Anda di halaman 1dari 67

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia


Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil,
yang dilengkapi dengan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia Nomor 93/K.1/PDP.07/2021 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, dan Keputusan
Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor : 94/K.1/Pdp.07/2021 tentang
Kurikulum Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Pelatihan dasar bagi
seorang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) merupakan suatu kewajiban yang
harus diikuti. Tujuan dari pelatihan dasar ini merupakan wujud membangun
integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, serta
memperkuat profesionalisme serta kompetensi sesuai bidangnya.

Dalam kurikulumnya memuat mata diklat aktualisasi sebagai sintesa mata diklat
pada agenda I (Agenda Sikap Perilaku Bela Negara), II (Agenda Nilai-nilai
Dasar PNS) , III (Agenda Kedudukan dan Peran PNS dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia), dan IV (Agenda Habituasi) yang sebelumnya telah dibekali
pada peserta diklat. Dikatakan sebagai sintesa mata diklat yang telah
diberikan, karena pada mata diklat aktualisasi merupakan penuangan bentuk
rancangan maupun laporan penerapan mata diklat yang pernah diperoleh pada
saat praktek lapangan selama 30 hari. Penerapannya sekaligus memberikan
inovasi bagi peserta didik untuk berkreasi memberikan nilai tambah bagi Satker
yang akan ditempatinya.

Agenda IV…
2

Agenda IV sebagai agenda Habituasi merupakan mata diklat yang membekali


peserta diklat dengan kegiatan pembelajaran konsepsi aktualisasi, penjelasan
aktualisasi, penyusunan dan penyajian rancangan aktualisasi, pelaksanaan
aktualisasi di tempat kerja atau magang, penyusunan laporan, dan penyajian

hasil aktualisasi. Waktu yang ditempuh dalam menjalani mata diklat ini
sebanyak empat puluh tiga jam pelajaran (43 jp) yang dilaksanakan di kelas (on
campus) dan di tempat kerja (off campuss). Aktualisasi yang menjadi bagian
dari agenda habituasi merupakan suatu proses bentuk pengetahuan dan
pemahaman dalam pembelajaran yang diwujudkan pada kenyataan atau
aktual. Proses demikian bagi peserta diklat sangat memerlukan bimbingan dan
pendampingan pada pelaksanaanya, Melihat begitu pentingnya mata diklat ini,
perlu dibuat suatu pedoman pelaksanaan, agar memudahkan bagi peserta
diklat, pembimbing (mentor dan coach), penyelenggara dalam pelaksanaan
mata diklat aktualisasi. Agenda pembelajaran Habituasi ini diberikan untuk
memfasilitasi Peserta melakukan proses aktualisasi substansi Mata Pelatihan
agenda II dan agenda III di tempat kerja melalui pembiasaan diri terhadap
kompetensi yang telah diperolehnya melalui berbagai Mata Pelatihan yang telah
dipelajari.

B. Maksud dan tujuan

1. Maksud. Maksud penyusunan buku pedoman ini untuk menjelaskan


tentang tata cara penyelenggaraan pembelajaran aktualisasi pada
pelatihan dasar calon pegawai negeri.
2. Tujuan. Tujuan pedoman aktualisasi ini agar mendapatkan pemahaman
yang sama tentang konsepsi aktualisasi dan pembelajaran aktualisasi yang
meliputi rancangan aktualisasi, bimbingan penulisan rancangan aktualisasi,
pelaksanaan seminar rancangan aktualisasi, pelaksanaan rancangan
aktualisasi di tempat kerja dan penyusunan laporan aktualisasi, penyiapan
rencana presentasi laporan pelaksanaan aktualisasi, dan pelaksanaan
seminar aktualisasi.
C. Dasar…
3

C. Dasar :

1. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
2. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor
93/K.1.PDP.07/2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil.
3. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor
94/K.1.PDP.07/2021 tentang Kurikulum Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil.
4. Modul Habituasi Pelatihan Dasar Calon PNS, edisi revisi April Tahun 2017,
Lembaga Administrasi Negara.

BAB II…
4

BAB II

KONSEPSI AKTUALISASI

A. Hubungan konsepsi habituasi dengan konsepsi aktualisasi

Berawal dari arti habituasi yang secara harfiah sebagai sebuah proses
pembiasaan pada/atau dengan “sesuatu” supaya menjadi terbiasa atau terlatih
untuk melakukan “sesuatu” yang bersifat instrisik pada lingkungan kerjanya.
Habituasi dilaksanakan oleh peserta Latsar, setelah peserta Latsar
melaksanakan Agenda I Kesiapsiagaan, Agenda II ANEKA dan Agenda III yaitu
Kedudukan dan Peran ASN. Dari pembiasaan menjadi terbiasa memerlukan
intervensi tindakan nyata ditempat kerja. Intervensi diciptakan agar bisa memicu
timbulnya suatu respon berupa tindakan tertentu yang diawali dari hal-hal kecil
atau yang paling mendasar dibutuhkan di tempat kerja, khususnya untuk
mendukung pelaksanaan tugas jabatan peserta.

Indikator keberhasilan pembelajaran agenda Habituasi adalah teridentifikasinya


suatu kondisi nyata yang terjadi di dalam lingkungan kerja dan secara spesifik
terkait dengan tuntutan pelaksanaan tugas jabatannya, sebagai suatu isu yang
muncul dan harus dipecahkan. Berdasarkan kondisi tersebut peserta
menunjukkan prakarsa kreatif untuk berkontribusi memecahkan isu dengan
menginisiasi kegiatan-kegiatan pemecahan isu dan melakukan secara konsisten,
sebagai suatu kebiasaan untuk selalu melakukan aktivitas yang menghasilkan
manfaat yang dapat dirasakan oleh unit/organisasi, stakeholders atau sekurang-
kurangnya oleh individu peserta, sehingga terbentuk menjadi karakter dalam
mendukung pelaksanaan tugas dan jabatan secara profesional sebagai
pelayanan masyarakat. Setelah peserta memahami tentang konsepsi
pembelajaran habituasi, maka selanjutnya akan dijelaskan bagaimana
penciptaan atau intervensi yang akan digunakan dalam pembelajaran habituasi
yaitu konsep (intervensi) Aktualisasi.

keterkaitan...
5

Keterkaitan habituasi dengan Aktualisai digambarkan sbb:

Gambar 1
Keterkaitan Habituasi dan Aktualisasi

B. Konsepsi aktualisasi

Untuk lebih memudahkan pembaca memahami pembelajaran aktualisasi,


terlebih dahulu perlu memahami esensi kata “aktualisasi”. Aktualisasi adalah
perihal mengaktualkan; pengaktualan. Sedangkan Aktual adalah betul-betul
ada (terjadi); sedang menjadi pembicaraan orang banyak (tentang peristiwa
dan sebagainya); baru saja terjadi; masih baru (tentang peristiwa dan
sebagainya). Dengan mengacu kepada pengertian tersebut, maka
aktualisasi memiliki pengertian sebagai suatu proses untuk menjadikan
pengetahuan dan pemahaman yang telah dimiliki terkait substansi mata
pelatihan yang telah dipelajari dapat aktual/ nyata/ terjadi/ sesungguhnya
ada. Dengan kata lain aktualisasi adalah suatu bentuk kemampuan Peserta
dalam menerjemahkan teori ke dalam praktik, mengubah konsep menjadi
konstruk, menjadikan gagasan sebagai kegiatan (realita) memperhatikan
tuntutan pembelajaran yang telah dipelajari.

Penjelasan…
6

Penjelasan tersebut digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2
Paradigma Aktualisasi

Sejalan dengan hal tersebut, dalam sistem pembelajaran Pelatihan Dasar Calon
PNS (Latsar CPNS), setiap peserta pelatihan dituntut untuk mampu
mengaktualisasikan substansi materi pembelajaran yang telah dipelajari melalui
proses pembiasaan diri yang difasilitasi dalam pembelajaran agenda Habituasi.
Pembelajaran Agenda Habituasi memfasilitasi peserta melakukan kegiatan
pembelajaran aktualisasi mata-mata Pelatihan yang telah dipelajari (mata
pelatihan Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara, Analisis Isu
Kontemporer, Kesiapsiagaan Bela Negara, Akuntabilitas PNS, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi, Manajemen ASN, Pelayanan
Publik, serta Whole of Government). Melalui agenda pembelajaran ini, peserta
akan dibekali dengan konsepsi dan tahap aktualisasi, penyusunan dan penyajian
rancangan aktualisasi, pelaksanaan aktualisasi di tempat kerja dan penyajian
hasil aktualisasi di tempat kerja dengan menyajikan berbagai bukti belajar yang
relevan. Kegiatan aktualisasi merupakan intervensi terhadap proses
pembelajaran agenda habituasi.

Untuk memudahkan peserta memahami penjelasan tentang aktualisasi


substansi mata pelatihan agenda kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
sebagai…
7

sebagai dasar penetapan isu dan aktualisasi substansi mata pelatihan agenda
nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan kegiatan yang dituangkan dalam kertas
kerja rancangan aktualisasi. Keterkaitan antara Aktualisasi dengan Habituasi
digambarkan dalam alur berikut ini:

Gambar 3
Keterkaitan Isu, Kegiatan dan Output dengan Mata Pelatihan

Konsepsi aktualisasi dimulai dari menetapkan isu, menyusun rancangan


aktualisasi, melakukan coaching baik sebelum maupun sesudah aktualisasi,
melakukan seminar rancangan aktualisasi, melaksanakan kegiatan aktualisasi
di tempat kerja/magang, pembimbingan pra seminar laporan aktualisasi,
menyusun laporan aktualisasi, dan seminar laporan aktualisasi.
Pada Konsepsi Aktualisasi terdapat 3 (tiga) faktor yang perlu diperhatikan
dalam menunjukkan kemampuan menetapkan isu yaitu kemampuan
melakukan:
1. Enviromental…
8

1. Enviromental Scanning: peduli terhadap masalah dalam organisasi dan


mampu memetakan hubungan kausalitas
2. Problem Solving: mampu mengembangkan dan memilih alternatif, dan
mampu memetakan aktor terkait dan perannya masing-masing
3. Analysis: mampu berpikir konseptual (mengkaitkan dengan substansi Mata
Pelatihan), mampu mengidentifikasi implikasi / dampak / manfaat dari
sebuah pilihan kebijakan / program / kegiatan/ tahapan kegiatan.

