Anda di halaman 1dari 8

iapa Bilang Nyusun Best Practice Itu

Rumit, Begini Alurnya


Redaksi-Berita Opini, SEKOLAH INDONESIA MENULIS-

WPdotCOM – Ingin menyusun laporan tentang best practice?


Banyak guru yang kebingungan dengan tahap penulisannya.

Sebagaimana diketahui bersama, best practice adalah karya


tulis guru yang berisi pengalaman terbaik dalam proses
pembelajaran. Kadang, ada saja ide dan inovasi guru ketika
mengalami permasalahan dalam proses pembelajaran di kelas.
Nah, ide yang brillian dari seorang guru, menjadi pengalaman
mengajar yang bisa dijadikan pengalaman terbaik (best practice).

Menyusun dan menulis laporan best practice, kadang masih


terkesan sulit bagi sebagian guru di tanah air.

Lalu bagaimana kerangka penyusunan best practice tersebut.


Berikut cara penyusunan best practice yang benar menurut
aturan.

Pada bagian awal, kerangka laporan best practice harus tertera


halaman judul. Ini sejenis cover laporan. Lalu selanjutnya mesti
ada lembar persetujuan dari kepala satuan pendidikan tempat
guru bersangkutan mengajar. Sama seperti sebuah buku,
laporan best practice harus ada kata pengantar penulis.
Seterusnya ada daftar isi naskah, dan bila ada tabel serta
gambar dalam naskah, maka penulis harus membuat daftar
gambar dan tabel. Begitu pula dengan daftar lampiran sebagai
penyerta dan pelengkap data laporan best practice. Setelahnya,
pada halaman sebelum bagian isi, penyusun dan penulis best
practice menyertakan abstraksi naskah.

Pada bagian isi, penulis best practice melakukan penyusunan


laporan dengan membagi naskah menjadi beberapa bab. Pada
bab pendahuluan, diisikan hal yang melatarbekalangi masalah
kajian. Begitu pula dengan harus adanya perumusan masalah,
tujuan penulisan, serta manfaat dari pelaporan best practice itu.

Pada bagian bab kedua, penyusun best practice menuliskan


tentang kajian atau tinjauan pustaka. Sama seperti bab dua pada
skripsi, tesis, atau disertasi, maka di baian ini penulis harus
menjelaskan teori ilmiah yang digunakan, serta menjelaskan
pengertian-pengertian istilah yang digunakan secara ilmiah pula.

Sementara pada bab ketiga, dalam pelaporan best practice,


penulis menyampaikan materi kajian tentang pembahasan
masalah dan hasil yang diperoleh dalam pengalaman terbaik
yang dijalankan dalam pembelajaran. Di sini, harus menyertakan
data, mengungkapkan masalah dengan penyelesaiannya.
Penyelesaian masalah yang dilakukan oleh penulis, dijelaskan
dalam bentuk uraian yang detil.

Karena bab ketiga merupakan bagian utama dalam


pelaporan best practice, penulis harus menggunakan kejelasan
ide yang dijadikan pengalaman terbaik dengan cara yang tepat.
Keaslian ide akan terlihat dari bagaimana seorang penyusun atau
penulis laporan best practice ini. Dengan bahasa yang lugas dan
tepat, kiranya akan menjadi salah satu penilaian tentang
keaslian ide cemerlang seorang pendidik.

Untuk bagian akhir atau bab keempat sebagai penutup, penulis


menjelaskan kesimpulan dari uraian laporannya dengan
ketepatan pada poin-poin penting yang sesuai dengan rumusan
masalah dan ide pengalaman terbaik. Kesimpulan tidak boleh lari
dari paparan ide yang disampaikan pada bab sebelumnya.

Setelah lengkap, maka penyusunan laporan best practice harus


disertai dengan data pelengkap. Data itu berupa sumber referensi
ilmiah yang ditulis dalam daftar pustaka atau kepustakaan.
Selanjutnya di lampirkan data-data penunjang lain berupa
dokumen atau sejenisnya. (*)
Cara Membuat Laporan Best Practice Guru | BLOG PENDIDIKAN (jontarnababan.com)

TEKNIK MENULIS BEST PRACTICE


PJJ 10/02/2021 Tursi Guru SMP, kegiatan SMP

Sebanyak lima orang guru SMPIT Al Haraki mengikuti kegiatan KORONA (Kelas
Online inteRaktif Oke dan Atraktif) yang diselenggarakan oleh LPMP Jabar untuk
para Guru, Kepsek, Pengawas, Tendik dan Umum. Kegiatan KORONA sendiri
dilaksanakan selama dua bulan yakni bulan Februari-Maret 2021 .

