Anda di halaman 1dari 12

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK

Dosen pengampu:

Disusun Oleh:
Kelompok : 10
Kelas : 4E-TKI
Anggota Kelompok :
1. M.Wansyah
2. Ogi Saputra : 16012200038
3.
4. ……
5. ……
Format Rieview Jurnal 1
Judul Jurnal Analisis Quality Function Deployment (QFD) Pada Rancang
Bangun Mesin Miling 3 Sumbu
ISSN 2723-3359
Vol / halaman Vol. 4, No. 2, Halaman 91 - 97, Juni 2023
Penulis 1. Syamsul Rizal
2. Muhammad Rizki
3. Irawan Malik
4. Ahmad Zamheri
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menerapkan metode
Quality Function Deployment (QFD) dalam merancang
mesin milling 3 sumbu sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan pelanggan, serta untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan melalui analisis kepuasan konsumen
menggunakan QFD.
Rumusan Permasalahan permasalahan yang ingin dipecahkan adalah bagaimana
merancang mesin tersebut agar memenuhi kebutuhan dan
keinginan pelanggan dengan baik
Metode yang digunakan Metode yang di gunakan QFD diawali dengan mempelajari
dan mendengarkan pelanggan untuk menentukan ciri-ciri
produk unggulan. Melalui Riset Pasar, kebutuhan dan
preferensi produk pelanggan ditentukan dan dipecah
ke dalam kategori yang disebut persyaratan pelanggan.
Setelah persyaratan Pelanggan ditentukan, persyaratan
tersebut ditimbang berdasarkan kepentingan
relatifnya bagi pelanggan. Selanjutnya pelanggan diminta
membandingkan produk perusahaan dengan
produk pesaing.
Tahapan menggunakan a. Metode literatur adalah metode yang digunakan untuk
metode memperoleh data dari jurnal, buku-buku
terhadap objek yang dipelajari sebagai referensi.
b. Metode observasi adalah metode yang dilakukan dengan
cara melihat langsung benda atau objek
yang sudah ada dan bagaimana cara menyelesaikan
masalah tersebut.
Pembahasan Berdasarkan hasil dari kuisioner tingkat kepentingan
pelanggan menunjukkan bahwa rangka dengan
harga murah, ringan dan kuat menduduki peringkat 1 dan
bisa memotong bahan ST 37 peringkat ke 2, mudah
dalam penggunaan peringkat ke 3, serta dimensi (ukuran)
yang tidak terlalu besar menempati peringkat
terakhir.
Kesimpulan Setelah dilakukan analisis Quality Function Deployment dan
pembuatan alat diperoleh data yang bisa
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Dalam merancang mesin CNC mini Milling ini ada
beberapa faktor yang menjadi prioritas yaitu pemilihan
rangka yang kuat ringan & murah, alat bisa memotong
material Fe 360, memiliki ukuran yang tidak terlalu
besar serta mudah dalam penggunaan.
2. Spesifikasi teknis mesin CNC mini Milling ini
menggunakan rangka bermaterial PELAT alumunium
berukuran 430mmx 290mm x 290mm dengan
menggunakan motor spindle DC 400Watt.

Format Rieview Jurnal 2


Judul Jurnal Perancangan Dan Pengembangan Produk Helm
Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD)
ISSN 2686-2352
Vol / halaman Vol. 13, No. 1, Halaman 6 – 16, Juni 2020
Penulis 1. Rosi Septy Wahyuni
2. Eko Nursubiyantoro
3. Gina Awaliyah
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan desain
helm yang secara efektif akan memenuhi kebutuhan
masyarakat, terutama dalam hal penanganan helm selama
cuaca hujan dan penyimpanan di luar ruangan.
Rumusan Permasalahan Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana
merancang produk helm yang memenuhi kebutuhan dan
karakteristik teknis yang diinginkan oleh konsumen. Penelitian
ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan tersebut dan
spesifikasi teknis menggunakan metode House of Quality
(HOQ).
Metode yang digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis
kebutuhan konsumen dan karakteristik teknis produk helm
berdasarkan House of Quality (HOQ). Selain itu, penelitian juga
melibatkan perancangan dan pengembangan produk helm
dengan menggunakan perangkat lunak SOLIDWORKS. Metode
ini memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi kebutuhan
konsumen, menganalisis tingkat kepentingan konsumen, serta
merancang desain produk helm yang inovatif dan sesuai
dengan kebutuhan pasar. Dengan pendekatan ini, diharapkan
produk helm yang dihasilkan dapat memenuhi harapan
konsumen dan meningkatkan kepuasan pengguna.
Tahapan menggunakan Tahapan penggunaan metode dalam penelitian ini meliputi:
metode
1. Identifikasi kebutuhan konsumen dan karakteristik
teknis produk helm berdasarkan House of Quality
(HOQ).
2. Analisis tingkat kepentingan konsumen terhadap
karakteristik teknis produk helm.
3. Implementasi Quality Function Deployment (QFD)
dengan menggunakan HOQ untuk menurunkan dan
pemilihan konsep desain produk helm.
4. Merancang desain produk helm menggunakan
perangkat lunak SOLIDWORKS dengan fokus pada
tahap perencanaan.
5. Benchmarking produk helm usulan dengan produk
helm yang sudah ada di pasar, seperti helm NHK tipe
R6, untuk menentukan tingkat prioritas karakteristik
teknis.
6. Penyusunan konsep desain produk helm berdasarkan
kombinasi hasil dari pohon klasifikasi produk.
7. Evaluasi dan pemilihan konsep desain produk helm
berdasarkan matriks seleksi, penilaian konsep,
pengurutan konsep, dan pemilihan konsep yang paling
sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Dengan mengikuti tahapan-tahapan tersebut, diharapkan


penelitian dapat menghasilkan desain produk helm yang
inovatif dan memenuhi kebutuhan konsumen serta
karakteristik teknis yang diinginkan

Pembahasan pembahasan juga mencakup implementasi Quality Function


Deployment (QFD) dengan menggunakan HOQ untuk
menurunkan dan memilih konsep desain produk helm yang
paling sesuai dengan kebutuhan pasar. Dengan pendekatan ini,
peneliti dapat memastikan bahwa desain produk helm yang
dihasilkan tidak hanya inovatif tetapi juga memenuhi standar
kualitas yang diinginkan oleh konsumen.
Kesimpulan perancangan produk helm menggunakan metode Quality
Function Deployment (QFD) untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan dan karakteristik teknis. Penurunan konsep yang
baik, helm standar SNI, dan software Solidworks digunakan
dalam proses pengembangan produk. Hasil penelitian meliputi
deskripsi produk helm, data karakteristik responden,
kebutuhan konsumen, uji validitas dan reliabilitas,
pengembangan produk dengan QFD, serta identifikasi
karakteristik teknis. Perancangan produk helm melibatkan
estimasi biaya produksi dan pengujian lebih lanjut.
Benchmarking dilakukan untuk membandingkan produk
dengan kompetitor, sementara Rumah HOQ digunakan untuk
implementasi QFD dalam pembuatan helm.

Format Rieview Jurnal 3


Judul Jurnal Perancangan Meja Laptop Ergonomi Di Masa Pandemi
Covid-19 Dengan Pendekatan Antropometri Dan
Metode Quality Function Deployment (QFD)
ISSN 2581-0006
Vol / halaman Vol. 10, No. 2, Halaman 38 – 49, Desember 2021
Penulis 1. Tina Hermawati Suryatman
2. Resti Linayah
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang meja laptop
yang ergonomis dengan fitur tambahan menggunakan
pendekatan antropometri dan metode Quality Function
Deployment (QFD) selama pandemi COVID-19.
Rumusan Permasalahan 1. Bagaimana merancang meja laptop yang ergonomis
dengan fitur tambahan yang sesuai dengan
kebutuhan pengguna, seperti sekat air minum, laci
penyimpanan buku, lubang cool pad, stop kontak
charger, dan roda untuk memudahkan pemindahan?
2. Bagaimana mengintegrasikan pendekatan
antropometri dan metode Quality Function
Deployment (QFD) dalam proses desain meja laptop
ergonomis yang multifungsi?
3. Apa kelebihan dan kekurangan desain meja laptop
yang telah dirancang, termasuk aspek desain menarik,
kemudahan komunikasi, dan dukungan terhadap
aktivitas bold?
4. Bagaimana desain meja laptop dapat mengurangi
keluhan musculoskeletal yang sering terjadi akibat
penggunaan meja yang tidak ergonomis?
5. Bagaimana memastikan bahwa desain meja laptop
yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan
pengguna selama pandemi COVID-19, termasuk
ukuran yang sesuai, fitur tambahan yang relevan, dan
kemudahan transfer?

