Anda di halaman 1dari 4

Rosa Ayu Miranda/0517040043/K3 6B

Laporan Kecelakaan Kerja


berdasarkan Permenaker No.03/MEN/1998

A. IDENTIFIKASI KECELAKAAN
Tanggal : 22/12/2019 KRONOLOGI KECELAKAAN
Waktu : 17.00 WIB Proyek pembangunan Bumi Raya City Land di Jalan
Lokasi : Proyek Pembangunan Bumi Arteri Supadio Sungai Raya, tepatnya di samping
Kecelakaan Raya City Land, Jalan Arteri Mal Transmart memakan korban jiwa. Tepat pada
Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Minggu (22/12/2019) sore, seorang pekerja
Kalimantan Barat. dinyatakan tewas setelah mengalami kecelakaan
JENIS KECELAKAAN kerja di lokasi proyek.
Menabrak Terjepit Korban yang diketahui bernama Muhammad (48) itu
Tertabrak Tersangkut tewas setelah tertimpa patahan crane saat sedang
Terperangkap Tertimbun melakukan pengecoran lantai. Pada saat kejadian,
Terbentur / Muhammad masih sempat dibawa ke Rumah Sakit
Tergigit Kartika Husada Sungai Raya. Karena membutuhkan
Terpukul
Tergelincir Tenggelam penanganan yang lebih intens, korban langsung
Jatuh dari dibawa lagi ke Rumah Sakit Dr. Soedarso guna
Jatuh dari ketinggian perawatan lebih lanjut.
ketinggian yang
yang berbeda Sesampainya di RS. Dr. Soedarso, kondisi korban
sama
Kontak dengan (Arus Listrik, Suhu Panas, masih dalam keadaan bernyawa. Namun, satu jam
Suhu Dingin, Terpapar Radiasi, Bahan Kimia setelah mendapat perawatan, tepat pada pukul 18.00
Berbahaya WIB korban dinyatakan meninggal dunia oleh tim

Lain - Lain: medis.
Tertimpa patahan tower crane
B. KERUGIAN
1. KERUGIAN PADA MANUSIA
TAK CIDERA CEDERA CEDERA MENINGGAL / ✓
CEDERA RINGAN SEDANG BERAT FATAL
*) Tak Cedera (Tidak ada cedera dan tidak ada hilang hari kerja), Cedera Ringan (Mengalami cedera
ringan/mendapat P3K tapi tidak ada hilang hari kerja), Cedera Sedang (Mengalami cedera yang
memerlukan pertolongan medis tapi adanya hilang hari kerja), Cedera Berat (Mengalami cedera yang
memerlukan pertolongan medis dan atau rujukan medis, cacat sementara dan adanya hilang hari kerja),
Meninggal/Fatal (Mengalami cacat permanen atau kematian).

Identitas Korban

Korban 1
Nama Korban Muhammad Jenis Kelamin Laki-laki
Tanggal Lahir /
48 Tahun
Usia
Jabatan Pekerja Proyek
Departemen Pengecoran
Bila cedera / cacat,
luka robek bagian bibir sebelah kanan, gigi patah, luka robek bagian lengan sebelah
anggota tubuh
kiri, luka robek di bagian kaki sebelah kanan, luka memar pada bagian perut bawah
mana yang
dan meninggal dunia
terkena?
Penanganan Jenazah korban diserahkan kepada pihak keluarga
2. KERUGIAN ASET/MATERIAL/PROSES 3. KERUGIAN LINGKUNGAN
-
Kerusakan Tower Crane

C. INVESTIGASI KECELAKAAN
1. PENYEBAB LANGSUNG
1.1. Tindakan Tidak Aman (Unsafe Action) 1.2. Kondisi Tidak Aman (Unsafe Condition)

Tidak mematuhi SOP pengoperasian alat berat : Bekerja di bawah alat berat
Beban Tower Crane berlebih (asumsi)
2. PENYEBAB DASAR
2.1. Faktor Personal 2.2. Faktor Pekerjaan

Kelalaian Operator Tower Crane (asumsi) Tidak melakukan SOP dengan benar (asumsi)

3. ALAT / SUMBER YANG TERLIBAT PADA KECELAKAAN


Peralatan
: - Benda bergerak : -
Kerja
Mesin : - Bejana Tekan : -
Material : - Alat Listrik : -
Alat Berat : Tower Crane Radiasi : -
Kendaraan : - Binatang : -
Lain-lain : -
D. RENCANA TINDAKAN PERBAIKAN
No. Rencana Tindakan Target Waktu Wewenang
1. Pengecekan terhadap Spesifikasi Tower Crane sebelum
pengoperasian. - HSE

2. Memberikan Training atau Pelatihan pada Operator Tower - HSE


Crane agar dapat mengunakan alat berat sesuai SOP.
Sumber :
https://kalbar.prokal.co/read/news/3386-polisi-selidiki-laka-kerja-perusahaan-larang-meliput.html

