
produk dimata masyarakat
 Menjaga dan meningkatkan kualitas produk agar mampu bersaing di pasaran
 Menbuat kesan yang baik terhadap produk di mata konsumen
 Melakukan promosi yang ageregat untuk meningkatkan penjualan produk
 Melakukan pengadaan sarana dan prasarana penunjang proses produksi untuk
meningkatkan kinerja perusahaan
 Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak
1.3. Tujuan dan manfaat
Adapun tujuan dan manfaat perencanaan bisnis ini yaitu sebagai berikut :
1. Terciptanya produk kreatif yaitu Manisan Jambu Kristal yang mampu
menembus pasaran serta memberi mutu yang baik kepada konsumen.
2. Terciptanya produk yang bernilai ekonomis yang terbuat dari jambu kristal
sebagai bentuk penambah value dari komoditas jambu kristal.
3. Menciptakan lapangan kerja baru.
4. Meningkatkan kesejahteraan para pihak yang terlibat dalam bisnis.
1.4. Data Perusahaan

1 Nama Perusahaan : Home Industri Zafar Indo


2 Nama Produk : SWEET
3 Bidang Usaha : Kuliner
4 Jenis Produk : Manisa Jambu Kristal
5 Alamat : Desa Roworejo, Grabag, Purworejo

1.5. Konsep Usaha


SWEET (Manisan Jambu Kristal) merupakan suatu produk manisan buah yang unik
dari kebanyakan produk manisan lainnya. Hal ini dikarenakan manisan ini dibuat
dengan bahan berupa buah jambu kristal yang dikombinasikan dengan sari buah itu
sendiri, sehingga membuat manisan ini menjadi unik dan memiliki value tersendiri di
benak konsumen. Dengan adanya penambahan sari buah tersebut menjadikan produk
ini unik dan berbeda dari produk manisan yang lainnya sehingga dapat menciptakan
kesan tersendiri di dalam benak konsumen untuk mencicipi atau mencoba produk
Manisan Jambu Kristal ini.
Penjualan produk ini nantinya akan dilakukan dengan melakukan kerja sama dengan
toko oleh-oleh dan toko-toko lainnya, dan juga akan memanfaatkan media sosial dan
marketplace sehingga nantinya produk Manisan Jambu Kristal ini dapat dengan
mudah dijangkau oleh masyarakat. Selain unik dan menarik, harga Manisan Jambu
Kristal inipun terjangkau dan dapat dinikmati oleh konsumen dari berbagai lapisan
masyarakat.
BAB II