Berikut ini adalah kerangka fikir pemilihan isu :

Gambar 4
Pemilihan Isu

Isu diperoleh dari kesesuaian atau keterkaitan pada agenda Kedudukan dan
peran PNS dalam NKRI yaitu manajemen ASN, WOG dan pelayanan publik.
Begitupula dalam pelaksanaan gagasan atau kegiatan kreatif yang diusulkan
untuk pemecahan isu harus dilandasi dengan pemahaman tentang substansi
agenda Nilai-Nilai Dasar PNS (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, Anti Korupsi). Keterkaitan isu, kegiatan dan output dengan
mata pelatihan dapat dilihat pada gambar di bawah ini
9

Gambar 5
Keterkaitan Isu, Kegiatan dan Output dengan Mata Pelatihan

Dalam menetapkan isu, peserta dituntut untuk memiliki kepekaan dan


kepedulian terhadap masalah yang terjadi, baik berasal dari kinerja individu/
unit kerja/ organisasi, selanjutnya peserta dituntut untuk mampu memetakan
hubungan kausalitas dan menjadikannya sebagai isu. Penetapan isu yang
berkualitas sebaiknya menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu.
Alat bantu penetapan kriteria dimaksud, misalnya dapat menggunakan kriteria
isu; Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan (AKPL). Aktual artinya
Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat.
Kekhalayakan artinya Isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
Problematik artinya Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks,
sehingga perlu dicarikan segera solusinya, dan Kelayakan artinya Isu yang
masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya.

Alat bantu lainnya, misalnya menggunakan kriteria analisis USG dengan


menetapkan rentang penilaian (1-5) dari mulai sangat USG atau tidak sangat

USG…
10

USG. Urgency: seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti. Seriousness: Seberapa serius suatu isu harus dibahas
dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth: Seberapa besar
kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.

Alat bantu lainnya misalnya menggunakan system berpikir mine map, fishbone,
SWOT, Tabel frekuensi, atau dan lain sebagainya. Alat bantu-alat bantu ini
digunakan sebagai bukti kemampuan berpikir analisis dalam diri peserta yang
didukung data dan fakta relevan. Jika isu telah ditetapkan, maka langkah
selanjutnya adalah merumuskan isu dalam suatu pernyataan yang ditulis
secara singkat dan jelas dengan memuat focus dan locus.

Dalam merancang rancangan aktualisasi peserta dituntut untuk dapat :


1. Mengidentifikasi, menyusun dan menetapkan isu atau permasalahan yang
terjadi dan harus segera dipecahkan,

2. Mengajukan gagasan pemecahan isu/masalah dengan menyusunnya


dalam daftar rencana kegiatan, tahapan kegiatan, dan output kegiatan,
3. Mendeskripsikan keterkaitan antara kegiatan yang diusulkan dengan
substansi mata pelatihan Pelayanan Publik, Whole of Government, dan
Manajemen ASN yang mendasari kegiatan (relevan) baik secara langsung
atau tidak langsung,
4. Mendeskripsikan rencana pelaksanaan kegiatan yang didasari aktualisasi
nilai-nilai dasar PNS dan konstribusi hasil kegiatan, serta
5. Mendeskripsikan hasil kegiatan yang dilandasi oleh substansi mata
pelatihan terhadap pencapaian visi, misi, tujuan organisasi, dan penguatan
terhadap nilai-nilai organisasi.
Yang diharapkan dalam konsep aktualisasi ini, penetapan core issue
dalam aktualisasi dapat memenuhi :
1. kualitas isue
2. Jumlah kegiatan
3. Kualitas rencana
4. Korelasi rancangan dengan aktualisasi
BAB III…
11

BAB III

PENJELASAN AKTUALISASI

A. Waktu pembelajaran aktualisasi

Alokasi waktu untuk kegiatan pembelajaran aktualisasi melalui metode klasikal


dan non klasikal dengan rincian Jam Pelajaran (JP) dan urutan kegiatan
pembelajaran sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Klasikal
a. Penjelasan konsepsi aktualisasi (3 JP);
b. Penjelasan pembelajaran aktualisasi (6 JP);
c. Penyusunan rancangan aktualisasi (9 JP);
d. Seminar rancangan aktualisasi (10 JP);
e. Pembekalan habituasi (3 JP);
f. Aktualisasi di tempat kerja selama termasuk didalamnya penyusunan
laporan pelaksanaan aktualisasi paling rendah 30 hari kerja;
g. Pembimbingan pra seminar aktualisasi (2 JP); dan
h. Seminar aktualisasi di tempat kerja (10 JP).
2. Pelaksanaan Blanded Learning
a. Konsepsi habituasi dan aktualisasi (3 JP- Asyncronus)
b. Penjelasan aktualisasi (3 JP- Asyncronus)
c. Pembimbingan rancangan aktualisasi (4 JP-Syncronus)
d. Seminar rancangan aktualisasi (10 JP- Syncronus)
e. Pembekalan habituasi (8 JP- Asyncronus)
f. Pembimbingan pra evaluasi aktualisasi (6 JP- Syncronus)
g. Seminar aktualisasi (10 JP- Syncronus)

Kegiatan penjelasan konsepsi aktualisasi, penjelasan pembelajaran aktualisasi,


penyusunan rancangan aktualisasi, seminar rancangan aktualisasi, dan
pembekalan habituasi dilaksanakan secara klasikal (kelas atau on campus).
Sedangkan kegiatan pembelajaran aktualisasi di tempat kerja dilaksanakan
secara…
12

secara non-klasikal (off campus). Kegiatan pembimbingan pra seminar


aktualisasi dan seminar aktualisasi tidak wajib residensial dan dapat
dilaksanakan di Pusdiklat Tekfunghan atau di instansi pemerintah asal peserta di
bawah koordinasi lembaga pelatihan terakreditasi.

B. Tata tulis dan pengetikan naskah

Secara keseluruhan penulisan rancangan dan laporan aktualisasi menggunakan


bahasa Indonesia yang baku, tetapi apabila penulis menggunakan istilah dalam
bahasa Inggris disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan penulis yang
bersangkutan. Tata tulis yang perlu perhatian sebagai berikut:

1. Tajuk. Tajuk merupakan judul atau pokok bahasan yang tertulis pada
rancangan/laporan aktualisasi. Tajuk ditulis dalam huruf kapital dicetak
tebal (bold) serta ditempatkan ditengah dan diketik pada halaman baru,
tajuk yang dimaksud antara lain:
a. Rancangan aktualisasi
b. Pengesahan
c. Penguji
d. Kata pengantar
e. Daftar isi
f. Bab I Pendahuluan
g. Bab II Deskripsi Organisasi
h. Bab III Rancangan Aktualisasi
i. Bab IV Pelaksanaan Aktualisasi
j. Bab V Penutup
k. Daftar pustaka
l. Daftar tabel
m. Daftar gambar
n. Daftar lampiran
o. Daftar definisi
p. Daftar pustaka
2. Bahan...
13

2. Bahan yang digunakan. Bahan yang digunakan dalam penulisan naskah


rancangan/laporan aktualisasi diatur sebagai berikut:
a. Kertas yang digunakan untuk pengetikan isi naskah yaitu HVS putih
80 gram ukuran A4 (21 x 29,7cm).
b. Sampul (kulit luar) berupa soft cover dari bahan photo karton warna
putih.
c. Perbanyakan tulisan rancangan/laporan aktualisasi dilakukan
dengan fotokopi yang bersih, menggunakan kertas HVS ukuran A-4
80 gram.

3. Jenis huruf. Naskah rancangan/laporan aktualisasi diketik dengan


komputer dengan jenis huruf yang digunakan yaitu Arial, dengan ukuran
sebagai berikut:
a. Ukuran huruf Arial 14 digunakan pada penulisan
“rancangan/laporan aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil
Negara dan kedudukan dan peran ASN” dan tulisan judul pada
sampul naskah.
b. Ukuran huruf Arial 12 digunakan untuk penulisan isi naskah kecuali
tulisan- tulisan dalam tabel rancangan/laporan.
c. Ukuran huruf Arial 11 digunakan pada Kop (nama satker) sampul
naskah.
d. Ukuran huruf Arial 10 digunakan untuk penulisan dalam tabel
naskah rancangan/laporan aktualisasi.

4. Margin. Pengetikan naskah rancangan/laporan aktualisasi dilakukan


menggunakan komputer dengan pengaturan margin sebagai berikut:
a. Margin kiri 4 cm dari tepi kertas,
b. Margin atas 3 cm dari tepi kertas,
c. Margin kanan 3 cm dari tepi kertas,
d. Margin bawah 3 cm dari tepi kertas.
Pengetikan hanya dilakukan pada tidak diperbolehkan bolak-balik.
5. Format…
14

5. Format. Setiap memulai alinea baru sejajar dengan judul sub bagian
diatasnya (tidak masuk lima ketuk ke kanan). Penulisan huruf setelah koma,
titik koma, dan titik dua diberi jarak satu ketuk. Setiap bab dimulai pada
halaman baru diketik dengan huruf kapital dan diletakkan ditengah-tengah
bagian atas halaman. Sub bab diketik di pinggir sisi kiri halaman dengan
huruf kecil kecuali huruf pertama. Pemutusan kata dalam satu baris kalimat
mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang baku.

