Anda di halaman 1dari 18

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN DALAM MENINGKATKAN

JUMLAH PEMUSTAKA
(Studi Pada Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Halmahera Utara)

Oleh :
Niklas Hayati
Nolly S. Londa
Ridwan Paputungan
Email : nickhayati93@gmail.com

Abstrak
Latar belakang dalam penelitian ini khususnya di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah
Kabupaten Halmahera Utara belum dikelola secara baik dan benar sesuai dengan ilmu
manajemen perpustakaan, Pengawasan dari pimpinan perpustakaan belum optimal, Penulis juga
melihat pembinaan terhadap koleksi belum maksimal, baik itu susunan koleksi, maupun subjek
yang dibahas tidak sesuai yang dicamtumkan serta Keberadaan perpustakaan belum ditunjang
aspek-aspek bersifat teknis yang sangat dibutuhkan oleh perpustakaan seperti gedung yang
digunakan kurang baik untuk mendukung kegiatan di perpustakaan (satu lantai). Melalui uraian
dari latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana
Implementasi Manajemen Perpustakaan Dalam Meningkatkan Jumlah Pemustaka” dengan tujuan
yang ingin dicapai yaitu : Untuk mengetahui Implementasi Manajemen Perpustakaan Dalam
Meningkatkan Jumlah Pemustaka. Objek penelitian adalah Kepemimpinan, Perencanaan
(planning), Pengorganisasian (organizing), Penggerakan (actuating), Pengawasan (controling),
Pengisian jabatan (staffing), Pemberdayaan (empowering), Memotivasi (motivating), Fasilitas
(Facilitating). Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Informan dalam penelitian ini
sebanyak 30 orang yang terdiri dari pimpinan dan pemustaka. Hasil penelitian yang dicapai yaitu
: 1. Kepemimpinan : kepemimpinan yang diterapkan bersifat situasional. 2. Perencanaan
(planning) : fungsi perencanaanyang dilakukan oleh pimpinan cukup baik. 3. Pengorganisasian
(organizing) : fungsi pengorganisasian yang dilakukan Pimpinan atau pun sataf cukup baik. 4.
Penggerakan (actuating) : responden menyatakan kebijakan pemimpin untuk menggerahkan staf
adalah kurang baik. 5. Pengawasan (controling) : pimpinan kadang-kadang melakukan
pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan kerja di Dinas Kearsipan dan perpustakaan daerah
Kabupaten Halmahera Utara. 6. Pengisian jabatan (staffing) : pengisian jabatan yang dilakukan
oleh pimpinan adalah kurang baik. 7. Pemberdayaan (empowering) : pimpinan kadang-kadang
melakukan pemberdayaan di perpustakaan. 8. Memotivasi (motivating) : pimpinan perpustakaan
kadang-kadang memotivasi staf. 9. Fasilitas (Facilitating) : fasilitas yang ada di Dinas Kearsipan
dan perpustakaan daerah Kabupaten Halmahera Utara tidak memadai.
Kata Kunci : Implementasi, Manajemen Perpustakaan, Jumlah Pemustaka
PENDAHULUAN Dalam penerapannya di
perpustakaan, bahwa manajemen
Perpustakaan merupakan suatu perpustakaan merupakan upaya pencapaian
tempat kumpulan buku dan informasi yang tujuan dengan memanfaatkan sumber daya
disusun di ruang tertentu dilengkapi dengan manusia, informasi, sistem dan sumber dana
perlengkapan berupa sarana dan prasarana, dengan tetap memperhatikan fungsi
menurut aturan tertentu, diatur dan manajemen, peran dan keahlian. Dari
dilayankan oleh pustakawan dan pengertian ini, ditekankan bahwa untuk
dipergunakan oleh para mencapai tujuan, diperlukan sumber daya
pemembaca/pemakai. Perpustakaan umum manusia, dan sumber-sumber nonmanusia
adalah lembaga layanan informasi dan yang berupa sumber dana, perlengkapan,
bahan bacaan kepada masyarakat. Karena informasi, teknologi, pembagian kerja sesuai
perpustakaan umum menyediakan berbagai dengan jabatan, gedung yang memadai,
sumber ilmu pengetahuan dan teknologi pembinaan koleksi misalnya : pengadaan
untuk semua orang. Hal ini dapat koleksi yang sesuai kebutuhan pemustaka,
diwujudkan dengan adanya undang-undang infentarisasi terhadap koleksi, klasifikasi
NO. 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan pembuatan katalog, penyusunan kartu buku,
pasal 3, menjelaskan bahwa “ fungsi pembuatan katong kartu buku, membuat
perpustakaan sebagai wahana pendidikan, lembaran wajib kembali, penyusunan
penelitian, pelestarian, informasi dan koleksi di rak untuk di sajikan kepada
rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan pemustaka serta melakukan perawatan
keberdayaan bangsa koleksi. Manajemen perpustakaan umum
dilakukan oleh pimpinan dan pustakawan
Pengetahuan dasar dalam mengelola
fungsional yang memiliki kemampuan
perpustakaan agar berjalan dengan baik
manajemen dibidang ilmu perpustakaan
adalah ilmu manajemen perpustakaan,
sehingga seluruh aktivitas lembaga akan
karena manajemen sangat diperlukan dalam
mengarah pada upaya pencapaiyan tujuan
berbagai kehidupan untuk mengatur
yang telah dicanangkan. Elemen-elemen
langkah-langkah yang harus dilaksanakan
tersebut dikelola melalui proses manajemen
oleh seluruh elemen dalam suatu
yang diharapkan mampu mengahsilkan
perpustakaan. karena itu dalam proses
produk berupa barang atau jasa yang dapat
manajemen perpustakaan diperlukan adanya
dimanfaatkan oleh masyarakat pengguna.
proses perencanaan (planning),
karena seiring dengan pesatnya kemajuan
pengorganisasian (organizing), penggerakan
ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini,
(actuating), pengawasan (controlling),
kebutuhan akan informasi menjadi
pengisian jabatan (staffing), pemberdayaan
bervariasi, ekstensif sekaligus juga intensif
(empowering), memotivasi (motivating),
(mendalam), dengan demikian fungsi
fasilitas (facilitating). Di samping itu,
manajemen perpustakaan harus benar-benar
manajemen juga dimaksudkan agar elemen
efektif. Pemustaka atau user merupakan
yang terlibat dalam perpustakaan mampu
barometer keberhasilan suatu perpustakaan.
melakukan tugas dan pekerjaannya dengan
Pengguna perpustakaan merupakan bagian
baik dan benar.
yang tidak terpisakan dari suatu sistem
manajemen perpustakaan. Pemustaka secara
tidak langsung adalah tujuan dari Perpustakaan Dalam Meningkatkan Jumlah
manajemen perpustakaan. Maka salah satu Pemustaka khususnya di Dinas Kearsipan
cara untuk menarik perhatian pemustaka dan Perpustakaan Daerah Kabupaten
berkunjung keperpustakaan adalah dengan Halmahera Utara.
melakukan manajemen perpustakaan yang
baik, secara khusus dapat meningkatkan
jumlah pemustaka. Tetapi pada kenyataanya
Perumusan Masalah
sampai saat ini, manajemen tentang
perpustakaan khususnya di Kantor Melalui uraian dari latar belakang
perpustakaan Arsip dan Dokumentasi maka yang menjadi rumusan masalah dalam
Kabupaten Halmahera Utara belum dikelola penelitian ini adalah : Bagaimana
secara baik dan benar sesuai dengan ilmu Implementasi Manajemen Perpustakaan
manajemen perpustakaan, Pengawasan dari Dalam Meningkatkan Jumlah Pemustaka?
pimpinan perpustakaan belum optimal,
Penulis juga melihat pembinaan terhadap TUJUAN PENELITIAN
koleksi belum maksimal, baik itu susunan
koleksi, maupun subjek yang dibahas tidak Tujuan yang ingin dicapai dalam
sesuai yang dicamtumkan serta Keberadaan penelitian ini yaitu : Untuk mengetahui
perpustakaan belum ditunjang aspek-aspek Implementasi Manajemen Perpustakaan
bersifat teknis yang sangat dibutuhkan oleh Dalam Meningkatkan Jumlah Pemustaka
perpustakaan seperti gedung yang digunakan khususnya di Dinas Kearsipan dan
