Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KEUTAMAAN JUAL BELI, SYARAT, DAN RUKUNNYA

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hadist Ahkam Muamalah

Dosen Pengampu:
Siti Fatimah M.Ag

Disusun oleh:
Aang Abd Mujib M. Rifai
NIM. 222309030

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH


SEKOLAH TINGGI ILMU SYARIAH NAHDLATUL ULAMA
STISNU CIANJUR
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Cianjur,18 Maret 2024

Aang Abdul Mujib M.Rifai

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... 1
DAFTAR ISI................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 4
1.3 Tujuan Masalah......................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian jual beli..................................................................................... 5
2.2 Keutamaan jual beli.................................................................................... 6
2.3 Syarat dan rukun jual beli........................................................................... 12

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan................................................................................................. 15
3.2 Daftar Pustaka.......................................................................................... 16

2
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Jual beli merupakan salah satu pilar fundamental dalam kehidupan manusia
dan ekonomi masyarakat. Dalam islam, jual beli, diatur dengan hukum dan
ketentuan yang jelas, tertuang dalam Al-Qur’an dan Hadist, yang dikenal
sebagai Ahkam Muamalah. Pemahaman tentang Ahkam Muamalah terkait jual
beli, termasuk syarat dan rukunnya, menjadi penting bagi umat islam untuk
memastikan transaksi mereka sesuai dengan syariat.
Makalah ini bertujuan untuk mengkaji Ahkam Muamalah jual beli
berdasarkan tinjauan Hadist. Dengan menganalisis berbagai hadist yang
membahas tentang jual beli, diharapkan dapat diperoleh pemahaman yang lebih
mendalam tentang syarat dan rukun yang sah dalam transaksi jual beli menurut
islam.
Berikut beberapa alasan yang melatarbelakangi penelitian ini:
1.1.1. Pentingnya jual beli dalam islam.
Jual beli merupakan salah satu aktivitas ekonomi yang sering
dilakukan oleh umat islam. Dalam islam, jual beli bukan hanya sekedar
aktivitasekonomi, tetapi juga memiliki dimensi ibadah. Oleh karena itu,
penting bagi umat islam untuk melakukan jual beli dengan cara yang
sesuai dengan syaruat.
1.1.2. Keragaman syarat dan rukun jual beli
Terdapat berbagai macam syarat dan rukun jual beli yang terdpat
dalam berbagai sumber hukum islam. Hal ini dapat menimbulkan
kebingungan bagi umat islam dalam memahami dan menerapkannya.
1.1.3. Perlunya pemahaan mendalam.

3
Pemahaman yang mendalam tentang syarat dan rukun jual beli
berdasarkan hadist sangat penting untuk memastikan bahwa transaksi
jual beli yang dilakukan oleh umat islam sah dan sesuai dengan syarat.
1.1.4.Kontrubusi penelitian.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
memperkaya khazanah ilmu pengetahuan islam, khususnya dalam bidang
Hadist Ahkam Muamalah. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapay
membantu umat islam dalam memahami dan menerapkan syarat dan
rukun jual beli dengan lebih baik.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Apa saja keutamaan jual beli menurut perspektif Hadist?
1.2.2. Apa saja syarat dan rukun jual beli menurut perspektif Hadist?
1.2.3. Bagaimana penerapan syarat dan rukun jual beli dalam kehidupan sehari-
hari?

1.3. Tujuan Masalah


1.3.1. Untuk mengetahui keutamaan jual beli menurut perspektif Hadist.
1.3.2. Untuk mengetahui syarat dan rukun jual beli menurut perspektif Hadist.
1.3.3. Menjelaskan Bagaimana penerapan syarat dan rukun jual beli dalam
kehidupan sehari-hari.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Jual Beli