6. Spasi (jarak antar baris). Ketentuan spasi sebagai berikut:


a. Satu setengah spasi digunakan untuk jarak antar baris penulisan isi
naskah.
b. Satu spasi digunakan untuk jarak antara nomor bab (contoh BAB I)
dengan tajuk bab (contoh PENDAHULUAN), jarak antara alinea satu
dengan alinea berikutnya, jarak antara baris akhir teks dengan tajuk
sub-bab berikutnya, jarak antara teks dengan tabel, gambar, grafik,
atau diagram.
c. Tiga spasi digunakan untuk jarak tajuk bab dengan baris pertama teks
isi naskah atau tajuk sub bab.

7. Penomoran halaman. Ketentuan penomoran diatur sebagai berikut:


a. Halaman bagian awal.
1) Penomoran pada bagian awal naskah yang dimulai dari halaman
judul dalam (sesudah halaman judul sampul) sampai dengan
halaman daftar lampiran menggunakan angka romawi kecil (i, ii,
iii, iv, v dan seterusnya) yang diletakkan ditengah atas halaman.
2) Nomor halaman judul dalam (setelah halaman judul sampul)
tidak diberi nomor urut angka romawi, tetapi diperhitungkan
urutannya.
b. Halaman bagian inti
1) Penomoran halaman mulai dari bab pendahuluan sampai
dengan bab penutup menggunakan angka arab (!,2,3 dan
seterusnya)…
15

seterusnya) yang diletakkan pada tengah atas halaman


menggunakan huruf Arial 12.
2) Setiap halaman bertajuk, nomor halaman mulai bab
pendahuluan sampai dengan bab penutup tidak diberi nomor urut
angka arab, tetapi diperhitungkan urutannya.
c. Halaman bagian akhir:
1) Penomoran pada bagian akhir naskah, mulai dari halaman
lampiran, menggunakan Angka Arab yang diketik pada margin
atas tengah, dengan jarak dua spasi dari teks pertama pada
halaman tersebut,
2) Penomoran pada setiap halaman yang bertajuk, mulai dari
halaman LAMPlRAN, diketik pada margin bawah teks di tengah,
dengan jarak tiga spasi dari teks paling bawah pada halaman
tersebut.
3) Nomor halaman bagian akhir merupakan nomor halaman baru
tersendiri (bukan urutan dari bagian inti).

8. Penomoran Bab, Sub-bab dan paragraf. Ketentuan penomoran bab, sub-


bab, dan paragraf diatur sebagai berikut:
a. Penomoran bab menggunakan angka romawi kapital di tengah
halaman (misal BAB I, BAB II, BAB III dst)
b. Penomoran sub-bab menggunakan huruf kapital diketik pada tepi kiri
sesuai urutannya (misal A, B, C, dst)
c. Penomoran sub-sub bab dan sub-sub-sub bab (anak sub bab)
disesuaikan dengan minu Kemhan yang berlaku.
d. Penomoran paragraf menyesuaikan dengan penomoran yang berlaku
pada minu Kemhan.

C. Sistematika Penyusunan dan penulisan naskah


Sistematika penyusunan dan penulisan rancangan maupun laporan aktualisasi
di dalamnya dibagi menjadi bagian awal, bagian utama, bagian penutup.
1. Bagian awal…
16

1. Bagian awal
a. Sampul. Pada sampul dicetak judul dengan tulisan kata
rancangan/laporan aktualisasi (huruf kapital), tulisan kalimat: Untuk
memenuhi persyaratan kelulusan latsar CPNS, ditulis lambang
Kemhan dengan ukuran 3,6 cm, kop badan (Badan Pendidikan dan
Pelatihan Kemhan RI, Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Tekfunghan) ukuran 11, judul cover ukuran 14, nama lengkap
peserta (berikut gelar) dan nomor induk pegawai ukuran 12, tempat
dan bulan, tahun naskah diajukan (tanpa tanggal) ukuran 12. Contoh
sampul naskah rancangan/laporan aktualisasi (lampiran 1). Sampul
terdiri dari dua bagian: sampul luar dari karton (hard cover) dan
sampul dalam dari kertas HVS putih.
b. Halaman judul. Halaman judul naskah rancangan/bimbingan berisi
tulisan yang sama dengan halaman sampul, namun dicetak di alas
kertas HVS putih. Contoh halaman judul naskah (lampiran 2)
c. Halaman identitas penulis. Halaman identitas penulis memuat
rancangan/laporan aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara
dan kedudukan dan peran ASN, judul rancangan/laporan aktualisasi,
pelatihan dasar CPNS, nama peserta, NIP, kelas/nomor presensi,
jabatan, unit kerja, pembimbing (coach) dan mentor. Contoh halaman
identitas penulis (lampiran 3)
d. Halaman pengesahan. Halaman pengesahan memuat
rancangan/laporan aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara
dan kedudukan dan peran ASN, nama penyusun, NIP dan kata-kata
persetujuan pembimbing dan mentor, susunan nama pembimbing,
mentor dan penyelenggara (Kabadiklat), serta Ianda tangan
pembimbing, mentor dan penyelenggara. Contoh halaman
pengesahan nakah (lampiran 4).
e. Halaman Lembar Pengujian. Halaman lembar pengujian dicetak
pada kertas HVS putih, memuat rancangan/laporan aktualisasi
nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara dan kedudukan dan peran
ASN…
17

ASN, kata-kata telah diuji, tanggal/bulan/tahun, identitas penguji.


Contoh halaman lembar pengujian (lampiran 5).
f. Halaman kata pengantar. Kata penganlar memuat rasa syukur atas
selesainya penulisan naskah, uraian singkat proses penulisan
naskah dan penulis mengantarkan kepada pembaca agar dapat
memahami isi tulisan, juga berisi harapan penyempumaan dan
manfaat bagi yang membutuhkan. Contoh halaman kata pengantar
dapat dilihat pada lampiran 6.
g. Halaman daftar isi. Halaman daftar isi diketik pada halaman baru
dan diberi judul daftar isi yang diketik dengan huruf kapital tanpa
diakhiri titik dan diletakkan di tengah atas kertas. Dalam daftar isi
dimuat daftar tabel, daftar gambar, judul dari bab dan sub bab, daftar
pustaka dan lampiran. Keterangan yang mendahului daftar isi
dimuat dan diberi penomoran dengan menggunakan huruf romawi
kecil. Judul bab diketik dengan huruf kapital, sedangkan judul sub
bab diketik dengan huruf kecil kecuali huruf pertama tiap sub bab
diketik dengan huruf kapital. Judul bab ataupun sub bab tidak
diakhiri titik. Nomor bab menggunakan Angka Romawi dan sub bab
menggunakan huruf Arab. Jarak pengetikan antara baris judul bab
yang satu dengan bab yang lain dan jarak antara anak bab tanpa
spasi. Contoh halaman Daftar lsi ada pada Lampiran 7.
h. Halaman daftar pustaka. Halaman daftar pustaka diketik pada
halaman baru yang memuat daftar pustaka yang digunakan, nomor,
judul yang ada dalam teks maupun yang ada dalam Lampiran.
Cara pengetikan pada halaman Daftar Gambar seperti pada
lampiran 8.
i. Halaman daftar tabel. Halaman daftar tabel diketik pada halaman
baru. Judul daftar tabel diketik dengan huruf kapital tanpa diakhiri titik
dan diletakkan di tengah atas kertas. Daftar tabel memuat semua
tabel yang disajikan dalam teks dan lampiran. Nomor tabel ditulis
dengan angka dan jarak pengetikan judul (teks) tabel yang lebih
dari…
18

dari satu baris diketik satu spasi. Jarak antar judul tabel dua spasi.
Judul tabel dalam halaman daftar tabel harus sama dengan judul
tabel dalam teks. Contoh halaman daftar tabel seperti pada
lampiran 9.
j. Halaman daftar gambar. Halaman daftar gambar diketik pada
halaman baru yang memuat daftar gambar, nomor gambar, judul
gambar dan nomor halaman, baik gambar yang ada dalam teks
maupun yang ada dalam lampiran. Cara pengetikan pada halaman
daftar gambar seperti pada lampiran 10.
k. Halaman daftar lampiran. Daftar lampiran diketik pada halaman
baru, diketik di tengah atas halaman dengan huruf kapital. Halaman
daftar l ampiran memuat nomor teks judul lampiran dan halaman.
Judul daftar lampiran harus sesuai dengan judul lampirannya,
misalnya memuat contoh perhitungan, sidik ragam, peta, data, dan
lain-lain. Contoh halaman d aftar lampiran seperti pada lampiran 11.

