Anda di halaman 1dari 19

NAMA : FAIZ MUBAROK

NPM : 2320402044
PRODI : TEKNOLOGI PANGAN
ROMBEL : 02

TUGAS MIKROBIOLOGI MEDIA BAKTERI

1. Komposisi dan Fungsi Media:


A. MRS Agar + CaCO3

Komposisi:

Pepton: 10.0 g
Beef extract: 5.0 g
Yeast extract: 4.0 g
Dextrose: 20.0 g
Dipotassium phosphate: 2.0 g
Sodium citrate: 0.5 g
Agar: 15.0 g
Aquadest: 1000 ml
CaCO3 (bubuk): secukupnya
Fungsi:
• Selektif: Memilih bakteri Gram positif, khususnya Lactobacilli dan Streptococcus.
• Pepton dan beef extract menyediakan sumber nitrogen dan zat gizi untuk pertumbuhan
bakteri.
• Yeast extract meningkatkan pertumbuhan bakteri.
• Dextrose sebagai sumber energi.
• Dipotassium phosphate membantu menjaga keseimbangan pH dan konsentrasi ion dalam
media.
• Sodium citrate membantu menetralkan asam yang dihasilkan oleh metabolisme bakteri.
• Agar memadatkan media untuk pertumbuhan bakteri.
• Diferensial: Membedakan bakteri berdasarkan kemampuan fermentasi mannitol dan
produksi asam.
• Mannitol: Gula yang difermentasi oleh beberapa bakteri, menghasilkan asam.
• CaCO3: Indikator asam, berubah warna dari merah muda menjadi kuning jika asam
diproduksi.

2. Mengapa Disebut Media Selektif-Diferensial?


Media MRS + CaCO3 disebut media selektif-diferensial karena memiliki dua fungsi
utama:
Selektif: Memilih bakteri yang diinginkan untuk tumbuh dengan menghambat pertumbuhan
bakteri lain.
Pepton dan beef extract menyediakan sumber nitrogen dan zat gizi yang lebih disukai oleh
Lactobacilli dan Streptococcus dibandingkan bakteri lain.
Sodium citrate membantu menetralkan asam yang dihasilkan oleh beberapa bakteri, sehingga
menghambat pertumbuhannya.
Diferensial: Membedakan bakteri yang tumbuh berdasarkan karakteristik fisiologisnya.
Mannitol difermentasi oleh Lactobacilli dan beberapa Streptococcus, menghasilkan asam dan
mengubah warna CaCO3 menjadi kuning.
Bakteri yang tidak memfermentasi mannitol tidak menghasilkan asam dan tidak mengubah
warna CaCO3.
3. Bahan Apa yang Menyebabkan Media Tersebut Menjadi Media Selektif-Diferensial?
Bahan-bahan berikut yang menyebabkan media MRS + CaCO3 menjadi media selektif-
diferensial:
Pepton dan beef extract: Menyediakan sumber nitrogen dan zat gizi yang lebih disukai oleh
Lactobacilli dan Streptococcus dibandingkan bakteri lain.
Sodium citrate: Membantu menetralkan asam yang dihasilkan oleh beberapa bakteri, sehingga
menghambat pertumbuhannya.
Mannitol: Gula yang difermentasi oleh Lactobacilli dan beberapa Streptococcus, menghasilkan
asam dan mengubah warna CaCO3 menjadi kuning.
CaCO3: Indikator asam, berubah warna dari merah muda menjadi kuning jika asam diproduksi.
4. Ciri Khas Bakteri yang Tumbuh pada Media Tersebut
Ciri khas bakteri yang tumbuh pada media MRS (Man Rogosa Sharpe) yang
ditambahkan dengan CaCO3 (kalsium karbonat) adalah kemampuan mereka untuk melakukan
fermentasi laktat menjadi asam laktat, yang menyebabkan penurunan pH media dan
pembentukan zona transparan di sekitar koloni bakteri.
Secara lebih lengkap, ciri khas ini mencakup beberapa hal:
1. Fermentasi laktat: Bakteri yang tumbuh pada media MRS + CaCO3 memiliki
kemampuan untuk menguraikan laktosa, gula yang umumnya terdapat dalam media
tersebut, menjadi asam laktat. Ini merupakan ciri penting dari bakteri asam laktat, yang
merupakan kelompok bakteri yang banyak ditemukan dalam produk fermentasi dan
lingkungan alami seperti saluran pencernaan manusia.
2. Penurunan pH: Proses fermentasi laktat oleh bakteri menghasilkan asam laktat sebagai
produk akhir. Akumulasi asam laktat dalam media menyebabkan penurunan pH secara
signifikan. Hal ini dapat diamati melalui perubahan warna media atau penggunaan
indikator pH.
3. Zona transparan: Kehadiran kalsium karbonat dalam media MRS berperan penting
dalam menunjukkan aktivitas fermentasi oleh bakteri. Ketika asam laktat yang
dihasilkan oleh bakteri menurunkan pH media di sekitar koloni bakteri, kalsium
karbonat akan larut dan membentuk zona transparan di sekitar koloni. Zona transparan
ini menjadi indikasi visual dari aktivitas fermentasi oleh bakteri.
Contoh bakteri yang tumbuh pada media MRS + CaCO3:
-Lactobacillus

