Evaluasi Panduan PLTS
Evaluasi Panduan PLTS
d. Rincian elektrikal larik : spesfikasi ukuran, tipe dan lokasi dari kabel utama larik,
combiner box larik, saklar konektor DC (tegangan/arus), perangkat proteksi arus
lebih dan rangkaian pelindung elektronik lainnya (seperti deteksi arc fault).
e. Sistem AC : spesifikasi tipe, ukuran dan lokasi isolator AC, perangkat arus lebih dan
perangkat arus residual.
f. Proteksi pembumian dan tegangan lebih : rincian ukuran, tipe dan lokasi dari
konduktor pembumian/bonding, rincian kabel equipotential bonding rangka larik,
koneksi pada lightning protection system, surge protection device terpasang (jalur
AC/DC).
3. Layout String : Gambar menunjukkan array dibagi dan dihubungkan dengan string.
4. Lembar Data : Lembar data modul menurut persyaratan IEC 61730-1, inverter, dan
komponen lain yang signifikan.
5. Informasi Rancangan Mekanik : Lembar data atau dokumentasi engineering dari
sistem penyangga larik.
6. Sistem Gawat Darurat : Dokumentasi sistem gawat darurat yang terkait dengan
PLTS (alarm kebakaran, alarm asap, dsb).
8. Hasil Pengujian dan Data Komisioning : Salinan seluruh data pengujian dan
komisioning, termasuk hasil dari pengujian verifikasi yang diuraikan dalam SNI IEC
62446-1.
Analisa dan Interprestasi Performance Ratio
Analisa dan interprestasi Performance Ratio dilakukan sebelum ke lokasi dan menjadi
penentu keputusan untuk inspeksi lapangan. Performance Ratio adalah perbandingan
antara energi listrik aktual dihasilkan PLTS dengan energi listrik berdasarkan kapasitas
teoritis maksimal sistem saat beroperasi dapat dihitung dengan rumus :
PR dinyatakan dalam bentuk persentase, atau dengan nilai diantara 0 dan 1. Terdapat
tiga standar internasional untuk menghitung dan mengukur Performance Ratio PLTS.
Standar-standar tersebut adalah:
• IEC 61724-1:2017 Photovoltaic system performance - Part 1: Monitoring
• IEC TS 61724-2:2016 Photovoltaic system performance - Part 2: Capacity evaluation method
• IEC TS 61724-3:2016 Photovoltaic system performance - Part 3: Energy evaluation method
Peralatan Mengukur Performance Ratio
1. Energy Meter : Performance Ratio 2. Sensor iradians: sensor iradians yang
dari suatu grid-connected PLTS harus dapat digunakan, yaitu pyranometers
dihitung menggunakan energi AC dan sensor silikon. Dua tipe sensor ini
yang diumpan ke jaringan listrik. bekerja dengan prinsip berbeda, dan
Energi yang diumpan ini dapat memiliki kelebihan dan kekurangan.
diukur dengan energy meter digital. Sensor iradians harus kompatibel
Energy meter yang dipilih harus dengan datalogger yang digunakan.
kompatibel dengan data logger yang
digunakan.
Energy Meter
b) Kekotoran (soiling) : Debu dan kotoran mempengaruhi kinerja sistem tenaga surya
dengan mengurangi jumlah cahaya matahari yang diterima oleh modul. Di beberapa
iklim, seperti di daerah gurun, kekotoran menjadi faktor signifikan yang mengurangi
PR PLTS. Namun, jika modul dipasang dengan kemiringan minimal 15°, efek
pembersihan otomatis oleh hujan cukup untuk membersihkan modul secara efektif.
e) Inverter yang Rusak atau Cacat : Inverter yang mengalami kerusakan atau
cacat akan menyebabkan seluruh string modul yang terhubung dengan inverter
tersebut tidak dapat menghasilkan output, yang berdampak pada penurunan
tajam dalam PR. Situasi ini dapat terdeteksi melalui pencitraan termal infrared.
INSPEKSI LAPANGAN
Proses pemeriksaan atau pengawasan langsung yang dilakukan
secara fisik di lokasi atau area tertentu. Kegiatan ini yang
membutuhkan biaya besar dan memakan waktu, sehingga harus
dipersiapkan secara baik. Selama inspeksi lapangan, terdapat tiga
kelompok kegiatan sebagai berikut:
1. Inspeksi Visual
Proses pemeriksaan yang dilakukan secara visual untuk mengevaluasi kondisi,
kualitas, atau keandalan suatu objek. Tujuan meliputi identifikasi cacat, kerusakan,
atau ketidaksesuaian dengan standar.
2. Wawancara dengan Operator PLTS
Dengan wawancara dapat mengetahui informasi mengenai informasi umum,
komisioning dan lain sebagainya yang dapat dimasukkan ke laporan evaluasi.
2. Pengujian di Lapangan
A. Infrared Thermography
Suatu teknik dimana kamera sensitif terhadap cahaya infra
merah jarak jauh (panjang gelombang 8– 15 μm) untuk
menciptakan gambar dengan warna palsu suatu obyek.
Warna palsu berkaitan dengan temperature pada obyek.
Pengujian dilakukan saat PLTS beroperasi.
Perangkat yang digunakan yaitu kamera IR. Standar
internasional Infrared Thermography modul dan sistem PV
yaitu IECTS 62446-3:2017 Photovoltaic (PV) systems
Requirements for testing, documentation and maintenance
Part 3: Photovoltaic modules and plants, Outdoor Infrared
Thermography. Standar ini memberikan spesifikasi gambar IR
harus diambil memastikan “resolusi geometris” yang cukup
tinggi dari hasil gambarnya.
Pada Standar Internasional IEC 62446-3 dikategorikan empat level abnormalitas
thermography dapat dilihat melalui kamera IR sebagai berikut:
Jenis pengujian dimana efisiensi dari perangkat PV dapat dipindai. Pengujian ini
lebih kompleks, namun juga lebih sensitif Untuk jenis-jenis kecacatan tertentu pengujian
ini dapat menjadi alat diagnostik untuk menemukan hal yang salah pada PLTS yang
kinerjanya tidak optimal.
Peralatan yang digunakan untuk mengambil gambar adalah kamera yang sesuai,
catu daya yang sesuai dan pengaturan yang sesuai (kondisi gelap). Beberapa peralatan
tambahan seperti kabel untuk koneksi suplai daya modul dan tripot untuk penyangga
kamera.
Untuk pengambilan gambar yang baik merujuk kepada standar Internasional IEC
TS 60904-13:2018 Photovoltaic Devices – Part 13: Electroluminescence of Photovoltaic
Modules .
Proses yang terjadi di dalam PV selama electroluminescence adalah
pembalikan waktu dari proses operasi FV secara normal, sehingga efisiensi
fotovoltaik yang baik berhubungan dengan efisiensi electroluminescence
yang baik dan sebaliknya. Daerah yang tampak terang pada gambar EL
berhubungan dengan efisiensi PV yang tinggi dan sebaliknya. Beberapa
contoh gambar EL pada PV
Modul PV yang baik dengan sedikit
permasalahan. Ada sedikit perbedaan kecerahan
di antara sel surya. Hal tersebut normal karena
adanya perbedaan kualitas material. Ada beberapa
sel lebih gelap karena perbedaan efisiensi sel surya
di dalam modul.
Keseluruhan gambar EL tidak terlalu terang,
diperbaiki dengan meningkatkan arus yang
dialirkan ke modul atau meningkatkan waktu
paparan kamera.
Modul PV yang memiliki beberapa area
gelap disebabkan kondisi penyolderan yang
buruk saat proses manufaktur. Terdapat
beberapa bercak gelap yang berhubungan
dengan posisi busbar. Pola gelap disebabkan
temperatur solder yang tidak cukup panas
untuk membuat ikatan yang baik antara
ribbon dan busbar
Sebuah modul PV yang mengalami
degradasi. Ada garis-garis terang di samping
busbar dan bercak terang mendekati daerah
tengah beberapa sel. Keseluruhan sel tampak
kotor. Ketidakseragaman ini kemungkinan
besar disebabkan oleh rembesan kelembaban
yang mengkorosi kontak metal sehingga
menjadi kurang konduktif, atau menimbulkan
degradasi lapisan pasivasi dari sel surya.
Gambar EL dari modul FV yang sangat
rusak. Modul retak sedemikian rupa sehingga
terdapat daerah yang gelap secara elektrik
tidak aktif, dan tidak dapat menghasilkan sinyal
EL, yang berarti sel-sel tersebut juga tidak
dapat berkontribusi kepada output PV. Modul
ini akan menunjukkan anomali bentuk tangga
yang cukup menonjol dalam kurva I-V nya.
Terima Kasih