Anda di halaman 1dari 50

TUJUAN PEWARNAAN :

•Sel-sel dapat terlihat dengan jelas


•Pemeriksaan mikroskopis bakteri
•Untuk memudahkan melihat bakteri dengan mikroskop
•Memperjelas ukuran dan morfologi bakteri
•Menghasilkan sifat-sifat fisik dan kimia yang khas dari
bakteri
PELUNTUR ZAT
FIKSASI WARNA

ZAT WARNA PENUTUP


(Counterstain)
FIKSASI

FUNGSI FIKSASI :

* Merekatkan/melekatkan bakteri pada gelas obyek


* Membunuh bakteri secara cepat tanpa merusak
struktur & morfologi selnya
* Mencegah terjadinya kontaminasi/penularan

CARA FIKSASI :

* Membuat lapisan suspensi kuman di atas gelas obyek


kemudian dikeringanginkan dan dilewatkan beberapa
kali di atas api bunsen
PELUNTUR ZAT WARNA

SUATU SENYAWA YANG


MENGHILANGKAN WARNA
DARI SEL YANG TELAH DIWARNAI

FUNGSI :

* Menghasilkan kontras yang baik pada


bayangan mikroskop
ZAT WARNA PENUTUP (Counterstain)

SUATU ZAT WARNA BASA YANG BERBEDA


WARNANYA DENGAN ZAT WARNA
MULA-MULA YANG DIGUNAKAN

FUNGSI Counterstain :

* Memberikan warna pada sel yang berbeda warnanya


dengan zat warna mula-mula

UMUMNYA PADA PEWARNAAN DIFERENTIAL/BERTINGKAT


Mikroorganisme (bakteri) tidak dapat mengadsorbsi/
membiaskan cahaya

POSITIF NEGATIF
* Zat warna dapat berikatan dengan sitoplasma bakteri
* Di bawah mikroskop bakteri akan tampak berwarna
sesuai dengan zat warna yang digunakan
* Zat warna yang digunakan HARUS bersifat basa supaya
dapat berikatan dengan sitoplasma bakteri yang
cenderung bersifat asam
* Contoh zat warna :
Crystal violet  berwarna ungu
Safranin  berwarna merah
Methylene Blue  berwarna biru
Carbol fuchsin  berwarna merah
Malachite Green  berwarna hijau ; larut dalam air
Neisser AB & Neisser C  larut dalam air
SEDERHANA DIFFERENTIAL

KHUSUS
PEWARNAAN SEDERHANA
(Simple staining)

* Menggunakan 1 macam zat warna basa


* Zat warna yang digunakan :
Safranin , Methylene blue
* Tujuan : Untuk mengetahui morfologi
& susunan bakteri secara cepat

Apabila menggunakan safranin maka di bawah mikroskop


bakteri akan tampak berwarna merah

Apabila menggunakan methylene blue maka di bawah


mikroskop bakteri akan tampak berwarna biru
Menggunakan zat warna Safranin
Menggunakan zat warna Methylene blue
PEWARNAAN DIFFERENTIAL

PEWARNAAN PEWARNAAN
GRAM ACID FAST

TUJUAN :

* Untuk mengetahui & membedakan sifat –sifat bakteri


berdasarkan afinitasnya terhadap zat warna
misal : sifat Gram, sifat tahan asam (Acid Fast)
* Untuk mengetahui morfologi & susunan bakteri

* Menggunakan lebih dari 1 macam zat warna basa


PEWARNAAN GRAM

* Penemu : Christian Gram

FUNGSI :
* Untuk membedakan bakteri Gram positif & Gram negatif
berdasarkan afinitas dinding sel terhadap zat warna

* Menggunakan 2 macam zat warna basa :


1. Kristal Violet (warna ungu)
sebagai zat warna utama (main stain)
2. Safranin (warna merah)
sebagai zat warna pembanding (counter stain)
* Menggunakan zat kimia :

1. Alkohol 95-96%
sebagai decolorizing agent (peluntur)
2. Lugol (KI3) 3%
zat yang membantu pengikatan zat warna crystal
violet dengan sitoplasma bakteri

SIFAT BAKTERI

GRAM POSITIF GRAM NEGATIF


GRAM POSITIF

* Memiliki struktur dinding sel peptidoglikan yang tebal


* Mampu mempertahahankan zat warna crystal violet
pada saat proses pelunturan
* Bakteri akan tampak berwarna ungu

GRAM NEGATIF

* Memiliki struktur dinding sel peptidoglikan yang tipis


* Tidak dapat mempertahahankan zat warna crystal violet
pada saat proses pelunturan
* Mengikat zat warna safranin (zat warna pembanding)
* Bakteri akan tampak berwarna merah
PEWARNAAN ACID FAST

Dikembangkan pertama kali oleh Paul Erlich (1882)

Meneliti Mycobacterium tuberculosis

Ziehl Neelsen (Pewarnaan Ziehl Neelsen)

FUNGSI :
* Untuk membedakan antara bakteri tahan asam
(Acid Fast) dan tidak tahan asam (Non Acid Fast)

* Menggunakan 2 macam zat warna basa :


1. Karbol fuksin (warna merah)
sebagai zat warna utama (main stain)
2. Methylene blue (warna biru)
sebagai zat warna pembanding (counter stain)
* Menggunakan zat kimia pelarut organik :

Alkohol asam (alkohol + HCl)


sebagai decolorizing agent (peluntur)

* Hanya diperuntukkan untuk genus :