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau Belajar dari Rumah (BDR) menjadi alternatif
yang digunakan oleh Kemendikbud/Kemenag untuk menggantikan
kegiatanbelajar tatap muka karena Indonesia masih dilanda pandemic Covid-19
sejak Maret 2020 hingga saat ini (Feb. 2021). Guru perlu menyikapi PJJ dengan
menerapkan strategi pembelajaran yang efektif walau pasti dihadapkan pada
banyak tantangan. Guru perlu menjadi pemelajar, kreatif, dan inovatif agar
PJJ/BDR dapat berjalan dengan baik. Adapun metode pembelajaran yang dapat
diterapkan pada kegiatan PJJ adalah daring, luring, dan kombinasi daring dan
luring.Praktik terbaik (best practice) adalah pengalaman terbaik atau kisah
keberhasilan yang ditulis oleh pendidik dan tenaga kependidikan (guru, kepala
sekolah, atau pengawas) untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam
melaksanakan tugasnya di lapangan secara kreatif, inovatif, praktis, memiliki
nilai kebaruan dalam yang berdampak terhadap meningkatnya mutu layanan
pendidikan yang diberikannya kepada pelanggan. (Idris Apandi, 2018:11)

Inti dari best practice adalah sebuah karya tulis yang menceritakan kisah sukses
atau pengalaman terbaik kreativitas dan inovasi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (PTK) dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam
meningkatkan mutu layanan pendidikan di satuan pendidikan sehingga dapat
mencapai prestasi yang diharapkan. Masalah adalah kesenjangan antara kondisi
ideal dengan kondisi nyata, sehingga hal tersebut perlu diselesaikan melalui
solusi yang kreatif, inovatif, bernilai kebaruan, efektif, efisien, dan ekonomis.
Beberapa ciri-ciri dari Best Practice itu sendiri diantaranya merupakan sebuah
solusi inovatif/ cara baru, sebuah perubahan luar biasa/ outstanding, solusi
berkelanjutan/lestari, dapat menjadi model, serta dapat menjadi sebuah cara/
metode ekonomis dan efisien. (Kemdikbud, 2014 : 5)

Adapun prinsip-prinsip Best Practice adalah prinsip APIK (Asli, Perlu, Ilmiah,
Konsisten), prinsip Kreatif, Inovatif, dan kebaruan, prinsip perbaikan mutu
berkelanjutan, dan prinsip Integritas. Sedangkan tujuan Best Practice adalah
menyelesaikan masalah yang dihadapi, membangun kepekaan dan kemampuan
berpikir kritis, melahirkan inovasi-inovasi baru dalam penyelenggaraan layanan
pendidikan, meningatkan mutu layanan pendidikan dalam rangka mencapai 8
Standar Nasional Pendidikan, membangun kemampuan menyusun dan
melaksanakan penyelesaian masalah secara logis dan sistematis serta
menceritakan kisah sukses dalam menyelesaikan masalah dan bisa bermanfaat
bagi pihak lain.

Berikuta alah sistematika laporan Best Practice PJJ:


A. Latar Belakang Masalah
B. Tujuan Penulisan
C. Manfaat
D. Sasaran
E. Waktu dan Tempat Kegiatan
F. Strategi dan Langkah-langkah Penyelesaian Masalah
G. Kajian Pustaka
H. Hasil Penyelesaian Masalah
I. Simpulan dan Saran
J. Daftar Pustaka
K. Lampiran

(Seluruh isi artikel disadur dari materi yang disampaikan oleh Idris Apandi dalam
kegiatan “KORONA” (Kelas Online InterRaktif, Oke dan Atraktif) yang
diselenggarakan oleh LPMP Provinsi Jawa Barat, pada tanggal 8 Februari 2021)

SISTEMATIKA BEST PRACTICE

SISTEMATIKA BEST PRACTICE


BAGIAN AWAL, terdiri atas

 halaman judul;
 lembar persetujuan;
 kata pengantar;
 daftar isi,
 abstrak atau ringkasan,
 daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran (bila ada).

Bab I Pendahuluan:

 Menjelaskan tentang latar belakang peningkatan mutu pendidikan, rumusan dan


pendekatan, tujuan, dan manfaat.
 Latar belakang menguraikan mengapa peningkatan mutu pendidikan tersebut dan cara
meningkatkannya, serta dampak terhadap proses pengawasan/pendidikan sangat signifikan.
 Pendekatan masalah, menguraikan berbagai cara yang digunakan dalam meningkakan
mutu pendidikan dan menjelaskan bahwa cara yang dipilih adalah yang terbaik (inovatif, kreatif, efektif,
efisien, dan lestari).
 Tujuan dan manfaat, menguraikan identifikasi peningkatan mutu pendidikan, proses dan
manfaat hasil yang diperoleh.
Bab II Kajian Pustaka

