Anda di halaman 1dari 10

”UU cipta kerja dari siapa untuk siapa ?

Bu wafia

 Pendekatan dari uu lingkungan hidup

didalan ruu cipta kerja, ada beberapa peraturan “diamputasi” pasalnya salah satunya uu
lingkungan hidup.

Fungsi uu lingkungan hidup, digunakan sbg intrumen untuk mengatur pengelolaan lingkungan
hidup.

Antara lingkungan hidup dengan ekonomi harus saling berdampingan.

Yang berubah didalam uu cipta kerja

1. Partisipasi public
Terdapat penyempitan peran masyarakat dalam perumusan AMDAL.
Mempersempit akses masyarakat atas informasi terkait keputusan tersebut.
UUPPLH
2. Makna perizinan lingkungan yang tereduksi
3. Tentang AMDAL
Dalam RUU cipta kerja AMDAL tetap ada, tetapi AMDAL yang disusun atau
yang di rumuskan merupakan AMDAL yang tidaka da nyawanya/lemah
Dihapusnya komisi……
Implikasi
 Beban kerja pemerintah pusat jauh lebih besar
 berpotensi menjauhkan akses informasi masyarakat
 Tidak ada unsur masyarakat
4. Degradasi Pengawasan
5. Ketidak jelasan konsep pertanggungjawaban mutlak
6. Rekognisi kearifan local, masikah ?
RUUCK menghapus pengecualian larangan membakar bagi peladang tradisional

Menurut bu wafia, RUUCK sedikit meresahkan dalam segi perlindungan lingkungan hidup

Pak erly

Dari suatu aturan tidak mungkin bisa semuanya baik, asti ada yang beberapa yang kurang.

1. Adanya konsep “bank tanah” ada penyimpanan tanah 30%, Yang mana tujuannya agar
tanah tidak digunakan untuk pembangunan saat ini
2. Dalam RUUCK tidak bisa semua
3. Ada potensi perampasan tanah oleh pemerintah, ini tidak benar yang benar sekalipun
pemerintah membutuhkan nantinya tanah tersebut akan diberikan ganti rugi
4. Tujuan dari Omnibus law ini akan menambah beban pemerintah pusat. Tentu ini akan
susah karena pemerintah pusat akan susah melihat kelapangan.
5. Sebearnya omnibus law ini baik, tapi karena tujuan ekonomi tapi ada faktor yang
dikesampingkan
6. Perlu ada PP untuk kejelasan dari pelaksanaan UU ini.

Kesimpulan pak erly, dari omnibus law ini baik tapi karena ini uu yang begitu besar jadi
yang baik tidak terlihat walaupun memang ada beberapa pasal atau aturan yang perlu
diperjelas.

Bu sonya

Omnibus law sebenarnya ada banyak permasalahan tidak hanya ketenagakerjaan.

Kalua kita mau menilai mengenai omnibus law cipta kerja ini, karena ada banyak tekanan
antara pemerintah dan rakyat.

Dalam prespektif hukum, hukum ini dibuat untuk memberikan perlindungan hukum bgai
rakyat. Untuk mencapai tujuan itu harus adil, kemanfaatan, kepastian.

Substansi nya harus juga harus dilihat karena memang uu ini terkesan terburu – buru.

Dalam memberlakukan uu ini Harus ada partisipasi rakyat, Dalam keadaan saat ini
partisipasi rakyat tidak ada. Didalam uu 1 pasal saja harus jelas landasan filosofis, yuridis
maupun sosiologis. uu tidak bisa hanya sekedar sudah ada aturan, harus dikaji dahulu dari 3
landasan tersebut. Pada kasus omnibus law ini terlihat jelas tidak ada partisipasi rakyat
TIDAK ADA. Disamping itu jugaa ada banyak pasal didalamnya karena terlalu banyak dan
masih ada permasalahan.

Membuat uu tidak bisa hanya asal “nyomot” dari negara lain, tapi pada kasus ini pemerintah
terkesan meniru negara lain yang belum tentu cocok dengan keadaan di negara
ini.pemerintah harus lebih mengkaji dan menggali lagi untuk bisa menentukan uu yang mana
yg bisa diterapkan

Menurut bu sonya, disini komunikasi antara pemerintah dengan rakyat ini kurang
bagus. Karena pemerintah sebagai pihak yang kuat (dalam demokrasi) harus bisa
memberikan informasi terlebih dahulu dan juga jelas karena kita tidak bisa menuntut
masyarakat untuk membaca secara keseluruhan 900 halaman, karena kita saja belum
tentu bisa paham.
Bu Hesti

Omnibus law belom menjadi UU karena tahapan di 5 oktober masih persetujuan dari
DPR. Belum ada pengesahan dari presiden dan perundang – undangan.

