Memiliki perjalanan sejarah yang menarik, kisah Gedung Ampera juga tidak bisa
lepas dari peristiwa gejolak politik di Indonesia.
Karena itu, aktivitas sekolah di Gedung Ampera yang dimiliki Teng Tjai
dihentikan dan ditutup, lalu diambil alih oleh KAMI (kelompok Kesatuan Aksi
Mahasiswa Indonesia). Mereka memanfaatkan gedung dan fasilitasnya untuk
markas. Selain KAMI, menurut Luki, kelompok KAPPI (Kesatuan Aksi Pemuda
Pelajar Indonesia) juga sempat ikut menduduki Gedung Ampera. Nama gedung
pun diubah menjadi Gedung Ampera yang berasal dari singkatan Amanat
Penderitaan Rakyat.
Gedung Ampera Cianjur pun kini tetap difungsikan seperti sedia kala untuk
sarana pertunjukan seni dan kerap disewakan, meski kondisinya
memprihatinkan karena kurang terurus.