Sigmund Freud
Psikologi kriminal dengan menggunakan teori psikoanalisa menghubungkan antara
delinquent (kejahatan) dan perilaku kriminal dengan suatu conscience (hati Nurani)
yang baik dia begitu menguasai sehingga menimbulkan perasaan bersalah atau ía
begitu lemah sehingga tidak dapat mengontrol dorongan-dorongan Individu
b. W.A. Bonger
Sehubungan dengan psikologi kriminal, memiliki definisi yang meliputi dalam arti
sempit dan dalam arti luas. Dalam arti sempit meliputi pelajaran jiwa Si penjahat
secara perorangan. Dalam arti luas, meliputi arti sempit serta jiwa penjahat
Penggolongan, terlibatnya seseorang atau golongan baik langsung maupun tidak
langsung serta akibat-akibatnya.
3) Mazhab Bio-Sosiologis
Mazhab ini adalah pengembangan dari ajaran Ferri yang Menyatakan setiap kejahatan
ialah hasil dari suatu unsur-unsur yang Terdapat di dalam individu, masyarakat, pula
keadaan fisik
4) Mazhab Spiritualis
De Baets merupakan tokoh dalam mahzab ini. Di dalam ajarannya Kejahatan
berkembang karena diakibatkan oleh pengasingan diri Terhadap Tuhan
5. Extraordinary crime
Extraordinary crime atau kejahatan luar biasa merupakan suatu perbuatan yang
dilakukan dengan maksud untuk menghilangkan hak asasi manusia, dan menjadi
yurisdiksi peradilan pidana internasional. Serta dapat dijatuhkannya hukuman mati
terhadap pelaku kejahatan tersebut. Contoh terorisme, narkotika dan korupsi,
6. Teori pemidanaan absolut relatif gabungan
. Teori Absolut/Teori pembalasan (Vergeldings Theorien). Menurut teori ini pidana
dijatuhkan semata-mata karena orang telah melakukan kejahatan atau tindak pidana.
Teori ini diperkenalkan oleh Kent dan Hegel. Teori Absolut didasarkan pada
pemikiran bahwa pidana tidak bertujuan untuk praktis, seperti memperbaiki penjahat
tetapi pidana merupakan tuntutan mutlak, bukan hanya sesuatu yang perlu dijatuhkan
tetapi menjadi keharusan, dengan kata lain hakikat pidana adalah pembalasan
(revegen).
Teori Relatif atau Tujuan (Doel Theorien)
Teori relatif atau teori tujuan, berpokok pangkal pada dasar bahwa pidana adalah alat
untuk menegakkan tata tertib (hukum) dalam masyarakat. Teori ini berbeda dengan
teori absolut, dasar pemikiran agar suatu kejahatan dapat dijatuhi hukuman artinya
penjatuhan pidana mempunyai tujuan tertentu, misalnya memperbaiki sikap mental
atau membuat pelaku tidak berbahaya lagi, dibutuhkan proses pembinaan sikap
mental.
Teori Gabungan/modern (Vereningings Theorien)
Teori gabungan atau teori modern memandang bahwa tujuan pemidanaan bersifat
plural, karena menggabungkan antara prinsip-prinsip relatif (tujuan) dan absolut
(pembalasan) sebagai satu kesatuan. Teori ini bercorak ganda, dimana pemidanaan
mengandung karakter pembalasan sejauh pemidanaan dilihat sebagai suatu kritik
moral dalam menjawab tindakan yang salah.
7. penghapusan dan pengecualian hukuman
Alasan pembenar adalah alasan yang meniadakan sifat melawan hukum suatu
perbuatan. Jenis-jenis alasan pembenar adalah:
Sedangkan alasan pemaaf adalah alasan yang meniadakan unsur kesalahan dalam diri
pelaku. Pada umumnya, pakar hukum mengkategorikan suatu hal sebagai alasan
pemaaf, yaitu: