Dosen Pengampu:
Siti Fatimah M.Ag
Disusun oleh:
Aang Abd Mujib M. Rifai
NIM. 222309030
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... 1
DAFTAR ISI................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 4
1.3 Tujuan Masalah......................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian jual beli..................................................................................... 5
2.2 Keutamaan jual beli.................................................................................... 6
2.3 Syarat dan rukun jual beli........................................................................... 12
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Jual beli merupakan salah satu pilar fundamental dalam kehidupan manusia
dan ekonomi masyarakat. Dalam islam, jual beli, diatur dengan hukum dan
ketentuan yang jelas, tertuang dalam Al-Qur’an dan Hadist, yang dikenal
sebagai Ahkam Muamalah. Pemahaman tentang Ahkam Muamalah terkait jual
beli, termasuk syarat dan rukunnya, menjadi penting bagi umat islam untuk
memastikan transaksi mereka sesuai dengan syariat.
Makalah ini bertujuan untuk mengkaji Ahkam Muamalah jual beli
berdasarkan tinjauan Hadist. Dengan menganalisis berbagai hadist yang
membahas tentang jual beli, diharapkan dapat diperoleh pemahaman yang lebih
mendalam tentang syarat dan rukun yang sah dalam transaksi jual beli menurut
islam.
Berikut beberapa alasan yang melatarbelakangi penelitian ini:
1.1.1. Pentingnya jual beli dalam islam.
Jual beli merupakan salah satu aktivitas ekonomi yang sering
dilakukan oleh umat islam. Dalam islam, jual beli bukan hanya sekedar
aktivitasekonomi, tetapi juga memiliki dimensi ibadah. Oleh karena itu,
penting bagi umat islam untuk melakukan jual beli dengan cara yang
sesuai dengan syaruat.
1.1.2. Keragaman syarat dan rukun jual beli
Terdapat berbagai macam syarat dan rukun jual beli yang terdpat
dalam berbagai sumber hukum islam. Hal ini dapat menimbulkan
kebingungan bagi umat islam dalam memahami dan menerapkannya.
1.1.3. Perlunya pemahaan mendalam.
3
Pemahaman yang mendalam tentang syarat dan rukun jual beli
berdasarkan hadist sangat penting untuk memastikan bahwa transaksi
jual beli yang dilakukan oleh umat islam sah dan sesuai dengan syarat.
1.1.4.Kontrubusi penelitian.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
memperkaya khazanah ilmu pengetahuan islam, khususnya dalam bidang
Hadist Ahkam Muamalah. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapay
membantu umat islam dalam memahami dan menerapkan syarat dan
rukun jual beli dengan lebih baik.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Keistimewaan:
Salah satu sahabat nabi yang palingbanyak meriwayatkan hadist.
Memiliki ilmu yang luas tentang fikih dan tafsir
Menjadi rujukan utama dalam bidang hukum islam
Dikenal dengan kezuhudan dan kesederhanaanya.
2. Hadist dari Abu Huroiroh ra.:
َقاَل َر ُسوُل ِهّللا َص َّل ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم الَبْيَع اِن ِبالِخَياِر َم ا َلْم َيَتَفَّر َقا: َع ْن َاِبي ُهَر ْيَر َة َرِض َي ُهَّللا َع ْنُه َقاَل
Artinya: jual beli itu tergantung pada dua orang yang berkontrak keduanya
berhak memilih sebelumkeduanya berpisah (HR. Bukhori).4
Biografi dari Abu Hurairah ra.:
Nama Lengkap: Abdurrahman bin Sakhr bin Yazid bin Al-kharaj
Lahir: Bahrain,610 M
Wafat: Madinah, 678 M
Status: Sahabat Nabi SAW.
Keistimewaan:
Salah satu sahabat nabi yang paling banyak meriwayatkan hadist.
Memiliki hafalan yang kuat dan ingatan yang tajam.
Dikenal dengan keahliannya dalam berceramah dan menyampaikan ilmu.
Memiliki banyak murid yang menjadi ulama terkemuka.
Berdasarkan Hadist-hadist diatas,dapat disimpulkan bahwa jualbeli adalah
tukar menukar harta dengan harta dengan suka sama suka. Jual beli harus
dilakukan dengan jujur dan adil dan kedua belah pihak berhak untuk memilih
sebelum mereka berpisah.
2.2. Keutaman Jual Beli Menurut Perspektif Hadist
Jual beli merupakan salah satu pekerjaan yang mulia dan dianjurkan
dalam islam. Bahkan, Rosulullah SAW sendiri pernah berdagangdan
menjadikannya sebagai salah satu sumber penghasilannya. Jual juga
termasuk salah satu pekerjaan terbaik menurut hadist berikut:
4
Sahih Bukhari: kitab al-buyu’ bab khiyar al-majlis no. 2087.
