Anda di halaman 1dari 4

1.

   Peserta didik dalam suatu kelas biasanya memiliki Karakteristik yang beragam, ada yang memiliki
tingkat kepandaian yang tinggi, sedang, dan kurang dan lain-lain. Jika anda seorang pendidik,
bagaimanakah cara menata kelas agar pembelajaran dapat berjalan efektif dan efisien. (Bobot : 20%)

2    Apa sajakah yang dipersiapkan oleh seorang guru dalam perencanaan pembelajaran. sebutkan dan
jelaskan. (Bobot : 20%)

3.   Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis
agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai  dengan  bakat,  minat,  dan  perkembangan  fisik  serta psikologis
peserta didik. Jelaskan pada pada kegiatan apa sajakah dalam proses pembelajaran  hal tersebut diatas
di-implementasikan  ? (Bobot : 20%)

4.   Model Pembelajaran   apakah  yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk
mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis
sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri ? jelaskan pula
keunggulan model pembelajaran tersebut. (Bobot : 20%)

5.   Technological, Pedagogical and Content Knowledge  (TPACK) adalah sebuah konsep integrasi dari tiga
unsur yang berbeda; teknologi, pedagogi, dan konten pengetahuan. Pengetahuan  tentang ketiganya
disatukan menjadi  sebuah  kemampuan pendidik yang komprehensif dalam dunia pendidikan. Jelaskan
maksud dari integrasi dari tiga unsur yang berbeda tersebut. (Bobot : 20%)

JAWAB:

1.Formasi yang tepat ditata agar pembelajaran yang berjalan efektif dalam sebuah kelas maka saya akan
menata nya yang paling depan ialah siswa yang gaya belajar visual yaitu gaya belajar yang melihat
sedangkan yang di tengah yaitu gaya belajar kinestetik gaya belajar membaca dan menulis sedangkan
yang di paling belakang ialah siswa dengan gaya belajar auditori atau dengan gaya belajar
mendengarkan maka pembelajaran di dalam kelas Dika tertata dengan seperti itu akan berjalan secara
efektif dan efisien,Pengelolaan Kelas untuk Pembelajaran yang Efektif,Penataan ruang
kelas,Mengantisipasi kondisi kelas,Tetapkan aturan dengan tegas namun 'bersahabat' ,Pastikan siswa
tetap fokus,Serius tapi santai. ,Jangan biarkan ada waktu tersisa yang kosong,Bersemangat sejak awal
pembelajaran dan Posisi berdiri ketika mengajar.

2. Mencantumkan Identitas

Identitas yang dicantumkan meliputi Nama Sekolah, Mata Pelajaran, Kelas/Semester, Standar
Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, Alokasi Waktu. Yang perlu Anda ingat adalah: (1) RPP disusun
untuk satu Kompetensi Dasar; (2) Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator Anda kutip dari
silabus yang disusun oleh satuan pendidikan; (3) Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu
kompetensi dasar yang bersangkutan, yang dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan.

Mencantumkan Tujuan Pembelajaran


Tujuan Pembelajaran yang dirumuskan berisi  penguasaan kompetensi yang operasional yang
ditargetkan/dicapai dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam
bentuk pernyataan yang operasional dari kompetensi dasar. Apabila rumusan kompetensi dasar sudah
operasional, rumusan tersebutlah yang dijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan
pembelajaran yang dirumuskan dapat terdiri atas satu atau beberapa tujuan.Tujuan pembelajaran yang
dikembangkan harus mempertimbangkan format ABCD.

Mencantumkan Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran  adalah  materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Materi
pembelajaran dikembangkan dengan mengacu pada materi pokok yang ada dalam silabus.

Mencantumkan Metode Pembelajaran

Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau
pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih.

Mencantumkan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Untuk mencapai suatu kompetensi dasar, guru harus mencantumkan langkah-langkah kegiatan setiap
pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan pendahuluan/pembuka,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Akan tetapi, dimungkinkan dalam seluruh rangkaian kegiatan,
sesuai dengan karakteristik model yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya.
Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada
dalam setiap pertemuan.

Mencantumkan  Sumber Belajar

Dalam memilih  sumber belajar, guru harus mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang
dikembangkan oleh satuan pendidikan.  Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media,
narasumber, alat, dan bahan. Sumber belajar tulislah secara lebih operasional. Misalnya, sumber belajar
dalam silabus dituliskan buku referensi, dalam RPP harus dicantumkan judul buku teks tersebut,
pengarang, dan halaman yang diacu.

Mencantumkan Penilaian

Penilaian harus dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai untuk
mengumpulkan data. Dalam sajiannya dapat dituangkan dalam bentuk matrik horisontal maupun
vertikal. Penilaian dilakukan untuk mengukur kertercapaian kemampuan selama
pembelajaran.Penyajian di atas adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pengembangan 
silabus dan penyusunan RPP. Hal tersebut harus segera dipersiapkan bahkan harus sudah dibuat saat
pembelajaran tahun ajaran baru dimulai. Jadi, tidak ada alasan bagi seorang guru tidak memiliki
perangkat pembelajaran karena setiap melakukan sebuah pekerjaan harus menyiapkan  persiapa agar
pekerjaan berjalan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
4. Mendukung partisipasi aktif pembelajar dalam proses pembelajaran.

Menumbuhkan rasa ingin tahu pembelajar

Memungkinkan perkembangan keterampilan-keterampilan belajar sepanjang hayat dari pembelajar.

Membuat pengalaman belajar menjadi lebih bersifat personal

Membuat pembelajar memiliki motivasi yang tinggi karena memberikan kesempatan kepada mereka
untuk melakukan eksperimen dan menemukan sesuatu untuk diri mereka sendiri.

Membangun pengetahuan berdasarkan pada pengetahuan awal yang telah dimiliki oleh pembelajar
sehingga mereka dapat memiliki pemahaman yang lebih mendalam.

Mengembangkan kemandirian dan otonomi pada diri pembelajar

Membuat pembelajar bertanggungjawab terhadap kesalahan-kesalahan dan hasil-hasil yang mereka


buat selama proses belajar

Merupakan cara belajar kebanyakan orang dewasa pada pekerjaan dan situasi kehidupan nyata

Merupakan suatu alasan untuk mencatat prosedur-prosedur dan temuan-temuan - seperti mengulang
kesalahan-kesalahan, sebagai suatu cara untuk menganalisis apa yang telah terjadi, dan suatu cara untuk
mencatat atau merekam temuan yang luar biasa.

Mengembangkan keterampilan-keterampilan kreatif dan pemecahan masalah

Menemukan hal-hal baru yang menarik yang belum terbayang sebelumnya setelah pengumpulan
informasi dan proses belajar yang dilakukan

5. Kemajuan teknologi informasi yang sedemikian pesatnya, adalah sebuah keniscayaan bahwa guru
harus menguasai teknologi untuk kemudian digunakan sebagai media pendukung dalam kegiatan
pembelajaran.  Beberapa contoh penerapan teknologi dalam pembelajaran adalah seperti gagasan yang
ditawarkan oleh NACOL (North American Council for Online Learning), yaitu model pembelajaran
campuran (blended learning).  Pada model ini pembelajaran tidak terfokus pada kegiatan tatap muka
dikelas (face to face), tetapi menggunakan juga teknologi berbasis web (online learning) untuk
mendukung kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dikelas.  Blended learning akhirnya menjadi
model pembelajaran yang cukup efektif,  suasana yang jenuh belajar dikelas dapat diatasi dengan
kegiatan belajar yang menyenangkan dan interaktif secara online.

Selain penggunaan teknologi sebagai media belajar, dalam framework TPACK, pedagogi adalah aspek
penting yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pembelajaran.  Pedagogi bukan saja bagaimana
mengembangkan seni-seni dalam mengajar,  atau mendesain kelengkapan instrumen-instrumen proses
dan penilaian dalam pembelajaran, namun dituntut juga memahami siswa secara psikologis dan
biologis.  Dalam pemikiran secara pedagogis ini akhirnya ada sebuah penekanan, bahwa guru yang
berhasil bukanlah guru yang hanya bisa menjadikan siswanya pintar seperti dirinya, namun lebih dari itu
yakni berhasil membantu siswa dalam menemukan dirinya sendiri.  Minat, bakat serta karakter peserta
didik akhirnya harus dipahami oleh seorang guru.

Konten pengetahuan (Content knowledge) pada kerangka kerja TPACK, adalah elemen dasar yang harus
dimiliki oleh seorang guru sesuai disiplin keilmuannya.  Rata-rata nilai UKG yang cukup rendah di Jawa
Tengah atau dibeberapa daerah lainnya, adalah potret yang cukup memprihatinkan dalam dunia
pendidikan.  Masalah ini memang perlu "sentuhan tangan" pemerintah untuk lebih serius lagi dalam
membuat regulasi yang lebih ketat terkait guru profesional.  Pada kenyataannya dilapangan banyak
diantara guru profesional (bersertifikasi) yang justru salah "masuk ruang" (mismatch),  sebagai contoh
guru Kimia dari lulusan S1 Pertanian/Kehutanan, guru Bahasa Indonesia dari lulusan S1 Biologi dan
sebagainya.  

Anda mungkin juga menyukai