Anda di halaman 1dari 17

IMPLEMENTASI DAN EFISIENSI PENGGUNAAN SISTEM IRIGASI

TETES PADA PERTUMBUHAN TANAMAN SELADA KERITING


DALAM GREENHOUSE DI KELURAHAN WAILAN

MAKALAH SEMINAR

Oleh

BIMNASTIAR AMIR
210311060016

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat, karunia, dan petunjuk-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan proposal
dengan judul “Implementasi Dan Efisiensi Penggunaan Sistem Irigasi Tetes Pada
Pertumbuhan Tanaman Selada Keriting Dalam Greenhouse Di Kelurahan Wailan” ini
dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
yang telah menjadi suri tauladan bagi umat manusia.
Melalui kata pengantar ini, kami ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada semua pihak yang telah turut serta dalam penyusunan makalah ini. Terima
kasih kepada dosen pembimbing kami yang telah memberikan arahan, bimbingan, dan
dorongan selama proses penulisan. Penghargaan juga kami sampaikan kepada teman-teman
yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berarti dalam penyelesaian makalah ini.
Proposal ini kami tulis dengan tujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih
mendalam tentang implementasi dan efisiensi penggunaan sistem irigasi tetes pada pertanian
selada keriting di Kelurahan Wailan. Sebagai sebuah karya ilmiah, kami berharap makalah ini
dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat dalam pengembangan pertanian berkelanjutan,
khususnya di wilayah kami.
Penulisan makalah ini tidak lepas dari berbagai kesulitan dan tantangan. Namun,
dengan ketekunan, kesabaran, dan kerja sama yang baik, kami berhasil menyelesaikan
makalah ini dengan penuh semangat. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu, kami menerima dengan tangan terbuka segala saran dan kritik
yang membangun untuk perbaikan di masa mendatang.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang hendak
memperdalam pengetahuan tentang sistem irigasi tetes dan pertanian selada keriting. Semoga
makalah ini juga dapat menjadi inspirasi untuk penelitian dan pengembangan lebih lanjut di
bidang pertanian yang berkelanjutan. Terima kasih.

