Anda di halaman 1dari 21

GUGATAN DAN PENINJAUAN

KEMBALI
Pengertian
 Gugatan adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh
Wajib Pajak atau penanggung Pajak terhadap pelaksanaan
penagihan Pajak atau terhadap keputusan yang dapat
diajukan. Gugatan berdasarkan peraturan perundang-
undangan perpajakan yang berlaku.
Penyampaian Gugatan
 Gugatan disampaikan kepada Pengadilan Pajak yaitu
badan peradilan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman
bagi Wajib Pajak atau Penanggung Pajak yang mencari
keadilan terhadap Sengketa Pajak
Peradilan

Peradilan Peradilan
Umum Khusus

Peradilan Peradilan Tata


Pepajakan Usaha Negara
• Pengadilan Pajak adalah badan peradilan Pajak sebagaimana
dimaksud dalam Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang - undang Nomor
16 Tahun 2009, dan merupakan Badan Peradilan sebagaimana
dimaksud dalam Undang undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang
Ketentuan -ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman, terakhir
dirubah dengan UU Nomor 48 Tahun 2009.
• Merupakan peradilan pertama dan terakhir dalam sengketa
perpajakan.
Peradilan (Khusus) Perpajakan

 Pengadilan Khusus adalah pengadilan yang mempunyai


kewenangan untuk memeriksa, mengadili dan memutus perkara
tertentu yang hanya dapat dibentuk dalam salah satu lingkungan
badan peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung yang
diatur dalam undang-undang
PERBEDAAN PERADILAN ADMINISTRASI
PERPAJAKAN DENGAN PERADILAN PERPAJAKAN

PERADILAN
PERADILAN
ADMINISTRASI
PERPAJAKAN
PERPAJAKAN
a. Diberikan kekuasaan
a. Tidak ada kekuasaan kehakiman
kehakiman
b. Berpuncak ke M.A
b. Tidak ada hakim Pajak
c. Lingkungan PTUN

d. Ada hakim pajak


c. Peradilan yg tidak e. Pembinaan teknis
berpuncak kpd MA peradilan dan pengawasan
d. Pembinaan oleh Ketua hakim oleh MA
Per. Adm Contoh BPSP f. Adanya Upaya Hukum
Luar Biasa (PK)
PENGERTIAN HAKIM
Hakim adalah hakim pada Mahkamah Agung dan hakim pada
badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan
peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan
peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan
hakim pada pengadilan khusus yang berada dalam lingkungan
peradilan tersebut
Pengertian-pengertian

 Pejabat yg berwenang DJP atau DJBC


 Pajak – semua jenis pajak yang dipungut pemerintah pusat
maupun daerah
 Peraturan perpajakan, semua peraturan di bidang perpajakan ;
Pengertian-Pengertian

 Keputusan, penetapan tertulis yg dikeluarkan oleh pejabat


berwenang berdasarkan peraturan perundang-undangan
perpajakan dan dalam rangka pelaksanaan UU Penagihan
Penagihan Pajak dengan Surat Paksa.
 Banding- upaya hukum oleh WP terhadap suatu keputusan yg
dapat diajukan banding berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
Pengertian-Pengertian

 Gugatan
Upaya hukum yg dapat dilakukan WP/PP terhadap pelaksanaan
penagihan pajak atau terhadap keputusan yg dapat diajukan gugatan.
 Surat Uraian Banding (SUB)
Surat Terbanding kepada Pengadilan Pajak yg berisi jawaban atau alasan
Banding
 Surat tanggapan
Surat tergugat kepada Pengadilan Pajak yg berisi jawaban atas Gugatan
yg diajukan
Pengertian-pengertian

 Surat Bantahan
Surat dari pemohon banding atau penggugat kepada Pengadilan
Pajak berisi bantahan atas SUB atau Surat Tanggapan
 Tanggal diterima= tanggal stempel pos pengiriman, tanggal faks,
tanggal keputusan atau putusan diterima langsung
Syarat Pengajuan Gugatan
Pasal 40, UU Nomor 14 Tahun 2002

1. Harus diajukan dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak


tanggal diterima keputusan pelaksanaan penagihan, kecuali
diatur lain dalam peraturan perundang-undangan perpajakan.
2. Gugatan juga dapat diajukan selain atas keputusan pelaksanaan
penagihan adalah dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak
diterima keputusan
3. Terhadap 1 (satu) keputusan pelaksanaan penagihan diajukan 1
(satu) Surat gugatan
4. Gugatan diajukan dengan disertai alasan-alasan yang jelas, dan
dicantumkan tanggal diterima surat keputusan pelaksanaan
penagihan.
5. Pada Surat Gugatan dilampirkan salinan keputusan pelaksanaan
penagihan.
Siapa yang Dapat Mengajukan Gugatan
Undang Undang Nomor 14 Tahun 2002 Pasal 41

1. Gugatan dapat diajukan olehWajib Pajak, ahli warisnya, seorang


pengurus atau kuasa hukumnya.
2. Apabila selama proses Gugatan, pemohon Gugatan meninggal
dunia, Gugatan dapat dilanjutkan oleh warisnya, kuasa hukum
dari ahli warisnya, atau pengampunya dalam hal pemohon
Gugatan pailit.
3. Apabila selama proses Gugatan pemohon Gugatan melakukan
penggabungan, peleburan, pemecahan /pemekaran usaha, atau
likuidasi, permohonan dimaksud dapat dilanjutkan oleh pihak
yang menerima pertanggungjawaban karena penggabungan,
peleburan, pemecahan/ pemekaran usaha, atau likuidasi
dimaksud.
HAL-HAL YANG PERLU DIKETAHUI
DALAM GUGATAN
 Pengadilan Pajak meminta Surat Tanggapan (ST) kepada tergugat dalam jangka
waktu 14 (empat belas) hari sejak tanggal diterima Surat Gugatan lengkap.
 Dalam hal pemohon Gugatan melengkapi surat atau dokumen susulan, jangka
waktu 14 (empat belas) hari dihitung sejak tanggal diterimanya surat atau
dokumen susulan dimaksud.
 Tergugat menyerahkan Surat Tanggapan kepada Pengadilan Pajak dalam jangka
waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal dikirim Permintaan Surat Tanggapan.
 Salinan Surat Tanggapan oleh Pengadilan Pajak dikirimkan kepada Pemohon
Gugatan dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak tanggal diterima.
 Pemohon Gugatan memberikan bantahan atas Surat Tanggapan yang diterimanya
dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal dikirim permintaan Surat
Bantahan.
 MeskipunTergugat atau Pemohon Gugatan tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana
dimaksud angka 3 dan 5, Pengadilan Pajak tetap melanjutkan pemeriksaan
Gugatan.
Mengapa Harus Mengajukan
Peninjauan Kembali?
 Ketidakpuasan atas Putusan Banding
 Apabila Wajib Pajak masih belum puas dengan Putusan
Banding, maka Wajib Pajak masih memiliki hak mengajukan
Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung.
Syarat Pengajuan PK
 Permohonan Peninjauan Kembali hanya dapat diajukan 1
(satu) kali kepada Mahkamah Agung melalui Pengadilan
Pajak.
 Permohonan Peninjauan Kembali tidak menangguhkan atau
menghentikan pelaksanaan putusan Pengadilan Pajak.
 Hukum Acara yang berlaku pada pemeriksaan peninjauan
kembali adalah hukum acara pemeriksaan peninjauan kembali
sebagaimana dimaksud dalam UU No. 14 Tahun 1985 tentang
Mahkamah Agung, kecuali yang diatur secara khusus dalam
UU Pengadilan Pajak.
JANGKA WAKTU PENGAJUAN PK
JANGKA WAKTU PENGAJUAN PK
KETENTUAN JANGKA WAKTU PUTUSAN
MA
 dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak permohonan
peninjauan kembali diterima oleh Mahkamah Agung telah
mengambil putusan, dalam hal Pengadilan Pajak mengambil
putusan melalui pemeriksaan acara biasa;
 dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak permohonan
peninjauan kembali diterima oleh Mahkamah Agung telah
mengambil putusan, dalam hal Pengadilan Pajak mengambil
putusan melalui pemeriksaan acara cepat.
 Putusan atas permohonan peninjauan kembali harus
diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum.
SOAL QUIS
-----------------------------------
1. APA YANG DIMAKSUD DENGAN BANDING?
2. MENGAPA WAJIB PAJAK MENGAJUKAN BANDING ?
3. APA YANG DIMAKSUD DENGAN PENINJAUAN KEMBALI
4. MENGAPA WAJIB PAJAK MENGAJUKAN PENINJAUAN KEMBALI?
5. PENINJAUAN KEMBALI DIAJUKAN MELALUI LEMBAGA PERADILAN APA?
6. BAGAIMANA STATUS PUTUSAN PENGADILAN PAJAK DALAM HAL DIAJUKAN PENINJAUAN
KEMBALI?
7. APAKAH DAPAT DILAKUKAN PENCABUTAN PERMOHONAN PENINJAUAN KEMBALI SEBELUM
DIPUTUS OLEH MAHKAMAH AGUNG? DAN BAGAIMANA PERLAKUANNYA?
8. MENGAPA DIPERLUKAN PENGADILAN DI BIDANG PERPAJAKAN?
9. SIAPA SAJA PEJABAT NEGARA YANG MELAKSANAKAN TUGAS KEKUASAAN KEHAKIMAN DI
BIDANG PERPAJAKAN?
10. URAIKAN PROSES PELAKSANAAN KEKUASAAN KEHAKIMAN YANG DILAKUKAN OLEH
PERADILAN PAJAK DALAM MEMUTUS SUATU PERKARA SENGKETA PAJAK?

INSTRUKSI:
 JAWABLAH SOAL QUIS DI ATAS PADA LEMBAR JAWABAN
 JAWABAN DITULIS TANGAN ATAU DIKETIK
 HASIL SCAN JAWABAN DI UPLOAD DI SSO

Anda mungkin juga menyukai