Anda di halaman 1dari 2

Health Talk AMMA Seri Pertama, Tekankan Pentingnya Ketaatan Memiliki Jaminan Kesehatan

Minggu sore, 25 Februari 2024, Asosiasi Tenaga Kesehatan Muslim Ahmadiyah (AMMA) Indonesia
menyelenggarakan Health Talk volume 1 secara daring. Mengangkat tajuk “Kenapa Kita Harus Punya
Jaminan BPJS Kesehatan?” dr. Azizah, MPH memaparkan seluk-beluk dan urgensi kepemilikan jaminan
kesehatan terutama bagi warga Ahmadi selama 45 menit.

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan program Pemerintah yang diselenggarakan oleh BPJS
(Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) yang bertujuan untuk memberikan kepastian jaminan kesehatan
yang menyeluruh bagi setiap rakyat Indonesia agar penduduk indonesia dapat hidup sehat, produktif,
dan sejahtera. Dahulu dikenal dengan sebutan Askes, kekinian populer disebut BPJS Kesehatan.

Setidaknya ada tiga alasan mengapa kita perlu punya JKN. Pertama, bentuk ketaatan kita sebagai Warga
Negara Indonesia sebagaimana diatur dalam UU No. 40 Tahun 2004 tentang Jaminan Sosial Nasional,
bahwa setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang
telah membayar iuran merupakan peserta wajib BPJS Kesehatan.

Kedua, dengan menjadi peserta BPJS Kesehatan, artinya kita membantu sesama masyarakat Indonesia.
Prinsip kegotongroyongan BPJS adalah prinsip kebersamaan antar peserta dalam menanggung beban
biaya Jaminan Sosial, yang diwujudkan dengan kewajiban setiap peserta membayar iuran. Mudahnya,
warga sehat membantu yang sakit. Peserta mampu membantu yang tidak mampu.

Lalu ketiga, dengan memiliki BPJS Kesehatan tentu menjadi perlindungan bagi kesehatan diri sendiri dan
orang-orang terdekat sebagai bentuk investasi jangka panjang. Ketika orang sakit tanpa memiliki
jaminan, bukan hanya kondisi kesehatan saja yang terpengaruh, melainkan juga kondisi finansial dapat
terganggu.

“Istilahnya, jika setengah dari gaji kita sudah keluar untuk keperluan kesehatan maka bisa dinamakan
katastrofik dalam keuangan kita, BPJS akan membantu menalangi itu” kata dr. Azizah.

Usai uraian materi, beberapa peserta dari sekitar 60 orang yang hadir menyampaikan pertanyaannya di
sesi diskusi, kebanyakan perihal teknis.

Isu JKN sendiri sengaja dipilih berdasarkan data hasil survey terhadap 124 Muballighin di seluruh
Indonesia yang mengungkapkan 50% diantaranya belum mempunyai asuransi kesehatan. Dan fakta
lapangan menunjukkan baik anggota dan mubaligh yang belum memiliki jaminan kesehatan mengalami
kesulitan akses layanan pengobatan lebih lanjut terutama untuk penyakit kronis, berat, maupun kasus
gawat darurat.

“Barangkali ini juga merupakan gambaran anggota jemaat yang lain, jadi harapannya tidak hanya
muballigh tapi anggota juga dapat meningkatkan angka kepesertaan BPJS,” ungkap dr. Raihan
moderator acara.

Mendengar dan taat adalah wajib bagi setiap muslim baik ia sukai atau tidak sukai, selama ia tidak
diperintahkan melakukan kemaksiatan (HR. Bukhari). Khalifatul Masih V aba. menekankan bahwa setiap
individu dari Jemaat Ahmadiyah di negara manapun mereka tinggal, mereka itu setia pada negara itu
dan demikian juga hendaknya. Dan insya Allah Ta’ala senantiasa akan tetap setia. Maka, sebagai warga
negara dan Ahmadi yang baik, kita wajib menyambut seruan pemerintah.
Kontributor: Amatul Shafi

Anda mungkin juga menyukai