Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN WORKSHOP

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH ( MBS )

KABUPATEN GROBOBAN

TANGGAL 5, 6,7,11,12,13 OKTOBER 2017

Disusun oleh :

SITI MAIMUNAH, S. Pd.

NIP : 19720513 199903 2 003

Unit kerja : SMPN 1 Geyer

SMP NEGERI 1 GEYER

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GROBOGAN

2017
1
HALAMAN PENGESAHAN

Mengesahkan “ WORKSHOP MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH “

Disusun oleh :

Nama : Siti Maimunah, S. Pd

NIP : 19720513 199903 2 003


Jabatan : Guru IPS dan Wakasek
Unit kerja : SMP Negeri 1 Geyer

Geyer, Oktober 2017

Kepala SMP N 1 Geyer

Mahyudi,S.Pd.
NIP. 19650224 198603 1 012

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan keharibaan Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami bisa mengikuti Workshop MBS Tahun 2017 dan
mampu menyusun laporan pelaksanaannnya.

Dengan tersusunnya laporan Workshop MBS Tahun 2017 ini, kami berharap
dapat bermanfaat bagi diri kami khususnya dan Sekolah pada umumnya.

Kepala Dinas Pendidkan Kabupaten Grobogan yang telah memberi kesempatan


kepada kami untuk mengikuti Workshop MBS Tahun 2017.

1. Bapak Mahyudi ,S.Pd.di, selaku Kepala SMP N 1 Geyer yang telah memberi
ijin untuk mengikuti Workshop MBS Tahun 2017.
2. Panitia Penyelenggara besertaPenyaji / Fasilitator Workshop MBS Tahun 2017.
3. Serta semua pihak yang sudah memberi bantuan kepada kami, sehingga
terselesaikannya pelaksanaan dan laporan ini.

Selanjutnya kami menyadari banyak kekurangan dan kelemahan sehingga saran


dan kritik yang membangun sangat diharapkan, demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut.

Akhirnya kami berharap laporan ini bisa bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi
Pengembangan sekolah secara umum.

Geyer, Nopember 2017


Penyusun

3
DAFTAR ISI

1. HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
2. HALAMAN IDENTITAS............................................................................. ii
3. HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii
4. KATA PENGANTAR.................................................................................... iv
5. DAFTAR ISI.................................................................................................. v

BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1

B. Tujuan Umum.................................................................................................. 2
C. Sasaran……………………………………………………………………….` 2
D .Target………………………………………………………………………… 2

BAB II LAPORAN KEGIATAN


A. Waktu Pelaksanaan dan Penyelenggara Kegiatan ………………………..... 3
B. Uraian Materi……………………………………………………………….. 3

BAB III PENUTUP.


A. Kesimpulan………………………………………………………………….. 7
B. Tindak Lanjut………………………………………………………………... 7
C. Dampak……………………………………………………………………… 7
D. Saran…………………………………………………………………………. 7

LAMPIRAN-LAMPIRAN

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Guru adalah pendidik profesional yang mempunyai tugas, fungsi, dan peran penting
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Guru yang profesional diharapkan mampu
berpartisipasi pengembangan sekolah . Tidaklah berlebihan kalau dikatakan bahwa masa
depan masyarakat, bangsa dan negara, sebagian besar ditentukan oleh guru. Oleh sebab itu,
profesi guru perlu dikembangkan secara terus menerus dan proporsional menurut jabatan
fungsional guru. Selain itu, agar fungsi dan tugas yang melekat pada jabatan fungsional guru
dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku, maka diperlukan MANAJEMEN Berbasis
sekolah (MBS) yang menjamin terjadinya proses pembelajaran yang berkualitas dan
pengembangan sekolah di semua jenjang pendidikan.
Pelaksanaan MBS dimaksudkan bukan untuk menyulitkan guru, tetapi sebaliknya
MBS dilaksanakan untuk mewujudkan guru yang profesional, karena harkat dan martabat
suatu profesi ditentukan oleh kualitas layanan profesi yang bermutu. Menemukan secara tepat
tentang kegiatan guru , dan membantu mereka untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilannya, akan memberikan kontribusi secara langsung pada peningkatan kualitas
pembelajaran yang dilakukan, sekaligus membantu pengembangan karir guru sebagai tenaga
profesional. Oleh karena itu, untuk meyakinkan bahwa setiap guru adalah seorang profesional
di bidangnya dan sebagai penghargaan atas prestasi kerjanya, maka MBS harus dilakukan
terhadap guru di semua satuan pendidikan formal yang diselenggarakan oleh pemerintah,
pemerintah daerah, dan masyarakat. Guru yang dimaksud tidak terbatas pada guru yang
bekerja di satuan pendidikan di bawah kewenangan Kementerian Pendidikan Nasional, tetapi
juga mencakup guru yang bekerja di satuan pendidikan di lingkungan Kementerian Agama.
Hasil MBS dapat dimanfaatkan untuk menyusun Program sekolah sebagai input
dalam penyusunan program Pengembangan Sekolah. MBS ini dilaksanakan oleh Kepala
Sekolah dengan dibantu oleh Guru Pembina. Melalui kegiatan Diklat ini diharapkan potensi
sekolah dapat ditingkatkan kemampuan profesional dan kompetensinya agar lebih
berdayaguna dan berhasil guna dalam mengembangkan mutu dan prestasi kerja pada satuan
kerja /unit kerja masing-masing.