kurang baik untuk mendukung kegiatan di Perpustakaan Daerah Kabupaten Halmahera
perpustakaan (satu lantai). Hal ini Utara.
kemungkinan dikarenakan terbatasnya MANFAAT PENELITIAN
sumber daya manusia yang mampu
mengelola perpustakaan (hanya empat Manfaat yang diharapkan dalam penelitian
orang) dengan jenis pekerjaan yang berbeda. ini adalah :
Berdasarkan latar belakang diatas a. Secara teoritis, diharapkan dapat
maka implemetasi manajemen perpustakaan memberikan konrtibusi dalam
di Kantor perpustakaan arsip dan mengembangkan ilmu perpustakaan
Dokumentasi Kabupaten Halmahera Utara dan informasi khususnya dalam hal
belum berjalan dengan baik untuk implementasi manajemen
meningkatkan jumlah pemustaka yang perpustakaan dalam meningkatkan
memadai. Dengan demikian penulis ingin jumlah pemustaka.
melakukan penelitian tentang “Implementasi
Manajemen Perpustakaan Dalam b. Secara praktis, di harapkan hasil
Meningkatkan Jumlah Pemustaka”. penelitian ini menjadi bahan
masukan bagi Dinas Kearsipan dan
PEMBATASAN DAN PERUMUSAN Perpustakaan Daerah Kabupaten
MASALAH Halmahera utara dalam menata dan
melaksanakan pengembangan
Pembatasan Masalah dengan melakukan implementasi
Berdasarkan uraian dalam latar manajemen perpustakaan sehingga
belakang maka masalah yang akan dibahas dapat meningkatkan jumlah
dalam penelitian ini hanya dibatasi, pada pemustaka bagi masyarakat secara
masalah “Implementasi Manajemen umum.
mereka kea rah kehidupan yang lebih
baik.
b. Menyediakan sumber informasi yang
cepat, tepat, dan murah bagi
masyarakat terutama informasi
TINJAUAN PUSTAKA
mengenai topik yang berguna bagi
Pengertian Perpustakaan mereka dan yang sedang hangat
dibicarakan dalam kalangan
“Perpustakaan” dalam bahasa masyarakat.
indonesia berasal dari kata pustaka yang
berarti buku atau kitab, mendapat awalan c. Membantu warga untuk
per dan akhiran an. Perpustakaan berarti mengembangkan kemampuan yang
segala sesuatu yang berhubungan atau dimilikinya sehingga yang
berkaitan dengan pustaka, atau lembaga bersangkutan akan bermanfaat bagi
yang pekerjaannya menghimpun pustaka masyarakat sekitarnya, sejauh
dan menyediakan sarana agar orang dapat kemampuan tersebut dapat
memanfaatkan pustaka yang dihimpunnya. dikembangkan dengan bantuan
Perpustakaan merupakan unit kerja yang bahan pustaka.
mengngumpulkan, menyimpan, memelihara,
d. Perpustakaan umum bertindak selaku
dan mengelola pemanfaatan koleksi bahan
agen kultural, yakni merupakan
pustaka dengan menggunakan sistem
pusat utama kehidupan budaya bagi
tertentu yang dipakai sebagai sumber
masyarakat sekitarnya. Perpustakaan
informasi. (Daryanto, 1985: 1)
umum memiliki ciri-ciri antara lain:
Pengertian Perpustakaan Umum
 Terbuka untuk umum,
Lebih lanjut tentang perpustakaan artinya bagi siapa saja
umum menurut Safrudin Aziz (2014:20) tanpa memandang
adalah perpustakaan yang diselenggerakan perbedaan jenis kelamin,
oleh dana umum dengan tujuan melayani agama, kepercayaan, ras,
umum atau semua anggota lapisan usia, pandangan politik,
masyarakat yang memerlukan jasa dan pekerjaan.
perpustakaan dan informasi.  Dibiayai oleh dana umum,
maksud dari dana umu
Tujuan Perpustakaan Umum ialah dana yang berasal
dari masyarakat, baik
Berdirinya sebuah perpustakaan berupa sumbangan
umum tidak terlepas dari tujuan awal ataupun tariakan dalam
didirikannya perpustakaan tersebut, menurut bentuk pajak.
UNESCO dalam Safrudin Aziz (2014:21)  Jasa yang diberikan pada
perpustakaan umum mempunyai empat hakikatnya bersifat cuma-
tujuan utama sebagai berikut. cuma.
a. Memberikan kesempatan bagi umum Fungsi Perpustakaan Umum
untuk membeca bahan pustaka yang
dapat membantu meningkatkan Untuk mencapai tujuan tersebut di
atas perpustakaan umum harus dapat
melaksanakan fungsinya dengan baik. banyak digemari oleh anak - anak dan
Adapun fungsi perpustakaan umum Menurut dewasa.
(Yusuf dalam http://repository.usu.ac.id/)
adalah: Pengertian Implementasi
Menurut Echols dan Shadily
(2003:313) kata “implementation” diartikan
a. Fungsi Edukatif ke dalam bahasa Indonesia yaitu
pelaksanaan atau implementasi. Sedangkan
Perpustakaan umum menyediakan di dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata
berbagai jenis bahan bacaan berupa karya implementasi mempunyai arti peleksanaan
cetak dan karya rekam untuk dapat dijadikan atau penerapan. Dengan kata lain kata
sumber belajar dan menambah pengetahuan implementasi menunjuk kepada penerapan
secara mandiri. Budaya mandiri dapat atau pelaksanaan suatu rencana, ide maupun
membentuk masyarakat yang belajar seumur gagasan.
hidup dan gemar membaca.
MANAJEMEN
b. Fungsi Informatif
Pengertian Manajemen
Perpustakaan umum sama dengan
berbagai jenis perpustakaan lainnya, yaitu Manajemen berasal dari bahasa latin,
menyediakan buku - buku referensi, bacaan yaitu asal dari kata manus yang berarti
ilmiah populer berupa buku dan majalah tangan dan agere yang berarti melakukan.
ilmiah serta data - data penting lainnya yang
Kata-kata itu digabung menjadi kata kerja
diperlukan pembaca.
managere yang artinya menangani.
c. Fungsi Kultural Managere diterjemahkan ke dalam Bahasa
Inggris dalam bentuk kata kerja to manage,
Perpustakaan umum menyediakan
berbagai bahan pustaka sebagai hasil budaya dengan kata benda management, dan
manager untuk orang yang melakukan
bangsa yang direkam dalam bentuk kegiatan manajemen. Akhirnya Management
tercetak/terekam. Perpustakaan merupakan diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
tempat penyimpanan dan terkumpulnya menjadi manajemen atau pengelolaan.
berbagai karya budaya manusia yang setiap
waktu dapat diikuti perkembangannya MEMIMPIN DI PERPUSTAKAAN
melalui koleksi perpustakaan. Memimpin di perpustakaan mempunyai
d. Fungsi Rekreasi makna melakukan tindakan untuk
mempengaruhi SDP (sumber daya
Perpustakaan umum bukan hanya perpustakaan) untuk mengikuti,
menyediakan bacaan - bacaan ilmiah, tetapi mematuhi,melaksanaka tugas-tugas
juga menghimpun bacaan hiburan berupa kepustakawanan yang diamanahkan agar
buku - buku fiksi dan majalah hiburan untuk tercapai visi dan misi, serta tujuan
anak - anak, remaja dan dewasa. Bacaan perpustakaan. Memimpin di perpustakaan
fiksi dapat menambah pengalaman atau memiliki fungsi diantaranya :
menumbuhkan imajinasi pembacanya dan
a. Memberi petunjuk, saran, perintah, tujuan, diperlukan semua sumber daya
dan amanah agar tercapai tujuan perpustakaan yang ada.
perpustakaan.
a. Perencanaan kerja di
b. Memberi semangat, motivasi, perpustakaan
promosi, dan apresiasi agar lebih aktif.
Plan (merencanakan) menurut Fayol
c. Mampu mencari solusi yang terbaik yaitu suatu pandangan kedepan (look ahead)
untuk keberhasilan tujuan perpustakaan. dimana para manajer memikirkan sumber-
sumber daya apa saja yang dimiliki. Bila
d. Siap melakukan perubahan. Untuk dibawa ke dunia perpustakaan, kira-kira
itu, sebagai seorang pemimpin sumber daya apa saja yang dimiliki oleh
perpustakaan haruslah memiliki ciri- perpustakaan atau apa yang seyogianya
ciri diantaranya : dapat berguna untuk diberikan kepada
pemustaka. Untuk mencapai perencanaan
a. Memiliki sifat jujur
kerja, ada beberapa yang perlu di perhatikan
b. Bertanggung jawab yaitu:

