NPM : 2320402044
PRODI : TEKNOLOGI PANGAN
ROMBEL : 02
Komposisi:
Pepton: 10.0 g
Beef extract: 5.0 g
Yeast extract: 4.0 g
Dextrose: 20.0 g
Dipotassium phosphate: 2.0 g
Sodium citrate: 0.5 g
Agar: 15.0 g
Aquadest: 1000 ml
CaCO3 (bubuk): secukupnya
Fungsi:
• Selektif: Memilih bakteri Gram positif, khususnya Lactobacilli dan Streptococcus.
• Pepton dan beef extract menyediakan sumber nitrogen dan zat gizi untuk pertumbuhan
bakteri.
• Yeast extract meningkatkan pertumbuhan bakteri.
• Dextrose sebagai sumber energi.
• Dipotassium phosphate membantu menjaga keseimbangan pH dan konsentrasi ion dalam
media.
• Sodium citrate membantu menetralkan asam yang dihasilkan oleh metabolisme bakteri.
• Agar memadatkan media untuk pertumbuhan bakteri.
• Diferensial: Membedakan bakteri berdasarkan kemampuan fermentasi mannitol dan
produksi asam.
• Mannitol: Gula yang difermentasi oleh beberapa bakteri, menghasilkan asam.
• CaCO3: Indikator asam, berubah warna dari merah muda menjadi kuning jika asam
diproduksi.
-Streptococcus
1. Komposisi dan Fungsi Media:
Komposisi:
• Pepton: 10.0 g
• Beef extract: 3.0 g
• Yeast extract: 1.5 g
• Lactose: 10.0 g
• Sucrose: 9.0 g
• Dipotassium phosphate: 2.0 g
• Eosin Y: 0.3 g
• Methylene blue: 0.065 g
• Agar: 15.0 g
• Aquadest: 1000 ml
Fungsi:
• Bakteri fermentasi laktosa positif: Menghasilkan koloni berwarna biru dengan kilau
metalik.
o Eosin Y dan methylene blue bereaksi dengan asam yang dihasilkan dari
fermentasi laktosa, menghasilkan warna biru.
o Enzim beta-galaktosidase memecah lactose, meningkatkan penyerapan
pewarna dan menghasilkan kilau metalik.
• Bakteri fermentasi laktosa negatif: Menghasilkan koloni berwarna hijau atau kuning.
o Eosin Y dan methylene blue tidak bereaksi dengan asam yang dihasilkan dari
fermentasi lain, menghasilkan warna hijau atau kuning.
• Bakteri mereduksi nitrat positif: Menghasilkan koloni berwarna merah muda.
o Indikator reduksi nitrat berubah warna dari putih menjadi merah muda.
• Bakteri mereduksi nitrat negatif: Menghasilkan koloni berwarna putih.
o Indikator reduksi nitrat tidak berubah warna.
Media EMB Agar disebut media selektif-diferensial karena memiliki dua fungsi utama:
Bahan-bahan berikut yang menyebabkan media EMB Agar menjadi media selektif-diferensial:
• Eosin Y dan methylene blue: Pewarna yang menghambat pertumbuhan bakteri Gram
positif dan membedakan bakteri berdasarkan kemampuan fermentasi laktosa dan
suksrosa.
• Lactose dan sucrose: Gula yang difermentasi oleh beberapa bakteri Gram negatif,
menghasilkan asam dan mengubah warna pewarna.
• Indikator reduksi nitrat: Zat yang berubah warna dari putih menjadi merah muda jika
bakteri memiliki kemampuan mereduksi nitrat.
Media Eosin Methylene Blue Agar (EMB Agar) adalah salah satu jenis media kultur bakteri
yang digunakan untuk menumbuhkan dan membedakan bakteri tertentu berdasarkan
kemampuannya menghasilkan asam dari laktosa dan fermentasi gula lainnya. Di bawah ini
adalah beberapa ciri khas dari bakteri yang tumbuh pada media EMB Agar:
1. Penggunaan Laktosa: Media EMB Agar mengandung laktosa sebagai sumber karbon,
yang memungkinkan untuk membedakan bakteri berdasarkan kemampuannya untuk
menggunakan atau menguraikan laktosa. Bakteri yang mampu menggunakan laktosa
akan menghasilkan asam, sementara yang tidak mampu tidak akan menghasilkan asam.
