Anda di halaman 1dari 5

Pembahasan 1Yoh 2:1-2.

1Yoh 2:1-2 - “(1) Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu,


supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa,
kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus,
yang adil. (2) Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan
bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia”.

Orang Arminian menafsirkan bahwa:


1. Kata ‘kita’ menunjuk kepada ‘orang percaya’.
2. Kata ‘dunia’ menunjuk kepada ‘semua orang’.

Adam Clarke (tentang 1Yoh 2:2): “‘And not for ours only.’ It is not for
us apostles that he has died, nor exclusively for the Jewish people, but
PERI HOLOU TOU KOSMOU, for the whole world, Gentiles as well as
Jews, all the descendants of Adam. The apostle does not say that he died
for any select part of the inhabitants of the earth, or for some out of every
nation, tribe, or kindred; but for ALL MANKIND: and the attempt to limit
this is a violent outrage against God and his word” (= ‘Dan bukan untuk
dosa kita saja’. Bukan hanya untuk kita rasul-rasul bahwa Ia telah mati,
juga tidak secara exklusif untuk bangsa Yahudi, tetapi PERI HOLOU
TOU KOSMOU, ‘untuk seluruh dunia’, non Yahudi maupun Yahudi,
semua keturunan Adam. Sang rasul tidak mengatakan bahwa Ia mati
untuk bagian pilihan manapun dari penduduk bumi, atau untuk
sebagian dari setiap bangsa, suku bangsa, atau kaum; tetapi untuk
SEMUA UMAT MANUSIA: dan usaha untuk membatasi ini merupakan
suatu penghinaan / perkosaan yang hebat terhadap Allah dan
firmanNya).

Lenski: “We understand κόσμος in the light of John 3:16 and think that it
includes all men, us among them, ... see 2 Pet. 2:1: the Lord bought even
those who go to hell. ‘The whole world’ includes all men who ever lived or
will live” (= Kita mengerti KOSMOS dalam terang dari Yoh 3:16 dan
berpikir / menganggap bahwa itu mencakup semua manusia, ‘kita’ di
antara mereka, ... lihat 2Pet 2:1: Tuhan membeli bahkan mereka yang
pergi ke neraka. ‘Seluruh dunia’ mencakup semua manusia yang pernah
hidup atau akan hidup).
2Pet 2:1 - “Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-
tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru
palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang
membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah
menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan
kebinasaan atas diri mereka”.
Catatan: 2Pet 2:1 ini akan dijelaskan di belakang.
Tetapi orang Calvinist / Reformed menafsirkan bahwa:
1. Kata ‘kita’ menunjuk kepada ‘orang percaya dari bangsa Yahudi /
orang Yahudi Kristen’.
2. Kata ‘dunia’ menunjuk kepada ‘orang percaya di seluruh dunia (=
elect)’.

R. C. Sproul: “The biggest problem with definite or limited atonement is


found in the passage that the Scriptures use concerning Christ’s death ‘for
all’ or for the ‘whole world.’ The world for whom Christ died cannot mean
the entire human family. It must refer to the universality of the elect
(people from every tribe and nation) or the inclusion of Gentiles in addition
to the world of the Jews. It was a Jew who wrote that Jesus did not die
merely for our sins but for the sins of the whole world. Does the word ‘our’
refer to ‘believers’ or to ‘believing Jews’?” [= Problem terbesar dengan
penebusan tertentu atau terbatas ditemukan dalam text yang digunakan
Kitab Suci mengenai kematian Kristus ‘untuk semua orang’ atau untuk
‘seluruh dunia’. ‘Dunia’ untuk siapa Kristus mati tidak bisa berarti
‘seluruh umat manusia’. Itu harus menunjuk pada ‘keuniversalan dari
orang pilihan’ (orang-orang dari setiap suku dan bangsa) atau
pemasukan dari orang-orang non Yahudi sebagai tambahan kepada
dunia orang-orang Yahudi. Adalah seorang Yahudi yang menulis bahwa
Yesus tidak mati semata-mata untuk dosa-dosa kita, tetapi untuk dosa-
dosa seluruh dunia. Apakah kata ‘kita’ menunjuk kepada ‘orang-orang
percaya’ atau ‘orang-orang Yahudi yang percaya’?] - ‘Chosen by God’,
hal 206-207.