Metode yang digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif untuk melakukan perbaikan terhadap desain meja
laptop yang sudah ada. Penelitian dilakukan dengan
pendekatan antropometri untuk mengukur dimensi tubuh
manusia dan metode Quality Function Deployment (QFD)
untuk mengintegrasikan kebutuhan pengguna dalam proses
desain. Data diperoleh melalui wawancara, kuesioner online,
dan pengukuran antropometri pada responden. Tahapan
desain meliputi pengumpulan data, analisis kebutuhan
pengguna, pengujian validitas dan reliabilitas, serta
pengembangan desain yang sesuai dengan keinginan
pengguna.
Tahapan menggunakan Tahapan penggunaan metode dalam penelitian ini meliputi:
metode 1. Pengumpulan data melalui wawancara, kuesioner
online, dan pengukuran antropometri pada
responden.
2. Analisis kebutuhan pengguna dan pengujian validitas
serta reliabilitas data sampel antropometri.
3. Pengembangan desain meja laptop yang ergonomis
dengan memanfaatkan metode Quality Function
Deployment (QFD) untuk mengintegrasikan
kebutuhan pengguna dalam proses desain.
4. Evaluasi kelebihan dan kekurangan desain yang telah
dirancang, termasuk aspek desain menarik,
kemudahan transmisi, dan dukungan terhadap
aktivitas bold.

Pembahasan Pembahasan penelitian ini melibatkan pengumpulan data


melalui wawancara, kuesioner online, dan pengukuran
antropometri untuk memahami kebutuhan pengguna dalam
merancang meja laptop ergonomis. Dengan menggunakan
persentil ke-5, ke-50, dan ke-95 dalam antropometri, ukuran
meja dapat disesuaikan dengan beragam dimensi tubuh
manusia. Proses desain meja laptop, analisis kebutuhan
pengguna, pengujian validitas data, dan pengembangan desain
dengan metode Quality Function Deployment (QFD). Hasil
desain yang diharapkan dapat mengurangi keluhan
musculoskeletal yang sering terjadi akibat penggunaan meja
laptop yang tidak ergonomis selama pandemi COVID-19. Oleh
karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menciptakan meja
laptop yang tidak hanya ergonomis tetapi juga memenuhi
kebutuhan pengguna selama situasi pandemi.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang menggunakan metode
Quality Function Deployment (QFD) dan pendekatan
antropometri, dapat disimpulkan bahwa desain meja laptop
ergonomis dengan fitur tambahan telah berhasil dirancang.
Meja ini dilengkapi dengan sekat air minum, laci penyimpanan
buku, lubang cool pad, stop kontak charger, dan roda untuk
memudahkan pemindahan. Proses desainnya meliputi
pengumpulan data antropometri, analisis kebutuhan
pengguna, dan pengujian validitas. Kelebihan desain ini
meliputi desain menarik, kemudahan komunikasi, dan
dukungan terhadap aktivitas berani, namun kekurangannya
adalah ketiadaan desain lipat untuk kemudahan dibawa
bepergian. Desain meja laptop ini diharapkan dapat
mengurangi keluhan musculoskeletal yang sering terjadi akibat
penggunaan meja yang tidak ergonomis selama pandemi
COVID-19. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah
melanjutkan pengembangan desain hingga tahap pengujian
kesesuaian dengan produk aktual. Referensi yang digunakan
meliputi metode QFD, ergonomi, dan desain produk.
Review Jurnal 4
Judul Jurnal Pengembangan Produk Power Charger Portable dengan
Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD)
ISSN 2339-1499
Vol / halaman Volume 8 No 1 - April 2019
Penulis 1. Rony Prabowo
2. Maulana Idris Zoelangga
Tujuan Penelitian Untuk menentukan karakteristik produk charger portable dan
merancang produk sesuai dengan voice of customer yang
diperoleh.
Rumusan Permasalahan Alat komunikasi handphone membutuhkan daya listrik yang
bersumber dari baterai dan memerlukan sumber listrik untuk
memulihkan daya tersebut.
Produk charger portable merupakan salah satu produk yang
selalu di butuhkan para pengguna telepon genggam.
Metode yang digunakan Metode Kuantitatif
Tahapan menggunakan Pada tahap pertama dilakukan penyusunan dan penyebaran
metode kuesioner untuk memperoleh voice of customer, membuat
respon teknis, membuat house of quality, yang selanjutnya
merancang pembuatan produk charger portable sesuai
dengan keinginan customer. Berdasarkan penelitian tersebut,
diperoleh hasil rancangan produk charger portable dengan
ukuran panjang 15 cm, lebar 8 cm, ketebalan 3 cm dan
memiliki perekat sepanjang 25 cm.
Pembahasan Produk charger portable merupakan salah satu produk yang
selalu di butuhkan para pengguna telepon genggam. Dalam
dunia bisnis dan marketing, istilah pengembangan produk
(product development) sudah lazim dibicarakan, dibahas dan
dianalisis. Secara umum pengembangan produk dapat
diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan perusahaan
untuk menambah manfaat, desain dan layanan pada barang
dan jasa. Mengingat setiap produk memiliki umur (life
cycle) maka pengembangan produk perlu dilakukan secara
terencana (Nugraha, 2015). Pengembangan produk juga
memungkinkan perusahaan untuk menyediakan produk baru
sebelum produk lama mengalami penurunan (decline).
Pengembangan produk adalah rangkaian proses yang diawali
dengan analisa persepsi dan peluang pasar, sebagai tahap
akhirnya adalah produksi, penjualan dan pengiriman produk
yang dianggap memiliki nilai lebih dibandingkan dengan
produk terdahulu (Ulrich, 2010).
Identifikasi kebutuhan pelanggan sangat berguna dalam
proses pengembangan produk untuk semakin mendekatkan
pada sasaran bagaimanakah sebenarnya atribut atau produk
yang diinginkan oleh konsumen (Prabowo dan Purwanto,
2016). Model identifikasi kebutuhan pelanggan dapat
ditentukan menggunakan konsep Quality Function
Develoyment (QFD).
QFD pertama kali dikembangkan pada perusahaan
Mitsubishi’s Kobe Shipyard, dan selanjutnya diadopsi oleh
Toyota. QFD merupakan metode untuk perancangan produk
dengan menterjemahkan kebutuhan pelanggan, serta
menemukan tanggapan inovatif terhadap kebutuhan tersebut
dengan memperbaiki proses hingga tercapainya produk atau
jasa dengan atribut yang memperioritaskan keinginan
pelanggan (Mutiara, et.al, 2013). Tujuan dari Quality
Function Deployment (QFD) sendiri tidak hanya memenuhi
sebanyak mungkin harapan-harapan pelanggan, juga
berusaha melampaui harapan-harapan pelanggan sebagai
cara untuk berkompetensi dengan saingannya, sehingga
diharapkan pelanggan tidak menolak dan tidak komplain,
tapi malah menginginkannya (Prabowo, 2011).
Manfaat-manfaat yang diperoleh oleh penerapan QFD dalam
proses perancangan produk adalah (Dale, 2012):
1.Meningkatkan kehandalan produk
2.Meningkatkan kualitas produk
3.Meningkatkan kepuasan konsumen
4.Memperpendek time to market
5.Mereduksi biaya perancangan
6.Meningkatkan komunikasi
7.Meningkatkan produktivitas.
Tahapan dalam metodologi penelitian ini
terdapat beberapa tahapan yang akan dijelasan
sebagai berikut :
1. Teknik Pengumpulan Data
2. Penyusunan dan penyebaran kuesioner akhir
3. Penentuan jumlah sampel
4. Analisa Matriks House of Quality (HoQ)
5. Perancangan produk charger portable
6. Tahap evaluasi rancangan
Kesimpulannya produk charger portable mudah dibawa
kemana-mana dengan nilai kontribusi sebesar 27%, produk
charger portable bisa menggunakan energi listrik dari PLN
maupun tidak dengan nilai kontribusi sebesar 18%, produk
charger portable dapat digunakan megikuti gerak tubuh
dengan nilai kontribusi sebesar 13%, produk charger
portable menggunakan material yang ringan dan mudah
didapatkan dengan nilai kontribusi sebesar 12%, produk
charger portable dapat menyimpan daya listrik dengan nilai
kontribusi sebesar 11%. Hasil rancangan produk charger
protable dengan ukuran panjang 15 cm, lebar 8cm, ketebalan
3 cm dan memiliki perekat sepanjang 25 cm.