-Streptococcus
1. Komposisi dan Fungsi Media:

B. EMB Agar (Eosin Methylene Blue Agar)

Komposisi:

• Pepton: 10.0 g
• Beef extract: 3.0 g
• Yeast extract: 1.5 g
• Lactose: 10.0 g
• Sucrose: 9.0 g
• Dipotassium phosphate: 2.0 g
• Eosin Y: 0.3 g
• Methylene blue: 0.065 g
• Agar: 15.0 g
• Aquadest: 1000 ml

Fungsi:

• Selektif: Memilih bakteri Gram negatif.


o Pepton dan beef extract menyediakan sumber nitrogen dan zat gizi untuk
pertumbuhan bakteri.
o Yeast extract meningkatkan pertumbuhan bakteri.
o Lactose dan sucrose sebagai sumber energi.
o Dipotassium phosphate membantu menjaga keseimbangan pH dan konsentrasi
ion dalam media.
o Eosin Y dan methylene blue: Pewarna yang menghambat pertumbuhan bakteri
Gram positif.
• Diferensial: Membedakan bakteri berdasarkan kemampuan fermentasi laktosa dan
suksrosa, serta produksi enzim beta-galaktosidase dan kemampuan mereduksi nitrat.
o Lactose dan sucrose: Gula yang difermentasi oleh beberapa bakteri,
menghasilkan asam.
o Eosin Y dan methylene blue: Pewarna yang berubah warna tergantung pada pH
dan keberadaan enzim beta-galaktosidase.
o Kemampuan mereduksi nitrat: Menghasilkan koloni berwarna merah muda.

Ciri khas bakteri yang tumbuh:

• Bakteri fermentasi laktosa positif: Menghasilkan koloni berwarna biru dengan kilau
metalik.
o Eosin Y dan methylene blue bereaksi dengan asam yang dihasilkan dari
fermentasi laktosa, menghasilkan warna biru.
o Enzim beta-galaktosidase memecah lactose, meningkatkan penyerapan
pewarna dan menghasilkan kilau metalik.
• Bakteri fermentasi laktosa negatif: Menghasilkan koloni berwarna hijau atau kuning.
o Eosin Y dan methylene blue tidak bereaksi dengan asam yang dihasilkan dari
fermentasi lain, menghasilkan warna hijau atau kuning.
• Bakteri mereduksi nitrat positif: Menghasilkan koloni berwarna merah muda.
o Indikator reduksi nitrat berubah warna dari putih menjadi merah muda.
• Bakteri mereduksi nitrat negatif: Menghasilkan koloni berwarna putih.
o Indikator reduksi nitrat tidak berubah warna.

Contoh bakteri yang tumbuh pada media EMB Agar:

• Enterobacteriaceae: Famili bakteri Gram negatif yang meliputi Escherichia coli,


Klebsiella pneumoniae, dan Salmonella enterica.
• Pseudomonas aeruginosa: Bakteri Gram negatif yang dapat menyebabkan infeksi
oportunistik.

2. Mengapa Disebut sebagai Media Selektif-Diferensial?

Media EMB Agar disebut media selektif-diferensial karena memiliki dua fungsi utama:

• Selektif: Memilih bakteri yang diinginkan untuk tumbuh dengan menghambat


pertumbuhan bakteri lain.
o Eosin Y dan methylene blue menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif.
o Lactose dan sucrose hanya difermentasi oleh beberapa bakteri Gram negatif.
• Diferensial: Membedakan bakteri yang tumbuh berdasarkan karakteristik
fisiologisnya.
o Kemampuan fermentasi laktosa dan suksrosa dibedakan berdasarkan warna
koloni.
o Kemampuan mereduksi nitrat dibedakan berdasarkan perubahan warna
indikator.