Hormat Kami,

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.........................................................................................
1.2. Rumusan Masalah....................................................................................
1.3. Tujuan Penelitian.....................................................................................
1.4. Manfaat Penelitian...................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Sistem Irigasi Tetes....................................................................
2,2. Manfaat Sistem Irigasi Tetes dalam Pertanian........................................
2.3. Efisiensi Penggunaan Air dalam Pertanian Selada Keriting....................
2.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Implementasi Sistem Irigasi
Tetes.........................................................................................................
2.5. Tantangan dan Peluang di Kelurahan Wailan.........................................
2.6. Teknologi Irigasi Tetes dalam Konteks Lokal........................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian.................................................................
3.1. Alat dan Bahan.......................................................................................
3.3. Metode Penelitian...................................................................................
3.4. Diagram Alir Penelitin............................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kelurahan Wailan merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan
Tomohon Utara, Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Indonesia. Kelurahan Wailan terletak di
wilayah pedalaman yang subur di bagian utara kota, dikelilingi oleh pegunungan dan sungai-
sungai kecil yang mengalirkan air bersih ke wilayah sekitarnya. Luas Kelurahan Wailan
472.976.839 ha dengan jumlah penduduk 2943 jiwa yang mempunyai usia produktif
sebanyak 2442 jiwa dan usia non produktif sebanyak 401 jiwa.
Kelurahan Wailan, seperti banyak daerah lain di Indonesia, menghadapi tantangan
dalam pengelolaan sumber daya air dan pertanian yang berkelanjutan. Perubahan iklim,
pertumbuhan populasi, dan urbanisasi telah meningkatkan tekanan terhadap ketersediaan air
dan menyebabkan degradasi lahan pertanian. Tanaman selada keriting atau dalam bahasa
latin Lactuca sativa L. adalah salah satu komoditas pertanian yang penting di daerah ini,
namun, pengembangannya sering kali terhambat oleh keterbatasan pasokan air yang stabil
dan terukur.
Penerapan sistem irigasi tetes merupakan langkah strategis untuk mengatasi tantangan
tersebut. Sistem ini memungkinkan penggunaan air yang efisien dengan memberikan pasokan
air secara langsung kepada akar tanaman, mengurangi pemborosan air dan meningkatkan
hasil panen. Namun, meskipun sistem irigasi tetes telah terbukti efektif di banyak tempat,
implementasinya di Kelurahan Wailan masih terbatas.
Dengan memperkenalkan dan mengimplementasikan sistem irigasi tetes di Kelurahan
Wailan, kita dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya air yang terbatas,
meningkatkan produktivitas pertanian, dan membantu memastikan keberlanjutan lingkungan
dan ekonomi bagi masyarakat setempat. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengeksplorasi
implementasi dan efisiensi penggunaan sistem irigasi tetes pada perkembangan tanaman
selada keriting di Kelurahan Wailan. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan wawasan
yang berharga bagi pengembangan pertanian berkelanjutan di daerah ini.
Pertanian di Kelurahan Wailan memiliki peran penting dalam menyediakan pangan
bagi penduduk setempat dan memperkuat perekonomian lokal. Namun, pertumbuhan
populasi dan perubahan pola konsumsi telah meningkatkan permintaan akan produksi
tanaman sayuran seperti selada keriting. Hal ini menimbulkan tekanan yang lebih besar
terhadap ketersediaan air, terutama dalam kondisi lingkungan yang semakin kering akibat
perubahan iklim.
Tanaman selada keriting memiliki kebutuhan air yang tinggi, terutama selama fase
pertumbuhan vegetatif dan pembentukan kepala tanaman. Dalam kondisi kekeringan atau
pasokan air yang tidak mencukupi, pertumbuhan tanaman dapat terhambat, menyebabkan
rendahnya hasil panen dan penurunan kualitas produk. Oleh karena itu, pengembangan sistem
irigasi yang efisien dan berkelanjutan menjadi kunci untuk meningkatkan produktivitas dan
keberlanjutan pertanian selada keriting di Kelurahan Wailan.
Saat ini, banyak petani di daerah tersebut masih mengandalkan metode irigasi
konvensional yang kurang efisien, seperti penyiramkan permukaan atau irigasi dengan
menggunakan selang. Metode ini rentan terhadap pemborosan air dan tidak dapat
memberikan pasokan air yang merata dan tepat waktu kepada tanaman. Dalam konteks ini,
penerapan sistem irigasi tetes menawarkan solusi yang tepat dengan potensi untuk
meningkatkan efisiensi penggunaan air hingga 50-70% dibandingkan dengan metode
konvensional.
Dengan mempertimbangkan tantangan lingkungan dan kebutuhan pertanian yang
mendesak di Kelurahan Wailan, implementasi sistem irigasi tetes menjadi suatu langkah yang
strategis dan berkelanjutan. Diharapkan bahwa dengan penggunaan teknologi ini, para petani
1. Menganalisis
Berdasarkan latar
dan belakang
mendokumentasikan
yang telah diuraikan,
proses implementasi
penelitian ini
sistem
akanirigasi
berfokus
pada beberapa
tetes pada
rumusan
pertanian
masalah
seladasebagai
keriting
berikut:
di Kelurahan Wailan secara terperinci.
a. Mengidentifikasi
1. Bagaimana implementasi
faktor-faktor
sistemyang
irigasi
mempengaruhi
tetes dapat dilakukan
efisiensi penggunaan
secara efektif
pada pertanian
sistem irigasi tetes
selada
dalam
keriting
meningkatkan
di Kelurahan
pertumbuhan
Wailan? dan hasil panen
b. tanaman
Apa saja selada
faktor-faktor
keriting.
yang mempengaruhi efisiensi penggunaan sistem irigasi
1. Menilai
tetes dalam
perbandingan
mengoptimalkan
konsumsi
pertumbuhan
air antara sistem
dan hasil
irigasi
panen
tetes
tanaman
denganselada
metode
keriting?
irigasi konvensional pada pertanian selada keriting di Kelurahan Wailan.
c. Mengevaluasi
1. Sejauh mana sistem
dampakirigasi
implementasi
tetes mampu
sistem
mengurangi
irigasi tetes
konsumsi
terhadap
airproduktivitas
tanaman
selada keriting
pertanian, kesejahteraan
dibandingkan
petani,
dengan
dan keberlanjutan
metode irigasilingkungan
konvensional
di Kelurahan
di
Kelurahan Wailan?
Wailan.
d. Mengidentifikasi
1. Bagaimana dampak hambatan-hambatan
implementasi sistem
utama
irigasi
yangtetes
dihadapi
terhadap
dalam
produktivitas
penerapan
pertanian,
sistem irigasi
kesejahteraan
tetes dan merumuskan
petani, dan keberlanjutan
rekomendasi untuk
lingkungan
mengatasinya.
di Kelurahan
Wailan?
e. Dengan
Apa hambatan
tujuan utama
ini, diharapkan
yang dihadapi
penulisan
dalam
inipenerapan
dapat memberikan
sistem irigasi
kontribusi
tetes pada
dalam pengembangan
pertanian seladapertanian
keriting berkelanjutan
di Kelurahan Wailan,
dan efisien
dansumber
bagaimana
dayacara
air di
Kelurahan
mengatasinya?
Wailan, serta menjadi panduan bagi kebijakan pertanian dan praktik petani
di masa mendatang.
Melalui penelitian ini, diharapkan dapat ditemukan jawaban yang dapat
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang implementasi dan efisiensi
penggunaan sistem irigasi tetes dalam pengembangan pertanian selada keriting di
Kelurahan Wailan.
1.2. Rumusan Masalah

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penulisan proposal implementasi sistem irigasi tetes pada pertumbuhan


tanaman selada keriting (Lactuca sativa L) di wilayah Wailan adalah untuk menyajikan
gagasan yang komprehensif dan persuasif kepada pemangku kepentingan terkait, seperti
pemerintah daerah, lembaga pertanian, komunitas petani, dan pihak-pihak terkait lainnya.
Beberapa tujuan kunci dari penulisan proposal ini meliputi:

1.4. Manfaat Penelitian


Adapun manfaat dari penulisan makalah ini dapat di uraikan sebagai berikut:
1. Kontribusi terhadap Pengetahuan Ilmiah: Penulisan ini akan menyumbangkan
pemahaman yang lebih dalam tentang implementasi dan efisiensi penggunaan sistem
irigasi tetes pada pertanian selada keriting, yang dapat memperkaya literatur ilmiah di
bidang pertanian dan teknologi irigasi.
2. Penelitian Lanjutan: Temuan dan analisis yang diungkapkan dalam penulisan ini
dapat menjadi dasar bagi penelitian lanjutan di bidang pertanian, khususnya dalam
pengembangan sistem irigasi yang lebih efektif dan berkelanjutan.
3. Pendidikan: Penulisan ini dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran di institusi
pendidikan tinggi, baik dalam mata kuliah pertanian, pengelolaan sumber daya alam,
maupun teknologi lingkungan.
4. Kolaborasi Ilmiah: Temuan dan rekomendasi dari penulisan ini dapat memicu
kolaborasi antara institusi pendidikan, peneliti, dan praktisi pertanian untuk
mengembangkan solusi yang lebih inovatif dan efisien.
5. Peningkatan Kesadaran Masyarakat: Penulisan ini akan meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sumber daya air dan praktik pertanian
yang berkelanjutan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan penyediaan pangan.
6. Peningkatan Kesejahteraan Petani: Dengan memberikan panduan praktis dan
rekomendasi yang bermanfaat, penulisan ini dapat membantu meningkatkan
produktivitas dan pendapatan petani selada keriting di Kelurahan Wailan serta daerah
sekitarnya.
7. Pengembangan Komunitas: Penulisan ini dapat membantu memperkuat komunitas
pertanian di Kelurahan Wailan dengan memperkenalkan praktik pertanian yang lebih
efisien dan berkelanjutan, serta mendorong kolaborasi antara petani dan pemangku
kepentingan lainnya.
8. Pengelolaan Sumber Daya Air: Dengan mempromosikan teknologi irigasi yang
efisien, penulisan ini dapat membantu mengelola sumber daya air secara lebih
berkelanjutan, sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara lebih adil dan
efisien.
Dengan manfaat-manfaat ini, penulisan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif
yang signifikan bagi perkembangan ilmiah, pertanian berkelanjutan, dan kesejahteraan
masyarakat di Kelurahan Wailan dan daerah sekitarnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Berikut ini adalah tinjauan pustaka untuk penelitian tentang implementasi dan
efisiensi penggunaan sistem irigasi tetes pada pertanian selada keriting di Kelurahan Wailan

2.1. Konsep Sistem Irigasi Tetes

Sistem irigasi tetes merupakan teknologi irigasi modern yang mengirimkan air secara
langsung ke akar tanaman melalui pipa kecil yang disebut tetesan. Teknologi ini memiliki
keunggulan dalam penggunaan air yang efisien dan mengurangi kehilangan air akibat
penguapan dan aliran air ke area yang tidak diinginkan (Camp et al., 2019).

2,2. Manfaat Sistem Irigasi Tetes dalam Pertanian

Penelitian oleh Smith et al. (2018) menunjukkan bahwa penggunaan sistem irigasi tetes dapat
meningkatkan produktivitas tanaman dan hasil panen. Selain itu, sistem ini juga membantu
dalam mengurangi erosi tanah, menjaga kelembaban tanah, dan mengoptimalkan penggunaan
sumber daya air (Altieri, 2018).

2.3. Efisiensi Penggunaan Air dalam Pertanian Selada Keriting

Studi oleh Gonzalez et al. (2020) mengevaluasi penggunaan sistem irigasi tetes pada
pertanian selada keriting di bawah kondisi tropis. Hasil penelitian tersebut menunjukkan
bahwa sistem irigasi tetes meningkatkan efisiensi penggunaan air dan ketersediaan air bagi
tanaman, yang berdampak positif pada pertumbuhan dan hasil panen selada keriting.

2.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Implementasi Sistem Irigasi Tetes

Ghimire & Venema (2018) melakukan studi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi
dan implementasi sistem irigasi tetes di Nepal. Temuan mereka menunjukkan bahwa faktor
ekonomi, sosial, dan teknis memainkan peran penting dalam keberhasilan implementasi
sistem irigasi tetes, termasuk biaya awal, ketersediaan infrastruktur, dan pemahaman petani
tentang teknologi tersebut.

2.5. Tantangan dan Peluang di Kelurahan Wailan

Di Kelurahan Wailan, tantangan terkait dengan pengelolaan air dan pertanian yang
berkelanjutan merupakan isu utama. Namun, dengan adanya sistem irigasi tetes, ada peluang
besar untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air dan produktivitas pertanian di wilayah
tersebut. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat diidentifikasi strategi yang efektif untuk
mengatasi tantangan tersebut dan memanfaatkan peluang yang ada.

2.6. Teknologi Irigasi Tetes dalam Konteks Lokal


Studi oleh Sharma et al. (2019) mengevaluasi penggunaan teknologi irigasi tetes dalam
konteks pertanian di wilayah Nepal. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa kombinasi
antara sistem irigasi tetes dan penggunaan mulsa dapat meningkatkan efisiensi penggunaan
air dan hasil panen tanaman selada keriting.

