Anda di halaman 1dari 4

CUSTOM REGISTRASI / AZIZ SYAMSU ARIFIN

Kepabeanan

Kepabeanan merupakan segala sesuatu yang berhungan dengan Pengawasan atas lalu lintas
Barang yg masuk atau keluar daerah pabean serta pemungutan bea masuk dan bea keluar.

Kepabeanan merupakan pintu segala proses ekspor.

Daerah Pabean : Wilayah Indonesia meliputi darat, Perairan , dan ruang udara di atasnya
serta tempat-tempat tertentu di ZEE dan Landasan kontinen.

Kewajiban Pabean adalah kegiatan di bidang kepabeanan yg wajib di lakukan untuk


memenuhi ketentuan undang-undang.

a. Menyerahkan Pemberitahuan Pabean ( Pemberitahuan Pabean yaitu Pernyataan


yang di buat oleh orang dalam rangka melaksanakan kewajiban pabean dalam
bentuk dan syarat yg ditetapakan UU.)
b. Melunasi Pungutan negara

Registrasi Pabeanan

Dasar hukum :

Pasal 6A ayat (1) UU nO.17/2006 tentang Perubahan UU No. 10/1995 tentang Kepabeanan :
“ Orang yg akan melakuakan pemenuhan kewajiban pabean wajib melakaukan REGISTRASI
ke Direktorat Jendral Bea dan Cukai untuk mendapatakan Nomer Indentitas dalam rangka
akses Kepabeanan”

Registrasi Kepabeanan :

Kegiatan pendaftaran yg di lakukan ileh pengguna jasa ke DJBC untuk mendapatkan AKSES
KEPABEANAN.

Akses Kepabeanan :

Akeses yg diberikan kepada Penggunan jasa untuk berhubungan dgn sistem pelaayanan
kepabeanan baiktg mengunanakan teknologi informasi maupun manual.

CUSTOM GERISTRATION

Registrasi kepabeanan merupakan sangat pentiang bagi perusahaan yg ingin mengimpor


atau mengekspor barang secara resmi. Dalam proses registrasi perusahaan harus memenuhi
syarat dan kriteria yg telah di tetapkan noleh instansi Kepabeanan, sebagia sebuah kegiatan
formal, registrasi kepabeanan memerlukan dokumen-dokumen yg lengkap dan akurat.

Registrasi kepabeanan atau Customs Registration

Merupakan proses pendaftaran perusahaan pada instansi kepabeanan yang bertujuan agar
perusahaan dapat memperoleh izin impor dan ekspor barang secara resmi sesuai dengan
peraturan yang berlaku di masing-masing negara.
Dalam pandangan global, Customs Registration menjadi sangat penting karena perdagangan
internasional semakin berkembang pesat. Hal ini membuat proses registrasi kepabeanan
semakin meningkatkan kebutuhan akan izin impor dan ekspor barang.

MENGIDENTIFIKASI REGISTRASI KEPABEANAN

1. REGISTRASI KEPABEANAN

a. Tujuan dari registrasi kepabeanan adalah untuk memberikan izin kepada perusahaan
untuk melaksanakan kegiatan impor dan ekspor sesuai dengan peraturan yang
berlaku di masing-masing negara.
b. Dalam proses registrasi kepabeanan, perusahaan harus memenuhi persyaratan dan
kriteria yang telah ditetapkan oleh instansi kepabeanan. Beberapa dokumen yang
diperlukan dalam proses registrasi kepabeanan antara lain surat permohonan
registrasi kepabeanan, fotokopi identitas perusahaan, NPWP perusahaan, SIUP/TDP
perusahaan, akte pendirian perusahaan, serta surat kuasa dari perusahaan (jika
ada).
c. Registrasi kepabeanan juga dapat membantu perusahaan untuk memperoleh akses
terhadap fasilitas kepabeanan seperti pengurangan tarif atau bea masuk, sehingga
dapat meningkatkan daya saing perusahaan dalam perdagangan internasional.
d. Dengan melakukan registrasi kepabeanan secara resmi, perusahaan juga dapat
menghindari masalah hukum dan memastikan kegiatan impor atau ekspor barang
dilakukan secara legal.

2. DOKUMEN REGISTRASI KEPABEANAN

Dokumen-dokumen tersebut antara lain:

a. Surat permohonan registrasi kepabeanan


b. Fotokopi identitas perusahaan
c. Fotokopi NPWP perusahaan
d. Fotokopi SIUP/TDP perusahaan
e. Fotokopi akte pendirian perusahaan
f. Surat kuasa dari perusahaan (jika ada)
g. KTP pengurus perusahaan

PERSIAPAN DOKUMEN REGISTRASI

Persiapan dokumen registrasi kepabeanan harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai
dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh instansi kepabeanan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun dokumen registrasi kepabeanan,
antara lain:

a. Pastikan semua dokumen yang diperlukan telah dipersiapkan dengan lengkap,


termasuk surat permohonan registrasi kepabeanan, fotokopi identitas perusahaan,
NPWP perusahaan, SIUP/TDP perusahaan, akte pendirian perusahaan, serta surat
kuasa dari perusahaan (jika ada).
b. Periksa kembali dokumen-dokumen tersebut untuk memastikan bahwa informasi
yang tertera di dalamnya sudah benar dan akurat, seperti nama perusahaan, alamat
perusahaan, nomor identitas perusahaan, dan jenis barang yang akan diimpor atau
diekspor.

MELAKSANAKAN PROSES REGISTRASI KEPABEANAN

1. USERNAME DAN PASSWORD REGISTRASI

Untuk melakukan registrasi kepabeanan, perusahaan harus membuat akun pada sistem
informasi kepabeanan yang disediakan oleh instansi kepabeanan.

Setelah memiliki akun, perusahaan akan diberikan username dan password yang digunakan
untuk login ke sistem.

RESPON ATAS REGISTRASI DITERIMA DAN DIARSIPKAN

a. Setelah mengisi form registrasi, perusahaan akan menerima respon dari instansi
kepabeanan dalam waktu tertentu.
b. Apabila registrasi telah diterima, perusahaan akan diberikan nomor registrasi
kepabeanan.
c. Respon atas registrasi akan diarsipkan oleh perusahaan sebagai bukti pendaftaran

Penting bagi perusahaan untuk menjaga dokumen-dokumen registrasi dengan aman dan
menghindari kerusakan atau kehilangan data. Perusahaan juga harus menyimpan salinan
dokumen registrasi sebagai bukti dan referensi di masa mendatang.

Selain itu, perusahaan harus memeriksa kembali respon dari instansi kepabeanan untuk
memastikan bahwa semua informasi yang tertera di dalamnya sudah benar dan akurat. Jika
terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian data, perusahaan harus segera mengajukan
permohonan perubahan registrasi kepabeanan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Perubahan atas registrasi dianalisa untuk menentukan kegiatan berikutnya

Apabila terjadi perubahan pada dokumen perusahaan yang telah didaftarkan, perusahaan
harus melakukan perubahan registrasi kepabeanan. Permohonan perubahan registrasi akan
dianalisa oleh instansi kepabeanan untuk menentukan kegiatan berikutnya.

PROSES PENGISIAN FORM PERUBAHAN PASCA REGISTRASI AWAL KEPABEANAN


DILAKUKAN SESUAI KETENTUAN

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian form perubahan registrasi
kepabeanan, antara lain:

a. Pastikan bahwa dokumen-dokumen pendukung dan informasi yang tertera pada


form perubahan sudah sesuai dengan kondisi terbaru dari perusahaan dan jenis
barang yang akan diimpor atau diekspor.
b. Isi setiap kolom pada form perubahan dengan lengkap dan jelas. Usahakan untuk
tidak mengosongkan kolom-kolom yang wajib diisi atau menuliskan informasi yang
tidak relevan atau tidak benar.

RESPON PERUBAHAN REGISTRASI DITERIMA DAN DIARSIPKAN

a. Setelah melakukan permohonan perubahan registrasi kepabeanan, perusahaan akan


menerima respon dari instansi kepabeanan yang menunjukkan apakah permohonan
perubahan telah diterima atau ditolak.
b. Jika permohonan perubahan diterima, maka perusahaan harus menyimpan respon
tersebut dan mengarsipkan dokumen-dokumen terkait perubahan registrasi
kepabeanan secara lengkap.

Anda mungkin juga menyukai