Omnibus law sebetulnya adalah metoda untuk menyederhanakan uu di Indonesia. Karena uu


di Indonesia sudah terlalu banyak.

Ada 3 hal yang dapat di lihat didalam omnibus law

1. Pemangkasan
2. Penyederhanakan
3. Penyelarasan

Apa masalah apa dengan RUU Cipta Kerja ( RUUCK) ?

Bu hesti telah memberikan masukan agar tidak terlalu terburu – buru. Karena omnibus law
tidak boleh bertentangan dengan konstitusi Indonesia itu sendiri.

Catatan kritis atas RUUCK

RUUCK Pasal nya sebenarnya tidak terlalu banyak yaitu 185, tapi halamanya yang banyak
yaitu sampai 1000

Catatan kritis :

1. Pross pembentukan yang tidak sesuai dengan UU 12 tahun 2011 jo uu no 15 tahun


2019 tentang pembentukan peraturan perundang – undangan.
a. Ada kejelasan
b. Kelembagaan atau pejabat pembentukan yang tepat, disini di;ihat bahwa
menagapa uu ketenangakerjaan yang menjadi “penanggung jawabnya” adalah
menkoperekonomian kenapa tidak kementrian ketenagakerjaan ?
c. Kadayaangunaan dan kehasilhgunaan, ini bisa saja terwujud apabila uu ini diabhas
lebih dalam lagi. Karena terlalu terburu – buru dan seharusnya pemerintah bisa
lebih fokus pada pandemi yang masih belom bisa dikendalikan. Bukanya malah
mengesahkan uu yang seharusnya bisa dibahas lebih dalam lagi.
d. Kejelasan rumusan
e. Keterbukaan, ini yang paling dipermasalahan dimana tidak ada partisipasi rakyta,
pembahasan diluar jam kerja, rapat yang semulanya tgl 8 dimajukan menjadi tgl
5, bahkan para anggota dpr tidak mendapatkan draft resmi ruu yang disahkan.
2. Dari namanya cipta kerja namun susbtansinya tidak mencerminkan perwujudan dari
jaminan perlindungan dan pemenuhan hak asasi manusia khususnya hak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak. (lebih banyak mengenai investasi)
3. RUUCK mengubah, menghapus dan atau menetapkan pengaturan baru beberapa
ketentuan diatur dalam 80 UU. Waktu untuk mensahkan ini masih terlalu singkat
4. Dari desentalisasi ke sentralisasi
5. Tidak transparan
6. Menguntungkan pemodal atau pengusaha
7. Keberpihakan negara dalam perlindungan dan pemenuhan hak ekosom sangat minim

Menurut Bu hesti, bu hesti sangat menolak RUUCK dan RUUCK sangat bermasalah,
dimana pertanggung jawabannya ada pada presiden. Maka presiden lah yang harus
bertanggung jawab apabila masyarakat menjadi keos.

Pak insan

 Omnibus law merupakan tuntutan globalisasi.


 Investasi di Indonesia terlihat tidak menarik karena kepastian hukumnya itu tidak
ada. omnibus law ini lah yang seharusnya hadir untuk memberikan kepastian hukum.
 Omnibus law ini banyak kelebihannya dan ini harus di akui. Tetapi banyak pula
kekurangannya
 Dimana para perumus tidak memperhatikan dengan detail rumusan2 yang ada di
tiap2 pasal. Yang mana ini tidak bisa dikerjakan dalam waktu yang singkat.
 Transparasi pemerintah sama sekali tidak ada. ini harus dikritik karena ini tidak
boleh menjadi kebiasaan di masa depan.
 Memang benar omnibus law menarik investor dan membuka lapangan kerja yang
banyak. Tetapi jangan sampai pekerja wni minim perlidungan, jangan sampai wni
merasa asing di negri sendiri.
 Dalam permasalahan lingkungan pun juga perlu di sorot. Jangan sampai RUUCK ini
nanti meningkatkan investasi tapi merusak lingkungan.
 Harus transparan, partisipasi publik harus ada.
 Upah minimum yang adil harus dipertimbangkan lebih.
 Yang perlu diperhatikan adalah kejalasan DPR atau pemerintah. Seperti contohnya
AMDAL dimana memang tidak dihapus tetapi AMDAL menjadi lemah atau tidak
bernyawa.
 Yang perlu diawasi menurut pak insan adalah cara penyusunannya yang mana tidak
boleh hal seperti terulang kembali di kemudian hari.
Pertanyaan :

1. Apakah RUUCK sebenarnya citranya baik tetapi karena hoax2 yang bertebaran
maka RUUCK ini memiliki citra yg buruk?
Bu hesti: jika hanya berdasarkan hoax, tidak mungkin banyak kelompok2 seperti
akademisi, buruh yg begitu solid, kelompok lingkungan yang mengutarakan protes.
Jadi sebenarnya substansinya dalam uu ini banyak bermasalah dan pembahasan yang
waktunya tidak tepat. Sekali pun memang ada beberapa hoax tetapi ada juga juga
yang harus disikapi.
2. Kenapa RUUCK kesannya dikebut?
Bu hesti: saya tidak etis untuk menyampaikan informasi itu. Tetapi bisa saya
sampaikan investasi dibutuhkan di Indonesia saat ini. tapi memang sebenarnya saat
ini waktunya belum tepat untuk mensahkan UU ini.
3. Apakah memang mensahkan uu ini terkait dengan pembelian vaksin korona,
karena dengan disahkan nya uu makin banyak yang terinfeksi virus korona dan
pemerintah mengambil keuntungan dari penjualan vaksin yg mahal?
Bu sonya: menurut saya, lebih melihat yang jelas – jelas saja, jangan terlalu menduga
– duga ke hal2 lain. Tetapi hal ini tidak bisa dipungkiri karena dalam proses
penyususnannya yang seperti ini menimbulkan banyak spekulasi.
Bu wafia : saya tidak ingin berspekulasi dan menggunakan ilmu cocoklogi tetapi ini
pasti tidak dapat dihindari kareana seperti yang dikatakan bu sonya tadi bahwa
proses penyususnannya menyebabkan banyak spekulasi yang diharapkan di kemudian
hari keterbukaan bisa di utamakan.
4. Apakah DPR melakukan sebuah kejian dan survey didalam masyarakat?
Pak erly : saya rasa ada, tetapi tidak transparan. Disini ada gap antara masyarakat
Dengan pemerintah dimana yang di ajak berdiskusi oleh pemerintah lebih banyak
adalah para pengusaha daripada masyarakat dan kalaupun ada masyarakat,
masyarakat yang diajak berdiskusi adalah masyarakat yang tidak berdampak
langsung.
5. Dengan tujuan Peningkatan inventasi, apakah harmonisasi antar tiap UU ini
tetap ada ?
Pak erly : Ini benar uu ini bertujuan untuk peningkatan investasi, harmonisasi dalam
omnibus law ini yang sebenarnya menjadi masalah. Karena akan ada PP atau aturan
lain yang diharapkan untuk mengatur ketentuan yang ada dilam UU ini sehingga
membuka celah aturan yang tumpang tindih
6. Apakah keterbukaan dalam pembentukan uu akan seperti ini terus?
Pak erly : Ini yang yang menjadi masalah karena, pemerintah ketika ada
permasalahan sangat tergesa – gesa dalam menentukan uu.
Menurut pak insan, jangan sampai aturan omnibus law ini hanya menarik perhatian investor
sesaat. Harus ada trust, Karena pada akhirnya jika investor datang lalu merasa tidak
nyaman dengan omnibus law ini investor dapat pergi. Sepertinya UU ini hanya untuk
disahkan saja sedangkan implementasinya masih belum jelas.

