Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN

GANGGUAN PEMENUHAN ASUPAN MAKANAN (NUTRISI)

RUANG AZALEA RSUD CHASBULLAH ABDULMADJID

Dosen pembimbing :

1. Ns Wiwie H S.kep.,M.kep

2. Ns Asih M M.kep

3. Ns Ponirah S.kep.,M.kes

Oleh :

M.Farhan Ziaul Haq

0432950122013

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI

UNIVERSITAS BANI SALEH


TA 2023/2024
Format ASKEP

Asuhan keperawatan pada pasien :


Dengan : Gangguan pemenuhan asupan makanan (NUTRISI)
Ruang: Azalea Lt8 RSUD Chasbullah Abdulmadjid

I. Pengkajian
1. Pengumpulan data
a. identitas

Identitas Pasien
Nama : Ny. Ida
Umur : 54 th
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku bangsa : Jawa
Status perkawinan : Sudah menikah
Golongan darah :-
Tanggal masuk : Sabtu, 11 Desember 2023
Tanggal pengkajian : Selasa, 20 Desember 2023
Diagnose medis : Diabetes Melitus (DM)
Alamat : sawa indah margahayu

Identitas Penanggung jawab


Nama : Tn. haris
Umur : 30 th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Suku bangsa : jawa
Alamat : sawa indah margahayu

b. Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama
Tulang belakang sakit dan flek paru-paru

2. Riwayat penyakit sekarang


Diabetes Melitus dan flek paru-paru

3. Riwayat penyakit dahulu


Tidak ada riwayat penyakit dahulu

4. Riwayat penyakit keluarga


Tidak ada riwayat keluarga

c. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Kesadaran : somnolen
Penampilan : Cukup rapi dan bersih
Tanda – tanda vital
S : 37C
N : 103x/ menit
T : 106/70 mmHg
P : 17 x/ menit

2. Kepala
Bentuk : simetris
Warna : Kulit kepala berwarna kuning langsat dan
rambut berwarna hitam bercamput putih.
Tekstur : Halus
Keadaan : Baik
Nyeri tekan : Tidak
Benjolan : Tidak
Kebersihan : Cukup bersih

3. Mata
Kesimetrisan : Simetris
Sclera : Berwarna putih ke coklatan
Konjuctiva : Berwarna merah muda
Secret : Tidak ada
Bengkak : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
Lesi : Tidak ada
Nyeri tekan : Tidak ada
Fungsi penglihatan : berfungsi dengan baik
Reflex pupil : Pupil mengecil saat terkena cahaya
Kebersihan : Cukup bersih

4. Telinga
Kesimetrisan : Simetris
Warna : Sawo matang
Secret : Tidak ada
Bengkak : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
Lesi :Tidak ada
Nyeri tekan : Tidak ada
Fungsi pendengaran : Berfungsi dengan baik
Kebersihan : Cukup bersih
5. Hidung
Kesimetrisan : Simetris
Sekret : Tidak ada
Bengkak : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
Lesi : Tidak ada
Nyeri tekan : Tidak ada
Fungsi penciuman : Berfungsi dengan baik
Kebersihan : Cukup bersih

6. Mulut
a)Bibir
kesimetrisan : Simetris
warna : Merah muda aga kecoklatan
tekstur : Kasar
mukosa : Kering/pecah-pecah
secret : Tidak ada
bengkak : Tidak ada
benjolan : Tidak ada
lesi : Tidak ada
Nyeri tekan : Tidak ada
kebersihan : Cukup bersih

b)Gigi
warna : Putih aga kekuningan
caries : Ada
jumlah :-
kebersihan : Kurang bersih

c)Lidah
warna : Merah muda
fungsi pengecapan : Berfungsi dengan baik
tekstur : Kasar
kebersihan : Cukup bersih

7. Leher
Bentuk : Normal dan simetris
JVP : Tidak ada
Thyroid : Tidak ada pembengkakan Tyroid
Bengkak : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
Lesi : Tidak ada
Nyeri tekan : Tidak ada
Kebersihan : Cukup bersih

8. Dada
Bentuk : Normal dan simetris
Bunyi jantung : Normal (Lup – dup )
Bunyi Paru : Vesikuler
Frekuensi nafas : 17 x /menit
Frekuensi jantung : 80 x / menit
Otot – otot bantuan pernafasan : Tidak ada retraksi dada/cuping hidung
Bengkak : Tidak ada
Secret : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
Lesi : Tidak ada
Nyeri tekan : Tidak ada
Perkusi jantung dan Paru : Timpani
Kebersihan : Bersih

