Anda di halaman 1dari 14

BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA

KOMODITI (BAPPEBTI)
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah:
Hukum Perlindungan Konsumen
Dosen Pengampu:
Suprihantosa Sugianto, SEI., M.H.

Disusun Oleh :
Ella Yuni Ambarwati 21401148

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI


PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas akademik dalam rangka
memenuhi salah satu mata kuliah Hukum Perlindungan Konsumen..
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dan mendukung kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini membahas topik “Badan Pengawas Perdagangan Berjangka
Komoditi (BAPPEBTI)” dan kami berharap bahwa isi makalah ini dapat
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang topik tersebut. Kami menyadari
bahwa makalah ini jauh dari sempurna, namun kami berharap dapat memberikan
kontribusi kecil dalam pembahasan topik ini.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Kritik dan saran untuk perbaikan selalu kami harapkan demi peningkatan kualitas
makalah di masa mendatang.

Kediri, 20 Oktober 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................i
DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................1
A. Latar Belakang .................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................2
C. Tujuan ...............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................3
A. Tinjauan Umum BAPPEBTI ...........................................................................3
B. Tugas, Fungsi, Peran, Wewenang Dan Struktur Lembaga BAPPEBTI .......4
C. Dasar Hukum BAPPEBTI ...............................................................................7
BAB III PENUTUP ......................................................................................................9
A. Kesimpulan.......................................................................................................9
B. Saran ...............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pasar berjangka komoditas telah menjadi bagian integral dalam
dinamika ekonomi global, memungkinkan para pelaku usaha untuk
mengelola risiko, harga, dan ketersediaan komoditas di masa depan. Di
Indonesia, perkembangan pasar berjangka komoditas juga telah mengalami
pertumbuhan yang signifikan selama beberapa dekade terakhir. Seiring
dengan pertumbuhan itu, muncul kebutuhan akan regulasi yang kuat dan
pengawasan yang cermat dalam menjaga keadilan, keamanan, dan
kelancaran perdagangan berjangka. Badan Pengawas Perdagangan
Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) masih menjadi hal yang penting untuk
dipelajari. Tinjauan mendalam terkait dengan tugas, fungsi, peran,
wewenang, serta struktur lembaga ini menjadi krusial dalam memahami
cara BAPPEBTI berperan dalam menegakkan regulasi dan kepatuhan dalam
perdagangan berjangka komoditi.
Sebagai sebuah lembaga pengawas, BAPPEBTI memiliki peran
penting dalam menjaga integritas pasar berjangka komoditas, menjalankan
kebijakan yang mendukung transparansi dan keadilan, serta mengawasi
agar semua pihak terlibat mematuhi regulasi yang berlaku. Dalam
menjalankan tugasnya, BAPPEBTI memiliki sejumlah wewenang yang
didasarkan pada kerangka hukum yang mengatur operasionalnya.
Dasar hukum menjadi landasan bagi eksistensi BAPPEBTI. Sejumlah
peraturan dan undang-undang, seperti UU No. 32 Tahun 1997 tentang
Perdagangan Berjangka Komoditi, menjadi pilar utama yang mengatur
keberadaan serta fungsi lembaga ini. Dalam konteks inilah, memahami
dasar hukum menjadi krusial untuk mengevaluasi dan mengapresiasi peran
serta batasan kewenangan BAPPEBTI dalam mengawasi pasar berjangka
komoditas.
Dengan demikian, sebuah pemahaman yang komprehensif
mengenai BAPPEBTI, termasuk landasan hukum, tugas, peran, dan
strukturnya, menjadi esensial dalam mengevaluasi efektivitas pengawasan

1
pasar berjangka komoditas di Indonesia serta bagaimana hal ini berdampak
pada partisipan pasar dan ekonomi nasional secara keseluruhan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan BAPPEBTI?
2. Apa tuga, peran, fungsi, wewenang dan struktur lembaga BAPPEBTI?
3. Bagaimana dasar hukum BAPPEBTI?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tinjauan umum tentang BAPPEBTI
2. Untuk mengetahui tugas, fungsi, peran, wewenang dan struktur
lembaga BAPPEBTI
3. Untuk mengetahui dasar hukum BAPPEBTI