Jual beli menurut bahasa yaitu berasal dari kata yaitu (‫ )البيع‬yang berarti
menjual. Dalam kitab fikih sunnah yang dikarang oleh ahli fikih terkemuka,
sayyid sabiq beliau memaknai al-bai’u sebagai pertukaransecara mutlak 1.
Sedangkan menurut terminologi adalah mempertukarkan sesuatu dengan
sesuatu, harta dengan harta, dengan dilandasi saling rela atau pemindahan
kepemilikan dengan penukaran dalam bentuk yang diizinkan. Yusuf As-
sabatin dalam bukunya yang berjudul “Bisnis Islami: Kritik Atas Praktik Ala
Kapitalis” mendefinisikan bahwa jual beli secara syara’ adalah pemindahan
kepemilikan dengan kompensasi menurut konteks yang disyari’atkan 2.
Jualbeli adalah pertukaranharta dengan harta untuk saling menjadikan milik.
Hadist-hadist yang mendefinisikan jual beli:
1. Hadist Dari Ibnu Umar ra.:
)‫الَبْيُع ُهَو الَّتَباُد ُل ِباَألْع َر اِض (متفق عليه‬
Artinya: Jual beli adalah menukar harta dengan harta (HR. Bukhori dan
Muslim).3
 Biografi dari Ibnu Umar bin Al-Khattab.
 Nama lengkap : Abdullah bin Umar bin Al-Khattab bib Nufail bin Abdil
Uzza bin Qushai Al-Adawi
 Lahir: Mekkah, 614 M
 Status: Sahabat Nabi SAW
1
Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah jilid 5, ( Jakarta: Cakrawala Publishing, 2015)) hal. 158
2
Yusuf As-Sabatin, Bisnis Islami & Kritik Atas Praktik Bisnis Ala Kapitalis, diterjemahkan oleh
Yahya Abdurrahman, (Bogor: Al-Azhar Press , 2009), h. 107.
3
Sahih Bukhori: kitab al-buyu’ bab ta’rif al-buyu’ No. 2077 dan Sahih Muslim: kitab al-buyu’ bab
bayan ma’na al-buyu’ No.1524.

5
 Keistimewaan:
 Salah satu sahabat nabi yang palingbanyak meriwayatkan hadist.
 Memiliki ilmu yang luas tentang fikih dan tafsir
 Menjadi rujukan utama dalam bidang hukum islam
 Dikenal dengan kezuhudan dan kesederhanaanya.
2. Hadist dari Abu Huroiroh ra.:
‫ َقاَل َر ُسوُل ِهّللا َص َّل ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم الَبْيَع اِن ِبالِخَياِر َم ا َلْم َيَتَفَّر َقا‬: ‫َع ْن َاِبي ُهَر ْيَر َة َرِض َي ُهَّللا َع ْنُه َقاَل‬
Artinya: jual beli itu tergantung pada dua orang yang berkontrak keduanya
berhak memilih sebelumkeduanya berpisah (HR. Bukhori).4
 Biografi dari Abu Hurairah ra.:
 Nama Lengkap: Abdurrahman bin Sakhr bin Yazid bin Al-kharaj
 Lahir: Bahrain,610 M
 Wafat: Madinah, 678 M
 Status: Sahabat Nabi SAW.
 Keistimewaan:
 Salah satu sahabat nabi yang paling banyak meriwayatkan hadist.
 Memiliki hafalan yang kuat dan ingatan yang tajam.
 Dikenal dengan keahliannya dalam berceramah dan menyampaikan ilmu.
 Memiliki banyak murid yang menjadi ulama terkemuka.
Berdasarkan Hadist-hadist diatas,dapat disimpulkan bahwa jualbeli adalah
tukar menukar harta dengan harta dengan suka sama suka. Jual beli harus
dilakukan dengan jujur dan adil dan kedua belah pihak berhak untuk memilih
sebelum mereka berpisah.
2.2. Keutaman Jual Beli Menurut Perspektif Hadist
Jual beli merupakan salah satu pekerjaan yang mulia dan dianjurkan
dalam islam. Bahkan, Rosulullah SAW sendiri pernah berdagangdan
menjadikannya sebagai salah satu sumber penghasilannya. Jual juga
termasuk salah satu pekerjaan terbaik menurut hadist berikut:

4
Sahih Bukhari: kitab al-buyu’ bab khiyar al-majlis no. 2087.

6
‫ َأُّي الَكْس ِب َأْطَيُب ؟ َقاَل َع َم ُل‬: ‫َع ْن ِر َفاَع َة اْبِن َر اِفِع َر ِض َي ُهَّللا َع ْنُه َأَّن الَّنِبَّي َص َّل ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم ُس ِئَل‬
)‫الَّرُج ِل ِبَيِدِه َو ُك ُّل َبْيٍع َم ْبُرْو ٍر (رواه البّز ار وصححه الحاكم‬
Artinya : Dari Rifaah bin Rofi’ ra. Sesungguhnya Rosulullah SAW. Pernah
ditanya kasab manakah yang terbaik? Beliau berkata : pekerjaan
seseorang dengan tangannya dan setiap berjualan yang mabrur.
(HR. Bazzar dan disohihkan oleh Hakim)5