6
َأُّي الَكْس ِب َأْطَيُب ؟ َقاَل َع َم ُل: َع ْن ِر َفاَع َة اْبِن َر اِفِع َر ِض َي ُهَّللا َع ْنُه َأَّن الَّنِبَّي َص َّل ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم ُس ِئَل
)الَّرُج ِل ِبَيِدِه َو ُك ُّل َبْيٍع َم ْبُرْو ٍر (رواه البّز ار وصححه الحاكم
Artinya : Dari Rifaah bin Rofi’ ra. Sesungguhnya Rosulullah SAW. Pernah
ditanya kasab manakah yang terbaik? Beliau berkata : pekerjaan
seseorang dengan tangannya dan setiap berjualan yang mabrur.
(HR. Bazzar dan disohihkan oleh Hakim)5
Biografi dari Rifa’ah bin Rofi yaitu: Rifa’ah bin Rofi’ bin Malik Al-
Anshori Al-Zurqi. Panggilannya Abu Mu’adz. Beliau adalah saudara
kandung Malik dan Khallad. Beliau ikut perang badar bersama ayahnya.
Bersama saudaranya turut serta dalam setiap peperangan bersama
Rosulullah SAW. Beliau meninggal pada awal era Khilafa Muawiyah bin
Abi Sufyan.
Jual beli juga merupakan salah satu pilar fundamental dalam kehidupan
manusia. Dalam islam, jual belibukan hanya sekedar transaksi
ekonomi,tetapi juga mengandung nilai-nilai spritual dan moral yang
tinggi
Berikut adalah beberapa keutamaan jual beli dalam islam:
2.2.1. Mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Jual beli yang dilakukan degan jujur dan adil akan mendapatkan
pahala dari
Allah Swt. Rosulullah SAW bersabda:
َقاَل َر ُسوُل ِهَّللا َص َّل ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم ُك ُّل ُم ْس ِلٍم َيَتَباَيُع َفَيُقوُل ُخ ْذ: َع ْن اِبي ُهَر ْيَر َة َرِض َي ُهَّللا َع ْنُه َقاَل
)ِم ِّني َو َأْع ِطِني َفَكَتَبُه ُهَّللا َتَع اَلى ِع ْنَد ُه ِص ِّدْيًقا َش ِهيًدا (رواه الترمذي وابن ماجة
Artinya : Dari Abu Hurairoh ra. Berkata:Rosulullah SAW bersabda:
setiapmuslimyang berjual beli dan ia berkata dengan jujur dan benar
maka ia dicatat disisi Allah pada hari kiamat sebagai orang yang syahid
(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)6
5
Sunan Al-Bazzar: kitab al-buyu’bab fadlul kasbi wat tijarah, hadist No.2942 dan Sahih Al-hakim
kitab al-buyu’ bab jaafi fadli tijaroh, hadist No 4042.
6
Sunan al-tirmidzi: kitab al-buyu’ bab ja-a fi fadlittijarati bis-sidqi N0.1265 dan Sunan ibn majah:
kitab al-tijarah bab al-kasb No: 2101.
7
Biografi dari Abu Hurairah ra.:
Nama Lengkap: Abdurrahman bin Sakhr bin Yazid bin Al-kharaj
Lahir: Bahrain,610 M
Wafat: Madinah, 678 M
Status: Sahabat Nabi SAW.
Keistimewaan:
Salah satu sahabat nabi yang paling banyak meriwayatkan hadist.
Memiliki hafalan yang kuat dan ingatan yang tajam.
Dikenal dengan keahliannya dalam berceramah dan menyampaikan
ilmu.
Memiliki banyak murid yang menjadi ulama terkemuka.
Dari hadist diatas menjelaskan jual beli merupakan salah satu aktivitas
ekonomi yang dapat mendatangkan pahala bagi umat islam. Pahala ini dapat
diperoleh dengan menjalankan jual beli dengan cara yang sesuai dengan
syariat islam. Berikut beberapa poinpenting untuk mendapatkan pahala dari
jual beli:
a. Kejujuran dan keadilan
Menjual barang yang halal dan berkualitas
Memberikan informasi yang jelas dan tidak menipu pembeli
Menentukan harga yang wajar dan tidak memberatkan pembeli
Menimbang dan mengukur barang dengan benar.
b. Sikap yang baik
Bersikap ramah dan sopan kepada pembeli
Memberikan pelayanan yang baik
Menjaga kebersihan dan kerapihan tempat jual beli
Bersabar dan tidak mudah marah
c. Niat yang baik
Berniat untuk mencari nafkahyang halal dan membantu orang lain
Berniat untuk menyebarkan kebaikan dan memakmurkan bumi
8
Tidak berniat untuk menipu atau mengambil keuntungan dari orang
lain
d. Menjalankan syariat islam
Menghindari riba dan segala bentuk penipuan
Membayar zakat dari keuntungan yang diperoleh
Bersedekah kepada orang lain.
