Anda di halaman 1dari 2

Nama : SRI RAHMAWATI

Nim : 043423433

Kode/MK : EKSI4203/Teori Portofolio dan Analisis Investasi

Dalam berinvestasi di pasar modal khususnya portofolio, selain menghitung return yang diharapkan,
seorang investor juga harus memperhatikan risiko yang harus ditanggungnya. APT (Arbitrage Pricing
Theory) dan CAPM (Capital Asset Pricing Model) merupakan model keseimbangan yang sering
digunakan untuk menentukan risiko yang relevan terhadap suatu aset, serta hubungan risiko dan
return yang diharapkan. CAPM menggunakan volatilitas return suatu sekuritas atau return portofolio
terhadap return pasar sebagai pengukur risiko. Sedangkan APT menggunakan banyak variabel sebagai
pengukurnya yang sering disebut dengan model factor. Jelaskan beberapa asumsi investor yang
digunakan di APT (Arbritage Pricing Theory), tetapi digunakan juga di CAPM!

Jawab :
Asumsi Investor dalam APT dan CAPM
Dalam APT (Arbitrage Pricing Theory) dan CAPM (Capital Asset Pricing Model), terdapat
beberapa asumsi investor yang digunakan untuk mengukur risiko dan return yang diharapkan.
Beberapa asumsi ini sama-sama digunakan dalam kedua model tersebut. Berikut adalah
beberapa asumsi investor yang digunakan di APT dan CAPM:
1. Investor Rasional: APT dan CAPM mengasumsikan bahwa investor adalah rasional
dan memiliki preferensi yang konsisten terhadap risiko dan return. Mereka akan
memilih portofolio yang memberikan return yang diharapkan tertinggi dengan risiko
yang dapat diterima.
2. Portofolio Efisien: APT dan CAPM mengasumsikan bahwa investor akan memilih
portofolio efisien, yaitu portofolio yang memberikan return yang diharapkan tertinggi
untuk tingkat risiko tertentu. Portofolio efisien adalah portofolio yang tidak dapat
dikalahkan oleh portofolio lain dengan risiko yang sama.
3. Tidak Ada Biaya Transaksi: APT dan CAPM mengasumsikan bahwa tidak ada biaya
transaksi dalam melakukan pembelian atau penjualan aset. Hal ini memungkinkan
investor untuk membangun portofolio dengan bebas tanpa mempertimbangkan biaya
transaksi.
4. Tidak Ada Pajak dan Restriksi Investasi: APT dan CAPM mengasumsikan bahwa
tidak ada pajak atau restriksi investasi yang mempengaruhi keputusan investor. Hal
ini memungkinkan investor untuk memilih aset berdasarkan pertimbangan risiko dan
return tanpa mempertimbangkan faktor-faktor pajak atau restriksi lainnya.
5. Harapan yang Homogen: APT dan CAPM mengasumsikan bahwa semua investor
memiliki harapan yang homogen terhadap return dan risiko aset. Artinya, investor
memiliki persepsi yang sama terhadap aset dan mengharapkan return dan risiko yang
serupa.
6. Tidak Ada Kesalahan dalam Peramalan: APT dan CAPM mengasumsikan bahwa
tidak ada kesalahan dalam peramalan return aset. Investor dianggap memiliki
informasi yang sempurna dan dapat memprediksi return aset dengan akurat.
7. Tidak Ada Arbitrase: APT dan CAPM mengasumsikan bahwa tidak ada kesempatan
arbitrase di pasar. Artinya, tidak ada peluang untuk mendapatkan keuntungan tanpa
risiko dengan memanfaatkan perbedaan harga aset.
Dengan menggunakan asumsi-asumsi ini, APT dan CAPM dapat memberikan estimasi risiko
dan return yang diharapkan untuk aset atau portofolio tertentu. Namun, penting untuk diingat
bahwa asumsi-asumsi ini bersifat idealis dan tidak selalu mencerminkan kondisi pasar yang
sebenarnya.

Anda mungkin juga menyukai