2. Penyekatan Gram-negatif: Media ini dirancang untuk menumbuhkan bakteri Gram-
negatif secara selektif. Ini biasanya karena Gram-negatif sering kali merupakan patogen
potensial atau target penting dalam lingkungan klinis.
3. Warna Koloni: Bakteri yang mampu menghasilkan asam dari laktosa akan
menghasilkan koloni dengan warna yang berbeda-beda pada media EMB Agar. Koloni
tersebut dapat berwarna hitam atau keunguan, yang menunjukkan bahwa bakteri
tersebut mampu menghasilkan asam dari laktosa. Namun, koloni non-fermenter laktosa
akan tetap berwarna jernih.
4. Warna Media: EMB Agar mengandung indikator pH, seperti eosin dan metilena biru,
yang memberikan warna khas pada media tersebut. Koloni bakteri yang fermenter
laktosa akan menghasilkan asam, yang akan menurunkan pH media. Hal ini
menyebabkan perubahan warna media sekitar koloni menjadi hijau gelap atau hitam,
sementara koloni yang tidak fermenter laktosa akan tetap berwarna jernih atau
menghasilkan warna kemerahan ringan.
5. Pola Pertumbuhan: Bakteri yang mampu menggunakan laktosa akan tumbuh dengan
baik pada media ini, sementara bakteri yang tidak mampu menggunakan laktosa atau
tidak dapat bertahan pada kondisi selektif EMB Agar akan memiliki pertumbuhan yang
terbatas atau bahkan tidak tumbuh sama sekali.
6. Penggunaan Kristal Violet: Beberapa formulasi EMB Agar juga dapat mengandung
zat pewarna seperti kristal violet, yang memberikan efek tambahan pada selektivitas
media terhadap bakteri tertentu.
7. Hambatan bagi Bakteri Gram-positif: Media ini mengandung bahan-bahan seperti
eosin dan metilena biru yang menghambat pertumbuhan bakteri Gram-positif, sehingga
memungkinkan pertumbuhan bakteri Gram-negatif yang diinginkan.
Dengan memperhatikan ciri-ciri ini, pengamatan bakteri yang tumbuh pada media EMB
Agar dapat memberikan informasi yang berguna dalam identifikasi dan pemisahan berbagai
jenis bakteri, terutama yang berpotensi patogen. Terdapat beberapa contoh bakteri yang dapat
tumbuh pada media EMB Agar dan menunjukkan karakteristik yang berbeda berdasarkan
kemampuan fermentasi laktosa dan sifat Gram-negatifnya. Berikut adalah beberapa contoh:
1. Escherichia coli (E. coli): Bakteri ini merupakan salah satu contoh yang paling umum
ditemukan pada media EMB Agar. E. coli adalah bakteri Gram-negatif yang fermenter
laktosa, sehingga koloni yang dihasilkan biasanya berwarna gelap atau hitam pada
media EMB Agar.
2. Klebsiella pneumoniae: Bakteri ini juga merupakan fermenter laktosa dan dapat
menghasilkan koloni dengan warna gelap pada media EMB Agar. K. pneumoniae
adalah bakteri Gram-negatif yang sering ditemukan dalam infeksi saluran kemih dan
infeksi lainnya.
• Pepton: 10.0 g
• Beef extract: 3.0 g
• Yeast extract: 1.5 g
• Lactose: 10.0 g
• Sucrose: 10.0 g
• Sodium thiosulfate: 5.0 g
• Ferrous ammonium citrate: 1.0 g
• Brilliant green: 0.033 g
• Neutral red: 0.007 g
• Agar: 15.0 g
• Aquadest: 1000 ml
Fungsi:
• Bakteri fermentasi laktosa positif: Menghasilkan koloni berwarna biru dengan kilau
metalik dan gelembung gas hitam.
o Eosin Y dan methylene blue bereaksi dengan asam yang dihasilkan dari
fermentasi laktosa, menghasilkan warna biru.
o Enzim beta-galaktosidase memecah lactose, meningkatkan penyerapan
pewarna dan menghasilkan kilau metalik.
o Produksi hidrogen sulfida bereaksi dengan ferrous ammonium citrate,
menghasilkan gelembung gas hitam.