Kesimpulan Atribut tingkat kebutuhan konsumen atau voice of customer


terhadap pengembangan charger portable menghasilkan nilai
Normalize Raw Weight 10,9 adalah produk mudah dipegang
oleh pengguna, dengan Normalize Raw Weight 10,6 adalah
desain produk yang menarik sesuai dengan keiginan
pengguna, dengan Normalize Raw Weight 10,3 adalah
produk mudah digunakan oleh pengguna, dengan Normalize
Raw Weight 9,7 adalah mudah dibawa kemana-mana oleh
pengguna.

Dari gambaran target karakteristik teknik produk charger


portable yang di dapatkan dari hasil analisa menggunakan
Quality Function. Deployment (QFD) adalah produk charger
portable mudah dibawa kemana-mana dengan nilai
kontribusi sebesar 27%, produk charger portable bisa
menggunakan energi listrik dari PLN maupun tidak dengan
nilai kontribusi sebesar 18%, produk charger portable dapat
digunakan megikuti gerak tubuh dengan nilai kontribusi
sebesar 13%, produk charger portable menggunakan material
yang ringan dan mudah didapatkan dengan nilai kontribusi
sebesar 12%, produk charger portable dapat menyimpan
daya listrik dengan nilai kontribusi sebesar 11%. Hasil
rancangan produk charger protable dengan ukuran panjang
15 cm, lebar 8cm, ketebalan 3 cm dan memiliki perekat
sepanjang 25 cm.

Anda mungkin juga menyukai