c. Berpengetahuan luas  Perencanaan kerja disesuaikan


dengan bagian masing-masing sesuai
d. Mampu mengarahkan orang lain dengan keadaan atau tujuan yang
ingin dicapai.
e. Memiliki kemampuan bekerja sama  Perencanaan kerja juga perlu
f. Memiliki keyakinan dan kemauan disesuaikan dengan level atau tingkat
untuk maju tugas masing-masing.
 Perencanaan kerja harus
g. Mengetahui bidang tugas yang mencerminkan tugas dan tanggung
dipimpinnya jawab masing-masing.
 Perencanaan juga perlu ditentukan
h. Cepat dan mampu mengambil sumber daya, waktu, dan sarana
keputusan yang terbaik penungjangnya.
 Perencanaan kerja harus berbasis
i. Bersifat adil bijaksana
layanan yang berkualitas, cepat, tepat
j. Mampu mengatasai konflik dan sesuai dengan yang diharapkan.

MANAJEMEN PERPUSTAKAAN b. Pengorganisasian (organizing) di


perpustakaan
Menurut Iskandar (2016: 2)
mengungkapkan bahwa manajemen Istila ini sering kita dengar ketika
perpustakaan adalah proses mengatur, berada di perpustakaan misalnya,
mengarahkan, membimbing, pengorganisasian informasi,
mengendalikan, mempengaruhi sumber daya pengorganisasian staf atau pustakawan,
perpustakaan sehingga dapat bekerja, pengorganisasian koleksi, dan lain-lain.
berkarya, melakukan tugas-tugas Tujuan pengorganisasian di perpustakaan
kepustakawanan agar berjalan sesuai dengan adalah:
tugas, fungsi, dan tujuan perpustakaan.
 Untuk memudahkan garis komando
Dalam pengertian ini menurut Iskandar,
dan garis kordinasi dengan semua
yang ditekankan adalah untuk mencapai
bagian agar setiap pustakawan agar mudah mengambil kebijakan
mengerti dan mengetahui tugas dan selanjutnya.
tanggung jawabnya masing-masing.  Menyiapkan fasilitas yang
 Untuk mengetahui tugas masing- mendukung tupoksi (tugas pokok
masing bagian (job deskription), dan fungsi) staf pustakawan. Dengan
mulai dari level atas sampai level fasilitas ini, diharapkan staf atau
paling bawa. Misalnya, di pustakawan dapat lebih berkarya,
perpustakaan, mulai dari kordinator lebih bersemangat, lebih rajin,lebih
umum, ketua kelompok, subketua memiliki motivasi untuk
kelompok, sampai pada staf atau menunjukan prestasi kerja yang
pustakawan pelaksana. lebih, dan memudahkan dalam
 Untuk mengetahui gambaran struktur melakasanakan tugasnya.
organisasi dari segala aspek  Pimpinan hendaknya bisa bekerja
pekerjaannya. sama, jujur, dan dapat menghargai
bawahannya.
c. Penggerakan (actuating) di  Pimpinan hendaknya memberikan
perpustakaan rasa nyaman,rasa perhatian, rasa
Penggerakan (actuating) yang kepedulian, dan rasa kekeluargaan
dimaksud yaitu kemampuan menggerakan kepada staf perpustakaan.
staf perpustakaan agar melaksanakan tugas
sesuai dengan peran, fungsi dan tanggung d. Pengawasan (controling) di
jawab masing-masing secara baik dan sesuai perpustakaan
dengan standar. Karena itu, actuatingini
Dalam perpustakaan, pengawasan
merupakan keahlian dan tanggung jawab
(controling) merupakan kegiatan yang dapat
pimpinan, karena pimpinanlah yang paling
diartikan melakukan pengamatan, penelitian
berperan dalam keberhasilan actuating di
terhadap semua tugas atau pekerjaan
perpustakaan. Menggerakkan (actuating)
kepustakawanan yang dilakukan oleh pihak
membutukan trik misalnya:
manajer perpustakaan (orang tertentu yang
 Pimpinan harus bisa mendidik, memiliki tugas sebagai pengawas) agar
mengajar, mengaarahkan, sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang
membimbing, melatih, berlaku sehingga diharapkan tercapai tujuan
mengendalikan, memberi contoh, perpustakaan sesuai diharapkan pemustaka
atau bahkan memberi perintah, serta dan masyarakat.
teguran yang sifatnya positif.
Pengawasan (controling) di
 Pustakawan yang berprestasi ada
perpustakaan dilaksanakan dengan tujuan
baiknya diberi hadiah, pujian, atau
sebagai berikut:
bahkan dipromosikan.
 Setiap ada kesempatan staf  Menjamin agar kinerja sumber daya
perpustakaan perlu diingatkan perpustakaan terlaksana dengan baik.
tentang kebijakan, program-program  Menjamin terlaksananya program
yang ingin diraih, dan prosedur yang kerja perpustakaan, terkontrolnya
ingin di ditempuh. sumber daya perpustakaan,
 Secara berkala melihat hasil statistik, anggaran, dan fungsi manajemen
atau laporan yang berhubungan perpustakaan.
dengan hasil kerja staf perpustakaan,  Menjamin efektivitas dan efesiensi
perpustakaan.
 Menghindari kegagalan rencana prasarana, serta kemajuan
kerja, kerugian, penyalahgunaan atau perpustakaan.
penyimpangan, termasuk masalah-
masalah yang mengganggu proses • Cepat dalam pengambilan keputusan.
manajemen perpustakaan.
• Perpustakaan lebih cepat
berkembang dan maju.

e. Pengisian jabatan (staffing) di


g. Memotivasi (motivating) di
perpustakaan
perpustakaan
Staffing di perpustakaan adalah
Pustakawan melakukan, memerintah,
penempatan pustakawan sesuai dengan
mengarahkan, membujuk, mendorong,
jabatan yang tertuang dalam struktur
menyemangati, menginspirasi pustakawan
organisasi yang telah dibuat dan sesuai
agar dapat bekerja sama, dapat
kriteria serta fungsi masing-masing dari
melaksanakan tugasnya dengan baik, dapat
struktur tersebut. Staffing di perpustakaan
lebih bersungguh-sungguh dan bersemangat
dapat dilakukan dengan berbagai cara
dalam melaksanakan tugas kepustakawan
misalnya, melakukan pemelihan, merekrut,
yang diamanatkan kepadanya sehingga
pendaftaran pejabat baru, promosi, mutasi,
tercapai tujuan perpustakaan. Memotivasi
atau sistem kontrak kerja, termasuk lelang
pustakawan biasanya dilakukan oleh
jabatan.
pimpinan atau para manajer di perpustakaan
f. Pemberdayaan (empowering) di misalnya, kepala, koordinator bagian, atau
perpustakaan. ketua kelompok dalam perpustakaan. Tujuan
memotivasi pustakawan adalah:
Empowering di perpustakaan bisa
diartikan sebagai pemberdayaan, pembagian • Menumbuhkan semangat dan gairah
kekuasaan, atau mendelegasikan wewenang kerja pustakawan.
kepada pustakawan di dalam perpustakaan.
• Menjadikan pustakawan loyal, baik
Manfaat empowering di perpustakaan
kepada sesama pustakawan,
adalah:
pemustaka, maupun kepada
• Membuat kinerja pustakawan tinggi organisasi profesinya.
dan berjalan dengan baik, cepat, dan
• Tercipta suasana kerja yang nyaman
berhasil.
dan harmonis
• Pembagian tugas merata.
• Menumbuhkan rasa tanggung jawab
• Mudah melakukan penilaian kerja. pustakawan terhadap bidang
tugasnya masing-masing.
• Membuat pustakawan lebih berkreasi
untuk mencari solusi dalam menangani • Pustakawan mampu mencari solusi
masalah. atas permasalahan dalam tugasnya

• Mudah mengontrol administrasi, • Pustakawan mampu berkarya,


keuangan, manfaat sarana dan berkarier, dengan lebih baik.
h. Fasilitas (Facilitating) di untuk staf atau pustakawan, ruang
perpustakaan pertemuan, lobby, ruang untuk penelusuran
atau OPAC (online public acces catalog),
Fasilitas (Facilitating) di mushala, kantin, dan lain-lain.
perpustakaan diperlukan agar koleksi dapat
tertata dengan baik dan pemustaka dapat Pemustaka
belajar atau memanfaatkan koleksi sehingga
pemustaka merasa nyaman memanfaatkan . Fleming sebagaimana dikutip
perpustakaan. sedangkan fasilitas bagi Noorika R. Widuri (2015:15) secara tegas
pustakawan adalah dapat melaksanakan mengatakan bahwa pemustaka atau
pekerjaan kepustakawanan dengan baik pengguna adalah mereka yang menerima
sehingga tujuan perpustakaan dapat tercapai. manfaat utama dari suatu sistem informasi
Fasilitas di perpustakaan biasanya terdiri yang diciptakan. Pemustaka dapat dibagi
dari: menjadi Dua yaitu pemustaka aktual dan
pemustaka potensial. Pemustaka aktual
• Perabot adalah orang yang telah menjadi anggota
perpustakaan dan menggunakan
Perabot yaitu semua kelengkapan atau perpustakaan. Sedangkan pemustaka
barang-barang yang menunjang tugas-tugas potensial yaitu baru mengenal atau baru
dalam perpustakaan misalnya, meja, kursi, mengetahui tentang perpustakaan.
rak buku, papan pengumuman, dan lain-lain.
METODE PENELITIAN
• Peralatan
Metode penelitian
Peralatan yaitu semua perangkat peralatan
yang menunjang tugas-tugas perpustakaan Metode yang digunakan dalam
misalnya, komputer, printer, LCD, alat tulis, penelitian ini adalah metode deskriptif.
telepon, fax dan lain-lain. Menurut Kamus Praktis Bahasa Indonesia
(2010:324), metode ini memaparkan atau
• Koleksi melukiskan sesuatu dengan k ata-kata secara
jelas dan terperinci.
Koleksi yaitu semua koleksi atau bahan
pustaka baik yang berbentuk cetak, maupun Variabel Dan Defenisi Operasional
noncetak, berbentuk buku ataupun nonbuku
misalnya, bentuk buku yaitu majalah, buku Menurut Surharsimi Arikanto
teks, surat kabar, jurnal, dan sebagainya; (1993:91) dalam bukunya prosedur
bentuk nonbuku misalnya, CD, DVD, penelitian: suatu pendekatan praktik
termasuk koleksi digital dan lain-lain. mengatakan Variabel adalah objek
penelitian atau menjadi titik perhatian suatu
• Sumber daya perpustakaan (SDP) penelitian. . Dalam penelitian ini
menggunakan Variabel tunggal yaitu
Sumber daya perpustakaan adalah
“Implementasi Manajemen Perpustakaan
keseluruhan sumber daya perpustakaan
Dalam Meningkatkan Jumlah Pemustaka
termasuk pustakawan yang bertugas dalam
(Studi Pada Dinas Kearsipan dan
perpustakaan, dan administrasi yang
Perpustakaan Daerah Kabupaten Halmahera
mendukung terlaksananya proses kerja
Utara).” Adapun definisi operasional yaitu
perpustakaan dan lain-lain misalnya ruang-
sebagai proses pelaksana pengelolahan
ruang untuk menempatkan koleksi, ruang
perpustakaan dalam meningkatkan jumlah
baca atau ruang untuk pemustaka, ruang
pemustaka di Dinas Kearsipan dan sampel adalah 30 orang pimpinan dan
Perpustakaan Daerah Kabupaten Halmahera pemustaka. Tempat pelaksanaan penelitian
Utara. Variabel tersebut diukur melalui di Kantor Perpustakaan Arsip dan
indikator sebagai berikut : Dokumentasi Kabupaten Halmahera Utara.
a. Kepemimpinan di perpustakaan Teknik Analisis Data
b. Perencanaan (planning) di Analisis data adalah proses mencari
perpustakaan dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, penyebaran
c. Pengorganisasian (organizing) di
kuisioner, catatan lapangan dan
perpustakaan
dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis
d. Penggerakan (actuating) di dengan mengunakan teknik analisis
perpustakaan deskriptif dengan table distribusi frekuensi
dan rumus presentase yang mengacu pada
e. Pengawasan (controling) di pendapat Henword dalam Roger
perpustakaan Eizenhower. P (2014:35).
f. Pengisian jabatan (staffing) di HASIL PENELITIAN DAN
perpustakaan PEMBAHASAN
g. Pemberdayaan (empowering) di Kepemimpinan di perpustakaan
perpustakaan
Kepemimpinan adalah proses
h. Memotivasi (motivating) di mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah
perpustakaan kelompok yang diorganisir kearah
pencapaian tujuan (Rauch & Behling,
i. Fasilitas (Facilitating) di 2001:46). Berdasarkan jawaban yang
perpustakaan diberikan responden, menunjukan bahwa 12
Populasi Dan Sampel (40,0%) responden menyatakan
kepemimpinan yang diterapkan bersifat
Dalam penelitian ini yang menjadi situasional, kemudian 1 (3,3%) responden
populasi adalah pimpinan, dan pemustaka menyatakan kepemimpinan yang diterapkan
yang berkunjung ke Dinas Kearsipan dan bersifat gabungan, 10 (33,3%) responden
Perpustakaan Daerah Kabupaten menyatakan kepemimpinan yang diterapkan
HalmaheraUtara setiapa minggu. Melalui bersifat Demokratis, 7 (23,3%) responden
data yang diperoleh dari Dinas Kearsipan tidak menyatakan.
dan Perpustakaan Daerah Kabupaten
HalmaheraUtara dari bulan Januari sampai Dengan demikian dapat disimpulkan
bulan April 2018 rata-rata 300 orang setiap bahwa 12 (40,0%) responden menyatakan
minggu. Menurut Suharsimi Arikunto kepemimpinan yang diterapkan bersifat
(2002:102) Jika subjeknya sebesar atau lebih situasional. Hal ini mengindikasikan bahwa
dari 100 orang maka dapat ditarik sampel kepemimpinan yang ada di Dinas Kearsipan
10% dari jumlah populasi tersebut. Untuk dan Perpustakaan Daerah Kabupaten
itu yang menjadi sampel dalam penelitian ini Halmahera Utara cukup baik untuk menjaga
adalah 10% dari jumlah populasi yaitu 300 keseimbangan kerja.
orang sehingga dengan demikian jumlah
Perencanaan (planning) di perpustakaan fungsi pengorganisasian yang dilakukan
Pimpinan atau pun sataf cukup baik. Hal ini
Perencanaan adalah rangkaian mengindikasikan banyak kekosongan dalam
menetapkan hal-hal yang akan dikerjakan struktur Organisasi.
dalam rangka pencapaian tujuan yang
diinginkan (I made Trisna Semara, 2018:1). Penggerakan (Actuating) di perpustakaa
tuk menjaga keseimbangan kerja.
berdasarkan hasil penelitian bahwa 13 Penggerakan (Actuating) adalah
(43,3%) responden menyatakan fungsi tindakan mengusahakan hubungan-
perencanaan yang diterapkan cukup baik, hubungan kelakuan yang efektif antara
kemudian 10 (33,3%) responden orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja
menyatakan fungsi perencanaan yang sama secara efesien. Dengan demikian
diterapkan sangat baik, 0 (0,0%) responden mereka dapat memperoleh kepuasan pribadi
menyatakan fungsi perencanaan yang dalam melaksanakan tugas-tugas dalam
diterapkan kurang baik dan 7 (23,3%) kondisi lingkungan tertentu guna mencapai
responden tidak menyatakan. tujuan ( G.R. Terry dalam A.E. Ted Wall,
2008:101). Berdasarkan hasil penelitian
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 0 (0,0%) responden menyatakan
bahwa fungsi perencanaan yang dilakukan kebijakan pemimpin dalam memberikan
oleh pimpinan cukup baik yaitu 13 (43,3%). penggerakan terhadap staf adalah sangat
Hal ini mengindikasikan bahwa pimpinan baik, kemudian 10 (33,3%) responden
tidak hampir melibatkan dalam menyusun menyatakan kebijakan pemimpin dalam
perencanaan program karena penyusunan memberikan pengarahan adalah cukup baik,
program hanya bisa di akomodir oleh 13 (43,3%) kebijakan pemimpin dalam
Kasubag program. memberikan penggerakan adalah kurang
baik, dan 7 (23,3%) responden tidak
Pengorganisasian (organizing) di menyatakan.
perpustakaan
Dengan demikian dapat disimpulkan
Menurut Alam S. (2007:134) bahwa 13 (43,3%) responden menyatakan
Pengorganisasian diartikan sebagai kebijakan pemimpin untuk menggerahkan
keseluruhan proses pengelompokan orang- staf adalah kurang baik. Hal ini
orang, alat-alat, tugas, tanggung jawab, dan mengindikasikan pimpinan secara tidak
dapat digerakan dalam rangka mencapai maksimal memberikan penggerakan
tujuan. Berdasarkan hasil penelitian bahwa 1 kegiatan-kegiatan kerja terhadap staf
(3,3%) responden menyatakan Fungsi perpustakaan untuk dapat meningkatkan
pengorganisasian yang dilakukan Pimpinan jumlah pemustaka.
atau pun staf sangat baik, kemudian 22
(73,3%) responden menyatakan fungsi Pengawasan (Controling) di perpustakaan
pengorganisasian yang dilakukan Pimpinan
atau pun staf cukup baik, 0 (0,0%) Pengawasan (Controling)
responden menyatakan fungsi adalah sebuah proses yang dilakukan untuk
pengorganisasian yang dilakukan Pimpinan meyakinkan bahwa semua kegiatan (dalam
atau pun staf kurang baik, dan 7 (23,3%) proses manajemen) berjalan mengikuti
responden tidak menyatakan. rencana yang telah ditetapkan dan menuju
kepada sasaran yang harus dicapai ( Stoner
Dengan demikian dapat di simpulkan & Wankel dalam Achmad S. Ruky,
bahwa 22 (73,3) responden menyatakan 2002:217). Berdasarkan hasil penelitian
bahwa 6 (20%) responden menyatakan menyatakan pimpinan perpustakaan cukup
pimpinan perpustakaan selalu melakukan baik melakukan pengisian jabatan, 18 (%)
pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan responden menyatakan pimpinan
kerja di Dinas Kearsipan dan perpustakaan perpustakaan kurang baik melakukan
daerah Kabupaten Halamahera Utara, pengisian jabatan, dan 7 (23,3%) responden
kemudian 17 (56,7%) responden tidak menyatakan.
menyatakan Kadang-kadang melakukan
pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan Dengan demikian dapat di simpulkan
kerja di Dinas Kearsipan dan perpustakaan bahwa 18 (%) responden menyatakan
daerah Kabupaten Halmahera Utara, 0 pengisian jabatan yang dilakukan oleh
(0,0%) responden menyatakan tidak perna pimpinan adalah kurang baik. Hal ini
melakukan pengawasan terhadap kegiatan- mengindikasikan banyak jabatan yang
kegiatan kerja di Dinas Kearsipan dan belum terisi dan juga pengisian jabatan
perpustakaan daerah Kabupaten Halmahera dilakukan pimpinan tidak sesuai bidang ilmu
Utara, dan 7 (23,3%) responden tidak yang di miliki.
menyatakan.
Pemberdayaan (empowering) di
Dengan demikian dapat di simpulkan perpustakaan
bahwa 17 (56,7%) responden menyatakan
Empowering di perpustakaan bisa
pimpinan kadang-kadang melakukan
berarti menggunakan tanggung jawab
pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan
mengambil keputusan langsung atau pun
kerja di Dinas Kearsipan dan perpustakaan
memberi tugas dan tangguang jawab kepada
daerah Kabupaten Halmahera Utara. Hal ini
pustakawan untuk melaksanakan tugas dan
mengindikasikan minimmya mengevaluasi
tangguang jawab tersebut seperti,
program kerja yang berdampak secara
pendelegasian wewenang. (Iskandar,
langsung pada pemustaka misalnya tidak
2016:29). Berdasarkan hasil penelitian
ada suatu sistem yang digunakan untuk
bahwa 9 (30%) responden menyatakan
melakukan penelusuran, banyak koleksi
pimpinan perpustakaan selalu melakukan
yang tidak tepat sasaran untuk kebutuhan
pemberdayaan, kemudian 13 (43,3%)
pemustaka.
responden menyatakan kadang-kadang
Pengisian jabatan (staffing) di melakukan pemberdayaan, 1 (3,3%)
perpustakaan responden menyatakan tidak perna
melakukan pemberdayaan, dan 7 (23,3%)
Pengiasian jabatan (staffing) adalah responden tidak menyatakan.
penempatan pustakawan sesuai dengan
jabatan yang tertuang dalam struktur Dengan demikian dapat di simpulkan
organisasi yang telah dibuat dan sesuai bahwa 13 (43,3%) responden menyatakan
kriteria serta fungsi masing-masing dari pimpinan kadang-kadang melakukan
struktur. Staffing di perpustakaan dapat pemberdayaan di perpustakaan. Hal ini
dilakukan dengan berbagai cara misalkan, mengindikasikan pimpinan kurang
melukan pemilihan, merekrut pendaftaran melakukan pembagian kekuasaan.
pejabat baru dan lain-lain. Berdasarkan hasil
Memotivasi (motivating) di perpustakaan
penelitian bahwa 5 (%) responden
menyatakan pimpinan perpustakaan sudah Perlu setiap pemimpin perpustakaan
melakukan pengisian jabatan dengan sangat mengetahui, memiliki ketrampilan, dan
baik, kemudian 0 (%) responden keahlian dalam memotivasi staf
perpustakaan (mengarahkan, membujuk, memadai, 20 (66,7%) responden
mendorong, dan menyemangati) demi menyatakan kondisi gedung yang ada di
terealisasinya tujuan perpustakaan sebagai Dinas Kearsipan dan perpustakaan daerah
wahana belajar sepanjang hayat (Iskandar, Kabupaten Halmahera Utara tidak memadai,
2016:37). Berdasarkan hasil penelitian dan 7 (23,3%) responden tidak menyatakan.
bahwa 7 (23,3%) responden menyatakan
pimpinan perpustakaan selalu memotivasi Dengan demikian dapat disimpulkan
staf, kemudian 16 (53,3%) responden bahwa 20 (66,7%) responden menyatakan
menyatakan pimpinan perpustakaan kadang- bahwa kondisi gedung di Dinas Kearsipan
kadang memotivasi staf, 0 (0,0%) responden dan perpustakaan daerah Kabupaten
menyatakan pimpinan tidak perna Halmahera Utara tidak memadai. Hal ini
memotivasi staf, dan 7 (23,3%) responden menunjukan bahwa kondisi gedung di Dinas
tidak menyatakan. Kearsipan dan perpustakaan daerah
Kabupaten Halmahera Utara sudah kelihatan
Dengan demikian dapat di simpulkan tidak baik ( bekas rumah camat), dan hanya
bahwa 16 (53,3%) responden menyatakan memiliki satu lantai sementara untuk skala
pimpinan perpustakaan kadang-kadang gedung perpustakaan Daerah harus dua
memotivasi staf. Hal ini mengindikasikan lantai, hal ini harus memberikan perhatian
staf atau pustakawan tidak memiliki spirit yang serius dari pimpinan.
kerja sehingga banyak program kerja yang
tidak berjalan secara baik untuk b. Jumlah koleksi
meningkatkan jumlah pemustaka.
Meskipun tidak terlalu banyak,
Fasilitas (facilitating) di perpustakaan beberapa koleksi yang sering digunakan
lebih baik disediaan lebih dari satu
a. Kondisi gedung eksemlar. Hal ini mengantisipasi
kemungkinan pengguna yang hendak
Gedung atau ruang perpustakaan meminjam koleksi atau pun hilang. Hasil
adalah bangunan yang sepenuhnya di penelitian berdasarkan jumlah koleksi di
peruntukan bagi seleuru aktivitas sebuah perpustakaan menunjukan bahwa, 3 (10,0%)
perpustakaan. Gedung perpustakaan harus responden menyatakan jumlah koleksi di
memiliki bangunan besar dan permanen perpustakaan sangat memadai, kemudian 11
minimal satu lantai. Gedung perpustakaan (36,7%) responden menyatakan jumlah
memiliki tempat yang terdiri dari sejumlah koleksi di perpustakaan cukup memadai, 9
ruangan yang tiap-tiap ruangan tersebut (30,0%) responden menyatakan bahwa
mempunyai fungsi yang berbeda-beda. jumlah koleksi yang ada di perpustakaan
Misalnya; ruang koleksi, ruang baca, ruang kurang memadai, dan 7 (23,3%) responden
pelayanan, ruang kerja/ teknis administrasi. tidak menyatakan.
Hasil penelitian berdasarkan kondisi gedung
di Dinas Kearsipan dan perpustakaan daerah Dengan demikian dapat disimpulkan
kabupaten Halmahera utara menunjukan bahwa 11 (30,0%) responden menyatakan
bahwa 1 (3,3%) responden menyatakan jumlah koleksi yang ada di perpustakaan
kondisi gedung yang ada di Dinas Daerah cukup memadai. Hal ini
Kearsipan sangat memadai, kemudian 2 mengindikasikan bahwa perpustakaan perlu
(6,7%) respomden menyatakan bahwa menambah koleksi yang diperlukan oleh
kondisi gedung yang ada di Dinas pemustaka untuk meningkatkan jumlah
Kearsipan dan perpustakaan daerah pemustaka.
Kabupaten Halmahera Utara cukup
c. Up to date koleksi dibutukan ketika berkunjung ke
perpustakaan selalu ada, kemudian 4
Koleksi memegang peranan penting (13,3%) responden menyatakan informasi
dalam mengukur tinggkat keberhasilan yang dibutukan ketika berkunjung ke
perpustakaan, perpustakaan akan mencapai perpustakaan kadang-kadang ada, 0 (0,0%)
jika ada titik temu antara kebutuhan responden menyatakan informasi yang
pemustaka dan ketersediaan koleksi. dibutukan ketika berkunjung ke
Pemustaka berkunjung ke perpustakaan perpustakaan adalah tidak ada, dan 23
berharap banyak buku baru yang harus di (76,7%) responden tidak menyatakan.
tawarkan oleh perpustakaan. Hasil penelitian
berdasarkan keterbaruan koleksi atau up Dengan demikian dapat disimpulkan
datenya koleksi di perpustakaan menunjukan bahwa 4 (13,3%) responden menyatakan
bahwa, 0 (0,0%) responden menyatakan informasi yang dibutukan ketika berkunjung
selalu up to date, kemudian 15 (50,0%) ke perpustakaan adalah kadang—kadang
responden menyatakan koleksi di ada. Hal ini mengindikasikan bahwa
perpustakaan tidak sesuai dengan kebutuhan perpustakan sering belum dapat memenuhi
pemustaka, 8 (26,7%) responden akan kebutuhan pemustakanya dengan baik
menyatakan bahwa koleksi yang ada di karena informasi yang dicari kadang-kadang
Dinas Kearsipan dan perpustakaan daerah tidak ditemukan secara maksimal.
tidak up to date, dan 7 (23,3%) responden
tidak menyatakan. e. Katalog yang digunakan

