ABSTRAK
Bencana merupakan kejadian yang tak terduga dan dapat menimbulkan kerugian baik secara
fisik maupun psikologis. Indonesia, dengan kondisi geografis dan demografisnya, rentan
terhadap berbagai jenis bencana. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berperan
dalam mengkoordinasikan upaya penanggulangan bencana di Indonesia. Manajemen bencana
di Indonesia menghadapi sejumlah tantangan, seperti kurangnya perencanaan yang efektif,
lemahnya pengendalian dan pengawasan, serta ketidakseimbangan dalam pengaturan
pembangunan dan kebijakan. Manajemen bencana melibatkan berbagai aspek, termasuk
pemahaman akan asas-asas kemanusiaan, keadilan, dan keselarasan. Siklus manajemen
bencana mencakup tahapan sebelum, selama, dan setelah bencana terjadi. Manajemen
bencana adalah aspek penting dalam menjaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
Diperlukan upaya-upaya perbaikan yang terkoordinasi untuk mengatasi kelemahan dalam
manajemen bencana di Indonesia, agar mampu meningkatkan kesiapan dan responsifitas
dalam menghadapi bencana serta melindungi masyarakat dari dampak yang merugikan.
ABSTRACT
Disasters are unforeseen events that can cause physical and psychological harm. Indonesia,
with its geographical and demographic conditions, is vulnerable to various types of
disasters. The National Disaster Management Agency (BNPB) plays a role in coordinating
disaster management efforts in Indonesia. Disaster management in Indonesia faces several
challenges, such as ineffective planning, weak control and supervision, and imbalance in
development regulations and policies. Disaster management involves various aspects,
including understanding the principles of humanity, justice, and harmony. The disaster
management cycle includes stages before, during, and after the disaster occurs. Disaster
management is an important aspect in maintaining the safety and welfare of society. Holistic
and coordinated efforts are needed to address the weaknesses in disaster management in
Indonesia, in order to enhance preparedness and responsiveness in facing disasters and
protecting society from harmful impacts.
Bencana adalah kejadian yang tak dapat diprediksi kapan terjadi dan dapat
menimbulkan korban luka atau jiwa serta merusak dan menyebabkan kerugian. Bencana
terdiri dari peristiwa-peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat,
disebabkan oleh faktor alam, non alam, atau manusia, yang dapat mengakibatkan korban
jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Jenis bencana
dapat dibedakan menjadi alam dan non alam. Bencana alam disebabkan oleh kejadian alam
seperti gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, dan tanah longsor.
Sedangkan bencana non alam disebabkan oleh epidemi, wabah, dan sebagainya.
PEMBAHASAN
Manajemen Bencana
Salah satu aspek penting dari manajemen bencana adalah perlindungan terhadap
anggota masyarakat dari bahaya atau dampak yang ditimbulkan oleh bencana. Dengan
demikian, korban dan penderitaan yang dialami dapat diminimalkan sebanyak mungkin.
Langkah-langkah konkret seperti penyediaan sumber daya, pelatihan, dan perencanaan yang
matang merupakan bagian integral dari sistem manajemen bencana ini. Melalui upaya ini,
diharapkan masyarakat dapat lebih siap dan mampu merespons dengan cepat dan efektif
ketika bencana terjadi. Selain itu, pendekatan yang inklusif dalam manajemen bencana juga
sangat ditekankan. Ini berarti tidak hanya pemerintah atau lembaga terkait yang terlibat,
tetapi juga partisipasi aktif dari masyarakat dan organisasi-organisasi lokal lainnya.
Kesadaran akan bencana harus ditanamkan dalam setiap lapisan masyarakat, sehingga respon
yang terkoordinasi dan efektif dapat dilakukan secara bersama-sama (Pahleviannur, 2019).
Siklus manajemen bencana melibatkan beberapa tahapan yang penting, yang pertama
adalah tahap sebelum bencana terjadi, yang mencakup langkah-langkah pencegahan, mitigasi,
kesiapsiagaan, dan kewaspadaan. Pada tahap tersebut, fokus utamanya adalah pada
penyusunan peraturan perundang-undangan untuk mengurangi risiko bencana, serta upaya-
upaya untuk mengurangi dampak yang mungkin timbul. Tahap kedua adalah saat bencana
sedang berlangsung, yang melibatkan peringatan dini, penyelamatan dan pencarian korban,
serta pengungsian penduduk ke tempat yang lebih aman. Tahap terakhir adalah setelah
bencana terjadi, di mana fokusnya adalah pada penyantunan dan pelayanan bagi para
pengungsi, konsolidasi untuk mengevaluasi tanggap darurat yang telah dilakukan, dan
rekonstruksi untuk membangun kembali infrastruktur yang rusak dengan lebih baik dari
sebelumnya, dengan memperhatikan potensi bencana di masa depan. Meskipun tahapan-
tahapan ini seringkali tidak dapat dipisahkan dengan tegas, siklus manajemen bencana ini
bertujuan untuk menyeluruh, terpadu, dan berkelanjutan dalam menanggapi bencana (Adisah,
2022).
KESIMPULAN
Adisah, A., Silitonga, E. M., Manurung, J., & Hidayat, W. (2022). Kesiapsiagaan Petugas
Kesehatan Puskesmas Dalam Manajemen Bencana Di Wilayah Kerjapuskesmas Silih
Nara Kabupaten Aceh Tengah. Prepotif: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(1), 188-
203.
Harijoko, A., Puspitasari, D., Prabaningrum, I., Prastika, K. P., & Wijayanti, N. F.
(2021). Manajemen penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana di
Indonesia. UGM PRESS.
Nurillah, Syifa, Delly Maulana, and Budi Hasanah. 2022. “Manajemen Mitigasi
Penanggulangan Bencana Banjir Oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Kota Cilegon Di Kecamatan Ciwandan.” JDKP Jurnal Desentra
Nurillah, Syifa, Delly Maulana, and Budi Hasanah. 2022. “Manajemen Mitigasi
Penanggulangan Bencana Banjir Oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Kota Cilegon Di Kecamatan Ciwandan.” JDKP Jurnal Desentralisasi Dan
Kebijakan Publik 3 (1): 334–50. https://doi.org/10.30656/jdkp.v3i1.4613. Nurjanah
dkk. 2012. Manajemen Bencana.
Yusuf Falaq. 2021. “Manajemen Bencana Oleh Badan Penanggulanan Bencana Daerah
(BPBD) Dalam Menanggulangi Banjir Di Desa Niaso Muaro Jambi.” Proceeding the
1th NCESCO: National Conference on Educational Science and Counseling Volume
01 No 01, Tahun 2021, 71-80 01 (01): 80.
Zagarino, A., Pratiwi, D. C., Nurhayati, R., & Hertati, D. (2021). Peran Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Dalam Manajemen Bencana Erupsi Gunung
Semeru Di Kabupaten Lumajang. Jurnal Syntax Admiration, 2(5), 762-773.