 Biografi dari Rifa’ah bin Rofi yaitu: Rifa’ah bin Rofi’ bin Malik Al-
Anshori Al-Zurqi. Panggilannya Abu Mu’adz. Beliau adalah saudara
kandung Malik dan Khallad. Beliau ikut perang badar bersama ayahnya.
Bersama saudaranya turut serta dalam setiap peperangan bersama
Rosulullah SAW. Beliau meninggal pada awal era Khilafa Muawiyah bin
Abi Sufyan.
Jual beli juga merupakan salah satu pilar fundamental dalam kehidupan
manusia. Dalam islam, jual belibukan hanya sekedar transaksi
ekonomi,tetapi juga mengandung nilai-nilai spritual dan moral yang
tinggi
Berikut adalah beberapa keutamaan jual beli dalam islam:
2.2.1. Mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Jual beli yang dilakukan degan jujur dan adil akan mendapatkan
pahala dari
Allah Swt. Rosulullah SAW bersabda:
‫ َقاَل َر ُسوُل ِهَّللا َص َّل ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم ُك ُّل ُم ْس ِلٍم َيَتَباَيُع َفَيُقوُل ُخ ْذ‬: ‫َع ْن اِبي ُهَر ْيَر َة َرِض َي ُهَّللا َع ْنُه َقاَل‬
)‫ِم ِّني َو َأْع ِطِني َفَكَتَبُه ُهَّللا َتَع اَلى ِع ْنَد ُه ِص ِّدْيًقا َش ِهيًدا (رواه الترمذي وابن ماجة‬
Artinya : Dari Abu Hurairoh ra. Berkata:Rosulullah SAW bersabda:
setiapmuslimyang berjual beli dan ia berkata dengan jujur dan benar
maka ia dicatat disisi Allah pada hari kiamat sebagai orang yang syahid
(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)6

5
Sunan Al-Bazzar: kitab al-buyu’bab fadlul kasbi wat tijarah, hadist No.2942 dan Sahih Al-hakim
kitab al-buyu’ bab jaafi fadli tijaroh, hadist No 4042.
6
Sunan al-tirmidzi: kitab al-buyu’ bab ja-a fi fadlittijarati bis-sidqi N0.1265 dan Sunan ibn majah:
kitab al-tijarah bab al-kasb No: 2101.

7
 Biografi dari Abu Hurairah ra.:
 Nama Lengkap: Abdurrahman bin Sakhr bin Yazid bin Al-kharaj
 Lahir: Bahrain,610 M
 Wafat: Madinah, 678 M
 Status: Sahabat Nabi SAW.
 Keistimewaan:
 Salah satu sahabat nabi yang paling banyak meriwayatkan hadist.
 Memiliki hafalan yang kuat dan ingatan yang tajam.
 Dikenal dengan keahliannya dalam berceramah dan menyampaikan
ilmu.
 Memiliki banyak murid yang menjadi ulama terkemuka.

Dari hadist diatas menjelaskan jual beli merupakan salah satu aktivitas
ekonomi yang dapat mendatangkan pahala bagi umat islam. Pahala ini dapat
diperoleh dengan menjalankan jual beli dengan cara yang sesuai dengan
syariat islam. Berikut beberapa poinpenting untuk mendapatkan pahala dari
jual beli:
a. Kejujuran dan keadilan
 Menjual barang yang halal dan berkualitas
 Memberikan informasi yang jelas dan tidak menipu pembeli
 Menentukan harga yang wajar dan tidak memberatkan pembeli
 Menimbang dan mengukur barang dengan benar.
b. Sikap yang baik
 Bersikap ramah dan sopan kepada pembeli
 Memberikan pelayanan yang baik
 Menjaga kebersihan dan kerapihan tempat jual beli
 Bersabar dan tidak mudah marah
c. Niat yang baik
 Berniat untuk mencari nafkahyang halal dan membantu orang lain
 Berniat untuk menyebarkan kebaikan dan memakmurkan bumi

8
 Tidak berniat untuk menipu atau mengambil keuntungan dari orang
lain
d. Menjalankan syariat islam
 Menghindari riba dan segala bentuk penipuan
 Membayar zakat dari keuntungan yang diperoleh
 Bersedekah kepada orang lain.
Dengan menjalankan jual beli dengan cara yang sesuaidengan syariat
islam dan diringi dengan niat yang baik, maka jual beli dapat menjadi
ladang pahala bagi umat islam. Pahala ini tidak hanya didunia,tetapi juga
diakherat.

