Anda di halaman 1dari 2

12

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Penataan Ruang

Alexandroff (1961) dalam Chadwick (1978 : 89) menjelaskan bahwa

pandangan umum sebuah ruang, muncul sebagai tempat yang mengalami

proses yang terus-menerus. Ide tentang ruang ini hakikatnya berdasarkan

pada seperangkat hubungan : sistem dari objek-objek dan hubungan

diantara objek-objek tersebut yang benar-benar bebas seluruhnya dari

sifat asli objek tersebut.

Persepsi ruang telah berubah dan memiliki berbagai pilihan,

berbagai skala, diekspresikan dalam jaringan hubungan material dan

immaterial. Dunia bermanifestasi sebagai seperangkat hubungan

kompleks, jaringan memiliki dimensi spatiotemporal dan organisasi sendiri.

Sistem regional yang terstruktur pada banyak level organisasi, memiliki

batasan yang tidak jelas dan membawa proses yang dalam banyak kasus

memiliki dimensi global dan merupakan bagian dari jaringan yang

disebarluaskan dalam ruang yang mempengaruhi daerah lainnya. (Pulselli

& Tiezzi, 2009 : 56).

Ruang, dan konsekuensi yang membatasinya, jauh lebih penting

bagi semua hal dalam kehidupan sehari-hari daripada hal teknis semata,

estetika atau bahkan interpretasi semiotik akan mempengaruhinya. Ruang


13

bisa berfungsi sebagai pemersatu maupun pemisah individu satu sama

lain. Ruang sangat krusial dalam hubungan masyarakat. Ruang adalah

sesuatu yang penting, sangat fundamental dan bentuk universal dari

sebuah komunikasi. Bahasa manusiawi dari ruang, selama ruang memiliki

variasi budaya, dapat diamati di seluruh dunia dimanapun dan kapanpun

orang-orang datang bersama-sama. (Lawson, 2001 : 6).

Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang. Penataan

ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan

ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Perencanaan tata ruang

adalah Perencanaan tata ruang adalah suatu proses untuk menentukan

struktur ruang dan pola ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan

rencana tata ruang. (Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang

Penataan Ruang).

Penataan ruang berdasarkan sistem terdiri atas sistem wilayah dan

sistem internal perkotaan. Penataan ruang berdasarkan fungsi utama

kawasan terdiri atas kawasan lindung dan kawasan budi daya. Penataan

ruang berdasarkan wilayah administratif terdiri atas penataan ruang

wilayah nasional, penataan ruang wilayah provinsi, dan penataan ruang

wilayah kabupaten/kota. Penataan ruang berdasarkan kegiatan kawasan

terdiri atas penataan ruang kawasan perkotaan dan penataan ruang

kawasan perdesaan. Penataan ruang berdasarkan nilai strategis kawasan

terdiri atas penataan ruang kawasan strategis nasional, penataan ruang

Anda mungkin juga menyukai