Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORAL I

Program Studi : IP/Teknologi Pendidikan


Kode Mata Kuliah : MKDK4001/Pengantar Pendidikan
Jumlah SKS : 3 SKS
Nama Pengembang : Drs. Ferry Lourens Sampel Korompis, M.Pd
Nama Penelaah :
Tahun Pegembangan : 2023
Status Pengembangan: Baru/Revisi*
Edisi Ke :1

Nama Mahasiswa : Piang Yudistira


NIM : 824167449
Pokjar : Bontoharu Selayar

No. Uraian Tugas Tutorial Skor Sumber


Maksimum Tugas
Tutorial

1. Dalam berbagai hal, dapat kita lihat adanya berbagai Modul 1


keragaman yang ditunjukkan oleh manusia baik dalam MKDK4001
aspek manusia sebagai mahluk individu maupun sebagai Pengantar
mahluk sosial. Pendidikan.
a. Jelaskan mengapa manusia disebut sebagai 10 KB 1
mahluk Individu?
b. Jelaskan mengapa manusia disebut sebagai
15
mahluk sosial?

2. Pelaksanaan Pendidikan di Indonesia harus bersifat 25 Modul 1


demokratis dan menjadi hak setiap warga negara MKDK4001
Indonesia. Pengantar
Pendidikan.
Analisislah pelaksanaan pendididikan di daerah Saudara
apakah sudah sesuai dengan pernyataan tersebut? KB 3
(sebutkan nama daerah masing-masing) dikaitkan
dengan Pendidikan sebagai Hak setiap Warga Negara.

3. Dari sudut pandang Psikologi, humanisasi Pendidikan Modul 1


merupakan upaya untuk mengembangkan sejumlah MKDK4001
potensi kecerdasan manusia. Pengantar
Pendidikan.
1. Jelaskan 3 (tiga) aspek penting dalam proses
memanusiakan manusia (humanisasi). 10 KB 3
2. Sebutkan dan jelaskan 4 (empat) contoh potensi 15
kecerdasan (dari sudut pandang psikologi) yang
harus dikembangkan.

4. Keberhasilan Pendidikan formal seorang anak sangat 25 Modul 3


dipengaruhi oleh situasi lingkungan Pendidikan Informal MKDK4001
sang anak. Pengantar
Pendidikan.
Jelaskan pernyataan di atas ini dilengkapi dengan contoh
yang terjadi dilingkungan atau di daerah Saudara. KB 3.
Jawaban dapat menyebutkan nama Daerah tetapi tidak
menyebutkan nama orang atau keluarga yang menjadi
contoh.

Jumlah 100

*) Coret yang tidak perlu.

Jawaban :

1. a. Manusia disebut sebagai mahluk Individu karena Manusia lahir sebagai makhluk individual
yang maknanya tidak terbagi atau tidak terpisah antara jiwa dan raga. Dalam perkembanganya,
manusia sebagai makhluk individu tidak bermakna kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi
yang khas dengan corak kepribadiannya.

b. Manusia disebut sebagai mahluk sosial yakni makhluk yang tidak dapat hidup sendiri.
Dikatakan makhluk sosial, karena manusia memiliki dorongan untuk saling berinteraksi
dengan manusia lain, misalnya hidup berkelompok. Manusia hidup secara berkelompok
karena memiliki kepentingan dan tujuan yang sama.

2. Pelaksanaan Pendidikan di Indonesia harus bersifat demokratis dan menjadi hak setiap
warga negara Indonesia.

Pelaksanaan Pendidikan di daerah saya yaitu di benteng kepulauan selayar provinsi


Sulawesi Selatan adalah bersifat demokratis dimana didaerah saya memberikan
kesempatan yang sama kepada setiap peserta didik dengan tidak membeda-bedakan
agama ,suku, ras dan juga status sosial sehingga peserta didik memiliki kesempatan
untuk belajar ,mengutarakan pendapatnya dan mengembangkan potensinya melalui
berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan pihak sekolah. Disekolah
tempat saya mengabdi peserta didiknya memiliki agama yang berbeda yaitu islam dan
Kristen, terdiri juga dari beberapa ras dan juga dari segi status sosial tetapi mereka
berada di satu atap tempat menimba ilmu yaitu sekolah .Hal ini menandakan bahwa
Pendidikan sebagai hak setiap warga negara sesuai pasal 31 yang berbunyi setiap warga
negara berhak mendapatkan Pendidikan dan dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa “pendidikan diselenggarakan secara demokratis
dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai
keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa” (ayat I, Pasal 4). Selanjutnya, ayat (1)
Pasal 5 menyatakan: “Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu”.

