Anda di halaman 1dari 10

Pengelolaan dan Pengawasan Peternakan di Indonesia:

Tinjauan Bab 6 UU No. 18 Tahun 2009

MAKALAH
Dosen Pengampu : Ir. Cut Aida Fitri, M.Si
Disusun Oleh:
Nama : Said Muhammad Ramadhan Lamdamena Al-Madhir
NPM : 2305004010010

PROGRAM STUDI
DIII BUDIDAYA PERTERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2024
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga saya bisa menyelesaikan
makalah mata kuliah ini.
Salawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW
yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunah untuk
keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu di antara tugas mata kuliah di Program Studi
DIII Budidaya Perternakan.Fakultas Pertanian di Universitas Syiah Kuala.
Selanjutnya saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu
Cut Aida Fitri.Selaku dosen pengampu mata kuliah ini.
Saya menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah
ini maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Banda Aceh,07 April 2024

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... 2
BAB 1 ............................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 4
1.1 Latar belakang ....................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 4
1.3 Tujuan masalah ...................................................................................................................... 4
BAB 2 ............................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .............................................................................................................................. 5
2.1 Pengelolaan Peternakan (Pasal 56-61) .................................................................................. 5
2.2. Pengawasan Peternakan (Pasal 62-65) ................................................................................. 7
2.3 Analisis dan Diskusi ............................................................................................................... 8
BAB 3 ............................................................................................................................................... 9
KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................................................ 9
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................ 9
3.2 Saran ...................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 10
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sejak zaman prasejarah, pertanian dan peternakan telah menjadi sektor vital
dalam kehidupan manusia. Di Indonesia, sektor peternakan memegang peranan
penting dalam perekonomian dan ketahanan pangan. Untuk mengatur dan
mengawasi kegiatan peternakan, pemerintah Indonesia telah menerbitkan UU
No. 18 Tahun 2009 Bab 6 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Makalah ini
bertujuan untuk menyelidiki implementasi dan dampak ketentuan pengelolaan
dan pengawasan peternakan yang diatur dalam UU tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
 Bagaimana pengelolaan peternakan diatur dalam UU No. 18 Tahun 2009
Bab 6?
 Apa saja aspek pengawasan kegiatan peternakan yang diatur dalam UU
tersebut?
 Bagaimana efektivitas implementasi pengelolaan dan pengawasan
peternakan berdasarkan UU tersebut?
1.3 Tujuan masalah
Bersumber pada rumusan masalah permasalahan yang saya susun diatas,hinga
tujuan dalam penyusunan makalah ini merupakan sebagai berikut:
 Menjelaskan pengelolaan peternakan yang diatur dalam UU No. 18 Tahun
2009 Bab 6.
 Memaparkan aspek-aspek pengawasan kegiatan peternakan yang diatur
dalam UU tersebut.
 Menjelaskan efektivitas implementasi pengelolaan dan pengawasan
peternakan berdasarkan UU tersebut.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengelolaan Peternakan (Pasal 56-61)


 Pasal 56: Pengelolaan Peternakan Pasal 56 menegaskan tanggung jawab
pemerintah dalam pengelolaan dan pengawasan peternakan untuk
meningkatkan produksi dan pemanfaatan sumber daya ternak.

 Pasal 57: Penetapan Standar Teknis Pasal 57 memberikan wewenang kepada


Menteri untuk menetapkan standar teknis dalam pengelolaan peternakan.
Standar ini mencakup tata cara pemeliharaan, pengelolaan, dan pemanfaatan
peternakan yang sehat dan berwawasan lingkungan.

 Pasal 58: Izin Usaha Peternakan Pasal 58 mengharuskan setiap orang yang
akan melakukan kegiatan usaha peternakan untuk memperoleh izin usaha dari
Menteri. Namun, tantangan dalam proses perizinan dapat menghambat
pertumbuhan sektor peternakan, terutama bagi peternak kecil dan menengah.

 Pasal 59: Pendaftaran Peternakan Pasal 59 menekankan pentingnya


pendaftaran peternakan oleh pemilik atau pengelola peternakan. Meskipun
pendaftaran ini bertujuan untuk mengawasi dan melindungi kegiatan
peternakan, namun implementasinya masih menghadapi tantangan dalam
mencakup semua peternakan, terutama yang berada di daerah terpencil.