2.2.2. Menyenangkan Allah SWT.


Jual beli yang dilakukan dengan cara yang baik dan sesuai degan
syariat islamakan menyenangkan Allah SWT. Rosulullah SAW bersabda:
‫ َقاَل َر ُسوُل ِهَّللا َص َّل ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم الَّتاِج ُر الَّص ِد يُق الُم ْؤ ِم ُن َم َع‬: ‫َع ْن اِبي ُهَر ْيَر َة َرِض َي ُهَّللا َع ْنُه َقاَل‬
‫الَّنِبِّيْيَن َو الِّصِّديِقيَن َو الُّش َهَداِء‬
Artinya: Dari Abu Hurairoh ra. Berkata Rosulullah SAW bersabda:
pedagang yang jujur dan amanah akan bersama para nabi, orang-orang yang
jujur, dan para syuhada(HR. Tirmidzi)7
Hadist ini menjelaskan bahwa pedagang yang jujur dan amanah akan
mendapatkan tempat yang mulia disisi Allah SWT, yaitu bersama para nabi,
orang-orang yang jujur dan para syuhada. Hal ini menunjukkan bahwa jual
beli yang dilakukan dengan cara yang jujur dan amanah merupakan amalan
yang mulia dan disukai oleh Allah SWT.
Beberapa cara agar jualbeli dapat menyenangkan Allah SWT:
 Menjual barang yang halal dan berkualitas
 Memberikan informasi yang jelas dan tidakmenipu pembeli
 Menentukan harga yang wajar dan tidakmemberatkan pembeli
 Menimbang dan mengukur barang dengan benar
 Bersikap ramah dan sopan kepada pembeli

7
Sunan tirmidzi bab sifat-sifat pedagang yang jujur halaman 585

9
 Memberikan pelayanan yang baik
 Menjaga kebersihan dan kerapian tempat jualbeli
 Bersabar dan tidak mudah marah
 Berniat untuk mencari nafkah yang halal dan membantu orang lain
 Berniat untuk menyebarkan kebaikan dan memakmurkan bumi
 Tidak berniat untuk menipu dan mengambil keuntungan dari orang lain
 Menghindari riba dan segala bentuk penipuan
 Membayar zakat dari keuntungan yang diperoleh
 Bersedekah kepada orang lain
Dengan menjalankan jual beli dengan cara yang sesuai syariat islam dan
diiringi dengan niat baik maka jual beli dapat menjadi ladang pahala dan
meyenangkan Allah SWT.
2.2.3. Memenuhi kebutuhan hidup
Jual beli merupakan salah satu aktivitas ekonomi yang sangat
penting dalam kehidupan manusia. Kegiatan ini telah dilakukan sejak
zaman dahulu dan menjadi salah satu pilar utama dalam peradaban
manusia. Jual beli juga memiliki peran penting dalam memenuhi
kebutuhan hidup manusia. Berikut beberapa contohnya:
 Petani menjual hasil panennya kepada pembeli, seperti beras, sayur, dan
buah-buahan. Uang yang diperoleh dari hasil penjualan ini dapat
digunakan untuk untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti membeli
makanan, pakaian, dan kebutuhan lainnya.
 Pedagang menjual berbagai macam barang ditoko, seperti pakaian,
elektronik, dan peralatan rumah tangga. Pembeli dapat memilih dan
membeli barang yang mereka butuhkan ditoko tersebut.
2.2.4. Meningkatkan kesejahtraan masyarakat
Jual beli merupakan salah satu aktivitas ekonomi yang dapat
meningkatkan kesejahtraan masyarakat. Berikut beberapa cara jual beli
meningkatkan kesejahtraan masyarakat:
a. Meningkatkan pendapatan masyarakat
 Pedagang dan pengusaha mendapatkan keuntungan dari hasil jual beli

