1) Tolak peluru
Tahap Awal: Persiapan Pada tahap ini, atlet akan mempersiapkan diri sebelum
meluncurkan peluru. Ini mencakup penempatan kaki yang tepat, pengaturan posisi
tubuh, dan pemilihan pegangan yang optimal pada peluru. Fokus pada keseimbangan
dan postur tubuh sangat pentinguntuk memastikan tolakan yang baik
Tahap Inti: Tolakan Peluru Inilah tahapan utama gerakan tolak peluru. Atlet
akan melakukan tolakan dengan kuat menggunakan kaki, mengalihkan
berat tubuh ke depan. Pada saat yang bersamaan, lengan yang memegang
peluru akan meluncurkannya ke depan dengan sekuat tenaga. Gerakan ini
memerlukan koordinasi yang baik antara bagian-bagian tubuh atlet untuk
menghasilkan tolakan yang maksimal.
Tahap Akhir: Pelepasan Peluru Setelah tolakan peluru, atlet fokus pada
pelepasan peluru dengan tepat pada saat yang sesuai. Posisi tangan dan
pergelangan yang benar sangat krusial di tahap ini. Peluru harus dilepaskan
dengan kecepatan dan arah yang optimal untuk mencapai jarak yang
maksimal
NIM:856857318
Jawaban 1:
1. Pendidikan Jasmani adalah cabang pendidikan yang berfokus pada pengembangan fisik, kesehatan,
dan kebugaran tubuh melalui aktivitas fisik, olahraga, dan pengetahuan terkait. Tujuan utama dari
pendidikan jasmani adalah untuk meningkatkan kesehatan, kebugaran, keterampilan fisik, pemahaman
tentang tubuh manusia, dan perilaku sehat melalui berbagai kegiatan fisik.
Pendidikan jasmani dapat diajarkan di berbagai tingkat pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga
perguruan tinggi. Ini memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan fisik dan mental individu,
mempromosikan gaya hidup sehat, serta mengembangkan keterampilan fisik dan sosial. Selain itu,
pendidikan jasmani juga merupakan komponen penting dalam pendidikan holistik yang mencakup aspek
fisik, intelektual, emosional, dan sosial.
Jawaban 2:
2. Pendidikan Jasmani dan olahraga memiliki perbedaan dalam beberapa aspek, berikut adalah
Jawaban 3:
3. Game dan play adalah dua istilah yang sering digunakan dalam konteks permainan. Berikut adalah
perbedaan antara game dan play:
Aturan
Game memiliki aturan yang harus diikuti, sedangkan play tidak memiliki aturan yang baku.
Tujuan
Game memiliki tujuan yang jelas, seperti meraih skor tertinggi atau memenangkan pertandingan,
sedangkan play tidak memiliki tujuan yang jelas.
Kompetisi
Game seringkali melibatkan kompetisi antara pemain, sedangkan play tidak selalu melibatkan kompetisi.
Keteraturan
Game memiliki keteraturan dalam hal waktu, tempat, dan aturan, sedangkan play lebih fleksibel dan
tidak terikat oleh keteraturan.
Jenis
Jawaban 4:
4. Gerak dasar adalah gerakan yang menjadi dasar dalam pembelajaran gerakan pada anak usia dini.
Berikut adalah beberapa contoh gerak dasar:
1. Gerak Lokomotor
Gerak lokomotor adalah gerakan yang membuat tubuh berpindah tempat. Contoh gerak dasar
lokomotor antara lain:
Berjalan
Berlari
Melompat
Berjingkat
Meloncat
Menderap
Merayap
Memanjat
2. Gerak Non-Lokomotor
Gerak non-lokomotor adalah gerakan yang tidak membuat tubuh berpindah tempat. Contoh
gerak dasar non-lokomotor antara lain:
Mendorong
Menarik
Menekuk
Memutar
Menggoyangkan
Menggelengkan
Membungkuk
3. Gerak Manipulatif
Gerak manipulatif adalah gerakan yang melibatkan sesuatu yang digerakkan. Contoh gerak dasar
manipulatif antara lain:
Menangkap
Melempar
Memukul
Memantulkan bola
Pembelajaran gerak dasar sangat penting untuk perkembangan motorik anak usia dini. Dalam
pembelajaran gerak dasar, anak akan belajar mengembangkan koordinasi tubuh, keseimbangan, dan
kecepatan reaksi. Selain itu, pembelajaran gerak dasar juga dapat membantu anak untuk
mengembangkan kemampuan sosial dan emosional
Jawaban 5:
5. Tahapan-tahapan belajar gerak dasar dapat diterapkan pada pembelajaran lempar cakram. Berikut
adalah tahapan-tahapan belajar gerak dasar lempar cakram:
1. Pengenalan Alat
Guru memperkenalkan alat yang digunakan dalam olahraga lempar cakram, yaitu cakram.