Dengan menjalankan jual beli dengan cara yang sesuaidengan syariat
islam dan diringi dengan niat yang baik, maka jual beli dapat menjadi
ladang pahala bagi umat islam. Pahala ini tidak hanya didunia,tetapi juga
diakherat.
7
Sunan tirmidzi bab sifat-sifat pedagang yang jujur halaman 585
9
Memberikan pelayanan yang baik
Menjaga kebersihan dan kerapian tempat jualbeli
Bersabar dan tidak mudah marah
Berniat untuk mencari nafkah yang halal dan membantu orang lain
Berniat untuk menyebarkan kebaikan dan memakmurkan bumi
Tidak berniat untuk menipu dan mengambil keuntungan dari orang lain
Menghindari riba dan segala bentuk penipuan
Membayar zakat dari keuntungan yang diperoleh
Bersedekah kepada orang lain
Dengan menjalankan jual beli dengan cara yang sesuai syariat islam dan
diiringi dengan niat baik maka jual beli dapat menjadi ladang pahala dan
meyenangkan Allah SWT.
2.2.3. Memenuhi kebutuhan hidup
Jual beli merupakan salah satu aktivitas ekonomi yang sangat
penting dalam kehidupan manusia. Kegiatan ini telah dilakukan sejak
zaman dahulu dan menjadi salah satu pilar utama dalam peradaban
manusia. Jual beli juga memiliki peran penting dalam memenuhi
kebutuhan hidup manusia. Berikut beberapa contohnya:
Petani menjual hasil panennya kepada pembeli, seperti beras, sayur, dan
buah-buahan. Uang yang diperoleh dari hasil penjualan ini dapat
digunakan untuk untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti membeli
makanan, pakaian, dan kebutuhan lainnya.
Pedagang menjual berbagai macam barang ditoko, seperti pakaian,
elektronik, dan peralatan rumah tangga. Pembeli dapat memilih dan
membeli barang yang mereka butuhkan ditoko tersebut.
2.2.4. Meningkatkan kesejahtraan masyarakat
Jual beli merupakan salah satu aktivitas ekonomi yang dapat
meningkatkan kesejahtraan masyarakat. Berikut beberapa cara jual beli
meningkatkan kesejahtraan masyarakat:
a. Meningkatkan pendapatan masyarakat
Pedagang dan pengusaha mendapatkan keuntungan dari hasil jual beli
10
Petani mendapatkan penghasilan dari hasil panen yang mereka jual
Pekerja mendapatkan gaji dari perusahaan tempat mereka bekerja
b. Menciptakan lapangan pekerjaan
Jual beli menciptakan lapangan pekerjaan bagi banyak orang seperti
pedangan,pegusaha, dan pekerja
Lapangan pekerjaan meningkatkan pendapatan masyarakat dan membentu
mereka memenuhi kebutuhan hidup
c. Meningkatkan akses terhadap barang dan jasa
Jual beli memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan berbagai macam
barang dan jasa yang mereka butuhkan
Akses yang mudah terhadap barang dan jasa meningkatkan kualitas hidup
masyarakat
d. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Jual beli merupakan salah satu pilat utama dalam perekonomian
Peningkatan aktivitas jual beli dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi
negara.
e. Meningkatkan kesejahtraan masyarakat
Peningkatan pendapatan, lapangan pekerjaan,dan akses terhadapa barang
dan jasa dapat meningkatkan kesejahtraanmasyarakat
Masyarakat yang sejahtra dapat hidupdenganlebih bahagia dan damai
2.2.5. Memperkuat islamiyah
Jualbeli memiliki peran penting dalam memperkuat islamiyah.
Berikut beberapa cara jual beli memperkuat islamiyah:
a. Mendorong ekonomi syariah
Jual beli yang sesuai syariat islam,seperti tanpa riba dan penipuan
Ekonomi syariah yang kuat akan meningkatkan kesejahtraan umat
islam dan memperkuat nilai-nilai islam dimasyarakat
b. Memperkuat ukhwah islamiyah
Jual beli yang dilakukan dengan kejujuran dan saling membantu dapat
memperkuat ukhwah islamiyah
11
Ikhwah islamiyah yang kuat akan menciptakan rasa persatuan dan
kesatuan diantara umat islam
c. Mewujudkan keadilan sosial
Jual beli yang adil dan merata dapat membantu mewujudkan keadilan
sosial dimasyarakat
Keadilan sosial merupakan salah satu tujuan utama islam
d. Menyebarkan nilai-nilai islam
Jual beli dapat menjadi sarana untuk menyebarkan nilai-nilai islam
seperti kejujuran, keadilan, dan saling membantu
Nilai-nilai islamyang diterapkan dalam jual beli akan mencerminkan
keindahan islam kepada dunia
e. Memperkuat ketahanan ekonomi umat islam
Jual beli yang mandiri dan tidak bergantung pada riba dapat
memperkuat pertahanan ekonomi umat islam
Ketahanan ekonomi yang kuat akan membantu umat islam
menghadapi berbagai tantangan ekonimi
Jual beli sesuai syariat islam memilikiperan penting dalam memperkuat
islamiyah. Dan menerapkan nilai-nilai islam dalam jual beli, umat islam dapat
meningkatkan kesejahtraan, memperkuat ukhwah, mewujudkan keadilan
sosial, menyebarkan nilai-nilai islam, dan memperkuat ketahanan ekonomi.