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

2.1. Aspek Pasar


2.1.1. Produk Yang Diproduksi
Manisan Jambu Kristal merupakan manisan yang terbuat dari buah jambu kristal
yang dikombinasikan dengan sari buahnya dan ditambah dengan bahan tambahan
lainnya kemudian dimasak dan dikemas dalam sebuah wadah yang menarik.
Proses pembuatan manisan ini pun tidak jauh berbeda dengan pembuatan manisan
pada umumnya, namun yang berbeda dari manisan ini adalah adanya
pengkombinasian antara buah jambu kristal dan sari buahnya sebagai salah satu
bahan yang digunakan dalam pembuatan manisan tersebut.
2.1.2. Pesaing
Saat ini produk manisan jambu kristal belum memiliki pesaing, khususnya di
daerah Purworejo. Namun untuk menghadapi adanya persaingan dimasa yang
akan datang, dilakukan berbagai upaya seperti melakukan inovasi baik dalam
proses produksi, pengemasan, dan juga pemasaran yang bertujuan agar produk ini
memiliki nilai yang lebih unggul daripada produk pesaing dan dapat menguasai
pasar.
2.1.3. Differensiasi
Strategi differensiasi yang dilakukan pada produk Manisan Jambu Kristal ini
adalah diferensiasi produk yang mencangkup pada komposisi yang digunakan,
yaitu dimana terdapat pengkombinasian antara buah jambu kristal dengan sari
buahnya sehingga membuat manisan ini berbeda dari manisan yang lainnya.
2.1.4. Strategi STP (Segmenting, Targeting, Positioning)
1) Segmenting
Produk manisan jambu kristal ini dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat
dengan gaya hidup konsumtif dan menyukai produk kuliner daerah.
2) Targeting
Setelah proses segmenting diselesaikan proses selanjutnya menentukan target
pasar. Langkah ini pada dasarnya adalah mengevaluasi daya tarik setiap segmen
dan memeriksa apakah segmen tersebut sesuai dengan kapabilitas dan sumber
daya yang dimiliki perusahaan. Target pasar manisan jambu krisatal ini adalah
wisatawan yang berkunjung di kota Purworejo. Hal ini disebabkan karena
kecenderungan wisatawan yang berkunjung disuatu daerah cenderung membeli
produk local dari daerah tersebut sebagai oleh-oleh yang di peruntukkan untuk
keluarga, kerabat ataupun teman dari hasil kunjungan wisatanya tersebut,
khususnya ketika berkunjung di Kota Purworejo.
3) Positioning
Pada posisi pasar, manisan jambu kristal ini memposisikan diri sebagai makanan
khas Purworejo yang memiliki citra rasa dan tampilan yang unik serta bergizi
tanpa adanya bahan kimia yang berbahaya.
2.2. Aspek Pemasaran
2.2.1. Promosi
Promosi yang akan kami lakukan untuk memperkenalkan produk manisan jambu
kristal ini ke masyarakat yaitu dengan mempromosikanya melalui media sosial,
seperti facebook. Instagram, whatshap dan lain sebagainya serta melalui hubungan
masyarakat sekitar.
2.2.2. Pengembangan Produk
Pengembangan produk manisan jambu kristal kedepannya dapat dikembangkan
melalui beberapa aspek mulai dari kegiatan produksinya, penyajian dan
pengemasan dari produk itu sendiri ataupun cara pendistribusian ke konsumen.
Dengan melakukan pengembangan produk tersebut diharapkan nantinya dapat
meningkatkan daya tarik para konsumen.
2.3. Business Model Canvas (BMC)

Cost Structure Key Partners


- Peralatan penunjang - Petani atau pedagang jambu kristal
meliputi kompor - Penyedia perlengkapan produksi
gas, tabung gas, - Pemilik toko oleh-oleh di Purworejo
baskom, irus, Key Resource Key Activities
blander, pisau,
- Peralatan - Perencanaan dan
sendok, telenan.
penunjang desain produk
- Bahan habis pakai :
produksi - Persiapan dan
meliputi jambu
- Sumber daya pelaksanaan
kristal, gula,garam,
manusia yang produksi
gas, pewarna, logo,
kompeten - Publikasi dan
kemasan
- Bahan baku yang pemasaran
- Biaya operasional :
berkualitas. produk
meliputi
- Evaluasi dan
transportasi, listrik,
dan promosi proses
berkelanjutan
Revenue Stream
Pendapatan utama
usaha ini adalah dari Value Proposition
penjualan manisan
- Produk dibuat dengan berbahan baku
jambu kristal (SWEET)
jambu kristal
yang merupakan
- Produk aman bagi kesehatan karena
kekuatan utama
dibuat tanpa menggunakan bahan kimia
yang berbahaya.

Channels Customer
Relationship
- Offline: - Pemberian
penjualan diskon setiap
langsung, titip di pembelian 5 pcs
toko-toko produk SWEET
kelontong dan (Manisan Jambu
tokoh oleh-oleh Kristal)
- Online: - Pelayanan
MediaSosial, dengan prima
Marketplace serta menerima
keluhan dan
kritik.
Customer Segments
Seluruh lapisan masyarakat dengan gaya
hidup konsumtif dan suka produk kuliner
daerah.

2.4. Analisi 4P
a. Produk
Produk yang kami tawarkan adalah manisan jambu kristal, yaitu manisan yang terbuat
dari buah jambu kristal yang dikombinasikan dengan sari buahnya dan ditambah
dengan bahan tambahan lainnya kemudian dimasak dan dikemas dalam sebuah wadah
yang menarik. Produk ini tidak menggunakan bahan kimia yang berbahaya sehingga
aman dan menyehatkan untuk dikonsumsi. Untuk menarik minat konsumen, manisan
jambu kristal ini dikemas dan disajikan dengan semenarik mungkin baik dari kemasan
hingga citra rasa dari produk tersebut.
b. Price
Dalam pembelian tentunya konsumen akan mempertimbangkan harga produk yang
akan mereka beli dan harga ini juga dapat memcerminkan kualitas produk yang kami
tawarkan. Dalam hal ini, kami akan menetapkan harga produk yang cukup terjangkau
bagi konsumen dengan mempertimbangkan dari biaya produksi yang digunakan untuk
memproduksi manisan jambu pangsit kristal ini. Harga jual yang kami terapkan untuk
produk ini berdasarkan perhitungan biaya produksi kisaran Rp. 6.500 untuk 1 pcs
manisan jambu kristal.
c. Place
Tempat atau lokasi penjualan produk menjadi pertimbangan yang sangat penting bagi
keberlangsungan usaha ini, dimana pemilihan lokasi juga akan mempengaruhi tingkat
penjualan produk. Pemilihan lokasi yang strategik tentu akan menguntungkan bagi
usaha ini dan tentu akan berdampak positif bagi keberlangsungan usaha kedepannya.
Lokasi produksi untuk produk ini berasa di Desa Roworejo, Grabag, Purworejo
dimana lokasi ini cukup strategis karena kedekatanya dengan pasar serta bahan baku.
Sedangkan untuk lokasi penjualan produk manisan jambu kristal ini yaitu di seluruh
wilayah Purworejo, tentunnya dengan bekerja sama dengan toko-toko di wilayah
Purworejo seperti toko oleh-oleh ataupun toko-toko lain yang menjual jajanan. Tidak
hanya melalui toko-toko, kami juga akan menjual produk ini secara online dengan
memanfaatkan media sosial ataupun aplikasi marketplace yang mendukung.
d. Promotion
Promosi sangat menentukan kesadaran pasar akan produk yang kami tawarkan.
Dalam hal ini kami menggunakan strategi promosi dengan menggunakan media sosial
dan hubungan masyarakat.
BAB III

ASEK PRODUKSI

3.1. Komposisi Produk


3.2. Cara Pembuatan
3.3. Pengemasan Produk
3.4. Distribusi
BAB IV
ASPEK KEUANGAN
4.1. Kebutuhan Modal Awal
Biaya Investasi

Umur
Harga Per Unit Total Ekonomi Penyusutan/
No Komponen Jumlah Satuan (Rp) Biaya (Tahun) Tahun
1 Komopor Gas 1 Unit 200.000 200000 4 50000
2 Tabung Gas 1 Unit 150.000 150000 3 50000
3 Baskom 3 Unit 10.000 30000 2 15000
4 Irus 1 Unit 6.000 6000 1 6000
5 saringan 1 unit 15.000 15000 1 15000
6 Blander 1 Unit 120.000 120000 3 40000
7 Pisau 2 Unit 10.000 20000 1 20000
8 Sendok 2 Unit 5.000 10000 1 10000
9 Telenan 2 Unit 10.000 20000 1 20000
Total Biaya 571000 226000

Biaya Bahan Baku dan kebutuhan untuk Produksi

Total Harga Per Total Harga Per


No Bahan Jumlah Produksi Tahun
1 Jambu Kristal 4Kg 24.000 288000
2 Gula 1,5 kg 18.000 216000
3 kapur sirih 83 gr 1.000 12.000
4 Garam 10gr 200 2400
5 gas 1 tabung 20.000 240000
6 Pewarna 1 pcs 2.500 30000
7 Logo 80 pcs 40.000 480000
8 Kemasan 80 pcs 200.000 2400000
Jumlah 305.700 3668400

Biaya Operasi

Biaya per
No Komponen Bulan Biaya per Tahun
1 tranportasi 50.000 600000
2 tenaga kerja 1 40.000 480000
3 listrik 1.000 12000
4 Promosi 50.000 600000
Jumlah 141.000 1692000
Kebutuhan modal awal untuk memulai usaha sebesar Biaya Peralatan + Biaya Bahan
Baku+Biaya Operasi = Rp. 571.000+Rp 305.700+141.000 = 1.017.700
Harga Pokok Penjualan (HPP)
 Biaya Tetap = 226.000/ Tahun+1.692.000/Tahun=1.918.000/Tahun
 HPP = 1.918.000+3.668.400/960= 5.819
Harga Jual Per Unit
Rp 5.819 x 20% = 1.164
Jadi Rp5.819+1.164 = 6.983 dibulatkan 7000
Analisis R/C
 Total biaya produksi = Rp 3.668.400+ Rp1.692.000 = 5.360.400 /tahun
 Total pendapatan = 7.000 x 960/tahun = 6.720.000 / tahun
 keuntungan = 6.720.000-5.360.400= 1.359.600 /tahun
R/C = 6.720.000/5.360.400 = 1,256.720.000/5.360.400 = 1,25
rasio>1 maka usaha ini layak dijalankan, artinya setiap satu rupiah biaya yang
dikeluarkan untuk produksi akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp 1,25
ROI = 1.359.600/ 5.360.400X100% = 25,4%
PP =INVESTASI/PROCEEDS = 1.017.700/ 1.359.600= 0,74
Jadi nilai proyek sebesar 1.017.700 dapat kembali nilai investasinya dalam waktu
0,74 tahun
NPV [1.359.600/(1+0,15)^1]-1.017.700=164.561
karena npv >0 atau bernilai positif maka proyek usaha layak dijalankan
4.2. Proyeksi Rugi/Laba
Proyeksi rugi-laba dalam satu tahun produksi usaha

Pendapatan Total
1 Penjualan (Rp 7.000x960) 6.720.000
Total Pendapatan 6.720.000
Biaya Produksi Total
1 Biaya Variabel
Biaya bahan baku 3.668.400

Total biaya tetap 1.692.000


Total biaya produksi 5.360.400
Laba 1.359.600

4.3. Break Even Point (BEP)


BEP UNIT = 1.918.000/7.000-5.819 = 1.624
maka dalam produksi yang ke 1.624 sudah bisa menutupi biaya-biaya perlengkapan
dan bahan baku
BAN V
ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN
5.1. Struktur Organisasi

PIMPINAN PERUSAHAAN

BAGIAN BAGIAN BAGIAN


KEUANGAN PRODUKSI PEMASARAN

 Job desk
 Pimpinan perusahaan
- Mampu menampung aspirasi dari karyawan sehingga menghasilkan
keputusan yang mewakili pimikiran banyak orang.
- Menerbitkan kebijakan perusahaan
- Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala
bagian.
- Menyetujui anggaran perusahaan
 Keuangan
- Bertanggung jawab untuk membantu perencanaan bisnis dan
pengambilan keputusan dengan memberi nasihat keuangan yang
sesuai.
- Pelaksanaan urusan pembiayaan
- Pelaksanaan urusan perbendaharaan
- Pelaksanaan urusan akutansi
- Pelaksanaan urusan evaluasi dan pelaporan keuangan
 Produksi
- Mengkoordinir, mengawasi dan bertanggung jawab atas pelaksanaan
produksi agar dapat terlaksana secara ekonomis dan efisien.
- Bertanggung jawab atas terjadinya bahan mentah, bahan penolong
yang dibutuhkan untuk proses produksi maupun produk jadi yangg
ada.
- Memberikan laporan produksi kepada pimpinan perusahaan.
 Pemasaran
- Merespon kebutuhan pelanggan
- Melakukan dan mengelola kampanye pemasaran
- Mengawasi vendor dan agen
- Memantau dan mengelola media sosial
- Mengawasi tren dan mengawasi persaingan
- Mengembangkan strategi bisnis
- Melakukan reset pelanggan dan pasar
- Mengidentifikasi dan mengelola merk perusahaan

5.2. Resiko/Hambatan
5.3. Tindakan Alternatif
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai