NIM : 19105014
Kelas : 5G
Guthrie mengemukakan bahwa tingkah laku manusia itu secara keseluruhan dapat dipandang
sebagai deretan-deretan tingkah laku yang terdiri dari unit-unit. Unit-unit tingkah laku ini
merupakan reaksi atau respons dari perangsang atau stimulus sebelumnya, dan kemudian unit
tersebut menjadi pula stimulus yang kemudian menimbulkan response bagi unit tingkah laku
yang berikutnya. Demikianlah seterusnya sehingga merupakan deretan-deretan unit tingkah
laku yang terus-menerus. Jadi pada proses conditioning ini pada umumnya terjadi proses
asosiasi antara unit-unit tingkah laku satu sama lain yang berurutan. Ulangan-ulangan atau
latihan yang berkali-kali memperkuat asosiasi yang terdapat antara unit tingkah laku yang
satu dengan unit tingkah laku yang berikutnya.
Sebagai penjelasan dari percobaan Pavlov sebagai berikut: Pada mulanya anjing percobaan
keluar air liur ketika disodorkan makanan. Setelah berkali-kali sambil menyodorkan makanan
dilakukan juga menyorotkan sinar merah kepada anjing itu; pada suatu ketika hanya dengan
menyorotkan sinar merah, anjing itu keluar juga air liurnya. Jadi, dalam hal ini terjadi
asosiasi yang makin kuat antara sinar merah (stimulus) dengan keluarnya air liur (respons).
Yang penting pula diperhatikan dalam percobaan itu ialah; dapat diubahnya suatu stimulus
(unit) tertentu dengan stimulus yang lain. Karena itu, menurut Guthrie untuk mengubah
kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik, harus dilihat dalam rentetan deretan unit-unit tingkah
lakunya, kemudian kita usahakan untuk menghilangkan unit yang tidak baik itu atau
menggantinya dengan yang lain yang seharusnya.
Berikut ini sebuah contoh sebagai penjelasan. Seorang ibu datang menanyakan kepada
Guthrie, bahwa anak perempuannya setiap pulang dari sekolah selalu melemparkan tas dan
pakaiannya ke sudut kamarnya, kemudian ganti pakaian dan terus makan tanpa meletakkan
tas dan pakaiannya pada gantungan yang telah tersedia untuk itu. Teguran-teguran ibu untuk
menggantungkan tas dan pakaian pada tempatnya, hanya berlaku satu atau dua, hari saja,
sesudah itu kebiasaan yang buruk berulang lagi. Bagaimana cara memperbaiki kebiasaan
buruk pada anak tersebut?
Guthrie menyarankan (sesuai dengan teori conditioning) perbaikan seperti berikut:
Teguran ibu jangan hanya menyuruh menggantungkan tas dan pakaiannya sesudah anak itu
makan, akan tetapi anak tersebut harus disuruh memakai pakaian itu lagi dan menyandang
tasnya dan kemudian anak itu masuk ke rumah lagi terus menggantungkan tasnya dan
pakaiannya, berganti pakaian, dan selanjutnya makan. Jadi, proses berlangsungnya unit-unit
tingkah