7. Bagai mana cara mengungkapkan aspirasi yang baik, yang dapat dilakukan
mahasiswa pada saat ini
Bu hesti : Salah satu cara untuk menyampaikan aspirasi dengan cara demo, karena
pemerintah tidak bergeming jika masyarakat tidak turun kejalan. Tetapi masyarakat
tidak boleh turun kejalan tanpa ada hal-hal yang di perhitungkan. seperti akademisi
yang saat ini ada petisi untuk menolak RUU ini. Karena
Bu sonya : menurut bu sonya, mau mahasiswa turun kejalan atau pun dengan cara lain
itu adalah kebebasan akademik. Tidak boleh kita saling menjudge jika ada mahasiswa
yang memiliki pilihan yang berbeda. Tapi akan lebih baik bagi kaum intelektual untuk
menggunakan car ayang samart dan lebih efektif.
8. Jika memang tidak ada perubahan yang begitu besar lalu nagaimana tentan
ketentuan pada Pasal 156 RUUCK?
Pak erly : Memang ada banyak pasal yang berubah, tetapi tidak semuanya perubahan
besar. Yang diatur pad a RUU ini adalah maksimalnya yang mana tidak ada batas
bawahnya. Untuk rangenya pasti nantinya akan diatur oleh PP. masalahnya adalah
disini PP belum ada jadi
Bu hesti : menurut bu hesti, dari aspek ketenangakerjaan menurut HAM negara
harus hadir dalam melindungi ini. Negara harus menjamin, ini tidak diserahkan
kepada hubungan pengusaha dan pekerjanya. Dimana dalam pasal 156 ini hanya ada
ambang batas atas tidak ada ambang batas bawah jadinya seperti tawar menawar
yang tidak jelas. Harusnya negara memberikan standart mengenai kehidupan
masyarakat yang layak. Tidak bisa hanya memberikan nya kepada PP atau kepada
hubungan antara pengusaha dan pekerja.
9. Dari segi bisnis dan perijinan omnibus law memberikan secerca harapan. Karena
saat ini perekonomian di Indonesia perlu peningkatan ekonomi. Walaupun memang
dari segi hukum masih memiliki banyak kekurangan
Bu hesti: menurut bu hesti, seharus nya jika memang untuk meningkatkan investasi
yasuda buat saja secara terbuka uu untuk investasi. Kenapa harus bersembunyi
dibalik uu cipta kerja. Jadi ini lebih ke diksi yang urang tepat, jika melihat dari
bisnis saja itu oke tetapi jika kita melihat dari aspek lain seperti hak buruh, hhak
petani dan pemerintah daerah seperti di kerdilkan. Jadi jika melihat dari satu aspek
saja itu memang bagus, tetapi jika melihat keseluruhan itu snagat mengerikan.
Bu sonya: Omnibus law memang bagus dari segi bisnis tapi jika dipaksakan takutnya
akan berhenti di tengah jalan dan masalah semakin banyak. Takutnya nanti tidak bisa
jalannya tidak bisa berjalan secara selaras.
Pak erly: untuk investasi itu sangat baik, tetapi orang hukum kan ada untuk
menyelaraskan.
10.Kenapa pemerinyah tidak langsung bertemu masyarakat, malah menurunkan polisi
dan mereka di tindak seperti penjahat.
Pak insan: Ini yang menimbulkan banyak pertanyaan, sebenarnya jika niatnya baik
seharusnya pemerinah bisa memberikan respon yang baik. Disini sya belum bisa
menjawab RUU ini dari siapa untuk siapa karena belom tentu juga untuk investor,
belom tentu juga untuk para pekerja.
Bu hesti: pengalaman saya, disni polisi adalah sahabat masyarakat dan disini jika
demo anarkis polisi dapat bertindak. Selama sesuai dengan aturan dan perintah yang
diberikan sudah sesuai maka itu bukan pelanggaran HAM.

Penutup:

omnibus law ini masih ada banyak pro dan kontra.dari siapa dan untuk siapa itu
kembali lagi kepada kalian sendiri, salah atau benar kembali lagi harus dikaji lebih
dalam. Tujuan dari forum diskusi ini bukan untuk menghalangi – halangi kalian untuk
turun kejalan tapi ini untuk membuka wawasan kalian lagi mengenai pro dan kontar UU
ini.
 Omnibus law ada plus minusnya

 Didalam hukum ada 3 patokan kepastian, kemanfaatan dan keadilan

 Pada kepastian hukum dalam uu omnibus law belum ada, dimana ada pembagian
izin berbasis resiko ini masih belum jelas mana yang minim, sedang dan tinggi.

 Hal ini menimbulkan subjektifitas dimana ini tergantung dari pejabat yang
menjabat saat itu. Karena tiap orang akan menganggap berbeda – beda jika
tidak ada kepastian.