Polisi Selidiki Laka Kerja, Perusahaan Larang Meliput

PROKAL.CO, PONTIANAK- Nahas bagi Muhammad, buruh harian PT TATA (Tatamulia Nusantara
Indah), itu tewas tertimpa beban crane pembangunan mall Bumi Raya Land yang berdampingan dengan
Transmart di Kubu Raya, sore Ahad (22/12).
Buruh paroh baya asal Jawa Tengah itu tewas di tempat. Jenazahnya sempat dilarikan ke RSUD
Soedarso. Tak jelas bagaimana keadaan tubuh korban tertimpa beban material diduga seberat 21 ton itu.
Senin (23/12), Sat Reskrim Polres Kubu Raya bersama Tim Inafis Polda Kalbar menginvestigasi
penyebab kecelakaan kerja yang menimpa Muhammad. Buruh itu diduga tertimpa beban putusnya seling
baja salah satu dari tiga crane.
Pantauan Rakyat Kalbar, tim Inafis Polda melakukan olah TKP di sekitar tiang crane di konstruksi baru
gedung yang tengah dikerjakan PT TATA, perusahaan konstruksi papan atas di Indonesia. Di Pontianak,
PT TATA selain membangun Gereja Katedral, juga Hotel Haris di Jl Gajah Mada.
Olah TKP dipimpin langsung Kapolres Kubu Raya AKBP Yani Permana, bersama Kasat Reskrim Iptu
Carles. Tampak juga Pelaksana tugas (Plt) Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kubu Raya,
Heri Supriyanto.
Sayangnya, pihak manajemen PT TATA melarang awak media meliput kecelakaan yang menewaskan
satu nyawa itu. Pintu pagar ke lokasi mall milik Bumi Raya Group itu dijaga ketat Satpam.
Wartawan sempat negoisiasi agar bisa meliput. Satpam bersikukuh tak mengizinkan.
Alasanya perintah pimpinan perusahaan konstruksi itu melarang diliput. "Instruksi atasan kami wartawan
dilarang masuk. Karena sedang dilakukan investigasi," kata Satpam.
Padahal proses olah TKP berlangsung cukup lama, lebih dari satu jam. Projects Manager PT Tata Mulya
Nusantara Indah, Dedi Riswandi, bersama timnya turut menjadi saksi.
Kapolres Kubu Raya, AKBP Yani Permana belum bisa menjelaskan kesimpulah hasil olah TKP dan
investigasi laka maut itu.
Namun, menurut AKBP Yani, crane yang patah menimpa pekerja itu bebannya mencapai 21 ton.
"Kondisinya memang sudah miring," ungkap Yani diwawancarai usai memimpin olah TKP, Senin sore
(23/12).
Hasilnya masih didalami. Kerusakan crane yang patah tersebut memang parah, butuh waktu tiga hari
baru bisa diturunkan. Setelah itu penelitian akan dilakukan kembali.
"Setelah crane diturunkan baru kita bisa lihat secara jelas patahannya karena apa," ujar Kapolres Kubu
Raya.
Yang pasti, buruh harian PT Tata Mulya Nusantara Indah yang tewas itu terdaftar di BPJS
ketenagakerjaan Surabaya. "Korban mengalami beberapa luka dan kaki patah," jelasnya.
Dalam pengusutan insiden tewasnya pekerja itu, unit Reskrim Polres Kubu Raya telah memeriksa
sejumlah saksi. "Tadi malam (Ahad malam) sudah delapan saksi yang kita periksa," pungkasnya.
DIBAWAH MANDOR Projects Manager PT TATA, Dedi Riswandi berkelit soal larangan peliputan
wartawan saat olah TKP yang menjadi kewenangan polisi, bukan perusahaan itu. Alasanya, proses
investigasi tengah berlangsung. Begitupun olah TKP, tiga hari setelahnya baru bisa dilihat hasilnya.
"Bagaimana kami mengeluarkan statemen, sementara ini masih proses. Terus terang saja, kami tidak bisa
memberikan keterangan," kelitnya.
Dedi hanya menjelaskan, proyek pembangunan gedung tiga lantai di Jalan A Yani 2 itu untuk Bumi Raya
City Mall. “Luasnya sekitar 4,3 hektare," sebutnya.
Perusahaan menurut Dedi bertanggung jawab atas tewasnya buruh bernama Muhammad. "Untuk BPJS
korban, sudah selesai diurus," katanya.
Proyek Bumi Raya City Mall itu mempekerjakan sebanyak enam ratus buruh bangunan. Semua pekerja
statusnya sistem kontrak. Dedi mengklaim seluruh crane yang beroperasi dalam kondisi prima.
Begitupun crane yang patah menimpa Muhammad hingga tewas itu.
"Berdasarkan keterangan operator, tidak ada gejala awal sebelum kejadian tersebut. Insiden itu terjadi
tiba-tiba. Crane yang patah sama sekali tidak dalam kondisi bekerja," pungkasnya.
Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kubu Raya, Heri Supriyanto mengungkapkan, buruh
bangunan yang tewas diduga tertimpa crane itu bekerja dibawah mandor yang tidak berbadan hukum.
"Informasi yang saya terima, korban bekerja di bawah mandor. Setelah dicek mandornya juga tidak
berbadan hukum," ungkapnya.
Untung saja, korban sudah terdaftar di BPJS ketenaga kerjaan Surabaya. Sehingga hak-haknya sebagai
pekerja masih bisa diurus untuk diserahkan ke ahli warisnya. "Kami sudah melakukan pengecekan
terhadap BPJS korban. Dipastikan hak-hak korban sudah terlindungi," pungkasnya. (Abdul
Halikurrahman/rk)

Anda mungkin juga menyukai