 Pasal 60: Kewajiban Pemilik Peternakan Pasal 60 memuat kewajiban pemilik


atau pengelola peternakan dalam mematuhi standar teknis yang telah
ditetapkan serta tata cara pemeliharaan, pengelolaan, dan pemanfaatan
peternakan yang sehat dan berwawasan lingkungan. Namun, masih diperlukan
upaya lebih lanjut dalam memberikan pemahaman dan pendidikan kepada
peternak tentang pentingnya mematuhi standar tersebut.
 Pasal 61: Tata Cara Pemeliharaan Pasal 61 menetapkan tata cara
pemeliharaan, pengelolaan, dan pemanfaatan peternakan yang sehat dan
berwawasan lingkungan yang harus dipatuhi oleh pemilik atau pengelola
peternakan. Pentingnya aspek ini semakin diperkuat oleh peran peternakan
dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan memastikan kesejahteraan
hewan.
2.2. Pengawasan Peternakan (Pasal 62-65)
 Pasal 62: Pengawasan dan Evaluasi Pasal 62 memberikan wewenang kepada
pemerintah untuk melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap kegiatan
peternakan guna memastikan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku.
Namun, terbatasnya sumber daya manusia dan infrastruktur seringkali
menjadi hambatan dalam pelaksanaan pengawasan ini.

 Pasal 63: Penyusunan Rencana Induk Peternakan Pasal 63 menekankan


pentingnya penyusunan rencana induk peternakan yang mencakup aspek
teknis dan kelembagaan dalam pengelolaan peternakan. Namun, implementasi
rencana induk ini sering kali terhambat oleh kurangnya koordinasi antar
instansi terkait serta ketidakpastian dalam alokasi anggaran.

 Pasal 64: Sanksi Administratif Pasal 64 memberikan kewenangan kepada


pemerintah untuk memberikan sanksi administratif kepada pemilik atau
pengelola peternakan yang melanggar ketentuan yang telah ditetapkan.
Namun, penegakan hukum masih seringkali belum konsisten dan terhambat
oleh berbagai faktor, seperti korupsi dan perlawanan dari pihak-pihak yang
terkena sanksi.

 Pasal 65: Kewajiban Lingkungan Pasal 65 menetapkan kewajiban bagi setiap


orang yang melakukan kegiatan peternakan untuk memperhatikan kelestarian
lingkungan dan kesehatan hewan. Hal ini menekankan pentingnya menjaga
keseimbangan ekosistem serta mencegah kerusakan lingkungan yang
disebabkan oleh kegiatan peternakan.
2.3 Analisis dan Diskusi
Implementasi UU No. 18 Tahun 2009 Bab 6 tentang Peternakan dan Kesehatan
Hewan telah memberikan landasan hukum yang penting untuk pengelolaan dan
pengawasan peternakan di Indonesia. Namun, masih terdapat sejumlah tantangan
yang perlu diatasi, termasuk masalah dalam proses perizinan, pendaftaran, dan
pengawasan, serta penegakan hukum yang belum konsisten. Upaya lebih lanjut
dalam memberikan pendidikan dan pelatihan kepada peternak, peningkatan
koordinasi antar instansi terkait, serta penegakan hukum yang tegas dan adil akan
menjadi kunci untuk memastikan keberhasilan implementasi UU ini.
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
UU No. 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan memberikan
landasan hukum yang penting untuk pengelolaan dan pengawasan peternakan di
Indonesia. Dengan melanjutkan upaya untuk mengatasi berbagai tantangan yang
dihadapi, diharapkan sektor peternakan dapat berkembang secara berkelanjutan
sambil tetap memperhatikan kesejahteraan hewan dan kelestarian lingkungan.

3.2 Saran
Saya menyadari bahwa penulisan jauh dari kata sempurna,kedepannya saya
akan lebih fokus dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-
sumber yang lebih banyak dan dapat dipertanggung jawabkan.Untuk itu,saya
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

[1]Undang-Undang No. 18 Tahun 2009 Bab 6 tentang Peternakan dan


Kesehatan Hewan.
[2]Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. "Panduan
Implementasi UU No. 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan
Hewan." Jakarta, 2010.

Anda mungkin juga menyukai