Anda di halaman 1dari 2

SP-6/DJA/2023

Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2023 tentang Jenis dan Tarif atas
Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat:
Optimalisasi dan Peningkatan Kualitas Layanan PNBP pada Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat

Purwakarta, 12 Juli 2023 - Dalam rangka mengoptimalkan PNBP di lingkungan Kementerian


PUPR serta untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, Pemerintah menetapkan
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2023 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis PNBP yang
berlaku pada Kementerian PUPR. PP tersebut menggantikan PP 38 Tahun 2012, sebagai dasar
hukum pemungutan PNBP pada Kementerian PUPR.

Penyusunan PP Nomor 21 Tahun 2023, dilakukan berdasarkan evaluasi atas pelaksanaan jenis
dan tarif atas jenis PNBP pada Kementerian PUPR. Berdasarkan hasil evaluasi, diperoleh
potensi PNBP baru, jenis dan tarif atas jenis PNBP yang sederhana, pemberian tarif tertentu
kepada pihak yang membutuhkan layanan, serta penyesuaian terhadap besaran tarif PNBP yang
berlaku sejak tahun 2012.

Salah satu poin penting dalam PP ini adalah upaya penyederhanaan tarif yang berlaku. “Jenis
PNBP semula pada PP 38 Tahun 2012 sebanyak 2.043 jenis PNBP, kini telah disimplifikasi
menjadi hanya 265 jenis PNBP pada PP 21 Tahun 2023” ungkap Direktur PNBP K/L, Wawan
Sunarjo dalam sesi Media Briefing Direktorat Jenderal Anggaran bersama Sekretariat Jenderal
Kementerian PUPR (12/07). Penyederhanaan tersebut dilakukan dengan menggunakan metode
antara lain: penggunaan tambahan tarif PNBP pada setiap tambahan volume layanan,
penggabungan jenis-jenis PNBP yang sama, penghapusan jenis PNBP yang tidak dapat
direalisasikan/tidak efektif pemungutannya, dan pengelompokkan jenis PNBP dengan besaran
tarif PNBP sama.

Dalam PP 21 Tahun 2023 juga mengatur usulan jenis PNBP baru atas pelayanan, penggunaan
BMN, dan Hak Negara Lainnya sesuai kebutuhan pengguna layanan dan kepatuhan terhadap
ketentuan peraturan perundang-undangan. “Penambahan layanan yang bersifat diinamis,
disebabkan oleh perkembangan peraturan perundang-undangan, kebutuhan masyarakat luas,
serta memberikan pilihan bagi masyarakat untuk dapat mengakses layanan di sektor pendidikan
bidang pekerjaan umum, pengelolaan sumber daya air, rumah negara tapak, rumah susun, dan
pengenaan denda administratif di bidang jasa konstruksi” ungkap Kepala Biro Keuangan Setjen
Kemenenterian PUPR, Budhi Setyawan dalam kesempatan yang sama.
Keselarasan dengan ketentuan perundang-undangan juga menjadi hal yang ditekankan.
Penyempurnaan pengaturan sewa rumah negara yang sebelumnya diatur melalui Keputusan
Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah, disempurnakan menjadi diatur dalam PP Nomor
21 Tahun 2023 ini. Jenis PNBP baru berupa sewa satuan rumah susun, pengelolaan sumber
daya air, dan denda administratif jasa konstruksi yang timbul dari pengaturan ketentuan
perundang-undangan sektoral.

Sebagai salah satu upaya optimalisasi pengelolaan sumber daya air yang menjadi salah satu
cakupan layanan Kemenenterian PUPR, dalam PP Nomor 21 Tahun 2023 ini mulai mengatur
Mitra Instansi Pengelola (MIP) PNBP untuk membantu Kementerian PUPR melaksakan
sebagian kegiatan pengelolaan PNBP. Sehingga pengelolaan air dan pengelolaan aset
pemerintah yang diserahkelolakan, untuk meningkatkan layanan pada masyarakat.

Hal yang menarik dalam PP Nomor 21 Tahun 2023 ini adalah adanya pengaturan pemberian
keringanan dan insentif kepada UMKM, mahasiswa, serta pengguna layanan yang mengalami
keadaan di luar kemampuan dan/atau kondisi kahar. Bahkan tarif yang dikenakan bisa sampai
dengan Rp. 0,00 (nol rupiah) atau 0% (nol persen) dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu
dengan pertimbangan bahwa yang diutamakan oleh Pemerintah adalah penyediaan layanan
yang optimal ke masyarakat. “Penetapan PP Nomor 21 Tahun 2023 ini bertujuan untuk
mewujudkan pelayanan pemerintah yang bersih, profesional, transparan, dan akuntabel, untuk
mendukung tata kelola pemerintahan yang baik serta peningkatan pelayanan kepada
masyarakat” tutup Wawan Sunarjo.

Anda mungkin juga menyukai