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tinjauan Umum BAPPEBTI


Berdasarkan UU No.32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka
Komoditi, perdagangan berjangka adalah segala sesuatu yang berkaitan
dengan jual beli komoditi dengan penyerahan kemudian berdasarkan
Kontrak Berjangka dan Opini atas Kontrak Berjangka. 1
Perdagangan berjangka dilakukan di Bursa Berjangka, yang
selanjutnya disebut dengan Bursa, yang memperdagangkan Kontrak
Berjangka berbagai komoditi. Tempat dimana Kontrak Berjangka
diperdagangkan juga disebut pasar berjangka. Dengan demikian di Bursa
akan terdapat banyak pasar berjangka sesuai dengan banyaknya komoditi
yang diperdagangkan. Di bursa, pembeli dan penjual bertemu satu sama lain
dan melakukan transaksi untuk membeli/menjual sejumlah komoditi untuk
penyerahan di kemudian hari sesuai isi atau spesifikasi kontrak.
Harga komoditi yang terbentuk di Bursa berlangsung secara
transparan dimana harga tersebut akan mencerminkan kekuatan pasokan
dan permintaan yang sebenarnya. Transaksi di Bursa dilakukan oleh para
Anggota Bursa, yang terdiri dari Pialang Berjangka dan Pedagang
Berjangka, baik dengan cara berteriak (open outcry) atau secara eletronik
(automated/electric trading system). Selanjutnya harga yang terjadi dicatat
menurut bulan penyerahan masing-masing Kontrak Berjangka dan
diumumkan secara luas kepada masyarakat. 2
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI)
adalah sebuah lembaga pemerintah yang mempunyai tugas pokok
melakukan pengaturan, pengembangan, pembinaan, dan pengawasan
sehari-hari terhadap kegiatan perdagangan berjangka komoditi (PBK), pasar
lelang komoditi (PLK), dan sistem resi gudang (SRG). BAPPEBTI adalah

1
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2011 Tentang Perdagangan Berjangka Komoditi
2
Kementrian Perdagangan Republik Indonesia, 30 Oktober 2012, Sekilas Tentang Perdagangan
Berjangka Komoditi, https://bappebti.go.id/brosur_leaflet/detail/126 diakses pada 11 November
2023 pukul 08.00.

3
unit eselon satu di bawah menteri perdagangan yang susunan organisasinya
diatur berdasarkan peraturan presiden. Menteri perdagangan berwenang
menetapkan kebijakan umum di bidang pasar komoditi (PBK, PLK, SRG)
sedangkan kebijakan yang bersifat teknis diatur lebih lanjut oleh
BAPPEBTI.3
B. Tugas, Fungsi, Peran, Wewenang dan Struktur Lembaga BAPPEBTI
1. Tugas Dan Fungsi BAPPEBTI
Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 29 Tahun 2022
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan,
BAPPEBTI memiliki tugas menyelenggarakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan, pembinaan dan
pengawasan perdagangan berjangka komoditi, sistem resi gudang dan
pasar lelang komoditas serta menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: 4
a. Perumusan kebijakan di bidang pengembangan, pembinaan dan
pengawasan perdagangan berjangka komoditi, sistem resi
gudang, dan pasar lelang komoditas.
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan dan pembinaan
perdagangan berjangka komoditi, sistem resi gudang, dan pasar
lelang komoditas.
c. Pelaksanaan pengawasan preventif di bidang perdagangan
berjangka komoditi, sistem resi gudang, dan pasar lelang
komoditas.
d. Pelaksanaan pengawasan represif dalam hal pemeriksaan,
penyidikan dan pengenaan sanksi di bidang perdagangan
berjangka komoditi, dan sistem resi Gudang.
e. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
pembinaan sistem resi gudang, dan pasar lelang komoditas.