9. Abdomen
Bentuk : Simetris
Tekstur : Halus
Bengkak : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
Lesi : Tidak ada
Nyeri tekan : Tidak ada
Distensi abdomen : Ada
Bunyi perkuai lambung : Timpani
Kebersihan : Cukup bersih

10. Ekstremitas : Lengkap


Bentuk : Simetris
Warna : Kuning langsat
Tekstur : Halus
Kelembaban : Kurang lembab
Turgor : Baik
Bengkak : Ada
Benjolan : Tidak ada
Lesi : Tidak ada
Nyeri tekan : Ada
Jumlah : Lengkap
Ekstremitas atas : Tangan kanan dan tangan kiri
Ekstremitas bawah : Kaki kanan dan kaki kiri
Kekuatan otot : Cukup kuat

11. Genitalia :-

d. Pola aktivitas sehari – hari

No Jenis pengkajian Di rumah Di rumah sakit

A Pola nutrisi 1. frekuensi makan 1. Frekuensi makan


normal, jenis makanan tidak teratur dan
1. Makan normal , porsi makan terpasang NGT,
sedikit 2/3 sendok setiap jenis makanan yang
Frekwensi
makan, cara makan lembut, porsi makan
Jenis
pasien normal sangat sedikit,
Porsi
memerlukan bantuan
Cara
keluarga dengan
Keluhan
keluhan pasien tida
mau makan.
2. Freekuensi minum 2. Frekuensi minum
normal (sebelum sakit), bsedikit, jenis
2. Minumn
jenis minuman air minuman air
Frekuensi
mineral dan minuman mineral, dibantu
Jenis
berwarna, bisa minum oleh keluarga lewat
Cara
sendiri, tidak ada keluhan NGT
keluhan
. .

B Pola Eliminasi 1. BAB 1x sehari , 1. BAB lebih dari 2x


1. BAB konsitensinya normal, sehari, konsitensinya
Frekuensi warna kecoklatan, bau cair, warna
Konsistensi menyengat dan tidak kecoklatan, bau
Warna sedap, pasie ke kamar menyengat dan tidak
Bau mandi di bantu keluarga, sedap, pasien
Cara tidak ada keluhan. menggunakan
Keluhan pempers, tidak ada
keluhan.
2. BAK
Frekuensi 2. Frekuensi BAK 2-3x 2. Frekuensi BAK 2-
Warna sehari, warna kuning 3x sehari, warna
Cara jernih, pasien dapat kuning aga keruh,
Bau kekamar mandi sendiri, pasien terpasang
bau tidak kateter ,tidak ada
keluhan menyengat,tidak ada keluhan .
keluhan.

C Pola istirahat tudur


1. Malam Normal 1. banyak tidur.
2. siang Normal 2. banyak tidur .

D Personal hygiene
Mandi Mandi 2x sehari, gosok Pasien selama di rs
Gosok gigi gigi, ganti pakaian bisa tidak mandi, tidak
Ganti pakaian dilakukan sendiri dan menggosok gig,
Cara tidak ada keluhan. ganti pakaian di
keluhan bantu oleh keluarga,
tidak ada keluhan.

e. data psikologis , social dan spiritual


1. data psikologis
Pasien perlu duungan dan semangat dari keluarga agar pasien tidak banyak
pikiran.

2. data social
Hubungan pasien dan keluarga baik, pasien tinggal bersama anak-
anaknya.

3. data spiritual
Beragama islam, agama sebagai pedoman hidup, agama sebagai penentu
dalam bersikap dan bertindak, doa dan usaha merupakan faktor printing
dalam penyembuhan penyakit, tidak memerlukan bimbingan rohani.
f. data penunjang
1) pemeriksaan laboratorium

Jenis pemeriksaan hasil Nilai rujukan

HB 12.0 gram/dL 11.0 – 16.3 gr/dL


Trombosit 180.000 /uL 150.000 – 350.000/uL
Natrium 135 mmol/L 136-145 mmol/L
Kalium 3,8 mmol/L 3,5-106 mmol/L

2) therapy
1. Pemberian cairan RL dengan 58tetes/menit
2. Diberikan nebu dan insulin