 Positif nya dari UU ini adalah akan mendongkrak ekonomi, ini jelas karena
dengan mengurus NIB ( nomor induk berusaha ) melalui OSS mengurus izin ini
tidak lama ( jika usaha nya tidak ada dampak )

 Izin merupakan persetujuan dari pemerintah menyimpangi larangan, sedangkan


sertifikasi di resiko sedang dan NIB di resiko rendah tidak jelas
bentuknya.apakan dapat menyimpangi larangan ? sedangkan aturan dasarnya
menyimpangi larangan.

 Sertifikasi masih tidak jelas siapa yang mengeluarkan dan bentuknya seperti
apa

 Semua diatur di PP tapi PP masih belum ada, seharusnya jika belum ada
kepastian aturan ini belum bisa di jalankan

 Teori perundang – undangan hancur

 Definisi persetujuan dan izin itu berbeda. Konsep persetujuan harus jelas,
persetujuan yang bagaimana ? tertulis ? seperti KTUN atau persetujuan hanya
dari mulut saja. konsep dari persetujuan ini seharusnya sudah dijelaskan
didalam UU bukan peraturan turunannya

 IMB dan AMDAL menjadi kewenangan pusat, apakah mungkin pemerintah pusat
menilai lingkungan tiap – tiap daerah yang di Indonesia ? dalam waktu 5 sampai
7 hari kerja hal itu sangat tidak masuk akal, bagaimana mungkin pemerintah
pusat dapat mengkaji AMDAL dan IMB langsung kedaerah – daerah di Indonesia
dengan waktu yang sesingkat itu ? maka akhirnya AMDAL dan IMB hanya akan
menjadi administratif saja.
 Sebagai hukum administrasi izin ini harus diurus karena di masa depan ada
kemungkinan dampak yang terjadi akibat dari di bukanya usaha itu.

 IZIN HARUS BERSIFAT YURISDIS PREFENTIF YANG MENCEGAH BAHAYA/


HAL2 YANG MUNGKIN TIMBUL.

 Jika ijin menjadi dinamis, yang mana itu hanya persetujuan sehingga masyarakat
berfikir ijin dapat diurus nanti maka tujuan dari izin itu tidak akan tercapai
( Cuma jadi administrative)

 Dalam uu ciptaker ada kemungkinan hanya akan memenuhi persyaratan formil


( dokumen dsb ) Sedangkat persyatan materiil/teknis (pemeriksaan lebih lanjut
dilapangan) bisa saja di abaikan yang mana jika syarat materiil tidak terpenuhi
maka harusnya izin tidak boleh dikeluarkan.

 Undang – undang ini tujuannya memang baik tetapi secara teori hukum nya ini
salah, itu kenapa banyak akademisi hukum menolak atau kontar terhadap undang
– undang ini.

 Standarisasi harus jelas siapa yang melakukan. jika harus membuat lembaga

baru untuk standarisasi perizinan ini harus mengalami proses terlebih dahulu.

Sehingga penyederhanaan izin yang menjadi salah satu tujuan UU ini tidak

dapat terwujud karena sama aja dengan membuka lembaga baru itu seperti gali

lubang tutup lubang.

• Kekurangan dari RUU cipta kerja ini terburu – buru, terlalu luas

cakupannya, tidak transpara dan manipulatif.

• Perizinan berbasis resiko ( menit 25.47 )

• Untuk kategori beresiko rendah, mengah dan tinggi masih belum ada

penjelasan yang jelas

• Resiko dan dampak berbeda

• Perizinan berbasis resiko penyederhanaan yang tidak rasional.

• AMDAL tetap ada untuk kegiatan usaha berisiko tinggi

• Perizinan berbasis resiko perlu dukungan basis data yang kuat,

menyeluruh dan integrative. Sedangkan database yang kita miliki

sangat lemah
• Penghapusan izin lingkungan menjadi persetujuan lingkungan yang mana

didalam makna kata persetujuan apakah bisa disamakan dengan “izin”.

Karena definisi perizinan adalah persetujuan secara legal oleh pejabat

yang berwenang atas amanat suatu undang – undang.

• Disinilah letak permasalahannya, apakah izi sama dengan

persetujuan ? disinilah hukum kebiasaan diterapkan. Perizinan

merupakan licence sedangkan persetujuan adalah approval atau

recommendation.

• AMDAL

• KPA dihilangkan, adanya lembaga uji kelayaan lingkungan hidup.

Anda mungkin juga menyukai