• Bakteri fermentasi laktosa negatif: Menghasilkan koloni berwarna hijau atau kuning
tanpa gelembung gas hitam.
o Eosin Y dan methylene blue tidak bereaksi dengan asam yang dihasilkan dari
fermentasi lain, menghasilkan warna hijau atau kuning.
o Tidak ada produksi hidrogen sulfida, sehingga tidak ada gelembung gas hitam.
• Bakteri mereduksi nitrat positif: Menghasilkan koloni berwarna merah muda.
o Indikator reduksi nitrat berubah warna dari putih menjadi merah muda.
• Bakteri mereduksi nitrat negatif: Menghasilkan koloni berwarna putih.
o Indikator reduksi nitrat tidak berubah warna.
Catatan:
• Media SSA adalah salah satu contoh media selektif-diferensial yang digunakan untuk
mengidentifikasi bakteri Salmonella dan Shigella.
• Media selektif-diferensial lainnya memiliki komposisi dan fungsi yang berbeda-beda,
tergantung pada jenis bakteri yang ingin diidentifikasi.
Media SSA disebut media selektif-diferensial karena memiliki dua fungsi utama:
1. Brilliant Green:
2. Sodium Thiosulfate:
5. Enzim Beta-galaktosidase:
4. Ciri Khas Bakteri yang Tumbuh pada Media Salmonella Shigella Agar (SSA) dan
Contohnya
Bakteri yang tumbuh pada media SSA memiliki beberapa ciri khas, yaitu:
1. Gram Negatif: Memiliki dinding sel yang tipis dan sederhana, dan tidak dapat menahan
pewarnaan Gram.
2. Bentuk Batang: Memiliki bentuk sel yang khas, yaitu batang.
4. Fermentasi Laktosa dan Sukrosa (Beberapa Spesies): Dapat memecah laktosa dan
suksrosa menjadi asam dan produk lain, menghasilkan koloni berwarna biru dengan kilau
metalik pada media SSA.
6. Mereduksi Nitrat (Beberapa Spesies): Mampu mereduksi nitrat (NO3-) menjadi nitrit
(NO2-), menghasilkan perubahan warna indikator dari putih menjadi merah muda pada media
SSA.
7. Berukuran Kecil: Memiliki ukuran sel yang relatif kecil dibandingkan bakteri lain.
Komposisi:
• Pepton: 10.0 g
• Beef extract: 5.0 g
• Sodium chloride: 5.0 g
• Agar: 15.0 g
• Darah domba steril: 5%
• Aquadest: 1000 ml
Fungsi:
• Media Agar-agar Darah adalah salah satu contoh media selektif-diferensial yang
digunakan untuk mengidentifikasi bakteri Gram positif berdasarkan kemampuan
hemolisisnya.
• Media selektif-diferensial lainnya memiliki komposisi dan fungsi yang berbeda-beda,
tergantung pada jenis bakteri yang ingin diidentifikasi.
Media Agar-agar Darah disebut media selektif-diferensial karena memiliki dua fungsi utama:
• Gram positif: Memiliki dinding sel yang tebal dan kompleks, tersusun dari
peptidoglikan, dan dapat menahan pewarnaan Gram.
• Berbentuk bulat (kokus) atau batang: Memiliki bentuk sel yang khas, yaitu bulat
(kokus) atau batang.
• Anaerob fakultatif atau aerob: Dapat tumbuh dengan atau tanpa oksigen.
• Memiliki kemampuan hemolisis: Dapat memecah hemoglobin dalam darah domba,
menghasilkan zona hemolisis (zona bening) di sekitar koloni.
o Hemolisis lengkap (beta hemolisis): Menghasilkan zona hemolisis yang besar
dan jelas di sekitar koloni.
o Hemolisis parsial (alfa hemolisis): Menghasilkan zona hemolisis yang kecil
dan tidak jelas di sekitar koloni.
o Non-hemolisis (gamma hemolisis): Tidak menghasilkan zona hemolisis di
sekitar koloni.
• Memiliki metabolisme yang beragam: Dapat menggunakan berbagai sumber energi
dan menghasilkan berbagai produk metabolisme.
• Sensitif terhadap beberapa antibiotik: Dapat dihambat pertumbuhannya oleh
beberapa antibiotik, seperti penisilin dan sefalosporin.
