Anda di halaman 1dari 2

Perpustakaan sebagai institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam

secara profesional dengan sistem baku untuk memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian,
pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka (Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 tentang
Perpustakaan).

Untuk mencapai tujuan perpustakaan dan menunjukan peran perpustakaan maka perpustakaan
memerlukan manajemen perpustakaan yang cukup memadai. Dengan adanya manajemen
perpustakaan ini semua komponen dalam perpustakaan dapat diatur dan diarahkan untuk mencapai
atau meraih tujuan perpustakaan itu sendiri yang telah disepakati oleh pimpinan dan staf atau
pustakawan yang bekerja pada perpustakaan tersebut. Maka dalam pelakasaan proses manajemen
perpustakaan terdapat proses : Perencanaan (Planning), Pengorganisasisan (Organizing),
Kepemimpinan (Leadership), Penganggaran (Budgeting), Pengawasan (Controlling).

1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan kegiatan manajemen yang menjadi dasar kegiatan manajemen yang
lain. Agar kegiatan yang direncanakan itu mampu mendukung tercapainya tujuan Perpustakaan.
Perencanaan merupakan langkah awal yang menentukan langkah berikutnya. Kalau
perencanaan baik, maka Insya Allah hasilnya baik. Tetapi kalau perencanaan sejak awal tidak
baik, maka hasilnyapun tidak bisa diharapkan baik.

Contoh : penyusunan perencanaan biasanya diawali dengan melakukan penyusunan VISI, MISI,
dan TUJUAN dan disetujui oleh pimpinan dan pustakawan yang ada di perpustakaan tersebut
agar jelas apa yang ingin dicapai dari tujuan perpustakaan itu sendiri.

2. Pengorganisasisan (Organizing)
Pengorganisasian adalah proses pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, wewenang
dan tanggung jawab sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu
kesatuan yang utuh dan bulat dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
Penyatuan langkah ini penting agar dalam pelaksanaan kegiatan perpustakaan tidak tumpang
tindih.

Contoh : kemudian proses pengorganisasian ini berjalan dengan baik apabila dalam
perpustakaan itu mempunyai Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompeten terhadap
bidangnya, mempunyai sumber dana dengan baik, koordinasi terhadap bidang yang telah
ditunjuk, dan pengarahan kinerja pimpinan ke pada pustakawan.

3. Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan pada hakikatnya adalah interaksi antara pemimpin dan yang dipimpin.
Hubungan dua elemen ini saling memengaruhi kinerja perpustakaan. Seorang kepala
perpustakaan adalah seorang pemimpin terdorong oleh motivasi kekuasaan. Kemudian yang
dipimpin terdorong oleh berbagai macam motivasi untuk memenuhi kebutuhan mereka seperti
motivasi ekonomi, motivasi politik, motivasi sosial, motivasi prestasi, maupun motivasi
psikologis.

Contoh : pemimpin harus bijaksana dalam mempimpin yang dipimpin, seorang kepala
perpustakaan harus mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik agar yang dipimpin terdorang
berbagai macam motivasi untuk melaksanakan tugasnya dengan baik.
4. Penganggaran (Budgeting)
Penganggaran adalah rencana pembuatan penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam
jumlah uang. Penganggaran berfungsi sebagai alat perencanaan, alat koordinasi, alat
pengendalian, dan menetapkan standar kegiatan yang akan dilaksanakan. Anggaran
perpustakaan disusun setelah memiliki program kerja jangka panjang, jangka menengah, dan
jangka pendek. Sebab anggaran merupakan bahan bakar suatu perpustakaan.

Contoh : dalam penganggaran ini perpustakaan harus membuat rencana penerimaan dan
pengeluaran kebutuhan untuk menujang berjalan perpustakaan dengan baik, angaaran
perpustakaan harus disusun setelah perpustakaan mempunyai program kerja jangka panjang,
jangkan menengah, dan jangka pendek.

5. Pengawasan (Controlling)
Pengendalian atau pengawasan merupakan kegiatan meneliti dan mengawasi kegiatan staf
dan/atau kegiatan lembaga agar semua tugas dapat diselesaikan sesuai tugas dan kewajiban
yang telah diberikan. Pengendalian perlu dilakukan pada sumber daya manusia perpustakaan,
koleksi, sarana prasarana, anggaran, dan kegiatan perpustakaan. Kegiatan ini harus dilakukan
oleh sebuah perpustakaan karena adanya faktor perubahan lingkungan organisasi, peningkatan
kompleksitas organisasi/perpustakaan, dan kebutuhan pimpinan untuk pendelegasian
wewenang.

Contoh : pengawasan ini kegiatan untuk pengendalian kegiatan staf atau pustakawan agar
dapat melaksanakan tugas dan menyelesaikannya dengan baik, tugas diselesaikan sesuai
dengan tugas dan kewajiban yang telah diberikan. Untuk melakasanakan kegiatan tersebut
biasanya perpustakaan sudah membuat SOP yang telah disusun, staf atau pustakawan harus
menjalankan SOP tersebut agar tugas dan kewajiban dapat dijalankan dan diselesaikan dengan
baik.

Sumber Referensi : MANAJEMEN & STANDARDISASI PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI


MUHAMMADIYAH-’AISYIYAH (PENULIS : Lasa Hs, Arda Putri Winata, Eko Kurniawan, Nita SIti
Mudawamah)

Anda mungkin juga menyukai