2. Bagian utama. Bagian utama naskah rancangan/laporan aktualisasi terdiri


atas beberapa bab. Jumlah bab dalam rancangan aktualisasi sebanyak
empat bab, sedangkan pada laporan aktualisasi jumlah bab sebanyak
lima bab. Bagian utama naskah rancangan aktualisasi terdiri atas
pendahuluan, deskripsi organisasi, rancangan aktualisasi dan penutup.
Pada naskah laporan aktualisasi terdiri atas pendahuluan, deskripsi
organisasi, rancangan aktualisasi, pelaksanaan aktualisasi dan penutup.
a. Bab I Pendahuluan. Bab ini memberikan penjelasan secara
umum, ringkas, dan padat yang menggambarkan dengan tepat
gambaran umum pelatihan dasar CPNS, pentingnya aktualisasi
dilaksanakan dan pentingnya isu yang diangkat dalam
organisasi yang berhubungan dengan agenda pembelajaran
yang telah diikuti. Bab pendahuluan memuat latar belakang,
maksud dan tujuan, serta ruang lingkup.
b. Bab II Deskripsi organisasi. Bab ini menjelaskan tentang gambaran
organisasi…
19

organisasi yang dimana penulis berdinas atau tempat magang,


penjelasan struktur organisasi besar sampai dengan struktur
organisasi tempat penulis ditugaskan. Selain itu penjelasan secara
rinci tugas dan fungsi organisasi besar dan organisasi tempat yang
bersangkutan berdinas yang nantinya diterjemahkan/dihubungkan
pada rancangan aktualisasinya. Pada bab ini juga dijelaskan visi-misi
dan nilai-nilai organisasi yang bersangkutan yang dijalankan. Sub-bab
yang ada di dalamnya yaitu gambaran umum organisasi, visi-misi
organisasi, tugas dan fungsi organisasi, nilai-nilai organisasi.
c. Bab III Rancangan aktualisasi. Pada bab ini menjelaskan tugas dan
peran secara profesional penulis sebagai pelayan masyarakat yang
berkewajiban membuat rancangan aktualisasi yang dihubungkan
dengan agenda pembelajaran (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
publik, Komitmen mutu dan Anti korupsi/ANEKA). Sub-bab yang
menjadi bagian bab ini yaitu nilai-nilai dasar PNS, kedudukan dan
peran PNS, analisis dampak dan matriks rancangan aktualisasi.
Khusus sub-bab analisis dampak hanya diwajibkan ditulis bagi peserta
pelatihan dasar CPNS golongan III.
d. Bab IV Pelaksanaan aktualisasi. Bab pelaksanaan aktualisasi
merupakan penuangan hasil rancangan aktualisasi secara nyata
dengan hasil tercapai atau tidak tercapai. Bab pelaksanaan aktualisasi
hanya ditulis pada laporan aktualisasi (naskah rancangan aktualisasi
tidak memuat bab ini). Sub-bab yang menjadi bagian bab ini yaitu
capaian aktualisasi, uraian aktualisasi, time line aktualisasi, rencana
aksi.
3. Bagian penutup. Bagian penutup pada rancangan aktualisai menjelaskan
secara singkat pentingnya rancangan aktualisasi sebagai acuan dalam
melaksanakan habituasi di tempat kerja yang diharapkan adanya
penyempurnaan selanjutnya melalui saran dan kritik terhadap naskah
rancangan aktualisasi. Bagian penutup pada laporan aktualisasi memuat
ringkasan seluruh naskah yang terdiri dari simpulan dan saran.
D. Cara mengutip…
20

D. Cara mengutip pustaka dan menulis daftar pustaka

Cara mengutip pustaka sangat diperlukan bagi peserta latsar, karena referensi
tersebut akan menjadi pendukung naskah yang diajukan dalam
rancangan/laporan aktualisasi. Dalam mengutip pustaka ada beberapa
ketentuan sebagai berikut:

1. Kutipan pustaka dibagi menjadi dua, yaitu kutipan langsung dan tidak
langsung.
2. Kutipan pustaka langsung harus ditulis lengkap sesuai dengan teks
aslinya, tidak boleh ditambah dengan pendapatnya sendiri. Kutipan ini
harus diberi tanda awal dan akhir di kalimat yang dikutip. Kutipan ini harus
mencantumkan halaman yang dikutip misalnya, (Stanton, 2007 h. 126).
3. Kutipan pustaka tidak langsung merupakan "phasaprase" atau
menggunakan kalimat penulis sendiri namun harus tetap mengacu pada
teks aslinya dan tidak ditambah pendapatnya sendiri.
4. Cara mengutip dengan mencantumkan nama keluarga penulis disertai
dengan tahun penerbitan yang diletakkan di dalam tanda kurung. Contoh:
(Stanton, 2007), jika kutipan langsung ditambah halaman.
5. Pustaka yang ditulis oleh tiga orang, maka nama penulis
dicantumkan semuanya, untuk penulisan selanjutnya nama penulis kedua
dan ketiga tidak perlu dicantumkan, diganti dengan singkatan dkk
atau etc. Contoh: Kotler, etc (2006); Ratu, dkk (2005) atau (Ratu dkk, 2005),
jika kutipan langsung ditambah halaman.
6. Pustaka yang ditulis oleh empat orang atau lebih, cara penulisannya
nama penulis pertama ditambah kata dkk atau etc. Contoh:Basri, dkk
(2004) atau Payne, etc (2006) atau (Payne etc, 2006), jika kutipan
langsung ditambah halaman.
7. Penulis sebaiknya mengutip dari pustaka aslinya yang ditulis oleh penulis
pustaka tersebut, dan tidak mengutip dari pustaka yang tercantum
dalam naskah orang lain.
8. Penulis dapat mengutip pendapat dari penulis lainnya yang tercantum
dalam…
21

dalam naskah laporan aktualisasi yang telah diuji sebelumnya. Contoh


(Thomas Chandra, 2005 dalam komang, 2018).
9. Kutipan yang lebih dari lima baris diketik satu spasi.

E. Cara penulisan tabel, gambar, satuan, singkatan dan cetak miring


1. Tabel. Tabel sebaiknya dimuat dalam satu halaman dan bila berlanjut
pembahasannya dilanjutkan di halaman berikutnya. Oleh karena itu tabel
yang disajikan bersama dengan teks, dalam pembuatannya
memperhatikan jarak tepi kertas dan estetika tampilan. Tabel yang
disajikan harus tabel yang dibahas, bilamana tidak dibahas tetapi
berkaitan dengan pembahasan , dicantumkan di lampiran. Ukuran
huruf/teks dalam tabel yaitu Arial 10 dengan spasi 1. Judul tabel, teks
dalam lajur kolom harus mudah dimengerti, tanpa harus melihat
keterangan lain dalam teks di luar tabel. Teks dalam tabel diperlukan
penekanan atas kalimatnya, dibuat dalam huruf tebal ( bold).
2. Gambar. Gambar meliputi grafik, diagram, monogram, photo, dan peta.
Pembuatan grafik, monogram disarankan menggunakan komputer,
dengan memakai simbol yang jelas maksudnya. Grafik yang ditampilkan
sudah mampu menjelaskan data atau informasi maksud dicantumkannya
grafik tersebut, tanpa harus melihat dalam teks lain. Penulisan kata
Gambar dalam teks, huruf “G” harus diketik dengan huruf k apital. Nomor
urut dan judul gambar diketik satu spasi di bawah gambar. Jarak antar
baris dalam judul gambar diketik satu spasi gambar berupa photo yang
ditampilkan sebagai bukti (evidence) terkait dengan pembahasannya.
Letak penampilan gambar berbentuk horizontal (landscape)
3. Satuan dan Singkatan. Satuan dan singkatan yang digunakan adalah
satuan atau singkatan yang sudah umum dipakai, terutama untuk singkatan
yang dipakai dalam disiplin ilmu yang dipelajari, seperti Pemda, Renstra,
kg, ton dan lain-lain.
4. Cetak miring. Huruf yang dicetak miring untuk menyatakan istilah asing,
contoh timeline, bold, landscape, softcopy, dan lain-lain.

BAB IV…
22

BAB IV

RANCANGAN DAN BIMBINGAN

A. Penyusunan rancangan aktualisasi

Sebelum menetapkan isu maka peserta berkoordinasi dulu pada mentornya


untuk penetapan isu yang akan ditetapkan, karena penetapan isu itu
kewenangan persetujuan mentor dan itu juga merupakan usulan dari peserta
diklat.
Tahapan-tahapan yang harus dilakukan peserta adalah sebagai berikut:
1. Peserta berkoordinasi dengan mentor terkait identifikasi isu-isu/masalah
organisasi yang perlu dicarikan solusinya.
2. Mentor memberikan gambaran umum beserta ruang lingkup tugas yang
menjadi tanggungjawab peserta.
3. Peserta mengajukan beberapa ide kegiatan solutif, sebagai alternatif
pemecahan masalah, untuk mendapatkan persetujuan mentor.

Rancangan aktualisasi merupakan dokumen kerja sebagai salah satu produk


pembelajaran aktualisasi yang dihasilkan oleh peserta Pelatihan Dasar Calon
PNS. Dalam merancang aktualisasi peserta dituntut untuk dapat:
1. Mengidentifikasi isu/masalah yang ada ditempat peserta bekerja atau di
instansinya.
2. Menyusun dan menetapkan isu atau permasalahan yang terjadi dan harus
di pecahkan.
3. Mengajukan gagasan pemecahan isu/masalah dan dikaitkan
dengan Agenda III yaitu kedudukan dan peran ASN dalam NKRI
(Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government). Selain itu
di dalam gagasan tersebut juga menyusun dalam Daftar rencana kegiatan,
tahapan, dan output kegiatan.
4. Mendeskripsikan Keterkaitan substansi dengan mata pelatihan yang
terdapat dalam nilai-nilai dasar ANEKA yang berada di Agenda II, dan
juga dikaitkan dengan kegiatan pada Agenda III.
5. Mendeskripsikan…
23

5. Mendeskripsikan hasil pelaksanaan (output) kegiatan yang didasari


aktualisasi nilai-nilai dasar PNS dan konstribusi terhadap visi dan misi
organisasi instansi masing-masing peserta.
6 Mendeskripsikan hasil pelaksanaan ( ouput ) kegiatan yang dilandasi
oleh substansi mata pelatihan terhadap penguatan terhadap nilai-nilai
organisasi.