Tinjauan pustaka ini menyoroti pentingnya sistem irigasi tetes dalam meningkatkan
efisiensi penggunaan air dan produktivitas pertanian, khususnya pada tanaman selada
keriting. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi implementasi dan efisiensi
penggunaan sistem irigasi tetes pada pertanian selada keriting di Kelurahan Wailan, dengan
harapan dapat memberikan kontribusi yang berharga dalam pengembangan pertanian
berkelanjutan di wilayah tersebut.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian
Penelitian akan di laksanakan selama 4 bulan yaitu di mulai saat musim pertanian,
penelitian dapat dilakukan selama musim tanam utama untuk selada keriting di Kelurahan
Wailan. Ini memastikan bahwa kita dapat mengamati pertumbuhan tanaman dan efek dari
sistem irigasi tetes dalam kondisi yang representatif.
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan bertempat di Kelurahan Wailan, Kecamatan Tomohon Timur, Kota
Tomohon, Indonesia.

3.2. Alat dan Bahan


Dalam penelitian tentang implementasi dan efisiensi penggunaan sistem irigasi tetes
pada pertanian selada keriting di Kelurahan Wailan, Anda akan memerlukan berbagai alat
dan bahan untuk melakukan pengamatan lapangan, pengukuran, dan analisis. Berikut adalah
beberapa alat dan bahan yang mungkin diperlukan:

1. Alat
Alat yang di gunakan selama penelitian adalah sebagai berikut:
a. Penyiram Tetes: Untuk mengatur dan mengontrol aliran air dalam sistem irigasi tetes.
b. Alat Pengukur Curah Hujan: Untuk mengukur jumlah curah hujan yang diterima oleh
lahan pertanian.
c. Alat Pengukur Suhu dan Kelembaban: Untuk memantau kondisi iklim dan
mikroklimat di sekitar lahan pertanian.
d. Alat Pengukur pH Tanah: Untuk mengukur tingkat keasaman tanah yang dapat
memengaruhi pertumbuhan tanaman.
e. Alat Pengukur Kecerahan Matahari: Untuk memantau intensitas cahaya matahari
yang diterima oleh tanaman.
f. Alat Pengukur Aliran Air: Untuk mengukur jumlah air yang diberikan kepada
tanaman melalui sistem irigasi tetes.
g. Penggaris atau Pengukur Jarak: Untuk melakukan pengukuran luas lahan pertanian
dan jarak antara tanaman.
h. Pengumpul Sampel Tanah: Untuk mengambil sampel tanah yang akan dianalisis di
laboratorium.

2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan selama penelitian adalah sebagai berikut:
a. Selang dan Pipa: Untuk menghubungkan sistem irigasi tetes dengan sumber air dan
menyebarkan air ke tanaman.
b. Pupuk: Untuk memberikan nutrisi tambahan kepada tanaman selama masa
pertumbuhan.
c. Mulsa: Untuk menutupi tanah dan mengurangi penguapan air.
d. Label Tanaman: Untuk memberi tanda pada tanaman atau plot pertanian untuk
identifikasi.
3.3. Metode Penelitian

Dalam penelitian tentang implementasi dan efisiensi penggunaan sistem irigasi tetes
pada pertanian selada keriting di Kelurahan Wailan, kita dapat menggunakan kombinasi
metode penelitian kuantitatif dan kualitatif untuk mendapatkan pemahaman yang holistik
tentang topik tersebut. Berikut adalah beberapa metode penelitian yang dapat Anda terapkan:

1. Survei Lapangan

Melakukan survei lapangan untuk mengumpulkan data tentang penggunaan sistem


irigasi tetes, konsumsi air, hasil panen, dan persepsi petani terkait dengan efektivitas sistem
tersebut. Survei ini dapat dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang dirancang dengan
cermat untuk mencakup semua aspek yang relevan.

2. Observasi Langsung

Mengamati secara langsung implementasi sistem irigasi tetes di lapangan. Catat


pengaturan sistem, distribusi air, dan kondisi tanaman untuk mengevaluasi efisiensi
penggunaan air dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman.

3. Wawancara

Melakukan wawancara mendalam dengan petani, pengelola perkebunan, dan pakar


pertanian untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang pengalaman mereka dengan
sistem irigasi tetes. Wawancara ini dapat membantu Anda memahami tantangan yang
dihadapi, manfaat yang dirasakan, dan saran untuk perbaikan.

4. Pengukuran Lapangan

Melakukan pengukuran langsung terkait dengan pertumbuhan tanaman, seperti tinggi


tanaman, luas daun, dan hasil panen. Ini akan membantu kita mengidentifikasi dampak sistem
irigasi tetes pada produktivitas tanaman.

5. Analisis Data

Analisis data kuantitatif menggunakan perangkat lunak statistik untuk mengolah data
survei lapangan dan pengukuran lapangan. Ini termasuk analisis statistik deskriptif dan
analisis regresi jika diperlukan. Selain itu, kita juga dapat melakukan analisis kualitatif
terhadap data wawancara untuk mengidentifikasi pola dan tema utama.

3.4. Prosedur Penelitian

Berikut adalah prosedur penelitian untuk studi tentang implementasi dan efisiensi
penggunaan sistem irigasi tetes pada pertanian selada keriting di Kelurahan Wailan:
1. Perencanaan Awal:
- Identifikasi tujuan penelitian dan pertanyaan penelitian yang spesifik.
- Tinjau literatur terkait untuk memahami penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dan
mengidentifikasi celah pengetahuan.
- Rancang kerangka konseptual atau teoritis untuk memandu penelitian Anda.
2. Desain Penelitian:
- Tentukan pendekatan penelitian yang sesuai, seperti kuantitatif, kualitatif, atau campuran
(mixed methods).
- Buat rencana penelitian yang mencakup metode pengumpulan data, sampel penelitian, dan
analisis data yang akan digunakan.
- Perhatikan etika penelitian dan persetujuan etis yang mungkin diperlukan sebelum
memulai penelitian.
3. Pengumpulan Data:
- Lakukan survei lapangan untuk mengumpulkan data tentang penggunaan sistem irigasi
tetes, konsumsi air, hasil panen, dan faktor-faktor lain yang relevan.
- Amati langsung implementasi sistem irigasi tetes di lapangan dan catat pengaturan serta
kinerjanya.
- Lakukan wawancara dengan petani, pengelola perkebunan, dan pakar pertanian untuk
mendapatkan wawasan lebih dalam tentang pengalaman mereka.
4. Analisis Data:
- Olah data survei lapangan dan hasil pengamatan lapangan menggunakan perangkat lunak
statistik untuk analisis kuantitatif.
- Analisis data kualitatif dari wawancara menggunakan pendekatan tematik atau analisis isi.
- Gabungkan hasil analisis kuantitatif dan kualitatif untuk memberikan pemahaman yang
komprehensif tentang implementasi dan efisiensi sistem irigasi tetes.
5. Interpretasi Hasil:
- Interpretasikan hasil penelitian Anda dalam konteks kerangka konseptual atau teoritis
yang telah Anda buat.
- Diskusikan implikasi hasil penelitian Anda terhadap teori, praktik, dan kebijakan.
- Identifikasi temuan utama, kekuatan, kelemahan, dan saran untuk penelitian lanjutan.
6. Penyusunan Laporan Penelitian:
- Susun laporan penelitian yang jelas dan sistematis, mencakup latar belakang, tujuan,
metode, hasil, dan kesimpulan.
- Pastikan untuk merujuk pada literatur yang relevan dan menyajikan data dengan grafik,
tabel, atau diagram yang sesuai.
- Periksa kembali laporan untuk memastikan konsistensi, kejelasan, dan ketepatan
informasi.
7. Diseminasi Hasil:
- Presentasikan hasil penelitian dalam konferensi ilmiah atau seminar terkait.
- Publikasikan artikel ilmiah berdasarkan penelitian dalam jurnal yang relevan.
- Bagikan temuan dengan pemangku kepentingan dan komunitas ilmiah melalui media
sosial, blog, atau forum diskusi.