Dengan demikian dapat disimpulkan Yaitu Daftar yang berisi informasi


bahwa 15 (50,0%) responden menyatakan khusus(alat penelusuran), seperti nama,
koleksi di perpustakaan tidak sesuai dengan panjang, jenis dan lokasi dari berkas atau
kebutuhan pemustaka. Hal ini ruang penyimpangan. Berdasarkan hasil
mengindikasikan bahwa sumber informasi penelitian terhadap jenis apa yang
yang ada di Dinas Kearsipan dan digunakan bahwa 0 (0,0%) responden
perpustakaan Daerah kebanyakan memiliki menyatakan sistem katalog yang digunakan
koleksi lama dan ini juga membuktikan adalah katalog online, kemudian 0 (0,0%)
perpustakaan Daerah belum meningkatkan responden menyatakan sistem katalog yang
jumlah pemustaka. digunakan adalah katalog manual, 23
(76,7%) responden menyatakan sistem
d. Informasi yang dibutukan/kepuasan katalog yang digunakan tidak ada kedua-
pemustaka duanya, dan 7 (23,3%) responden tidak
menyatakan.
Kepuasan pemustaka adalah tujuan
akhir ketika melakukan manajemen Dengan demikian dapat di simpulkan
perpustakaan. kepuasan pemustaka hanya bahwa 23 (76,7%) responden menyatakan
akan tercapai jika perpustakaan belum ada penerapan sistem katalog. Hal ini
menjalankan fungsinya dengan baik dan mengindikasikan pemustaka mengalami
sesuai standar, layanan perpustakaan yang kesulitan ketika melakukan penelusuran di
obtimal, dan kegiatan-kegiatan perpustakaan perpustakaan daerah.
berjalan sesuai target. Hasil penelitian
berdasarkan apakah informasi yang f. Sumber daya manusia (SDM)
dibutukan selalu ada di perpustakaan
Sumber daya manusia perpustakaan
menunjukan 3 (10,0%) responden
merupakan semua yang bekerja di
menyatakan bahwa informasi yang
perpustakaan baik yang melakukan tugas- ada di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan
tugas pook maupun tugas-tugas pelengkap. Daerah menunjukan 4 (13,3%) responden
Sumber daya manusia ini merupakan faktor menyatakan sikap petugas dalam
yang paling dominan bila dibandingkan memberikan pelayanan kepada pemustaka
dengan sumber daya yang lain dalam suatu perpustakaan sangat baik, kemudian 19
perpustakaan, karna keberhasilan suatu (63,3%) responden menyatakan sikap
perpustakaan akan sangat tergantung pada petugas dalam memberikan pelayanan
sumber daya manusia yang ada (Cintia kepada pemustaka perpustakaan cukup baik,
Septiani, 2008:12). Berdasarkan keadaan 0 (0,0%) responden menyatakan sikap
sumber daya manusia dalam mengelolah petugas dalam memberikan pelayanan
perpustakaan bahwa, 0 (0,0%) responden kepada pemustaka perpustakaan tidak baik,
menyatakan sumber daya manusia di dan 7 (23,3%) responden tidak menyatakan.
perpustakaan sangat baik dalam mengelolah
perpustakaan, kemudian 11 (36,7%) Dengan demikian dapat disimpulkan
responden menyatakan sumber daya bahwa responden menyatakan sikap petugas
manusia dalam mengelolah perpustakaan dalam memberikan pelayanan kepada
adalah cukup baik, 12 (40%) responden pemustaka perpustakaan cukup baik
menyatakan bahwa sumber daya manusia berdasarkan jawaban responden yaitu 19
dalam mengelolah perpustakaan kurang (63,3%). Hal ini mengindikasikan bahwa
baik, dan 7 (23,3%) responden tidak petugas perpustakaan cukup ramah dalam
menyatakan. memberikan pelayanan kepada pemustaka.