B. TUJUAN WORKSHOP
Tujuan diselenggarakan Workshop MBS Diklat adalah untuk meningkatkan
pengetahuan, keahlian, ketrampilan dan sikap mental peserta sehingga dapat
melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan standar kompetensi yang
dipersyaratkan, serta mampu menyusun dan mengembangkan sekolah secara baik.

5
.
C. SASARAN
Terwujudnya peserta Workshop MBS yang memiliki kompetensi sesuai dengan
persyaratan jabatan fungsionalnya.

D. TARGET
Target yang harus dicapai dari kegiatan tersebut adalah peserta Workshop
dapat meningkatkan kompetensinya khususnya untuk MBS

6
BAB II
LAPORAN KEGIATAN

A. DESKRIPSI TEMPAT DAN WAKTU

1. Waktu Pelaksanaan
WORKSHOP dilaksanakan dari tanggal 5 , 6,7,11,12,13 Oktober 2017
2. Tempat Pelaksanaan
Kegiatan dilakukan di Hotel Front One Purwodadi.
3. Penyelenggara Kegiatan
Penyelenggara Kegiatan ini adalah Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan.

B. MATERI KEGIATAN

1. MANAJEMEN Berbasis sekolah ( MBS)


a. Pengertian MBS
Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009, MBS adalah MANAJEMEN
berbasis sekolah dalam rangka pembinaan karir Sekolah tidak dapat
dipisahkan dari kemampuan seorang guru dalam penguasaan pengetahuan,
penerapan pengetahuan dan keterampilan, sebagai kompetensi yang
dibutuhkan sesuai amanat Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16
Tahun 2016 tentang Standar Kualifikasi Kelulusan, isi,Proses, penilaian dan
Kompetensi Guru. Penguasaan kompetensi dan penerapan pengetahuan serta
keterampilan guru, sangat menentukan tercapainya kualitas proses
pengembangan sekolah dan pelaksanaan tugas tambahan yang relevan bagi
sekolah/madrasah, khususnya bagi guru dengan tugas tambahan tersebut.
Sistem MBS adalah sistem pengelolaan sekolah yang dirancang untuk
mengidentifikasi kemampuan guru dalam mengelola sekolah yang
ditunjukkan dalam unjuk kerjanya.

Hasil MBS diharapkan dapat bermanfaat untuk menentukan berbagai


kebijakan yang terkait dengan peningkatan mutu sekolah sebagai. MBS
merupakan acuan bagi sekolah/madrasah untuk menetapkan pengembangan
Sekolah.Bagi guru, MBS merupakan pedoman untuk mengetahui unsur-unsur
kinerja dan merupaka sarana untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan
sekolah dalam rangka memperbaiki kualitas sekolah.

7
b. Sistem MBS
1. Valid
Sistem MBS dikatakan valid bila aspek yang dinilai benar-benar mengukur
komponen- komponen tugas guru dalam melaksanakan Manajemen,
pembimbingan, dan /atau tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah
atau madrasah.
2. Reliabel
Sistem MBS dikatakan reliabel atau mempunyai tingkat kepercayaan
tinggi jika proses yang dilakukan memberikan hasil yang sama untuk
peningkatan sekolah .
3. Praktis
Sistem MBS dikatakan praktis bila dapat dilakukan oleh siapapun dengan
relatif mudah, dengan tingkat validitas dan reliabilitas yang sama
dalamsemua kondisi tanpa memerlukan persyaratan tambahan.

2. MBS
MBS bagi guru memiliki tujuan umum untuk meningkatkan kualitas layanan
pendidikan di sekolah/madrasah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
a. profesional.
b. Mengangkat citra, harkat, martabat profesi guru, rasa hormat dan kebanggaan
kepada sekolah

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
guru sangat memerlukan pengembangan kompetensi untuk kemajuan bangsa dan
negara Indonesia. Hal ini dikarenakan guru adalah ujung tombak kemajuan
pendidikan. Jika para guru memiliki kompetensi yang baik, diharapkan anak didik
akan mendapatkan pelayanan yang baik pula.
Selain itu, dengan adanya workshop ini diharapkan para guru memiliki paradigma
baru tentang pembelajaran. Bukan zamannya lagi guru menjadi penguasa di dalam
pembelajaran, tetapi partisipasi aktif peserta didik dalam proses pembelajaran akan
lebih meningkatkan kemampuan siswa.

B. TINDAK LANJUT
Adapun tindak lanjut yang diharapkan adalah pengembangan manajemen sekolah
ini tidak hanya berhenti di sini tetapi dilanjutkan dengan pengembangan keprofesian
yang lain sehingga akan didapatkan hasil yang diinginkan yaitu manajemen sekolah
yanga lebih baik demi prestasi dan kemajuan sekolah secara menyeluruh.

9
10

Anda mungkin juga menyukai