Analisa Data

No Symptom etiologi problem

1. DS :
1. Keluarga mengatakan Resiko defisit nutrisi
bawaha pasien sering
sesak

DO :
1. Klien Nampak lemah.
2. Mukosa bibir kering.
3. TD : 90/80
N : 80
S : 37.5
B . Diagnosa Keperawatan
1. Ketidak stabilan kadar glukosa darah b.d hyper glikemia (L.03022)
2. Pola napas tidak efektif b.d posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru (I.031115)

III Proses Keperawatan

Nama : Ny. Masruroh


Umur : 58 th
Jenis kelamin : perempuan

N Diagnos Tujuan Intervensi Rasionalisasi Implementasi Evaluasi


O a
Kepera
watan

1. Ketidak Setelah Observasi : - Untuk Observasi : Hari ke 1:


stabilan dilakukan - Identifikas mengetahui - mengide S : Klien
kadar tindakan i penyebabnya ntifikasi mengatakan
glukosa keperawata kemungki sehingga kemungk masih merasa
darah n 3x 24 nan dapat inan sakit
b.d jam penyebab menentukan penyeba O : Kien
hyper kestabilan intervensi nampak lemas
hiperglike b
glukemi kadar yang sesui dan pucat
mia hiperglik
a glukosa dan efektif. dengan hasil
- Identifikas emia
darah - Untuk TTV: TD ;
i situasi - mengide
meningkat melihat 80/60 N : 85
yang ntifikasi
dengan perkembanga SPO : 86
menyebab situasi
ktiteria n klien A : Masalah
kan yang
setelah
hasil : kebutuha diberikan menyeb belum teratasi
1.kesadara n insulin insulin. abkan P : intervensi
n meningkat - Untuk kebutuh masih
meningkat (mis. mengetahui an dilanjutkan
(5) penyakit tingkat insulin
2.mengantu perkembanga Hari ke 2:
kambuhan meningk
k n klien S : klain
) at (mis.
menurun(5) setelah mengatakan
- Monitor penyakit
3.pusing diberikan lemas
kadar kambuh
menurun kalium. O : Klien
glukosa an)
(5) - Karena nampak lemah
darah, Jika - memonit
4.lemah hubungan Dengan TTV :
perlu or kadar
menurun(5) perawat dan TD : 90/60 N :
5. susah - Monitor pasien adalah glukosa 85 S : 36
berbicara tanda dan hubungan darah, A : masalah
(5) gejala yang Jika beum teratasi
6. prilaku hiperglike direncanakan perlu P : Intervensi
aneh mia (mis. secara sadar, - memonit dilanjutkan
menurun(5) poliuria, sehingga or tanda
7. bergetar polidipsia, komunikasi dan Hari ke 3:
menurun(5) polifagia, berjalan gejala S : Pasien
8.berkering kelemaha lancar. hiperglik mengatakan
et menurun - Untuk lemas
n, emia
(5) membantu O : pasien
malaise, (mis.
12. klien dan terlihat lemah
pandanga kelemah
mengajarkan dengan TTV :
n kabur, an,
keluarga TD : 90/65 N :
sakit malaise,
sehingga 80 S : 38
kepala) pandang
masalah yang A : Pasien
- Monitor an
di alami lemas dan
intake dan dapat diatasi kabur, penurunan
output bersama. sakit kesadaran
cairan kepala) P : intervensi
- Monitor - memonit terpenuhi
keton or intake
urine, dan
kadar output
analisa cairan
gas darah, - memoon
elektrolit, itor
tekanan keton
darah urine,
ortostatik kadar
dan analisa
frekuensi gas
nadi darah,
elektrolit

Terapeutik , tekanan
- Berikan darah
asupan ortostati
cairan oral k dan
- Konsultasi frekuensi
dengan nadi
medis jika
Terapetik :
tanda dan
- memberi
gejala
kan
hiperglike
asupan
mia tetap
cairan
dan ada
oral
atau
- menkons
memburu ultasikan
k dengan
- Fasilitasi medis
ambulans jika
jika ada tanda
hipotensi dan
ortostatik gejala
hiperglik
emia
Edukasi
tetap
- Anjurkan
dan ada
menghind
atau
ari
membur
olahraga
uk
saat kadar
- memfasil
glukosa
itasi
darah
ambulan
lebih dari
s jika ada
250
hipotens
mg/dL
i
- Anjurkan
ortostati
monitor
k.
kadar
glukosa Edukasi :
darah - menganj
secara urkan
mandiri menghin
- Anjurkan dari
kepatuha olahraga
n saat
terhadap kadar
diet dan glukosa
olahraga darah
- Ajarkan lebih
indikasi dari 250
dan mg/dL
pentingny - menganj
a urkan
pengujian monitor
keton kadar
urin, Jika glukosa
perlu darah
- Ajarkan secara
pengelola mandiri
an - menganj
diabetes urkan
(mis. kepatuh
pengguna an
an insulin, terhadap
obat oral, diet dan
monitor olahraga
asupan - mengaja
cairan, rkan
pengganti indikasi
an dan
karbohidr pentingn
at, dan ya
bantuan pengujia
profesion n keton
al urin, Jika
kesehatan perlu
) - mengaja
rkan
Kolaborasi
pengelol
- Kolaborasi
aan
pemberian
diabetes
insulin, Jika
(mis.
perlu
penggun
- Kolaborasi
aan
pemberian
insulin )
cairan IV, Jika
perlu
- Kolaborasi
pemberian
kalium, Jika
perlu

2 Pola Setelah Observasi - Observasi : Hari ke 1:


napas dilakukan - Monitor - memonitor S : pasien
tidak tindakan pola napas pola napas mengatakan
keperawata (frekuensi, (frekuensi, lemas
efektif
n 3x24 jam kedalaman, kedalaman, O : pasien
b.d
pola napas usaha usaha napas) nampak lemah
posisi
tidak napas) - memonitor TTV : TD
tubuh
efektif - Monitor bunyi napas 80/60 N 86
yang
meningkat bunyi tambahan SPO 80
mengha napas (mis.
dengan A : masalah
mbat tambahan gurgiling,
skor : belum teratasi
ekspansi (mis. mengi,
1.tekanan P : Interensi
paru gurgiling, wheezing,
ekspirasi
(I.03111 meningkat mengi, ronkhi kering) dilanjutkan
5 (5) wheezing, - memonitor
2.tekanan ronkhi sputum

inspirasi kering) (jumlah,

meningkat - Monitor warna, Hari ke 2 :


(5) sputum aroma) S : Pasien
3.dispnea (jumlah, mengatakan
Terapeutik :
meningkat( warna, lemas
- mempert
5) aroma) O : pasien
ahanan
4.pengguna Terapeutik : kepatena nampak lemah
an otot - Pertahanan n jalan TTV : TD
bantu nafas kepatenan napas 90/70 N 87
menurun jalan napas dengan SPO 85
(5) dengan head-tift A : masalah
5.pernapas head-tift dan chin- belum teratasi
an cuping dan chin- lift P : intervensi
hidung lift - memposi dilanjutkan
menurun - Posisikan sikan
(5) Semi- Semi- Hari ke 3:
6.frekuensi Fowler Fowler S : pasien
napas atau atau mengatakan
meningkat( Fowler Fowler lemas
5) - Berikan - memberi O : pasien
7.kedalama minuman kan terlihat lemah
n dada hangat minuman TTV TD
menurun(5) - Lakukan hangat 90/80 N 103
8.ekskursi fisioterapi - melakuka SPO 94
menurun(5) dada, jika n A : pasien
perlu fisioterapi terpasang
- Lakukan dada, jika
oksigen
penghisapa perlu
n lendir - melakuka P : masalah
kurang dari n teratasi
15 detik penghisa
- Lakukan pan lendir
hiperoksige kurang
nasi dari 15
sebelum detik
penghisapa - melakuka
n n
endotrakea hiperoksi
l genasi
- Keluarkan sebelum
sumbatan penghisa
benda pan
padat endotrak
dengan eal
proses - mengelua
McGill rkan
- Berikan sumbatan
Oksigen, benda
Jika perlu padat
dengan
Edukasi :
proses
- Anjurkan
McGill
asupan
- memberi
cairan 2000
kan
ml/hari,
Oksigen,
Jika tidak
Jika perlu
komtraindi
kasi Edukasi :
- Ajarkan - menganju
teknik rkan
batuk asupan
efektif cairan
2000
Kolaborasi :
ml/hari,
- Kolaborasi
Jika tidak
pemberian
komtrain
bronkodilat
dikasi
or
- mengajar
ekspektora
kan
n,
teknik
mukolitik,
batuk
Jika perlu
efektif

Anda mungkin juga menyukai