Dengan demikian dapat disimpulkan Kesimpulan


bahwa 12 (40%) responden menyatakan
Dalam penelitian ini teridentifikasi
bahwa sumber daya manusia dalam
bahwa implementasi manajemen
mengelolah perpustakaan daerah adalah
perpustakaan dalam meningkatkan jumlah
kurang baik. Hal ini mengindikasikan bahwa
pemustaka belum dikatakan berhasil, hal ini
sumber daya manusia di perpustakaan
dapat dilihat sebagai berikut :
daerah belum memberikan peningkatan
1. Responden menyatakan bahwa
jumlah pemustaka dan kepuasan informasi
kebijakan pemimpin dalam
kepada pemustaka karena pada awalnya
melakukan perencanaan (planning)
responden menyatakan sering mengalami
untuk pengolaan, pengorganisasian
kesulitan dalam hal melakukan penelusuran
(organizing) kerja, penggerakan
informasi.
(actuating) terhadap staf, pengisian
g. Melayani pemustaka jabatan (staffing) untuk melakukan
pembagian kerja, pemberdayaan
Layanan perpustakaan merupakan (empowering) bagi staf atau pun
salah satu kegiatan utama di setiap pustakawan, memotivasi
perpustakaan. Layanan berhubungan (motivating) staf, dan fasilitas
langsung dengan pemustaka, sekaligus (facilitating) di perpustakaan,
merupakan barometer keberhasilan ternyata belum berhasil memberikan
perpustakaan. Perpustakaan hendaknya kontribusi positif untuk dapat
bemberikan layanan prima yang berarti meningkatkan jumlah pemustaka
cepat, tepat, mudah, sederhana murah serta karena hanya 30 orang jumlah
memuaskan pemustakanya. Hasil penelitian pemustaka yang datang setiap
berdasrkan sikap petugas perpustakaan yang minggu di Dinas Kearsipan dan
Perpustakaan Daerah Kabupaten perpustakaan sehingga kegiatan-
Halmahera Utara. kegiatan kerja dapat berjalan sesuai
2. Jawaban responden menyatakan dengan aturan-atuaran mengelolah
bahwa keterbatasan sumber daya perpustakaan, untuk dapat
manusia yang mampu mengelola meningkatkan jumlah pemustaka.
perpustakaan hanya empat orang. 3. Dinas Kearsipan dan perpustakaan
3. Koleksi di Dinas Kearsipan dan daerah Kabupaten Halmahera Utara
perpustakaan daerah Kabupaten harus melakukan pengadaan koleksi
Halmahera Utara rata-rata tidak yang sesuai dengan kebutuhan
sesuai dengan kebutuhan pemustaka pemustaka (up to date).
sehingga dibutuhkan koleksi baru 4. Dinas Kearsipan dan perpustakaan
untuk memenuhi kebutuhan daerah Kabupaten Halmahera Utara
pemustaka. harus membuat suatu sistem
4. Hasil penelitian menunjukan bahwa penelususran informasi seperti
Pemustaka kadang-kadang katalog agar dapat memudahkan
mengalami kesulitan dalam pemustaka dalam menelusur
melakukan Penelusuran informasi di informasi.
Dinas Kearsipan dan perpustakaan 5. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan
daerah Kabupaten Halamahera daerah Kabupaten Halmahera Utara
Utara. harus melakukan pengadaan koleksi
5. Hasil penelitian menunjukan bahwa yang baik sesuai dengan kebutuhan
pemustaka kadang-kadang pemustaka.
mendapatkan informasi yang
dibutukan di Dinas Kearsipan dan DARTAR PUSTAKA
perpustakaan daerah Kabupaten
Amins, Achmad H. Manajemen Kinerja
Halmahera Utara.
Pemerintah Daerah. Yogyakarta :
Laksbang Pressindo, 2012.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka Arikanto, Surhasimi. Prosedur penelitian:
yang dapat penulis sarankan ialah : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
1. Diharapkan kepada Kepala Dinas Rineka Cipta, 2002.
Kearsipan dan perpustakaan daerah
Kabupaten Halmahera Utara agar Aziz, Safrudin. Perpustakaan ramah
lebih serius memberikan kebijakan- Difabel: mengelolah layanan
kebijakan dalam hal mengelolah informasi bagi pemustaka Difabel.
Dinas Kearsipan dan perpustakaan Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014.
daerah sesuai dengan prinsip-prinsip
manajemen perpustakaan sehingga Basuki, Sulistyo. Pengantar Ilmu
dapat meningkatkan jumlah Perpustakaan. Jakarta: Universitas
pemustaka lebih dari 30 hingga Terbuka, 1993.
100/200 setiap minggu. Darmono. Manajemen Berbasis Sekolah
2. Dinas Kearsipan dan perpustakaan Konsep, Strategi dan Implemenlasi
daerah Kabupaten Halmahera Utara Bandung: PT. Reni;kja Rosdakatya,
perlu lagi meningkatkan 2001.
pengetahuan atau sumber daya
manusianya di bidang ilmu
Darmono. Manajemendan Tata Kerja Ratnaningsih. “pemberdayaan
Perpustakaan Sekolah. perpustakaan dan pustakawan
Jakarta:PT.Gramedia Widya Sarana menjelang abad 21”dalam koswara,
Indonesia Sutarno NS, 2001. E ( Eds.). dinamika infomasi dalam
Era Global. Bandung : pengurus
Echols, john M.dan Shadily, Hasan. Kamus daerah ikatan pustakawan Indonesia
inggris Indonesia. Gramedia jawa Barat bekerjasama dengan
pustaka. New York-Jakarta. 2003. penerbit PT Remaja Rosadakarya,
1998.
Fuad, M. Pengantar Bisnis. Jakarta :
Gramedia pustaka utama, 2000. Soeatminah. Perpustakaan
kepustakawanan dan pustakawan.
Hadi, Sudian. peran pustakawan dalam
Bandung: kanisius, 2002.
meningkatkan jasa layanan kepada
pemustaka di kantor arsip dan Subagyo, J P. Metode Penelitian; dalam
perpustakaan daerah kota ternate. teori dan praktek. Jakarta: PT
Manado: unsrat, 2014. Rineka Cipta, 2006.
Herman,SRachman. Manajemen dan Tata Sucahyowati, Hari. Pengantar manajemen.
Kerja Perpustakaan Sekolah. Wilis, 2017.
Jakarta : Grasindo. 2006.
Sukwiaty, Hj Jamal Sudirman H. Dan
Herujito, M Yayat. Dasar-dasar Sukamto Slamet. Ekonomi.
manajemen. Bogor : Grasindo, 2001. Yudhistira Ghalia Indonesia, 2006..
HS, Lasa. Manajemen Perpustakaan. Usman, Husaini. Manajemen; Teori,
Yogyakarta : PT. Gama Media, 2008. praktik, dan Riset Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
Iskandar. Manajemen dan budaya
perpustakaan . Bandung: Refika Widuri, R Noorika. Pena Pustakawan;
Aditama, 2016. Bunga Rampai Publikasi
Perpustakaan. Bandung : Yrama
Kristiawan, Muhammad. Manajemen
Widya, 2015.
pendidikan. Yogyakarta :
Deepublish, 2017. Yani, Indri. Manajemen Perpustakaan.
Palembang : Institut Agama Islam
Oxford University. Oxford learner’s pocket
Negeri Raden Fatah, 2015.
dictionary Third Edition. Oxford
university press. Oxford, 2009. http://jhonnix.blogspot.co.id/2015/11/penger
tian-perpustakaan-umum/diakses
Pattileuw, E Roger. Implementasi
pada Tanggal 15 Mei 2018
Manajemen Perpustakaan Dalam
Meningkatkan Kualitas Pelayanan http://repository.usu.ac.id/2011/perpustakaa
Di Perpustakaan SMA NEGERI 9 n-umum/diakses pada Tanggal 15
Manado. Manado: UNSRAT, 2014. Mei 2018
Pamuntjak, R Syarial. 2000. Pedoman
Penyelenggaraan Perpustakaan.
Jakarta : Jambatan

Anda mungkin juga menyukai