Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PEDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penyakit infeksi disebabkan oleh masuknya mikroorganisme pqatogen ke dalam tubuh, baik secara
prinhalan (terhirup), peroral (termakan), parentral, maupun melalui gigitan serangga. Daerah tempat
kuman penyakit masuk kedalam tubuh, yang disebut juga Port d entrée, akan mengalami:
1. Tumor (pembengkakan).
2. Rubor (kemerahan).
3. Kalor (panas atau peningkatan suhu).
4. Dolor (nyeri).
5. Fungsiolesa (gangguan fungsi).

Reaksi pembengkakan merupakan salah satu reaksi pertahanan tubuh dengan tujuan membatasi infeksi.
Saat kuman penyakit masuk ke dalam tubuh, maka akan terjadi reaksi systemic berupa demam. Demam
merupakan keadaan Dimana terjadi kenaikan suhu tubuh yang lebih tinggi dari suhu tubuh normal (37C).
Demam menyebabkan peningkatan laju metabolisme basal atau BMR (basal metabolic rate) sehingga
memerlukan energi yang lebih tinggi. Setiap kenaikan suhu tubuh sebesar 1C, maka BMR akan meningkat
sebesar 13%. Penyakit infeksi yang biasa disertai dengan demam antara lain tifus abdominalis, hepatitis,
dan infeksi saluran pernafasan atas (ISPA). Selain itu, penyakit infeksi keronis, seperti tuberculosis, juga
disertai dengan demam meskipun gejalanya dengan tidak terlalu nyata namun dapat berlangsung dalam
waktu yang cukup lama sehingga kenaikan BMR tidak boleh di abaikan.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka yang menjadi rumusan
masalah adalah sebagai berikut:
Bagaimana menciptakan media informasi untuk memberikan pemahaman seputar proses dari tahapan
diet yang benar agar masyarakat tidak salah saat melakukan proses diet

C. TUJUAN DIET
Tujuan diet pada penderita demam adalah untuk memberikan makanan dalam bentuk lunak
atau saring yang mudah dicerna dan diserap oleh tubuh sesuai dengan kebutuhan gizi, keadaan
penyakit, dan daya terima pasien.
BAB 2
PEMBAHASAN

1. PENYAKIT

Infeksi lambung merupakan gangguan kesehatan yang terjadi di dalam sistem


pencernaan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh bakteri atau virus yang jika dibiarkan bisa
menyebabkan komplikasi jangka panjang, seperti peradangan hingga kanker
lambung.Infeksi lambung terjadi ketika bakteri menginfeksi organ pencernaan tersebut.
Bakteri ini kemungkinan besar dapat ditularkan melalui air liur, tinja, atau makanan dan
minuman yang terkontaminasi bakteri.

2. PENYEBAB INFEKSI
Bakteri utama penyebab infeksi lambung adalah Helicobacter pylori (H. pylori) yang
hidup di dalam lapisan saluran pencernaan. Bakteri ini akan berkembang biak dan
menyerang lapisan lambung, sehingga menimbulkan peradangan yang jika dibiarkan
dapat menimbulkan luka (tukak lambung).Selain H. pylori, ada pula bakteri
Staphylococcus, Salmonella, dan E. coli yang menjadi penyebab infeksi lambung. Bakteri-
bakteri tersebut banyak ditemukan di produk susu, daging, dan telur yang telah
terkontaminasi atau tidak dimasak dengan baik.Infeksi lambung juga bisa disebabkan
oleh rotavirus yang dapat menyebabkan peradangan di lambung maupun usus. Virus ini
bisa menyerang siapa saja, tetapi paling sering menyerang anak-anak melalui jari tangan
atau mulut.

3. GEJALA INFEKSI LAMBUNG


Banyak orang tidak sadar telah mengalami infeksi lambung karena tidak merasakan
gejala apapun. Biasanya, gejala baru dirasakan ketika telah terjadi gangguan pada
lapisan lambung.
Berikut ini adalah beberapa gejala infeksi lambung:
1) Nyeri ulu hati, khususnya saat perut kosong
2) Nyeri terasa bertambah saat mengonsumsi makanan
3) Perut kembung
4) Mual dan muntah
5) Nafsu makan berkurang
6) Penurunan berat badan tanpa sebab
7) Dalam kondisi yang lebih serius, infeksi lambung bisa ditandai dengan beberapa
gejala, seperti sakit perut yang tak tertahankan, sulit menelan, buang air besar
berdarah, muntah darah, pucat dan lemas, sesak napas, bahkan sampai
menyebabkan pingsan.
Keluhan serupa juga bisa disebabkan oleh peradangan atau tukak lambung yang dipicu
oleh produksi asam lambung berlebih akibat penggunaan obat antiinflamsi nonsteroid,
pola makan yang tidak teratur, kebiasaan merokok, konsumsi minuman beralkohol,
gangguan autoimun, dan stres.Selain gejala di atas, ada beberapa faktor yang dapat
meningkatkan risiko terjadinya infeksi lambung akibat bakteri H. pylori, antara lain:
1) Tinggal dengan banyak orang dalam satu atap
2) Tinggal di daerah dengan sistem sanitasi atau kebersihan yang buruk
3) Tinggal atau beraktivitas di lingkungan yang kotor dan sulit air bersih
4) Berinteraksi secara intens dengan orang yang terinfeksi bakteri pylori

4. PENGOBATAN INFEKSI LAMBUNG


Setelah dokter melakukan diagnosis, pengobatan infeksi lambung dapat dilakukan
untuk melawan penyebab infeksi untuk mengatasi peradangan pada lambung. Misalnya,
jika kondisi ini disebabkan oleh bakteri H. pylori, dokter akan meresepkan obat
antibiotik. Dokter juga memberikan obat untuk mengontrol produksi asam lambung,
seperti obat-obatan penghambat pompa proton (PPI) dan antasida. Terjadi kerusakan
pada lapisan lambung cukup berat, dokter dapat melakukan operasi untuk mengatasi
kerusakan akibat infeksi lambung. Selain itu, Anda juga dianjurkan menerapkan
beberapa langkah untuk mencegah bakteri penyebab infeksi lambung, termasuk bakteri
H. pylori, seperti:
a. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum dan sesudah
makan.
b. Hindari makanan atau minuman yang tidak bersih.
c. Jangan mengonsumsi makanan yang tidak dimasak dengan matan
d. Hindari minuman beralkohol.
1.PENYAKIT
Diet pada penderita gastritis adalah diet lambunng. Prinsip diet pada penyakit lambung bersifat
libitum, yang artinya bahwa diet lambung dilaksanakan berdasarkan kehendak klien /pasien.
1. Pasien dianjurkan untuk makan secara teratur, tidak terlalu kenyang dan tidak boleh
berkuasa
2. Makanan yang dikonsumsi harus mangandung cukup kalori dan protein (TKTP) namun
kandungan lemak/minyak, khususnya yang jenuh harus dikurangi.
3. Makananan pada diet lambung harus mudah dicerna dan mengandung serat makanan yang
halus (soluble dietary fiber).
4. Makanan tidak boleh mengandung bahan yang merangsang, menimbulkan gas, bersifat
asam, mengandung minyak/lemak secara berlebihan,dan bersifat melekat.
5. Makanan tidak boleh terlalu panas /dingin.

Tujuan diet pada penderita gastritis adalah:


1) Menghilangkan gejala penyakit.
2) Menetralisir asam lambung.
3) Mengurangi Gerakan paristaltik lambung.
4) Dengan cara diharapkan luka didinding lambung perlahan-lahan akan sembuh.

TABEL KARBOHIDRAT

NO MAKANAN KALORI
1 NASI PUTIH 100g
2 NASI MERAH 100g
3 WORTEL
4 TAHU BACEM 1 POTONG
5 TEMPE BACEM 1 POTONG
6 SAYUR BAYEM 100g
7 APEL
8 PIR
9 SAYUR BROKOLI
10 IKAN BAWAL 100g
11 DAGING RENDANG 100g
12 PAPRIKA
13 KENTANG REBUS
14 SAYUR SAWI
15 SAYUR LODEH 1 MANGKOK
16 DADA AYAM 100g
17 SINGKONG
18 UBI UNGU
19 KACANG ALMON
20 DAGING SAPI 1 BUAH
21 KACANG PANJANG
22 KACANG POLONG
23 PEPAYA 1 BUAH
24 PISANG 1 BUAH
25 ROTI 1 POTONG
26 JAGUNG REBUS 1 P0T0NG
27 TOMAT 1 BUAH
28 AOTMEAL 100g
29 GRANOLA 100g
30 PUTIH TELUR REBUS 1 BUTIR
31 KUNING TELUR 1 BUTIR
32 SAYUR TOGE 100g
33 SARDEN 50
34 IKAN TUNA PANGGANG 100g
35 IKAN SALMON PANGGANG 100g
36 UDANG REBUS 100g
37 BIHUN REBUS
38 BISKUIT REGAL 25g
39 MAKARONI 1 MANGKOK
40 AYAM BAKAR 100g
41 AYAM DITIM 100g
42
43 TIMUN 1 BUAH
44 TALAS 100g
45 SAGU 100g
46 MELON 1 BUAH
47 JAMBU BIJI 1 BUAH
48 ALPUKAT 1 BUAH
49 JAMUR 1 MANGKOK
50 SAYUR SOP 1 MANGKOK

Anda mungkin juga menyukai