Guru menjelaskan bagaimana cara memegang cakram dengan benar.
2. Awalan Melempar
Guru menjelaskan posisi awalan melempar cakram.
Guru memperlihatkan gerakan awalan melempar cakram secara langsung atau melalui video
pembelajaran.
Siswa mencoba melakukan gerakan awalan melempar cakram dengan bimbingan guru.
3. Sikap Badan Saat Melempar
Guru menjelaskan sikap badan yang benar saat melempar cakram.
Guru memperlihatkan gerakan sikap badan saat melempar cakram secara langsung atau melalui
video pembelajaran.
Siswa mencoba melakukan gerakan sikap badan saat melempar cakram dengan bimbingan guru.
4. Melempar Cakram
Guru menjelaskan teknik melempar cakram yang benar.
Guru memperlihatkan gerakan melempar cakram secara langsung atau melalui video
pembelajaran.
Siswa mencoba melakukan gerakan melempar cakram dengan bimbingan guru.
5. Gerak Ikutan
Guru menjelaskan gerak ikutan yang dilakukan setelah melempar cakram.
Guru memperlihatkan gerakan gerak ikutan secara langsung atau melalui video pembelajaran.
Siswa mencoba melakukan gerakan gerak ikutan dengan bimbingan guru.
6. Evaluasi
Guru melakukan evaluasi terhadap kemampuan siswa dalam melakukan gerakan lempar
cakram.
Guru memberikan umpan balik dan saran untuk perbaikan gerakan siswa.
Dalam pembelajaran lempar cakram, siswa juga perlu memperhatikan teknik dasar yang meliputi
memegang cakram, sikap badan saat melempar, sikap lanjutan dan sikap akhir, cara mengambil awalan,
dan tahap akhir
Tugas ke 2 PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAH RAGA -
PDGK4208.190001
Nama :Andhika Rachmad Hidayat
NIM:856857318
1. Mencari lapangan yang lebih memadai: Guru dapat mencari lapangan yang lebih memadai
untuk melakukan praktek bola kasti. Hal ini dapat dilakukan dengan berkoordinasi dengan pihak
sekolah atau pihak lain yang memiliki lapangan yang dapat digunakan.
2. Menggunakan lapangan yang tersedia dengan baik: Jika tidak ada lapangan yang lebih memadai,
guru dapat menggunakan lapangan yang tersedia dengan baik. Misalnya, guru dapat
memperbaiki kondisi lapangan dengan membersihkan sampah atau mengisi lubang-lubang yang
ada.
3. Menggunakan alat dan bahan yang tepat: Guru dapat menggunakan alat dan bahan yang tepat
untuk mengatasi masalah lapangan yang kurang memadai. Misalnya, menggunakan bola yang
lebih ringan atau memperbaiki tiang-tiang kasti yang rusak.
4. Mengajarkan siswa untuk beradaptasi: Guru dapat mengajarkan siswa untuk beradaptasi
dengan kondisi lapangan yang kurang memadai. Misalnya, mengajarkan teknik bermain yang
berbeda atau mengajarkan siswa untuk bermain dengan lebih hati-hati agar tidak terluka
Berikut adalah beberapa teknik dasar dalam permainan bola voli sebagai berikut:
1. Servis: Servis adalah teknik dasar permainan bola voli untuk memulai suatu set atau
pertandingan. Terdapat dua jenis servis, yaitu servis atas dan servis bawah. Teknik dasar servis
atas adalah memukul bola dengan satu tangan di atas kepala, sedangkan teknik dasar servis
bawah adalah memukul bola dengan satu tangan di bawah pinggang atau setinggi pinggang
2. Passing: Passing merupakan teknik dasar permainan bola voli untuk mengoper bola kepada
teman dalam satu regu. Teknik dasar passing dilakukan dengan menangkap bola dengan posisi
tangan di depan dada dan mengoper bola dengan posisi tangan di atas kepala
3. Smash: Smash adalah teknik dasar permainan bola voli untuk memukul bola dengan keras ke
arah lapangan lawan. Teknik dasar smash dilakukan dengan melompat dan memukul bola
dengan posisi tangan di atas kepala
4. Blocking: Blocking adalah teknik dasar permainan bola voli untuk menghalangi bola yang datang
dari lawan. Teknik dasar blocking dilakukan dengan melompat dan menahan bola dengan posisi
tangan di atas kepala
Untuk mengatasi ketidak gemaran siswi dalam pembelajaran permainan sepak bola, sebagai guru Anda
dapat melakukan beberapa langkah sebagai berikut:
Menggunakan pendekatan yang inklusif: Dalam mengajar permainan sepak bola, penting untuk
menggunakan pendekatan yang inklusif yang memperhatikan minat dan kebutuhan siswi. Hal ini
dapat mencakup memahami alasan di balik ketidakgemaran siswi terhadap permainan sepak
bola dan mencari cara untuk membuat pembelajaran lebih menarik bagi mereka.