10
 Petani mendapatkan penghasilan dari hasil panen yang mereka jual
 Pekerja mendapatkan gaji dari perusahaan tempat mereka bekerja
b. Menciptakan lapangan pekerjaan
 Jual beli menciptakan lapangan pekerjaan bagi banyak orang seperti
pedangan,pegusaha, dan pekerja
 Lapangan pekerjaan meningkatkan pendapatan masyarakat dan membentu
mereka memenuhi kebutuhan hidup
c. Meningkatkan akses terhadap barang dan jasa
 Jual beli memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan berbagai macam
barang dan jasa yang mereka butuhkan
 Akses yang mudah terhadap barang dan jasa meningkatkan kualitas hidup
masyarakat
d. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
 Jual beli merupakan salah satu pilat utama dalam perekonomian
 Peningkatan aktivitas jual beli dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi
negara.
e. Meningkatkan kesejahtraan masyarakat
 Peningkatan pendapatan, lapangan pekerjaan,dan akses terhadapa barang
dan jasa dapat meningkatkan kesejahtraanmasyarakat
 Masyarakat yang sejahtra dapat hidupdenganlebih bahagia dan damai
2.2.5. Memperkuat islamiyah
Jualbeli memiliki peran penting dalam memperkuat islamiyah.
Berikut beberapa cara jual beli memperkuat islamiyah:
a. Mendorong ekonomi syariah
 Jual beli yang sesuai syariat islam,seperti tanpa riba dan penipuan
 Ekonomi syariah yang kuat akan meningkatkan kesejahtraan umat
islam dan memperkuat nilai-nilai islam dimasyarakat
b. Memperkuat ukhwah islamiyah
 Jual beli yang dilakukan dengan kejujuran dan saling membantu dapat
memperkuat ukhwah islamiyah

11
 Ikhwah islamiyah yang kuat akan menciptakan rasa persatuan dan
kesatuan diantara umat islam
c. Mewujudkan keadilan sosial
 Jual beli yang adil dan merata dapat membantu mewujudkan keadilan
sosial dimasyarakat
 Keadilan sosial merupakan salah satu tujuan utama islam
d. Menyebarkan nilai-nilai islam
 Jual beli dapat menjadi sarana untuk menyebarkan nilai-nilai islam
seperti kejujuran, keadilan, dan saling membantu
 Nilai-nilai islamyang diterapkan dalam jual beli akan mencerminkan
keindahan islam kepada dunia
e. Memperkuat ketahanan ekonomi umat islam
 Jual beli yang mandiri dan tidak bergantung pada riba dapat
memperkuat pertahanan ekonomi umat islam
 Ketahanan ekonomi yang kuat akan membantu umat islam
menghadapi berbagai tantangan ekonimi
Jual beli sesuai syariat islam memilikiperan penting dalam memperkuat
islamiyah. Dan menerapkan nilai-nilai islam dalam jual beli, umat islam dapat
meningkatkan kesejahtraan, memperkuat ukhwah, mewujudkan keadilan
sosial, menyebarkan nilai-nilai islam, dan memperkuat ketahanan ekonomi.
2.3. Syarat dan Rukun Jual Beli
Sebagai suatu dasar dalam jual beli, rukun dan syarat adalah hal yang
sangat penting, karena tidak adanya rukun dan syarat akan mengakibatkan
jual beli tidak sah hukumnya. Oleh karena itu Islam mengatur tentang rukun
dan syarat dalam jual beli, Antara lain :
2.3.1. Syarat Jual Beli.
Dari ketiga rukun jual beli diatas, masing-masing memiliki
persyaratannya, yaitu sebagai berikut :
 Syarat yang Berakad (penjual dan pembeli) :
o Berakal, yang dimaksud dengan orang yang berakal disini adalah
orang yang dapat membedakan atau memilih mana yang terbaik baginya.