3. Bahan Apa yang Menyebabkan Media Tersebut Menjadi Media Selektif-Diferensial?

Bahan-bahan berikut yang menyebabkan media EMB Agar menjadi media selektif-diferensial:
• Eosin Y dan methylene blue: Pewarna yang menghambat pertumbuhan bakteri Gram
positif dan membedakan bakteri berdasarkan kemampuan fermentasi laktosa dan
suksrosa.
• Lactose dan sucrose: Gula yang difermentasi oleh beberapa bakteri Gram negatif,
menghasilkan asam dan mengubah warna pewarna.
• Indikator reduksi nitrat: Zat yang berubah warna dari putih menjadi merah muda jika
bakteri memiliki kemampuan mereduksi nitrat.

4. Ciri Khas Bakteri yang Tumbuh pada Media Tersebut

Media Eosin Methylene Blue Agar (EMB Agar) adalah salah satu jenis media kultur bakteri
yang digunakan untuk menumbuhkan dan membedakan bakteri tertentu berdasarkan
kemampuannya menghasilkan asam dari laktosa dan fermentasi gula lainnya. Di bawah ini
adalah beberapa ciri khas dari bakteri yang tumbuh pada media EMB Agar:

1. Penggunaan Laktosa: Media EMB Agar mengandung laktosa sebagai sumber karbon,
yang memungkinkan untuk membedakan bakteri berdasarkan kemampuannya untuk
menggunakan atau menguraikan laktosa. Bakteri yang mampu menggunakan laktosa
akan menghasilkan asam, sementara yang tidak mampu tidak akan menghasilkan asam.
2. Penyekatan Gram-negatif: Media ini dirancang untuk menumbuhkan bakteri Gram-
negatif secara selektif. Ini biasanya karena Gram-negatif sering kali merupakan patogen
potensial atau target penting dalam lingkungan klinis.
3. Warna Koloni: Bakteri yang mampu menghasilkan asam dari laktosa akan
menghasilkan koloni dengan warna yang berbeda-beda pada media EMB Agar. Koloni
tersebut dapat berwarna hitam atau keunguan, yang menunjukkan bahwa bakteri
tersebut mampu menghasilkan asam dari laktosa. Namun, koloni non-fermenter laktosa
akan tetap berwarna jernih.
4. Warna Media: EMB Agar mengandung indikator pH, seperti eosin dan metilena biru,
yang memberikan warna khas pada media tersebut. Koloni bakteri yang fermenter
laktosa akan menghasilkan asam, yang akan menurunkan pH media. Hal ini
menyebabkan perubahan warna media sekitar koloni menjadi hijau gelap atau hitam,
sementara koloni yang tidak fermenter laktosa akan tetap berwarna jernih atau
menghasilkan warna kemerahan ringan.
5. Pola Pertumbuhan: Bakteri yang mampu menggunakan laktosa akan tumbuh dengan
baik pada media ini, sementara bakteri yang tidak mampu menggunakan laktosa atau
tidak dapat bertahan pada kondisi selektif EMB Agar akan memiliki pertumbuhan yang
terbatas atau bahkan tidak tumbuh sama sekali.
6. Penggunaan Kristal Violet: Beberapa formulasi EMB Agar juga dapat mengandung
zat pewarna seperti kristal violet, yang memberikan efek tambahan pada selektivitas
media terhadap bakteri tertentu.
7. Hambatan bagi Bakteri Gram-positif: Media ini mengandung bahan-bahan seperti
eosin dan metilena biru yang menghambat pertumbuhan bakteri Gram-positif, sehingga
memungkinkan pertumbuhan bakteri Gram-negatif yang diinginkan.

Dengan memperhatikan ciri-ciri ini, pengamatan bakteri yang tumbuh pada media EMB
Agar dapat memberikan informasi yang berguna dalam identifikasi dan pemisahan berbagai
jenis bakteri, terutama yang berpotensi patogen. Terdapat beberapa contoh bakteri yang dapat
tumbuh pada media EMB Agar dan menunjukkan karakteristik yang berbeda berdasarkan
kemampuan fermentasi laktosa dan sifat Gram-negatifnya. Berikut adalah beberapa contoh:
1. Escherichia coli (E. coli): Bakteri ini merupakan salah satu contoh yang paling umum
ditemukan pada media EMB Agar. E. coli adalah bakteri Gram-negatif yang fermenter
laktosa, sehingga koloni yang dihasilkan biasanya berwarna gelap atau hitam pada
media EMB Agar.

