Anda di halaman 1dari 3

TUGAS INDIVIDU

“ISU PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN”

MATA KULIAH : PROFESIONALISME KEBIDANAN

DOSEN PENGAMPU : AMELIA DARWIS, S.ST.,M.Kes

DISUSUN OLEH :
NAMA : STEVANI NAPAKASIH

KELAS : R

NIM : 042023705

INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS KURNIA JAYA PERSADA


PROGRAM STUDI KEBIDANAN (S1)
TAHUN AJARAN 2023/ 2024
 Bentuk Isu Etik yang Berhubungan dengan kebidanan

 Isu Etik Bidan dengan Team Kesehatan lainnya

Kasus :

Seorang ibu berusia 28 tahun yang sedang hamil G1P0A0


mendatangi sebuah tempat Praktek mandiri bidan, dalam
pemeriksaan kehamilan didapatkan umur kehamilan ibu sudah
lewat bulan ( Serotinus) dimana usia kehamilan ibu sudah 43
minggu tetapi ibu belum merasakan tanda-tanda mau melahirkan
dan perut ibu tampak sangat besar dan setelah di hitung tapsiran
berat janin ibu sekitar 4,5 kg. Setelah pemeriksaan itu bidan
memberikan 2 obat gastrul untuk merangsang si ibu agar cepat
melahirkan. Keesokan harinya si ibu datang lagi ke tempat praktek
mandiri bidan itu karena ibu sudah merasa akan melahirkan, lalu si
bidan menyiapkan persalinan, tidak berapa lama kepala jabang
bayi keluar dari mulut rahim, tapi seluruh badannya tidak kunjung
keluar.Namun bidan tidak langsung merujuk pasiennya akan tetapi
masih mengulur-ulur waktu dan mengusahakan untuk melahirkan
bayinya, akan tetapi prosesnya tidak berjalan sesuai harapan
bidannya dan mendapati hal itu, akhirnya proses melahirkan itu
baru di rujuk ke rumah sakit. Di rumah sakit si bayi dapat di
lahirkan tapi meninggal. Dokter menanyakan riwayat kejadian
pada ibu tersebut dan ibu mengatakan bahwa kehamilannya sudah
lewat bulan dan perkiraan berat badan bayinya ekitar 4,5 kg dan
kemarin dulu bidan memberikan ibu obat perangsang gastrul 2
tablet untuk merangsang sakitnya agar segera melahirkan. Dokter
kemudian memanggil bidan tersebut dan terjadilah konflik antara
bidan dengan dokter tersebut.
 Isu : Malpraktik bidan melakukan tindakan diluar wewenangnya

 Konflik : Bidan lalai karena memberikan obat keras kepada pasien


padahal seharusnya bidan tersebut tidak boleh memberikan resep
obat keras itu ke pasien karena obat tersebut dapat mengakibatkan
ketuban pecah, sehingga air ketuban habis dan dapat membuat
bayi mengalami masalah serius apalagi bidan sudah mengetahui
kondisi ibunya mengalami kehamilan lewat bulan serta tapsiran
berat bayi sangat besar yaitu 4,5 kg yang dapat menyebabkan
terjadinya distosia bahu dan bidan juga lalai karena mengulur-ulur
waktu dengan membiarkan jabang bayi macet di jalan lahir.

 Dilema : Bidan merasa merasa sanggup melakukan tindakan ini,


namun pada akhirnya si bidan melakukan kelalaian. Dalam hal ini
seharusnya bidan tidak bisa langsung memutuskan untuk
memberikan resep obat keras tersebut kepada pasien hanya agar
pasien tersebut cepat melahirkan, seharusnya bidan tersebut
langsung merujuk pasien jika dirasa keadaan sudah mulai gawat,
tanpa harus mengulur-ulur waktu.

Anda mungkin juga menyukai