Anda di halaman 1dari 27

MEMBANGUN LEARNING ECOSYSTEM BAGI

ASN:
TEMPAT KERJA SEBAGAI TEMPAT BELAJAR
Jusuf Irianto
Universitas Airlangga

Webinar ASN Belajar Seri 42 Tahun 2023


BPSDM Provinsi Jawa Timur
Surabaya, 16 November 2023
Biodata Singkat

▪ Prof. Dr. Jusuf Irianto, Drs., MCom.


▪ Sorong, 06-05-1965
▪ Guru Besar Manajemen SDM FISIP Universitas
Airlangga (Unair)
▪ Wakil Dekan Bidang Akademik FISIP Unair
▪ Tim Evaluasi Sinovik, KemenPAN RI (2017 –
sekarang)
▪ Ketua Tim Penilai Kovablik, Pemerintah Provinsi
Jawa Timur (2018 – sekarang)
▪ 08165322353
▪ jusuf.irianto@fisip.unair.ac.id
PENGANTAR

https://news.sap.com/india/2022/01/creating-a-happy-workforce/
AGENDA
1. Kebijakan Penguatan Sistem Kerja untuk ASN di Birokrasi
2. Makna LE
3. LE vs. Budaya Pembelajaran
4. Komponen Utama LE
5. LE sebagai Kebutuhan ASN: Manfaat
6. Membangun LE
KEBIJAKAN PENGUATAN SISTEM KERJA
UNTUK ASN DAN BIROKRASI
▪ Penguatan sistem kerja untuk ASN dan birokrasi
• PerMen PANRB 6/2022 tentang Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN
• PerMen PANRB 7/2022 tentang Sistem Kerja pada Instansi Pemerintah untuk
Penyederhanaan Birokrasi
▪ Sistem kerja ASN TIDAK hierarkis atau berjenjang, lebih sederhana
• Mengutamakan keahlian, dukungan teknologi, ekosistem digital

▪ Ekosistem digital untuk pembelajaran → Learning Ecosystem


▪ Dapat digunakan ASN setiap saat
MAKNA LEARNING ECOSYSTEM
▪ LE terdiri berbagai elemen yang
berkontribusi pada pengalaman
belajar ASN
▪ Dalam konteks
pelatihan/pengembangan ASN,
elemen mencakup:
o SDM, peralatan, konten/materi, teknologi,
data, budaya, strategi, tata kelola, dll

▪ Elemen dapat bertambah berupa apa


saja yang dapat memengaruhi cara
ASN memperoleh pengetahuan dan
skills baru
NARASI LANJUTAN DEFINISI LE
▪ Semua elemen terintegrasi: pandangan holistik memahami interaksi tiap elemen
untuk menghasilkan pengalaman belajar
▪ “Ekosistem” (istilah biologi): saling berhubungan antar organisme dan lingkungan
▪ Hubungan kompleks ASN & faktor yang mempengaruhi belajar (apa, kapan, bagaimana)
▪ Seperti ekosistem biologis, LE bisa bersifat sehat, mandiri, atau terancam

▪ LE merupakan ide luas, penerapannya tak terbatas pada pekerjaan


▪ Memanfaatkan medsos: belajar dari ekosistem pengguna dan konten yang diposting

▪ Fokus: LE yang terbentuk di lingkungan kerja


▪ Setiap organisasi memiliki LE
▪ ASN proaktif dan mengembangkan sesuatu sesuai tugasnya
LE VS BUDAYA PEMBELAJARAN
▪ Meski terkait, LE berbeda dengan budaya pembelajaran
▪ Budaya Pembelajaran
▪ Langkah untuk memprioritaskan pendidikan & pengembangan ASN (nilai, praktik,
proses, dll.)
▪ Mengembangkan budaya belajar untuk meningkatkan dampak pelatihan agar ASN giat,
siap belajar, dan bersedia berbagi pengetahuan dengan rekan kerja
▪ LE
▪ Konsep lebih tinggi namun diperkuat oleh budaya
▪ Mempertimbangkan budaya belajar serta berfokus pada komponen lain yang
mempengaruhi cara ASN belajar
ELEMEN LE
KOMPONEN 1: PEOPLE
▪ ASN yang belajar adalah komponen terpenting
▪ Penerima manfaat utama dan harus menjadi dasar pertimbangan

▪ Memanfaatkan LE membantu unit kerja menghasilkan nilai lebih ASN


▪ Alur kerja lebih efisien, peningkatan mutu produk, pengalaman warga masyarakat lebih
baik, atau manfaat lain
▪ Selain ASN, ada pihak yang menyebarkan pengetahuan
▪ Instruktur pelatihan, manajer/pemimpin, staf, atau pihak eksternal