2. Klebsiella pneumoniae: Bakteri ini juga merupakan fermenter laktosa dan dapat
menghasilkan koloni dengan warna gelap pada media EMB Agar. K. pneumoniae
adalah bakteri Gram-negatif yang sering ditemukan dalam infeksi saluran kemih dan
infeksi lainnya.

1. Komposisi dan Fungsi Media:

C. Salmonella Shigella Agar (SSA)


Komposisi:

• Pepton: 10.0 g
• Beef extract: 3.0 g
• Yeast extract: 1.5 g
• Lactose: 10.0 g
• Sucrose: 10.0 g
• Sodium thiosulfate: 5.0 g
• Ferrous ammonium citrate: 1.0 g
• Brilliant green: 0.033 g
• Neutral red: 0.007 g
• Agar: 15.0 g
• Aquadest: 1000 ml

Fungsi:

• Selektif: Memilih bakteri Gram negatif, khususnya Salmonella dan Shigella.


o Pepton dan beef extract menyediakan sumber nitrogen dan zat gizi untuk
pertumbuhan bakteri.
o Yeast extract meningkatkan pertumbuhan bakteri.
o Lactose dan sucrose sebagai sumber energi.
o Sodium thiosulfate membantu menetralkan asam yang dihasilkan oleh
metabolisme bakteri.
o Ferrous ammonium citrate membantu mendeteksi produksi hidrogen sulfida.
o Brilliant green: Pewarna yang menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif
dan beberapa bakteri Gram negatif.
• Diferensial: Membedakan bakteri berdasarkan kemampuan fermentasi laktosa dan
suksrosa, produksi hidrogen sulfida, dan produksi enzim beta-galaktosidase.
o Lactose dan sucrose: Gula yang difermentasi oleh beberapa bakteri,
menghasilkan asam.
o Brilliant green: Pewarna yang berubah warna tergantung pada pH dan
keberadaan enzim beta-galaktosidase.
o Produksi hidrogen sulfida: Menghasilkan gelembung gas hitam dan perubahan
warna indikator.
o Enzim beta-galaktosidase: Memecah lactose, meningkatkan penyerapan
pewarna dan menghasilkan kilau metalik.

Ciri khas bakteri yang tumbuh:

• Bakteri fermentasi laktosa positif: Menghasilkan koloni berwarna biru dengan kilau
metalik dan gelembung gas hitam.
o Eosin Y dan methylene blue bereaksi dengan asam yang dihasilkan dari
fermentasi laktosa, menghasilkan warna biru.
o Enzim beta-galaktosidase memecah lactose, meningkatkan penyerapan
pewarna dan menghasilkan kilau metalik.
o Produksi hidrogen sulfida bereaksi dengan ferrous ammonium citrate,
menghasilkan gelembung gas hitam.
• Bakteri fermentasi laktosa negatif: Menghasilkan koloni berwarna hijau atau kuning
tanpa gelembung gas hitam.
o Eosin Y dan methylene blue tidak bereaksi dengan asam yang dihasilkan dari
fermentasi lain, menghasilkan warna hijau atau kuning.
o Tidak ada produksi hidrogen sulfida, sehingga tidak ada gelembung gas hitam.
• Bakteri mereduksi nitrat positif: Menghasilkan koloni berwarna merah muda.
o Indikator reduksi nitrat berubah warna dari putih menjadi merah muda.
• Bakteri mereduksi nitrat negatif: Menghasilkan koloni berwarna putih.
o Indikator reduksi nitrat tidak berubah warna.

Contoh bakteri yang tumbuh pada media SSA:

• Salmonella enterica: Bakteri Gram negatif yang dapat menyebabkan penyakit


salmonellosis.
• Shigella dysenteriae: Bakteri Gram negatif yang dapat menyebabkan disentri.

Catatan:

• Media SSA adalah salah satu contoh media selektif-diferensial yang digunakan untuk
mengidentifikasi bakteri Salmonella dan Shigella.
• Media selektif-diferensial lainnya memiliki komposisi dan fungsi yang berbeda-beda,
tergantung pada jenis bakteri yang ingin diidentifikasi.