Komposisi:
• Pepton: 10.0 g
• Beef extract: 5.0 g
• Sodium chloride: 10.0 g
• Sodium thiosulfate: 5.0 g
• Sodium citrate: 0.2 g
• Bile salts: 1.0 g
• Sucrose: 10.0 g
• Agar: 15.0 g
• Aquadest: 1000 ml
Fungsi:
• Bakteri Vibrio cholerae: Menghasilkan koloni berwarna kuning atau oranye dengan
gelembung gas hitam.
o Bakteri Vibrio cholerae menghasilkan klorida dan hidrogen sulfida, sehingga
mengubah warna indikator klorida dan menghasilkan gelembung gas hitam.
• Bakteri lain: Menghasilkan koloni berwarna berbeda tanpa gelembung gas hitam.
o Bakteri lain tidak menghasilkan klorida dan hidrogen sulfida, sehingga tidak
mengubah warna indikator klorida dan tidak menghasilkan gelembung gas
hitam.
• Vibrio cholerae: Bakteri Gram negatif yang dapat menyebabkan kolera, penyakit diare
akut yang dapat berakibat fatal.
• Vibrio parahaemolyticus: Bakteri Gram negatif yang dapat menyebabkan
gastroenteritis yang disebabkan oleh makanan laut.
• Vibrio vulnificus: Bakteri Gram negatif yang dapat menyebabkan infeksi kulit dan
septikemia yang serius.
Catatan:
• Media TCBS adalah salah satu contoh media selektif-diferensial yang digunakan untuk
mengidentifikasi bakteri Vibrio, khususnya Vibrio cholerae.
• Media selektif-diferensial lainnya memiliki komposisi dan fungsi yang berbeda-beda,
tergantung pada jenis bakteri yang ingin diidentifikasi.
Media TCBS disebut media selektif-diferensial karena memiliki dua fungsi utama:
• Selektif: Memilih bakteri yang diinginkan untuk tumbuh dengan menghambat
pertumbuhan bakteri lain.
o Bile salts menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif dan beberapa bakteri
Gram negatif.
o Sucrose sebagai sumber energi yang hanya dapat digunakan oleh beberapa
bakteri, termasuk Vibrio cholerae.
• Diferensial: Membedakan bakteri yang tumbuh berdasarkan kemampuannya untuk
menghasilkan klorida dan hidrogen sulfida.
o Indikator klorida (bromothymol blue) dan indikator hidrogen sulfida (ferrous
ammonium sulfate) membantu membedakan bakteri Vibrio cholerae dari
bakteri lain.
• Bile salts: Menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif dan beberapa bakteri Gram
negatif.
• Sucrose: Sebagai sumber energi yang hanya dapat digunakan oleh beberapa bakteri,
termasuk Vibrio cholerae.
• Indikator klorida (bromothymol blue): Berubah warna dari hijau menjadi biru jika
bakteri menghasilkan klorida.
• Indikator hidrogen sulfida (ferrous ammonium sulfate): Bereaksi dengan hidrogen
sulfida untuk menghasilkan gelembung gas hitam dan perubahan warna pada indikator.
• Bakteri Gram negatif: Memiliki dinding sel yang tipis dan sederhana, dan tidak dapat
menahan pewarnaan Gram.
• Berbentuk batang: Memiliki bentuk sel yang khas, yaitu batang.
• Anaerob fakultatif: Dapat tumbuh dengan atau tanpa oksigen.
• Memiliki kemampuan fermentasi: Dapat memecah gula untuk menghasilkan energi.
• Memiliki habitat di air: Ditemukan di air laut, air tawar, atau air payau.
• Memiliki kemampuan menghasilkan klorida: Menghasilkan koloni berwarna
kuning atau oranye dengan gelembung gas hitam pada media TCBS.
o Bakteri ini menghasilkan enzim klorida peroksidase yang memecah natrium
tiosulfat dan menghasilkan klorida.
o Klorida bereaksi dengan indikator bromothymol blue pada media TCBS,
menghasilkan perubahan warna dari hijau menjadi biru.
• Memiliki kemampuan menghasilkan hidrogen sulfida: Menghasilkan gelembung
gas hitam pada media TCBS.
o Bakteri ini menghasilkan enzim hidrogen sulfida reduktase yang memecah
natrium tiosulfat dan menghasilkan hidrogen sulfida.
o Hidrogen sulfida bereaksi dengan indikator ferrous ammonium sulfate pada
media TCBS, menghasilkan gelembung gas hitam dan perubahan warna pada
indikator.