▪ Pimpinan unit berperan penting: membuat keputusan tentang strategi, tujuan,


konten, teknologi, dll.
▪ Leader menentukan/menetapkan budaya kondusif pengembangan ASN
KOMPONEN 2: KONTEN
▪ Konten belajar mencakup:
1. Struktur pembelajaran dan Presentasi
2. Manual pembelajaran dan Panduan
3. Konten berbentuk video dan Konten Kreatif
4. Pembelajaran berbasis Permainan (Game) dan Strategi penilaian
▪ LE juga mencakup konten informal
▪ ASN memperoleh pengetahuan dan skills baru dari pelatihan, interaksi dengan rekan kerja
▪ ASN yang lama mengabdi dapat menyebarkan pengetahuan institusional yang telah diperoleh

▪ Konten LE dapat berasal dari sumber eksternal


▪ Spesifik untuk ASN dan bergantung pada orang-orang di luar unit kerja
▪ Media, mentor, teman (peer), buku, artikel, podcast, video, dokumentasi, & kegiatan
ekstrakurikuler
KOMPONEN 3: TEKNOLOGI
▪ Pengembangan konten belajar, delivery method lebih inovatif, umpan balik, & data
untuk mengembangkan strategi LE
▪ Kian banyak konten yang dapat diakses oleh ASN
▪ Akses sumber belajar sesuai kebutuhan, menggunakan medsos/platform online untuk
berinteraksi, berkolaborasi, dll.
▪ Memungkinkan program pembelajaran hybrid
▪ Sesi tradisional yang diampu instruktur dipadukan dengan teknologi digital untuk
meningkatkan mutu hasil belajar
ALTERNATIF TEKNOLOGI PENDUKUNG LE
▪ Sistem Manajemen Pembelajaran (LMS)
▪ Software untuk membuat, mendistribusikan, mengelola, dan menyimpan konten belajar
▪ Staf SDM mengunggah sumber daya, mengirimkannya ke ASN, mengirim pemberitahuan,
dan memberikan akses kepada ASN yang berhak
▪ Learning Experience Platforms (LXP)
▪ Software untuk menciptakan pengalaman belajar yang dipersonalisasi
▪ Menggabungkan sumber daya dari berbagai sumber
▪ Membuat rekomendasi spesifik untuk setiap ASN
▪ Memanfaatkan AI untuk pengambilan keputusan.
KOMPONEN 4: BUDAYA BELAJAR
▪ Budaya pembelajaran menentukan arah LE secara keseluruhan
▪ Menunjukkan kepada ASN untuk bertindak dan memberi tau apa yang diharapkan ASN
saat berhubungan dengan LE
▪ Budaya pembelajaran terbaik mendorong engagement, pembelajaran
berkelanjutan, & membantu ASN berinteraksi dengan komponen LE
KOMPONEN 5: STRATEGI
▪ Pimpinan unit kerja menentukan strategi: fokus pengembangan ASN
▪ Tujuan & strategi: menginformasikan semua keputusan
▪ Orientasi LE untuk mencapai tujuan strategis
▪ Panduan agar LE dapat meningkatkan pengalaman ASN hingga anggaran SDM optimal
dan banyak menghasilkan nilai tambah
▪ Fleksibel merespons spesifik kebutuhan ASN
▪ Pimpinan tak memaksakan strategi yang tak efektif untuk ASN
▪ Menggunakan strategi lebih tepat untuk hasil lebih efektif
LE SEBAGAI KEBUTUHAN ASN
LE yang terorganisir bermanfaat:
▪ Menghasilkan program pengembangan personal
▪ Akses lebih mudah sehingga ASN dapat belajar pada saat yang tepat
▪ Pendekatan pembelajaran terdesentralisasi didukung pimpinan
▪ Memastikan pengetahuan disimpan lebih baik dan diterapkan pada situasi tempat
kerja yang relevan
▪ Merespon lebih tangkas dan untuk berubah lebih efektif
▪ Menghasilkan pengalaman belajar lebih menarik sehingga ASN lebih semangat
melaksanakan pekerjaan sehari-hari
HASIL STUDI
LE: LINGKUNGAN SEMPURNA MEMPEROLEH
SKILLS BARU
▪ Hasil Penelitian
1. 80% staf terlibat lebih intensif setelah menguasai skills baru
2. 46%: bosan di tempat kerja karena kurang kesempatan mempelajari belajar
3. SDM bosan kemungkinan 2 kali lebih besar keluar dari pekerjaannya
4. Survei LinkedIn → 94% SDM tetap bekerja di tempat lama jika ada LE → mengurangi
biaya pergantian SDM
▪ Manfaat Peningkatan Keterlibatan SDM
1. Peningkatan produktivitas (21%)
2. Karyawan yang diperhatikan: 4,6x lebih besar bekerja level terbaik
▪ LE Menggabungkan Budaya Pembelajaran yang Berdampak
▪ Menjadi peserta aktif dalam pembelajaran
▪ Pembelajaran melampaui lingkungan formal & integral dengan lingkungan kerja
HASIL PENELITIAN OLEH ORACLE
▪ LE berdampak pada SDM dan memperoleh manfaat signifikan:

