PROGRAM STUDI KEBIDANAN (S1) TAHUN AJARAN 2023/ 2024 Bentuk Isu Etik yang Berhubungan dengan kebidanan
Isu Etik Bidan dengan Team Kesehatan lainnya
Kasus :
Seorang ibu berusia 28 tahun yang sedang hamil G1P0A0
mendatangi sebuah tempat Praktek mandiri bidan, dalam pemeriksaan kehamilan didapatkan umur kehamilan ibu sudah lewat bulan ( Serotinus) dimana usia kehamilan ibu sudah 43 minggu tetapi ibu belum merasakan tanda-tanda mau melahirkan dan perut ibu tampak sangat besar dan setelah di hitung tapsiran berat janin ibu sekitar 4,5 kg. Setelah pemeriksaan itu bidan memberikan 2 obat gastrul untuk merangsang si ibu agar cepat melahirkan. Keesokan harinya si ibu datang lagi ke tempat praktek mandiri bidan itu karena ibu sudah merasa akan melahirkan, lalu si bidan menyiapkan persalinan, tidak berapa lama kepala jabang bayi keluar dari mulut rahim, tapi seluruh badannya tidak kunjung keluar.Namun bidan tidak langsung merujuk pasiennya akan tetapi masih mengulur-ulur waktu dan mengusahakan untuk melahirkan bayinya, akan tetapi prosesnya tidak berjalan sesuai harapan bidannya dan mendapati hal itu, akhirnya proses melahirkan itu baru di rujuk ke rumah sakit. Di rumah sakit si bayi dapat di lahirkan tapi meninggal. Dokter menanyakan riwayat kejadian pada ibu tersebut dan ibu mengatakan bahwa kehamilannya sudah lewat bulan dan perkiraan berat badan bayinya ekitar 4,5 kg dan kemarin dulu bidan memberikan ibu obat perangsang gastrul 2 tablet untuk merangsang sakitnya agar segera melahirkan. Dokter kemudian memanggil bidan tersebut dan terjadilah konflik antara bidan dengan dokter tersebut. Isu : Malpraktik bidan melakukan tindakan diluar wewenangnya
Konflik : Bidan lalai karena memberikan obat keras kepada pasien
padahal seharusnya bidan tersebut tidak boleh memberikan resep obat keras itu ke pasien karena obat tersebut dapat mengakibatkan ketuban pecah, sehingga air ketuban habis dan dapat membuat bayi mengalami masalah serius apalagi bidan sudah mengetahui kondisi ibunya mengalami kehamilan lewat bulan serta tapsiran berat bayi sangat besar yaitu 4,5 kg yang dapat menyebabkan terjadinya distosia bahu dan bidan juga lalai karena mengulur-ulur waktu dengan membiarkan jabang bayi macet di jalan lahir.
Dilema : Bidan merasa merasa sanggup melakukan tindakan ini,
namun pada akhirnya si bidan melakukan kelalaian. Dalam hal ini seharusnya bidan tidak bisa langsung memutuskan untuk memberikan resep obat keras tersebut kepada pasien hanya agar pasien tersebut cepat melahirkan, seharusnya bidan tersebut langsung merujuk pasien jika dirasa keadaan sudah mulai gawat, tanpa harus mengulur-ulur waktu.