Anda di halaman 1dari 2

1. (Di slide no 3 disinggung mengenai mispriced.

Menurut penyaji apakah keuntungan mispricing


bagi para investor terkait dengan theory arbitrase ini ?
Jawab :
Mispricing dapat memberikan kesempatan kepada investor untuk dapat menjual asset yg mahal
dan membeli asset yang murah. Arbitrase ini berusaha memperoleh keuntungan arbitrase,
dimana keuntungan tersebut diperoleh dengan modal nol dan resiko nol.

2. Menurut penyaji mengapa Arbitrage Pricing theory dikembangkan? Apakah tidak cukup dengan
CAPM ?
Jawab :
APT dikembangkan setelah banyak studi empiris dilakukan untuk menguji CAPM terhadap
asumsi2 yg digunakan, antara lain :
 Pasar saham yang idela adalah pasar saham yang besar
 Investor adalah price-takers
 Tidak ada pajak
 Tidak ada biaya transaksi
 Semua asset diperdagangkan secara umum
 Investor dapat meminjam tdk terbatas jumlahnya pada tingkat suku bunga tetap yg tdk
beresiko (fixed risk free rate)
3. Menurut penyaji, apakah APT (Arbitrage Pricing Theory) dianggap lebih baik dari CAPM (Capital
Asset Pricing Modal) ? jika iya mengapa ?
Jawab :
APT dianggap lebih baik dari CAPM krn dianggap lbh fleksibel dlm membuat model dgn
memperhitungkan premi resiko dari suatu asset atau dlm membentuk suatu modal penilaian
asset.
4. Di slide no 1, ada bahasan APT dan CAPM sama-sama model equilibrium (keseimbangan).
Bagaimana penjabarannya menurut penyaji ?
Jawab :
Kalau CAPM (Capital Asset Pricing Modal) titik equilibriumnya dengan pasar, jadi index pasar
sebagai titik equilibrium. Maka harus ada keseimbangan antara asset dengan pasar.
5. Slide no 6, dinyatakan bahwa expected return dipengaruhi informasi yang sifatnya tidak dapat
diprediksikan. Bagaimana maksud dari penjelasan tsb ?
Jawab :
Misalkan seorang investor tsb punya sekuritas/portofolio. Kemudian investor tsb tau di
sekuritas/portofolio yg dia miliki itu tingkat return dan resikonya sebesar apa. Itulah informasi
yg digunakan investor utk menentukan expected return.
Sedangkan unexpected return berasal dr informasi yg tdk dpt diprediksi krn return/tingkat
keuntungannnya tdk diharapkan maka, sifat2 dasarnya tdk diprediksi
6. Slide no 7 dijabarkan bahwa unexpected return bersumber dari resiko sitematis yang umum
terjadi disemua perusahaan. Sedangkan expected return bersumber dari resiko tdk sitematis.
Jadi perbedaan antara Resiko sistematis dan resiko tdk sistematis itu apa ?
Jawab :
Resiko sistematis adalah yg resiko yang umum terjadi di perusahaan misalnya pertumbuhan GDP
(Gross Domestic Product), inflasi, tingkat bunga dan lain-lain.
Resiko tidak sistematis ini bentukny adalah beta, itu merupakan resiko yg menempel di aset2
perusahaan. Jadi hanya perusahaan tertentu saja yg memilikinya. Dan antar perusahaan pasti
memiliki resiko tdk sistematis yg beda2.

Anda mungkin juga menyukai