B. Kegiatan bimbingan rancangan/laporan aktualisasi secara keseluruhan

Kegiatan bimbingan rancangan aktualisasi selanjutnya disebut kegiatan


coaching. Kelompok coaching sudah disiapkan sebelum pembukaan, pada
hari ke tiga, pada saat penjelasan aktualisasi peserta sudah mengenal coach.
Peserta baru bertemu coach setelah usai pembelajaran ANEKA. Proses
pembimbingan dilakukan oleh peserta dengan coach dilakukan dengan dua cara:
yaitu secara individual dengan memanfaatkan waktu senggang disela-sela
jadwal istirahat, dengan perjanjian pembimbingan dengan coach masing-masing
dan pembimbingan secara aktif dalam kelompok pada dua hari jadwal bimbingan
yang telah ditentukan penyelenggara. Peserta selama bimbingan individual telah
melakukan konsultasi jarak jauh dengan mentor yang telah ditetapkan instansi
pengirim peserta. Penyelenggara menyiapkan sarana dan prasarana yang
diperlukan untuk kelancaran proses pembimbingan perkelompok bimbingan.
Dalam menyusun rancangan aktualisasi peran coach antara lain:

1. Memfasilitasi peserta untuk dapat mengidentifikasi isu, isu yang diangkat


dan gagasan pemecahan isu dan mendapat persetujuan mentor.
2. Membimbing peserta untuk mengisi kartu bimbingan Aktualisasi.

Kemampuan coaching dan mentoring perlu dimiliki oleh setiap mentor atau
setiap individu yang ingin membantu pengembangan SDM di organisasi, agar
mampu memberdayakan, memotivasi dan mengajak kerjasama para
bawahannya, mencapai tujuan bersama. Coaching dilakukan oleh
coach (Widyaiswara yang ditunjuk menjadi pembimbing) dengan cara
menanyakan serangkaian
pertanyaan…
24

pertanyaan dengan tujuan agar coachee (peserta) menemukan jawabannya. Di


dalam coaching, coach tidak memberikan solusi bagi coachee, melainkan
membimbing untuk menemukan solusi melalui penggalian dari dalam diri sendiri,
sedangkan mentoring perlu dilakukan atasan untuk secara sistematis membantu
pegawainya agar bisa melakukan pekerjaan dengan baik dan benar antara lain
dengan cara mendemonstrasikan, menerangkan dan mencontohkan.

Diharapkan dalam pembimbingan peserta belajar teknik percakapan dan


bertanya yang dapat membantu mengeluarkan potensi terbaik dari seseorang.
Dengan proses dialog atau percakapan yang positif dan bersifat membangun
akan membantu orang lain memecahkan persoalan dan punya kemampuan
bertanya pada diri sendiri agar ia dapat berkembang mandiri. Sesi percakapan
bersifat terbuka, interaksi mendorong suasananya yang koloboratif untuk
mencapai tujuan meningkatkan performa dan mendorong bawahannya untuk
maju. Dengan metode role play diantara sesama peserta program, peserta juga
akan merasakan manfaat dari teknik ini terhadap pengembangan dirinya sendiri
secara pribadi.

C. Membimbing peserta dalam menyusun matriks rancangan/tabel


pelaksanaan aktualisasi.

Pembimbing menjelaskan penyusunan matriks rancangan aktualisasi yang poin-


poinnya sebagai berikut:
1. Unit Kerja : Diisi identitas unit kerja (diisi dengan jabatan masing-
masing peserta, sampai dengan sub satker, satker
masing-masing instansinya.
2. Identifikasi Isu : Diisi rumusan isu/masalah minimal 3 isu yang
ditemukan ditempat peserta bekerja sesuai jabatan
masing-masing. Pemilihan/penetapan isu dapat
dilakukan dengan konsultasi dan hasil kesepakatan
mentor serta dapat menggunakan alat bantu
penetapan kriteria kualitas isu, beberapa tools yang
dapat…
25

dapat digunakan untuk mengidentifikasi isu adalah


mindmap, fishbone, AKPL dan/atau USG.
3. Isu yang diangkat : Diisi dengan salah satu rumusan isu yang terdapat
dalam Identifikasi Isu, dan diusulkan dengan memuat
focus dan lokus atas pertimbangan sesuai dengan
lingkup pekerjaan peserta secara realistis dapat
dilaksanakan selama masa aktualisasi ditempat
kerja dengan persetujuan mentornya.
4. Gagasan
Pemecahan Isu : Diisi dengan gagasan kreatif/inovatif dari peserta
untuk Pemecahan isu yang diangkat dalam bentuk
kegiatan yang perlu mendapat dukungan, dan terkait
dengan mata pelatihan agenda III. Dengan
pertimbangan sesuai lingkup pekerjaan peserta dan
secara realistis dapat dilaksanakan selama masa
aktualisasi ditempat kerja dengan persetujuan atasan
peserta.

5. Kolom Pertama : Diisi dengan nomor urut kegiatan

6. Kolom Kedua : Diisi dengan kegiatan pemecahan isu aktivitas yang


(Kegiatan) akan dilakukan dan telah mendapatkan persetujuan
mentor (minimal 3 kegiatan). Kegiatan ini didukung
dari gagasan kreatif/inovasi yang kemudian menjadi
pembeda dengan kegiatan yang selama ini ada.
(Kegiatan diawali dengan awalan dan akhiran “me –
an” atau “pe – an”).
Catatan: kata merencanakan, koordinasi dan diskusi
tidak masuk kedalam kolom kegiatan, tetapi masuk
kedalam kolom ketiga/tahapan kegiatan.

7. Kolom Ketiga…
26

7. Kolom Ketiga : Diisi uraian tahapan kegiatan yang telah


(Tahapan/ mendapatkan persetujuan mentor, mengacu pada
kegiatan)
kegiatan dari kolom 2. (minimal 3 tahapan kegiatan).

8. Kolom Keempat : Diisi uraian target capaian kegiatan atau target


(Output/ hasil) capaian pada setiap tahapan kegiatan yang dapat
diamati dan diukur serta dapat persetujuan dari
mentor. (Intinya bahwa kolom 4 adalah menarasikan
point-point tahapan yang ada di kolom 3, dan
dikaitkan dengan nilai-nilai ANEKA dan Kedudukan
dan peran PNS) setelah menarasikan dari tahapan-
tahapan tersebut maka di bawah narasi dituliskan
output kegiatan.

Catatan: Harus ada: kata akan, nilai-nilai ANEKA,


kata sambung, output tahapan kegiatan dan output
kegiatan.

9. Kolom Kelima : Diisi dengan keterkaitan nilai-nilai ANEKA serta


(Keterkaitan substansi Kedudukan dan peran PNS yang terdapat pada
mata diklat )
kolom 4 (Output/hasil)

10. Kolom Keenam : Diisi uraian tentang kontribusi kualitas hasil (output)
( Kontribusi terhadap kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan/atau
Visi dan Misi
Organisasi) tujuan Organisasi.

11. Kolom Ketujuh : Diisi uraian tentang kontribusi kualitas hasil (output)
(Penguatan Nilai- kegiatan terhadap penguatan nilai-nilai organisasi.
Nilai Organisasi)

Matriks rancangan aktualisasi merupakan desain utama penulisan naskah


rancangan aktualisasi. Melalui matriks rancangan aktualisasi ini akan didapat
gambaran rencana pelaksanaan aktualisasi di tempat kerja peserta diklat
masing…
27

masing-masing. (Contoh matriks pada lampiran 12 )

D. Membimbing peserta dalam menyusun matriks laporan /tabel pelaksanaan


aktualisasi.

Selanjutnya dalam penyusunan tabel pelaksanaan kegiatan pada laporan


aktualisasi, pembimbing menjelaskan uraian aktualisasi sebagai berikut:
1. Jumlah tabel kegiatan yang dibuat berdasarkan jumlah kegiatan dalam
rancangan aktualisasi.
2. Isi kegiatan diisi sesuai judul kegiatan dan tahapan kegiatan dalam
rancangan aktualisasi.
3. Kolom waktu pelaksanaan diisi berdasarkan pelaksanaan yang telah
dilakukan dan pengisian waktunya harus sama dengan timeline dalam
laporan aktualisasi.
4. Kolom keterkaitan substansi mata pelatihan diisi sesuai dengan keterkaitan
nilai-nilai ANEKA serta Kedudukan dan peran PNS yang ditulis poin-
poinnya saja.
5. Uraian pelaksanaan kegiatan diisi dengan bentuk narasi hasil penjelasan
poin-poin ANEKA dalam kolom “Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan”.
Catatan: kata “akan” dihilangkan.
6. Kolom Output/Hasil diisi penjelasan hasil yang diperoleh atas kegiatan per
tahapannya. Misalnya tercapainya koordinasi dan konsultansi
dengan……
7. Kolom capaian aktualisasi diisi penjelasan capaian tahapan-tahapan dalam
kegiatannya.
8. Kolom analisis dampak (bagi peserta Latsar CPNS golongan III) diisi
penjelasan dampak kegiatan tersebut bila tidak dilakukan terkait nilai-nilai
ANEKA serta Kedudukan dan peran PNS.
9. Bukti fisik (evidence) ditampilkan dalam bentuk: video,
gambar/foto/narasi/catatan/tulisan tangan yang menjelaskan proses dan
hasil yang diperoleh pada tahap kegiatannya masing-masing.
10. Narasi dijelaskan secara rinci tahapan kegiatan yang dilakukan agar terlihat
kondisi…
28

kondisi pelaksanaan dilakukan dengan baik sesuai rencangan yang telah


ditetapkan.

Penjelasan berikutnya tentang jadwal kegiatan (timeline) rancangan/laporan


aktualisasi diuraikan sebagai berikut:

1. Jadwal (timeline) rancangan kegiatan aktualisasi.


a. Jadwal dibuat dalam bentuk tabel per kegiatan dan mingguan yang
mendeskripsikan tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
kurun waktu satu bulan off campus.
b. Pembagian waktu pelaksanaan kegiatan di dalam tabel terbagi
menjadi minggu pertama, kedua, ketiga dan keempat yang
menggunakan warna blok hitam di tabelnya.
c. Jadwal (timeline) rancangan kegiatan aktualisasi memuat kolom-
kolom nomor urut, kegiatan pelaksanaan, minggu pertama, kedua,
ketiga dan keempat.