3. A. Tiga (3) aspek penting dalam proses memanusiakan manusia (humanisasi) yaitu:
1. Aspek kognitif (berpikir) yaitu manusia mampu berfikir dan menelaah segala sesuatu
yang dijumpainya dalam kehidupan dan mampu membedakan antara yang baik
dengan yang tidak baik.Dengan kemampuan berfikir ini dikuasai oleh tiap individu
akan berhasil untuk memanusiakan manusia.

2. Aspek gerak (psikomotorik), yaitu berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari,
melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya.

3. Aspek afektif (merasa) adalah aspek yang bersangkut paut dengan sikap mental,
perasaan dan kesadaran siswa. Sehingga penghayatan dalam jiwa terhadap nilai-
nilai kebenaran yang diterimanya yang akan tercermin dalam perilaku dan perasaan
serta minat.

Sebagai ilustrasi, saat kita mempelajari sesuatu maka di dalamnya tidak saja proses
berpikir yang ambil bagian, tetapi juga ada unsur-unsur yang berkaitan dengan
mengekspresikan rasa suka tersebut, perasaan seperti semangat, suka, dan lain-lain.

B. 4 (empat) contoh potensi kecerdasan (dari sudut pandang psikologi) yang harus
dikembangkan yaitu:

a. Kecerdasan Intelektual
Kecerdasan intelektual ini dapat di peroleh di Pendidikan informal,formal dan non
formal dimana kecerdasan spiritual berperan penting didalam menstabilkan jiwa
sehingga memiliki keyakinan bahwa dia adalah manusia ciptaan ALLAH SWT.

b. Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional juga diperoleh di Pendidikan informal,formal dan non
formal,tetapi peran yang paling penting adalah peran Pendidikan informal yaitu
keluarga khususnya ayah dan ibu. Anak yang merasa Bahagia akan lebih mudah
memanusiakan manusia dibandingkan anak yang tidak memiliki kasih saying di
keluarga inti.
c. Kecerdasan Spiritual
Kecerdasan spiritual memegang peranan penting karena ini berkaitan dengan
kepercayaan,seberapa dekat dia dengan sang pencipta.seorang anak yang
memiliki spiritual yang baik akan lebih bijak didalam menyelesaikan konflik-konflik
yang terjadi dalam diri ataupun orang lain.
d. Kecerdasan sikap
Kecerdasan sikap seorang anak dapat dikatakan baik apabila ketiga aspek diatas
yaitu aspek kecerdasan,aspek emosional,aspek spiritual sudah dilakukan atau
terlaksana dengan baik sudah dipastikan anak itu dapat menjalani kehidupannya
dan memiliki jiwa humanisasi yang tinggi.

4. Keberhasilan Pendidikan formal seorang anak sangat dipengaruhi oleh situasi


lingkungan Pendidikan Informal sang anak. Pernyataan yang menurut saya sangat betul
atau tepat sekali dimana keberhasilan seorang anak itu tidak terlepas dari Pendidikan in
formalnya.Pendidikan informal adalah Pendidikan yang dilakukan oleh keluarga inti
khususnya ayah dan ibu.Seorang anak sangat dipengaruhi oleh situasi
lingkungannya.Sebagai contoh anak yang hidup atau besar di keluarga yang
mementingkan Pendidikan secara otomatis akan rajin belajar demi menggspsi cita-
citanya .siswa yang memiliki bisnis cenderung lebih ingin memiliki ilmu atau
berpendidikan demi untuk pengembangan bisnis orangtuanya lain lagi dengan anak
yang hidup diwilayah rawan .Maksud rawan disini adalah lingkungan yang sangat
kompleks yang terdiri dari berbagai wilayah disekitar yang menetap pada daerah
tersebut yang mungkin agak cuek atau sama sekali tidak mementingkan Pendidikan
secara otomatis anak tersebut tidak memilki semangat untuk bersekolah.Tetapi ini tidak
berlaku untuk setiap orang karena kasus seperti ini diserahkan Kembali pada masing-
masing pribadi individu.

Anda mungkin juga menyukai