2. Mengapa Disebut sebagai Media Selektif-Diferensial?

Media SSA disebut media selektif-diferensial karena memiliki dua fungsi utama:

• Selektif: Memilih bakteri yang diinginkan untuk tumbuh dengan menghambat


pertumbuhan bakteri lain.
o Brilliant green menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif dan beberapa
bakteri Gram negatif.
o Sodium thiosulfate membantu menetralkan asam yang dihasilkan oleh beberapa
bakteri, sehingga menghambat pertumbuhannya.
• Diferensial: Membedakan bakteri yang tumbuh berdasarkan karakteristik
fisiologisnya.
o Kemampuan fermentasi laktosa dan suksrosa dibedakan berdasarkan warna
koloni.
o Produksi hidrogen sulfida dibedakan berdasarkan gelembung gas hitam dan
perubahan warna indikator.
o Kemampuan mereduksi nitrat dibedakan berdasarkan perubahan warna
indikator.

3. Bahan Apa yang Menyebabkan Media Tersebut Menjadi Media Selektif-


Diferensial?

Media SSA (Salmonella Shigella Agar) menjadi media selektif-diferensial karena


beberapa bahan yang terkandung di dalamnya, yaitu:

1. Brilliant Green:

• Berfungsi sebagai bahan selektif dengan menghambat pertumbuhan bakteri Gram


positif dan beberapa bakteri Gram negatif.
• Mekanisme kerjanya adalah dengan mengganggu fungsi membran sel bakteri, sehingga
menghambat respirasi dan sintesis protein.

2. Sodium Thiosulfate:

• Berfungsi sebagai bahan selektif dengan membantu menetralkan asam yang


dihasilkan oleh metabolisme bakteri.
• Hal ini membantu pertumbuhan Salmonella dan Shigella yang sensitif terhadap asam.

3. Ferrous Ammonium Citrate:

• Berfungsi sebagai bahan diferensial untuk mendeteksi produksi hidrogen sulfida


(H2S) oleh bakteri.
• Jika bakteri menghasilkan H2S, akan bereaksi dengan ferrous ammonium citrate
menghasilkan gelembung gas hitam dan perubahan warna pada indikator.

4. Lactose dan Sucrose:

• Berfungsi sebagai bahan diferensial untuk membedakan bakteri berdasarkan


kemampuan fermentasi laktosa dan suksrosa.
• Bakteri yang memfermentasi laktosa dan suksrosa akan menghasilkan asam, mengubah
pH media dan menghasilkan koloni berwarna biru dengan kilau metalik.
• Bakteri yang tidak memfermentasi laktosa dan suksrosa tidak menghasilkan asam,
sehingga tidak mengubah pH media dan menghasilkan koloni berwarna hijau atau
kuning.

5. Enzim Beta-galaktosidase:

• Berfungsi sebagai bahan diferensial untuk membedakan bakteri berdasarkan


kemampuan produksinya.
• Bakteri yang menghasilkan enzim beta-galaktosidase dapat memecah laktosa,
meningkatkan penyerapan pewarna brilliant green dan menghasilkan kilau metalik
pada koloni.

6. Indikator Reduksi Nitrat:

• Berfungsi sebagai bahan diferensial untuk membedakan bakteri berdasarkan


kemampuan mereduksi nitrat (NO3-) menjadi nitrit (NO2-).
• Bakteri yang mampu mereduksi nitrat akan menghasilkan perubahan warna indikator
dari putih menjadi merah muda.

4. Ciri Khas Bakteri yang Tumbuh pada Media Salmonella Shigella Agar (SSA) dan
Contohnya

Ciri Khas Bakteri pada Media SSA:

Bakteri yang tumbuh pada media SSA memiliki beberapa ciri khas, yaitu:

1. Gram Negatif: Memiliki dinding sel yang tipis dan sederhana, dan tidak dapat menahan
pewarnaan Gram.
2. Bentuk Batang: Memiliki bentuk sel yang khas, yaitu batang.

3. Anaerob Fakultatif: Dapat tumbuh dengan atau tanpa oksigen.

4. Fermentasi Laktosa dan Sukrosa (Beberapa Spesies): Dapat memecah laktosa dan
suksrosa menjadi asam dan produk lain, menghasilkan koloni berwarna biru dengan kilau
metalik pada media SSA.

5. Produksi Hidrogen Sulfida (Beberapa Spesies): Menghasilkan hidrogen sulfida (H2S)


sebagai produk metabolisme, menghasilkan gelembung gas hitam dan perubahan warna
indikator pada media SSA.

6. Mereduksi Nitrat (Beberapa Spesies): Mampu mereduksi nitrat (NO3-) menjadi nitrit
(NO2-), menghasilkan perubahan warna indikator dari putih menjadi merah muda pada media
SSA.