Apa dasarnya untuk mempercayai penafsiran Reformed tentang


bagian ini?

1. Kita perlu tahu kepada siapa surat Yohanes ini ditujukan.


Owen (hal 331) mengatakan bahwa sekalipun seluruh Kitab Suci
ditujukan dan berguna bagi seluruh gereja, tetapi ada bagian-bagian
dari Kitab Suci yang ditujukan secara khusus kepada orang-orang
tertentu atau gereja-gereja tertentu, dan dengan demikian
mempunyai tujuan khusus berkenaan dengan orang-orang atau
gereja-gereja tersebut.
Surat Yohanes yang pertama ini ditujukan kepada orang Yahudi
Kristen.
John Owen: “though we have nothing written expressly denominating
them to whom this epistle was primarily directed, ... by clear and evident
deduction, it may be made more than probable that it was intended to the
Jews, or believers of the circumcision” (= sekalipun kami tidak
mempunyai apa-apa yang menyatakan bagi siapa surat ini terutama
ditujukan, ... melalui deduksi yang jelas dan nyata bisa terlihat
dengan jelas bahwa surat ini dimaksudkan untuk orang-orang
Yahudi, atau orang-orang percaya dari golongan orang yang
bersunat) - ‘The Works of John Owen’, vol 10, hal 331.
Alasannya:
a. Yohanes adalah rasul untuk orang Yahudi.
Gal 2:9 - “Dan setelah melihat kasih karunia yang dianugerahkan
kepadaku, maka Yakobus, Kefas (Petrus) dan Yohanes, yang
dipandang sebagai sokoguru jemaat, berjabat tangan dengan aku
(Paulus) dan dengan Barnabas sebagai tanda persekutuan, supaya
kami pergi kepada orang-orang yang tidak bersunat dan mereka
kepada orang-orang yang bersunat”.
Karena itu baik Yakobus (Yak 1:1) maupun Petrus (1Pet 1:1)
menuliskan suratnya kepada orang-orang Yahudi dalam
perantauan / penyebaran (dispersion); sedangkan Paulus
menuliskan surat-suratnya kepada orang-orang non Yahudi
(Gentiles). Karena itu sangat besar kemungkinannya bahwa rasul
Yohanes menuliskan suratnya dengan orang-orang Yahudi
Kristen sebagai tujuan utama.
b. 1Yoh 2:7 - kata-kata ‘perintah lama yang telah ada padamu dari
mulanya’ tidak memungkinkan surat ini untuk non Yahudi, karena
orang non Yahudi tidak mempunyai perintah lama.

Kalau memang Yohanes menujukan suratnya kepada orang Yahudi


Kristen, maka jelas bahwa kata ‘kita’ dalam 1Yoh 2:2 adalah rasul
Yohanes bersama orang-orang Yahudi Kristen tersebut.
1Yoh 2:1-2 - “(1) Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu,
supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa,
kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus,
yang adil. (2) Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan
bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia”.

John Owen: “The opposition that the apostle makes between us and the
world in this very place is sufficient to manifest unto whom he wrote. As
a Jew, he reckoneth himself with and among the believing Jews to whom
he wrote, and sets himself with them in opposition to the residue of
believers in the world; and this is usual with this apostle, wherein how
he is to be understood, he declares in his Gospel, chap. 11:51,52” (=
Pertentangan yang dibuat oleh sang Rasul antara ‘kita’ dan ‘dunia’ di
tempat ini adalah cukup untuk menunjukkan bagi siapa ia menulis.
Sebagai seorang Yahudi, ia menganggap dirinya sendiri bersama dan
di antara orang-orang Yahudi yang percaya, kepada siapa ia menulis,
dan mempertentangkan ‘dirinya sendiri bersama mereka’ dengan
‘sisa orang-orang percaya di dunia ini’; dan ini merupakan sesuatu
yang biasa bagi sang rasul, dimana ia harus dimengerti sebagaimana
yang ia nyatakan dalam Injilnya, pasal 11:51-52) - ‘The Works of
John Owen’, vol 10, ‘The Death of Christ’, hal 331-332.

Yoh 11:51-52 - “(51) Hal itu dikatakannya bukan dari dirinya


sendiri, tetapi sebagai Imam Besar pada tahun itu ia bernubuat,
bahwa Yesus akan mati untuk bangsa itu, (52) dan bukan untuk
bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan
mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai ”.