Modifikasi permainan: Anda dapat memodifikasi permainan sepak bola agar lebih menarik bagi
siswi. Misalnya, Anda dapat memodifikasi aturan permainan, menggunakan bola yang lebih
ringan, atau mengubah lapangan permainan agar sesuai dengan kebutuhan siswi
Menggunakan pendekatan yang berbeda: Selain itu, Anda juga dapat mencoba menggunakan
pendekatan yang berbeda dalam pembelajaran permainan sepak bola, seperti memasukkan
elemen-elemen permainan yang lebih menarik bagi siswi atau mengaitkan permainan dengan
tujuan kesehatan dan kebugaran.
Menggunakan permainan yang lebih disukai siswi: Jika memungkinkan, Anda juga dapat
memperkenalkan permainan olahraga lain yang lebih disukai oleh siswi, namun tetap memiliki
manfaat yang sama dengan permainan sepak bola, seperti bola voli atau bola kasti
Jawaban soal nomor 5
Fair play dalam permainan sepak bola merujuk pada sikap mental yang menunjukkan martabat kesatria
dalam olahraga. Hal ini mencakup kejujuran, rasa keadilan, rasa hormat terhadap lawan, wasit, dan staf
pertandingan, serta semangat kebenaran dan kejujuran dalam mematuhi aturan olahraga yang berlaku,
baik tersirat maupun tersurat. Fair play juga mencakup sikap untuk berkompetisi dalam semangat yang
baik dan mendorong sikap yang baik terhadap olahraga
Tugas praktik ke 2 pendidikan jasmani dan olahraga PDGK4208
NIM:856857318
3. Sikap Follow-Through:
- Setelah umpan dilepaskan, lanjutkan gerakan dengan menendang kaki hingga
mencapai target.
- Pindahkan berat badan dari kaki yang memberikan umpan ke kaki yang tidak
digunakan.
- Pastikan kaki yang memberikan umpan bergerak secara alami, dan lakukan
gerakan mengikuti arah umpan.
B. kontrol bola
1. Sikap Awal: - Posisikan tubuh di antara bola dan lawan atau area yang akan dijaga.
- Pastikan kaki yang akan digunakan untuk mengontrol bola siap dan terbuka lebar.
2. Sikap Perkenaan dengan Bola: - Gunakan bagian dalam kaki atau bagian luar kaki
tergantung pada situasi. - Pastikan kaki yang tidak digunakan untuk mengontrol bola
tetap dalam posisi stabil. - Amati gerakan bola dan sesuaikan tubuh untuk meredam
kecepatan bola.
3. Sikap Follow-Through: - Setelah bola dikendalikan, segera siap untuk tindakan
berikutnya. - Pindahkan berat badan sesuai dengan arah bola untuk mempertahankan
keseimbangan. - Jika perlu, lakukan gerakan tambahan seperti dribel atau umpan.
Tugas praktik PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAH RAGA -
PDGK4208.190001
Dalam permainan tenis meja, terdapat perbedaan antara spin dan chop. Berdasarkan wawasan yang
saya peroleh dari sumber, berikut adalah penjelasan perbedaannya:
Spin: Spin adalah pukulan forehand atau backhand di mana raket dimiringkan sedikit atau banyak,
sehingga jika mengenai bola, bola akan mengalami perubahan arah atau berputar
Terdapat tiga jenis spin, yaitu topspin, backspin, dan sidespin
Contoh penerapan teknik spin dalam permainan tenis meja adalah ketika pemain memukul bola yang
menyebabkan setengah bagian bola berputar menjauh dari pemain, yang menunjukkan penggunaan
topspin
Chop:Chop adalah teknik memukul bola dengan gerakan seperti menebang pohon dengan kapak
Pukulan chop digunakan untuk mengembalikan pukulan bola yang bermacam-macam yang kadang sulit
ditangkis
Pukulan chop memiliki dua macam, yaitu forehand push dan backhand push
Dalam permainan bulu tangkis, terdapat beberapa teknik dasar yang penting untuk dikuasai.