7. Berukuran Kecil: Memiliki ukuran sel yang relatif kecil dibandingkan bakteri lain.

8. Motil (Beberapa Spesies): Memiliki flagela dan mampu bergerak mandiri.

Contoh Bakteri yang Tumbuh pada Media SSA:

• Salmonella enterica: Bakteri Gram negatif yang dapat menyebabkan penyakit


salmonellosis.

• Shigella dysenteriae: Bakteri Gram negatif yang dapat menyebabkan disentri.


1. Komposisi dan Fungsi Media:

D. Agar-agar Darah (Hemolytic test)

Komposisi:

• Pepton: 10.0 g
• Beef extract: 5.0 g
• Sodium chloride: 5.0 g
• Agar: 15.0 g
• Darah domba steril: 5%
• Aquadest: 1000 ml

Fungsi:

• Selektif: Memilih bakteri Gram positif.


o Pepton dan beef extract menyediakan sumber nitrogen dan zat gizi untuk
pertumbuhan bakteri.
o Sodium chloride membantu menjaga keseimbangan osmotik media.
o Agar memadatkan media untuk pertumbuhan bakteri.
o Darah domba steril sebagai sumber makanan dan faktor X (hemin) untuk
beberapa bakteri.
• Diferensial: Membedakan bakteri berdasarkan kemampuannya untuk memecah
hemoglobin dalam darah domba, menghasilkan zona hemolisis (zona bening) di sekitar
koloni.
o Hemoglobin dalam darah domba mengandung zat besi yang penting untuk
beberapa bakteri.
o Bakteri yang mampu menghasilkan enzim hemolisin dapat memecah
hemoglobin, menghasilkan zona hemolisis di sekitar koloni.

Ciri khas bakteri yang tumbuh:

• Bakteri hemolisis: Menghasilkan zona hemolisis (zona bening) di sekitar koloni.


o Bakteri hemolisis menghasilkan enzim hemolisin yang dapat memecah
hemoglobin dalam darah domba, menghasilkan zona bening di sekitar koloni.
o Zona hemolisis dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis:
▪ Hemolisis lengkap (beta hemolisis): Menghasilkan zona hemolisis
yang besar dan jelas di sekitar koloni.
▪ Hemolisis parsial (alfa hemolisis): Menghasilkan zona hemolisis yang
kecil dan tidak jelas di sekitar koloni.
• Bakteri non-hemolisis: Tidak menghasilkan zona hemolisis di sekitar koloni.
o Bakteri non-hemolisis tidak menghasilkan enzim hemolisin atau enzim
hemolisinnya tidak cukup kuat untuk memecah hemoglobin dalam darah
domba.

Contoh bakteri yang tumbuh pada media Agar-agar Darah:

• Staphylococcus aureus: Bakteri Gram positif yang dapat menyebabkan berbagai


infeksi, termasuk infeksi kulit, pneumonia, dan endokarditis.
• Streptococcus pyogenes: Bakteri Gram positif yang dapat menyebabkan faringitis
streptokokus, demam rematik, dan glomerulonefritis akut.
• Streptococcus pneumoniae: Bakteri Gram positif yang dapat menyebabkan
pneumonia, meningitis, dan otitis media.

• Media Agar-agar Darah adalah salah satu contoh media selektif-diferensial yang
digunakan untuk mengidentifikasi bakteri Gram positif berdasarkan kemampuan
hemolisisnya.
• Media selektif-diferensial lainnya memiliki komposisi dan fungsi yang berbeda-beda,
tergantung pada jenis bakteri yang ingin diidentifikasi.

2. Mengapa Disebut sebagai Media Selektif-Diferensial?

Media Agar-agar Darah disebut media selektif-diferensial karena memiliki dua fungsi utama:

• Selektif: Memilih bakteri yang diinginkan untuk tumbuh dengan menghambat


pertumbuhan bakteri lain.
o Darah domba steril menyediakan sumber makanan dan faktor X (hemin) yang
hanya dapat digunakan oleh beberapa bakteri Gram positif.
• Diferensial: Membedakan bakteri yang tumbuh berdasarkan kemampuannya untuk
memecah hemoglobin dalam darah domba, menghasilkan zona hemolisis (zona bening)
di sekitar koloni.
o Kemampuan hemolisis dibedakan berdasarkan jenis dan ukuran zona hemolisis
di sekitar koloni.