1. 37% lebih produktif (lebih tinggi daripadan karyawan berketerlibatan tinggi)


2. 34% lebih baik dalam menanggapi kebutuhan customers
3. 32% mampu mengirim produk lebih cepat
4. 26% lebih baik dalam memberikan produk berkualitas
5. 17% lebih berpeluang menjadi leader pangsa pasar di sektor masing-masing
6. 58% lebih memiliki skills memenuhi kebutuhan masa depan
MEMBANGUN LE
LANGKAH 1: MENILAI LE BERDASARKAN
TUJUAN
▪ LE harus mencerminkan tujuan organisasi
▪ Agar LE berguna, pahami tujuan yang ingin dicapai dengan kompetensi baru

▪ Contoh terkait dengan:


1. Skills baru untuk sistem kerja digital
2. Membangun keahlian untuk mengembangkan unit kerja
3. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas
▪ Perbaikan harus menjadi fokus pengambilan keputusan
▪ LE bersifat kompleks, menilai dampak LE merupakan tantangan
▪ Dengan pertimbangan tujuan jelas, unit kerja mengembangkan metrik/indikator untuk
memahami nilai tambah LE
o Umpan balik tentang pengalaman belajar atau KPI terkait kinerja ASN pre-post LE
LANGKAH 2: MEMILIH ALAT PEMBELAJARAN
YANG TEPAT
▪ Maksimalisasi hasil: integrasi teknologi ke dalam proses
▪ Alat yang tepat memberi akses dan fungsionalitas belajar berkelanjutan sesuai preferensi
ASN (cara dan waktu belajar)
▪ Teknologi untuk konektivitas komponen LE

▪ Alat harus berupa platform layanan mandiri


▪ Memberi otonomi ASN dan mendorong pembelajaran kolaboratif
▪ Didukung penguatan pimpinan
▪ Teknologi melepaskan diri ASN dari pelatihan formal/tradisional
LANGKAH 3: BERBASIS DATA
▪ Teknologi menyediakan data yang membantu LE lebih baik
▪ Dengan melacak kebiasaan belajar ASN
▪ Teknologi menghasilkan data praktik terbaik dan berdampak pada pengalaman belajar

▪ Untuk optimalisasi praktik pembelajaran ASN dalam LE


LANGKAH 4: TETAPKAN PERAN SPESIFIK
ASN DALAM LE
▪ LE dibangun oleh dan untuk manusia
▪ Secara proaktif memberi tanggung jawab ke ASN tertentu

▪ Contoh peran
▪ Staf BPSDM: membuat konten, menerapkan alat, strategi, dan membantu interaksi dengan
berbagai komponen
▪ Pimpinan BPSDM mengkomunikasikan pentingnya pengembangan ASN, memotivasi tim,
dan menentukan arah budaya pembelajaran
o Menentukan keseluruhan strategi dan tujuan, dan mendukung pengembangan LE
▪ ASN mengonsumsi konten pembelajaran dan memberikan umpan balik yang dapat
ditindaklanjuti berdasarkan pengalamannya
LANGKAH 5: KEMBALI KE PESERTA DIDIK
▪ Staf BPSDM, teknologi, konten, strategi, dan budaya yang terintegrasi untuk
membangun LE
▪ Keseluruhan komponen untuk membantu ASN sebagai peserta didik
▪ Output: kemampuan baru yang bermanfaat

▪ Fokus membangun LE: ASN sebagai peserta pembelajaran


SIMPULAN
▪ LE dalam berbagai bentuk & ukuran bergantung berbagai faktor
▪ ASN sebagai individu, strategi, training delivery, dll.

▪ Keberhasilan LE tergantung dorongan pimpinan dan staf


▪ Melalui pemberdayaan ASN dan penggunaan teknologi, unit kerja menghasilkan
manfaat LE:
1. Meningkatkan keterlibatan ASN
2. Mengurangi biaya untuk peningkatan skills dan re-skilling
3. Menumbuhkan kreatifitas dan inovasi
4. Mempromosikan pengalaman belajar terbuka dan kolaboratif
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai