Anda di halaman 1dari 1

NAMA : ANDI DEVI OKTAVIANI

NPM : 2006538056
Ekstensi Akuntansi
RESUME KULIAH UMUM PENGADILAN PAJAK

 Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan Undang-Undang.
(Pasal 23A UUD 1945
 Sengketa timbul karena adanya perbedaan pendapat antar WP dengan Petugas Pajak dalam penerapan
ketentuan peraturan perundang-undangan terhadap penerbitan ketetapan pajak.
 Sengketa pajak adalah sengketa yang timbul dalam bidang perpajakan antara WP atau Penanggung Pajak
dengan pejabat yang berwenang sebagai akibat dikeluarkannya keputusan yang dapat diajukan banding.
 Pengadilan Pajak merupakan badan peradilan yang khusus menangani sengketa di bidang perpajakan.
 Kekhususan Pengadilan Pajak
a. Peradilan khusus di lingkungan Tata Usaha Negara
b. Peradilan satu tingkat (pertama dan terakhir)
c. Alat bukti berupa surat/tulisan, keterangan ahli, keterangan para saksi, pengakuan para pihak, dan
pengetahuan hakim).
d. Pengaturan jangka waktu
e. Jenis putusan dapat berupa menerima permohonan baik sebagian atau seleruhnya, menolak, atau
menambah.
f. Tindakan hukum luar biasa berupa Peninjauan Kembali.
 Pengadilan Pajak berkedudukan di Ibukota Negara. (Pasal 3 UU Pengadilan Pajak)
 Susuna Pengadilan Pajak terdiri atas Ketua dan Wakil Ketua, Hakim, Sekretaris, Wakil Sekretaris, dan
Sekretaris Pengganti, Panitera dan Panitera Pengganti. (Pasal 6 sd. 30 UU Pengadilan Pajak).
 Dalam hal sengketa dengan DJP, WP/Penanggung Pajak dapat mengajukan
o Banding ke Pengadilan Pajak terhadap Surat Keputusan Keberatan .
o Gugatan ke Pengadilan Pajak terhadap keputusan yang merupakan objek Gugatan.
 Tidak terdapat lagi upaya hukum terhadap Putusan Pengadilan Pajak, tetapi dapat diajikan upaya hukum luar
biasa berupa Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung.
 Hukum acara peradilan pajak:
a. Asas-asas hukum peradilan pajak
b. Para pihak yang bersengketa
o terbanding/tergugat melawan (DJP, DJBC, atau Pemda)
o pemohon banding/penggugat (WP/Penanggung Pajak)
c. Persidangan
o Persidangan acara cepat
o Persidangan acara biasa
d. Pembuktian
Pengadilan Pajak menganut prinsip pembuktian bebas yaitu hakim menentukan apa yang harus
dibuktikan, beban pembuktian, beserta penilaian. Diperlukan paling sedikit dua alat bukti
e. Putusan Hakim
f. Dokumen Beracara
 Permohonan Peninjauan Kembali harus didasarkan alasan-alasan sebagai berikut:
a. Apabila putusan pengadilan pajak didasarkan pada suatu kebohongan atau tipu muslihat pihak lawan yang
diketahui setelah perkara di putus atau didasarkan pada bukti-bukti yang berdasarkan hakim pidana
dinyatakan palsu
b. Terdapat novum yang penting dan bersifat menentukan
c. Dikabulkan hal yang tidak dituntut atau lebih dari yang dituntut
d. Apabila terdapat suatu bagian dari tuntutan yang belum diputus tanpa dipertimbangkan sebab-sebabnya.
e. Apabila terdapat suatu putusan yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
 Isu Terkini terkait Pengadilan Pajak
a. Berkas Sengketa yang diproses dan Penyelesaian Sengketa Pajak
Untuk Tahun 2019 terdapat 15.000 berkas sengketa dan paling banyak berasal dari DJP sekitar
85%.
b. Persidangan secara elektronik
Untuk memenuhi penyelesaian sengketa di bidang perpajakan dengan adil dan prosedur yang
cepat, murah, dan sederhana (3 asas peradilan), maka persidangan secara elektronik harus menjadi
pertimbangan Pengadilan Pajak.

Anda mungkin juga menyukai