John Owen: “‘He,’ saith he, ‘is the propitiation for our sins,’ - that is,
our sins who are believers of the Jews; and lest by this assertion they
should take occasion to confirm themselves in their former error, he
adds, ‘And not for ours only, but for the sins of the whole world,’ or,
‘The children of God scattered abroad,’ as John 11:51-52, of what
nation, kindred, tongue, or language soever they were” (= ‘Ia’, katanya,
‘adalah pendamaian untuk dosa-dosa kita’, - yaitu, dosa-dosa kita
yang adalah orang-orang percaya dari bangsa Yahudi; dan supaya
penegasan ini tidak menyebabkan mereka meneguhkan diri mereka
sendiri dalam kesalahan mereka yang semula, ia menambahkan, ‘Dan
bukan untuk dosa-dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa-dosa seluruh
dunia’, atau, ‘Anak-anak Allah yang tercerai-berai’ seperti dalam
Yoh 11:51-52, dari bangsa, keluarga / kaum, bahasa apapun mereka
itu) - ‘The Works of John Owen’, vol 10, hal 332.

Catatan: yang dimaksudkan dengan ‘kesalahan mereka yang


semula’, adalah pandangan Yahudi / Yudaisme yang mengatakan
bahwa keselamatan hanyalah untuk bangsa Yahudi saja.

John Owen: “So that we have not here an opposition between the
effectual salvation of all believers and the ineffectual redemption of all
others, but an extending of the same effectual redemption which
belonged to the Jewish believers to all other believers, or children of
God throughout the whole world” (= Dengan demikian di sini kita
tidak mempunyai suatu pertentangan / kontras antara ‘keselamatan
yang efektif dari semua orang percaya’ dan ‘penebusan yang tidak
efektif dari semua yang lain’, tetapi suatu perluasan dari penebusan
yang sama-sama efektif yang dimiliki ‘orang-orang Yahudi yang
percaya’ kepada ‘semua orang percaya yang lain’, atau anak-anak
Allah di seluruh dunia) - ‘The Works of John Owen’, vol 10, hal 332.

2. Tujuan Yohanes dengan bagian ini.


Tujuan Yohanes dengan 1Yoh 2:2 itu adalah: menghibur orang
percaya pada saat mereka jatuh ke dalam dosa atau gagal dalam
mentaati Firman Tuhan. Ini terlihat dari dari ayat yang persis
mendahuluinya yaitu 1Yoh 2:1.
1Yoh 2:1-2 - “(1) Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu,
supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa,
kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus,
yang adil. (2) Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan
bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia”.
Jadi adalah aneh kalau Yohanes tahu-tahu mengatakan bahwa
Kristus mati untuk menebus seluruh dunia. Jauh lebih cocok kalau
ia berkata bahwa Kristus mati untuk semua orang pilihan.
Dan mengingat bahwa dari ‘seluruh dunia’ yang ditebus Kristus itu
ternyata ada banyak yang dibinasakan / dihukum, maka lebih-lebih
lagi itu tidak merupakan suatu penghiburan bagi orang-orang kristen
yang jatuh ke dalam dosa itu.

John Owen: “the aim and intention of the apostle in these words, it is to
give consolation to believers against their sins and failings: .... if he
should extend that whereof he speaks, namely, - that Christ was a
propitiation to all and every one, - I cannot conceive how this can
possibly make any thing to the end proposed, or the consolation of
believers; for what comfort can arise from hence to them, by telling them
that Christ died for innumerable that shall be damned?” (= tujuan dan
maksud dari sang rasul dengan kata-kata ini adalah untuk
memberikan penghiburan kepada orang-orang percaya terhadap
dosa-dosa dan kegagalan / kejatuhan mereka: ... jika ia memperluas
hal tentang mana ia berbicara, yaitu, - bahwa Kristus merupakan
pendamaian bagi semua dan setiap orang, - saya tidak bisa mengerti
bagaimana ini bisa melakukan sesuatu bagi tujuan yang
dimaksudkan, yaitu penghiburan orang-orang percaya; karena
penghiburan apa bisa muncul dari sini bagi mereka, dengan
memberitahu mereka bahwa Kristus telah mati untuk banyak orang
yang akan dihukum?) - ‘The Works of John Owen’, vol 10, hal 332-
333.

Anda mungkin juga menyukai