3
R. Serfianto Dibyo Purnomo, Iswi Hariyani dan Cita Yustisia Serfiyani, Pasar Komoditi
(Yogyakarta: Jogja Bangkit Publisher, 2013), hlm.41.
4
Kementrian Perdagangan Republik Indonesia,
https://www.bappebti.go.id/resources/docs/Buku_LAK_BAPPEBTI_2020_Website_.pdf, hal. 1-2
diakses pada 10 November 2023 pukul 10.00.

4
f. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembinaan
sistem resi gudang, dan pasar lelang komoditas.
g. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan,
pembinaan dan pengawasan perdagangan berjangka komoditi,
sistem resi gudang, dan pasar lelang komoditas.
h. Pelaksanaan administrasi Badan Pengawas Perdagangan
Berjangka Komoditi.
i. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri Dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut.
2. Peran BAPPEBTI
BAPPEBTI memiliki peranan untuk mewujudkan kegiatan PBK
yang teratur, wajar, efisien, dan efektif, serta untuk melindungi
kepentingan semua pihak dalam PBK, mewujudkan kegiatan PBK
sebagai sarana pengelolaan risiko harga dan pembentukan harga yang
transparan.
BAPPEBTI juga berperan dalam mengembangkan Sistem Resi
Gudang yang merupakan salah satu instrumen penting dan efektif dalam
sistem pembiayaan perdagangan. SRG dapat memfasilitasi pemberian
kredit bagi dunia usaha dengan agunan inventori atau barang yang
disimpan di gudang. SRG juga bermanfaat dalam menstabilkan harga
pasar dengan memfasilitasi cara penjualan yang dapat dilakukan
sepanjang tahun. Untuk itu SRG dapat digunakan oleh Pemerintah
dalam hal pengendalian harga dan persediaan nasional.
Selain itu, BAPPEBTI berperan di bidang Pasar Lelang yang dapat
berfungsi sebagai wadah untuk mempertemukan secara langsung
pembeli dengan penjual dalam upaya memperpendek mata rantai
perdagangan dengan harapan terwujudnya sistem perdagangan nasional
yang efektif dan efisien. 5
3. Wewenang BAPPEBTI
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang

5
Kementrian Perdagangan Republik Indonesia,
https://www.bappebti.go.id/resources/docs/Lapkin%20Bappebti%202022.pdf, hal 1-2, diakses
pada 10 November 2023 pukul. 11.00.

5
Perdagangan Berjangka Komoditi sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2011, Undang-Undang Nomor 9
tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudang sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 9 tahun 2011, dan Keputusan Menteri
Perindustrian dan Perdagangan Nomor 650/MPP/ Kep/10/2004 tentang
Ketentuan Penyelenggaraan Pasar Lelang dengan Penyerahan
Kemudian (Forward) Komoditi Agro, Badan Pengawas Perdagangan
Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) memiliki kewenangan membina,
mengatur, mengawasi dan mengembangkan kegiatan Perdagangan
Berjangka Komoditi (PBK), Sistem Resi Gudang (SRG), dan Pasar
Lelang (Forward) Komoditi Agro di Indonesia. 6
4. Struktur Lembaga BAPPEBTI
Struktur organisasi BAPPEBTI berdasarkan Peraturan Menteri
Perdagangan Nomor 29 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Perdagangan, susunan organisasi BAPPEBTI terdiri atas 1
(satu) Kepala BAPPEBTI yang dibantu oleh 5 (lima) Unit Eselon II,
yaitu: 7
a. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan melaksanakan
koordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian pelayanan
dukungan teknis dan administrasi kepada seluruh satuan
organisasi di lingkungan Badan Pengawas Perdagangan
Berjangka Komoditi.
b. Biro Peraturan Perundangan-Undangan dan Penindakan
Biro Peraturan Perundangundangan dan Penindakan
mempunyai tugas melaksanakan koordinasi perumusan dan
penyusunan peraturan, pemberian pelayanan hukum, dan litigasi
di bidang perdagangan berjangka komoditi, sistem resi Gudang,

