MAKALAH
REFORMASI PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN
BADAN MILIK USAHA DESA PANGGUNG
KECAMATAN PARINGIN SELATAN KABUPATEN BALANGAN
OLEH:
RAZIB MUSLIM
NPM: 192107292
8A NON REGULER
i
ii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulilah, atas rahmat dan hidayah yang diberikan Allah SWT
BALANGAN”.
penyusunan makalah ini. Untuk itu saya tidak lupa menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam penyusunan makalah
ini.
Segala usaha telah dilakukan untuk selesainya makalah ini. Namun, dalam
usaha yang maksimal itu saya menyadari tentu masih banyak kekurangan.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi saya sendiri dan bagi pembaca pada
umumnya.
Amuntai,....Juni 2023
Penulis
ii
iii
DAFTAR ISI
COVER........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan................................................................................. 4
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................... 18
B. Saran.................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan lembaga usaha desa
pasar
Sejak dulu, desa sudah diarahkan untuk mengelola usaha sendiri. Hal
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. No. 39 Tahun 2010 tentang Badan
1
2
Desa harus dibarengi dengan perbaikan atau penguatan kebijakan dan pola
kabupaten/kota).
Badan Usaha Milik Desa bukanlah barang baru bagi desa. Upaya
Desa dan/atau kerja sama antar Desa. Saat ini telah terbentuk 12.115 BUM
Desa. Jumlah ini telah melampaui target 5.000 BUM Desa yang ditetapkan
(PDTT) .
pendiriannya, jika dilihat dari data diatas. Karena itu, perlu upaya kuat agar
benar menjadi pilar ekonomi desa yang tangguh dan kuat serta memberikan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dari makalah ini
adalah :
2. Apa saja reformasi yang perlu dilakukan pada Badan Usaha Milik
Balangan?
C. Tujuan Penulisan
Balangan
BAB II
KERANGKA TEORI
kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil
5
6
menjadikan potensi yang ada menjadi sesuatu yang lebih baik dan
berguna.
Kecil.
dilaksanakan dengan :
Usaha Kecil
dilaksanakan dengan:
pengendalianmutu.
kekayaanin telektual.
yang diserahkan untuk dikelola sebagai bagian dari usaha desa. Pendirian
Usaha Rakyat (KUR). Kedua, Unit Usaha Perdagangan dan Jasa. Unit ini
pengelolaan air bersih dan penyedia listrik, distributor pupuk dan bibit
a.
11
BAB III
PEMBAHASAN
tidak identik dengan Pemerintah Desa dan kepala Desa, namun meliputi
membawa perbedaan antara aspek kajian BUM Desa dengan Badan Usaha
nasional atau daerah. Inisiatif dalam membentuk usaha desa juga seharusnya
insiatif pembentukan lebih banyak muncul dari pihak luar desa. Walaupun
ada juga inisiatif yang hadir dari internal desa (pemerintah desa dan
11
12
kondisi desa yang kemudian atas inisiatif bersama (pemerintah desa dan
Desa harus dibarengi dengan kualitas serta optimalnya usaha yang dijalani.
institusi komersial (bisnis) semata, tetapi juga sebagai institusi sosial yang
Hanya saja kedua fungsi ini tidak banyak dibahas dalam Peraturan
harus menghasilkan profit akan mengarahkan pada pilihan jenis usaha yang
dapat menghasilkan keuntungan semata. Hal ini akan menjadi trade off bagi
BUM Desa sebagai institusi sosial dan institusi komersial. Kejelasan aturan
13
terkait dua fungsi tersebut akan menguatkan BUM Desa, terutama dalam
melakukan kerjasama usaha dengan pihak lain (BUM Desa atau badan
sampah” yang selalu mendapatkan support anggaran dari APB Desa, hal ini
cukup wajar dilakukan sebagai BUM Desa sebagai institusi sosial karena
ditemui bahwa ada anggota BPD yang menjadi pengawas BUM Desa.
bahwa salah satu tugas BPD adalah melakukan pengawasan terhadap kinerja
BUM Desa, maka dapat dikatakan anggota BPD itu melakukan pengawasan
pemerintah desa. Juga ditemui BUM Desa yang tidak menyusun laporan
14
Desa”. Apabila terjadi kerugian yang dialami oleh BUM Desa, maka hal ini
gilirannya, hal ini akan berdampak pada profesionalisme kerja dalam rangka
ada pembinaan hanya dalam rangka menjalankan kegiatan supra desa. Dapat
dikatakan, BUM Desa berjalan sendiri dalam usahanya. Studi juga melihat
C. Reformasi yang perlu dilakukan dalam pembinaan Badan Usaha Milik Desa
di Desa Panggung Kecamatan Paringin Selatan Kabupaten Balangan\
komersial. Sosial dalam arti memberikan manfaat (benefit) bagi masyarakat desa
usahanya. Adanya dua fungsi itu yang membedakan BUM Desa dengan badan
usaha lainnya. Karena itu, kedua fungsi tersebut perlu diperjelas dalam peraturan
menteri yang menjelaskan aspek usaha yang dijalankan BUM Desa. Selain itu,
16
memperjelas aturan yang berkaitan dengan kerjasama antar BUM Desa dan
pihak ketiga.
politik lokal desa. Selain itu, pemerintah juga perlu mempercepat penerbitan
desa secara jelas. Identifikasi ini sangat diperlukan untuk mencegah jangan
sampai BUM Desa didirikan, namun tidak melakukan kegiatan apapun, karena
17
desa dan tahapan dalam pengembangan BUM Desa. Selain itu, pemerintah supra
desa juga perlu menerbitkan kebijakan yang terintegrasi dengan tugas pokok dan
fungsi dari unit kerja terkait. Unit kerja di kabupaten/kota ini juga perlu
sendiri. Pemerintah harus memberikan rekognisi terhadap usaha desa yang sudah
ada dan berjalan selama ini, terlepas dari bentuk usaha yang dijalankannya.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendirian BUMDes dilandasi oleh UU No. 32 tahun 2004 jo. UU
tentang Desa serta PP No. 72 tahun 2005 tentang Desa. Dalam UU No. 32
pada Pasal 213 ayat (1) disebutkan bahwa, “Desa dapat mendirikan badan
sudah ada dan berjalan selama ini, terlepas dari bentuk usaha yang
dari atas. Selain itu, pemerintah juga harus memperjelas model partisipasi
Desa sebagai alat kepentingan politik lokal desa. Selain itu, pemerintah
18
19
pertanggungjawabannya.
B. Saran
tidak dirugikan dan lebih diuntungkan, maka diperlukan arus balik dalam
DAFTAR PUSTAKA
Sutoro Eko bersama Tim FPPD, 2013 Policy Paper “ Membangun BUMDes yang
Mandiri, Kokoh dan berkelanjutan”.
Erani Yustika, Prof, Dr. SE. M.Sc, Ekonomi Kelembagaan, bayu Media
Publishing. 2006, hlm 254
Hasil dari Expert Meeting tentang BUM Desa yang diselenggarakan PATTIRO di
Hotel Sofyan Inn, Tebet, Jakarta, 3 Agustus 2016