12
Maka orang gila atau bodoh tidak sah jualbelinya, sekalipun miliknya sendiri
o Orang yang berbeda artinya seseorang tidak dapat bertindak dalam
waktu yang bersamaan sebagai penjual sekaligus pembeli
 Syarat Barang Jual Beli (objek) :
o Ada barang atau tidak ada ditempat tetapi pihak penjual menyatakan
kesanggupannya untuk mengadakan barang tersebut
o Dapat dimanfaatkan dan bermanfaat bagi manusia
o Milik seseorang
o Boleh diserahkan saat akad langsung atau pada waktu yang disepakati
bersama ketika transaksi berlangsung
 Syarat Ijab Qabul (Sighat) :
o Qobul sesuai dengan ijab
o Ijab dan kobul dilakukan dalam satu majlis
o Orang yang melaksanakan telah baligh atau berakal
 Syarat Nilai Tukar :
o Harga yang disepakati kedua belah pihak
o Apabila jual beli itu dilakukan dengan saling mempertukarkan barang
maka yang dijadikan nilai tukar bukan barang yang diharamkan syara’ seperti
babi dan khamar8
2.3.2. Rukun Jual Beli
Jual beli akan dianggap sah jika telah terpenuhi rukun dan
syaratnya. Maksudnya adalah bila seseorang akan melakukan jual beli
harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Unsur-unsur yang menyebabkan
sahnya jual beli terpenuhi. Adapun rukun yang dimaksud dapat dilihat
dari pendapat ulama‟ dibawah ini adalah :
 Al-Aqidain(adanya penjual dan pembeli)
Orang yang melakukan jualbeli haruslah orang yang ahliakad baik
mengenai apa saja, anak kecil, orang gila, dan orang bodoh tidak

8
Ibnu Hajar Al Asqalani, Bulughul Maram min Adillatil Ahkam, Terj. Harun Zen dan Zenal
Mutaqin (Bandung:Jabal,2012) Hal. 115-119.

13
diperbolehkan melakukan jual beli, serta orang yang melakukan akad
jual beli haruslah tidak ada paksaan
 Ma’kud Alaih (adanya uang dan barang)
Adanya harga dan barang yang diperjual belikan
 Shigat (ijab qobul)
Ijab qobulmerupakan bentuk pernyataan (serah
terima).mengucapkan dalam akad merupakan salah satu cara lain yang
dapat ditempuh dalam mengadakan akad,tetapi ada juga dengan cara
lain yang dapat menggambarkan kehendak untuk berakad. Para ulama
menerangkan beberapa cara yang ditempuh dalam akad diantaranya:
degan cara lisan, tulisan, isyarat, ta’ahi(saling memberi/barter) lisan al-
hal (penitipan).
Dengan begitu, jual beli harus memenuhi rukun tersebut.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Jual beli selain sebagai aktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidup


ternyata memiliki keutamaan. Beberapa keutamaan. Jual beli merupakan salah
satu pekerjaan yang mulia dan dianjurkan dalam islam. Bahkan, Rosulullah
SAW sendiri pernah berdagangdan menjadikannya sebagai salah satu sumber
penghasilannya. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa jual beli adalah
sarana tolong menolong yang memudahkan bagi umat manusia. Allah telah
mensyariatkannya untuk kelapangan kita semua. Seluruh umat manusia di dunia
ini pasti membutuhkan banyak sekali kebutuhan dalam hal sandang pangan
maupun papan. Dan pastinya seseorang tidak dapat memenuhhi kebutuhannya
sendirian, melainkan dengan bantuan orang lain. Dan tidak ada cara terbaik
kecuali dengan pertukaran (al-bai‟).
Jadi, tujuan dari jual beli ini sendiri adalah unutk memudahkan manusia
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Dengan begitu, seseorang
dapat memberikan apa yang dimilikinya kepada orang lain dan tidak
dibutuhkannya, sedangkan oranglainnya dapat mengambil apa yang
dibutuhkannya dari barang yang diambilnya dari seseorang tadi.
Namun, kita jangan luput untuk selalu berhati-hati dalam melakukan
proses jual beli pada zaman sekarang. Karena, perkembangan teknologi kita
harus lebih memahami dan selalu pintar dalam memilah maupun memilih suatu

15
barang untuk jual beli.

3.2 DAFTAR PUSTAKA

 https://id.wikipedia.org/wiki/ibnu_umar
 https://id.wikipedia.org/wiki/Abu_Hurairah
 https://respository.unika.ac.id/13294/5/12.60.02
 https://www.detik.com/hikmah/doa-dan-hadist/d-7137073/ini-pekerjaan-terbaik-
menurut-sabda-rosulullah
 https://sunnah.com/

16

Anda mungkin juga menyukai