Anda di halaman 1dari 2

Efek olahraga secara akut :

1. Terjadinya akumulasi asam laktat sebagai sisa metabolisme dalam pembentukan ATP sehingga badan
terasa lebih lelah dan pegal

2. Penurunan kadar kalsium dimana akan menyebabkan kelelahan juga

3. Kerusakan pada serabut otot karena adanya kontraksi eksentrik dimana dipersepsi sebagai pegal dan
nyeri terutama pada olahraga dengan intensitas sedang-berat.

Efek olahraga secara kronik :

1. Meningkatkan vasodilatasi signaling pada pembuluh darah sehingga tekanan pembuluh darahnya
berpotensi lebih kecil terjadinya hipertensi

2. Densitasnya meningkat pada kapiler terutama pada olahraga aerobik dimana densitas pada kapilernya
lebih tinggi dibanding dengan jenis olahraga resistensi

3. Peningkatan signaling insulin dimana dengan olahraga maka sel sel target hormon insulin lebih peka
sehingga uptake glukosa pada otot lebih optimal.

4. Glukosa darah menurun, sekresi insulin menurun, dan mencegah komplikasi lainnya

5. Menambah massa otot

6. Cross education (dimana otot homolog pada kontralateral juga ikut membesar)

7. Meningkatkan kekuatan dan daya tahan pada otot.

Tambahan :

1. Pada olahraga aerobik atau disebut type I (slow-twitch muscles/red "dark meat") tidak akan
menimbulkan kelelahan dalam efek akut. Contoh olahraganya seperti lari jarak jauh, biasanya untuk
melatih daya tahan. Pada high concentration of slow twitch biasanya memiliki perawakan tidak
berlemak, badannya kurus, bisa makan apapun tidak gampang gemuk.

2. Pada olahraga anaerobik atau disebut type IIb (fast-twitch muscles/white "white meat") akan
menimbulkan efek lebih cepat kelelahan dalam efek akut. Contoh olahraga seperti lari sprint, angkat
beban dimana biasanya membutuhkan kekuatan yang sangat besar. Pada high concentration of fast
twitch biasanya memiliki perawakan dengan lemak banyak, anaerobicnya jago, namun kekurangannya
tidak mempunyai daya tahan yang cukup baik seperti efek olahraga aerobik.
3. Sehingga disarankan untuk melakukan olahraga yang seimbang antara anaerobik dan aerobik
sehingga dapat melatih daya tahan maupun kekuatan. Pola latihan yang seimbang akan menghasilkan
postur yang athletis.

Tips makan dan minum H-2 pertandingan :

1. Intake makanan dengan high-karbohidrat sebanyak 10 gram/kgBB, rendah protein dan rendah lemak,
rendah serat

2. Tidak makan makanan yang terlalu pedas, terlalu asam

3. Hindari minum minuman yang mempunyai efek diuretik seperti kopi, cola, alkohol

4. Cukup cairan

Anda mungkin juga menyukai