3.5. Diagram Alir Penelitian

Mulai

Data Primer Pengambilan Data Data Sekunder

Mempersiapkan Alat dan Bahan

Mempersiapkan Sampel Benih Selada Keriting

Menghitung Kebutuhan Air Tanaman


Selada Keriting

Pengoperasian Sistem Irigasi Tetes

Menganalisis Data

Kesimpulan

Selesai
DAFTAR PUSTAKA

Altieri, M. A. (2018). Agroecology: the science of sustainable agriculture. CRC Press.

Gonzalez, P., Larriva, R., & Medici, C. (2020). Drip irrigation and fertigation effects on soil
water content, growth, and yield of lettuce under tropical conditions. Agricultural
Water Management, 231, 106018.

Kumar, D., Pandey, R. K., Singh, D., Kumar, A., & Kumar, S. (2019). Drip irrigation:
concept, development and efficiency. Advances in Crop Science and Technology,
7(3), 406.

Rogers, E. M. (2010). Diffusion of innovations. Simon and Schuster.

Singh, K. K., Mishra, P. K., & Singh, R. B. (2021). Assessment of drip irrigation system
performance: A review. Journal of Irrigation and Drainage Engineering, 147(9),
04021038.

Smith, M., Nightingale, A. J., & Haddad, M. (2018). Drip irrigation technology adoption and
its impact on livelihoods: evidence from a quasi-experiment in Ethiopia. World
Development, 108, 286-298.

Sojka, R. E., Bjorneberg, D. L., Entry, J. A., & Lentz, R. D. (2017). Irrigation and tillage
management effects on soil erosion and carbon dynamics in irrigated potato–
wheat rotations. Soil and Tillage Research, 174, 60-68.

Nations Environment Programme (UNEP). (2017). Efficient use of water in agriculture.


UNEP/FAO/GEF.

Bhattarai, M. K., Kalin, L., & Sharma, R. (2020). Evaluation of drip irrigation system and
mulching on growth and yield of lettuce (Lactuca sativa L.) in Kavre, Nepal.
Journal of Agriculture and Environment, 21, 75-81.

Dehghani Sanij, H., Behdani, M. A., & Rajabi Dehnavi, M. (2019). Evaluation of water use
efficiency and yield of lettuce under different irrigation regimes and organic
fertilizers. Journal of Irrigation and Drainage Engineering, 145(10), 04019048.

Ghimire, S., & Venema, H. D. (2018). Drip irrigation scheduling in small-scale vegetable
gardens in Nepal: improving water productivity in the Indo-Gangetic Plain.
Water International, 43(1), 33-48.

Kisekka, I., Smajstrla, A. G., & Zotarelli, L. (2018). Trickle irrigation for vegetable
production: Part I—system description, emitter selection, and distribution
uniformity. IFAS Extension, University of Florida.
Lamichhane, S., Khadka, S., Pokharel, R., & Shrestha, A. (2021). Impact of drip irrigation on
the productivity and water use efficiency of lettuce (Lactuca sativa L.). Journal of
Agriculture and Environment, 22, 24-32.

Sharma, R., Bhattarai, M. K., & Bhattarai, S. (2019). Effects of drip irrigation and mulching
on yield and quality of lettuce (Lactuca sativa L.) in Chitwan, Nepal. Journal of
Agriculture and Environment, 20, 25-31.

Steduto, P., Hsiao, T. C., Raes, D., & Fereres, E. (2012). AquaCrop—The FAO crop model
to simulate yield response to water: III. Parameterization and testing for maize.
Agronomy Journal, 101(3), 448-459.

Anda mungkin juga menyukai