3. Bahan Apa yang Menyebabkan Media Tersebut Menjadi Media Selektif-Diferensial?


Bahan-bahan berikut yang menyebabkan media Agar-agar Darah menjadi media selektif-
diferensial:

• Darah domba steril:


o Menyediakan sumber makanan dan faktor X (hemin) yang hanya dapat
digunakan oleh beberapa bakteri Gram positif.
o Hemoglobin dalam darah domba mengandung zat besi yang penting untuk
beberapa bakteri.
o Hemoglobin dalam darah domba dapat dipecah oleh enzim hemolisin yang
dihasilkan oleh beberapa bakteri, menghasilkan zona hemolisis di sekitar
koloni.
• Agar:
o Memadatkan media untuk pertumbuhan bakteri.

4. Ciri Khas Bakteri yang Tumbuh pada Media Tersebut

• Gram positif: Memiliki dinding sel yang tebal dan kompleks, tersusun dari
peptidoglikan, dan dapat menahan pewarnaan Gram.
• Berbentuk bulat (kokus) atau batang: Memiliki bentuk sel yang khas, yaitu bulat
(kokus) atau batang.
• Anaerob fakultatif atau aerob: Dapat tumbuh dengan atau tanpa oksigen.
• Memiliki kemampuan hemolisis: Dapat memecah hemoglobin dalam darah domba,
menghasilkan zona hemolisis (zona bening) di sekitar koloni.
o Hemolisis lengkap (beta hemolisis): Menghasilkan zona hemolisis yang besar
dan jelas di sekitar koloni.
o Hemolisis parsial (alfa hemolisis): Menghasilkan zona hemolisis yang kecil
dan tidak jelas di sekitar koloni.
o Non-hemolisis (gamma hemolisis): Tidak menghasilkan zona hemolisis di
sekitar koloni.
• Memiliki metabolisme yang beragam: Dapat menggunakan berbagai sumber energi
dan menghasilkan berbagai produk metabolisme.
• Sensitif terhadap beberapa antibiotik: Dapat dihambat pertumbuhannya oleh
beberapa antibiotik, seperti penisilin dan sefalosporin.

Contoh bakteri yang tumbuh pada media Agar Darah:

• Staphylococcus aureus: Bakteri Gram positif yang dapat menyebabkan berbagai


infeksi, termasuk infeksi kulit, pneumonia, dan endokarditis. Menghasilkan zona
hemolisis lengkap (beta hemolisis).
• Streptococcus pyogenes: Bakteri Gram positif yang dapat menyebabkan faringitis
streptokokus, demam rematik, dan glomerulonefritis akut. Menghasilkan zona
hemolisis beta hemolisis.

1. Komposisi dan Fungsi Media:

E. TCBS Agar (Thiosulfate Citrate Bile Salts Sucrose Agar)

Komposisi:

• Pepton: 10.0 g
• Beef extract: 5.0 g
• Sodium chloride: 10.0 g
• Sodium thiosulfate: 5.0 g
• Sodium citrate: 0.2 g
• Bile salts: 1.0 g
• Sucrose: 10.0 g
• Agar: 15.0 g
• Aquadest: 1000 ml

Fungsi:

• Selektif: Memilih bakteri Vibrio, khususnya Vibrio cholerae.


o Pepton dan beef extract menyediakan sumber nitrogen dan zat gizi untuk
pertumbuhan bakteri.
o Sodium chloride membantu menjaga keseimbangan osmotik media.
o Sodium thiosulfate membantu menetralkan asam yang dihasilkan oleh
metabolisme bakteri.
o Sodium citrate membantu menetralkan asam empedu yang terdapat dalam bile
salts.
o Bile salts menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif dan beberapa bakteri
Gram negatif.
o Sucrose sebagai sumber energi untuk bakteri Vibrio.
o Agar memadatkan media untuk pertumbuhan bakteri.
• Diferensial: Membedakan bakteri Vibrio cholerae berdasarkan kemampuannya untuk
menghasilkan klorida dan hidrogen sulfida.
o Indikator klorida (bromothymol blue): Berubah warna dari hijau menjadi biru
jika bakteri menghasilkan klorida.
o Indikator hidrogen sulfida (ferrous ammonium sulfate): Bereaksi dengan
hidrogen sulfida untuk menghasilkan gelembung gas hitam dan perubahan
warna pada indikator.

Ciri khas bakteri yang tumbuh:

• Bakteri Vibrio cholerae: Menghasilkan koloni berwarna kuning atau oranye dengan
gelembung gas hitam.
o Bakteri Vibrio cholerae menghasilkan klorida dan hidrogen sulfida, sehingga
mengubah warna indikator klorida dan menghasilkan gelembung gas hitam.
• Bakteri lain: Menghasilkan koloni berwarna berbeda tanpa gelembung gas hitam.
o Bakteri lain tidak menghasilkan klorida dan hidrogen sulfida, sehingga tidak
mengubah warna indikator klorida dan tidak menghasilkan gelembung gas
hitam.