 Berisi teori-teori /konsep-konsep yang digunakan untuk menganalisis hasil peningkatan


mutu pendidikan yang dicapai dalam kegiatan pengawasan/pendidikan.
 Kajian pustaka dapat berupa laporan hasil penelitian/best practice terdahulu yang
relevan dengan tema best practice yang sedang dilakukan baik dalam artikel dalam jurnal ilmiah maupun
dalam bentuk buku.
Bab III Pembahasan

 Harus didukung data yang ada di sekolah


 Harus ada kejelasan ide atau gagasan asli penulis yang terkait dengan
upaya peningkatan mutu pendidikan dan sudah berhasil diterapkan.
Langkah-langkah pembahasan, antara lain:

Ø Menjelaskan cara peningkatan mutu pendidikan termasuk hambatan-hambatan yang harus diatasi dan
dituangkan secara rinci.

v Jelaskan evaluasi diri tentang cara dan strategi yang telah dilaksanakan

v Tuliskan kesenjangan antara teori atau regulasi dengan pelaksanaan dan/atau hasil pengawasan
sekolah sehingga muncul ide dan motivasi untuk mengatasi kesenjangan tersebut

v Lakukan evaluasi terhadap output dan outcome (dampak).

Tuliskan kualitas pelaksanaan dan hasil pengawasan

Bab IV Simpulan, Saran, dan Tindak Lanjut

 Simpulan berisi uraian hal-hal yang dapat disarikan dari pengalaman terbaik.
 Saran atau rekomendasi ditujukan kepada pihak-pihak terkait dengan peningkatan mutu
pendidikan.
 Menuliskan tindak lanjut yang akan dilakukan setelah best practice ini selesai.

BAGIAN PENUNJANG, berisi :

§ Daftar pustaka

§ Lampiran-lampiran, terdiri dari:

Ø Daftar Hadir

Ø Foto kegiatan

Ø Contoh instrumen yang telah diisi

Ø Media/alat yang digunakan

Ø Hasil Best Practice (antara lain: hasil kerja, bukti yang menggambarkan perubahan setelah
melaksanakan best practice.)

Ø Seminar hasil penulisan best practice (dilampirkan bukti pelaksanaan)


KISI-KISI Best Practice (PRAKTIK YANG BAIK) Oleh
Hartoyo."— Transcript presentasi:

1 KISI-KISI Best Practice (PRAKTIK YANG BAIK) Oleh Hartoyo

2 Pengertian Best Practice Best Practice Pendidik adalah pengalaman terbaik


yang dimiliki guru dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai guru di
sekolah. Misalnya: 1.Seorang guru olah raga membuat membuat kelompok PBB
yang selalu berlatih dengan disiplin, pada akhirnya kelompoknya menang dalam
lomba gerak jalan di Kabupaten Sidoarjo. 2.Guru bahasa Indonesia pernah
menyusun RPP tentang menulis Cerpen dengan strategi pembelajaran yang
kreatif sehingga siswa 98%, menghasilkan cerpen yang bagus, dikoleksi dan
dicetak oleh penerbit. 3.Guru agama Islam ingin membangun mushola di sekolah,
berinisiatif untuk menggalang dana melalui Ikatan Alumnus Sekolah, terdapat 5
alumnus yang sukses menyiapkan rencana pembangunan dan pembiayaannya.

3 Bentuk Best Practice Wujud Best Practice pendidik berupa laporan tentang
pengalaman terbaik dalam keberhasilan pelaksanaan tugas yang berkaitan
dengan pelaksanaan tupoksi sebagai guru di sekolah. Contoh: 1.Merajut
Jembatan Prestasi Bola Basket Nasional Melalui Independent Intensive
Trainning di SMP Negeri 1 Sidoarjo 2.Fun Learning Lejitkan GSA UNBK SMP
Negeri 3 Sidoarjo 3.Raih Partisipasi Stake Holder Melalui Gelar Apresiasi Seni
Baca Cerpen SMP Negeri 3 Porong 4.Program Unjuk Kerja Siswa Tingkatkan
Kerjasama Sekolah dan Pengguna Jasa SMP Negeri 2 Jabon

4 Karakteristik Best Practice Praktik terbaik yang telah dilakukan di sekolah


memiliki karakteristik tertera di bawah ini. Solusi Pembelajaran;
mengembangkan cara baru dan inovatif dalam mengatasi suatu masalah dalam
pendidikan khususnya pembelajaran; Efektif dan Efisien; cara dan metode yang
digunakan bersifat ekonomis dan tepat guna. Out Standing; memberikan sebuah
perubahan atau perbedaan sehingga sering dikatakan hasilnya luar biasa;
Berkelanjutan; mampu mengatasi persoalan tertentu secara berkelanjutan
(keberhasilan lestari atau berlangsung lama) atau dampak dan manfaatnya
berkelanjutan (tidak sesaat);

5 Inspiratif; menjadi model dan memberi inspirasi dalam membuat perubahan


pembelajaran serta inspirasi perorangan, termasuk siswa; Orisinalitas; topik dan
bahasan merupakan ide yang memuat keaslian maupun kreativitas dengan
memadukan sejumlah gagasan maupun ide-ide baru tanpa mengurangi keaslian
sumber utamanya. Inovatif; hasil yang dicapai memuat ide keterkinian atau
novelty, bukan jiplakan atau peniruan apa adanya, dan berkaitan dengan
peningkatan kualitas kinerja guru yang lebih terampil, elegan, dan bermakna.
Elaboratif; kepiawaian seseorang dalam menguraikan, merinci, menghubungkan
suatu konsep/data satu dengan lainnya sehingga menghasilkan gagasan/karya
baru yang lebih kompleks tetapi terurai.

6 SISTEMATIKA BEST PRACTICE I. BAGIAN AWAL Halaman Judul Abstrak II.


BAGIAN INTI BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah B.Rumusan
Masalah 1.…. 2.….. A.Tujuan B.Manfaat BAB II KAJIAN PUSTAKA Teori,
kebijakan, praktik yang dijadikan rujukan dalam menyelesaikan masalah

7 BAB III PEMBAHASAN MASALAH A. Alasan Pemilihan Strategi Pemecahan


Masalah B. Dampak yang dicapai setelah menerapkan Strategi Pemecahan
Masalah C. Kendala-Kendala yang dicapai setelah menerapkan Strategi
Pemecahan Masalah D. Faktor-faktor Pendukung untuk mengatasi kendala-
kendala E. Alternatif Solusi untuk hasil yang lebih baik BAB IV SIMPULAN DAN
REKOMENDASI A.Simpulan B.Rekomendasi III. BAGIAN AKHIR Daftar Rujukan
Lampiran

8 Teknik Penulisan 1.Best Practice ditulis secara manual (tulisan tangan)


menggunakan Ball point tinta hitam, 2.Penulisan naskah Best Practice paling
sedikit 10 muka/halaman, pada kertas single folio bergaris yang disediakan
panitia, 3.Batasan menulis setiap muka/halaman tepi kiri 3 cm, batas tepi kanan
2 cm, sedangkan batas atas mengikuti garis awal kertas, dan bawah mengikuti
garis akhir kertas, 4.Jarak penulisan antar garis tanpa spasi,

9 KRITERIA PENILAIAN Asli, Best Practice yang dibuat benar-benar karya asli
penyusunnya, bukan merupakan plagiat, jiplakan, atau disusun dengan niat dan
prosedur yang tidak jujur. Perlu, hal yang dilaporkan memiliki manfaat
diutamakan untuk memperbaiki mutu pembelajaran baik aspek manajerial
maupun proses pembelajarannya. Ilmiah, laporan yang disajikan mempunyai
kebenaran yang sesuai dengan kaidah-kaidah kebenaran ilmiah dan mengkuti
kerangka isi yang telah ditetapkan. Konsisten, isi Best Practice harus sesuai
dengan tugas guru meliputi dimensi kompetensi pedagogik, profesional, sosial
dan kepribadian.

10 KRITERIA PENILAIAN BEST PRACTICENOKRITERIAINDIKATORBOBOT 1Asli


Keaslian Best Practice dilihat dari aspek: 1.hasil identifikasi masalah 2.hasil
kajian pemecahan masalah 3.indikator keberhasilan 4.produk/hasil best practice
5.data hasil best practice di sekolah 30 2Perlu 1.Relevan dengan masalah
2.Mudah diterapkan/diaplikasikan 3.Sesuai dengan kebijakan 4.Mampu
meningkatkan kinerja guru 5.Berdampak pada meningkatkan mutu pembelajaran
di sekolah. 30

11 NOKRITERIAINDIKATORBOBOT 3Ilmiah 1.Merujuk pada prinsip-prinsip best


practice. 2.Menggambarkan data sebelum dan sesudah melaksanakan best
practice. 3.Menyajikan langkah-langkah pengembangan best practice.
4.Dilaporkan sesuai dengan tata tulis best practice. 20 4Konsisten 1.Sesuai
dengan tupoksi guru di sekolah. 2.Konsistensi isi laporan. 3.Estetika
(kemenarikan dan kejelasan) best practice. 20 Jumlah 100 Nilai Akhir: jumlah
skor perolehan x 100 jumlah skor maksimal

Anda mungkin juga menyukai