Berdasarkan sumber yang ditemukan, teknik dasar bulu tangkis meliputi:
Memegang Raket (Grip): Terdapat beberapa jenis pegangan raket, seperti forehand grip, backhand grip,
universal grip, dan panhandle grip
Sikap atau Posisi Tubuh (Stance): Stance adalah bagaimana cara pemain berdiri saat sedang bermain
bulu tangkis, baik di tengah pertandingan maupun sebelum mulai melakukan serve
Teknik Gerak Kaki (Footwork): Gerakan kaki yang lincah ke depan, samping, dan belakang
memungkinkan pemain untuk menjangkau kok dari lawan
Teknik memukul (strokes) : meliputi berbagai jenis pukulan, seperti smash, servis, lob shot, dan lainnya
Situasi tidak ada kolam renang yang aman khususnya di desa inilah beberapa cara yang bisa Anda
lakukan sebagai tenaga pengajar untuk tetap memberikan pembelajaran renang yang efektif dan aman
berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan:
Pemahaman Risiko: Jelaskan kepada peserta didik dan orang tua mereka tentang risiko yang terkait
dengan menggunakan sungai atau danau sebagai tempat pembelajaran.
Alternatif Tempat Pembelajaran: Cari alternatif tempat yang lebih aman, seperti kolam yang lebih kecil
dan dangkal, atau kolam air buatan.
Pelatihan Dasar di Darat: Mulailah dengan memberikan pelatihan dasar di darat. Ajarkan teknik-teknik
dasar renang, gerakan tubuh, dan pernafasan terlebih dahulu di tempat yang aman, seperti lapangan
atau ruang kelas.
Simulasikan Gerakan di darat : melakukan simulasi gerakan renang tanpa air terlebih dahulu di darat
Penggunaan Alat Bantu Renang: pertimbangkan penggunaan alat bantu renang seperti pelampung atau
ban renang untuk memberikan keamanan tambahan.
Pencak silat memiliki empat aspek utama yang penting untuk dipahami, yaitu:
Aspek Mental Spiritual: Pencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan
karakter mulia seseorang. Para pendekar dan maha guru pencak silat zaman dahulu seringkali
harus melewati beberapa tahapan semadi, tapa, atau aspek kebatinan lain untuk mencapai
tingkat tertinggi keilmuannya
Aspek Bela Diri: Kepercayaan dan ketekunan diri merupakan hal yang sangat penting dalam
menguasai ilmu bela diri dalam pencak silat. Istilah silat, cenderung menekan pada aspek
kemampuan teknis bela diri pencak silat
Aspek Olahraga: Aspek fisik dalam pencak silat sangat penting. Pesilat mencoba menyesuaikan
pikiran dengan olah tubuh. Kompetisi merupakan bagian dari aspek ini. Aspek olahraga meliputi
pertandingan dan demonstrasi bentuk-bentuk dari jurus, baik itu untuk tunggal, ganda atau regu
Aspek Seni Budaya: Budaya dan permainan "seni" pencak silat merupakan salah satu aspek
yang sangat penting. Istilah pencak pada umumnya menggambarkan bentuk seni tarian pencak
silat yang diiringi dengan musik dan budaya tradisional
Menurut saya Gizi seimbang merujuk pada susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam
jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh seseorang. Gizi seimbang memperhatikan variasi
makanan, kebersihan, aktivitas fisik, dan berat badan ideal.
Pada dasarnya, gizi seimbang mencakup konsumsi makanan yang bervariasi dan kaya akan zat gizi,
seperti karbohidrat, serat, protein, lemak baik, vitamin, dan mineral. Prinsip ini didasarkan pada
pemahaman bahwa tidak ada jenis makanan tunggal yang mampu memenuhi semua kebutuhan gizi
yang diperlukan, sehingga seseorang perlu mengonsumsi berbagai jenis makanan untuk memastikan
asupan gizi yang seimbang.