Contoh timeline pada lampiran 13

2. Jadwal (timeline) laporan kegiatan aktualisasi.


a. Jadwal dibuat dalam bentuk tabel per kegiatan dan tahap kegiatan
harian yang mendeskripsikan tiap-tiap tahap kegiatan yang telah
dilaksanakan dalam kurun waktu satu bulan pada saat off campus.
b. Pembagian waktu pelaksanaan kegiatan di dalam tabel terbagi
menjadi per hari sampai dengan satu bulan pada hari kerja yang
menggunakan warna blok hitam di tabelnya.
c. Jadwal (timeline) laporan kegiatan aktualisasi memuat kolom-kolom
nomor urut, kegiatan pelaksanaan, bulan dan tanggal.

Contoh timeline pada lampiran 14

BAB V…
29

BAB V

EVALUASI RANCANGAN/LAPORAN AKTUALISASI

A. Pelaksanaan seminar rancangan/laporan aktualisasi.


Bentuk evaluasi pada pembelajaran aktualisasi dilaksanakan melalui kegiatan
seminar rancangan aktualisasi dan seminar laporan aktualisasi. Seminar
rancangan/laporan aktualisasi yang dihadiri oleh penguji dan mentor berisi
paparan oleh peserta latsar serta dilakukan tanya jawab untuk menguji
layak/validnya rancangan/laporan aktualisasi tersebut. Waktu yang digunakan
dalam seminar paling lama satu jam per orang dengan rincian tiga puluh menit
paparan dan tiga puluh menit tanya jawab. Waktu paparan dan tanya jawab
dapat dipersingkat sesuai kebutuhan dan kondisi yang ada.

Komponen utama yang harus dipresentasikan peserta dalam seminar sebagai


berikut:

1. Argumentasi terhadap core issue yang dipilih dan dukungan konsep


pokok mata pelatihan yang melandasi pemilihan core issue dan penetapan
inisiatif pemecahan core issue yang dipilih,
2. Usulan-usulan inisiatif baik berupa pikiran konseptual dan/atau aktivitas-
aktivitas dalam rangka memecahkan core issue tersebut,
3. Proses dan kualitas dalam mengelola dan menjalankan inisiatif, dan
identifikasi dampak hasil inisiatif, level dampak (individu, unit, atau
organisasi), dan keberlangsungan inisiatif,
4. Kontribusi hasil kegiatan terhadap visi, misi, dan tujuan organisasi, dan e.
kontribusi hasil kegiatan terhadap penguatan nilai-nilai organisasi.

Pada saat Seminar Rancangan Aktualisasi, tugas coach antara lain:

1. Berperan sebagi moderator atau penguji dikelompok lain.


2. Bertugas memberi penilaian bersifat deskriptif terkait dengan: komponen
penilaian…
30

penilaian; kualitas penetapan isu, jumlah rencana kegiatan, kualitas


rencana kegiatan, relevansi rencana kegiatan dengan aktualisasi, dan
teknik komunikasi, sesuai dengan pedoman evaluasi.

B. Penyusunan laporan aktualisasi peserta


Pada saat melaksanakan pembelajaran aktualisasi di tempat kerja selama masa
off campus, peserta menyusun atau membuat laporan aktualisasi harian
atau mingguan atau periode tertentu sesuai kesepakatan bimbingan dengan
Coach dan Mentor dengan memanfaatkan berbagai media komunikasi yang
dapat diakses untuk mempermudah proses pembimbingan. Pelaksanaan
pembimbingan aktualisasi dimulai dari peserta kembali ke tempat kerja hingga
peserta kembali ke tempat Pelatihan untuk finalisasi laporan aktualisasinya.
Muatan laporan aktualisasi adalah :

1. Deskripsi core issue yang terjadi dan strategi pemecahannya


2. Proses menerapkan inisiatif gagasan kreatif yang telah dirancang
3. Deskripsi analisis terhadap dampak yang ditimbulkan
4. Evidence yaitu dukungan bukti-bukti pembelajaran baik berupa
dokumen, notulensi, foto, rekaman, video, dsb

C. Mempresentasikan rancangan/laporan aktualisasi

Setelah menerima penjelasan dari pembimbing dan mentor, peserta diwajibkan


menyelesaikan rancangan/laporan kegiatan aktualisasi, dan hasilnya
dipresentasikan peserta dalam seminar yang dihadiri oleh penguji, coach dan
mentor. Waktu presentasi rancangan/laporan aktualisasi peserta dan tanya
jawab dalam seminar paling lama 60 menit.

Sebelum presentasi rancangan/laporan aktualisasi, peserta diwajibkan


menyelesaikan rancangan/laporan aktualisasi berikut laporan sederhana serta
penilaian mentor. Laporan sederhana dibuat dan dijilid dengan cover warna
kuning sejumlah 1 eksemplar.
Selanjutnya…
31

Selanjutnya peserta pelatihan diwajibkan membuat bahan paparan atau bahan


tayang (slide) dalam bentuk softcopy (file powerpoint atau aplikasi paparan
lainnya). Isi bahan tayang untuk paparan rancangan/laporan aktualisasi memuat
hal-hal sebagai berikut:
1. judul/core issue yang diambil;
2. identitas diri dan satker tempat berdinas;
3. latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup;
4. deskrpsi organisasi;
5. rancangan aktualisasi (paparan untuk rancangan aktualisasi);
6. timeline rancangan aktualisasi (paparan untuk rancangan aktualisasi);
7. pelaksanaan aktualisasi (paparan untuk laporan aktualisasi);
8. timeline pelaksanaan aktualisasi (paparan untuk laporan aktualisasi).

Hal-hal yang harus dipersiapkan peserta untuk melakukan presentasi


laporan aktualisasi adalah sbb :
1. Laporan kegiatan aktualisasi
2. Bukti-bukti (evidence) kegiatan aktualisasi, bisa dalam bentuk dokumen
atau film
3. Bahan tayang yang akan dipresentasikan.

D. Pengujian

Pengujian rancangan/laporan aktualisasi dilaksanakan untuk melihat


tanggungjawab peserta terhadap tugas materi aktualisasi yang telah ditetapkan
dalam kurikulum. Hal-hal yang diuji meliputi kualitas pelaksanaan kegiatan,
kualitas aktualisasi, dan teknik komunikasi dengan bobot sebagai berikut:

1. kualitas pelaksanaan kegiatan 5%,


2. kualitas aktualisasi 20%; dan
3. teknik komunikasi 5%

Berdasarkan…
32

Berdasarkan masukan yang diberikan dalam seminar, setiap peserta dituntut


untuk melakukan penyempurnaan rancangan aktualisasi, dibawah arahan coach.
Hasil penyempurnaan digandakan 3x untuk pegangan peserta, coach, dan
penyelenggara.
33

BAB VI

PEMBEKALAN HABITUASI DAN


PELAKSANAAN AKTUALISASI DI TEMPAT KERJA

A. Pembekalan dalam rangka habituasi


Sebelum peserta melaksanakan habituasi/implementasi aktualisasi di tempat
kerja, dilaksanakan pembekalan oleh penyelenggara. Pembekalan
dilaksanakan secara klasikal (ruangan kelas). Pembekalan yang dilaksanakan
memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Latar belakang, maksud dan tujuan dilaksanakannya aktualisasi/habituasi
dalam pelatihan dasar.
2. Mengulang kembali ketentuan penulisan laporan aktualisasi dan laporan
sederhana.
3. Menjelaskan bukti (evidence) yang harus disertakan dalam laporan,
penilaian mentor.
4. Menjelaskan persyaratan yang harus dikerjakan dalam menghadapi
seminar akhir.

B. Pelaksanaan habituasi/implementasi aktualisasi

Setelah melaksanakan seminar rancangan aktualisasi maka peserta kembali


kekesatuan masing-masing, setelah berada di tempat kerja, peserta dituntut
untuk segera melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan dengan
penuh disiplin dan tanggung jawab, sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan. Apabila terjadi perubahan jadwal atau perubahan kegiatan yang
disetujui mentor, maka peserta wajib menyampaikan perubahan-perubahan
tersebut kepada Coach. Coach dan Mentor berkewajiban memandu dan
mengawasi pelaksanaan kegiatan, ketepatan dengan rancangan aktualiasi,
keterkaitan substansi mata pelatihan, capaian output/hasil kegiatan, kontribusi
hasil kegiatan terhadap visi, misi, dan tujuan organisasi, dan kontribusi hasil
kegiatan terhadap penguatan nilai organisasi, untuk kegiatan-kegiatan yang
mengalami…
34

mengalami perubahan. Pelaksanaan pembimbingan aktualisasi dimulai dari saat


peserta kembali ke tempat kerja hingga peserta kembali ke tempat pelatihan
dengan menggunakan format yang sederhana dan komunikatif di bawah
bimbingan coach.

Tiga hal mendasar yang dilakukan peserta Pelatihan Dasar CPNS pada
saat off campus yaitu:
1. Melakukan pendalaman terhadap core issue yang dipilih (jika
berubah/bertambah), dan dukungan konsep pokok mata pelatihan yang
melandasi pemilihan core issue dan penetapan inisiatif pemecahan core
issue yang dipilih.
2. Melakukan penerapan terhadap usulan-usulan inisiatif baik berupa
pikiran konseptual dan/atau aktivitas-aktivitas dalam rangka memecahkan
core issue tersebut, dan proses dan kualitas mengelola dan menjalankan
inisiatif.
3. Melakukan analisis terhadap dampak hasil inisiatif, (dampak yang terjadi
baik pada level individu, unit, atau organisasi), dan menjaga
keberlangsungan inisiatif yang telah dilakukan.