Contoh bakteri yang tumbuh pada media TCBS:

• Vibrio cholerae: Bakteri Gram negatif yang dapat menyebabkan kolera, penyakit diare
akut yang dapat berakibat fatal.
• Vibrio parahaemolyticus: Bakteri Gram negatif yang dapat menyebabkan
gastroenteritis yang disebabkan oleh makanan laut.
• Vibrio vulnificus: Bakteri Gram negatif yang dapat menyebabkan infeksi kulit dan
septikemia yang serius.

Catatan:

• Media TCBS adalah salah satu contoh media selektif-diferensial yang digunakan untuk
mengidentifikasi bakteri Vibrio, khususnya Vibrio cholerae.
• Media selektif-diferensial lainnya memiliki komposisi dan fungsi yang berbeda-beda,
tergantung pada jenis bakteri yang ingin diidentifikasi.

2. Mengapa Disebut sebagai Media Selektif-Diferensial?

Media TCBS disebut media selektif-diferensial karena memiliki dua fungsi utama:
• Selektif: Memilih bakteri yang diinginkan untuk tumbuh dengan menghambat
pertumbuhan bakteri lain.
o Bile salts menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif dan beberapa bakteri
Gram negatif.
o Sucrose sebagai sumber energi yang hanya dapat digunakan oleh beberapa
bakteri, termasuk Vibrio cholerae.
• Diferensial: Membedakan bakteri yang tumbuh berdasarkan kemampuannya untuk
menghasilkan klorida dan hidrogen sulfida.
o Indikator klorida (bromothymol blue) dan indikator hidrogen sulfida (ferrous
ammonium sulfate) membantu membedakan bakteri Vibrio cholerae dari
bakteri lain.

3. Bahan Apa yang Menyebabkan Media Tersebut Menjadi Media Selektif-Diferensial?

Bahan-bahan berikut yang menyebabkan media TCBS menjadi media selektif-diferensial:

• Bile salts: Menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif dan beberapa bakteri Gram
negatif.
• Sucrose: Sebagai sumber energi yang hanya dapat digunakan oleh beberapa bakteri,
termasuk Vibrio cholerae.
• Indikator klorida (bromothymol blue): Berubah warna dari hijau menjadi biru jika
bakteri menghasilkan klorida.
• Indikator hidrogen sulfida (ferrous ammonium sulfate): Bereaksi dengan hidrogen
sulfida untuk menghasilkan gelembung gas hitam dan perubahan warna pada indikator.

4. Ciri Khas Bakteri yang Tumbuh pada Media Tersebut

• Bakteri Gram negatif: Memiliki dinding sel yang tipis dan sederhana, dan tidak dapat
menahan pewarnaan Gram.
• Berbentuk batang: Memiliki bentuk sel yang khas, yaitu batang.
• Anaerob fakultatif: Dapat tumbuh dengan atau tanpa oksigen.
• Memiliki kemampuan fermentasi: Dapat memecah gula untuk menghasilkan energi.
• Memiliki habitat di air: Ditemukan di air laut, air tawar, atau air payau.
• Memiliki kemampuan menghasilkan klorida: Menghasilkan koloni berwarna
kuning atau oranye dengan gelembung gas hitam pada media TCBS.
o Bakteri ini menghasilkan enzim klorida peroksidase yang memecah natrium
tiosulfat dan menghasilkan klorida.
o Klorida bereaksi dengan indikator bromothymol blue pada media TCBS,
menghasilkan perubahan warna dari hijau menjadi biru.
• Memiliki kemampuan menghasilkan hidrogen sulfida: Menghasilkan gelembung
gas hitam pada media TCBS.
o Bakteri ini menghasilkan enzim hidrogen sulfida reduktase yang memecah
natrium tiosulfat dan menghasilkan hidrogen sulfida.
o Hidrogen sulfida bereaksi dengan indikator ferrous ammonium sulfate pada
media TCBS, menghasilkan gelembung gas hitam dan perubahan warna pada
indikator.

Contoh bakteri yang tumbuh pada media TCBS:


• Vibrio cholerae: Bakteri Gram negatif yang dapat menyebabkan kolera, penyakit diare
akut yang dapat berakibat fatal.

• Vibrio parahaemolyticus: Bakteri Gram negatif yang dapat menyebabkan


gastroenteritis yang disebabkan oleh makanan laut.

Anda mungkin juga menyukai