1. Mycobacterium
2. Actinomycetes
3. Nocardia

Dinding selnya mengandung lipida yang sangat tinggi


dan terlihat seperti lapisan lilin
Merenggangkan pori dinding sel / lapisan mycolic acid
bakteri yang bersifat tahan asam sehingga diharapkan
zat warna Karbol Fuksin dapat masuk kedalam sel bakteri
& berikatan dengan sitoplasma bakteri
* Bakteri yang dinding selnya memiliki lapisan lilin /
lapisan mycolic acid akan mempertahankan zat warna
Karbol Fuksin pada saat proses pelunturan dengan alkohol
asam sehingga warna sel bakteri akan terlihat
berwarna merah

BAKTERI ACID FAST / BAKTERI TAHAN ASAM (BTA)


* Bakteri yang dinding selnya tidak memiliki
lapisan lilin / lapisan mycolic acid tidak dapat
mempertahankan zat warna Karbol Fuksin pada saat
proses pelunturan dengan alkohol asam sehingga sel
bakteri tidak terwarnai dan saat diberikan zat warna
pembanding (counter stain) Methylene Blue maka sel
yang tidak terwarnai tadi akan mengikat Methylene
Blue sehingga bakteri akan terlihat berwarna biru

BAKTERI NON ACID FAST / BAKTERI TIDAK TAHAN ASAM

Contoh bakteri Acid Fast adalah :


Mycobacterium leprae & Mycobacterium tuberculosis
PEWARNAAN KHUSUS

PEWARNAAN PEWARNAAN
SPORA NEISSER

TUJUAN :

* Untuk mengetahui struktur sel yang dimiliki bakteri


spora (Metode Schaeffer-Foulton)
flagela
inti sel
granula metakromatik (Pewarnaan Neisser)
PEWARNAAN SPORA

* Penemu : Schaeffer Foulton

FUNGSI :
* Untuk melihat spora (endospora) bakteri

* Menggunakan 2 macam zat warna basa :


1. Malachite Green (warna hijau)
sebagai zat warna utama (main stain)
2. Safranin (warna merah)
sebagai zat warna pembanding (counter stain)
* Letak spora : central, sub terminal, terminal

* Diameter spora : lebih kecil atau lebih besar dari


diameter bagian vegetatif bakteri

* Bentuk spora : bulat atau oval

* Bakteri yang dapat membentuk spora :


Clostridium sp.
Bacillus sp.
Proses pewarnaan menggunakan teknik pemanasan

untuk merenggangkan dinding spora yang


diharapkan zat warna Malachite Green
dapat menembus dinding spora  warna spora hijau

* Malachite Green adalah zat warna yang larut dalam air


sehingga pada saat proses pencucian dengan air maka
zat warna Malachite Green akan lepas dari sel vegetatif
namun tidak dapat melepaskan zat warna Malachite
Green pada spora bakteri
* Setelah sel vegetatif melepaskan zat warna Malachite
Green maka dilakukan pemberian zat warna Safranin
sehingga sel vegetatif akan mengikat Safranin yang
berakibat  bagian sel vegetatif berwarna merah
PEWARNAAN NEISSER

TUJUAN :

* Untuk melihat Granula Metakromatik bakteri

* Menggunakan 2 macam zat warna basa :


1. Neisser AB
2. Neisser C

Jenis zat warna yang larut dalam air sehingga


TIDAK dilakukan proses pencucian dengan air
Bakteri patogen yang memiliki Granula Metakromatik
adalah Corynebacterium diphteriae

Granula Metakromatik tampak berwarna biru gelap


& sitoplasma bakteri akan tampak kuning kecoklatan
* Penemu : Burrie

Pewarnaan Burrie

* Pewarnaan jenis ini bukan untuk mewarnai sel bakteri


NAMUN untuk mewarnai latar belakang bakteri /
lingkungan di sekitar bakteri (tampak berwarna hitam)

* Pada pewarnaan jenis ini bakteri akan tampak tidak


berwarna (transparan) karena zat warna negatif
tidak dapat menembus dinding sel bakteri

* Pewarnaan ini menggunakan Teknik Ulas


* Pewarnaan ini menggunakan zat
warna asam yakni Tinta Bak (warna hitam)

* Kesalahan yang sering terjadi dalam proses


pewarnaan ini :

1. Preparat terlalu tebal sehingga lingkungan


sekitar bakteri terlalu gelap & bakteri tidak
dapat terlihat

2. Preparat terlalu tipis sehingga tidak terjadi


kontras warna antara lingkungan di sekitar
bakteri dengan bakteri tersebut
• Pewarnaan yang menggunakan metode pemanasan prepar
Acid Fast & Spora

• Pewarnaan yang menggunakan metode pelunturan:


Gram (alkohol 95-96%) & Acid Fast (alkohol asam)

• Pada pewarnaan dengan metode pemanasan :


selama pemanasan preparat tidak boleh kering & tidak bol
mendidih

• Semua jenis pewarnaan terdapat tahap pencucian


dengan air (pergunakan air kran) , kecuali pada
pewarnaan Neisser
• Staphylococcus sp.  Gram positif, coccus, umumnya bergerombol
seperti buah anggur
• Streptococcus sp.  Gram positif, coccus , umumnya berjajar
membentuk rantai
• Escherechia coli  Gram negatif, batang / bacill kecil, umumnya
sendiri-sendiri
• Bacillus subtilis  Gram positif , mempunyai spora ( tampak
transparan pada pewarnaan Gram), batang besar, umumnya
berjajar membentuk rantai
• Mycobacterium tuberculosis  Batang panjang kurus, Acid Fast /
Tahan Asam, umumnya bergerombol atau sendiri - sendiri
• Mycobacterium leprae  Batang panjang kurus, Acid Fast /
Tahan Asam, umumnya bergerombol membentuk formasi melingkar
seperti potongan melintang cerutu (globi / globus) / sendiri – sendiri

• Preparat yang ditemukan bakteri bentuk batang Tahan Asam


disimpulkan sebagai BTA positif

Anda mungkin juga menyukai