2.3. Syarat dan Rukun Jual Beli
Sebagai suatu dasar dalam jual beli, rukun dan syarat adalah hal yang
sangat penting, karena tidak adanya rukun dan syarat akan mengakibatkan
jual beli tidak sah hukumnya. Oleh karena itu Islam mengatur tentang rukun
dan syarat dalam jual beli, Antara lain :
2.3.1. Syarat Jual Beli.
Dari ketiga rukun jual beli diatas, masing-masing memiliki
persyaratannya, yaitu sebagai berikut :
Syarat yang Berakad (penjual dan pembeli) :
o Berakal, yang dimaksud dengan orang yang berakal disini adalah
orang yang dapat membedakan atau memilih mana yang terbaik baginya.
12
Maka orang gila atau bodoh tidak sah jualbelinya, sekalipun miliknya sendiri
o Orang yang berbeda artinya seseorang tidak dapat bertindak dalam
waktu yang bersamaan sebagai penjual sekaligus pembeli
Syarat Barang Jual Beli (objek) :
o Ada barang atau tidak ada ditempat tetapi pihak penjual menyatakan
kesanggupannya untuk mengadakan barang tersebut
o Dapat dimanfaatkan dan bermanfaat bagi manusia
o Milik seseorang
o Boleh diserahkan saat akad langsung atau pada waktu yang disepakati
bersama ketika transaksi berlangsung
Syarat Ijab Qabul (Sighat) :
o Qobul sesuai dengan ijab
o Ijab dan kobul dilakukan dalam satu majlis
o Orang yang melaksanakan telah baligh atau berakal
Syarat Nilai Tukar :
o Harga yang disepakati kedua belah pihak
o Apabila jual beli itu dilakukan dengan saling mempertukarkan barang
maka yang dijadikan nilai tukar bukan barang yang diharamkan syara’ seperti
babi dan khamar8
2.3.2. Rukun Jual Beli
Jual beli akan dianggap sah jika telah terpenuhi rukun dan
syaratnya. Maksudnya adalah bila seseorang akan melakukan jual beli
harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Unsur-unsur yang menyebabkan
sahnya jual beli terpenuhi. Adapun rukun yang dimaksud dapat dilihat
dari pendapat ulama‟ dibawah ini adalah :
Al-Aqidain(adanya penjual dan pembeli)
Orang yang melakukan jualbeli haruslah orang yang ahliakad baik
mengenai apa saja, anak kecil, orang gila, dan orang bodoh tidak
8
Ibnu Hajar Al Asqalani, Bulughul Maram min Adillatil Ahkam, Terj. Harun Zen dan Zenal
Mutaqin (Bandung:Jabal,2012) Hal. 115-119.
13
diperbolehkan melakukan jual beli, serta orang yang melakukan akad
jual beli haruslah tidak ada paksaan
Ma’kud Alaih (adanya uang dan barang)
Adanya harga dan barang yang diperjual belikan
Shigat (ijab qobul)
Ijab qobulmerupakan bentuk pernyataan (serah
terima).mengucapkan dalam akad merupakan salah satu cara lain yang
dapat ditempuh dalam mengadakan akad,tetapi ada juga dengan cara
lain yang dapat menggambarkan kehendak untuk berakad. Para ulama
menerangkan beberapa cara yang ditempuh dalam akad diantaranya:
degan cara lisan, tulisan, isyarat, ta’ahi(saling memberi/barter) lisan al-
hal (penitipan).
Dengan begitu, jual beli harus memenuhi rukun tersebut.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
15
barang untuk jual beli.
https://id.wikipedia.org/wiki/ibnu_umar
https://id.wikipedia.org/wiki/Abu_Hurairah
https://respository.unika.ac.id/13294/5/12.60.02
https://www.detik.com/hikmah/doa-dan-hadist/d-7137073/ini-pekerjaan-terbaik-
menurut-sabda-rosulullah
https://sunnah.com/
16