Strategi bimbingan aktualisasi dan Role Model:


1 Pembimbingan dengan coach di tempat kerja (tahap habituasi).
Coach bertugas dalam membimbing peserta secara teknis dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan aktualisasi di tempat kerja atau di tempat
magang. Coach ini dapat berupa kakak asuh yang telah ditunjuk untuk
mendampingi peserta latsar.
2 Pembimbingan dengan coach di tempat pelatihan.
Coach ditempat pelatihan adalah mereka yang telah mengikuti TOF
ANEKA dan TOF Latsar serta memahami tehnik coaching. Coach
bertugas dalam membimbing peserta dalam penulisan Rancangan
Aktualisasi dan Laporan Aktualisasi dan teknik presentasi untuk seminar.

c Pembimbingan...
35

3. Pembimbingan dengan mentor.


Mentor bertugas dalam memberikan dukungan dan bimbingan pada
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan peserta serta memberikan wawasan
terkait dengan visi, misi dan manfaat bagi organisasi.

Perlunya role model dalam melaksanakan habituasi pada kegiatan- kegiatan


aktualisasi peserta yang dapat menjadi contoh teladan. Role model dapat
diambil dari instansi sendiri atau dari luar. Untuk memastikan proses aktualisasi
berjalan dengan lancar, maka Coach dan Mentor akan mengendalikan setiap
peserta bimbingannya. Coach dan Mentor mengendalikan pembelajaran
aktualisasi peserta dapat menggunakan formulir 3 yaitu form pengendalian
aktualisasi oleh coach dan mentor. Dalam pelaksanaan kegiatan, setiap
peserta dituntut untuk mendokumentasikan kegiatan-kegiatan tersebut, dalam
bentuk output kegiatan, photo sewaktu melaksanakan kegiatan, video, dan
dokumen lain yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan tersebut

BAB VII…
36

BAB VII

WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB

Wewenang dan tanggung jawab para pelaksana dan penyelenggara pembelajaran


aktualisasi diatur sebagai berikut :

A. Pembimbing
1. Coach. Coach berwenang membimbing pembuatan rancangan/laporan
aktualisasi peserta dengan cara coaching yaitu proses menemukan solusi
kreatif untuk membangun organisasi dari permasalahan yang ada. Pada
prosesnya coach menanyakan serangkaian pertanyaan dengan tujuan
agar coachee (orang yang di coach) menemukan jawaban dari dalam
dirinya. Di dalam coaching, coach tidak memberikan solusi bagi coachee,
melainkan membimbing untuk menemukan solusi melalui penggalian dari
dalam diri sendiri. Coach bertanggungjawab pemahaman dan
penyelesaian, serta pengendalian penulisan naskah peserta.

2. Mentor. Mentor berwenang membimbing peserta secara teknis substansi


core isu yang ada di Satker tempat berdinas sesuai tugas dan fungsinya,
struktur organisasi, tugas dan fungsi organisasi secara umum, visi-misi
serta nilai-nilai organisasi. Mentor bertanggung jawab membantu menti
dalam pelaksanaan aktualisasi yaitu menemukan permasalahan, inovasi
dan cara kreatif yang akan dilakukan dalam memberikan solusi atas
permaslahan yang ada di Satkernya.

B. Penguji. Penguji berwenang menguji teknis penulisan dan substansi hasil


rancangan/laporan aktualisasi dan menilai peserta latsar pada saat uji
kompetensi seminar. Setelah uji kompetensi rancangan/laporan seminar
dilakukan, penguji berwenang memberikan koreksi seperlunya atas naskah
rancangan/laporan aktualisasi peserta. Penguji tidak berwenang memberikan
instruksi untuk penulisan ulang naskah rancangan/laporan aktualisasi secara
keseluruhan…
37

keseluruhan. Apabila penguji menemukan hasil naskah/laporan yang tidak


layak/tidak sesuai yang ada dalam pedoman ini/tidak tercapai lebih dari 50%
rancangannya, perlu berkoordinasi dengan pembimbing untuk perbaikannya.
Penguji bertanggungjawab atas penilaian naskah peserta.

C. Penyelenggara. Penyelenggara berwenang mengelola/mengarsipkan hasil


penulisan naskah rancangan/laporan aktualisasi yang telah disyahkan dan diuji
sebagai persyaratan dalam pelatihan dasar CPNS. Penyelenggara juga
berwenang mengkoordinasikan pembimbing dan penguji atas hasil naskah yang
belum selesai sampai waktu yang ditentukan yang akan menjadi penilaian
peserta. Penyelenggara bertanggungjawab atas pelaksanaan pembelajaran
aktualisasi dari penyampaian materi, jadwal dan pelaksanaan seminar.

BAB VIII…
38

BAB VIII

PENUTUP

Demikian buku pedoman pelaksanaan aktualisasi ini disusun agar pembelajaran


materi ini berjalan dengan lancar dan menjadi pedoman bagi pembimbing (coach,
mentor), penguji, penyelenggara dan peserta. Besar harapan buku pedoman ini dapat
disempurnakan untuk meningkatkan hasil pembelajaran yang lebih baik lagi.
39

DAFTAR PUSTAKA

Modul Habituasi Pelatihan Dasar Calon PNS, edisi revisi April 2017, Lembaga
Administrasi Negara.
Undang-Undang N0.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 93/K.1.PDP.07/2021
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil.
Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 94/K.1.PDP.07/2021
tentang Kurikulum Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
40

Lampiran 1
3 cm

3 cm

Size 3,6

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMHAN RI Size 11


PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKFUNGHAN Huruf Arial

RANCANGAN / LAPORAN AKTUALISASI


NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA DAN Size 14
KEDUDUKAN DAN PERAN ASN Huruf Arial

3 enter
3 3 cm
TENTANG

3 enter

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX Size 14
4 CM XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX Huruf Arial
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

3 enter

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II / III 12

3 enter
Oleh:
xxxxxxxxxx Size 12
NIP. ……………………. Huruf Arial

Jakarta, April 2021 Size 11


3 cm
41

Lampiran 2

3 cm

RANCANGAN / LAPORAN AKTUALISASI


NILAI - NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA DAN
KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

TENTANG

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II / III

Nama Peserta : Xxxxxxxx

NIP : 199411072019032005

Klas /No. Presensi : C/5

Jabatan : Perawat Terampil

Unit Kerja : Perawat Terampil, Bakes Denma Babek TNI

Pembimbing : Xxxxxxxx
Mentor : Xxxxxxxx
42

Lampiran 3

LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN/LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA DAN
KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

Disusun Oleh:
xxxxxxxx
xxxxxxxx

Telah disetujui oleh Pembimbing dan Mentor


Pada, April 2021

Pembimbing, Mentor,

xxxxxxxxx xxxxx
xxxxxxxxx xxxxxx

Mengetahui:
a.n. Kepala
Badan Pendidikan dan Pelatihan
Kapusdiklat Tekfunghan
u.b.
Kabid Opsdiklat,

xxxxxxx
xxxxxxx
43

Lampiran 4

LEMBAR PENGUJIAN

LAPORAN AKTUALISASI
NILAI - NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA DAN
KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

Telah diuji di depan Penguji


Pada, April 2021

Penguji,

XXXXX
XXXXXXX
44

Lampiran 5
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala
karunia-Nya sehingga laporan aktualisasi ini berhasil diselesaikan. Penulisan
rancangan / laporan aktualisasi dilakukan dalam rangka pemenuhan syarat kelulusan
Latihan Dasar CPNS Gol. xxx Kementerian Pertahanan.

Pembuatan laporan aktualisasi telah penulis lakukan dengan usaha dan kerja keras
yang dibantu oleh berbagai pihak, Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada
semua pihak yang telah berpartisipasi dan membantu dalam proses pembuatan
rancangan aktualisasi ini, antara lain :

1. Badan xxxxx selaku asal instansi tempat penulis melaksanakan rancangan


aktualisasi.
2. Letkol XXXXXXX selaku mentor yang memberikan saran dan masukan
3. Kolonel XXXX selaku coach yang membimbing dalam pembuatan rencana
aktualisasi
4. Ibu XXXX dan Bpk XXXX selaku orangtua penulis yang selalu mendoakan,
memberi arahan dan kasih sayang yang tidak terhingga
5. Rekan seperjuangan Kelas xxx serta seluruh peserta Latsar yang selalu semangat
dalam menjalani Latsar CPNS

Penulis menyadari kekurangan dalam pembuatan laporan aktualisasi ini, penulis


menerima kritik dan saran yang membangun. Penulis berharap laporan aktualisasi ini
dapat bermanfaat bagi Aparatur Sipil Negara mengenai penerapan nilai-nilai ANEKA

Jakarta, XXXXXX 20XX


Penulis,

XXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
45

Lampiran 6
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN........................................................................... ii

LEMBAR PENGUJIAN .............................................................................. iii

KATA PENGANTAR ................................................................................. iv

DAFTAR ISI ............................................................................................. v

DAFTAR TABEL ....................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Maksud dan Tujuan ...................................................................... 4

C. Ruang Lingkup Aktualisasi dan sistematika .................................. 4

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI


A.Gambaran Umum Organisasi ........................................................ 5

B. Visi Misi Organisasi ...................................................................... 9

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI


A. Nilai-nilai Dasar .......................................................................... 11

B. Kedudukan dan Peran ASN ....................................................... 17

C. Identifikasi isu ............................................................................ 19

D. Matriks Rancangan Aktualisasi .................................................. 21

D. Timeline Kegiatan Rancangan Aktualisasi.................................. 23

BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI


A. Capaian Aktualisasi .................................................................... 11

B. Uraian Aktualisasi ....................................................................... 17

C.Timeline Aktualisasi .................................................................... 21