6
Kementrian Perdagangan Republik Indonesia,
https://www.bappebti.go.id/resources/docs/Lapkin%20Bappebti%202022.pdf, hal 1, diakses
pada 10 November 2023 pukul. 11.00.
7
Kementrian Perdagangan Republik Indonesia,
https://www.bappebti.go.id/resources/docs/Buku_LAK_BAPPEBTI_2020_Website_.pdf, hal. 3
diakses pada 10 November 2023 pukul 15.00.

6
dan pasar lelang komoditas, serta pelaksanaan pengawasan
represif.
c. Biro Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi, Sistem
Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas
Biro Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi, Sistem
Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pengawasan perdagangan berjangka komoditi, sistem resi
gudang, dan pasar lelang komoditas.
d. Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka
Komoditi
Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka
Komoditi mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan dan pengembangan
perdagangan berjangka komoditi.
e. Biro Pembinaan dan Pengembangan Sistem Resi Gudang dan
Pasar Lelang Komoditas
Biro Pembinaan dan Pengembangan Sistem Resi Gudang
dan Pasar Lelang Komoditas mempunyai tugas melaksanakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan dan
pengembangan sistem resi gudang dan pasar lelang komoditas.
C. Dasar Hukum BAPPEBTI
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI)
adalah lembaga yang mengatur perdagangan berjangka komoditi di
Indonesia. Dasar hukumnya tercantum dalam Undang-Undang Nomor 10
Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997
tentang Perdagangan Berjangka Komoditi. Undang-undang ini memberikan
landasan bagi BAPPEBTI untuk mengawasi dan mengatur perdagangan
berjangka komoditi di Indonesia. 8

8
Kementrian Perdagangan Republik Indonesia, https://bappebti.go.id/pbk/undang_undang ,
diakses pada 12 November 2023 pukul. 10.00.

7
Selain Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2011, BAPPEBTI juga
merujuk pada peraturan perundang-undangan terkait seperti Peraturan
Pemerintah Nomor 9 Tahun 1999 tentang Perdagangan Berjangka
Komoditi, Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1999, Peraturan
Pemerintah Nomor 31 Tahun 2011, dan Peraturan Pemerintah Nomor 49
Tahun 2014. Selain itu, ada juga kebijakan, regulasi, dan ketentuan lain yang
dikeluarkan oleh BAPPEBTI untuk mengatur aspek perdagangan berjangka
komoditi di Indonesia. 9
BAPPEBTI juga dapat merujuk pada peraturan-peraturan yang
terkait dengan sektor keuangan, pasar modal, serta ketentuan terkait
perdagangan internasional yang berdampak pada perdagangan berjangka
komoditi. Ini termasuk regulasi dari Bank Indonesia, Otoritas Jasa
Keuangan (OJK), Kementerian Perdagangan, dan entitas terkait lainnya.

9
Kementrian Perdagangan Republik Indonesia, https://bappebti.go.id/pbk/peraturan_pemerintah
, diakses pada 12 November 2023 pukul. 11.30.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan UU No.32/1997 tentang Perdagangan Berjangka
Komoditi, perdagangan berjangka adalah segala sesuatu yang berkaitan
dengan jual beli komoditi dengan penyerahan kemudian berdasarkan
Kontrak Berjangka dan Opini atas Kontrak Berjangka.
2. BAPPEBTI adalah unit eselon satu di bawah menteri perdagangan yang
susunan organisasinya diatur berdasarkan peraturan presiden, yang
merupakan sebuah lembaga pemerintah yang mempunyai tugas pokok
melakukan pengaturan, pengembangan, pembinaan, dan pengawasan
sehari-hari terhadap kegiatan PBK, SRG dan PLK.
3. Tugas dan Fungsi BAPPEBTI
BAPPEBTI memiliki tugas menyelenggarakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan, pembinaan dan
pengawasan perdagangan berjangka komoditi, sistem resi gudang dan
pasar lelang komoditas serta menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. Perumusan kebijakan di bidang pengembangan, pembinaan dan
pengawasan PBK, SRG, dan PLK.
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan dan pembinaan
PBK, SRG, dan PLK
c. Pelaksanaan pengawasan preventif di bidang PBK, SRG, dan
PLK.
d. Pelaksanaan pengawasan represif dalam hal pemeriksaan,
penyidikan dan pengenaan sanksi di bidang PBK, dan SRG.
e. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
pembinaan SRG dan PLK.
f. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembinaan
SRG dan PLK.
g. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan,
pembinaan dan pengawasan PBK, SRG, dan PLK.
h. Pelaksanaan administrasi BAPPEPTI.

9
i. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri Dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut.
4. BAPPEBTI berperan untuk mewujudkan kegiatan PBK yang teratur,
wajar, efisien, dan efektif, serta untuk melindungi kepentingan semua
pihak dalam PBK, mewujudkan kegiatan PBK sebagai sarana
pengelolaan risiko harga dan pembentukan harga yang transparan.
5. BAPPEBTI memiliki kewenangan membina, mengatur, mengawasi dan
mengembangkan kegiatan Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK),
Sistem Resi Gudang (SRG), dan Pasar Lelang (Forward) Komoditi
Agro di Indonesia.
6. Struktur organisasi BAPPEBTI berdasarkan Peraturan Menteri
Perdagangan Nomor 29 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Perdagangan, susunan organisasi BAPPEBTI terdiri atas 1
(satu) Kepala BAPPEBTI yang dibantu oleh 5 (lima) Unit Eselon II.
7. Dasar hukum BAPPEBTI tercantum dalam UU No. 10/2011 tentang
Perubahan atas Undang-Undang No. 32/1997 tentang Perdagangan
Berjangka Komoditi dan perundang-undangan terkait seperti Peraturan
Pemerintah No. 9/1999, Peraturan Pemerintah No. 10/1999, Peraturan
Pemerintah No. 31/2011, dan Peraturan Pemerintah No. 49/2014. Selain
itu, ada juga kebijakan, regulasi, dan ketentuan lain yang dikeluarkan
oleh BAPPEBTI untuk mengatur aspek perdagangan berjangka
komoditi di Indonesia.
B. Saran
Dari penulisan makalah ini diharapkan dapat membantu pembaca
dalam memahami materi yang telah diuraikan. Sebagai pertimbangan, kami
selaku penyusun makalah menyarankan agar pembaca dapat mencari
berbagai literatur lain demi melengkapi materi terkait yang belum secara
sempurna dibahas dalam makalah ini. Kami akan sangat berterimakasih
apabila ada kritik dan saran supaya kedepannya kami dapat menjadi lebih
baik lagi.

10
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Perdagangan Republik Indonesia. (30 Oktober 2012). Sekilas Tentang
Perdagangan Berjangka Komoditi.
https://bappebti.go.id/brosur_leaflet/detail/126.
Kementrian Perdagangan Republik Indonesia.
https://www.bappebti.go.id/resources/docs/Buku_LAK_BAPPEBTI_2020
_Website_.pdf.
Kementrian Perdagangan Republik Indonesia.
https://www.bappebti.go.id/resources/docs/Lapkin%20Bappebti%202022.
pdf.
Kementrian Perdagangan Republik Indonesia.
https://bappebti.go.id/pbk/undang_undang.
Kementrian Perdagangan Republik Indonesia.
https://bappebti.go.id/pbk/peraturan_pemerintah.
Serfianto Dibyo Purnomo, R., Iswi Hariyani dan Cita Yustisia Serfiyani. 2013.
Pasar Komoditi. Yogyakarta: Jogja Bangkit Publisher.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2011 Tentang Perdagangan Berjangka Komoditi.

11

Anda mungkin juga menyukai