D. Rancangan Aksi ......................................................................... 23


46

BAB V PENUTUP

A. Simpulan .................................................................................... 24

B. Saran ......................................................................................... 25

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
47

Lampiran 7

DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)

Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 24 Tahun 2017 Tentang Pedoman


Penyelenggaraan Latsar Gol.II

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2018 Tentang


Penyelenggaran Promosi Kesehatan Rumah Sakit

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018 Tentang


Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional

Modul Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Tahun
2018

Modul Akuntabilitas Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III
Tahun 2018

Modul Nasionalisme Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III
Tahun 2018

Modul Etika Publik Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil


Golongan III Tahun 2018

Modul Komitmen Mutu Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil


Golongan III Tahun 2018

Modul Anti Korupsi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil


Golongan III Tahun 2018
48

Lampiran 8

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Matriks Rancangn Aktualisasi…………………………………………..22


Tabel 2. Timeline Rancangan Aktualisasi………………………………..………31
Tabel 3. Dst…
49

Lampiran 9

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur XXXXXXXXXXXXXXX…………………………………………7

Gambar 2.2 Struktur Organisasi XXXXXXX……………………………………….10

Gambar 3 Dst….
50

Lampiran 10

DAFTAR LAMPIRAN

1. XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX…………………………………………... 9

2. XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX…………………………………………..17

3. XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX…………………………………………..32

4. Dst…..
51

Lampiran 11
MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI
(Tata Tulis dengan Landscape)

Unit kerja : …………………………………………


Identifikasi Isu : …………………………………………
Isu yang Diangkat : …………………………………………
Gagasan Pemecahan isu : …………………………………………

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Mata Pelatihan Visi-Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Kolom ini diisi Kolom ini isinya point2 Kolom ini isinya Diisi dengan nilai-nilai Kolom ini diisi dari hasil Kolom ini diisi dari hasil
dengan kegiatan tahapannya saja (intinya menarasikan point-point Dasar Agenda II yaitu output kegiatan kolom 4, output kegiatan kolom 4,
(Dan biasanya bahwa tahapan ini tahapan yang ada di ANEKA serta Agenda setelah itu hasil Output kemudian apakah output
kegiatan ini di-awali adalah uraian point-point kolom 3, dan disini III yaitu Kedudukan kegiatan itu lalu kegiatan tersebut dapat
dengan awalan dan ta-hapan dari kegiatan dikaitkan dengan nilai- dan peran PNS yang dijelaskan bahwa output memberikan penguatan
akhiran“me-an” atau tersebut dalam kolom 2. nilai dasar ANEKA dan sudah dibold pada kegiatan tersebut nilai-nilai organisasi atau
“pe-an”) Minimal 3 tahapan Kedudukan dan peran waktu dinarasikan berkontribusi terhadap tidak? Kalau ada
Min. 3 kegiatan Contoh: PNS yang dibold, yang ada dikolom 5. visi atau misi kaitannya dengan nilai-
Contoh: -mencari data setelah menarasikan dari Contoh: Organisasi peserta nilai organisasi maka
Mengumpulkan/ referensi tahapan-tahapan Agenda II tersebut.Dan disebutkan disebugkan kira-kira nilai-
Pengumpulan -observasi tersebut maka di bawah Nasionalisme: kalau visi apa? Dan nilai organisasinya apa?
-wawancara narasi dituliskan Output - religious kalau Misi disebutkan Contoh:
kegiatannya. Etika publik: point yang mana masuk -tanggung jawab
( Harus ada: kata akan, - sopan dalam misi itu. -profesional
nilai-nilai ANEKA, kata - hormat -dll
sambung, output
tahapan kegiatan dan
output kegiatan)
52

MATRIKS LAPORAN AKTUALISASI


(Tata Tulis dengan Landscape)
Uraian Laporan Aktualisasi
Penjelasan uraian aktualisasi selama fase habituasi.
Tabel 4 Kegiatan 1 Aktualisasi
Kegiatan 1
Kegiatan pertama sesuai dengan gagasan pemecahan isu

1. Tahapan pertama s.d. terakhir


2. …………………………………..
3. Dst ……………………………..
Waktu pelaksanaan : berapa lama (hari) sesuaikan dengan time line

Keterkaitan Substansi Mata Uraian Pelaksanaan Kegiatan Output/ Hasil Capaian Aktualisasi
Pelatihan
Setiap tahapan kegiatan Tulis Output kegiatan Tercapai / Tidak
“NILAI ANEKA” menjadi satu kesatuan narasi ( apabila tidak tercapai uraikan
dengan mengguna-kan kata alasannya)
sambung yg diakhiri dengan
“KEDUDUKAN & output setiap tahapanya
PERAN ASN” dengan kata-kata; agar;
supaya; shg, yg saya
harapkan; bertujuan; dll kata
yg sejenis
- Munculkan nilai-nilai aneka
(di bold) pada tiap tahapan
53

Analisis Dampak : (Hanya diisi untuk Latsar Golongan III)

analisa dampak, bagaimana apabila gagasan isu tidak dilaksanakan (narasikan per tahapan kegiatan ……………..disimpulkan sampai
kegiatan )
Contoh :
Sebelum Penerapan : belum ada analisis komprehensif terhadap mekanisme maupun alur kerja yang selama ini berjalan.
Setelah Penerapan : sudah ada analisis sederhana yang bermanfaat sebagai bahan awal penyusunan SOP

Sertakan bukti fisik / eviden yang mendukung setiap tahapan kegiatan pada tiap-tiap kegiatannya (foto, dokumen, video, produk
tahapan maupun produk kegiatan, dll)
TAHAPAN 1…………………..
TAHAPAN 2…………………..
DST .
Bukti fisik Tahapan 1 : ………………………………….
54

Lampiran 12

TIMELINE RANCANGAN AKTUALISASI


TAHUN……..
55

Lampiran 13
TIMELINE LAPORAN AKTUALISASI

Bulan
Tahapan Bulan Tahun
No Kegiatan Tahun
Kegiatan
29 30 31 1 4 5 6 7 8 11 12 13 14 15 18 19 20 21 22 25 26 27 28 29 30

1 Kegiatan I Tahapan
Kegiatan 1
Tahapan
Kegiatan 2
Dst….
2 Kegiatan 2 Tahapan
Kegiatan 1
Tahapan
Kegiatan 2
Dst….
3 Kegiatan 3 Tahapan
Kegiatan 1
Tahapan
Kegiatan 2
Dst
56

Lampiran 14

FORMULIR PENGENDALIAN AKTUALISASI MENTOR

Aktualisasi oleh Mentor

Catatan Mentor

Catatan Mentor
57
58

Lampiran 15

SISTIMATIKA PENYUSUNAN RANCANGAN AKTUALISASI

Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Maksud dan tujuan
C. Ruang Lingkup dan Sistematika

Bab II Deskripsi Organisasi


A. Gambaran umum organisasi
B. Visi Misi Organisasi

Bab III Rancangan Aktualisasi


A. Nilai-nilai dasar ASN
B. Kedudukan dan peran ASN
C. Analisis Dampak (GOLONGAN III)
D. Analisis Penetapan isu
E. Matriks Rancangan Aktualisasi
F. Time Line Rancangan Aktualisasi
Bab IV Penutup
59

Lampiran 16

SISTIMATIKA PENYUSUNAN LAPORAN AKTUALISASI

Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Maksud dan tujuan
C. Ruang Lingkup dan Sistematika

Bab II Deskripsi Organisasi


A. Gambaran umum organisasi
B. Visi Misi Organisasi

Bab III Rancangan Aktualisasi


A. Nilai-nilai dasar ASN
B. Kedudukan dan peran ASN
C. Analisis Dampak (Golongan III)
D. Analisis Penetapan isu
E. Matriks Rancangan Aktualisasi
F. Time Line Rancangan Aktualisasi

Bab IV Pelaksanaan Aktualisasi


A. Capaian Aktualisasi
B. Uraian Aktualisasi
C. Time line aktualisasi
D. Rencana Aksi

Bab V Penutup
A. Simpulan
B. Saran
60

Lampiran 17

TATA TULIS DAN PENGETIKAN


61
62

Lampiran 18
63
64

Lampiran 19
65

Lampiran 20

Contoh Rencana Aksi


Agar dapat berkomitmen mengenai aktualisasi yang telah dilakukan, maka dibuatlah rencana aksi. Rencana aksi merupakan komitmen
untuk melanjutkan kegiatan aktualisasi. Berikut rincian untuk rencana aksi yang akan dilakukan:

Tabel 4.7
Rencana Aksi
Teknik Gambaran Kualitas Kegiatan (Proses dan
No Kegiatan Nilai Dasar
Implementasi Output)
1. Pengembangan AGENDA II AGENDA III Koordinasi dan Diperlukan sebuah sistem yang dapat menginput data
sistem google Akuntabilitas: Kegiatan ini kolaborasi pegawai xxxxxx secara berkelanjutan agar data-data
spreadsheet Tanggung Jawab sejalan dengan pegawai dixxxxx selalu terbaru dan terintegrasi
untuk database Nasionalisme: Kedudukan dan sehingga pekerjaan lebih efektif dan efisien.
pegawai xxxx Bekerja keras
Peran ASN yaitu
agar dapat Etika Publik: Output: Digunakannya sistem google spreadsheet
digunakan secara Hormat, disiplin Pelayanan untuk database pegawai xxx secara berkelanjutan
berkelanjutan. Komitmen Mutu: Publik. oleh Bagian SDM di xxxxx.
Berorientasi pada mutu, efisien,
dan efektif

Mengetahui Jakarta, April 2021


Mentor, Peserta,

xxxxxxxxx. xxxxxxxxxx.
NIP. xxxxxxxxxxxxxx NIP. xxxxxxxxxxxxxxx
66
67

Anda mungkin juga menyukai